pengantar administrasi perkantoran kelas x
TRANSCRIPT
1 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
KD 3.1 : Menjelaskan paradigma dan filosofi administrasi perkantoran
4.1 :Mengevaluasi paradigma dan filosofi administrasi perkantoran untuk
memecahkan masalah yang terjadi sehari- hari
BAB I
HAKIKAT ADMINISTRASI PERKANTORAN
A. Pengertian kantor dan administrasi perkantoran
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang saling bekerjasama
demi tujuan tertentu. Setiap organisasi memerlukan administrasi
yang baik. Kita sering mendengar istilah administrasi tersebut
namun belum tentu semua orang memahami pengertian administrasi
itu sendiri.
Administrasi berasal dari bahasa latin
yaitu "ad" dan "ministrate" berarti pemberian jasa atau bantuan,
dalam bahasa inggris disebut "administration" yang berarti melayani
dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan arti tersebut konsep
administrasi adalah memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya.
Sedangkan dalam arti lebih luas lagi, administrasi adalah
proses kerja sama beberapa individu dengan cara yang efisien
untuk mencapai tujuan organisasi. Dan dalam arti sempit merupakan
kegiatan ketatausahaan, yang meliputi catat-mencatat, surat-
menyurat, pembukuan, pengarsipan dokumen, serta hal-hal lainnya
yang dimaksud untuk menyediakan informasi serta memperoleh
informasi kembali jika dibutuhkan.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
2 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Administrasi perkantoran dapat juga diartikan sebagai
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan pekerjaan kantor dan
pelaksanaannya untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.
Administrasi perkantoran dalam kepustakaan luar negeri disebut
office management (manajemen kantor).
Konsep adminstrasi diatas dapat berjalan dengan baik jika
didukung dengan kantor yang tersedia, tanpa adanya kantor, konsep
administrasi tidak akan berjalan dengan lancar. Kantor merupakan
bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan administrasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kantor adalah balai
(gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekrejaan atau juga
disebut tempat bekerja. Oleh karena itu, pengertian kantor dapat
ditinjau dari dua aspek, yaitu berdasarkan fisik dan segi
aktivitas.
Secara Fisik kantor dapat diketahui dari bentuk ruangan atau
gedung bersifat permanen sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan
manajemen. Misalnya pemeliharaan warkat dan pengurusan informasi.
Dan segi aktivitas kantor dilihat dari kegiatannya yang bersifat
dinamis, dikarenakan adanya pembagian pekerjaan diantara mereka
unutuk mencapai tujuan organisasi.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
3 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
B. Unsur- unsur administrasi perkantoran
Menurut The Liang Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran
Modern, administrasi merupakan suatu kebulatan proses
penyelenggaraan yang mengandung delapan unsur administrasi, yaitu
pengorganisasian, manajemen, tata hubungan, kepegawaian,
keuangan, perbekalan, tata usaha, dan perwakilan. Kedelapan unsur
tersebut saling berkaitan, yang dilakukan oleh sekelompok orang
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk lebih jelasnya simak
uraian berikut :
1. Pengorganisasian
pengorganisasian merupakan rangkaian perbuatan menyusun suatu
kerangka organisasi yang menjadi wadah atau tempat bagi setiap
kegiatan dalam usaha kerja sama mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
2. Manajemen
Manajemen merupakan rangkaian perbuatan menggerakkan karyawan-
karyawan dan mengerakkan segenap fasilitas kerja agar tujuan
kerja sama yang telah ditetapkan benar-benar tercapai.
3. Tata hubungan
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
4 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Tata hubungan merupakan rangkaian perbuatan menyampaikan warta
dari satu pihak ke pihak lain dalam usaha kerja sama.
4. Kepegawaian
Kepegawaian merupakan rangkaian perbuatan mengatur dan
mengurus tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha kerja sama.
5. Keuangan
Keuangan merupakan rangkaian perbuatan mengelola segi-segi
pembelanjaan dalam usaha kerja sama.
6. Perbekalan
Perbekalan merupakan rangkaian perbuatan mengadakan, mengatur
pemakaian, mendaftar, memelihara sanpai menyingkirkan segenap
perlengkapan yang sudah tidak diperlukan dalan usaha kerja
sama.
7. Tata usaha
Tata usaha merupakan rangkaian perbuatan menghimpun, mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-
keterangan yang diperlukan dalam usaha kerja sama.
8. Perwakilan
Perwakilan merupakan rangkaian perbuatan menciptakan hubungan
baik dan berusaha memperoleh dukungan dari masyarakat sekitar
terhadap usaha kerja sama yang dilakukan.
C. Fungsi administrasi perkantoran
Menurut Quible (2001), ada lima jenis fungsi pendukung
administrasi dalam perkantoran, yaitu fungsi rutin, fungsi
teknis, fungsi analisis, fungsi interpersonal, dan fungsi
manajerial. Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut :
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
5 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
1. Fungsi rutin
Fungsi rutin yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan
pemikiran minimal mencakup pengarsipan dan penggandaan.
2. Fungsi teknis
Fungsi teknis yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan
pendapat, keputusan, dan keterampilan perkantoran yang
memadai.
3. Fungsi analisis
Fungsi analisis yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan
pemikiran yang kritis dan kreatif desertai kemampuan mengambil
keputusan, seperti membuat keputusan pembelian barang.
4. Fungsi interpersonal
Fungsi interpersonal yaitu fungsi administrasi yang
membutuhkan penilaian dan analisis sebagai dasar pengambilan
keputusan serta keterampilan yang berhubungan dengan orang
lain, seperti mengoordinasi tim.
5. Fungsi manajerial
Fungsi manajerial yaitu administrasi yang membutuhkan
perencanaan, pengorganisasian, pengukuran, dan pemotivasian.
D. Ruang lingkup administrasi perkantoran
Ruang lingkup administrasi perkantoran mencakup kegiatan kantor
dan sarana fasilitas kerja perkantoran. Perhatikan pembahasan
berikut :
1. Kegiatan Kantor
Kegiatan kantor di setiap perusahaan antara satu dengan
lainnya, jika semakin luas tujuan yang ingin dicapai oleh
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
6 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
sebuah perusahaan, maka akan semakin besar pula kegiatan
perkantoran yang dilakukan. Kegiatan pekerjaan kantor pada
umumnya terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
kegiatan :
perencanaan perkantoran (office planning),
pengorganisasian perkantoran (office organizing),
pengarahan perkantoran (office actuating), dan
pengawasan perkantoran (office controlling) atau sering disingkat
POAC.
Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini :
a. Perencanaan Perkantoran (office planning)
Perencanaan perkantoran adalah proses menentukan arah kegiatan
kantor, dengan cara meninjau kembali faktor-faktor yang
mempengaruhi tercapainya tujuan kantor.
