agung anak- isk

27
Persentasi kasus INFEKSI SALURAN KEMIH Oleh : M.AGUNG HIDAYAT B. 01120141

Upload: vina-muspita

Post on 08-Jul-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjggfjsd

TRANSCRIPT

Page 1: Agung Anak- IsK

Persentasi kasus

INFEKSI SALURAN KEMIH

Oleh :

M.AGUNG HIDAYAT B.01120141

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR

BUKIT TINGGI

2006

Page 2: Agung Anak- IsK

INFEKSI SALURAN KEMIH

A. Pendahuluan

Infeksi saluran kemih (ISK)/ urinary tract infection (UTI), pada anak

sering ditemukan dan merupakan penyebab kedua morbiditas penyakit infeksi

pada anak, sesudah infeksi saluran napas (1).

B. Definisi

Infeksi saluran kemih adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan

dan perkembangbiakan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi di

parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang

bermakna (1,2,4).

C. Etiologi

Bakteri penyebab yang paling sering ialah golongan Enterobacteriaceae

yang berasal dari daerah perineum atau traktus intestinal, E. coli merupakan

penyebab 70-80% pada infeksi saluran kemih yang simpleks (2).

D. Patogenesis

Bakteri dalam urin bisa berasal dari ginjal, pielum, ureter, vesika urinaria

atau dari uretra. Timbulnya suatu infeksi di saluran kemih tergantung dari faktor

predisposisi dan faktor pertahanan tubuh penderita yang masih belum diketahui

dengan pasti (1).

Beberapa faktor predisposisi adalah : adanya obstruksi urin, kelainan

struktur, urolithiasis, benda asing, refluks ataupun suatu konstipasi yang lama, dan

1

Page 3: Agung Anak- IsK

lain-lain. Pada bayi dan anak adanya bakteri dalam saluran kemih, umumnya

berasal dari tinjanya sendiri yang menjalar secara asending (1).

Flora usus

Munculnuya tipe uropatogenik

Kolonisasi di perineal dan uretra anterior

Barier pertahanan mukosa normal

Sistitis

VIRULENSI BAKTERI ─→ ←─ FAKTOR PEJAMU (HOST) 1. Memperkuat perlekatan ke

sel uroepitel 2. Refluks vesiko ureter 3. Refluks intrarenal 4. Tersumbatnya saluran

kemih 5. Benda asing (kateter urin)

Pielonefritis akut

Parut Ginjal Urosepsis Gambar 1. Patogenesis dari ISK asending (1)

2

Page 4: Agung Anak- IsK

E. Manifestasi klinik

Ada tiga bentuk utama infeksi saluran kemih yaitu pyelonefritis, sistitis

dan bakteriuria asimtomatik.

Pyelonefritis ditandai adanya nyeri abdominal, demam, malaise, mual,

muntah dan diare. Sedangkan sistitis ditandai adanya disuria, urgensi, sering

buang air kecil, nyeri suprapubik, inkontinensia urin (3).

Pada anak prasekolah dan anak sekolah, gejala ISK umumnya lokalisasi

pada saluran kemih : disuria, polakisuria, urgensia merupakan gejala yang biasa

pada sistitis atau ISK bawah (lower UTI). Pada usia prasekolah gejala klinis

sering berupa sakit perut, muntah, demam, sering kencing, ngompol. Enuresis

diurnal ataupun nokturnal dapat merupakan manifestasi ISK, terutama pada anak

wanita. Sakit pinggang, demam, menggigil, sakit pada daerah sudut kostovertebral

merupakan gejala ISK atas (upper UTI) atau pielonefritis akut. Hematuria

makroskopik merupakan manifestasi ISK yang sering (1).

F. Pemeriksaan penunjang

1. Biakan urin

Penampungan urin untuk pembiakan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu

urin pancaran tengah (mid stream urine), kateterisasi kandung kemih, pungsi

kandung kemih (supra pubic puncture, SPP). Biakan urin dianggap positif atau

bermakna bila didapat jumlah kuman 100.000 atau lebih per mililiter urin (2).

