seminar nasional pendidikan administrasi perkantoran

39

Upload: khangminh22

Post on 26-Jan-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

P R O S I D I N G

Seminar Nasional Pendidikan Administrasi Perkantoran

“Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi

Perkantoran : Tantangan dan Peluang”

Tim Redaksi :

1. Editor : Prof. Dr. Muhyadi

Prof. Dr. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd

2. Perancang Sampul : Arif Wahyu Wirawan, S.Pd

Jumiyanto Widodo, S.Sos., M.Si

3. Penata Letak : Arif Wahyu Wirawan, S.Pd

Chairul Huda Atma D, S.Pd

4. Pencetak dan Produksi : Wisnu Wibisono, S.Pd

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

iii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

P R O S I D I N G

Seminar Nasional Pendidikan Administrasi Perkantoran

“Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran :

Tantangan dan Peluang”

Tim Redaksi :

1. Editor : Prof. Dr. Muhyadi

Prof. Dr. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd

2. Perancang Sampul : Arif Wahyu Wirawan, S.Pd

Jumiyanto Widodo, S.Sos., M.Si

3. Penata Letak : Arif Wahyu Wirawan, S.Pd

Chairul Huda Atma D, S.Pd

4. Pencetak dan Produksi : Wisnu Wibisono, S.Pd

ISBN : 978-602-73280-0-6

Penerbit :

Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

FKIP – UNS Surakarta

Jl. Ir. Sutami No.36 A Surakarta 57126

Telp . : (0271) 648939 Ext 128

Fax . : (0271) 648939

Cetakan : Tunggal, September 2015

Hak cipta dilindungi dalam undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara

apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

iv

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

K A T A P E N G A N T A R

Perkembangan penggunaan istilah “administration” sekarang sudah umum pula diterapkan di berbagai kalangan sebagaimana pernyataan Stephen P Robbins (1980) “in business administration, public administration, health administration, educational administration, and so on, it appears logical and consistent to use administration rather than management” Robins lebih senang menggunakan istilah adminstrasi baik untuk kalangan perniagaan atau organisasi-organisasi yang mengejar keuntungan maupun untuk kalangan pemerintahan dan organisasi-organisasi sosial, yang tidak semata-mata atau sama sekali tidak, mengejar keuntungan.

Menggunakan pendekatan administrasi merupakan solusi sesungguhnya dalam pemecahan suatu masalah. Sehingga Sondang P. Siagian menegaskan bahwa tegak robohnya suatu negara dan bahkan maju-mundurnya peradaban manusia, serta timbul tenggelamnya bangsa-bangsa didunia tidak dikarenakan peperangan atau malapetaka lainnya, akan tetapi akan tergantung pada baik-buruknya administrasi yang dimiliki.

Memberikan gambaran secara eksplisit mengenai urgensi Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran : Tantangan dan Peluang yang dikemas dalam seminar nasional kali ini bisa dipahami sebagai usaha memahami bersama implementasi administrasi dalam bidang-bidang pengorganisasian, manajemen, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, tata usaha, dan hubungan masyarakat mampu mejawab tantangan pengembangan sektor publik maupun privat, pendidikan maupun praktisi.

Menimbang adanya tantangan demi perkembangan lebih lanjut tersebut maka semakin menunjuk pada pentingnya forum ilmiah seminar nasional ini diselenggarakan dan didokumentasikan dalam bentuk Prosiding dengan mengakomodir tema : Pendidikan dan Administrasi Perkantoran, Sistem Informasi Administrasi Perkantoran, Komunikasi Perkantoran, Manajemen Perkantoran, Kehumasan dan Manajemen Pelayanan, serta Manajemen Administratif.

Surakarta, 19 September 2015

v

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

SAMBUTAN KETUA PANITIA SNPAP 2015 FKIP UNS

Yang sangat kami hormati Dekan FKIP UNS (diwakili oleh Wakil Dekan 1) Yang turut sangat kami hormati Para pembicara SNPAP Yang kami hormati dan sayangi Dewan Dosen Prodi PAP FKIP UNS Yang turut kami hormati dan banggakan Presenter Makalah SNPAP Yang turut kami banggakan dan sayangi peserta SNPAP 2015 Assalamu’alaikum wr.wb.

Syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan untuk kita semuanya yang sungguh tidak bisa kita perhitungkan banyaknya. Termasuk pada hari ini kita mendapat anugerah terselenggarakannya Seminar Nasional Pendidikan Administrasi Perkantoran (SNPAP) 2015 FKIP UNS. Seminar ini dapat terselenggara berkat kerjasama segenap pihak terutama secara internal dewan dosen PAP FKIP UNS yang secara kompak mensuport keberhasilan penyelenggaraan seminar ini dan tentunya Panitia yang memotori teamwork bekerja dengan baik. Untuk itu terimakasih banyak kami ucapkan dengan setulus hati.

Sesungguhnya kegiatan SNPAP ini memiliki maksud tujuan untuk mendudukkan Administrasi khususnya Administrasi Perkantoran sebagaimana mestinya dan menggali potensi-potensinya dalam bidang keilmuan dan praktek kehidupan yang memberikan kesuksesan dan kejayaan untuk kita. Oleh karenanya tema yang diangkat adalah : Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran : Tantangan dan Peluang.

Mengingat pentingnya kegiatan ini bagi setiap orang maka panitia telah berusaha mengundang segenap lembaga pendidikan di level sekolah dan perguruan, praktisi dan juga pemerhati. Sosialisasi dilakukan melalui kontak langsung dan media komunikasi jaringan. Sekiranya belum mendapat sambutan gegap gempita, tapi kehadiran dari para peserta hari ini telah membuat kami berbesar hati. Kami ucapkan selamat dan sukses untuk segenap yang hadir di kegiatan SNPAP ini. Hal tersebut memotivasi kami untuk melanjutkan kegiatan ini di tahun-tahun mendatang dengan format yang lebih baik dan strategis lagi serta bertekad mengaplikasikan/merealisir blue print hasil SNPAP kali ini.

SNPAP 2015 kali ini menghadirkan para pembicara yang merupakan pakar dibidangnya antara lain : 1. Dr. Kusdi Raharjo, DEA (Ketua AIBI (Asosiasi Ilmu Adminsitrasi Bisnis

Indonesia) juga Dosen di Universitas Negeri Malang. 2. Syswitika Rahayu, S.Pd., MM ( Manajer Sertifikasi LSP di ASPI) 3. Dr. Andre N. Rahmanto, M.Si. (Kaprodi PAP FKIP)

vi

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Agar aspek keilmuan SNPAP 2015 ini dapat terdokumentasi dengan baik maka digelar presentasi pemakalah yang hingga batas pendaftaran terkumpul cukup banyak hingga terbagi dalam 3 group pararel. Masing-masing terkelompokkan dalam Group berikut ini : 1. Paralel Group A : Komunikasi Perkantoran,Kehumasan dan Manajemen

Pelayanan, Manajemen SDM dan Kepemimpinan Akan dimoderatori : Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si.

2. Pararel Group B : Pendidikan dan Administrasi Perkantoran, Akan dimoderatori : Dr. Joko Santosa Th, M.Pd

3. Pararel Group C : Sistem Informasi Administrasi Perkantoran, Manajemen Administratif, Manajemen Perkantoran Akan dimoderatori : Jumiyanto Widodo, S.Sos., M.Si Peserta Pemakalah dapat melihat penempatan dirinya dalam group : yang

mana ? dari booklet yang sudah diberikan oleh panitia. Pada akhirnya kami selaku ketua panitia mengucapkan banyak terimaksih

untuk segenap pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan SNPAP ini sekaligus memohon maaf atas kelemahan, kekurangan dan kekhilafan kami sebagai panitia penyelenggara karena sungguh tidak ada gading yang tak retak. Semoga awal yang baik ini dapat berlanjut dengan proses, output dan outcame yang baik pula. Selamat dan sukses mengikuti kegiatan SNPAP 2015

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

vii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Seminar Nasional Pendidikan Administrasi Perkantoran

“Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran :

Tantangan dan Peluang”

Pembicara Utama :

1. Dr. Kusdi Raharjo, DEA (Ketua AIBI)

2. Siwystika Rahayu, S.Pd., MM. (Asesor kompetensi Bidang Administratif

Profesional dan Sekretaris Indonesia)

3. Dr. Andre N. Rahmanto, S.Sos, M.Si (Ketua Prodi PAP FKIP UNS)

viii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

MATERI PEMBICARA UTAMA PENGEMBANGAN ILMU DAN PROFESI ADMINISTRASI PERKANTORAN:

PERSPEKTIF ADMINISTRASI BISNIS Kusdi Raharjo

PENDAHULUAN Sumberdaya manusia (SDM) merupakan elemen terpenting dalam

pembangunan nasional. Peran SDM mengalami perubahan seiring jalannya waktu. Aspek ini pernah dikesampingkan pada awal era industri yang menempatkan manusia sebagai factor produksi seperti layaknya factor produksi yang lain seperti: mesin, material, gedung, dll. Namun perubahan telah menggeser pandangan tersebut dan sekarang para ahli sepakat bahwa manusia merupakan unsur utama keberhasilan di berbagai sektor pembangunan.