Perencanaan perkantoran, meliputi :
Perencanaan gedung
Tata ruang kantor
Penerangan/cahaya
Ventilasi
Perlengkapan peralatan dan perabotan kantor
Anggaran (budgeting) perkantoran
Standar kualitas kerja,
Sistem informasi dan telekomunikasi
b. Pengorganisasian Perkantoran (office organizing)
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
7 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Pengorganisasian perkantoran adalah pengaturan berbagai macam
fungsi organisasi dengan pelaksana yang melaksanakan fungsi-
fungsi organisasi tersebut, meliputi :
Pembagian tugas dan pekerjaan agar lebih efisien dalam
organisasi perusahaan.
Pemeliharaan hubungan kerja yang baik dengan atasan ataupun
bawahan
Penyediaan peralatan/perlengkapan yang tepat, sesuai dengan
jenis pekerjaan untuk memudahkan karyawan dalam melakukan
pekerjaan
c. Pengarahan Perkantoran (Office Actuating)
Pengarahan perkantoran adalah suatu kegiatan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja secara maksimal
sesuai dengan target dan sasaran yang telah ditentukan serta
untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis.
Pengarahan perkantoran meliputi :
Penggunaan teknik yang efektif dalam melakukan pengawasan
terhadap bawahan.
Penggunakan teknik yang efektif dalam memberikan motivasi
terhadap bawahan
Pemberian bantuan kepada karyawan dalam memecahkan masalah
ketika karyawan menghadapi kesulitan dalam pekerjaan.
Penyatuan visi misi karyawan dan organisasi
Perancangan cara komunikasi yang efektif dengan karyawan,
agar komunikasi antara atasan dengan bawahan dapat berjalan
lancar.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
8 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Penggunaan tolak ukur yang adil dalam memberikan gaji kepada
karyawan.
d. Pengawasan Perkantoran (Office controlling)
Pengawasan perkantoran adalah kegiatan memastikan bahwa
sasaran dan hal yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan
harapan atau target.
Obyek pengawasan perkantoran, meliputi :
Penggunaan peralatan dan perabot kantor
Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
Kualitas pekerjaan kantor
Pelayanan kantor
Waktu
Biaya perkantoran
2. Sarana dan fasilitas Kerja Perkantoran
Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa kantor adalah
keseluruhan ruang dalam suatu bangunan. Di mana didalamnya
dilaksanakan kegiatan tata usaha atau dilakukan kegiatan-
kegiatan manajemen maupun berbagai tugas dinas lainnya.
Pengertian ini jika dikembangkan menjadi “perkantoran” akan
mengandung arti “kantor beserta semua sarana yang saling
terkait di dalamnya”, yaitu lokasi kantor, gedung, peralatan,
interior dan mesin-mesin kantor.
Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut :
a. Lokasi Kantor
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi
kantor, antara lain:
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
9 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Faktor keamanan
Faktor lingkungan
Faktor harga
b. Gedung
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan gedung,
antara lain :
Gedung menjamin keamanan dan kesehatan karyawan
Gedung memiliki fasilitas yang memadai
Harga gedung yang kompetitif seimbang dengan biaya dan
keuntungan
c. Peralatan
Peralatan digolongkan dalam dua kelompok, yaitu sebagai
berikut :
Perabotan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak,
laci-laci dan sebagainya yang terbuat dari kayu, besi atau
apapun bahan lainnya, yang mempunyai peranan penting dalam
setiap kantor.
Perbekalan kantor (office suplies) seperti kertas, pena, tinta
printer, penghapus dan peralatan habis pakai lainnya.
d. Interior
Interior adalah tatanan perabot/perangkat kantor yang
menunjang pelaksanaan kerja dalam ruang kantor, seperti
penerangan, ventilasi, plafon, jendela dan hiasan kantor.
e. Mesin-Mesin Kantor
Dalam perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan
perencanaan mesin-mesin kantor yang akan dipergunakan. Hal ini
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
10 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
disesuaikan dengan prosedur kerja, metode kerja, dan kebutuhan
interior.
E. Tujuan manajemen administrasi perkantoran
Tujuan manajemen perkantoran menurut GR Terry dalam bukunya yg
berjudul Office Management and Control, yaitu:
Membantu perusahaan memelihara persaingan.
Memberikan pekerjaan ketatausahaan yg cermat
Membuat catatan dengan biaya minimal
Memberikan semua keterangan yg lengkap & diperlukan siapa
saja, kapan & di mana hal itu diperlukan untuk pelaksanaan
perusahaan secara efisien
Memberikan catatan & laporan yg cukup dengan biaya serendah-
rendahnya.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
11 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
KD 3.2 : Menguraikan karakteristik administrasi perkantoran
4.2 : Mengevaluasi berbagai karakteristik administrasi perkantoran
BAB II
KARAKTERISTIK ADMINISTRASI PERKANTORAN1. Bersifat pelayanan
Pekerjaan kantor bersifat pelayanan karena berfungsi membantu
pekerjaan lain(pekerjaan utama/ pokok) agar pekerjaan tersebut
dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Pekerjaan kantor
dilakukan untuk membantu orang-orang lain dalam pekerjaannya
secara lebih efektif.
Bersifat pelayanan yaitu tata usaha melayani pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu
organisasi.
Seperti dijelaskan diatas, bahwa pekerjaan kantor adalah
melayani pelaksana pekerjaan operasional (tugas-tugas pokok
kantor) dalam pencapaian tujuan organisasi.
G.R. Terry menyebutkan bahwa pekerjaan kantor sebagai
pekerjaan pelayanan (service work). Yang berfungsi memudahkan dan
meringankan. Pekerjaan kantor berperan membantu pekerjaan
pekerjaan lain, agar dapat berjalan lebih berdaya guna.
Herry L. Wilie dan Robert P. Brecht menyebutkan, pekerjaan
kantor berperan sebagai satuan organisasi pelayanan (service
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
12 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
unit) yang bertujuan memberikan pelayanan kepada bagian dalam
organisasi atau perusahaan.
Dalam perusahaan, pekerjaan kantor tidak langsung mendatangkan
laba, sebagaimana dilakukan oleh pekerjaan operatif atau lapangan
misalnya bagian produksi atau penjualan. Namun produksi atau
penjualan tersebut dapat berhasil dan menguntungkan, apabila
pekerjaan kantor berhasil melayani kebutuhan produksi atas
penjualan tersebut.
