15. dra. indrawati, skp, ns, m.psi

24
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS, PREMATURUS, DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=karakteristik %20responden%20berdasarkan%20usia %20ibu&source=web&cd=3&ved=0CFIQFjAC&url=http%3A%2F %2Fwww.umnaw.com%2Fkultura%2Fkult Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.Psi 1 ABSTRAK Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Kejadian partus prematurus masih tinggi di Indonesia dan merupakan penyebab kematian neonatal yang utama. Tujuan penulisan ini secara umum adalah untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin dengan partus prematurus di RSUP H. Adam Malik Medan dan secara khusus untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin berdasarkan usia, pekerjaan, paritas, penyakit yang menyertai kehamilan, dan riwayat persalinan prematur. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan populasi seluruh ibu bersalin yang mengalami partus prematurus dengan jumlah sampel 78 orang. Variabelnya adalah karakteristik ibu bersalin berdasarkan usia, pekerjaan, paritas, penyakit yang menyertai kehamilan, dan riwayat kehamilan. Alat ukur yang digunakan adalah lembar checklist setelah data terkumpul diedit. Coding kemudian ditabulasi setelah itu dianalisa. Hasil penelitian didapatkan bersarkan usia yang terbanyak pada umur <20 tahun sebanyak 25 orang (32,05%), pekerjaan petani sebanyak 24 orang (30,77%), paritas 2-3 sebanyak 39 orang (50%), penyakit yang menyertai kehamilan penyakit hipertensi sebanyak 57 orang (73,08%), dan mempunyai riwayat persalinan prematur sebanyak 48 orang (61,54%). Mengingat masih tingginya angka kejadian partus prematurus, maka perlu ditingkatkan lagi upaya-upaya pencegahan dini untuk melakukan deteksi dini guna menghindari terjadinya partus prematurus dan diharapkan agar ibu-ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur ke tempat pelayanan kesehatan terdekat dan melaksanakan anjuran petugas kesehatan. 1 Staf Pengajar Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Keperawatan

Upload: neintytaook3896

Post on 24-Jul-2015

121 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS, PREMATURUS,DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=karakteristik%20responden%20berdasarkan%20usia%20ibu&source=web&cd=3&ved=0CFIQFjAC&url=http%3A%2F

%2Fwww.umnaw.com%2Fkultura%2Fkult

Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.Psi1

ABSTRAK

Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Kejadian partus prematurus masih tinggi di Indonesia dan merupakan penyebab kematian neonatal yang utama. Tujuan penulisan ini secara umum adalah untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin dengan partus prematurus di RSUP H. Adam Malik Medan dan secara khusus untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin berdasarkan usia, pekerjaan, paritas, penyakit yang menyertai kehamilan, dan riwayat persalinan prematur. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan populasi seluruh ibu bersalin yang mengalami partus prematurus dengan jumlah sampel 78 orang. Variabelnya adalah karakteristik ibu bersalin berdasarkan usia, pekerjaan, paritas, penyakit yang menyertai kehamilan, dan riwayat kehamilan. Alat ukur yang digunakan adalah lembar checklist setelah data terkumpul diedit. Coding kemudian ditabulasi setelah itu dianalisa. Hasil penelitian didapatkan bersarkan usia yang terbanyak pada umur <20 tahun sebanyak 25 orang (32,05%), pekerjaan petani sebanyak 24 orang (30,77%), paritas 2-3 sebanyak 39 orang (50%), penyakit yang menyertai kehamilan penyakit hipertensi sebanyak 57 orang (73,08%), dan mempunyai riwayat persalinan prematur sebanyak 48 orang (61,54%). Mengingat masih tingginya angka kejadian partus prematurus, maka perlu ditingkatkan lagi upaya-upaya pencegahan dini untuk melakukan deteksi dini guna menghindari terjadinya partus prematurus dan diharapkan agar ibu-ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur ke tempat pelayanan kesehatan terdekat dan melaksanakan anjuran petugas kesehatan.

