birokrasi menurut max weber

16
BIROKRASI MENURUT MAX WEBER Kelompok 5 o Ilham Candra o Ika Sri Wardani o Afifah Dhaniyah o Winny Aditiya Dewi o Nanda Sakinah o Desita Ayu o Event Simbolon

Upload: afifahdhaniyah

Post on 21-Aug-2015

111 views

Category:

Science


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Birokrasi menurut Max weber

BIROKRASI MENURUT MAX WEBER

 Kelompok 5

o Ilham Candra

o Ika Sri Wardani

o Afifah Dhaniyah

o Winny Aditiya Dewi

o Nanda Sakinah

o Desita Ayu

o Event Simbolon

Page 2: Birokrasi menurut Max weber

.

BIROKRASI MENURUT MAX

WEBER

Page 3: Birokrasi menurut Max weber

.

• Birokrasi itu berasal dari kata "Bureaucratie" yang berasal dari

bahasa Perancis, terdiri dari kata "Bureau" yang artinya Meja Tulis

dan "Cratein" yang artinya Kekuasaan.

• Jadi secara terminologi Birokrasi adalah kekuasaan berada pada

orang-orang di belakang meja atau kekuasaan yang dijalankan

oleh para pejabat / Birokrat. Pejabat atau birokrat disini adalah

orang-orang yang menjalankan tugas dan wewenang sesuai

dengan aturan didalam organisasi.

Birokrasi

Page 4: Birokrasi menurut Max weber

Birokrasi Menurut Max Weber

Weber memusatkan perhatian pada pertanyaan, “Mengapa orang

merasa wajib untuk mematuhi perintah ?”

Fokus ini merupakan salah satu bagian dari penekanan Weber

terhadap organisasi kemasyarakatan sebagai keseluruhan dan

peranan negara pada khususnya.

Ia mengatakan bahwa kepercayaan bawahan terhadap legitimasi

akan menghasilkan kestabilan pola kepatuhan dan perbedaan

sumber perintah dalam sistem organisasi.

Page 5: Birokrasi menurut Max weber

Tiga Tipe Ideal dari Otoritas Menurut Max Weber:

1. Otoritas Tradisional

Otoritas tradisional meletakkan dasar-dasar legitimasi pada pola pengawasan

sebagaimana di berlakukan dimasa lampau dan yang kini masih berlaku.

2. Otoritas Kharismatik

Otoritas ini timbul karena terjadi penghambaan pada individu yang memiliki

hal-hal yang tidak biasa. Individu yang dipatuhi tersebut misalnya mempunyai

sikap heroik, ciri dan sifat pribadi lainnya yang amat menonjol. Pemimpin seperti

selalu dipatuhi oleh para pengikutnya yang dipandang dapat memimpin kearah

pencapaian tujuan. Para pengikut mematuhinya, karena penghambaan diri, bukan

karena hukum yang memaksa untuk patuh.

Page 6: Birokrasi menurut Max weber

Lanjutan..

3. Otoritas Legal-Rasional

Otoritas ini didasarkan atas aturan yang bersifat

tidak pribadi impersonal yang ditetapkan secara legal.

Kesetiaan atau kepatuhan adalah manakala seseorang

melaksanakan otoritas kantornya hanya dengan loyalitas

formal dan pimpinannya dan hanya dalam jangkauan

otoritas kantornya. Otoritas legal-raisonal memang

didasarkan atas aturan-aturan yang pasti. Aturan bisa

saja terdapat perubahan untuk dapat mengikuti

perubahan yang terjadi didalam lingkungannya secara

sistematis, dan mengandung perkiraan masa

mendatang.

Page 7: Birokrasi menurut Max weber

8 Karakteristik Struktural Organisasi Birokrasi Menurut Weber:

1. Aturan-aturan yang disahkan, regulasi, dan prosedur yang distandarkan dan arah

tindakan anggota organisasi dalam pencapaian tugas organisasi. Weber

menggambarkan pengembangan rangkaian kaidah dan panduan spesifik untuk

merencanakan tugas dan aktivitas organisasi.

2. Spesialisasi peran anggota organisasi memberikan peluang kepada divisi pekerja

untuk menyederhanakan aktivitas pekerja dalam menyelesaikan tugas yang rumit.

3. Hirarki otoritas organisasi formal dan legitimasi peran kekuasaan anggota

organisasi didasarkan pada keahlian pemegang jabatan secara individu,

membantu mengarahkan hubungan intra personal di antara anggota organisasi

guna menyelesaikan tugas-tugas organisasi.

Page 8: Birokrasi menurut Max weber

Lanjutan..

4. Pekerjaan personil berkualitas didasarkan pada kemampuan teknik yang dimiliki dan kemampuan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan.

5. Mampu tukar personil dalam peran organisasi yang memungkinkan aktivitas organisasi dapat diselesaikan oleh individu yang berbeda. Mampu tukar ini menekankan pentingnya tugas organisasi yang relatif untuk dibandingkan dengan anggota organisasi tertentu yang melaksanakan tugasnya-tugasnya.

6. Impersonality dan profesionalisme dalam hubungan intra personil di antara anggota organisasi mengarahkan individu ke dalam kinerja tugas organisasi. Menurut prinsipnya, anggota organisasi harus berkonsentrasi pada tujuan organisasi dan mengutamakan tujuan dan kebutuhan sendiri.