Manusia adalah makhluk ekonomi (homoeconomicus), karenanya pembangunan ekonomi menjadi perhatian utama dari setiap negara mengingat dampaknya sangat luas terhadap kehidupan masyarakat. Stabilitas politik, keamanan, dan sosial sebagian besar dipengaruhi oleh tingkat keberhasilan ekonomi. Muara dari pembangunan ekonomi adalah kesejahteraan masyarakat. Walaupun belakangan ini telah banyak digugat, dimensi ekonomi masih ditempatkan sebagai indikator keberhasilan pembangunan suatu negara.

Ekonomi merupakan tolok ukur utama keberhasilan pembangunan nasional. Dampak aspek ekonomi terhadap kehidupan masyarakat sangat luas. Kondisi ekonomi yang tidak baik akan mendorong terjadinya kriminalitas dan menurunnya kualitas hidup. Para ahli sepakat bahwa aktifitas bisnis merupakan motor utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Untuk mendukung terciptanya daya saing bisnis yang berkelanjutan tentunya menuntut ketersediaan sumberdaya yang memadai, tak terkecuali SDM, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Perubahan masif telah terjadi pada berbagai sisi kehidupan sejak dasa warsa delapan puluhan. Berakhirnya perang dingin antara blok barat (Amerika Serikat dengan sekutu utamanya di Eropa) dengan blok timur (Uni Sovyet dan negara-negara komunis lainnya), mendorong terjadinya transformasi bukan hanya pada tatanan politik tetapi juga aspek yang lain, diantaranya adalah: ekonomi, bisnis, teknologi, dan sosial. Kondisi demikian tentu saja menuntut ketersediaan SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan lingkungan saat ini.

Beberapa dekade terakhir bisnis menjadi perbincangan berbagai pihak di tanah air baik itu politisi, akademisi, maupun praktisi bisnis itu sendiri. Hal ini terjadi mengingat aktifitas bisnis merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. Pengertian bisnis itu sendiri mengacu

ix

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

pada perilaku yang berorientasi pada tujuan untuk memperoleh dan menggunakan sumber daya produktif dengan cara membeli, membuat, dan menjual untuk memperoleh laba.

Aktifitas bisnis dalam suatu negara sangat ditentukan oleh sistem ekonomi yang diadopsi oleh negara bersangkutan. Berbicara sistem ekonomi, kita mengenalnya ada tiga, yaitu kapitalis, sosialis, dan kombinasi antara keduanya. Setiap sistem memiliki pandangan yang berbeda terhadap peluang (bisnis). Pada sisem kapitalis setiap individu (rakyat) diberi kesempatan yang sama untuk mencari dan memanfaatkan peluang (equal in opportuny). Tanggung jawab pemerintah menciptakan peluang (bisnis) melalui regulasi dan mendorong rakyatnya untuk memanfaatkan peluang tersebut. Kegiatan bisnis diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Pada sistem ini aktifitas bisnis dikendalikan oleh mekanisme pasar sehingga terjadi persaingan yang ketat. Campur tangan (intervensi) pemerintah pada pasar minim. Bila pasar berfungsi dengan baik (efisien), sistem ini akan meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya. Konsep ini sangat ideal bagi negara yang kapasitas individunya relatif seimbang, maksudnya kesenjangan kapasitas antar warga masyarakat relatif kecil. Bila pengetahuan dan ketrampilan rakyat masih belum merata, penggunaan pendekatan ini akan mempertinggi kesenjangan, yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.

Aliran kedua lebih menekankan pada distribusi hasil pembangunan, rakyat memiliki hak yang sama terhadap apa yang dicapai oleh negara dalam bidang ekonomi (equal in result). Pelaku bisnis adalah pemerintah melalui badan usaha milik negara. Hasilnya didistribusikan secara relatif adil kepada masyarakat melalui mekanime yang diatur oleh pemerintah. Dengan demikian peran negara (pemerintah) dalam pembangunan ekonomi sangat dominan karena bertindak sebagai aktor dan juga regulator. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan bisnis sangat rendah. Dominasi negara dalam aktifitas bisnis yang begitu besar pada sistem ini hanya menghasilkan pertumbuhan yang medioker karena sumberdaya (termasuk SDM) yang tersedia tidak dimanfaatkan secara optimal. Mengingat hasil yang rendah tersebut, konsep kesamaan akan hasil bermakna pula sebagai berbagi kemiskinan (shared poverty).

Model selanjutnya adalah kombinasi antara keduanya. Bila dua konsep terdahulu merupakan titik ekstrem dalam suatu kontinum, model ketiga berada di antara ke duanya. Dalam praktek, tidak ada negara yang menggunakan secara murni konsep kesamaan peluang maupun konsep kesamaan hasil. Yang lazim ada adalah kecenderungan ke kiri (kesamaan hasil) atau ke kanan (kesamaan peluang).

Mencermati tiga model di atas, sistem yang diadopsi Indonesia adalah yang ketiga dengan cenderung ke arah kapitalis (kesamaan peluang). Dengan sistem demikian maka untuk menunjang kesuksesan pembangunan ekonomi diperlukan sumberdaya manusia dan sumberdaya organisasi yang memadai di

x

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

bidang bisnis. Lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam menyiapkan sumberdaya tersebut sesuai dengan kebutuhan. ORGANISASI DAN ADMINISTRASI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Di era peradaban modern, kita (manusia) hidup, mulai sejak lahir sampai meninggal, dalam lingkungan organisasi. Fenomena ini menunjukan bahwa organisasi memiliki kontribusi sangat besar dalam kehidupan manusia. Bahkan kesejahteraan manusia sebagai tujuan pembangungan sangat ditentukan oleh aspek organisasi. Keberhasilan pembangunan suatu negara lebih ditentukan oleh bagaimana organisasi secara umum di negara tersebut beroperasi secara efektif dan efisien, bukan oleh melimpahnya sumberdaya alam. Hal ini terbukti negara-negara yang miskin akan sumberdaya alam memperoleh kesuksesan dalam pembangunan karena didukung oleh organisasi yang baik.

Administrasi diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Seiring meningkatnya peran organisasi semakin penting pula arti administrasi dalam kehidupan manusia. Bahkan administrasi sudah ada sejak zaman purba namun telah mengalami banyak perubahan mengikuti perjalanan waktu. Walaupun administrasi begitu penting bagi kita namun masih sering terjadi kesalahan (ketidak-tepatan) pemaknaan, maka perlu pelurusan konsep administrasi. Selama ini administrasi sering dirancukan dengan managemen. Pendapat Dunsire (1973) dan Hogdkinson (1978) menegaskan bahwa dalam bisnis, administrasi berbeda dari manajemen. Sedangkan Mc Cleskey (2011) menempatkan manajemen sebagai bagian dari administrasi dalam implementasi penata-kelolaan perusahaan. Berikut diuraikan pendapat dari tokoh-tokoh tersebut.

Administration is the function of industry concerned with the determination of corporate policy, co-ordination of production, finance and distribution, the settlement of the compass of the organization and the ultimate control of the executive… Management is the function of industry concerned with the carrying out of policy within the limits set up by administration and the employment of the organization for particular objects set before it (Dunsire, 1973, 43).

Untuk organisasi bisnis, administrasi diartikan adalah fungsi industri

yang berkaitan dengan penetapan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan dan distribusi, penentuan arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif. Sementara, manajemen adalah fungsi industri yang bertugas melaksanakan kebijakan dalam batas-batas yang ditetapkan administrasi dan menggerakkan sumberdaya organisasi ke arah tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, administrasi ditempatkan pada tugas-tugas organisasional yang bersifat penentuan setting

xi

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

dan arah bagi suatu perusahaan untuk beroperasi secara optimal. Sementara manajemen bertugas menerjemahkannya setting tersebut ke level operasional atau pelaksanaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang disebut dengan manajemen adalah bergerak dalam batas-batas yang ditetapkan oleh administrasi.

Hodgkinson merupakan pakar administrasi yang sangat cermat memperhatikan hal ini (perbedaaan administrasi vs manajemen). Dia melihat ada kerancuan, ketika adminitrasi dan manajemen tidak dibedakan secara tegas. Oleh karena itu dia mengusulkan pembedaan, sebagaimana terlihat pada Gambar 1. Gambar 1. Domain Keilmuan Adminsitrasi

Sumber: Hodgkinson, C (1978), Toward a Philosophy of Administration, Oxford: Basil Blackwell, hal. 4

Hodgkinson (1978: 5) mendefinisikan administrasi sebagai: ”those aspects dealing more with the formulation of purspose, the value-laden issues, and the human component of organizations”. Administrasi adalah aspek-aspek organisasi yang lebih berurusan dengan formulasi tujuan, masalah-masalah yang menyangkut nilai, dan komponen manusia dalam organisasi. Sementara manajemen diartikan, “those aspects wich more routine, definitive, programmatic, and susceptible to quantitative methods.” Manajemen adalah aspek-aspek organisasi yang lebih rutin, definitif, terprogram, dan cenderung kepada metode kuantitatif.

