observasi dwi atmaja, s.pd , m.psi

26
OBSERVASI OBSERVASI DWI ATMAJA, S.Pd, M.Psi DWI ATMAJA, S.Pd, M.Psi

Upload: ira

Post on 16-Jan-2016

138 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

OBSERVASI DWI ATMAJA, S.Pd , M.Psi. Tujuan observasi ini mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian observasi dan jenisnya . 2. Mengidentifikasi keuntungan dan kelemahan metode observasi . 3. Membuat pedoman observasi selama praktikum . 4. Menganalisis data dengan pedoman observasi - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

OBSERVASIOBSERVASIDWI ATMAJA, S.Pd, M.PsiDWI ATMAJA, S.Pd, M.Psi

Page 2: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Tujuan observasi ini mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan pengertian observasi dan jenisnya.

2. Mengidentifikasi keuntungan dan kelemahan metode

observasi.

3. Membuat pedoman observasi selama praktikum.

4. Menganalisis data dengan pedoman observasi

Pedoman observasi yaitu :

(1) daftar cek (checklist) (2) skala penilaian (rating scale)

(3) catatan anekdot (anecdotal records)

(4) alat-alat mekanik (mechanikal devices)

A. TUJUAN & KEGIATAN BELAJAR

Page 3: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi
Page 4: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data / keterangan /

informasi tentang diri seseorang yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap suatu obyek.

Teknik observasi dapat dilakukan secara berncana atau isidentil

(dilakukan sewaktu-waktu).

Berdasarkan situasi observasi dibedakan menjadi :

1. Observasi pada situasi bebas, artinya tidak ada unsur manipulasi.

2. Observasi pada situasi yang dimanipulasi,

3. Observasi pada situasi terkontrol, sebagian terkontrol dan sebagian

apadanya.

C. Materi Teoritik

Page 5: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Berdasarkan keterlibatan observer, dibedakan menjadi :

1. Observasi partisipatif

Observer turut mengambil bagian dalam obyek yang diobservasi

(observee).

2. Observasi non partisipatif

Observer tidak terlibat kegiatan yang dilakukan observee.

3. Observasi quasi partisipatif

Melibatkan diri dalam kegiatan observee

Page 6: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Hal yang harus diperhatikan

Ada tidaknya prasangka observer terhadap obyek

Kemampuan observer :

fisik observer melakukan observasi

untuk mengingat dan memusatkan perhatian

Menghubungkan satu fakta dengan fakta lain yang muncul dalam observasi

Menggunakan alat pencatat observasi

Memahami situasi secara keseleruhan

Ketepatan menggunakan instrumen observasi

Page 7: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi
Page 8: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Bentuk pedoman observasi,

1. Daftar Cek (Checklist)

Suatu daftar yang memuat item-item pernyataan tentang aspek-

aspek yang mungkin muncul terjadi dalam suatu situasi, atau

kegiatan individu yang di amati.

Contoh tingkah laku yang diobservasi ; aktivitas diskusi, simulasi,

tingkah laku umum, kebiasaan, kepimpinan dan kerjasama, dan

pergaulan.

Page 9: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Langkah-langkah Penyelenggaraan Daftar Cek

Langkah penentuan topik.

Langkah penentuan variabel.

Langkah penentuan indikator, prediktor dan item-item pernyataan.

Langkah penentuan kriteria.

penetapan kriteria, jika 1% - 24% sub variabel mendapat tanda cek

maka diprediksi tidak berpatisipasi aktif dalam PBM. Antara 25%-

49% kurang aktif. 50%-74% dikatakan berpartisipasi aktif. Jika

75%-100% dikatakan berpartisipasi aktif.

Langkah penyususnan pedoman observasi

Page 10: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Variable Indikator Prediktor Item pernyataan

Partisipasi siswa dalam PBM matematika

Sebelum PBMKedatangan

1. Siswa masuk kelas sebelum pelajaran dimulai

2. Siswa masuk kelas terlambat3. Siswa meninggalkan kelas4. ……………………………

Persiapan kelengkapan pelajaran

1. Siswa tidak membawa kelengkapan pelajaran

2. Siswa membawa kelengkapan pelajaran

3. ……………………….Selama PBM Memperhatikan 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru

2. Siswa mengerjakan aktifitas lain3. ……………………………

Bertanya 1. Siswa mengajukan pertanyaan2. …………………………3. …………………………

Bependapat 1. ………………………….2. ………………………….

Menjawab pertanyaan 1. …………………………..2. …………………………..

Mengerjakan tugas 1. …………………………..2. …………………………..