Contoh :
a) Tugas utama sekolah adalah memberikan pendidikan dan
pengajaran kepada siswa sesuai dengan tingkatan siswa. Tugas
utama guru adalah mengajar dan mendidik siswa. Tetapi dalam
menjalankan tugasnya guru memerlukan bantuan dari pekerjaan
ketatausahaan, seperti mencatat kemajuan belajar siswa,
menyiapkan rapot.
b) Tenaga penjualan terbantu dengan pekerjaan administrasi
penjualannya.
c) Bagian permodalan terbantu dalam memelihara bukti tertulis
mengenai kedudukan keuangan perusahaan.
d) Bagian produksi terbantu untuk memperbaiki pelayanan dan
menentukan biaya-biaya yang lebih rendah.
e) Petugas perpustakaan melakukan pencatatan siswa yang meminjam
bukudi perpustakaan.
f) Teller bank, mendata orang yang menabung di bank.
g) Dokter melakukan pemeriksaan kepada pasien. Dan perawat
mencatat riwayat atau hasil visum dari dokter yang kemudian
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
13 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
disimpan untuk memberi keputusan pasien menderita penyakit
apa.
h) Sekretaris membantu atasan untuk menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan atasan.
i) Siswa membantu guru untuk mencatat nama-nama siswa yang
membuat onar dikelas.
j) Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
2. Bersifat terbuka dan luas
Artinya pekerjaan kantor dapat dilakukan di mana saja dalam
suatu organisasi, tidak terbatas di kantor (gedung) saja tetapi
dapat pula dilakukan di luar kantor (diluar gedung) sekalipun.
Administrasi perkantoran diperlukan dimana-mana dan
dilaksanakan dalam seluruh organisasi.
Contoh:
a) Seorang petugas sensus penduduk melakukan pekerjaan kantor
saat ia melakukan pendataan dengan mendatangi rumah-rumah.
b) Petugas listrik melakukan pencatatan meteran listrik ke rumah-
rumah.
c) Petugas pemeriksa karcis kereta api melakukan pemeriksaan
karcis keda penumpang.
d) Petugas PDAM melakukan pencatatan meteran air ke rumah-rumah.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
14 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
e) Petugas gas elpiji melakukan pemeriksaan dan pendataan ke
rumah-rumah.
f) Petugas pengirim barang mengantar barang yang dikirim kerumah-
rumah dan mencatat penerima.
g) Polisi yang melakukan razia, mencatat nama pelanggar dan
sanksi yang didapat.
3. Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi
Artinya pekerjaan kantor dapat dilakukan oleh siapa saja,
mulai dari pimpinan yang paling tinggi sampai karyawan yang
paling bawah sekalipun.
Sebagai akibat perembetan pekerjaan kantor ke segenap bagian
organisasi, maka pekerjaan itu akan dilakukan oleh semua orang
yang ada dalam organisasi tersebut. Meskipun pekerjaan kantor
dapat menjadi tugas sekelompok pegawai (misalnya bagian tata
usaha), akan tetapi pekerjaan itu akan menjadi monopoli kelompok
pegawai tersebut. Pekerjaan kantor akan dilakukan oleh pejabat
pimpinan tertinggi (dengan tidak mengubah kedudukannya) sampai
pegawai terendah. Misalnya seorang direktur menelepon kantor lain
untuk menghimpun data atau keterangan yang diperlukan atau
sebaiknya menerima telepon dari kantor lain. Seorang mandor
pabrik mencatat para pekerja atau karyawan yang tidak masuk atau
yang lembur tanpa mengurangi tugas pokoknya sebagai mandor.
Seorang pegawai rendah, selain bertugas membersihkan kantor
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
15 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
sering pula mendapat pekerjaan mengantar surat dan mengisi buku
ekspedisi.
Contoh :
a) Seorang manajer, tugasnya adalah menggerakkan karyawan untuk
bekerja sebaik mungkin, namun manajer juga melakukan pekerjaan
kantor untuk membantu tugasnya dalam me-manage bawahannya,
seperti menyimpan dokumen sendiri, melakukan panggilan telepon
sendiri kepada relasi
b) Pengisian jurnal kelas, dapat dilakukan oleh siswa lain selain
sekretaris kelas.
c) Seorang kurir, dalam menyampaikan surat kepada orang lain ia
akan melakukan pencatatan dan meminta bukti penerimaan surat
kepada pihakyang dituju.
d) Pak satpam dititipkan surat oleh wali murid untuk diserahkan
kepada pihak yang dituju. Sebelum sampai kepada pihak yang
dituju, pak satpam mencatat di buku penerimaan surat.
e) Guru dapat menulis surat kepada kepala sekolah karena
berhalangan hadir untuk mengajar.
f) Kakak kelas mendatangi kelas-kelas untuk mencatat siswa yang
akan mengikuti ekstrakulikuler yang ditawarkan.
g) Siswa yang bertugas piket sebagai resepsionis, mecatat nama
guru yang hadir.
Apabila kita simak kembali peranan dari ciri-ciri pekerjaan
kantor sebagaimana yang telah diuraikan diatas, memperlihatkan
kepada kita bahwa pekerjaan kantor pada umumnya merupakan suatu
fungsi yang memberikan bantuan (facilitating function) dan
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
16 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
merupakan urat nadi bagi setiap organisasi modern. Secara umum
pekerjaan kantor meliputi aktivitas manajerial mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
Sedangkan secara khusus (tugas operatif sehari-hari atau unit)
pekerjaan kantor meliputi tugas-tugas menghimpun, mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
17 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
KD 3.3 : Memahami azas- azas manajemen perkantoran
4.3 : Menggunakan azas- azas manajemen perkantoran untuk memecahkan masalah
manajemen
BAB III
AZAS- AZAS MANAJEMEN PERKANTORAN
A. Asas Sentralisasi (pemusatan)
Sentralisasi adalah penyerahan kekuasaan serta wewenang
pemerintahan sepenuhnya kepada pemerintah pusat. Pemerintah pusat
dimaksud adalah Presiden dan Dewan Kabinet. Kewenangan yang
dimaksud adalah kewenangan politik dan kewenangan administrasi.
Kewenangan politik adalah kewenangan membuat dan memutuskan
kebijakan sedangkan kewenangan administrasi adalah kewenangan
melaksanakan kebijakan.
Kelemahan Sistem Sentralisasi
Kebijakan dan keputusan-keputusan untuk daerah berada di
pusat, sehingga butuh waktu yang lama untuk melakukan itu. Selain
itu, karena semua bentuk pemerintahan berada di pusat, maka akan
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
18 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
memberikan beban kerja yang tinggi karena pekerjaan rumah tangga
yang akan semakin menumpuk.
Contoh Sistem Sentralisasi
Lembaga keamanan negara yaitu TNI, melaksanakan perlindungan
terhadap Indonesia memalui tiga titik yaitu udara, darat dan
laut.
Bank Indonesia yang menjadi pusat pengaturan segala kebijakan
moneter dan fiskal.
Asas sentralisasi ini mempunyai kelebihan sebagai berikut :
1. Kegiatan kantor dipimpin oleh seorang yang ahli dalam bidang
perkantoran.
2. Mesin-mesin kantor dapat didayagunakan sepenuhnya.
3. Keseragaman dapat dicapai (metode-metode pekerjaan dapat
diterapkan secara cepat dan seragam).