Art

Policy

Values

Upper

Echelons

Strategy

Qualitative

Human

Reflective

Generalism

-----------------

-----------------

-----------------

-----------------

-----------------

-----------------

-----------------

-------

-----------------

-----------------

--

-----------------

-

-----------------

-

Science

Execution

Facts

Lower

Echelons

Tactics

Quantitative

Material

Active

Specialism

MA

NA

GE

ME

NT

AD

MIN

ISTR

ATI

ON

xii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Pandangan Hodgkinson ini tampaknya relevan, mengingat lingkungan organisasi dewasa ini menuntut cara pandang yang lebih luas daripada sekedar masalah efektivitas dan efisiensi sebagaimana sangat ditekankan oleh manajemen. Organisasi tidak cukup hanya dipandang sebagai proses internal saja. Analisis stakeholders yang sekarang hampir merupakan suatu ‘kewajiban’ dalam pengelolaan organisasi, telah membuktikan hal itu. Organisasi yang hanya memperhatikan aspek internal seolah-olah ditakdirkan akan mati, atau setidak-tidanya mengalami suatu kemunduran (decline) dibandingkan posisinya terdahulu. Di sini Hodgkinson meyakini bahwa administrasi-lah yang terutama bertugas atau bertanggung-jawab terhadap aspek-aspek ekternal itu. Dia menekankan bahwa administrasi terutama bergerak pada upper level sebagai penentu arah dan kebijakan organisasi.

Mc Cleskey memiliki pandangan yang berbeda dibanding dua tokoh sebelumnya. Berdasarkan hasil petualangan akademiknya dia akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa unified pattern of administration memiliki dua komponen utama, yaitu governing (penata-kelolaan) dan administrative process (proses administratif. Yang pertama, berada ditangan pihak yang memiliki wewenang penata-kelolaan (governing authority). Mereka inilah yang mengendalikan organisasi (perusahaan) secara keseluruhan. Kewenangan ini dimiliki oleh pemilik, dewan direksi, panglima (TNI), dewan gubernur atau jabatan lain yang setara dengan itu baik untuk organisasi bisnis, pendidikan, publik, militer, rumah sakit, dll. Kewenangan pengelolaan ini memberikan pengawasan dan pengarahan organisasi (perusahaan) agar dalam mewujudkan sasaran dapat menggunakan sumberdaya yang menjadi kewenangannya secara efisien.

Komponen ke dua dari unified pattern of administration adalah proses administratif dengan prinsip menetapkan organisasi dan staff yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan penata-kelolaan. Proses ini dimulai dari investigasi (penelitian) terhadap fakta yang selajutnya digunakan untuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Dengan demikian menurut Mc Cleskey administrasi meliputi penata-kelolaan dan proses administratif, yang tak lain adalah “manajemen”. Pendapat ini sejalan dengan dua pemikir terdahulu bahwa administrasi bergerak pada level atas organisasi. Perbedaannya adalah bahwa menurut yang terakhir eksekusi atas kebijakan yang dibuat oleh pemegang otoritas penata-kelolaan masih menjadi ranahnya administrasi (proses administratif). Dari sini nampak jelas bahwa tokoh pertama dan ke dua membedakan secara tegas antara administrasi dan manajemen, sedangkan sumber ke tiga menegaskan bahwa administrasi merupakan manajemen ditambah dengan fungsi penata-kelolaan. Berdasarkan konsep administrasi seperti dipaparkan di atas, di mana posisi administrasi perkantoran?

xiii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

PERAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DALAM ORGANISASI Administrasi perkantoran merupakan proses pengawasan operasi harian

(daY –to –day operations) sebuah kantor. Setiap organisasi, seberapapun ukurannya, pasti memiliki kantor, yaitu tempat di mana operasi organisasi berpusat. Mengacu pada pemikiran Mc Cleskey di atas maka pengetahuan dan ketrampilan administrasi perkantoran diperlukan oleh semua jenjang dalam organisasi. Tugas ini dipegang oleh administrator kantor dengan nomenklatur berbeda-beda.

Salah satu tugas utama administrasi kantor adalah menangani karyawan di kantor bersangkutan. Tugas ini meliputi: mensupervisi staff, menjamin ketersediaan sumberdaya yang diperlukan staff untuk melaksanakan tugasnya (resource allocation), menyelesaian masalah yang muncul secara tidak terduga di kantor bersangkutan, memberikan bantuan dan dukungan terhadap staff bila menghadapi masalah dalam penyelesaian pekerjaan, mengevaluasi kinerja staff, merekomendasikan pengembangan staff, mengusulkan promosi & kenaikan gaji staff, dll. Mencermati tugas administrasi perkantoran ini jelas bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja unit ini (administrasi perkantoran).

Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak lama lagi akan efektif berlaku, mulai Januari 2016. Negara-negara di kawasan ini mengharmonisasikan tarif masuk untuk produk dan jasanya sehingga hambatan mobilisasi komoditas antar negara menjadi semakin hilang. Dengan berlakunya MEA ini akan merubah business lanscape di kawasan ini. Persaingan di segala sektor bisnis akan menjadi semakin ketat karena pelakunya bukan hanya dari negara bersangkutan tetapi juga dari negara lain di regional ini . Pelaku bisnis harus bersaing dengan pelaku dari negara lain di kawasan ini untuk mempertahankan pasar yang sekarang sedang di kuasai. Organisasi (perusahaan) harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien agar dapat bersaing dengan kompetitor baru di sektor bersangkutan. Untuk mewujudkan kinerja organisasi yang baik memerlukan dukungan SDM yang memiliki kompetensi di bidang administrasi perkantoran.

Dalam merumuskan kompetensi yang diperlukan terlebih dahulu perlu ditetapkan peran apa yang akan diambil oleh seseorang dalam kehidupan profesionalnya. Mengingat administrasi perkantoran diperlukan mulai dari jenjang yang paling bawah sampai ke jenjang tertinggi dalam organisasi tentu saja tuntutan kompetensi setiap jenjang berbeda. Lembaga pendidikan untuk merumuskan kompetensi lulusan perlu terlebih dahulu menetapkan peran yang akan diambil lulusan dengan pengalaman 0 tahun. Penentuan (penetapan) peran dapat menggunakan bagan organisasi sebagai alat bantu mengingat administrasi perkantoran diimplementasikan dalam organisasi. Dari peran inilah selanjutnya dirumuskan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas pekerjaan agar berhasil dengan baik.

xiv

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Demikian paper ini dibuat dimaksudkan untuk menjadi bahas diskusi bagi peserta seminar sehingga menghasilkan rumusan model pendidikan dan pelatihan bidang administrasi perkantoran yang sesuai dengan tuntutan sekarang.

xv

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

REKONSTRUKSI ILMU DAN PROFESI ADMINISTRASI PERKANTORAN

Dr. Andre Rahmanto, Msi.

There are apps that can “replace” admins but still someone has to use them. Boss can use the app to do everything that I am doing himself

but still does he have a time to waste it on that? (Sasa Todorovic)

Administrasi perkantoran telah memiliki sejarah panjang sebagai

sebuah bidang ilmu. Sedikit perbedaannya dengan bidang lain, administrasi perkantoran lebih banyak dipelajari sebagai jenis pendidikan vokasional yang mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Baik di dalam maupun di luar negeri program studi administrasi perkantoran (office administration) umumnya diselenggarakan pada jenjang yang kurang lebih setara dengan pendidikan diploma di Indonesia

1. Mungkin karena orientasi praktisnya,

sehingga sulit menemukan publikasi ilmiah yang khusus mengenai administrasi perkantoran seperti buku-buku teks terbaru maupun jurnal internasional.

Di kalangan akademis hingga saat ini masih sering menjadi perdebatan apakah rumpun keilmuannya menginduk pada ilmu administrasi ataukah ilmu manajemen

2. Siagian (1983:5) menyatakan manajemen

merupakan inti administrasi karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi. Administrasi dan manajemen tidak dapat dipisah-pisahkan namun kegiatannya dapat dibedakan. Administrasi memiliki tugas menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (organizational goals) dan menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (general and overall policies). Sedangkan manajemen hakekatnya berfungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.

Pendapat lain dari Sheldon (2003) misalnya, membedakan tiga istilah yaitu administrasi, manajemen dan organisasi. Administrasi menurut Sheldon, fokus pada penentuan kebijakan perusahaan, pengkoordinasian, penentuan arah dan pengawasan dari pimpinan. Manajemen bertugas melaksanakan kebijakan dalam batas yang telah ditetapkan administrasi dan penggunaan organisasi bagi sasaran khusus yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan

1 Kecuali Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran sesuai pembagian Rumpun Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi DIKTI, merupakan jenis program studi akademik. Lihat SE Direktur Belmawa Dikti Nomor 0404/E3.2/2015. 2 Mengacu pada pembagian rumpun keilmuan diatas, Administrasi dan Manajemen

keduanya termasuk pada ilmu terapan. Sedangkan Ekonomi termasuk dalam kelompok ilmu Sains Sosial.

xvi

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

organisasi adalah susunan mesin yang efektif, manajemen pimpinan serta administrasi pengarahan yang efektif.