Kata Kunci : Karakteristik Persalin Prematur

Pendahuluan Menurut Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) yang

disebutkan dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia

Sehat Tahun 2010, menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan angka

kematian ibu dan bayi yang tertinggi. Adapun angka kematian bayi sebesar 56 per

1 Staf Pengajar Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Keperawatan

Page 2: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

10.000 menjadi sekitar 280.000 atau terjadi setiap 18-20 menit sekali. Angka

kematian bayi salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah angka

kematian maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian

neonatal menjadi 16 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk mencapai sasaran tersebut

ditetapkan 4 strategi utama dan azaz-azaz pedoman operasionalisasi strategi antara

lain bahwa MPS memusatkan perhatiannya pada pelayanan kesehatan maternal

dan neonatal yang baku, cost effective dan berdasarkan bukti (Evidence Based)

pada semua tingkat pelayanan dan rujukan kesehatan baik disektor pemerintah

maupun swasta (Himapid, 2009). Persalinan prematur merupakan sebab

kematian neonatal yang terpenting. Hal tersebut dapat terjadi melihat kejadiannya

yang kurang lebih 70% dari semua kelahiran hidup. Persalinan preterm atau

prematur masih merupakan masalah penting dalam obstetri khususnya di bidang

perinatologi, karena baik di negara berkembang maupun negara maju penyebab

morbiditas dan mortalitas neonatus terbanyak adalah bayi yang lahir preterm.

Kira-kira 75% kematian neonatus berasal dari bayi yang lahir preterm atau

prematur (Himapid, 2009).

Partus prematurus didefenisikan sebagai kelahiran sebelum usia kehamilan

37 minggu. Partus prematurus terjadi pada 7-10% kehamilan sebelum minggu ke

37, kehamilan sebelum minggu ke 34 sekitar 3-4% dan kehamilan sebelum

minggu ke 32 sekitar 1-2% (Juliani Dewi, 2009).

Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak normal dari

segi umur kehamilan, yaitu persalinan yang terjadi pada umur kandungan kurang

dari normal (kurang dari 37 minggu atau 259 hari). Prematur merupakan masalah

besar karena dengan berat badan janin yang kurang dan belum cukup umur maka

alat-alat vital belum sempurna sehingga mengalami kesulitan untuk tumbuh dan

berkembang dengan baik (Himapid, 2009).

Menurut data dunia, kelahiran prematur mencapai 75-80% dari seluruh

bayi yang meninggal pada usia kurang dari 28 hari. Data dari WHO (2002)

menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan terhadap kematian bayi yang

dikenal dengan fenomena 2/3. Pertama, fenomena 2/3 kematian bayi pada usia 0-1

tahunan terjadi pada mass neonatal (bayi berumur 0-28 hari). Kedua, 2/3 kematian

Page 3: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

bayi pada masa neonatal dan terjadi pada hari pertama (Himapid, 2009).

Dewasa ini Indonesia memiliki angka kejadian prematur sekitar 19% dan

merupakan penyebab utama kematian perinatal. Kelahiran prematur juga

bertanggung jawab langsung terhadap 75 -79 kematian neonatal yang tidak

disebabkan oleh kongenital letal (Himapid, 2009).

Dari sudut medis secara garis besar 50% partus prematurus terjadi

spontan, 30% akibat ketuban pecah dini dan sisanya 20% dilahirkan atas indikasi

ibu/ janin (Sarwono, 2008 ; 668).

Disamping beberapa keadaan yang telah disebutkan diatas sebagai

karakteristik yang mungkin menimbulkan partus prematurus, maka ada pula

karakteristik resiko lainnya, misalnya usia, pekedaan, paritas, penyakit yang

menyertai kehamilan, komplikasi kehamilan, dan lain sebagainya (Hanifa, 2007 ;

314).

Kejadian persalinan prematur sangat dipengaruhi oleh

beberapa karakteristik. Penelitian yang dilakukan oleh Djaja dkk

(2003) menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian

pada bayi neonatal dini (0-7 hari) lebih banyak oleh masalah prematuritas dan

berat badan lahir rendah (35%) serta asfiksia lahir (33,6%) (Himapid, 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan diperoleh dari RSUP H. Adam

Malik, pada tahun 2008 angka kejadian partus prematurus dalam setahun sekitar

45 (37,50%) orang dan mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebanyak 60

(42,85%). Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa partus prematurus

memiliki kecenderungan peningkatan frekuensi setiap tahun dimana

peningkatannya sekitar 5,35%.

Berdasarkan uraian diatas dan melihat tingginya terjadinya persalinan

prematur maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai karakteristik

ibu bersalin dengan partus prematurus di RSUP H. Adam Malik Medan tahun

2010.