Akhir PBM Merangkum 1. …………………………..2. …………………………..

Mendalami 1. …………………………..2. …………………………..

Page 11: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

2. Skala penilaian (Rating Scale)

Salah satu bentuk pedoman observasi yang dipergunakan

untukmengumpulkan data individu dengan menggolongkan, menilai

tingkah laku individu atau situasi dalam tingkatan tertentu.

Adapun gejala / ciri tingkah laku yang dapat di amati :

partisipasi siswa dalam diskusi, kehadiran siswa, kebiasaan,

ketrampilan dikelas, dan kegiatan belajar dengan sistem modul.

Page 12: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Bentuk-bentuk Skala Penilaian

Skala penilaian kuantatif

tingkah laku yang di amati dijabarkan dalam skala berbentuk

bilangan atau angka.

Skala penilaian deskriptif

tingkah laku yang di amati dijabarkan dalam skala berbentuk kata-

kata deskriptif.

Skala penilaian grafis

tingkah laku yang di amati dijabarkan dalam skala berbentuk grafis

(garis).

Page 13: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

I. Identitas siswa

Nama : ………………………………………….

Kelas/Program : ………………………………………….

No.Induk/Absen : ………………………………………….

Jenis Kelamin : ………………………………………….

Tempat/tgl.Lahir : ………………………………………….

Hari/tgl.Observasi : ………………………………………….

Tempat observasi : ………………………………………….

Waktu : ………………………………………….

• Aspek yang diobservasi: partisipasi siswa dalam berdiskusi

• Petunjuk : lingkarilah angka dibawah ini

Pedoman Observasi :

Skala Penilaian Kuantitatif

Page 14: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Pernyataan Alternatif

Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1

1. Mempelajari materi sebelumnya

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

2. Mempelajari perintah diskusi

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

3. Mempersiapkan kelengkapan diskusi

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

4. Mendengarkan 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

……..dll 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Komentar / Kesimpulan : ………………………………………………………………………

Surabaya,……………………..Observer………………………

Keterangan : rentang setiap aspek yang di inservasi adalah berskala 1-10

9-10 nilainya adalah 4, berarti alternatifnya selalu

7-8 nilainya adalah 3, berarti alternatifnya sering

4 5 6 nilainya adalah 2, berarti alternatifnya jarang

1 2 3 nilainya adalah 1, berarti alternatifnya kurang

Page 15: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

I. Identitas siswa

Nama : ………………………………………….

Kelas/Program : ………………………………………….

No.Induk/Absen : ………………………………………….

Jenis Kelamin : ………………………………………….

Tempat/tgl.Lahir : ………………………………………….

Hari/tgl.Observasi : ………………………………………….

Tempat observasi : ………………………………………….

Waktu : ………………………………………….

• Aspek yang diobservasi: aktivitas berdiskusi

• Petunjuk : lberilah tanda cek (v) dibawah

ini

Pedoman Observasi :

Skala Penilaian Deskriptif

Pernyataan AlternatifSering aktif jarang tdk.aktif

1. Mempelajari materi sebelumnya2. Mempersiapkan kelengkapan diskusi3. Mendengarkan4. Mengajukan pertanyaan5. ………………………………Kesimpulan / Komentar : …………………………………………………………………………………………………………..

………,…………………..2011Observer : ……………………

Page 16: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

I. Identitas siswa

Nama : ……………………………………………

Kelas/Program : ……………………………………………

No.Induk/Absen : ……………………………………………

Jenis Kelamin : ……………………………………………

Tempat/tgl.Lahir : ……………………………………………

Hari/tgl.Observasi : ……………………………………………

Tempat observasi : ……………………………………………

Waktu : ……………………………………………

• Aspek yang diobservasi: Kebiasaan siswa mengikuti

pelajaran dikelas

• Petunjuk : Berilah tanda cek (v)dibawah

ini sesuai perilaku.

Pedoman Observasi :Skala Penilaian Grafis

Page 17: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

-------------------------------------------------------------------------------------------------1.Kehadiran siswa mengikuti pelajaran

------------------------------------------------------------------------------------------------

1 2 3

Terlambat Sedikit terlambat Tepat waktu Sgt.awal

2.Persiapan mengikuti pelajaran

-------------------------------------------------------------------------------------------------1 2 3

Tidak siap Kurang Siap Siap Sgt.awal

3. Memperhatikan penjelasan guru

-------------------------------------------------------------------------------------------------

1 2 3

Tidak Kurang Memperhatikan Sgt.Memeperhatikan

-------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Dan seterusnya……………………

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Komentar/Kwsimpulan………………………………………………………….