Dari sejumlah literatur, kemunculan awal administrasi perkantoran

dapat ditelusuri misalnya dari Kallaus (1988) serta Gie (1990) bahwa William Leffingwell yang pertama mengembangkan administrasi perkantoran secara ilmiah dan sering disebut sebagai father of office administration, adalah pengikut jejak manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederiick W Taylor. Bukunya yang pertama berjudul Scientific Office Management (1917) berisi tentang lima prinsip yang diterapkan dalam pekerjaan kantor yaitu plan the work, schedule the work, execute the work, measure the work, reward the work. Leffingwell memberikan definisinya sebagai berikut:

Office management as a function, is the branch of the art and science of management which is concerned with the efficient performance of office work, whenever and wherever that work is to be done (Leffingwell & Robinson, 1985). Jika dilihat dari sejarah tersebut jelas bahwa administrasi

perkantoran dikembangkan dari ilmu manajemen dan dari background dunia bisnis. Kedekatan administrasi perkantoran dengan administrasi/manajemen bisnis juga dapat dilihat pada pernyataan sebuah lembaga kredibel di Inggris, Institute of Administrative Management (IAM)yang memberikan definisi sebagai berikut:

Administration, also referred to as business administration, is the management of an office, business, or organisation. It involves the efficient organisation of people, information, and other resources to achieve organisational objectives.Information is key to business operations, and people are the resources who make use of information to add value to an organisation. This means that companies will struggle without some type of administrative management. Administrative management is the process of managing information through people. This usually involves performing the storage and distribution of information to those within an organisation.

Administrasi, yang juga mengacu pada administrasi bisnis, adalah manajemen kantor, bisnis, atau organisasi. Ini melibatkan organisasi yang efisien dari orang, informasi, dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan organisasi. Informasi adalah kunci untuk operasi bisnis, dan orang-orang adalah sumber yang memanfaatkan informasi untuk menambah nilai suatu organisasi. Ini berarti bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan tanpa adanya manajemen

xvii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

administratif. Manajemen administratif adalah proses pengelolaan informasi melalui orang. Hal ini melibatkan melakukan penyimpanan dan distribusi informasi dalam sebuah organisasi.

3

Pendapat IAM tersebut menguatkan akar manajemen darikajian

perkantoran. Meskipun sebenarnya perdebatan mengenai induk administrasi atau manajemen tidak terlalu relevan bagi perkembangan studi perkantoran. Bidang kajian yang menjadi concern perkantoran dapat dipelajari dalam dua induk tersebut. Bahkan administrasi dan manajemen secara filsafat ilmu memiliki kesamaan objek formal yaitu proses pengendalian kerjasama manusia dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu (Nawawi, 1994: 13).

4 Sebagaimana Gie (1990) mengatakan, baik di Amerika Serikat

maupun Inggris, istilah manajemen perkantoran dan administrasi perkantoran dapat dipakai silih berganti dengan arti yang sama. Justru lebih penting adalah memperjelas pengertian dan bidang garap administrasi perkantoran itu sendiri. Dari Manajemen Kantor ke Manajemen Administratif

Dalam perkembangan kajian perkantoran, sejak tahun 1970-an sebenarnya terdapat perubahan pandangan atau perluasan fungsi manajemen perkantoran. Sugandha (1986:19) mengatakan, pengertian sempit mengenai manajemen perkantoran pada masa sebelumnya yang hanya berarti tata usaha telah berkembang menjadi konsep administrasi kantor yang melayani keperluan seluruh organisasi secara bulat (terintegrasi). Pandangan ini melihat kantor sebagai pemberi bantuan (auxiliary process) yang disiapkan untuk mendukung pucuk pimpinan. Paham baru yang dikenal dengan administrative service mempersatukan fungsi dalam kantor yang tadinya terpisah.

Peranan yang dilakukan kantor dalam organisasi modern berkaitan dengan produk kantor yaitu informasi, untuk melayani kebutuhan pimpinan dan seluruh bagain lain dari organisasi dalam pembuatan keputusan. Sebutan administrative (diterjemahkan dalam istilah Indonesia, lagi-lagi menjadi administrasi) digunakan untuk lebih memperjelas pelayanan yang diberikan kantor yang fungsinya telah meluas, tidak hanya urusan tata usaha saja, tetapi juga menciptakan sistem dan prosedur, terutama dengan adanya penemuan teknologi baru. Tugas manajer kantor yang sebelumnya hanya

3http://www.instam.org/about/what-does-an-administrative-manager-do 4 Sejumlah literatur menggunakan istilah Administrative Office Management.

Lihat Quible (2001), Odgers (2002), Kallaus & Kelling (1988), Terry (1975). Atau Administrative Management sebagaimana digunakan oleh Institute of Administrative Management (IAM) yang berpusat di London.

xviii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

mengurus tata usaha saja, telah berubah menjadi manajer administrasi5 yang

tugasnya fokus pada pengkoordinasian semua fungsi pimpinan dalam seluruh batang tubuh suatu organisasi, mulai dari atas sampai bawah, melalui penataan dan penyajian informasi.

Jadi jelaslah kerancuan istilah dalam bidang ilmu perkantoran ini salah satunya berasal dari penggunaan istilah administrasi itu sendiri yang beragam-ragam artinya sehingga menimbulkan persepsi yang beragam pula. Terlebih makna administrasi sendiri yang cenderung mengalami penyempitan. Di Indonesia administrasi

6 sampai sekarang lebih banyak

dimaknai sebagai administratie (dari bahasa Belanda) yang berarti clerical works (Tata Usaha)

7. Namun lebih baik kiranya apabila istilah yang digunakan

di Indonesia untuk administrasi perkantoran dapat disamakan mengacu pada perkembangan terbaru yang ada di belahan dunia lain.

Selanjutnya bagaimana dengan jenjang pendidikan bidang administrasi perkantoran? Pendidikan tertinggi di luar negeri untuk bidang perkantoran lazimnya adalah Diploma Manajemen Perkantoran (Office Management/ Administration). Meskipun hasil penelusuran penulis pada laman internet terdapat beberapa diselenggarakan pada level Sarjana (Bachelor). Di Inggris, pendidikan perkantoran umumnya dikaitkan dengan pendidikan bisnis dan pendidikan manajemen pada umumnya (Gie, 1990: 285). Sehingga pada level lanjutan (sarjana atau pascasarjana) lazimnya

5Istilah aslinya administrative management, administrative office

management, administrative service management dan administrative system 6LIhat Ensiklopedi Administrasi (Westra, dkk, 1981: 9), aktivitas catat

mencatat keterangan dalam bahasa Indonesia kini telah lazim dipakai istilah tatusaha. Oleh karena itu istilah administratie hendaknya tidak diterjemahkan menjadi administrasi agar tidak dikacaukan dengan pengertian dan terjemahan istilah administration dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Belanda istilah administratie juga secara khusus dipakai dalam arti pemerintah atau pemerintahan (bestuur) dari suatu negara, termasuk badan-badan pemerintah lainnya dalam lingkungan negara itu. Dalam pengertian ini administratie dapat disamakan dengan istilah Inggris public administration dan dapat disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi administrasi negara. 7Namun perkembangan terakhir, Jurusan Administrasi Negara UGM sejak

tahun 2010 juga telah merubah namanya menjadi jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik. Salah satu alasannya, kata “administrasi‟ pada administrasi publik dianggap semakin kurang relevan, baik karena substansi yang terkandung di dalam makna kata “administrasi‟ itu sendiri dan juga semakin terdegradasinya kata “administrasi‟ di masa kini. Lihat Widianingrum (2010), http://mkp.fisipol.ugm.ac.id/

xix

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

melanjutkan pada program studi S2/S3 administrasi bisnis atau ilmu manajemen.

Di Indonesia dengan adanya program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran sebenarnya memiliki tugas yang lebih, dibandingkan dengan prodi administrasi perkantoran pada jenjang diploma atau politeknik. Prodi PAP selama ini selain menghasilkan lulusan sebagai guru pada level SMK (sekolah menengah kejuruan) perlu memikirkan secara komprehensif pendidikan untuk sumber daya manusia bidang perkantoran di Indonesia. Mendesak kiranya membenahi pendidikan administrasi perkantoran di Indonesia mulai dari level SMK sampai pendidikan tinggi. Dengan keberadaan asosiasi profesi seperti ASPAPI maupun komunitas akademis lainnya kita patut berharap untuk dapat menghasilkan blueprint pendidikan bidang administrasi perkantoran yang mampu mengikuti perkembangan akademis maupun dunia kerja global

8.