METODE PENELITIAN

Page 4: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui karakteristik ibu

bersalin dengan partus prematurus di RSUP H.Adam Malik Medan, maka penulis

menyusun kerangka konseptual yang berhubungan dengan hal di atas.

Page 5: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Variabel Independen Variabel Dependen(Variabel Bebas) (Variabel Terika)

Defenisi Operasional

No Variabel DefenisiAlat Ukur

Cara Ukur

Hasil Ukur Skala

1 Umur Usia ibu ketika mengalami persalinan prematur yang tercatat di Medical Record

Lembar checklist

Mengisi lembar checklist

<20 thn 20-35 thn >35 thn

Interval

2 Pekerjaan Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh ibu setiap harinya

Lembar checklist

Mengisi lembar checklist

IRT PNS Petani Wiraswast

a Berdagang

Nominal

3 Paritas Jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh ibu hidup atau mati

Lembar checklist

Mengisi lembar checklist

1 2-3 >3

Nominal

4 Penyakit yang menyertai kehamilan

Penyakit yang diderita ibu selama kehamilan yang mempengaruhi terjadinya persalinan prematur

Lembar checklist

Mengisi lembar checklist

Penyakit jantung

Hipertensi Plasenta

previa Solusio

plasenta Diabetes

Nominal

5 Riwayat persalinan prematur

Riwayat terdahulu yang pernah dialami oleh ibu secara prematur

Lembar checklist

Mengisi lembar checklist

Ya Tidak

Ordinal

UmurPekerjaan ParitasPenyakit yang menyertai kehamilanRiwayat persalinan

Partus Prematurus

Page 6: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu metode untuk mengetahui

karakteristik ibu bersalin dengan partus prematurus di RSUP H. Adam Malik

Medan Tahun 2010 dengan menggunakan data sekunder dari Medical Record.

Penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Medical

Record dari Mei 2009-Mei 2010 di RSUP H. Adam Malik Medan.

Waktu penelitian dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan,

dilakukan mulai bulan Mei sampai Juni 2010.

Populasi merupakan subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2009 ; 89) Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh ibu yang bersalin partus prematurus di RSUP H. Adam Malik

Medan dari bulan Mei tahun 2009 sampai bulan Mei tahun 2010.

Sampel merupakan bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2009 ; 91)

Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total populasi yaitu

seluruh data ibu yang bersalin partus prematurus di RSUP H. Adam Malik Medan

dari bulan Mei tahun 2009 sampai bulan Mei tahun 2010.

Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis

data sekunder yaitu data yang diterima oleh peneliti dari rekam medik RSUP H.

Adam Malik Medan untuk mengetahui jumlah ibu yang bersalin partus

prematurus di RSUP H. Adam Malik Medan.

Cara pengumpulan data dilakukan dengan mengisi lembar cheklist dari

data sekunder yang didapatkan dari rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan.

Setelah data terkumpul dilakukan beberapa proses yaitu :

1. Proses Editing

Yaitu pengecekan kelengkapan pada data yang telah terkumpul. Bila

terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data, akan

diperbaiki dengan memeriksanya dan dilakukan pendataan ulang.

2. Proses Coding

Yaitu pemberian kode atau tanda pada setiap data yang telah terkumpul

untuk mempermudah memasukkan kedalam tabel.

Page 7: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

3. Proses Tabulating

Yaitu untuk mempermudah analisa data, pengolahan data serta pengambilan

kesimpulan berbentuk tabel distribusi frekuensi.

Analisa data Dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase data

yang telah terkumpul dan tertulis dalam tabel-tabel distibusi frekuensi, kemudian

dibuat suatu kesimpulan dengan menggunakan persentase.

Dengan menggunakan rumus :

x 100%

Keterangan := nilai rata-rata yang dicari= jumlah nilai responden

n = jumlah sampel responden (Eko, 2002 : 70)

Hasil Penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah

sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VIII 1990 dan juga

sebagai Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan terletak di Jalan

Bunga Lau Medan Tuntungan.

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan mulai berfungsi sejak

tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan, sedangkan untuk pelayanan

rawat inap dimulai sejak tanggal 2 Mei 1992. Pada, tanggal 11 Januari 1993

secara resmi sebagai Pusat Pendidikan Fakultas Kedokteran USU Medan

dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan sebagai tanda

mulainya soft opening kemudian diresmikan oleh Bapak Presiders RI pada tanggal

21 Juli 1993.

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan terdiri dari 10

(sepuluh) unit rawat inap dan 10 (sepuluh) poliklinik, rawat jalan.