3

Page 5: Agung Anak- IsK

2. Pemeriksaan urin lengkap

Pemeriksaan sedimen urin sesudah sentifugasi yang menunjukkan adanya

ISK hanya dapat digunakan untuk diagnosis sementara (1,2).

3. Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan yang penting dilakukan ialah Pielografi intravena (PIV) dan

Miksio-sisto-uretrografi (MSU). Pemeriksaan PIV dapat memberikan gambaran

tentang kemungkuinan terjadinya pielonefritis kronis, juga dapat ditemukan

tanda- tanda kelainan kongenital maupun kelainan obstrukif atau kelainan

anatomis. Pemeriksaan MSU dapat ditemukan tanda-tanda refluks vesikoureter

atau penyempitan pada muara uretra (2) .

G. Penatalaksanaan

Hock-Boon (1988) mengemukakan beberapa prinsip penanggulanga ISK

pada anak (1) :

1. Konfirmasi diagnosis ISK

2. Eradikasi infeksi pada waktu serangan/ relaps

3. Evaluasi saluran kemih

4. Perlu tindakn bedah pada uropati obstruksif, batu, buli-buli neurogenik, dll

5. Cegah infeksi berulang

6. Perlu dilakukan tindak lanjut.

4

Page 6: Agung Anak- IsK

ISK Pertama (biakan urin)

Anak

Gejala sistemik Gejala saluran kemih bawah

Rawat inap Rawat jalan Antibiotika I.V Antbiotika oral

Biakan urin 48 jamSesuaikan antibiotika

USG + MSU2-4 minggu sesudah terapi

Normal Abnormal

Tindak lanjut untuk mencegah Pertimbangkan PIV atau skan Infeksi

Gambar 2. Algoritme penanggulangan dan pencitraan anak dengan ISK (1).

H. Prognosis

Infeksi saluran kemih tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis

lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai

pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang (2).

5

Page 7: Agung Anak- IsK

ILUSTRASI KASUS

A. ANAMNESA

Nama : Nabila Khairunnisa

Umur : 4 tahun 7 bulan

Jenis kelamin : perempuan

Alamat : Jl.Kusma bakti No 45 RT 09 RW 2 Bukit Tinggi

Alloanamnesa ( diberikan oleh ibu kandung)

Seorang anak perempuan umur 4 tahun 7 bulan masuk bangsal anak

RSAM Bukittinggi pada tanggal 10 Juli 2006 dengan :

Keluhan Utama :

Demam sejak ± 18 jam sebelum masuk Rumah Sakit

Riwayat Penyakit Sekarang :

Demam sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, tinggi, terus menerus

selama 4 hari dan sudah tidak demam 3 hari sebelum masuk rumah sakit

Demam kembali sejak 18 jam sebelum masuk RS, tinggi, terus menerus,

tidak menggigil dan tidak disertai kejang

Muntah 1 jam sebelum masuk RS, frekwensi 1 kali, jumlahnya 1/2 gelas /

kali, berisi makanan dan minuman yang dimakan, tidak menyemprot

Nyeri perut sejak 1hari sebelum masuk rumah sakit

Batuk dan pilek tidak ada, sesak nafas tidak ada

Nafsu makan menurun.

6

Page 8: Agung Anak- IsK

Buang air kecil frekuensi lebih dari 10 kali semalam sejak sakit, warna

biasa.

Buang air besar jumlah dan warna biasa

Anak sudah dibawa berobat ke puskesmas dalam 1 minggu ini, diberi obat

tablet berwarna hijau, putih dan kuning kemudian panas turun tapi setelah

itu panas naik lagi, dan anak kemudian dibawa ke RSUD Dr. Achmad

Mochtar.

Pasien telah terpasang IVFD KaeN IB dari IGD.