Elaborasi pada berbagai bidang kajian yang ada perlu dilakukan, karena sifat kajian Perkantoran selama ini bersifat praktis, apakah kajian-kajian tersebut dapat ditarik pada level teoritik sehingga memungkinkan bidang kajian perkantoran dipelajari pada level S2-S3? Selain itu kajian perkantoran juga banyak berkait dengan bidang ilmu lainnya di luar ilmu manajemen, misalnya bidang korespondensi berkaitan dengan bidang komunikasi bisnis, kearsipan berkaitan dengan ilmu informasi, sistem informasi berkaitan dengan informatika/komputer, perbekalan & tata ruang kantor berkaitan dengan ilmu arsitek, desain interior, ergonomi dan psikologi, dan seterusnya. Dengan banyaknya interseksi tersebut kajian perkantoran harus menentukan ciri khas bahan kajian sehingga diperoleh capaian pembelajaran yang unik diantara bidang-bidang lain tersebut. Bukan tidak mungkin kajian perkantoran juga diperluas berdasarkan kenyataan perkembangan profesi di lapangan. Satu contoh dengan adanya jabatan/profesi corporate secretary

9 misalnya, maka tugas dan fungsi profesi

8Benchmarking dapat dilakukan dengan beberapa kampus penyelenggara

seperti UITM Malaysia atau beberapa college di negara lain. Sedangkan beberap asosiasi profesi perkantoran di luar negeri antara lain: Australian Institute of Office Professionals (AIOP), International Association of Administratve Professionals (IAAP), Indian Association of Secretaries and Administrative Professionals (IASAP), Association of Secretaries (AOS), Malaysian Associatio of Professional Secretaries and professonals (MAPSA), European Management Assistnats (EUMA), Association of Administrstive Assistants Canada (AAA), The Office Professional (OP), South African Secretaries and PA's Association (SASPA), dst. 9Sekretaris Perusahaan (corporate secretary)merupakan pihak penghubung

yang menjembatani kepentingan antara Perseroan dengan pihak eksternal,

xx

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

tersebut dapat menjadi masukan bahan kajian bagi pengembangan pendidikan administrasi perkantoran pada level yang lebih tinggi.

Permasalahan lainnya yang juga penting adalah soal output lulusan administrasi perkantoran di Indonesia. Hasil penelitian Sudira (2009) mengungkapkan bahwa terdapat kegagalan efisiensi pendidikan SMK jurusan sekretaris. Di Jakarta saja terdapat 577 SMK dengan 23 Bidang/program keahlian. Program keahlian sekretaris memiliki jumlah siswa terbanyak 30.850 orang yang tersebar di 192 SMK. Setiap tahun SMK di Jakarta meluluskan sekitar 10.000 orang sekretaris/ tenaga administrasi perkantoran, sementara kebutuhan tenaga sekretaris/tenaga administrasi perkantoran di perusahaan-perusahaan hampir semua mensyaratkan pendidikan minimal lulusan D3 Sekretaris

10. Akibatnya lulusan SMK program keahlian sekretaris tidak bisa

menjadi sekretaris sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan D-3 sekretaris atau D-4 sekretaris dan harus telah memiliki pengalaman satu tahun. Selain itu persyaratan menjadi sekretaris juga terdapat non schooling factors seperti jenis kelamin, tinggi badan dan paras sebagai faktor yang sangat menentukan. Kenyataan tersebut mungkin sudah kita ketahui bersama, namun bagaimana kebijakan pendidikan merespon fakta tersebut menjadi tugas kita bersama yang bergelut dalam bidang pendidikan administrasi perkantoran. Masa Depan Profesi Perkantoran

Disamping masalah tersebut, terdapat peluang dalam profesi bidang perkantoran karena faktanya pekerjaan administratif juga berkembang pada level manajerial. Munculnya jabatan seperti manajer administrasi, manajer kantor, corporate secretary atau di sektor publik ada sekretaris desa, sekretaris kecamatan, sekretaris daerah, sekretaris kabinet hingga sekretaris negara sesungguhnya menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pendidikan administrasi perkantoran menyediakan wadah pendidikan hingga level

terutama dalam menjaga persepsi publik atas citra Perseroan dan pemenuhan tanggung jawab oleh Perseroan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi, sedangkan fungsinya mencakup tugas-tugas kesekretariatan Perseroan, hubungan investor dan masyarakat, legal dan penegakan kepatuhan terhadap otoritas industri dan pasar modal serta ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 10

Penelusuran singkat pada tiga website lowongan pekerjaan terbesar di Indonesia: jobstreet.com. jobsdb.com serta karir,com menemukan hasil yang sama dengan hasil penelitian tersebut, sebagian besar lowongan kerja mempersyaratkan minimal lulusan D-3. Pada ketiga situs tersebut, dengan mengentry kata “sekretaris” total terdapat 145 lowongan kerja, sedangkan dengan keywords “administrasi” terdapat 1184 lowongan kerja. (Diakses pada tanggal 13/09/2015 Pukul 08.12).

xxi

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

tertinggi untuk menyiapkan sumber daya manusia calon-calon pengisi posisi tersebut. Denyer (dalam Gie, 1990: 273) sangat relevan mengatakan bahwa kecenderungan dewasa ini manajemen perkantoran menjadi lebih ilmiah, lebih teknologis dan lebih merupakan tugas terspesialisasi menurut haknya sendiri.

Dalam dunia profesi luasnya rentang wewenang manajer administrasi perkantoran menciptakan banyak istilah posisi pekerjaan/jabatan yang berbeda, walaupun tugas-tugasnya masih berada dalam area administrasi perkantoran, misalnya Manajer Administrasi Kantor, Manajer Administrasi, Manajer Kantor, Administrasi Kantor, Manajer Layanan Kantor, dan lain-lain. Bahkan berbagai lembaga pendidikan di luar negeri telah membuka spesialisasi pendidikan administrasi yang lebih spesifik seperti Legal Administrative serta Medical Administrative.

Secara umum menurut Odgers (2005) manajer administrasi bertanggung jawab mengelola informasi, sistem informasi, teknologi maupun sumber daya manusia yang ada untuk memaksimalkan produktivitas bagian administrasi yang dipimpinnya. Sedangkan Oliverio (2007) membagi kompetensi perkantoran menjadi empat kelompok yaitu: word processing (producing written docoments such as letters or reports by using software programs and computers); data processing (collecting, organizing, analyzing and summarizing data) information management (organizing, maintaining and accesing data) and transmission (sharing information both withn and outside the organization) serta general managing and communicating.

Sebuah survei yang dilakukan oleh IAAP tahun 2011 terhadap 3.376 responden administrative professionals bisa dijadikan perbandingan, bahwa di luar negeri (khususnya di Amerika) penamaan istilah profesi terkait profesi administrasi perkantoran juga sangat beragam, sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

xxii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Pada tabel diatas terlihat bahwa penyebutan executive asisstant (28,88%) dan administrative assistant(25,44%) adalah sebutan profesi yang paling banyak digunakan dalam bidang ini, selain istilah lain yang sangat variatif. Sedangkan jenis industri yang dimasuki oleh responden sebagain besar adalah sektor pendidikan 13,68%, pemerintahan 12, 56 % serta lembaga kesehatan sebesar 12, 29 %.

Satu hal yang perlu diyakini, meskipun semakin banyak tugas organisasi akan diambil alih oleh mesin atau teknologi baru, khususnya kegiatan yang bersifat rutin, namun peranan manusia dalam proses administrasi tidak akan berkurang. Hanya sifatnya yang mungkin akan berubah. Fungsi pengambilan keputusan dan banyak lainnya masih dan selamanya akan hanya dapat dijalankan oleh manusia. Manajer administrasi atau apapun namanya harus menyadari perannya yang sangat beragam (multitask) termasuk mengembangkan sistem perkantoran yang senantiasa berkembang, sehingga harus selalu beradaptasi dengan perubahan teknologi maupun pengetahuan baru menyangkut organisasinya.

xxiii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Mengingat keragaman fungsinya, manajer kantor/manajer administrasi ini diharapkan juga memiliki multitalent. Beberapa softskills yang diharapkan adalah kemampuan komunikasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan kemampuan, integritas, assertivitas, fleksibilitas, akurasi dan kemampuan untuk mengatasi tekanan. Tidak kalah pentingnya manajer administrasi juga harus bisa mengembangkan lingkungan serta tata ruang kantor

11 yang dapat membuat pegawai nyaman dan semakin produktif

serta meminimalkan resistensi pegawai atas penerapan sistem baru. Kemampuan beradaptasi serta memfasilitasi pegawai lainnya untuk mempelajari setiap inovasi maupun kebijakan selalu akan menjadi tantangan bagi manajer administrasi.