Dalam kurun waktu 1 tahun mulai periode Mei 2009-Mei 2010,

ditemukan 78 kasus partus prematurus. Maka hasil penelitian dapat dilihat

pada tabel-tabel di bawah ini.

Page 8: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Berikut ini peneliti akan menyajikan tabel karakteristik responden

berdasarkan usia, pekerjaan, paritas, penyakit yang menyertai kehamilan, dan

riwayat persalinan persalinan.

Page 9: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin dengan Partus Prematurus Berdasarkan Usia di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Mei 2009-Mei 2010.

No Usia Jumlah Persentase (%)

1 <20 tahun 37 47,442 20-35 tahun 25 32,053 >35 tahun 16 20,51

Jumlah 78 100Sumber : Rekam Medik Mei 2009-Mei 2010

Tabel di atas menunjukkan bahwa kasus partus prematurus paling banyak

dijumpai pada usia <20 tahun sebanyak 37 orang (47,44%) dan paling sedikit

dijumpai pada usia >35 tahun sebanyak 16 orang (20,51%) dari 78 kasus

persalinan prematur.

Page 10: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin dengan Partus Prematurus Berdasarkan Pekerjaan di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Mei 2009-Mei 2010.

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1 IRT 15 19,232 PNS 7 8,983 Petani 24 30,774 Wiraswasta 21 26,925 Berdagang 11 14,10

Jumlah 78 100Sumber : Rekam Medik Mei 2009-Mei 2010

Tabel di atas menunjukkan bahwa kasus partus prematurus paling banyak

dijumpai pada ibu dengan pekerjaan petani sebanyak 24 orang (30,77%) dan

paling sedikit dengan pekerjaan PNS sebanyak 7 orang (8,98%) dari 78 kasus

persalinan prematur.

Page 11: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin dengan Partus Prematurus Berdasarkan Paritas di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Mei 2009-Mei 2010.

No Paritas Jumlah Persentase (%)

1 1 21 26,922 2-3 39 503 >3 18 23,08

Jumlah 78 100Sumber : Rekam Medik Mei 2009-Mei 2010

Tabel di atas menunjukkan bahwa kasus partus prematurus paling banyak

dijumpai pada ibu dengan paritas 2-3 sebanyak 39 orang (50%) dan paling sedikit

paritas >3 sebanyak 18 orang (23,08%) dari 78 kasus persalinan prematur.

Page 12: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin dengan Partus Prematurus Berdasarkan Penyakit Yang Menyertai Kehamilan di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Mei 2009-Mei 2010.

NoPenyakit Yang Menyertai

KehamilanJumlah

Persentase (%)

1 Penyakit jantung 3 3,852 Hipertensi 57 73,083 Plasenta previa 5 6,414 Solusio plasenta 2 2,565 Diabetes 11 14,10

Jumlah 78 100Sumber : Rekam Medik Mei 2009-Mei 2010

Tabel di atas menunjukkan bahwa kasus partus prematurus paling banyak

dijumpai pada ibu yang penyakit hipertensi sebanyak 57 orang (73,08%) dan

paling sedikit penyakit solusio plasenta sebanyak 2 orang (2,56%) dari 78 kasus

persalinan prematur.

Page 13: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi
Page 14: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin dengan Partus Prematurus Berdasarkan Riwayat Persalinan Prematur di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Mei 2009-Mei 2010.

No Riwayat Persalinan Prematur

Jumlah Persentase (%)

1 Ya 48 61,542 Tidak 30 38,46

Jumlah 78 100Sumber : Rekam Medik Mei 2009-Mei 2010

Page 15: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Tabel di atas menunjukkan bahwa kasus partus prematurus berdasarkan riwayat

persalinan lebih banyak ibu mengalami riwayat persalinan prematur sebanyak 48 orang (61,54%)

dan yang tidak mengalami riwayat persalinan prematur sebanyak 30 orang (38,46%) dari 78

kasus persalinan prematur.

Pembahasan

Responden Berdasarkan Usia

Responden yang mengalami persalinan prematur berdasarkan usia yang tertinggi adalah

pada usia <20 tahun sebanyak 25 orang (32,05%) dan yang terendah adalah pada usia

>35 tahun sebanyak 16 orang (20,51%).