Riwayat Penyakit Dahulu :

- Pernah menderita demam sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, tidak

tinggi, terus menerus selama 2 hari, turun bila diberi obat penurun demam,

sebulan 2 kali demam.

- Pernah mengeluhkan nyeri waktu buang air kecil 3 bulan yang lalu

- Pernah makan OAT saat umur 1,5 tahun selama 9 bulan.

- Anak pernah menjalani operasi bibir sumbing saat umur 4 bulan dan langit-

langit mulut pada umur 2 tahun.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang menderita batuk lama/ berdarah, makan

OAT.

Riwayat Kehamilan ibu :

Selama hamil ibu tidak pernah sakit berat, kontrol teratur ke bidan, lama

hamil kurang bulan.

Riwayat Persalinan :

7

Page 9: Agung Anak- IsK

Lahir spontan, ditolong oleh bidan, berat badan 2500 gram dan panjang

lahir 49 cm

Riwayat makanan dan minuman.

Bayi : ASI : 0 sampai 5 bulan

PASI : 0 sampai 1 tahun, susu formula 3 kali /hari 1 gelas

Buah biskuit : umur 4 bulan sampai 6 bulan

Nasi tim : 6 bulan

Anak : makanan utama : kentang dan tahu 3x sehari, 2 butir kentang setiap kali

makannya

Tahu : 2 potong setiap kali makannya

Telur : 1 x seminggu

Sayur : tidak mau

Kesan : kualitas dan kuantitas makanan cukup

Riwayat Imunisasi :

BCG : 15 hari scar (+)

DPT : umur 1,2,3 bulan

Polio : umur 0,1,2,9 bulan

Hepatitis : umur 1,2,3 bulan

Campak : umur 9 bulan

Kesan : imunisasi dasar lengkap

Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara. Ibu tamatan PGA, ibu

tidak bekerja , bapak tamatan STM, pekerjaan penjahit

Riwayat Perumahan dan Lingkungan :

8

Page 10: Agung Anak- IsK

Tinggal di rumah rumah permanen, pekarangan ada, sumber air minum dari sumur

bor, buang air besar di jamban, sampah diambil petugas sampah..

Kesan : sanitasi cukup baik

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :

Tengkurap : 5 bulan

Merangkak : 7 bulan

Duduk : 6 bulan

Berdiri : 9 bulan

Gigi pertama : 7 bulan

Berjalan : 12 bulan

Kesan : riwayat pertumbuhan dan perkembangan normal

B. Pemeriksaan Fisik

Vital Sign

Keadaan Umum : sedang

Kesadaran : sadar

Frekuensi nadi : 132x /menit

Frekuensi nafas : 38x /menit

Suhu : 39,5 C

Berat badan : 13 Kg

Tinggi badan : 89 cm

BB/Umur : 76,4 %

TB/Umur : 85,58 %

BB/TB : 100 %

Kesan : Status gizi baik

Pemeriksaan sistemik :

Kulit : teraba hangat, sianosis (-), ikterik (-), pucat (-), petekie (-)

9

Page 11: Agung Anak- IsK

Kepala : Bentuk simetris, ubun-ubun sudah menutup

Rambut : hitam, tidak mudah dicabut

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, ukuran

2 mm, reflek cahaya +/+, air mata ada, mata tidak cekung.

Hidung : nafas cuping hidung (-)

Mulut : bibir dan mukosa mulut basah, ada bekas labioplasti

Tenggorok : Tonsil T1-T1, tidak hiperemis

Leher : Kaku kuduk (-), kelenjar getah bening tidak membesar

Dada:

Paru :

- Inspeksi : Bentuk normochest, pergerakan simetris kiri = kanan,

retraksi (-)

- Palpasi : Fremitus normal kanan = kiri

- Perkusi : sonor

- Auskultasi : suara nafas vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)

Jantung :