Profesi administrasi perkantoran telah berkembang baik secara vertikal, yang berarti menempatkan lulusan bidang ini tidak hanya berada pada posisi pada entry-mid level tetapi bisa sampai top level (posisi manajerial administrative manager, corporate secretary dsb.), maupun berkembang secara horizontal dengan adanya profesiadministrasi perkantoran untuk bidang-bidang seperti pendidikan, kesehatan/medis, hukum, pemerintahan, sosial dan sebagainya. Untuk itu diperlukan sinergi antar dunia pendidikan dan profesi sehingga kajian administrasi perkantoran bisa menunjukkan eksistensinya serta memberikan kontribusi pada persoalan-persoalan nyata dan dirasakan manfaatnya di sektor bisnis maupun publik.

Jika komunitas ilmiah administrasi perkantoran berharap di masa depan ilmu ini dapat dikembangkan secara mandiri maka tentu bukanlah hal yang mustahil. Jika kita mau sedikit googling saja, akan kita temukan banyak bidang kajian Perkantoran telah dipelajari dan diteliti oleh bidang ilmu lain. Judul-judul artikel tersebut bisa jadi inspirasi, peluang sekaligus tantangan bagi kajian Perkantoran untuk merumuskan body of knowledge-nya yang khas. Namun tentu saja diperlukan kerja keras untuk mendapatkan pengakuan publik seperti misalnya tersedianya hasil-hasil riset serta buku-buku teks yang memadai dan up to date untuk menunjang berkembangnya ilmu tersebut sehingga output lulusannya juga benar-benar dibutuhkan oleh pasar.

DAFTAR PUSTAKA

11

Terdapat perubahan signifikan pada desain dan layout kantor di berbagai perusahan dalam beberapa tahun terakhir. Tren tersebut salah satu hal yang layak dikaji dalam bidang Perkantoran. Lihat salah satu contohnya, http://kantorunik.blogspot.co.id/2014/01/desain-unik-kantor-twitter-di-san.html

xxiv

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Gie, The Liang. 1990. AdministrasiPerkantoran Modern. Yogyakarta:

YayasanStudiIlmudanTeknologi Kallaus, Norman F, Keeling, Lewis B. 1988. Administrative Office

Management9th

Edition. Cincinnati: South Western Publishing Nawawi, Hadari. 1994. IlmuAdministrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia Odgers, Pattie. 2005. Administrative Office Management. Complete Course 5

th

edition. Ohio:South-Western Publishing Oliverio, Mary Ellen, Pasewark& White. 2007. The Office Procedure and

Technology 5th

Edition. Ohio: South-Western Cengage Learning Sheldon, Oliver. 2003. The Philosophy of Management. Newyork: Routledge Siagian, Sondang P. 1983. FilsafatAdministrasi. Jakarta: GunungAgung ________________. 2001. KerangkaDasarIlmuAdministrasi. Jakarta:

RinekaCipta Sugandha, Dann. 1986. Manajemen Administrasi Suatu Pendekatan Sistem

dalam Manajemen Perkantoran. Bandung: SinarBaru Westra, Pariata, Sutarto, IbnuSyamsi. 1981. Ensiklopedi Administrasi. Jakarta:

GunungAgung http://id.kalbe.co.id/TentangKami/TataKelolaPerusahaan/SekretarisPerusahaandanHubunganInvestor.aspx http://kantorunik.blogspot.co.id/2014/01/desain-unik-kantor-twitter-di-san.html

xxv

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

MATERI KESEKERTARISAN SIWYSTIKA RAHAYU, M.Pd., M.M.

Sekretaris adalah seseorang yang membantu seorang pemimpin atau

badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan.

Kesekretarisan adalah satuan organisasi yang melakukan rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan bantuan lainnya yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang supaya tujuan organisai dicapai dengan lancar. Sekretaris organisasi bertindak sebagai Kepala Sekretariat yang mempunyai wewenang membuat rencana, membuat keputusan, mengorganisir bawahan dan sarananya, serta melakukan pengawasan, memberi perintah, menyelenggarakan sistem komunikasi yang baik, melakukan pengarahan, penyempurnaan organisasi dan tata kerja. RUANG LINGKUP, TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIS A. Ruang Lingkup

Meneyelenggarakan pembinaan ketatausahaan, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan surat menyurat yang meliputi pembuatan surat, penerimaan, pengolahan, pendistribusian, dan penyimpanan.

Menyelenggarakan tata hubungan baik secara intern maupun extern.

Menyelenggarakan rapat-rapat.

Menyelenggarakan pengaturan penerimaan tamu/kunjungan. B. Tugas Administratif Kesekretariatan

Memperlancar lalu lintas dan distribusi informasi ke segala pihak baik intern maupun ekstern.

Mengamankan rahasia perusahaan/organisasi.

Mengelola dan memelihara dokumentasi perusahaan atau organisasi yang berguna bagi kelancaran fungsi manajemen (POAC).

C. Fungsi Sekretaris

Mengadakan pencatatan dari semua kegiatan manajemen.

Sebagai alat pelaksana pusat ketatausahaan.

Sebagai alat komunikasi organisasi/perusahaan.

Sebagai pusat dokumentasi. KEDUDUKAN SEKRETARIS DALAM ORGANISASI a. Peran Strategis b. Peran Teknis c. Peran Pendukung

xxvi

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

KUALIFIKASI/SYARAT-SYARAT SEKRETARIS a. Syarat Pengetahuan b. Syarat Keterampilan c. Syarat Kepribadian

Tugas seorang sekretaris adalah membantu pimpinan dalam

melaksanakan pekerjaan-pekerjaan teknis, tetapi cukup penting artinya bagi pimpinan. Seorang pemimpin akan sangat memerlukan bantuan sekretaris dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor seperti: a. Menerima tamu b. Menerima telepon c. Mengambil dikte dan melatinkan d. Menyimpan surat

Untuk seorang pemimpin mengharapkan bahwa yang diberikan oleh seorang sekretaris akan berbeda tergantung dari bidang usaha yang diberikan oleh pimpinan, misalnya direktur dari perusahaan percetakan akan berbeda lembaga bantuan hukum. Pada umumnya pekerjaan-pekerjaan sekretaris dikelompokkan : a. Tugas-tugas yang bersifat rutin b. Tugas-tugas khusus c. Tugas-tugas yang bersifat kreatif d. Melakukan hubungan dan kerja sama

Seorang sekretaris harus selalu berusaha mencari apa yang baik unuk menumbuhkan hubungan dan kerja sama yang baik antara sekretaris dengan pimpinannya dalam batas-batas kedinasan.

PENGEMBANGAN DIRI SEORANG SEKERTARIS A. Arti dan pentingnya pengembangan sekertaris dalam realisasinya dapat

dilakukan, baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa organisasi. Salah satu diantaranya yaitu dengan melalui pendidikan dan latihan yang mencakup : 1. Pre Service Training

Adalah latihan yang diberikan pada waktu seseorang belum menempati suatu jabatan tertentu, yaitu meliputi : a. Pendidikan formal yang diselenggarakan umum. b. Latihan pra jabatan, latihan ini dilaksanakan oleh organisasi

atau perusahaan, tempat sekretaris bekerja. 2. In Service Training

Yaitu latihan yang dilakukan pada saat sekretaris sedang menduduki jabatannya.

B. Tujuan pengembangan sekretaris adapun tujuan pengembangan dan latihan sekretaris pada dasarnya untuk memperoleh 3 hal : 1. Menambah pengetahuan

xxvii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

2. Menambah ketrampilan 3. Merubah sikap

C. Mengembangkan diri dalam jabatan agar sekretaris dapat berhasil dengan baik, pada dasarnya tergantung kepada 3 faktor yang secara langsung mempengaruhi sekretaris dalam bidang kesekretarisan, yaitu : 1. Kemampuan untuk dapat mengerjakan bermacam – macam tugas

pekerjaan secara efisien. 2. Kepribadian yang menarik 3. Kemauan untuk bekerja

TUGAS – TUGAS SEKRETARIS Tugas seorang sekretaris dapat dikelompokkan kedalam 8 macam yaitu :

Tugas – tugas rutin

Tugas – tugas khusus

Tugas – tugas Istimewa

Tugas – tugas resepsionis

Tugas keuangan

Tugas social

Tugas Insidental

Tugas sekretaris dalam business meeting PRINSIP TERPENTING SEKRETARIS “Tutup Mulut Rapat – Rapat, Pasang Mata Awas – Awas, Buka Telinga Lebar – Lebar” SEKRETARIS HARUS MAMPU :

Membagi waktu kerja dengan keluarga

Menjadi ujung tombak dalam perusahaan / organisasi

Menentukan arah dan tujuan perusahaan / organisasi

Pandai menyimpan rahasia

Siap full kontek dan ready to fight in every moument

Dan lain – lain TUGAS POKOK SEKRETARIS :

Membantu pimpinan

Menyiapkan agenda rapat

Menyusun administrasi / pembukuan perusahaan

Mengatur daftar kegiatan perusahaan / organisasi

Dan lain sebgainya HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKANOLEH SEORANG SEKRETARIS :

Memberikan kesempatan bukan kepada yang berhak

Memberikan informasi perusahaan / organisasi kepada yang bukan haknya

Watak keras kepala dan menang sendiri

Jangan mudah terpengaruh oleh orang lain

Dan lain sebagainya

xxviii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

YANG DIMAKSUD DENGAN RAPAT

Merupakan suatu pembahasan untuk merumuskan jalan keluar dalam menghadapi masalah

Pertemuan yang sudah diagendakan (dijadwal) untuk membahas permasalahan dan memutuskan cara yang akan ditempuh

Kegiatan yang sudah terperinci agendanya dalam kerangka pembahasan masalah yang dihadapi hingga pemutusan jalan keluat yang akan dihadapi dan lain sebagainya.

