case melasma

29

Upload: mada-amatori

Post on 21-Jul-2015

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I.

IDENTITASNama Usia Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Suku bangsa : Ny. RD : 38 tahun : Perempuan : Lembang II RT 03 RW 03 No. 10, Cilegon : Ibu rumah tangga : Sunda

Tanggal Pemeriksaan : 11/04/2012

Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 11 April 2012 pukul 10.10 WIB Keluhan Utama Bercak coklat pada wajah sejak 1 tahun SMRS

Keluhan Tambahan

-

Pasien datang dengan keluhan muncul bercak coklat pada wajah sejak 1 tahun SMRS. Awalnya muncul dalam bentuk titik-titik kecil seperti tahi lalat berwarna coklat muda pada daerah pipi yang kemudian membesar dan warnanya menjadi lebih gelap. Selain di kedua pipi, bercak menyebar ke daerah hidung, dagu, dahi, dan bagian atas bibir. Bercak tidak terasa gatal ataupun sakit. Pasien mengaku sering terkena paparan sinar matahari sekitar 4 bulan ini karena harus mengantar jemput anaknya. Pasien jarang memakai kosmetik. Pasien tidak mengganti kosmetiknya sebelum keluhannya muncul. Sekitar 10 tahun yang lalu pasien sempat menggunakan krim pemutih kulit wajah selama 5 bulan namun berhenti karena produk tersebut sulit didapat.

Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Riwayat atopi (+) asma

Riwayat alergi: obat (-), makanan (-), debu (+)

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa Riwayat atopi, alergi debu, makanan, obat-obatan serta riwayat sering gatalgatal disangkal.

Pasien sempat menggunakan vitaquin atas anjuran pegawai apotik selama 2 bulan namun keluhannya tidak membaik.

Pasien menggunakan obat racikan sekitar 1.5 bulan namun kemudian muncul jerawat besar seperi bisul sehingga pasien menghentikan pengobatan.

Pasien menggunakan KB suntik sejak 7 bulan yang lalu, sebelumnya pasien menggunakan pil KB selama sekitar 1 tahun.

A. STATUS GENERALISATA Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Respirasi Suhu : Baik : Compos Mentis : Tidak Dilakukan : 84x/menit reguler isi cukup : 20 x/menit teratur : afebris

Kepala : Normocephali Mata : Konjungtiva Anemis (-), Sklera Ikterik (-) KGB : Tidak ada pembesaran KGB THT : Dalam batas normal Thoraks - Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-) Gallop (-) - Pulmo : SN Vesikuler di kedua lapang paru, ronkhi (/-), wheezing (-/-) Abdomen : supel, datar, bising usus (+) normal Ekstremitas : akral hangat, tidak ada edema dan sianosis di keempat ekstremitas

B. STATUS DERMATOLOGIS Distribusi : Regional Ad Regio : Frontalis, nasalis, zigomatikum, mandibularis, bibir bagian atas Efloresensi: Pada regio frontalis, nasalis, zigomatikum, mandibularis, serta bibir bagian atas tampak makula berwarna coklat tua berbatas tegas dengan tepi tidak teratur.

Melasma Lentigo senilis

Efelid

Hipermelanosis post inflamasi

Saran pemeriksaan: Pemeriksaan dengan sinar Wood Pemeriksaan histopatologik Pemeriksaan dengan mikroskop elektron

Melasma bentuk sentrofasial tipe campuran

Non Medikamentosa Menghindari pajanan langsung terhadap sinar matahari Menggunakan alat pelindung saat keluar rumah Pemakaian tabir surya 30 menit sebelum terpajan sinar matahari Tidak menggunakan pil kontrasepsi

Medikamentosa Refaquin Cream 1x ue pada malam hari Sunblock dengan SPF 30

Ad vitam Ad functionam Ad sanationam

: ad bonam : ad bonam : dubia ad bonam

Melasma

Hipermelanosis didapat yang umumnya simetris berupa makula yang tidak merata berwarna coklat muda sampai coklat tua, mengenai area yang terpajan sinar ultra violet dengan tempat predileksi pada pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dagu

Wanita: Pria 24:1

Usia 30-44 tahun

Wanita usia subur >>

Semua ras terutama kulit gelapPenduduk daerah tropis

Faktor kausatif yang berperan:Sinar ultra violet Hormon Obat Genetik Ras Kosmetika Idiopatik

Berdasarkan gambaran klinis Bentuk sentro fasial Bentuk malar Bentuk mandibular

Berdasarkan pemeriksaan dengan sinar wood Tipe epidermal Tipe dermal Tipe campuran Tipe sukar dinilai

Berdasarkan pemeriksaan histopatologis Tipe epidermal Tipe dermal

Lesi berupa makula berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas tegas dengan tepi tidak teratur. Warna keabu-abuan atau kebiru-biruan terutama pada tipe dermal

Pemeriksaan histopatologik

Pemeriksaan mikroskop elektron

Pemeriksaan dengan sinar wood

Menghindari pajanan langsung sinar UV terutama pukul 09.0015.00 Mengunakan topi/payung yang lebar bila keluar rumah Memakai tabir surya

Menghentikan penggunaan pil kontrasepsi, kosmetika berwarna atau mengandung parfum, dan obat tertentu

Perlindungan terhadap sinar matahari

Menghilangkan faktor penyebab melasma

Pengobatan topikal

Hidrokinon Asam retinoat Asam azaleat

Asam askorbat/ Vitamin C Glutation

Pengobatan sistemik

Tindakan khusus

Pengelupasan kimiawi Bedah laser

Baik pada hampir seluruh kasus Perbaikan tergantung pengobatan serta pencegahan yang tepat

Soepardiman L. Melasma dalam buku ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Prof.Dr.dr. Djuanda, Adhi, dr. Hamzah, Mochtar, Prof. Dr.dr. Aisah,Siti. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2007.Hal 289-292 Wolff K, Johnson RA, et all. Melasma dalam Fitzpatricks Color atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. Edisi keenam. Mc Graw Hill Medical. 2009. Hal 344-346 Klaus W, Goldsmith LA, et all. Melasma in Fitzpatrick dermatology in General Practice, 7th edition Mc Graw Hill 2006. Page 673. Melasma. Accesed on 14th April 2012 .Available at http://www.medicinenet.com/melasma/index.htm