bab ii bps

30
BUKU PUTIH SANITASI PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 1 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten Aceh Singkil dengan ibukota Singkil adalah sebuah kabupaten yang berada di ujung selatan Provinsi Aceh di Pulau Sumatera, Indonesia. Aceh Singkil merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan sebagian wilayahnya berada di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Kabupaten ini terbentuk tahun 1999 dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Tahun 1999 tanggal 27 April 1999. Letak geografis Kabupaten Aceh Singkil berada pada posisi 2 o 0’2”-2 o 36’40” Lintang Utara dan 97 o 04’54”- 98 o 11’47” Bujur Timur. Kabupaten ini terdiri dari dua wilayah yaitu daratan dan kepulauan. Kepulauan yang menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak yang terdiri dari Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat. Kabupaten ini memiliki batas wilayah administrasi yang meliputi sebelah Utara berbatasan dengan Kota Subulussalam, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan. Aspek administrasi Kabupaten Aceh Singkil mencakup wilayah daratan seluas 185.829,53 Ha yang terdiri dari 11 kecamatan, 15 mukim dan 120 gampong/desa, wilayah kewenangan laut sejauh 4 mil sejauh garis pangkal seluas 2.802,56 Km2, wilayah udara di atas daratan dan laut kewenangan, serta termasuk ruang di dalam bumi di bawah wilayah daratan dan laut kewenangan, serta wilayah kepulauan dengan jumlah pulau lebih kurang 87 pulau terdiri dari pulau-pulau kecil dan besar. Kesebelas kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pulau Banyak, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kecamatan Singkil, Kecamatan Singkil Utara, Kecamatan Kuala Baru, Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan Danau Paris, Kecamatan Suro, Kecamatan Singkohor dan Kecamatan Kota Baharu. Melihat dari sisi topografi, wilayah Kabupaten Aceh Singkil berada di daerah pesisir dan daerah sebelah utara merupakan daerah dataran dengan kemiringan antara 0% – 8 %. Sedangkan pada daerah yang menjauhi pesisir merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan

Upload: wahyudin-ade

Post on 28-Sep-2015

52 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

data BPS

TRANSCRIPT

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 1

    BAB II

    GAMBARAN UMUM WILAYAH

    2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

    Kabupaten Aceh Singkil dengan ibukota Singkil adalah sebuah kabupaten yang berada

    di ujung selatan Provinsi Aceh di Pulau Sumatera, Indonesia. Aceh Singkil merupakan

    pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan sebagian wilayahnya berada di Kawasan Taman

    Nasional Gunung Leuser. Kabupaten ini terbentuk tahun 1999 dengan dikeluarkannya

    Undang-Undang No. 14 Tahun 1999 tanggal 27 April 1999. Letak geografis Kabupaten Aceh

    Singkil berada pada posisi 2o02-2o3640 Lintang Utara dan 97o0454- 98o1147 Bujur

    Timur. Kabupaten ini terdiri dari dua wilayah yaitu daratan dan kepulauan. Kepulauan yang

    menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak yang terdiri dari

    Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat.

    Kabupaten ini memiliki batas wilayah administrasi yang meliputi sebelah Utara

    berbatasan dengan Kota Subulussalam, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera

    Indonesia, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara, dan sebelah Barat

    berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan.

    Aspek administrasi Kabupaten Aceh Singkil mencakup wilayah daratan seluas

    185.829,53 Ha yang terdiri dari 11 kecamatan, 15 mukim dan 120 gampong/desa, wilayah

    kewenangan laut sejauh 4 mil sejauh garis pangkal seluas 2.802,56 Km2, wilayah udara di

    atas daratan dan laut kewenangan, serta termasuk ruang di dalam bumi di bawah wilayah

    daratan dan laut kewenangan, serta wilayah kepulauan dengan jumlah pulau lebih kurang 87

    pulau terdiri dari pulau-pulau kecil dan besar. Kesebelas kecamatan tersebut adalah

    Kecamatan Pulau Banyak, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kecamatan Singkil, Kecamatan

    Singkil Utara, Kecamatan Kuala Baru, Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Gunung

    Meriah, Kecamatan Danau Paris, Kecamatan Suro, Kecamatan Singkohor dan Kecamatan

    Kota Baharu.

    Melihat dari sisi topografi, wilayah Kabupaten Aceh Singkil berada di daerah pesisir

    dan daerah sebelah utara merupakan daerah dataran dengan kemiringan antara 0% 8 %.

    Sedangkan pada daerah yang menjauhi pesisir merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 2

    kemiringan antara 8% 30%. Sebagian kawasannya merupakan daerah suaka alam Taman

    Nasional Gunung Leuser (TNGL). Kondisi ketinggian lahan menunjukkan bahwa Kabupaten

    Aceh Singkil berada di antara ketinggian 0 m 100 m dpl. Daerah pesisir di sebelah selatan

    dan daerah di sebelah timur berada pada ketinggian antara 0 m 5 m dpl. Sedangkan pada

    daerah di sebelah utara memiliki kondisi yang relatif berbukit-bukit dengan ketinggian antara

    5 m 100 m dpl.

    Secara geologi, bagian utara Kabupaten Aceh Singkil merupakan daerah dengan

    fisiografi wilayah perbukitan yang didominasi oleh sistem perbukitan berupa bukit lipatan. Di

    antara bukit-bukit terdapat sungai dan anak-anak sungai yang bermuara ke Samudera

    Indonesia. Pada bagian selatan, fisiografi terdiri atas dataran aluvial sungai dan endapan

    pasir laut yang sebagian besar merupakan ekosistem rawa yang unik. Di samping itu, terdapat

    juga bahan induk tanah berupa bahan organik yang sebagiannya telah terdekomposisi

    membentuk gambut. Pada bagian selatan juga terdapat daerah kepulauan yang umumnya

    didominasi oleh bahan induk bukit kapur dan endapan pasir.

    Sebagai daerah yang dilalui oleh patahan aktif Sesar Semangko yang diperkirakan

    bergeser sekitar 11 mm/thn maka wilayah Kabupaten Aceh Singkil termasuk dalam daerah

    dengan resiko bencana yang tinggi sebagai akibat dari proses geologis, terutama pada bagian

    selatan yang merupakan daerah pesisir pantai. Konsekuensinya, wilayah Kabupaten Aceh

    Singkil merupakan daerah rawan gempa dan longsor. Disamping itu, bagian utara wilayah

    kabupaten merupakan daerah yang rawan erosi karena sebagian besar material pembentuk

    tanah terdiri dari bahan induk berupa batuan liat, batu kapur, dan pasir kuarsa. Beberapa

    kawasan rawan gelombang pasang (rob) dan abrasi pantai adalah Kecamatan Singkil meliputi

    Kampung Pulau Sarok, Kecamatan Singkil Utara meliputi Kampung Gosong Telaga Selatan,

    Gosong Telaga Utara, GosongTelaga Timur, Gosong Telaga Barat dan Ketapang Indah,

    Kecamatan Kuala Baru meliputi Kampung Kuala Baru Laut, Kuala Baru Sungai dan Kayu

    Menang, Kecamatan Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat.