4. Latihan-latihan karyawan kantor dapat ditingkatakan
5. Biaya pelaksanaan pekerjaan kantor dapat dihemat
6. Adanya fleksibilitas dalam organisasi
7. Dapat Mencegah duplikasi fungsi
8. Dapat dipekerjakan tenaga spesialisasi yang cakap
Sedangkan Kekurangan asas sentralisasi, antara lain sebagai
berikut :
1. Kegiatan yang disentralisasikan belum tentu dapat menjamin dan
melayani kebutuhan khusus dari tiap-tiap unit atau tiaptiap
bagian.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
19 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
2. Lambat dalam pelaksanaan tugas (kurang hemat dalam waktu).
3. Prosedur pelaksanaan kerja dapat berbelit-belit.
4. Kurang efektif dalam pengawasan karena jarak yang jauh.
5. Adanya pengawasan yang ketat dapat menimbulkan frustasi.
6. Dapat menambah pekerjaan tatausaha dan surat menyurat.
Pada asas ini manajer kantor memegang peranan yang menentukan,
artinya kepala kantor bertanggung jawab akan keberesan pekerjaan
kantor kepada Top Manajer. Di bawah ini dapat kita lihat bagan
asas pemusatan secara skematis :
B. Asas Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pusat kepada
daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri, namun tidak untuk
semua hal, kemananan, hukum dan kebijakan fiskal adalah beberapa
hal yang masih terpusat, namun ada pendelegasian kepada daerah.
Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974, desentralisasi adalah
penyerahan urusan pemerintah dari pusat kepada daerah. Pelimpahan
wewenang kepada Pemerintahan Daerah, semata- mata untuk mencapai
suatu pemerintahan yang efisien. Pelimpahan wewenang tersebut
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
20 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
menghasilkan otonomi. Otonomi itu sendiri adalah kebebasan
masyarakat yang tinggal di daerahnya itu sendiri untuk mengatur
dan mengurus kepentingannya sendiri.
Secara sederhana, pelimpahan wewenang pusat kepada daerah
menjadi apa yang disebut desentralisasi dan bentuk penerapannya
adalah adanya otonomi tersebut.
Segala hal yang telah pusat berikan, yaitu wewenang dan
tanggung jawab yang diserahkan menjadi tanggung jawab daerah baik
politik pelaksanaannya, rencana, pembiayaan, dan pelaksanaan
adalah wewenang dan tanggung jawab daerah itu sendiri.
Contoh Sistem Desentralisasi : Dinas Pendidikan yang mengatur bagaimana pola
pendidikan.
Keuntungan sistem Desentralisasi ini adalah:
1. Pekerjaan kegiatan kantor dapat dilayani dengan segala
keperluan unitnya masing-masing.
2. Pekerjaan dapat dilakukan menurut urutan kepentingan unit yang
bersangkutan
3. Pekerjaan dilaksanakan oleh masing-masing bagian/unit yang
sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
4. Pengawasan dapat dilaksanakan secara efektif
5. Sifat generalis para pekerja dapat dikembangkan
Kelemahan menggunakan desentralisasi adalah :
1. Pekerjaan akan terlalu bebas
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
21 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
2. Tidak terdapat harmonisasi dalam organisasi
3. Kemungkinan timbulnya duplikasi arsip
4. Adanya penambahan biaya dalam pelaksanaan pekerjaan kantor
(adanya pemborosan biaya).
Contoh bagan Asas Desentralisasi
C. Asas Dekonsentrasi.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang administrasi dari
pemerintah pusat kepada pejabat di daerah. Perlu digaris bawahi,
pelimpahan wewenang yang dimaksud adalah hanya sebatas wewenang
administrasi, untuk wewenang politik tetap dipegang oleh
pemerintah pusat. Bisa dikatakan dekonsentrasi adalah perpaduan
antara sentralisasi dan desentralisasi.
Contoh Sistem Dekonsentrasi adalah Kantor pelayanan pajak.
Cirri –ciri dari asas ini adalah sebgai berikut:
1. Bentuk pemencaran adalah pelimpahan
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
22 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
2. Pemencaran terjadi kepada pejabat sendiri (perseorangan)
3. Yang dipencar (bukan urusan pemerintah) tetapi wewenang untuk
melaksanakan sesuatu.
4. Yang dilimpahkan tidak menjadi urusan rumah tangga sendiri.
Oleh karena itu tidak semua urusan pemerintahan dapat
diserahkan kepada kepala daerah otonom menurut asas
desentralisasi ini merupakan salah satu yang membedakan antara
asas desentralisasi dengan asas dekonsentrasi. Menurut asas
dekonsentrasi maka segala urusan yang dilimpahkan oleh pemerintah
pusat kepada pejabatnya didaerah tetap menjadi tanggung jawab
daeri pemerintah pusat yang meliputi :
1. Kebijaksanaan
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Pembiyaan
5. Perangkat pelaksanaan.
Berbeda dengan asas desentralisasi yaitu pelaksanaan
pemerintahan dilaksanakan oleh rumah tangga daerah otonom
sepenuhnya, sehingga penyelenggaraan berbagai urusan pemerintahan
pusat dilaksanakan oleh daerah sepenuhnya sebagai bentuk urusan
rumah tangga daerah tersebut.
Adapun unsur pelaksanaannya adalah segala instansi vertical
yang ada de daerah yang dikoordinir oleh kepala wilayah sebagai
alat/ aparat dekonsentrasi. Dalam hal koordinasi ini, kepala
wilayah tidak boleh membuat kebijakan (policy) sendiri, karena
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
23 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
kebijaksanaan terhadap pelaksanaan urusan dekonsentrasi tersebut
sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah pusat. Pelaksannan asas
dekonsentrasi ini melahirkan pemerintahan local administratif.
Daerah administratif meliputi tingkat provinsi, kabupaten, dan
kecamatan. Pemerintahan administratif diberi tugas atau wewenang
menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahan pusat yang ada di
daerah. Ditinjau dari wilayah pembagian Negara, asas
dekonsentrasi adalah asas yang akan membagi wilayah Negara
menjadi daerah-daerah pemerintahan local administratif. Jadi asas
dekonsentrasi dapat dilaksanakan jika terdapat organ bawahan yang
secara organisator dan hirarkis berkedudukan sebagai bawahan
secara langsung dapat dikomando dari atas. Oleh karena itu dalam
system ini tidak diperlukan adanya badan perwakilan rakyat
daerah, yang menampung suatu rakyat daerah yang bersangkutan,
sebab segala kebutuhanya, diurus oleh pemerintah pusat atau
atasanya.
KD 3.4: mneguraikan pekerjaan kantor
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
24 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
4.4 : menyusun pekerjaan kantor
BAB IV
PEKERJAAN KANTOR
A. Pengertian pekerjaan kantor
1) George R. Terry, pekerjaan kantor meliputi penyampaian
keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat
tertulis dan laporan-laporan sebagai cara untuk
meringkaskan banyak hal dengan cepat, guna menyediakan
suatu landasan fakta bagi tindakan pengawasan pimpinan.