………., ……….., 2011

Observer : ……………….

Page 18: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Tahap Pelaksanaan

Merupakan implementasi metode observasi dengan menggunakan

instrument pedoman observasi berbentuk skala penilaian.

Melakukan pengamatan tingkah laku, lalau menandai kemunculan,

menghitung dan menuliskannya pada kategori skala tingkah laku.

Tahap Analisis

Menghitung beberapa kali observasi yang dilancarkan. Misal 10 kali, maka

hasil observasi sebanyak 10 lembar.

Menentukan N dengan mengalikan jumlah pernyataan n = 11 (skala

penilaian kuantitatif) dengan frekuensipelancaran observasi 10, sehingga

ditemukan N = 110.

Page 19: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Dilanjutkan menjumlahkan seluruh tanda cek pada 10 lembar pedoman

observasi. Dimisalkan (f) frekuensi = 25 tanda cek dengan rincian : 1

sebanyak 5 kali; nila 2 sebanyak 5 kali; nilai 3 sebanyak 10; nilai 4

sebanyak 5 kali. Keseluruhan nilainya 65.

Menghitung prosentase kemunculan f/N X 100 diperoleh indeks

59.09%.

Kesimpulan berdasarkan kriteria “aktif dalam berpartisipasi”

Page 20: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

3. Catatan Anekdot (Anectedotal Records)

Salah satu bentuk pedoman observasi dimana observer melakukan

pencatatan tingkah laku secara langsung, obyektif, singkat, jelas,

terhadap kemunculan tingkah laku.

Dapat membedakan antara berita atau fakta dengan pendapat (opini)

pengamat.

Berita/fakta merupakan gambar obyektif situasi.

Contoh peristiwanya : meninggalkan kelas, membuat gaduh, dll

Page 21: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Kegunaan catatan anekdot adalah,

1. Memperoleh data/fakta lebih tepat.

2. Memperoleh keutuhan deskripsi terjadinya tingkah laku.

3. Pemahaman yang konkrit, obyektif, dan lengkap.

Bentuk-bentuk Catatan Anekdot

1. Catatan anekdot deskriptif

Adalah catatan yang mendeskripsikan tingkah laku, kegiatan atau

situasi yang terjadi dalam bentuk pernyataan apa adanya sesuai

proses berlangsungnya kejadian.

Page 22: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

2. Catatan anekdot interpretatif

Suatu catatan dimana observer mengiterpretasikan kejadian tingkah

laku, berdasarkan fakta yang diobservasi.

3. Catatan anekdot evaluatif

suatu catatan yang menggambarkan tingkah laku, kegiatan atau

situasi yang berupa penilaian oleh pengamat berdasarkan ukuran

baik buruk, benar salah, dapat diterima – tidak dapat diterima.

Page 23: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Langkah-langkah Penyelenggaraan Catatan Anekdot

1. Langkah penentuan aspek tingkah laku yang dicatat.

seperti : kerjasama, ketelitian, perkelahian, gaduh, menyontek,dll

2. Langkah penentuan siapa yang melakukan pencatatan

yang melakukan bisa guru bidang studi, wali kelas, konselor.

3. Langkah penentuan bentuk catatan anekdot

Dapat berupa lembaran kecil yang berisikan beberapa peristiwa

penting secara periodik.

Page 24: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Form I : Catatan anekdot satu peristiwa

-- - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Siswa : ………………………………….L/P Tanggal : ………………………………

Kelas : …………………………………. Tempat : ……………………………….

Kejadian :

…………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………..

Pengamat : …………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

Form II : Catatan untuk beberapa peristiwa

NO Tanggal Tempat Kejadian Komentar/Intepretasi Saran

Page 25: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

Tahap pelaksanaan

Menyiapkan format catatan, selanjutnya melakukan pencatatan

terhadap siswa, diusahakan observee tidak ‘menyadari’ bahwa ia

sedang diamati.

Tahap analisis

Pengamat memberikan intepretasi atau komentar pada suatu

kejadian.

Bahan pertimbangan intepretasi adalah sejauh mana orang dewasa

dan teman mau menerima dirinya dan perasaan timbul karena terjadi

konflik, terlalu ambisi dan cemas.

Page 26: OBSERVASI DWI ATMAJA,  S.Pd ,  M.Psi

4. Alatalat mekanik (mekanika device)

Alat-alat elektronik dan optis yang mempermudah pelaksanaan

pengamatan ataupun menunjang pengumpulan data.

misalnya, kamera, rekorder, dll.

Kegunaan alat mekanik

digunakan untuk memperlancar atau membantu pelaksanaan

wawancara (interview).