    Secara hidrologis, Kabupaten Aceh Singkil memiliki potensi sumberdaya air yang

    sangat besar bersumber dari air sungai, danau, rawa-rawa dan mata air. Potensi sumberdaya

    air terbesar bersumber dari air sungai. Sungai Singkil (Lae Singkil) adalah sungai utama yang

    bermuara ke Samudera Indonesia dan merupakan pertemuan dari dua sungai yaitu Lae

    Cinendang dan Lae Soraya. Lae Cinendang memiliki hulu di Pakpak Barat Provinsi Sumatera

    Utara, sedangkan Lae Soraya berhulu di Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Di samping

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 3

    itu terdapat beberapa sungai lainnya yang relatif lebih kecil, diantaranya Lae Siragian dan

    Lae Silabuhan. Nama-nama Daerah Aliran Sungai di Aceh singkil dapat dilihat pada tabel 2.1

    Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Aceh Singkil

    Nama DAS Luas (Ha)

    DAS Cinendang 29.794,65

    DAS Singkil 41.506,07

    DAS Siragian 21.149,76

    DAS Silabuhan 13.838,71

    DAS Tapus 30.055,61

    DAS Ujung Bawang 2.458,28

    DAS Terap 10.425,98

    DAS Pulau Tuangku 20.839,66

    DAS Pulau Bengkaru 5.841,38

    DAS Pulau-pulau Kecil 2.788,19

    Sumber : Data RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012

    Kawasan rawa gambut dalam yang terdapat di bagian barat Kabupaten Aceh Singkil

    berfungsi sebagai daerah transisi antara daratan dan lautan sehingga berpotensi untuk

    mencegah rembesan air laut ke darat dan sekaligus sebagai sumber cadangan air tanah.

    Disamping itu, sebagian besar daerah rawa-rawa gambut tersebut adalah bagian dari Kawasan

    Ekosistem Leuser (KEL) sebagai Kawasan Suaka Alam (KSA) atau Kawasan Pelestarian

    Alam (KPA) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Pemanfaatan air tanah yang bersumber dari mata air dilakukan dengan pembuatan

    sumur bor dan pemanfaatan air tanah dangkal dilakukan dengan metode penggalian sumur

    yang umumnya terdapat di daerah yang agak tinggi. Sedangkan di daerah yang agak rendah

    seperti Kota Singkil, Kuala Baru dan Singkil Utara, air sumur tidak layak diminum karena

    berbau, berwarna, dan berasa lagang.

    Sumberdaya air yang sangat besar seperti diuraikan di atas sangat berpotensi

    digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri, irigasi, perikanan, peternakan

    dan lainnya. Jumlah cadangan air yang tersedia dari Lae Singkil diperkirakan sebesar 982

    Juta m3/tahun dengan debit rata-rata 55 m3/detik, Lae Cinendang sebesar 580 Juta m3/tahun

    dan Lae Soraya sebesar 397 Juta m3/tahun. Lae Singkil yang melewati Kota Singkil juga

    berpotensi menyebabkan banjir tahunan pada daerah sekitar aliran sungai. Ditambah lagi

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 4

    kondisi sebagian fisik lahan yang berbentuk rawa-rawa gambut mengakibatkan mudahnya

    terjadi genangan air yang agak lama.

    Iklim di wilayah Kabupaten Aceh Singkil termasuk dalam tipe iklim tropis.

    Berdasarkan data tahun 2011, hari hujan rerata 36 hari/tahun dengan curah hujan 2.12,5

    mm/bulan.

    Secara Administratif, Kecamatan dengan wilayah terluas adalah KecamatanPulau

    Banyak Barat, dengan luas wilayah terluas yaitu 27.867,27 Ha, dengan persentase 15 % dari

    luas wilayah kabupaten Aceh Singkil. Sedangkan kecamatan dengan luas administrative

    terkecil adalah Pulau banyak barat, dengan luas wilayah 1.500,81 Ha dengan persentase 0,81

    %dari total luas kabupaten aceh singkil.

    Sedangkan secara luas wilayah yang terbangun, kecamatan dengan luas wilayah

    terluas adalah kecamatan Danau paris, dengan luas wialayah terbaguna adalah 24.179,06 Ha

    dengan persentase 20,17 % dari total wilayah terbangun Kabupaten Aceh Singkil. Untuk

    wilayah terbangun terkecil adalah kecamatan Pulau banyak dengan Luas daerah terbangun

    1.038,67 Ha atau 0,87 % dari total wialayah terbangun kabupaten Aceh Singkil. Hal ini

    secara lengkap dapat dilihat dalam table 2.2

    Tabel 2.2 Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah desa

    Nama KecamatanJumlah

    Kelurahan/Desa

    Luas WilayahAdministrasi Terbangun

    (Ha)(%) thd

    total(Ha)

    (%) thd total

    Pulau Banyak 3 1.500,81 0,81 1.038,67 0,87

    Pulau Banyak Barat 4 27.867,27 15,00 4.087,20 3,41

    Singkil 16 13.594,18 7,32 6.323,01 5,27 Singkil Utara 7 16.572,94 8,92 14.630,00 12,20

    Kuala Baru 4 4.583,31 2,47 1.027,55 0,86

    Simpang Kanan 25 16.951,67 9,12 12.950,78 10,80

    Gunung Meriah 25 21.996,55 11,84 20.783,41 17,33

    Danau Paris 7 27.851,83 14,99 24.179,06 20,17

    Suro 12 11.296,66 6,08 9.200,70 7,67

    Singkohor 7 17.677,93 9,51 17.675,64 14,74

    Kota Baharu 10 25.936,38 13,96 7.999,39 6,67

    Kabupaten Aceh Singkil 120 185.829,53 100,00 119.895,41 100,00 Sumber : RTRW Kabupaten Aceh Singkil dan diolah

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 5

    Grafik 2.1. Penyebaran Persentase Luas Wilayah Administrasi Kecamatan yang terdapat di kabupaten aceh singkil sampai tahun 2012

    Sumber : Bappeda, diolah.

    Grafik 2.1. Penyebaran Persentase Luas Wilayah Administrasi Kecamatan yang terdapat di kabupaten aceh singkil sampai tahun 2012

    Sumber : Bappeda, diolah

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 6

    Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Aceh Singkil

    Sumber : Data RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 7

    2.2 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Singkil dan Cakupan Wilayah Kajian

    Sumber : Data RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 8

    2.2 Demografi

    Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2011 adalah 104.856 jiwa yang

    terdiri dari 52.956 jiwa laki-laki dan 51.900 jiwa perempuan. Persentase penduduk terbanyak

    terdapat di Kecamatan Gunung Meriah yaitu sebesar 29,88% dan Sedangkan persentase

    penduduk terkecil adalah Kecamatan Kuala Baru yaitu sebesar 2,12%. Komposisi umur

    penduduk didominasi oleh balita dan remaja yang pada suatu saat akan berada pada posisi

    usia produktif.