2) Willian Leffingwell dan Edwin Robinson, menekankan
kepada warkat-warkat dari badan usaha, pembuatan warkat-
warkat, dan pemeliharaannya untuk digunakan mencari
keterangan di kemudian hari
3) Geoffrey Mills dan Oliver Standing Ford, menekankan
kepada fungsi kantor, yaitu menyediakan suatu pelayanan
mengenai komunikasi dan warkat, antara lain menerima,
mencatat, mengolah, memberikan keterangan, dan melindungi
harta kekayaan.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
25 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Dari beberapa pengertian tersebutdi atas, dapat disimpulkan bahwa
pekerjaan kantor adalah pekerjaan penunjang tugas utama/pokokyang
berkaitan dengan pekerjaan di bidang tulis menulis,catat mencatat
yang berhubungan dengan pekerjaan kertas,maupun pelayanan.
B. Jenis- jenis pekerjaan kantor
Pekerjaan kantor dapat dibagi dalam kelompok sebagai berikut:
1. Mengumpulkan / meghimpun, yaitu kegiatan mencari dan
mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum
ada atau berserakan di mana-mana, menjadi siap dipergunakan
bila mana diperlukan.
2. Mencatat, yaitu kegiatan membubuhkan dengan berbagai macam
peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi modern dan
kebutuhan keterangan yang diperlukan, sehingga wujudnya
langsung siap pakai.
3. Mengolah, yaitu macam-macam kegiatan mengerjakan keterangan
dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna.
4. Menggandakan, yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara
dan alat, sebanyak jumlah yang diperlukan.
5. Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh atau meletakkan dengan
berbagai cara dan alat tempat tertentu sehingga sistematis dan
aman.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
26 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Pengelompokan Pekerjaan Kantor di atas, merupakan tugas-tugas
rutin dan bekesinambungan serta dilakukan dengan berbagai cara
sesuai dengan kebutuhan, antara lain:
a. Pekerjaan Tulis-menulis . Pada dasarnya semua pekerjaan kantor
(tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja), dinyatakn
secara tertulis dan disusun sistematis sebagai produk kantor
yang siap disajikan bilamana diperlukan. Salah satu produk
kantor tersebut adalah warkat yang setiap catatan tertulis
maupun bergambar, sebagai bahan laporan factual (keadaan
sebenarnya), actual (hangat) dan reliable (nyata). Setiap
kantor, baik kantor pemerintah maupun sawasta,besar maupun
kecil, setiap hari banyak menerima maupun mengiriman surat
yang jumlahnya tentu tergantung besar kecilnya kantor. Kantor
yang besar dan luas jangkauannya memerlukan lebih banyak surat
yang harus ditangani dari pada kantor yang sempit ruang
lingkup usahanya. Namun semua itu harus mendapatkan perhatian
yang besar, agar memberi kesan yang baik dan menumbuhkan
kepercayaan dari pihak luar / masyarakat. Kantor yang berhasil
menciptakan kesan yang baik merupakan promosi secara tidak
langsung, dan sebagai hasilnya dapat menambah relasi /
hubungan lebih luas.
b. Mengetik . Pekerjaan mengetik pada dasarnya merupakan pekerjaan
juru tulis. Bahan yang diketik antara lain adalah warkat
seperti surat, nota, memo, naskah-naskah perjanjian, catatan
neraca pembukuan dan laporan-laporan.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
27 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Tujuan Pekerjaan Mengetik Antara Lain:
1. Menghemat tenaga dan waktu dalam memperbanyak warkat.
2. Mempercepat pekerjaan tulis menulis.
3. Tersedianya arsip warkat yang teratur dan sah.
4. Keseragaman dalam menjalin, terutama kalau jumlahnya banyak.
5. Praktis, Keterampilan mengetik bagi pegawai tata usaha
merupakan syarat dasar untuk melaksanakan pekrjaan kantor.
Juru tik yang efektif ialah mereka yang berketerampilan
mengetik di atas 250 hentakan per menit. Setiap pegawai tatausaha
(terutama juru tik) diharapakan memiliki kemampuan dengan
kecepatan minimal 250 hpm selain itu harus memiliki pengetahuan
tentang jenis-jenis mesin tik, teknik yang baik, bentuk-bentuk
surat (dinas maupun niaga), tanda-tanda koreksi, jenis-jenis
kertas dan ukuran kertas.
c. Pekerjaan Menghitung . Pekerjaan menghitung pada umumnya lebih
banyak berhubungan dengan masalah uang. Sebagaimana di ketahui
bahwa setiap organisasi, kantor atau badan usaha lainnya,
pasti terlibat dengan keluar sebab setiap kegiatan pasti
membutuhkan biaya. Biaya yang bersumber itu dari uang masuk.
Dalam istilah pembukuan, uang dikeluarkan itu disebut
pengeluaran dan uang masuk disebut pendapatan atau penerimaan.
Pekerjaan kantor tidak pernah berhenti sepanjang oerganisasi
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
28 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
tersebut masih berdiri, ini berarti masih ada pekerjaan-
perkerjaan rutin setiap hari yang berarti ada pengeluaran
rutin dan untuk membiayainya harus ada penerimaan rutin.
Bagi kantor pemerintah, pendapatan rutin bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sedang bagi kantor
atau jasa, hasil sewa atau kontrak barang dan bunga bank,
sedangkan pengeluaran rutin (Pemerintah maupun swasta) antara
lain terdiri dari:
1. Balanja pegawai, seperti pembayaran gaji, lembur, tunjangan
kesehatan, dan sebagainya.
2. Belanja barang, seperti pembelian alat tulis kantor,
peralatan dan mesin-mesin.
3. Biaya transportasi, seperti antar jemput pegawai, pengiriman
surat atau barang dan sebagainya.
4. Biaya lain-lain, seperti pemeliharaan peralatan kantor,
biaya rapat, biaya penataran, biaya tamu dsb.
Semua penerimaan dan pengeluaran tersebut harus dihitung dan
dibukukan menurut cara tertentu, yang dinamakan tata buku.
Dalam ilmu tata buku dikenal suatu golongan buku, yang
dinamakan buku harian, yaitu buku untuk mencatat macam-macam
transaksi setiap hari yang terjadi di kantor atau perusahaan.
Transaksi ialah kejadian atau perbuatan usaha,seperti menerima
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
29 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
tagiahan, membayar utang, membeli barang,menjual barang,
menyimpan uang dibank, mengambil uang simpanan dibank,
membayar ongkos angkutan, membayar gaji,lembur dan sebagainya.
Buku-buku yang termasuk golongan buku harian adalah buku
kas, buku bank, buku pembelian, buku penjualan dan
sebagainya.Bentuk masing-masing buku tersebut berfariasi, jadi
bisa saja buku kas dikantor buku A tidak sama dengan bentuk
buku kas dikantor B. berikut diberikan satu contoh sederhana
tentang cara mengerjakan buku kas.
Buku kas dibagi dua kolom, yaitu kolom sebelah kiri diberi
nama Debit yang memuat penerimaan-penerimaan sedang kolom
kanan diberi nama Kredit yang memuat pengeluaran-pengeluaran.