Page 9: Birokrasi menurut Max weber

Lanjutan 7. Uraian tugas yang terperinci harus diberikan kepada semua anggota organisasi.

Pekerja harus mempunyai pemahaman yang jelas tentang keinginan

perusahaan dari kinerja yang mereka lakukan.

8. Rasionalitas dan predictability dalam aktivitas organisasi dan pencapaian

tujuan organisasi membantu meningkatkan stabilitas organisasi. Menurut

prinsip dasarnya, organisasi harus dijalankan dengan kaidah dan panduan

pemangkasan yang logis dan bisa diprediksikan.

Menurut Weber, jika kedelapan karakteristik di atas diaplikasikan ke dalam

Birokrasi maka Birokrasi tersebut dapat dikatakan legal-rasional. Legal oleh sebab

tunduk pada aturan-aturan tertulis dan dapat disimak oleh siapa pun juga. Rasional

artinya dapat dipahami, dipelajari, dan jelas penjelasan sebab-akibatnya.

Page 10: Birokrasi menurut Max weber

Ciri-ciri Birokrasi Menurut Max Weber:

1. Jabatan administratif yang terorganisasi/tersusun secara hirarkis.

2. Setiap jabatan mempunyai wilayah kompetensinya sendiri.

3. Pegawai negeri ditentukan, tidak dipilih, berdasarkan pada kualifikasi teknik

yang ditunjukan dengan ijazah atau ujian.

4. Pegawai negeri menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat atau kedudukannya.

5. Pekerjaan merupakan karir yang terbatas, atau pada pokoknya, pekerjaannya

sebagai pegawai negeri.

6. Para pejabat tidak memiliki kantor sendiri.

7. Para pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan mendisiplinkan.

8. Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan yang melebihi rata-rata.

Page 11: Birokrasi menurut Max weber

Batasan Kekuasaan MenurutMax Weber:

• Kolegialitas

Suatu prinsip pelibatan orang lain dalam pengambilan suatu

keputusan. Weber mengakui bahwa dalam birokrasi, satu atasan

mengambil satu keputusan sendiri. Namun, prinsip kolegialitas

dapat saja diterapkan guna mencegah korupsi kekuasaan.

• Pemisahan Kekuasaan

Pembagian tanggung jawab terhadap fungsi yang sama antara dua

badan atau lebih. Misalnya, untuk menyepakati anggaran negara,

perlu keputusan bersama antara badan DPR dan Presiden.

Page 12: Birokrasi menurut Max weber

Lanjutan..

• Administrasi Amatir

yaitu dibutuhkan tatkala pemerintah tidak mampu membayar orang-

orang untuk mengerjakan tugas birokrasi. Misalnya, tatkala KPU

(birokrasi negara Indonesia) “kerepotan” menghitung surat suara bagi

tiap TPS.

• Demokrasi Langsung

adalah berguna dalam membuat orang bertanggungjawab kepada suatu

majelis. Misalnya, Gubernur Bank Indonesia, meski merupakan prerogatif

Presiden guna mengangkatnya, terlebih dahulu harus di-fit and proper-

test oleh DPR. Ini berguna agar Gubernur BI yang diangkat merasa

bertanggung jawab kepada rakyat secara keseluruhan.

Page 13: Birokrasi menurut Max weber

Lanjutan..

• Representasi

adalah seorang pejabat yang diangkat mewakili para pemilihnya. Dalam

kinerja birokrasi, partai-partai politik dapat diandalkan dalam mengawasi

kinerja pejabat dan staf birokrasi. Ini akibat pengertian tak langsung

bahwa anggota DPR dari partai politik mewakili rakyat pemilih mereka.

Dalam pandangan Weber, jika suatu organisasi memiliki dasar-dasar

berupa prinsip-prinsip sebagaimana dikemukakan tersebut di atas, maka

organisasi tersebut akan dapat mengatasi ketidakefisienan dan

ketidakpraktisan yang sangat tipikal yang ditemukan pada banyak

organisasi pada masa itu

Page 14: Birokrasi menurut Max weber

Kelebihan Birokrasi Weber1. Agar Fokus, Birokrasi harus dicerna sebagai satu fenomena sosiologis.

Dan birokrasi sebaiknya dipandang sebagai buah dari proses

rasionalisasi.

2. Birokrasi adalah salah satu bentuk dari organisasi, yang diangkat atas

dasar alasan keunggulan teknis, di mana organisasi tersebut

memerlukan koordinasi yang ketat, karena melibatkan begitu banyak

orang dengan keahlian-keahlian yang sangat bercorak ragam.

3. Ada tiga kecenderungan dalam merumuskan atau mendefinisikan

birokrasi, yakni: pendekatan struktural, pendekatan behavioral (perilaku)

dan pendekatan pencapaian tujuan dari Max Weber

Page 15: Birokrasi menurut Max weber

Kelemahan Birokrasi Weberian:

1. Penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara

fungsional

2. Terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan

hirarki

3. Kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan

organisasi

4. Berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi

5. Hierarki otoritas yang formal cenderung kaku.

Page 16: Birokrasi menurut Max weber

.

TERIMA KASIH