    Laju pertumbuhan jumlah penduduk (population growth rate) di Kabupaten Aceh

    Singkil setiap tahunnya rata-rata 2,99% jika mengacu kepada data penduduk dari tahun 2006

    sampai dengan 2011yang terangkum dalam data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh

    Singkil 2012. Dengan luas wilayah Kabupaten Aceh Singkil yang terbangun 119.895 Ha dan

    jumlah penduduk yang mendiami 104.856 jiwa maka tingkat kepadatan penduduk

    Kabupaten Aceh Singkil adalah sebanyak 87 Orang/Km2. Kepadatan penduduk tertinggi

    terdapat di Kecamatan Singkil sebanyak 264 Orang/Km2 sedangkan kepadatan terendah

    terdapat di Kecamatan Danau Paris sebanyak 28 Orang/Km2. Jumlah rumah tangga di

    Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2011 adalah 23.731 rumah tangga. Secara rata-rata

    banyaknya penduduk yang menempati satu rumah tangga adalah 4 orang. Rata-rata anggota

    rumah tangga dalam satu rumah tangga untuk setiap kecamatan dapat dikatakan seragam

    (homogen).

    Sedangkan untuk menghitung proyeksi pertambahan penduduk dikabupaten Aceh

    Singkil selama 5 tahun kedepan, digunakan Metode Geometrik dengan rumus

    Pn = P (1+ r)n

    dimana: Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n; Po = jumlah penduduk pada tahun dasar; r = laju pertumbuhan penduduk rata-rata;n = jumlah tahun interval

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 9

    Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 5 Tahun Terakhir

    Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Penduduk (%) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

    Tahun Tahun Tahun Tahun

    2006 2007 2008 2009 2010 2011 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2006 2007 2008 2009 2010 2011Rata-rata

    2006200

    72008 2009 2010 2011

    Pulau Banyak 6.087

    6.288

    6.496

    6.515

    3.916

    4.005

    1522 1572 1624 1629 979 1001 2,72 3,3 3,31 2,4 0,844 1,13 2,28 119

    123

    127

    127

    377

    386

    Pulau Banyak Barat* 2.654

    2.715

    664 679 1,14 1,14 65

    66

    Singkil 15.142

    16.344

    16.868

    16.919

    16.292

    16.665

    3786 4086 4217 4230 4073 4166 4,35 7,94 3,21 3,91 -3,71 1,14 2,81 239

    258

    267

    268

    258

    264

    Singkil Utara 7.588

    7.986

    8.624

    8.650

    8.918

    9.122

    1897 1997 2156 2163 2230 2281 4,94 5,25 7,99 4,58 3,10 1,14 4,50 52

    55

    59

    59

    61

    62

    Kuala Baru 2.215

    2.292

    2.404

    2.411

    2.173

    2.223

    554 573 601 603 543 556 2,98 3,48 4,89 2,89 -9,87 1,14 0,92 216

    223

    234

    235

    211

    216

    Simpang Kanan 12.838

    13.636

    13.776

    13.816

    12.716

    13.007

    3210 3409 3444 3454 3179 3252 4,07 6,22 1,02 2,87 -7,96 1,14 1,23 99

    105

    106

    107

    98

    100

    Gunung Meriah 26.658

    28.746

    31.055

    31.148 30.630

    31.331

    6665 7187 7764 7787 7658 7833 5,71 7,83 8,03 5,42 -1,66 1,14 4,41 128

    138

    149

    150

    147

    151

    Danau Paris 5.406

    5.582

    5.599

    5.616

    6.622

    6.774

    1352 1396 1400 1404 1656 1694 2,04 3,26 0,3 1,47 17,91 1,14 4,35 22

    23

    23

    23

    27

    28

    Suro 7.146

    7.479

    7.734

    7.757

    7.559

    7.732

    1787 1870 1934 1939 1890 1933 3,57 4,66 3,41 2,97 -2,55 1,14 2,20 78

    81

    84

    84

    82

    84

    Singkohor 4.725

    4.860

    5.026

    5.041

    5.309

    5.431

    1181 1215 1257 1260 1327 1358 2,01 2,86 3,42 2,14 5,32 1,14 2,81 27

    27

    28

    29

    30

    31

    Kota Baharu 4.711 4.888 5.223

    5.239

    5.720

    5.851

    1178 1222 1306 1310 1430 1463 2,08 3,76 6,85 3,22 9,18 1,14 4,37 59

    61

    65

    65

    72

    73

    Kabupaten Aceh Singkil 92.516 98.101 102.805 103.112 102.509 104.856 23.129 24.525 25.701 25.778 25.627 26.214 3,45 4,86 4,24 3,19 1,06 1,14 2,99 77 82 86 86 85 87

    * Kecamatan Pulau banyak Barat, dimekarkan tahun 2011

    sumber: ASDA 2011, 2010, dan diolah

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 10

    Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya Proyeksi 5 Tahun kedepan

    Nama Kecamatan

    Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Penduduk (%)

    Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

    Tahun Tahun Tahun Tahun

    2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

    Pulau Banyak 4.055

    4.148

    4.242 4.339 4.438

    1.014

    1.037

    1.061

    1.085

    1.110

    1,13

    2,28

    2,28

    2,28

    2,28 135,80

    399,32 408,44 417,77 427,31

    Pulau Banyak Barat 2.715

    2.746

    2.777 2.809 2.841

    679

    686

    694

    702

    710

    1,14

    1,14

    1,14

    1,14

    1,14

    25,70

    67,18 67,95

    68,72

    69,51

    Singkil 16.665

    17.133

    17.614 18.108 18.617

    4.166

    4.283

    4.403

    4.527

    4.654

    1,14

    2,81

    2,81

    2,81

    2,81

    49,70

    270,96 278,57 286,39 294,43

    Singkil Utara 9.122

    9.532

    9.961 10.410 10.878

    2.281

    2.383

    2.490

    2.602

    2.720

    1,14

    4,50

    4,50

    4,50

    4,50

    20,70

    65,16 68,09

    71,15

    74,35

    Kuala Baru 2.223

    2.243

    2.264 2.285 2.306

    556

    561

    566

    571

    576

    1,14

    0,92

    0,92

    0,92

    0,92

    17,90

    218,33 220,33 222,35 224,39

    Simpang Kanan 13.007

    13.167

    13.328 13.491 13.657

    3.252

    3.292

    3.332

    3.373

    3.414

    1,14

    1,23

    1,23

    1,23

    1,23

    54,90

    101,67 102,91 104,17 105,45

    Gunung Meriah 31.331

    32.713

    34.156 35.663 37.236

    7.833

    8.178

    8.539

    8.916

    9.309

    1,14

    4,41

    4,41

    4,41

    4,41 145,70

    157,40 164,34 171,59 179,16

    Danau Paris 6.774

    7.069

    7.377 7.698 8.033

    1.694

    1.767

    1.844

    1.924

    2.008

    1,14

    4,35

    4,35

    4,35

    4,35

    20,00

    29,24 30,51

    31,84

    33,22

    Suro 7.732

    7.902

    8.076 8.254 8.435

    1.933

    1.976

    2.019

    2.063

    2.109

    1,14

    2,20

    2,20

    2,20

    2,20

    55,20

    85,89 87,77

    89,71

    91,68

    Singkohor 5.431

    5.584

    5.741 5.903 6.069

    1.358

    1.396

    1.435

    1.476

    1.517

    1,14

    2,81

    2,81

    2,81

    2,81

    52,20

    31,59 32,48

    33,39

    34,33

    Kota Baharu 5.851

    6.107

    6.374 6.652 6.943

    1.463

    1.527

    1.593

    1.663

    1.736

    1,14

    4,37

    4,37

    4,37

    4,37

    49,60

    76,34 79,68

    83,16

    86,80

    Kabupaten Aceh Singkil 104.906

    108.344

    111.910

    115.611

    119.453

    26.227

    27.086

    27.978

    28.903

    29.863

    1,14

    2,82

    2,82

    2,82

    2,82

    57,04

    136,64

    140,10

    143,66

    147,33

    Sumber: ASDA 2012, dan diolah

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 11

    2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah

    Pemetaan keuangan dan perekonomian dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

    yang jelas mengenai arsitektur keuangan dan perekonomian Kabupaten Aceh Singkil dalam

    melaksanakan pembangunan sanitasi. Hasil pemetaan diharapkan dapat dengan jelas

    menggambarkan kondisi internal pendanaan sanitasi di Kabupaten Aceh Singkil yang masih

    dalam jangkauan kontrol kabupaten tentang kekuatan dan kelemahan pengelolaan air limbah

    domestik, persampahan, drainase, serta promosi higiene dan sanitasi. Selain itu, pemetaan ini

    juga ditujukan untuk mendapatkan gambaran jelas tentang kondisi eksternal pendanaan

    sanitasi yaitu kondisi di luar kontrol kabupaten yang menggambarkan tentang kesempatan

    yang dapat dimanfaatkan ataupun ancaman yang harus dihindarkan dalam pembangunan

    dilihat dari sisi pendanaan dan perekonomian. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih

    tepat, maka diupayakan data yang digunakan adalah data realisasi belanja.

    Arah kebijakan keuangan daerah merupakan pedoman bagi daerah dalam upaya

    peningkatan pendapatan daerah dan peningkatan ketepatan alokasi serta efisiensi anggaran

    dalam pengelolaan keuangan daerah. Implementasi dari kebijakan keuangan daerah ini

    tertuang secara rinci dan jelas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang

    merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan

    Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Qanun/Peraturan Daerah. Keuangan daerah

    Kabupaten Aceh Singkil dikelola sesuai dengan Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang

    Keuangan Negara, Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,

    Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan

    Undang-Undang No. 13 tahun 2006 yang kemudian diubah dan dilengkapi dengan ketentuan

    baru yang diatur dalam Permendagri No. 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah yang mengatur tentang Pengelolaan Keuangan

    Daerah.

    Rekapitulasi realisasi anggaran Kabupaten Aceh Singkil dibagi menjadi tiga bagian,

    yaitu pendapatan, belanja dan pembiayaan. Untuk bagian pendapatan bersumber dari

    Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan (transfer) dan anggaran lain-lain yang

    sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengolahan

    kekayaan daerah yang dipisahkan dan anggaran lain-lain pendapatan daerah yang sah. Untuk

    dana perimbangan (transfer) meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi

    khusus. Sementara anggaran lain-lain yang sah meliputi hibah, dana darurat, dana bagi hasil

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 12

    pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota, dana penyesuaian dan dana otonomi khusus serta

    bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah lainnya. Untuk bagian belanja, bersumber

    dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung meliputi belanja

    pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan

    belanja tidak terduga. Sementara belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai, belanja

    barang dan jasa serta belanja modal.

    Realisasi belanja sanitasi SKPD Kabupaten Aceh Singkil bersumber dari Dinas

    Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Dampak Lingkungan,

    Pertamanan dan Kebersihan, meliputi investasi yang termasuk didalamnya pembangunan

    sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi

    yang terkait dengan sanitasi serta operasional/pemeliharaan. Pertumbuhan rata-rata belanja

    sanitasi Kabuapaten Aceh Singkil dari tahun 2008 sampai dengan 2011 adalah Rp

    580.048.345/tahun. Belanja sanitasi kabupaten aceh singkil terbesar adalah tahun 2010, yakni

    sebesar Rp 6.405.197.700. Sedangkan belanja sanitasi Perkapita Kabupaten Aceh Singkil

    rata-rata sejak tahun 2008-2011 adalah Rp 36.223/jiwa, dengan belanja sanitasi perkapita

    terbesar terjadi pada tahun 2010 yakni Rp 62.484/jiwa. Data lengkap Realisasi Anggaran

    Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Aceh Singkil serta realisasi anggaran sanitasi

    dikabupaten aceh singkil sejak tahun 2008 sampai dengan 2011, dapat dilihat pada tabel

    berikut.

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 13

    Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2008 2011

    No Realisasi Anggaran

    Tahun (dalam Rupiah)

    2008 2009 2010 2011 Rata-rata pertumbuhan

    A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3)

    273.638.474.562

    306.894.304.515

    313.817.525.319

    406.766.618.885

    44.376.048.108

    a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    8.803.302.150

    5.979.218.763

    9.437.191.386

    10.926.051.044

    707.582.965

    a.1.1 Pajak daerah

    1.596.446.308

    995.336.467

    1.219.284.754

    1.927.370.244

    110.307.979

    a.1.2 Retribusi daerah 866.757.887

    1.078.116.165

    2.862.372.392

    4.153.665.432

    1.095.635.848

    a.1.3 Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan

    1.163.891.666

    1.243.713.740

    1.459.162.135

    1.078.184.922

    (28.568.915)

    1.1.4 Zakat, infaq dan Shadaqah 1.250.121.197

    416.707.066

    1.1.5 Lain-lain PAD yang sah

    5.176.206.289

    2.662.052.391

    3.896.372.105

    2.516.709.249

    (886.499.013)

    a.2 Dana Perimbangan (Transfer)

    250.142.647.007

    279.364.684.081

    286.419.452.768

    326.429.043.812

    25.428.798.935

    a.2.1Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

    41.098.919.007

    22.053.596.081

    38.298.163.768

    34.090.165.560

    (2.336.251.149)

    a.2.2 Dana alokasi umum

    161.827.728.000

    209.179.088.000

    213.928.289.000

    253.117.378.252

    30.429.883.417

    a.2.3 Dana alokasi khusus

    47.216.000.000

    48.132.000.000

    34.193.000.000

    39.221.500.000

    (2.664.833.333)

    a.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 14.692.525.405

    21.550.387.672

    17.960.881.164

    69.411.524.028

    18.239.666.208

    a.3.1 Hibah -

    -

    1.171.757.236

    390.585.745

    a.3.2 Dana darurat

    -

    -

    -

    -

    a.3.3Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kab./kota

    4.735.770.952

    14.907.684.813

    5.087.097.949

    5.547.953.632

    270.727.560

    a.3.4 Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus

    9.318.137.265

    6.382.226.000

    12.873.783.215

    62.691.813.160

    17.791.225.298

    a.3.5Bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah lainnya

    638.617.188

    260.476.859

    -

    -

    (212.872.396)

    a.3.6 pendapatan Lainnya

    -

    -

    -

    -

    -

    B Belanja (b1 + b.2)