Keterangan: Sisi Debit di bagi atas :
lajur tanggal
lajur uraian penerimaan
Lajur jumlah uang yang diterima Sisi Kredit dibagi atas :
lajur tanggal
lajur uraian pengeluaran
lajur jumlah
d. Menutup dan membukukan kembali buku kas :
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
30 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Menutup buku kas dilakukan tiap akhir bulan.
Jumlahkan dulu Debit Dan Kredit pada kertas
tersendiri,kemudian hitung selisih jumlahnya.
Jika jumlah saldo Debet lebih besar dari jumlah
kredit,selisihnya ditempatkan pada kolom kredit lebih
besar,selisihnya ditempatkan pada kolom Debit .
Lajur jumlah Debit dan Kredit diberi garis dua. Hasil
penjumlahan dan garis dua tersebut harus terletak pada satu
garis lurus.
Buku kas akan dibuka kembali pada tanggal 1 bula
berikutnya,yang dimulia dengan saldo awal. Saldo Debit
ditulis pada kolom Debit dan saldo Kredit ditulis pada kolom
Debit.
C. Ciri- ciri pekerjaan kantor
Pengertian pekerjaan kantor merupakan Berbagai pekerjaan di
perkantoran mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pengawasan. Sedangkan lebih detail lagi pekerjaan
perkantoran meliputi tugas menghimpun, mencatat, mengolah,
mengirim, menggandakan, dan menyimpan.
Semua pekerjaan kantor tersebut memiliki ciri-ciri yang sama,
ciri-ciri pekerjaan kantor terdiri dari tiga aspek yakni bersifat
melayani, merembes segenap bagian organisasi, dan dilakukan semua pihak.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
31 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
1. Bersifat Pelayanan
Pekerjaan administrasi perkantoran memiliki ciri mendasar yakni
bersifat melayani pekerjaan operasional (tugas-tugas pokok
kantor) dalam mencapai tujuan organisasi. G.R. Terry menuebutkan
bahwa pekerjaan kantor merupakan pekerjaan melayani (service
work) yang berfungsi memudahkan dan meringankan, serta membantu
pekerjaan menjadi lebih cepat dan berdaya guna.
2. Merembes Segenap Bagian Organisasi
Pekerjaan kantor yang bersifat melayani menjadikannya merembes
pada seluruh bagian di organisasi/perusahaan. Sifatnya yang
melayani dapat merambah ke semua pekerjaan operatif dalam
perusahaan, seperti bagian produksi dan penjualan. Jadi pekerjaan
perkantoran menjadi lebih bersifat terbuka dan luas sehingga
pekerjaan perkantoran juga dapat dilakukan dimana saja dalam
suatu organisasi, tidak terbatas di kantor namun dapat pula
diluar kantor itu sendiri.
sumber: https://www.dkit.ie
3. Dilakukan Semua Pihak
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
32 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Karena pekerjaan perkantoran merembes pada semua lini
perkantoran, mau tidak mau semua pihak baik dari pimpinan hinggan
karyawan paling bawah ikut mengerjakan pekerjaan perkantoran.
Misalnya, seorang mandor pabrik mencatat para pekerja atau
karyawan yang tidak masuk atau pekerja yang lembur tanpa
mengurangi tugas pokoknya sebagai seorang mandor.
Berdasarkan ciri-ciri pekerjaan kantor tersebut, kita dapat
menarik kesimpulan bahwa pekerjaan kantor pada umumnya merupakan
suatu fungsi yang memberikan bantuan dan merupakan tulang
punggung bagi organisasi modern.
KD 3.5 : mengidentifikasi struktur organisasi dan jabatan di bidang administrasi
perkantoran
4.5 : membuat struktur organisasi kantor
BAB V
ORGANISASI KANTOR
A. Pengorganisasian kantor
Setidak-tidaknya ada lima buah fakta yang jamak terdapat dan
berlangsung dalam organisasi perkantoran yaitu:
a) Setiap organisasi perkantoran pasti mencakup SDM yang terlibat
dalam interaksi sosial, baik disebabkan oleh struktur formal
atau informal;
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
33 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
b) Interaksi dalam system sosial itu tersusun dalam sebuah
struktur yang menjamin perintah dan laporan, baik berhubungan
dengan arus pekerjaan maupun arus informasi;
c) Sebagai suatu system terbuka, setiap organisasi perkantoran
mempunyai hubungan timbal balik baik dalam organisasi intern
ataupun ekstern;
d) Setiap orang dalam organisasi perkantoran memiliki tujuan
individu, sebagian daripadanya merupakan alasan tindakannya;
mereka masing-masing mengharapkan organisasi dapat membantu
mencapai tujuannya;
e) Interaksi sosial yang terjadi dalam menejemen perkantoran tsb
juga dapat membantu pencapaian tujuan bersama, walaupun
mungkin berbeda, namun berkaitan dengan tujuan-tujuan individu
tsb.
1. Pengertian Organisasi Kantor
Berdasarkan ke lima fakta tsb, dapat dikemukakan bahwa:
a. Organisasi perkantoran adalah suatu proses yang menjadi tempat
orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan kantor.
b. Organisasi perkantoran adalah suatu rangka dasar yang menjadi
tempat orang-orang melangsungkan kegiatannya untuk menerima,
menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan merawat
aktiva.
c. Organisasi perkantoran mencakup susunan staf dan alokasi tugas
dan tanggung jawab dalam mengolah data, memasok informasi
untuk pembuatan keputusan dan merawat aktiva.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
34 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Bentuk komunikasi atau interaksi bagaimanapun yang terjadi, akan
di dapat dua jenis unsur yang umum terjadi dalam setiap
organisasi perkantoran yaitu:
Unsur inti adalah manusia. yaitu orang-orang tertentu yang komunikasi
dan interaksinya membentuk organisasi perkantoran. Lousiana
state university, Baton Rauge, mengatakan bahwa kondisi yang
dibutuhkan organisasi adalah interaksi antara dua orang atau
lebih yang merasa bahwa kebutuhan-kebutuhan individual mereka
dapat lebih baik terpenuhi melalui perpaduan kemampuan atau
sumber daya yang dimiliki secara pribadi. Setelah organisasi
kantor terwujud, unsure inti mulai terpengaruh oleh unsur
kerja.
Unsur kerja menentukan mutu interaksi. Para anggota yang berinteraksi
membentuk sebuah organisasi perkantoran, sedangkan unsur
kerja membuatnya efektif atau inefektif.
Unsur kerja (Working elements) yang muncul dalam organisasi
perkantoran meliputi:
a) Sumber daya insani, yaitu kemampuan para karyawan kantor dan
pengaruh pribadi mereka.
b) Sumber daya nirinsani, yaitu barang ekonomi, seperti mesin-
mesin, perlengkapan kantor dan komputer.
c) Sumber daya konseptual dari kelompok khusus yaitu para
menejer.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
35 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Derajat pemanfaatan kemampuan dan pengaruh segenap karyawan
kantor dalam efektifitas penggunaan sumber-daya banyak tergantung
pada bagaimana menejer organisasi perkantoran itu memahami dan
melaksanakan tugas-tugas mereka. Membangun hubungan antara
tujuan-tujuan pribadi dan tujuan-tujuan organisasi perkantoran
merupakan tugas menejer.