- Inspeksi : iktus tidak terlihat

- Palpasi : iktus teraba 1 jari LMCS RIC V

- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal

- Auskultasi : Irama jantung teratur, bising (-)

Abdomen :

- Inspeksi : tidak membuncit

- Palpasi : turgor kembali cepat, hepar dan lien tidak teraba

10

Page 12: Agung Anak- IsK

- Perkusi : timpani

- Auskultasi : bising usus (+) normal

Punggung : tidak ada kelainan

Alat kelamin : tidak hiperemis, sekret tidak ada

Ekstremitas : akral hangat, refleks fisiologis +/+, refleksi patologis -/-

Laboratorium :

Darah : Hb : 10,1 gr % Parasit malaria : (-)

Leukosit 19800/mm3

Hitung jenis : 0/0/12/63/20/5

Urinalisis : Protein (-) Bilirubin (-)

Reduksi (-) Urobilin (+)

Sedimen : Eritrosit 0-1/LPB

Leukosit ++ /LPB

Feses : Makroskopik : Warna kuning, lunak, darah (-), lendir (-)

Mikroskopik : Eritrosit 1-2/LPB

Leukosit 1-2/LPB

Telur cacing (-)

Amuba (-)

Diagnosis kerja :

- Suspect Infeksi saluran kemih

Terapi :

- IVFD G:Z= 3:1 → 4 tetes/ menit (makro)

- Kotrimoksazol (TMP) 2x60 mg

11

Page 13: Agung Anak- IsK

- Parasetamol 4 x 150 mg

- Kompres intensif

- Makanan cair 1200 kkal

Rencana Pemeriksaan :

- Darah, urin, feses rutin

- Pemeriksaan parasit malaria.

- Kultur urin

- USG ginjal dan saluran kemih

Follow up

10 juli 2006 jam 07.00

A/ : Demam tinggi, nyeri perut ada, muntah tidak ada, makan kurang, BAK

sering

PF/ : KU kes nfs nadi T BB Sedang sadar 26x 140x 410C 13 kg

- Mata : tidak cekung, air mata ada

- mukosa mulut : basah

- jantung dan paru : dalam batas normal

- abdomen : distensi tak ada, bisisng usus positif normal

- extremitas : sianosis tak ada, refillling kapiler baik

- kesan : hiperpireksia

Terapi :

- dilanjutkan

12

Page 14: Agung Anak- IsK

11 Juli 2006 jam 7.00

A/ : Demam tinggi, kadang anak menggigau, nyeri perut tak ada, batuk dan

pilek ada, muntah tidak ada, makan kurang mau, BAK sering

PF/ : KU kes nfs nadi T BB Sedang sadar 30x 140x 410C 13 kg

- Mata : tidak cekung, air mata ada

- mukosa mulut : basah

- tenggorokan : tonsil T1-T1 tak hiperemis, faring tak hiperemis.

- jantung dan paru : dalam batas normal

- abdomen : distensi tak ada, bisisng usus positif normal, hepar dan lien tak

teraba

- extremitas : sianosis tak ada

kesan : hiperpireksia

Terapi :

- IVFD G:Z= 3:1 → 85 cc/ KgBB/24 jam + Kenaikan Suhu 36 % → 16 tetes/

menit (makro)

- Parasetamol 4 x 150 mg

- Kompres intensif

- Ampicillin 3x125 mg iv

- Gentamisin 2x30 mg iv

- Makanan cair 6x 200 kkal

- Bromheksin 3x4 mg

- Ctm3x1 mg

13

Page 15: Agung Anak- IsK

12 Juli 2006 jam 7.00

A/ : Demam masih ada, menggigau berkurang, batuk dan pilek ada, muntah

tidak ada, makan habis setengah piring, buang air kecil frekuensi biasa

PF/ : KU kes nfs nadi T BB Sedang sadar 24x 130x 37,90C 13 kg

- Mata : tidak cekung, air mata ada

- mukosa mulut : basah

- tenggorokan : tonsil T1-T1 tak hiperemis, faring tak hiperemis.