    281.804.749.120

    241.413.559.389

    310.997.811.251

    408.779.680.620

    42.324.977.167

    b.1 Belanja Tidak Langsung

    111.596.251.223

    145.412.120.310

    165.356.046.412

    197.294.083.557

    28.565.944.111

    b.1.1 Belanja pegawai

    91.037.848.523

    108.701.006.654

    135.127.622.010

    158.896.562.217

    22.619.571.231

    b.1.2 Bunga

    -

    -

    -

    -

    -

    b.1.3 Subsidi 1.753.285.500

    2.621.291.000

    3.555.236.004

    3.012.451.002

    419.721.834

    b.1.4 Hibah

    6.025.000.000

    21.385.528.660

    16.941.982.000

    24.096.167.248

    6.023.722.416

    b.1.5 Bantuan sosial

    4.533.325.000

    3.353.729.996

    2.441.206.398

    3.003.989.540

    (509.778.487)

    b.1.6 Belanja bagi hasil

    -

    -

    5.850.000.000

    -

    -

    b.1.7 Bantuan keuangan

    7.227.173.000

    8.633.102.000

    7.380.000.000

    50.942.333

    b.1.8 Belanja tidak terduga

    1.019.619.200

    717.462.000

    1.440.000.000

    904.913.550

    (38.235.217)

    b.2 Belanja Langsung

    170.208.497.897

    96.001.439.079

    145.641.764.839

    211.485.597.063

    13.759.033.055

    b.2.1 Belanja pegawai

    27.137.371.870

    25.334.089.338

    28.554.355.844

    36.203.972.790

    3.022.200.307

    b.2.2 Belanja barang dan jasa 60.213.304.599

    63.979.804.852

    57.223.470.247

    73.306.655.011

    4.364.450.137

    b.2.3 Belanja modal

    82.857.821.428

    62.759.190.739

    59.863.938.748

    101.974.969.262

    6.372.382.611

    c Pembiayaan

    11.519.669.350

    518.382.466

    9.065.847.592

    12.035.561.633

    171.964.094

    Sumber : Realisasi APBD tahun 2009-2012, diolah

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 14

    Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2008-2011

    No SKPD

    Tahun

    2008 2009 2010 2011Rata2

    pertumbuhan

    1 PU-CK 760.870.000 2.667.485.100 5.405.032.700 1.878.580.000 371.944.950

    1.a Investasi 760.870.000 2.667.485.100 5.405.032.700 1.878.580.000 371.944.950

    Infrastruktur Sarana MCK - 534.730.100 924.145.000 820.000.000 142.634.950

    Infrastruktur Sarana Sanitasi - - 68.400.000 81.010.000 12.610.000

    Infrastruktur Air Bersih 760.870.000 2.132.755.000 4.412.487.700 977.570.000 216.700.000

    1.b operasional/pemeliharaan (OM) - - - - -2 BAPEDAL, PERTAMANAN DAN

    KEBERSIHAN 806.724.350 1.004.610.600 1.000.165.000 1.416.709.385 233.095.169

    2.a Investasi 770.940.550 647.970.500 469.230.000 854.070.385 60.242.403

    Pembanguan tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan polusi

    307.500.000 45.000.000 - - (262.500.000)

    Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair 463.440.550 533.950.000 43.800.000 70.940.460 (98.125.023)Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan

    - 55.000.000 306.705.000 319.180.000 79.795.000

    Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

    - - 109.700.000 59.475.000 (50.225.000)

    Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) - - - 386.904.925 386.904.925

    Penyediaan jasa kebersihan kantor - 14.020.500 9.025.000 17.570.000 4.392.500

    2.b operasional/pemeliharaan (OM) 35.783.800 356.640.100 530.935.000 562.639.000 172.852.767

    Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran

    6.183.800 - - - 6.183.800

    Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 29.600.000 - - 148.165.000 118.565.000

    Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan

    - 356.640.100 530.935.000 371.235.000 4.864.967

    Pemantauan kualitas lingkungan - - - 28.100.000 28.100.000

    Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

    - - - 15.139.000 15.139.000

    3 Dinkes 12.450.000 12.450.000

    3.a Investasi 12.450.000 12.450.000

    pelatihan tenaga pemeriksaan kualitas air ke banda aceh - 12.450.000 12.450.000

    3.b operasional/pemeliharaan (OM) -

    4 Bappeda -4.a Investasi -4.b operasional/pemeliharaan (OM) -5 Belanja Sanitasi (1+2+3+n) 1.567.594.350 3.672.095.700 6.405.197.700 3.307.739.385 580.048.345

    6 Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+na)

    1.531.810.550 3.315.455.600 5.874.262.700 2.745.100.385 404.429.945

    7 Pendanaan OM (1b+2b+3b+nb) 35.783.800 356.640.100 530.935.000 562.639.000 175.618.400

    8 Belanja Langsung 170.208.497.897 96.001.439.079 145.641.764.839

    211.485.597.063 13.759.033.055 9 Proporsi Belanja Sanitasi Belanja

    Langsung(5/8) 0,009 0,038 0,044 0,016 0,002

    10 Proporsi Investasi Sanitasi Total Belanja Sanitasi (6/5)

    0,977 0,903 0,917 0,830 (0,049)

    11 Proporsi OM Sanitasi Total Belanja Sanitasi (7/5)

    0,023 0,097 0,083 0,170 0,049

    Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 -2012, diolah

    Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan,

    pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 15

    Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2008 - 2012

    No D e s k r i p s iTahun

    Rata-rata2008 2009 2010 2011

    1Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota

    1.567.594.350 3.672.095.700 6.405.197.700 3.307.739.385 3.738.156.784

    2 Jumlah Penduduk 102.805 103.112 102.509 104.856 103.321

    Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 15.248 35.613 62.484 31.546 36.223

    Sumber : APBD dan BPS tahun 2009-2012, diolah

    Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Tahun 2008 - 2012

    No D e s k r i p s i Tahun

    2008 2009 2010 2011

    1PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.)

    4.539.088,14 4.621.469,02 4.727.160,35 4.853.668,87

    2Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.)