2. Prinsip- prinsip organisasi kantor
Ada delapan prinsip organisasi perkantoran yang esensial
meliputi:
1. Prinsip tujuan
Tujuan organisasi perkantoran atau kelompok fungsi dalam
organisasi perkantoran mesti dirumuskan dan dimengerti oleh
setiap personalis. Tujuan yang dimengerti akan berubah menjadi
mitivasi untuk mencapainya.
2. Prinsip kesatuan fungsi
Setiap organisasi perkantoran terdiri atas sejumlah fungsi
yang mesti bekerja sama untuk mencapai tujuan utama organisasi
perkantoran itu. Organisasi perkantoran merupakan suatu system
yang terdiri atas sejumlah fungsi yang saling berhubungan
dengan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan.
3. Prinsip hubungan individual
Organisasi perkantoran yang efektif terbentuk oleh pribadi-
pribadi yang mesti melaksanakan pekerjaan. Kendatipun
organisasi perkantoran itu merupakan sebuah system, namun
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
36 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
individu-individulah yang menyelesaikan pekerjaannya masing-
masing.
4. Prinsip kesederhanaan
Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan atas
kesederhanaan dan interelasi yang jelas. Kesederhanaan
memudahkan para pelaksana untuk memahaminya, sedangkan
interelasi yang jelas mengurangi keraguan.
5. Prinsip wewenang sepadan dengan tanggung jawab
Setiap orang dalam organisasi perkantoran mesti diberi
wewenang yang sesuai dengan tugas tanggung jawabnya sehingga
ia dapat bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya tersebut.
6. Prinsip laporan kepada atasan tunggal
Agar tiap personalia mengetahui dengan jelas kepada siapa ia
melapor, maka tiap petugas dalm organisasi perkantoran
tersebut harus menerima perintah dari dan bertanggung jawab
hanya kepada satu orang atasan.
7. Prinsip kepengawasan dan kepemimpinan
Kepemimpinan dan pengawasan yang efektif mesti ditegakan
sehingga tujuan organisasi perkantoran itu dapat tercapai.
Pengawasan yang efektif akan mencegah perubahan arah dalam
mencapai tujuan. Sementara itu, pengawasan yang efektif pun
merupakan proses belajar bagi organisasi di waktu yang akan
datang.
8. Prinsip jangkauan pengawasan
Agar pengawasan dan kepemimpinan dalam organisasi perkantoran
efektif, jangkauan pengawasan di bawah pengawasan langsung
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
37 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
dari seorang menejer kantor atau seorang pengawas seyogyanya
dibatasi, semakin jauh pengawasan menejer kantor semakin besar
kemungkinan menurunnya pertambahan kemampuan pengawasan. Gejala
ini melahirkan apa yang disebut hukum semakin berkurangnya tambahan
kemampuan pengawasan. Pada awalnya tambahan kemampuan pengawasan
itu akan meningkat sampai mencapai titik optimum pengawasan.
Setelah itu tambahan kemampuan pengawasan tersebut akan
semakin berkurang, hingga akhirnya mencapai titik 0 (bahkan
negatif atau kekecauan pengawasan).
3. Bentuk- Bentuk Organisasi
Sebelum membahas bentuk-bentuk organisasi perlu kiranya kita
membahas pengertian organisasi. Organisasi dapat dirumuskan
sebagai bentuk suatu kerja sama berdasarkan suatu pembagian kerja
yang tetap. Hidup berkelompok pada umumnya membutuhkan
perkumpulan atau organisasi. Di dalam UUD 1945 pasal 28,
berorganisasi disebutkan dengan istilah berserikat, sedangkan
apabila bentuk kerja samanya tidak permanen disebut berkumpul.
Defenisi organisasi menurut beberapa orang ahli antara lain
adalah.
Menurut G.R. Terry. Organisasi adalah suatu struktur dengan
bagian-bagian yang terintegrasi sehingga hubungan satu dengan
lainnya dipengaruhi oleh hubungan mereka secara keseluruhan.
Menurut Dr. S.P. Siagian M.P. Organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang terikat dalam
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
38 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
pencapaian tujuan yang telah ditentukan yang di dalamnya
terdapat pembagian yang disebut atasan dan bawahan.
Menurut Ernie dan Kurniawan. Organisasi adalah sekumpulan orang
atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk
mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama.
Bentuk organisasi pada suatu kantor umumnya memiliki
kecendrungan yang sama yaitu organisasi berbentuk garis/lini (line
organization), garis/lini dan staf (line staff organization), Fungsional (functional
organization), Divisional, dan organisasi Matriks.
1. Organisasi Garis/lini (line Organization)
Organisasi ini adalah yang paling sering kita jumpai dan
banyak digunakan, terutama diperusahaan kecil. Bentuk organisasi
ini menjelaskan bahwa wewenang atasan kepada bawahannya terhubung
langsung secara vertikal. Dalam organisasi garis/lini, pemimpin
memiliki kekuasaan tunggal atas segala ketentuan. Keputusan ada
di tangan satu orang yaitu pimpinan sehingga organisasi ini lebih
bersifat otoriter.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
39 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Ciri paling terlihat dari organisasi ini adalah jabatan yang
ada dalam organisasi ini terletak secara vertikal. Selain itu,
organisasi ini memiliki ciri-ciri lain yang membedakannya dengan
organisasi lainnya yakni sebagai berikut:
a) Tujuan organisasi masih sederhana
b) Jumlah karyawan masih sedikit
c) Pemimpin dan bawahan hubungannya cukup dekat dan sering
berkomunikasi
d) Organisasi/perusahaan kecil
e) Alat produksi belum terlalu canggih dan beraneka ragam
f) Spesialisasi belum banyak dibutuhkan secara khusus
Kelebihan Organisasi Garis/Lini
1. Atasan dan bawahan berada dalam satu garis komando
2. Rasa solidaritas seluruh anggota organisasi tinggi
3. Proses pengambilan keputusan lebih cepat
4. Disiplin tinggi
5. Anggota organisasi lebih menyadari tugas masing-masing
Kekurangan Organisasi Garis/Lini
1. Kepemimpinan otoriter
2. Karyawan kurang berkembang
3. Ketergantungan pada pimpinan organisasi sangat tinggi
4. Kurang fleksibel karena kontrol pimpinan ketat
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
40 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
5. Jarang memberi kesempatan pada bawahan yang ingin naik pada
jenjang pangkat berikutnya
2. Organisasi Garis/Lini dan Staf (Line and Staff Organization)
Pada bentuk organiasi ini, pucuk pimpinan mempunyai pejabat
atau staf sebagai pembantu, namun tidak memiliki wewenang memberi
perintah atau tugas. Pelimpahan wewenang dalalm organisasi ini
berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke
kepala bagian di bawahnya.