Hat ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Sarwono, 2008) yang

menyatakan bahwa tingginya angka kejadian partus prematurus sering terjadi pada ibu

yang berusia kurang dari 20 tahun. Hal ini disebabkan karena belum matangnya alat

reproduksi untuk hamil dan ibu sudah termasuk ke dalam resiko tinggi sehingga

terganggunya pertumbuhan dan perkembangan janin.

Menurut peneliti bahwa ibu yang bersalin <20 tahun mempunyai resiko untuk melahirkan

prematur karena organ reproduksi ibu tersebut belum cukup matang serta ibu-ibu yang terlalu

muda secara emosional belum 100% siap untuk menerima kehamilan.

Responden Berdasarkan Pekerjaan

Responden yang mengalami persalinan prematur berdasarkan pekedaan yang tertinggi

adalah Petani sebanyak 24 orang (30,77%) dan terendah pada pekerjaan sebagai PNS

sebanyak 7 (8,98%).

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Sarwono, 2008) dikatakan bahwa

partus prematurus akan meningkat, jika dalam pekerjaannya ibu berdiri terlalu lama, kelelahan

dalam bekerja karena kerja terlalu lama dan ibu bekerja terlalu berat.

Menurut peneliti bahwa pekerjaan fisik yang berat, tekanan mental (stress), atau

kecemasan yang tinggi dapat meningkatkan kejadian prematur.

Responden Berdasarkan Paritas

Responden yang mengalami persalinan prematur berdasarkan paritas yang tertinggi

adalah paritas 2-3 sebanyak 39 orang (50%) dan yang, terendah adalah paritas >3 sebanyak 18

Page 16: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

orang (23,08%).

Ini disebabkan akibat kekendoran dinding perut dan dinding rahim sehingga

menurunkan kemampuan uterus untuk berkontraksi dan sulit melakukan penekanan

pembutuh darah yang terbuka setelah lepasnya placenta. Resiko terjadinya hal ini amat

meningkat pada multipara dan grande multipara.

Menurut (Sarwono, 2008), dikatakan bahwa paritas 2 dan 3 merupakan paritas yang

paling aman namun pada kenyataan disini paritas 2 dan 3 juga mengalami persalinan prematur.

Menurut peneliti bahwa penyebab lain adalah kurangnya status gizi

pada ibu hamil, tentu berpengaruh pada daya tahan ibu yang akan menurun dan

istirahat yang kurang terpenuhi dengan waktu ibu yang panjang dalam bekerja

tanpa memperhatikan kehamilannya.

Responden Berdasarkan Penyakit Yang Menyertal Kehamilan

Responden yang mengalami persalinan prematur berdasarkan penyakit

yang menyertai kehamilan tertinggi adalah hipertensi sebanyak 57 orang (73,08%).

Hal ini sesuai dengan teori (Sarwono, 2008), dikatakan bahwa tekanan

darah tinggi menyebabkan penolong cenderung untuk mengakhiri kehamilan.

Hipertensi ini juga menjadi penyebab dad kematian perinatal oleh karena partus

prematurus dan kelahiran mati.

Menurut peneliti bahwa penyakit hipertensi dalam kehamilan

merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebeturn kehamilan atau timbul dalam

kehamilan atau pada permulaan persalinan, hipertensi dalam kehamilan menjadi

penyebab penting dari kelahiran mati dan kematian neonatal. lbu dengan hipertensi

akan menyebabkan tedadinya insufisiensi placenta, hipoksia sehingga

pertumbuhan janin terhambat dan sering tedadi kelahiran prematur. Dengan

demikian harus dilaksanakan tindakan partus dini.

Responden Berdasarkan Riwayat Persalinan Prematur

Responden yang mengalami persalinan prematur berdasarkan riwayat persalinan lebih

banyak ibu mengalami riwayat persalinan prematur sebanyak 48 orang (61,54%) dan terendah

adalah sebanyak 30 orang (38,46%).

Page 17: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Hal ini sesuai dengan teori (Krisnadi, 2005), riwayat pernah melahirkan prematur satu

kali mempunyai resiko 4 kali lipat mengalami partus prematur berulang.