    4.295.553,34 4.373.563,95 4.473.534,95 4.593.255,92

    3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,59 4,75 4,97 5,03

    Sumber : PDRB kabupaten Aceh Singkil 2008-2011

    2.4 Tata Ruang Wilayah

    Penataan ruang Kabupaten Aceh Singkil bertujuan "Mewujudkan Kabupaten Aceh

    Singkil sebagai Kawasan Agribisnis dengan Memperhatikan Kelestarian Alam dan

    Mitigasi Kebencanaan". Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah tersebut maka

    ditetapkan kebijakan penataan ruang Kabupaten Aceh Singkil meliputi :

    1. Pemantapan fungsi pusat-pusat kegiatan dan aksesibilitas yang meliputi :

    Mengembangkan pusat kegiatan baru Menetapkan kegiatan utama pada pusat-pusat kegiatan Meningkatkan keterkaitan antara kawasan perkotaan dan perdesaan Menyediakan sarana sosial ekonomi sesuai standar pelayanan minimal secara

    merata, dan

    Meningkatkan sarana sosial ekonomi di pusat-pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan hirarki pelayanannya

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 16

    Meningkatkan aksesibilitas transportasi darat, laut, dan udara, dan Membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antar kawasan dan antara

    kawasan dengan pusat-pusat kegiatan

    2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana telekomunikasi,

    energi, dan sumber daya air yang meliputi :

    Meningkatkan pelayanan jaringan telekomunikasi Meningkatkan jaringan energi dan memanfaatkan energi terbarukan, dan Meningkatkan pelayanan sumber daya air

    3. Peningkatan pengelolaan kawasan lindung, penatagunaan lahan dan manajemen

    resiko bencana yang meliputi :

    Meningkatkan dan mengendalikan fungsi kawasan lindung Memulihkan kawasan lindung yang telah menurun fungsinya Meningkatkan nilai ekonomi kawasan lindung tanpa mengabaikan fungsi

    perlindungan melalui kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan, dan

    Mengatur pola penggunaan lahan di sekitar kawasan lindung Menetapkan zona bahaya dan zona aman pada kawasan rawan bencana Mengembangkan perencanaan sesuai zona kerawanan bencana Mengembangkan sistem pencegahan sesuai sifat dan jenis bencana, serta

    karakteristik wilayah

    Mengembangkan sistem adaptasi dan mitigasi bencana Mengembangkan upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana Mengembangkan sistem penanganan pasca bencana, dan Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi pengelolaan kawasan

    lindung

    Menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi kawasan lindung4. Peningkatan dan pengelolaan kawasan budidaya pertanian, pemanfaatan dan

    pengolahan potensi perikanan dan kelautan sesuai potensi lestari yang meliputi :

    Meningkatkan lahan pertanian lahan basah Meningkatkan produktivitas Mengembangkan infrastruktur pendukung dan Menetapkan fungsi lahan pangan pertanian berkelanjutan

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 17

    Mengintensifikasi dan diversifikasi komoditas hasil perkebunan dan Mengoptimalkan fungsi kawasan perkebunan secara terpadu dengan

    peternakan dan pertanian lahan kering

    Mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumberdaya pariwisata unggulan, kelautan dan perikanan sebagai penggerak utama perekonomian

    wilayah

    Mengoptimalkan pemanfaatan perikanan tangkap, budi daya laut, air payau, dan tawar

    Mengembangkan sarana dan prasarana Mengembangkan industri pengolahan ikan dan Mengembangkan Kawasan Minapolitan

    5. Pengembangan wisata potensial ramah lingkungan dan ramah budaya yang

    meliputi :

    Mengembangkan ekowisata, agrowisata, wisata budaya, dan jasa lingkungan Mengembangkan kegiatan pariwisata secara terintegrasi dan Mengembangkan sistem informasi, promosi, akomodasi, dan infrastruktur Pemantapan konsep kawasan agroindustri Pemantapan rencana pengembangan pariwisata

    6. Pengembangan pemanfaatan sumberdaya alam dengan memperhatikan

    kelestarian lingkungan dan kebencanaan yang meliputi :

    Merehabilitasi lahan kritis Mengoptimalkan industri hasil hutan Mengembangkan hasil hutan bukan kayu Mengembangkan tanaman hutan Merehabilitasi tanaman tua, dan Memanfaatkan dan mengelola sumber daya mineral ramah lingkungan Memanfaatkan potensi tambang, dan Merehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam

    7. Pengembangan sistem jaringan prasarana kegiatan perikanan tangkap, perikanan

    budidaya, agroindustri, pariwisata, dan permukiman yang meliputi :

    Mengembangkan prasarana dan sarana transportasi Mengembangkan infrastruktur penghubung simpul kegiatan ekonomi produksi

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 18

    Meningkatkan status dan kualitas jalan Meningkatkan tipe terminal selaras hirarki kota Mengembangkan infrastruktur bandara Syekh Hamzah Fansury Mengoptimalkan dermaga penyeberangan Singkil Membangun pelabuhan barang atau pelabuhan kargo di Kecamatan Singkil

    dan Kecamatan Singkil Utara

    Membangun breakwater dan kolam pelabuhan Pulau Sarok Kecamatan Singkil

    Menyediakan energi dan telekomunikasi Menyediakan jaringan prasarana sumber daya air Mengembangkan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya Menyediakan sarana prasarana persampahan dan meningkatkan sistem

    pengelolaan

    Mengembangkan dan menyediakan air bersih sesuai potensi air baku Menyediakan air bersih pada kawasan rawan air bersih Menyediakan sarana dan prasarana jalur evakuasi Menyediakan sistem pengolahan air limbah ramah lingkungan Memantapkan pengendalian dan normalisasi sungai Membangun dan mengembangkan drainase pada semua daerah, terutama

    daerah banjir

    Menyediakan infrastruktur skala pelayanan perdesaan di pusat desa Pembangunan tanggul Simpang Epat Sukajaya sampai SMK Kuala Baru; Pembangunan tanggul melingkari Kota Singkil untuk mengatasi banjir dan

    gelombang pasang dan

    Pembangunan pintu-pintu air otomatis di sepanjang tanggul yang melingkariKota Singkil

    8. Pengembangan kawasan pertambangan dengan memperhatikan kelestarian

    lingkungan hidup yang meliputi :

    Mengembangkan kawasan pertambangan di luar kawasan lindung dengan mempertahan kelestarian lingkungan

    Mengembangkan kawasan pertambangan di dalam kawasan lindung melalui metode penambangan yang ramah lingkungan, dan

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 19

    Mendorong pengembangan kawasan industri yang berbasis pertambangan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup

    9. Peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara

    yang meliputi :

    Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khususpertahanan dan keamanan negara

    Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif didalam dan disekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan

    negara

    Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun disekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga yang

    memisahkan kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya tidak

    terbangun

    Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan negara dan daerah

    Kabupaten Aceh Singkil termasuk daerah yang rawan bencana alam seperti banjir,

    tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi pantai dan bencana tsunami. Pemetaan kawasan-

    kawasan rawan bencana alam tersebut telah dilakukan sesuai dengan RTRW Kabupaten Aceh

    Singkil.