Ciri-ciri bentuk organisasi lini dan staf diantaranya adalah:
a) Organisasi besar dan kompleks
b) Daerah kerja yang luas
c) Jumlah karyawan banyak
d) Pemimpin dengan karyawan tidak kenal terlalu dekat
e) Hubungan kerja tidak bersifat langsung
f) Spesialisasi beragam
Kelebihan Organisasi Garis/Lini dan Staf
1. Pembagian tugas lebih jelas
2. Kerja sama terkordinir dengan baik
3. Pengembangan bakat anggota organisasi terjamin
4. Fleksibel untuk diterapkan
5. Pengambilan keputusan diambil dengan tepat karena diputuskan
oleh orang yang ahli di bidangnya
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
41 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Kekurangan Organisasi Garis/Lini dan Staf
1. Tugas pokok sering dinomorduakan
2. Pengambilan keputusan melalui beberapa tahap
3. Dapat menimbulkan nepotisme jika tidak terkontrol
4. Menimbulkan persaingan tidak sehat antar pejabat
5. Rasa solidaritas pegawai rendah karena tidak saling kenal
akibat banyaknya pekerjaan
3. Organisasi Fungsional (Funcional Organization)
Yang dimaksud dengan organisasi fungsional adalah organisasi
yang disusun berdasarkan sifat dan macam fungsi yang harus
dilaksanakan. Bentuk organisasi ini mempunyai sistem pola kerja
yang didasarkan kepada keahlian.
Organisasi ini jarang digunakan karena cukup banyak memiliki
kekurangan, terutama dalam hal pengawasan dan pertanggungjawaban
kinerja karyawan kepada pejabat-pejabat yang terkait. Salah satu
contoh struktur organisasi fungsional adalah bentuk kepanitiaan.
Organisasi funsional memiliki ciri sebagai berikut:
a) Organisasi kecil
b) Adanya kelompok kerja staf ahli
c) Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
d) Target organisasi jelas dan pasti
e) Pengawasan ketat
Kelebihan Organisasi Fungsional
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
42 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
1. Program terarah, jelas dan cepat
2. Diisi oleh para ahli dalam bidangnya
3. Kordinasi terjalin dengan baik
4. Anggaran, Pegawai, dan alat tepat dan sesuai
5. Kenaikan pangkat pejabat cepat
6. Pembagian kerja lebih profesional
Kekurangan Organisasi Fungsional
1. Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur
administrasi
2. Banyak mengeluarkan biaya tambahan
3. Koordinasi dan inspeksi sulit dilaksanakan
4. Keputusan berada pada pimpinan pusat hingga pengambilan
keputusan lambat
4. Organisasi Divisional
Organisasi divisional sering di terapkan pada perusahaan yang
berkembang pesat. Perusahaan tersebut semakin memajukan berbagai
lini untuk mendesentralisasi kewenangannya dalam pengambilan
keputusan.
Dalam struktur organisasi divisional, seorang manager divisi
dapat mengembangkan strategi untuk devisinya. Strategi yang
ditempuh mungkin saja berbeda dengan devisi lainnya.
Kelebihan Organisasi Divisional
1. Divisi yang dibentuk merupakan tempat melatih manajer muda
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
43 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
2. Meningkatkan jumlah pusat insiatif perusahaan
3. Kebutuhan konsumen semakin diperhatikan
4. Memiliki fleksibilitas pada struktur perusahaan
5. Kesempatan berkarir lebih terbuka
Kekurangan Organisasi Divisional
1. Koordinasi yang buruk antar divisi
2. Terjadi duplikasi sumberrdaya lintas divisi
3. Kurang kendali sumber daya manajemen puncak
4. Memungkinkan persaingan antar divisi
5. Komunikasi antar spesialisasi menjadi turun
5. Organisasi Matriks
Struktur organisasi matriks merupakan gabungan struktur fungsi
dan divisional. Kedua gabungan ini merupakan gabungan terbaik
untuk membuat organisasi yang lebih efisien. Namun organisasi
matriks inilah yang paling kompleks.
Kebaikan Organisasi Matriks
1. Penggunaan sumberdaya yang lebih efektif
2. Tujuan proyek menjadi lebih jelas
3. Banyak jalur untuk melakukan komunikasi
4. Pekerjaan dapat dipahami lebih jelas
5. Ketersediaan tenaga ahli untuk seluruh divisi
6. Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
44 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
Kelemahan Organisasi Matriks
1. Mempunyai struktur yang rumit
2. Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
3. Membutuhkan biaya yang relatif tinggi
4. Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda
5. Dapat menimbulkan konflik antara dua matriks.
4. Bagan/ struktur organisasi kantor
5. Uraian tugas
Adapun rincian tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi
diatas adalah sebagai berikut:
1. Kepala Badan, bertindak sebagai pendukung dan pembantu
kelancaran tugas-tugas Kepala Daerah dalam memimpin.
2. Sekretariat, bertindak sebagai pembantu kelancaran
pelaksanaan tugas-tugas Kepala Badan dalam menyusun dan
merumuskan kebijakan teknis kesekretariatan dan pemfasilitasi
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd
KepalaBadan
Kepala BidangKetersediaan,Kerawanan DanDistribusiorganisasi
Kepala BidangKonsumsi Dan
Keamananorganisasi
Kepala BidangPengembangan
ProgramaPenyuluhan Dan
Informasi
Kepala BidangPengembanganKelembagaan,Ketenagaan DanSarana Prasana
Sekretaris
45 | P a g e P R O G R A M K E A H L I A N A D M . P E R K A N T O R A N
tertib administrasi umum, tertib anggaran dan tertib program
bidang-bidang organisasi.
3. Kepala Bidang Ketersediaan, Kerawanan dan Distribusi
organisasi, bertindak sebagai pembantu kelancaran tugas-tugas
Kepala Badan dalam merumuskan penyusunan kebijakan teknis
ketersediaan, kerawanan dan distribusi organisasi.
4. Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan organisasi, bertindak
sebagai pembantu kelancaran tugas-tugas Kepala Badan dalam
merumuskan penyusunan kebijakan teknis urusan konsumsi dan
keamanan organisasi.
5. Kepala Bidang Pengembangan Program Penyuluhan dan Informasi,
bertindak sebagai pembantu kelancaran tugas-tugas Kepala Badan
dalam merumuskan penyusunan kebijakan teknis urusan
pengembangan program penyuluhan dan informasi.
6. Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan, Ketenagaan dan Sarana
Prasarana Penyuluhan, bertindak sebagai pembantu kelancaran
tugas-tugas Kepala Badan dalam merumuskan penyusunan kebijakan
teknis urusan pengembangan kelembagaan, Ketenagaan dan Sarana
Prasarana Penyuluhan.
PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN OLEH TRIVINA WIJAYANTI, S.Pd