MACAM – MACAM FORMASI RAPAT

Bentuk huruf U : Peserta membentuk huruf “U” dengan posisi pimpinan rapat berada di barisan paling depan

Bentuk huruf I : Posisi seperti huruf I dengan pimpinan tinggal berada di barisan paling depan

Bentuk huruf T : Posisi peserta rapat membentuk huruf T, dengan posisi pimpinan berada di depan

Dan lain sebagainya CARA PENJELASAN MATERI DALAM RAPAT

Materi harus bisa dipahami terlebihi dahulu oleh diri sendiri

Menggunakan bahsa yang mudah dipahami oleh peserta rapat

Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai dengan tiap pokok pembahsan rapat

Memunculkan karakter yang bisa dijadikan sebagai ciri khas

Materi disampaikansecara singkat, padat dan jelas

Dan lain sebagainya Cara mengambil keputusan dalam rapat yaitu sebagai berikut:

Musyawarah untuk mufakat: keputusan yang akan diambil harus bisa diputuskan dengan mantap dan bisa diterima oleh semua peserta rapat.

Votting merupakan keputusan yang akan diambil berdasarkan suara terbanyak

Sifat Otoriter Pimpinan Rapat merupakan pimpinan rapat dapat mengambil keputusan dengan jalan sendiri, dengan menggunakan otoritasnya sebagai pemimpin, dan lain sebagainya.

Prinsip dalam rapat adalah setiap keputusan yang akan diambil

merupakan kunci keberhasilan pada masa yang akan datang. Sifat pimpinan rapat harus memegang prinsip: Serius tapi santai, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, harus bisa meyakinkan peserta rapat dan jangan sampai terpengaruh, waktu adalah nyawa yang harus dimanfaatkan dengan baik.

xxix

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Menangani kegiatan humas dan keprotokolan A. Memahami Fungsi dan peranan humas (PR)

Istilah yang sering digunakan dalam hubungan masyarakat (PR): Komunikasi, Media komunikasi, Public, Peristiwa public Fungsi Public Relation 1. Mempunyai hasrat, kehendak dan spirasi masyarakat 2. Memberikan nasihat tentang suatu yang sebaiknya dikehendaki oleh

public 3. Mengusahakan hubungan yang memuaskan antara public dengan

petugas pemerintah 4. Memberikan penerangan atau penjelasan tentang lingkup kerja suatu

dinas pemerintah B. Sikap dalam melaksanakan tugas

Beberapa hal yang harus diperhatikan seorang sekretaris antara lain: 1. Keterampilan kesekretarisan 2. Mempunyai Inisiatif dan cara berfikir logis 3. Ingatan yang baik 4. Memperluas wawasan 5. Ketelitian 6. Pertimbangan atau perhitungan sebelum melakukan tindakan 7. Menyelesaikan pekerjaan secara sempurna.

C. Penampilan diri sekretaris Kriteria umum seseorang untuk dapat mengembangkan kepribadiannya: a. Mampu mengaktualisasikan diri b. Mampu melihat secara objektif c. Memiliki pandangan hidup d. Menghargai orang lain e. Peka akan tujuan f. Memiliki rasa humor

D. Sikap yang berhubungan dengan kepribadian: handal, jujur, ketekunan dan kerajinan, sikap membawa diri, pandai menyesuaikan diri, memperhatikan dan menjaga kerapihan diri.

xxx

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Pelindung : Dekan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Penanggung

Jawab

: Ketua Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

Ketua : 1. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd. 2. Jumiyanto Widodo, S.Sos.,M.Si. 3. Wisnu Wibisono

Sekretaris : 1. Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd. 2. Moch. IqbalAndriansyah 3. Dwi Maryati 4. Dwi Ningrum 5. Suci Nurrohayati

Bendahara : 1. Susantiningrum, S.Pd., SE.,M.AB. 2. Agus Ahmad Faisal 3. Rima Ari Fatimah 4. Robiatul Adawiyyah

Sie Publikasi

dan Humas

: 1. Tutik Susilowati, S.Sos, M.Si. 2. Arif Wahyu Wirawan 3. Sigit Permansah 4. ArdhianWicaksono Pambudi 5. Muhamad Satari 6. Singgih Rakasiwi 7. Nur Rahmi Akbarani

Sie Konsumsi

: 1. Dr. C. Dyah S. Indrawati, M.Pd. 2. Intan Kurnia 3. Rima Ari Fatimah 4. Isti SetyaRini

Sie Acara : 1. Dr. Tri Murwaningsih, M.Si. 2. Dr. Hery Sawiji, M.Pd. 3. Yoga NurRohman 4. Roulina BR Sihaloho 5. SitiAimatul 6. AnisaKristiningsih 7. RatriAminurasih 8. Rahajeng Putri Prameswari 9. Aura Fadilah

xxxi

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

10. Riskawati

Sie

Perlengkapan

dan

Dokumentasi

: 1. Didik Winarko 2. Wimbang Tantomo R 3. Fauzan Rizkianto 4. Romadhoni Setyo N 5. King Abdul Aziz 6. Wisnu Nugroho

Persidangan : 1. Dr. Andre N. Rahmanto, S. Sos, M.Si. 2. Drs. Sutaryadi, M. Pd. 3. Tri Wahyuni 4. Intan Mustikaningtyas 5. Hera Dwi S 6. Nur Sakinah Rojiyah 7. Boby Anggit S

Penerima

Tamu

: 1. Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd. 2. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. 3. Drs. Ign. Wagimin, M. Si 4. Ervinda Kusumaningtyas

xxxii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

JADWAL KEGIATAN SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

19 SEPTEMBER 2015

Waktu Kegiatan Tempat

07.00 – 08.30 Registrasi Aula Gedung F

FKIP UNS

08.30 – 09.00 Pembukaan Oleh MC Aula Gedung F

FKIP UNS

09.00–09.30 Coffe break Aula Gedung F

FKIP UNS

09.30 – 12.00

Acara Inti (diskusi panel) Pembicara I (Dr. Kusdi Raharjo, DEA) Pembicara II (Siwystika Rahayu, S.Pd., MM.) Pembicara III ( Dr. Andre N. Rahmanto, S.Sos, M.Si )

Aula Gedung F FKIP UNS

12.00-13.00 Isoma Aula Gedung F

FKIP UNS

13.00-16.00 Presentasi Call Paper Aula Gedung F

FKIP UNS

16.00-16.30 Penutup Aula Gedung F

FKIP UNS

PANITIA SNPAP 2015

PAP FKIP UNS

xxxiii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

DAFTAR PEMAKALAH SESI PARALEL

Paralel Group A Komunikasi Perkantoran,Kehumasan dan Manajemen Pelayanan, , Manajemen SDM dan Kepemimpinan

Pararel Group B Sistem Informasi Administrasi Perkantoran, Manajemen Administratif, Manajemen Perkantoran

Pararel Group C Pendidikan dan Administrasi Perkantoran

Paralel Group A Moderator : Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si

No Nama Pemakalah Judul Instansi

1 Triesninda Pahlevi, Brilian Rossy

Peran Public Relations (PR) dalam mengkomunikasikan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Pembangun Citra Positif Perusahaan

FE Unesa Surabaya

2 Durinta Puspasari, Durinda Puspasari

Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran melalui Pembelajaran Two Stay-Two Stray (TS-TS)

FE Unesa Surabaya

3 Saidun Hutasuhut Kompetensi Penting Penentu Kinerja Industri Kecil

FE Universitas Negeri Medan

4 Wiedy Murtini Peningkatan Kualitas Sumber Manusia Administasi Perkantoran Melalui KKNI dan Keterpakaian Lulusan di Pasar Kerja

FKIP UNS Surakarta

5 Endang Sungkawati Ratnawati

Mengelola Sumber Daya Manusia pada Koperasi Wanita (Penilaian Kinerja Kopwan Berdasarkan Aspek Organisasi)

FEB Universitas Wisnuwardhana Malang

6 Mirana Sari, Ismiyati, Wisudani Rahmaningtyas

Pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)

FE Unnes Semarang

Paralel Group B Moderator : Jumiyanto Widodo, S.Sos, M.Si.