    A. Kawasan rawan banjir seluas kurang lebih 22.478,48 Ha meliputi :

    1. Kecamatan Singkil, meliputi Kampung Pasar, Kota Simboling, Kilangan,

    Takal Pasir, Ujung Bawang dan Rantau Gedang, Suka makmur, Ujung, Siti

    Ambiya Teluk Ambon, Pea Bumbung, Selok Aceh, Pemuka dan Pulo Sarok

    2. Kecamatan Singkil Utara, meliputi Gampong Gosong Telaga dan Muara Pea

    3. Kecamatan Kuala Baru, meliputi Gampong Kuala Baru Laut, Kuala Baru

    Sungai dan Kayu Menang

    4. Gunung Meriah, meliputi Gampong Cingkam, Handel, Labuhan Kera Lama,

    Tanjung Betik, Panjaitan, Sianjo-anjo, Peragusan, dan Lae Ijuk

    5. Kecamatan Pulau Banyak, meliputi Gampong Kampung Teluk Nibung

    6. Kecamatan Pulau Banyak Barat, meliputi Kampung Asantola, Ujung Sialit

    dan Suka Makmur

    7. Kecamatan Simpang Kanan, Serasah, Silatong, Lae Riman, Tanjung Mas,

    Cibubukan, Ujung Limus, Pakiraman Lama, dan Tugan Lama

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 20

    8. Kecamatan Singkohor di Gampong Mukti Jaya dan Mukti Lincir

    9. Kecamtan Kota Baharu di Gampong Lentong, Ladang Bisik Lama, Silakar

    Udang, Butar Lama, Lapahan Buaya

    10.Kecamatan Suro di Gampong Buloh Sema

    B. Kawasan rawan longsor seluas kurang lebih 501,91 Ha meliputi :

    1. Kecamatan Singkohor, meliputi Kampung Lae Sipola, Mukti Jaya, Lae Pinang

    dan Singkohor

    2. Kecamatan Simpang Kanan, meliputi Kampung Lipat Kajang, Kuta Tinggi

    dan Pertabas

    3. Kecamatan Suro Makmur, meliputi Kampung Buloh Sema, Lae Petal,

    Pangkalan Sulampi

    4. Kecamatan Danau Paris, meliputi Kampung Biskang, Situbuh-tubuh, Sikoran,

    Lae Balno dan Napagaluh

    5. Kecamatan Kota Baharu, meliputi Kampung Lentong dan

    6. Kecamatan Gunung Meriah, meliputi Kampung Bukit Harapan

    C. Kawasan rawan gelombang pasang dan abrasi pantai meliputi :

    1. Kecamatan Singkil, meliputi Kampung Pulau Sarok

    2. Kecamatan Singkil Utara, meliputi Kampung Gosong Telaga Selatan, Gosong

    Telaga Utara, Gosong Telaga Timur, Gosong Telaga Barat dan Ketapang

    Indah

    3. Kecamatan Kuala Baru, meliputi Kampung Kuala Baru Laut, Kuala Baru

    Sungai dan Kayu Menang

    4. Kecamatan Pulau Banyak

    5. Kecamatan Pulau Banyak Barat

    D. Kawasan rawan bencana tsunami seluas kurang lebih 11.833,57 Ha meliputi :

    1. Kecamatan Singkil

    2. Kecamatan Singkil Utara

    3. Kecamatan Kuala Baru

    4. Kecamatan Pulau Banyak dan

    5. Kecamatan Pulau Banyak Barat

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 21

    Peta 2.3: Rencana pusat layanan Kabupaten Aceh Singkil

    Sumber : RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 22

    Peta 2.4: Rencana pola ruang Kabupaten Aceh Singkil

    Sumber : RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 23

    2.5 Sosial dan Budaya

    2.5.1 Pendidikan

    Sistem pendidikan yang dikembangkan di Kabupaten Aceh Singkil telah sesuai

    dengan sistem Pendidikan Nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

    dengan tujuan untuk mengembangkan karakter dan peradaban masyarakat Aceh Singkil yang

    bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat sehingga menjadi manusia

    yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

    kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Peningkatan kualitas pendidikan yang

    pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tangguh, dapat

    bersaing di era globalisasi dan mampu mendongkrak perekonomian berbasiskan masyarakat.

    Pembangunan sarana pendidikan di bangun di setiap wilayah dan kecamatan yang

    terletak di Kabupaten Aceh Singkil berupa taman bermain untuk Pendidikan Anak Usia Dini

    (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

    (SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik

    negeri maupun swasta. Ketersediaan sarana dan prasarana akan sangat menunjang dalam

    meningkatkan kualitas pendidikan. Pada tahun ajaran 2010/2011 terjadi penurunan siswa SD

    dari tahun ajaran sebelumnya. Demikian juga terjadi pada SMU di mana terjadi penurunan

    jumlah siswa. Namun, pada jenjang pendidikan SLTP terjadi kenaikan jumlah siswa sekolah.

    Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat keberhasilan bidang

    pendidikan adalah tingkat buta huruf. Semakin rendah persentasenya akan menunjukkan

    keberhasilan program pendidikan. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)

    menunjukkan bahwa persentase penduduk berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf

    mengalami penurunan dengan status masih sekolah sebanyak 34,22% dan tidak bersekolah

    56,77%, sedangkan yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 9%. Secara umum, tingkat

    pendidikan masyarakat Kabupaten Aceh Singkil untuk usia >10 yang belum/tidak tamat

    pendidikan dasar sekitar 42,05%, tamatan SD mencapai 24,53%, tamatan SLTP mencapai

    15,74%, tamatan SMU 13,32% dan tamatan Universitas mencapai 4,36%.

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 24

    Tabel 2.9 Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Aceh Singkil

    Nama Kecamatan

    Jumlah Sarana Pendidikan

    Umum Agama

    SD SMP SMA SMK MI MTs MA

    Pulau Banyak 4 1 1 0 1 0 0

    Pulau Banyak Barat 3 2 0 0 0 0 0

    Singkil 17 5 1 0 1 2 1

    Singkil Utara 8 3 1 1 1 0 1

    Kuala Baru 3 1 0 1 0 0 0

    Simpang Kanan 13 5 1 1 1 1 1

    Gunung Meriah 24 9 3 1 1 3 1

    Danau Paris 7 4 1 0 0 0 0

    Suro 12 3 1 0 0 0 1

    Singkohor 6 2 1 0 1 0 1

    Kota Baharu 10 2 1 0 0 0 0

    Kab. Aceh Singkil 107 37 11 4 6 6 6

    Sumber : Aceh Singkil Dalam Angka BPS Kab. Aceh Singkil 2012

    2.5.2 Kesehatan

    Mempertimbangkan bahwa pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang

    sangat penting bagi peningkatan Sumber Daya Manusia penduduk Indonesia, maka program-

    program kesehatan lebih diprioritaskan pada calon bayi dan anak di bawah 5 tahun (balita).

    Pentingnya pembangunan ini tercermin dari deklarasi MDGs yang mana lebih sepertiga

    indikator menyangkut bidang kesehatan.