- jantung dan paru : dalam batas normal

- abdomen : distensi tak ada, bising usus positif normal, hepar dan lien tak

teraba

- extremitas : siansois tak ada

- kesan : Perbaikan

Terapi :

IVFD g:z=3:1→4 tetes/menit (makro)

Terapi lain dilanjutkan

13 Juli 2006 jam 7.00

A/ : Demam tidak ada, menggigau tidak ada, batuk dan pilek ada, muntah tidak

ada, makan habis setengah piring, buang air kecil frekuensi biasa

PF/ : KU kes nfs nadi T BB Sedang sadar 24x 130x 37,20C 13 kg

- Mata : tidak cekung, air mata ada

- mukosa mulut : basah

- tenggorokan : tonsil T1-T1 tak hiperemis, faring tak hiperemis.

14

Page 16: Agung Anak- IsK

- jantung dan paru : dalam batas normal

- abdomen : distensi tak ada, bising usus positif normal, hepar dan lien tak

teraba

- extremitas : siansois tak ada

- kesan : Perbaikan

Hasil USG dari saluran kemih :

USG Abdomen bawah/ginjal saluran kemih tak tampak kelainan

Terapi :

Terapi dilanjutkan

15

Page 17: Agung Anak- IsK

DISKUSI

Telah dilaporkan suatu kasus seorang pasien anak perempuan berumur 4

tahun 7 bulan dengan diagnosis kerja inefeksi saluran kemih. Dasar diagnosis

pasien ini adalah

-Demam sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, tinggi, terus menerus

selama 4 hari dan sudah tidak demam 3 hari sebelum masuk rumah sakit

-Demam kembali sejak 18 jam sebelum masuk RS, tinggi, terus menerus, tidak

menggigil dan tidak disertai kejang

-Muntah 1 jam sebelum masuk RS, frekwensi 1 kali, jumlahnya 1/2 gelas / kali,

berisi makanan dan minuman yang dimakan, tidak menyemprot

-Nyeri perut sejak 1hari sebelum masuk rumah sakit

-Nafsu makan menurun.

-Buang air kecil frekuensi lebih dari 10 kali semalam sejak sakit, warna biasa.

-Buang air besar jumlah dan warna biasa

-Pernah menderita demam sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, tidak

tinggi, terus menerus selama 2 hari, turun bila diberi obat penurun demam,

sebulan 2 kali demam.

-Pernah mengeluhkan nyeri waktu buang air kecil 3 bulan yang lalu

Dari pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39,5oC. Dari laboratorium

didapatkan Leukosit darah adalah 19800, Leukosit pada urin positif dua.

Pasien diterapi dengan antipiretik dan antibiotik. Antipiretik digunakan

untuk mengatasi hiperpireksia sedangkan antibiotika digunakan untuk membunuh

kumannya.

16

Page 18: Agung Anak- IsK

Pemeriksaan USG untuk menentukan ada atau tidaknya komplikasi.

Pemeriksaan untuk diagnosis pasti ISK adalah kultur urin.

Dengan penatalaksanaan yang cepat dan terapi penyebab yang tepat

memberikan prognosis yang baik untuk kesembuhan penyakit.

17

Page 19: Agung Anak- IsK

DAFTAR PUSTAKA

1. Rusdidjas, Rafita R. Infeksi Saluran Kemih. Dalam: buku Nefrologi Anak jilid

2. Husein A, Tarda T dan Partini P, penyunting. IDAI Jakarta, 2002:142-63.

2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Infeksi Traktus Urinarius. Dalam buku

Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.

Jakarta 1985 hal : 827-32

3. Nelson. Urinary Tract Infections. Dalam Jack S Elder, Penyunting. Nelson

Textbook of pediatrics. USA Saunders, 2004 : 1785-89.

4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUNAND. Infelsi saluran Kemih.

Dalam: Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak.. Padang:

Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUNAND

18