No Nama Pemakalah Judul Instansi

1 Jumiyanto Widodo Memberdayakan Prestasi Siswa melalui Upaya

FKIP UNS Surakarta

xxxiv

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Pengelolaan Manajemen Sekolah

2 Agung Kuswantoro Model Elektronik Arsip (E Arsip) Pembelajaran di SMK Jurusan Administrasi Perkantoran

Universitas Negeri Semarang

3 Trenda Aktiva Oktariyanda, Galih W. Pradana

Penerapan Pelayanan Adminitrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam rangka Standarisasi Manajemen Pelayanan di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo

FIS Unesa Surabaya

4 Sutaryadi, Patni Ninghardjanti, C. Dyah S.I.

Pengembangan Model Alat Ukur Kesuksesan Implementasi E-Library pada Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Untuk meningkatkan Kompetensi Siswa

Alumni S2 Administrasi Pendidikan UPI, Himpunan evaluasi Pendidikan Indonesia UKD Jateng, FKIP UNS Surakarta

5 Tri Murwaningsih, Tutik Susilowati, Susantiningrum

Analisis Kebutuhan Pengembangan Laboratorium Administrasi Perkantoran Berbasis Teknologi Informasi

FKIP UNS Surakarta

6 Fitrotun Niswah, Eva Hany Fanida

Quick Wins: Mekanisme Layanan Administrasi Perkantoran

FIS Unesa Surabaya

7 Anton Subarno Elektronik-Dokumen Sebagai Langkah Praktis Efisiensi Organisasi di Universitas Sebelas Maret

FKIP UNS Surakarta

Paralel Group C Moderator : Dr. Joko Santoso Th, M. Pd

[No Nama Pemakalah Judul Instansi

1 Suharto Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian

SMK Swadaya Temanggung

xxxv

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Administrasi Perkantoran

2 Meirinawati, Indah Prabawati

Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien

FIS Unesa Surabaya

3 Tri Nugroho B.S, C Dyah S.I, Andre N.R

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Administrasi Kepegawaian Siswa melalui Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Talking Stick

SMK N 1 Boyolali, FKIP UNS Surakarta

4 Endang Ganggowati, S.Pd

Meningkatkan Hasil Belajar Mengelola Kas Kecil Siswa Administrasi Perkantoran melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Based Learning

SMK N 1 Boyolali

5 Chairul Huda A.D, Djoko Santoso Th

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Administrasi Kepegawaian Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Implementasi program Microsoft Excel

Prodi Magister Pendidikan Ekonomi UNS, FKIP UNS Surakarta

6 Patni Ninghadjanti, Nonoh Siti Aminah, Hartiyah Wuryani

Analisis Ujian Sekolah Sebagai Dasar Administrasi Kebijakan Kabupaten Banjarnegara

FKIP UNS Surakarta, Pengurus HEPI UKD Jateng, Tim Pengembang Dinas Kab. Banjarnegara

7 Arif Wahyu Wirawan, Jumiyanto Widodo

Meningkatkan Hasil Belajar Administrasi Kepegawaian Siswa melalui Penerapan Pendekatan Scientific dengan Media Software Prezi

Prodi Magister Pendidikan Ekonomi UNS, FKIP UNS Surakarta

8 Wisnu Wibisono Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Prodi Magister Pendidikan

xxxvi

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Tipe Team Quiz dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

Ekonomi UNS,

9 Andre N Rahmanto, C. Dyah S Indrawati, Jumiyanto Widodo

Pengembangan Bahan Ajar Administrasi Perkantoran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Di Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta

FKIP UNS Surakarta,

xxxvii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

D A F T A R I S I

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................. iv SAMBUTAN KETUA PANITIA SNPAP 2015 FKIP UNS............................... v PEMBICARA UTAMA ............................................................................... vii MATERI PEMBICARA .............................................................................. viii SUSUNAN PANITIA SNPAP 2015 FKIP UNS ............................................. xxx SUSUNAN ACARA SNPAP 2015 FKIP UNS ............................................... xxxii DAFTAR PEMAKALAH SESI PARALEL ....................................................... xxxiii DAFTAR ISI .............................................................................................. xxxvii

01. Model Elektronik Arsip (E Arsip) Pembelajaran di SMK Jurusan Administrasi Perkantoran Agung Kuswantoro – Universitas Negeri Semarang.................... 1

02. Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran melalui Pembelajaran Two Stay-Two Stray (TS-TS) Durinta Puspasari, Durinda Puspasari

FE Unesa Surabaya .......... 11

03. Kompetensi Penting Penentu Kinerja Industri Kecil Saidun Hutasuhut – FE Universitas Negeri Medan ..................... 22

04. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Suharto – SMK Swadaya Temanggung ........................................ 37

05. Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Administrasi Kepegawaian Siswa melalui Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Talking Stick Tri Nugroho B.S, C Dyah S.I, Andre N.R SMK N 1 Boyolali, FKIP UNS Surakarta ............................................................................. 48

06. Peran Public Relations (PR) dalam mengkomunikasikan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Pembangun Citra Positif Perusahaan Triesninda Pahlevi, Brilian Rossy

FE Unesa Surabaya ..................... 59

07. Penerapan Pelayanan Adminitrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam rangka Standarisasi Manajemen Pelayanan di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo Trenda Aktiva Oktariyanda, Galih W. Pradana –

FIS Unesa

Surabaya ........................................................................................ 71

08. Analisis Ujian Sekolah Sebagai Dasar Administrasi Kebijakan Kabupaten Banjarnegara

xxxviii

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Patni Ninghadjanti, Nonoh Siti Aminah, Hartiyah Wuryani FKIP

UNS Surakarta, Pengurus HEPI UKD Jawa Tengah, Tim Pengembang Dinas Kabupaten Banjarnegara ................................ 79

09. Pengembangan Model Alat Ukur Kesuksesan Implementasi E-Library pada Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Untuk meningkatkan Kompetensi Siswa Sutaryadi, Patni Ninghardjanti, C. Dyah S.I – Alumni S2 Administrasi Pendidikan UPI, Himpunan evaluasi Pendidikan Indonesia UKD Jateng, FKIP UNS Surakarta

.................................. 94

10. Pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Mirana Sari, Ismiyati, Wisudani Rahmaningtyas – FE Unnes Semarang ....................................................................................... 107

11. Analisis Kebutuhan Pengembangan Laboratorium Administrasi Perkantoran Berbasis Teknologi Informasi Tri Murwaningsih, Tutik Susilowati, Susantiningrum –FKIP UNS Surakarta ........................................................................................ 120

12. Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Administrasi Kepegawaian Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Implementasi program Microsoft Excel Chairul Huda Atma D, Djoko Santoso Th – Prodi Magister Pendidikan Ekonomi UNS, FKIP UNS Surakarta ............................. 128

13. Meningkatkan Hasil Belajar Administrasi Kepegawaian Siswa melalui Penerapan Pendekatan Scientific dengan Media Software Prezi Arif Wahyu Wirawan, Jumiyanto Widodo - Prodi Magister Pendidikan Ekonomi UNS, FKIP UNS Surakarta.............................. 135

14. Meningkatkan Hasil Belajar Mengelola Kas Kecil Siswa Administrasi Perkantoran melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Based Learning Endang Ganggowati – SMK N 1 Boyolali ........................................ 141

15. Quick Wins: Mekanisme Layanan Administrasi Perkantoran Fitrotun Niswah, Eva Hany Fanida – FIS Unesa Surabaya………………………………………………………………… 155

16. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Wisnu Wibisono

– Prodi Magister Pendidikan Ekonomi

UNS………………………………………………………………………. ..................... 169

17. Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien

xxxix

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Surakarta, 19 September 2015 Seminar Nasional PAP “Pengembangan Ilmu

dan Profesi Administrasi Perkantoran: Peluang dan Tantangan” www.snpap.fkip.uns.ac.id

Meirinawati, Indah Prabawati – FIS Unesa Surabaya…………………………………………………………….…. ..................... 177

18. Peningkatan Kualitas Sumber Manusia Administasi Perkantoran Melalui KKNI dan Keterpakaian Lulusan di Pasar Kerja Wiedy Murtini - FKIP UNS Surakarta ........................................... 188

19. Electronic-Documents Sebagai Langkah Praktis Efisiensi Organisasi Di Universitas Sebelas Maret Anton Subarno – FKIP UNS Surakarta ......................................... 197

20. Memberdayakan Prestasi Siswa melalui Upaya Pengelolaan Manajemen Sekolah Jumiyanto Widodo – FKIP UNS Surakarta .................................. 202

21. Mengelola Sumber Daya Manusia pada Koperasi Wanita (Penilaian Kinerja Kopwan Berdasarkan Aspek Organisasi) Endang Sungkawati Ratnawati – FEB Universitas Wisnuwardhana Malang ............................................................. 214

22. Pengembangan Bahan Ajar Administrasi Perkantoran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta Andre N Rahmanto, C. Dyah S Indrawati, Jumiyanto Widodo – FKIP UNS Surakarta ..................................................................... 226

NOTULEN PEMAKALAH KELAS PARALEL SNPAP 2015 ............................ 237