    Program kesehatan yang telah berjalan selama ini menunjukkan pertumbuhan dan

    kesehatan bayi yang sangat baik. Persentase balita yang mendapatkan asupan Air Susu Ibu

    (ASI) mencapai 94,33%. Hal ini berkaitan dengan adanya pengetahuan ibu terhadap

    pentingnya ASI bagi bayi. Dari hasil SUSENAS 2011 menunjukkan masih ditemuinya balita

    yang disusui

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 25

    3,16% oleh dokter ahli kandungan dan 66,74% oleh bidan, sementara 30,10% masih

    menggunakan tenaga non medis lainnya.

    Untuk sarana kesehatan telah terdapat Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)

    sebanyak 11 unit yang tersebar di seluruh kecamatan, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu

    (PUSTU), Poliklinik/Praktek Dokter, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta.

    2.5.3 Agama

    Sarana ibadah yang ada di Kabupaten Aceh Singkil terdiri dari mesjid sebanyak 138

    unit, mushalla 70 unit, gereja Protestan sebanyak 11 unit dan gereja Katholik sebanyak 4 unit

    yang tersebar di seluruh kecamatan. Fasilitas ibadah paling banyak terdapat di Kecamatan

    Gunung Meriah sebanyak 41 unit (18,38%) dan Kecamatan Singkil sebanyak 37 unit

    (16,59%). Sedangkan fasilitas ibadah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kuala Baru

    sebanyak 5 unit (2,24%) dan Kecamatan Pulau Banyak sebanyak 10 unit (4,48%).

    2.5.4 Perumahan dan Lingkungan

    Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup

    selain kebutuhan sandang dan pangan. Sebagai tempat berlindung, sebuah rumah harus

    memenuhi syarat kesehatan yang menunjang kehidupan manusia. Salah satu indikator rumah

    sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah rumah yang memiliki luas lantai

    minimal 10 m2/Kapita. Hasil SUSENAS 2011 menunjukkan bahwa baru 50,07% rumah

    tangga di Kabupaten Aceh Singkil menempati rumah dengan luas lantai 50 m2 atau lebih.

    Rumah tangga dengan kepemilikan sendiri mencapai 76,48% sementara sisanya 23,52%

    rumah tangga masih menempati rumah bukan milik sendiri.

    Tabel 2.10: Jumlah rumah per kecamatan

    No Nama Kecamatan Jumlah rumah (Unit)

    1 Pulau Banyak 1.004

    2 Pulau Banyak Barat 571

    3 Singkil 4.8494 Singkil Utara 1.9245 Kuala Baru 5586 Simpang Kanan 3.0977 Gunung Meriah 8.2518 Danau Paris 1.3149 Suro 1.71310 Singkohor 1.45211 Kota Baharu 1.575

    Kab. Aceh Singkil 26.308Sumber : Kecamatan Dalam Angka BPS Kab. Aceh Singkil 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 26

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil tahun 2012, di

    Kabupaten Aceh Singkil terdapat penduduk dengan klasifikasi Keluarga Pra Sejahtera

    sebanyak 7.501 KK atau 30,98%, Keluarga Sejahtera I sebanyak 6.957 KK atau 28,73%,

    Keluarga Sejahtera II sebanyak 6.668 KK atau 27,54%, Keluarga Sejahtera III sebanyak

    2.308 KK atau 9,53% dan Keluarga Sejahtera Plus sebanyak 774 KK atau 3,19%. Jika

    kelompok Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I dikategorikan sebagai penduduk

    miskin, maka pada tahun 2011 terdapat jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Singkil

    sebanyak 14.458 KK atau 59,72% dari jumlah seluruh keluarga yang ada di kabupaten ini.

    Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu sebesar 60,14%.

    Tabel 2.10: Jumlah penduduk miskin per kecamatan tahun 21011

    No Nama KecamatanJumlah keluarga miskin

    (KK)

    1 Pulau Banyak 514

    2 Pulau Banyak Barat 251

    3 Singkil 2.487

    4 Singkil Utara 1.229

    5 Kuala Baru 476

    6 Simpang Kanan 1.513

    7 Gunung Meriah 3.410

    8 Danau Paris 1.314

    9 Suro 1.098

    10 Singkohor 1.038

    11 Kota Baharu 1.178

    Kab. Aceh Singkil 14.308

    Sumber : Aceh Singkil Dalam Angka BPS Kab. Aceh Singkil 2012, diolah

    2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah

    2.6.1 Dinas daerah

    Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi Daerah yang dipimpin oleh seorang

    Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris

    Daerah. Dinas Daerah ini melaksanakan tugas melaksanakan urusan PemerintahanDaerah

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 27

    berdasarkan asas otonomi, penyelenggaraan keistimewaan dan kekhususan serta tugas

    pembantuan. Fungsi dari Dinas Daerah yaitu

    (1) Perumusan kebijakan teknik sesuai dengan lingkup tugasnya,

    (2) Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup

    tugasnya

    (3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan

    (4) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

    tugas dan fungsinya.

    Pada Dinas Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas untuk melaksanakan

    sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai

    wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan dan Gampong.

    2.6.2 Lembaga Teknis daerah

    Lembaga Teknis Daerah merupakan badan/kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala

    Badan/Kepala Kantor sebagai unsur penunjang yang membantu Bupati dalam

    penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk bidang-bidang tertentu. Kepala Badan/Kepala

    Kantor berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

    Lembaga Teknis Daerah ini melaksanakan tugas melaksanakan tugas melaksanakan

    penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat spesifik. Fungsi dari Lembaga

    Teknis Daerah yaitu

    (1) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya,

    (2) pemberian dukungan atas penyelanggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan

    lingkup tugasnya

    (3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan

    (4) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

    tugas dan fungsinya.

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 28

    2.6.3 Pemerintah Kecamatan

    Kecamatan merupakan perangkat Daerah yang dipimpin oleh seorang Camat yang

    berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Organisasi

    Kecamatan terdiri dari Camat, Sekretariat, dan Seksi. Kecamatan yang ada di Kabupaten

    Aceh Singkil hingga Tahun 2011 berjumlah 11 Kecamatan.

    2.6.4 Sekretariat Daerah

    Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Bupati dalam merumuskan kebijakan

    penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan masyarakat. Tugas pokok

    Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan

    mengkoordinasikan Dinas dan lembaga teknis daerah.

    Fungsi dari Sekretariat Daerah ini mencakup:

    (1) Penyusunan kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil,

    (2) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas dan lembaga teknis Daerah,

    (3) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh

    Singkil, dan

    (4) Pelaksanaan dan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari Sekretaris Daerah, Asisten Daerah

    dan bagian-bagian. Asisten terdiri dari Asisten Pemerintahan (Asisten I) (yang membawahi

    bagi Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Hukum dan Ham), Asisten Ekonomian dan

    Pembangunan (Asisten II) (yang membawahi Bagian Perekonomian, Bagian Pembangunan,

    Kesejahteraan Rakyat), dan Asisten Administrasi Umum (Asisten III) (yang membawahi

    Bagian Organisasi, Infokom, dan Umum).

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 29

  • BUKU PUTIH SANITASI

    PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013 30