Menurut peneliti bahwa ibu dengan riwayat kelahiran prematur sebelumnya akan

mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi untuk kelahiran prematur lagi. Seperti yang

didapatkan penelitian dari internet yang berjudul "Apa itu Persalinan Prematur ?" oleh Dr.

Sudrinah dan diakses tanggal 01 Agustus 2010, menyatakan bahwa, banyak juga ibu, dengan

riwayat kelahiran prematur hanya teladi sekali saja dan berikutnya normal.

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap karakteristik ibu bersalin dengan partus prematurus di

RSVP H. Adam Malik Medan Tahun 2010 dengan jumlah responder 78 orang dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. lbu bersalin dengan partus prematurus berdasarkan penyakit yang menyertai kehamilan dan

riwayat persalinan prematur, lebih banyak ibu dengan penyakit hipertensi sebanyak 57 orang

(73,08%) dan mengalami riwayat persalinan prematur sebanyak 48 orang (61,54%).

2. Ibu bersalin dengan partus prematurus berdasarkan paritas dan usia kehamilan, lebih banyak

ibu dengan paritas 2-3 sebanyak 39 orang (50%) dengan usia <20 tahun sebanyak 37 orang

(47,44%)

3. Ibu bersalin dengan partus prematurus berdasarkan pekerjaan lebih banyak ibu yang

mempunyai pekerjaan yang lebih begat sebagai petani sebanyak 24 orang (30,77%).

Saran

1. Kepada petugas kesehatan agar melakukan tindakan yang cepat dan tepat melakukan

perawatan intensive kepada ibu bersalin dengan partus prematurus untuk mengurangi angka

morbiditas dan mortalitas bayi dan ibu dan khususnya perawat untuk meningkatkan upaya

perawatan antenatal sehingga dapat melakukan deteksi dini terhadap kehamilan dengan

resiko, tinggi penyakit yang menyertai pada khususnya kasus partus prematurus segera

melakukan tindakan merujuk jika ditemukan komplikasi.

2. Mengingat seriusnya masalah yang dihadapi bayi prematur, maka sebaiknya ibu hamil

menghindari kemungkinan persalinan yang terlalu cepat. Dengan modal pengetahuan ini,

Page 18: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

diharapkan ibu hamil dapat minta pertolongan sedini mungkin. Dianjurkan istirahat dan lebih

berhati-hati pada sang ibu. Demikian juga pada ibu yang mengalami stres, disarankan untuk

istirahat total, baik fisik ataupun psikis. Pada keadaan ini, penanganan sering tanpa

pemberian obat-obatan.

3. Kepada ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya secara teratur ke tempat pelayanan

kesehatan, mengurangi aktifitas pekerjaan yang berat dan istirahat yang cukup serta

mengkonsumsi makanan bergizi.

4. Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar penelitian lebih dikembangkan dengan judul yang

berbeda yang dapat memberikan masukan (kontribusi) yang bersifat membangun khususnya

kepada RSUP H. Adam Malik Medan dalam upaya penanganan ibu bersalin dengan partus

prematurus.

Daftar Pustaka

Bobak, dkk, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC; Jakarta. Budiado, Eko, 2002. Biostatistika. EGC; Jakarta.

Himapid, 2009. Persalinan Prematur. www.blogspot.com. Tanggal 08 Febuari.

Hutahaean, Serri, 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas dan Ginekologi. Cetakan I, CV. Trans Info Media; Jakarta.

Juliani Dewi, 2009. Persalinan Prematur. www.kalbe.co.id. Tanggal 08 Februari.

Krisnadi, Sofie R, 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Edisi 2, Cetakan I, EGC; Jakarta.

Manuaba, Ida Bagus Gde, dkk, 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Cetakan I, EGC; Jakarta.

Morgan, Geri, dkk, 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik. Edisi 2, Cetakan I, EGC; Jakarta.

Nursalam, 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika; Jakarta.

Politeknik Kesehatan, 2006. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah KTI. Medan

Prawirohardjo, Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi 4, P.T. Bina Pustaka; Jakarta.

Suririnah, 2005. Apa itu Persalinan Prematur. www.infoibu.com. Tanggal 01 Agustus.

Page 19: 15. Dra. Indrawati, SKp, Ns, M.psi

Varney, Helen, dkk, 2002. Buku Saku Bidan. Cetakan I, EGC; Jakarta.

Wiknjosastro, Hanifa, 2007. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga, Yayasan Bina Pustaka; Jakarta.