wrap up skenario2 ileus obstruksi

39
8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 1/39 1 SKENARIO II BLOK GASTROINTESTINAL PERUT KEMBUNG KELOMPOK  A.12 Ketua : Indah Tri Handayani (1102009139) Ketua : Indah Tri Handayani (1102009139) Sekretaris: Izza Ayudia Hakim (1102009150) Anggota : Akhmad Rendy F(1102008015) Izza Aliya (1102008124) Kinetika M (1102008131) Adhito Karistomo (1102009008) Erikawati Asmara R (1102009099) Fatia Anindita (1102009108) Fitri Kemala Sari(1102009116) Hanni Dayang P (1102009128)

Upload: 22annarizky

Post on 04-Jun-2018

307 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 1/39

1

SKENARIO II BLOK GASTROINTESTINAL

PERUT KEMBUNG

KELOMPOK   A.12

Ketua : Indah Tri Handayani (1102009139)

Ketua : Indah Tri Handayani (1102009139)

Sekretaris: Izza Ayudia Hakim (1102009150)Anggota :

Akhmad Rendy F(1102008015)Izza Aliya (1102008124)

Kinetika M (1102008131)

Adhito Karistomo (1102009008)Erikawati Asmara R (1102009099)

Fatia Anindita (1102009108)

Fitri Kemala Sari(1102009116)

Hanni Dayang P (1102009128)

Page 2: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 2/39

2

SKENARIO II 

PERUT KEMBUNG

Tn. M,42 tahun datang berobat ke poliklinik Bedah RS YARSI dengan keluhan perut kembungsejak 1 hari yang lalu, disertai dengan muntah,nyeri perut,tidak bisa buang angin dan tidak bisa

 buang air besar.

Pada pemeriksaan colok dubur didapatkan tonus spincter ani baik,ampula kolaps,serta tidak

ditemukan feses,lendir dan darah.

Dokter memutuskan untuk merawat Tn.M untuk dilakukan pemeriksaan radiologi abdomen dan

direncanakan untuk melakukan tindakan operasi. Setelah didiskusikan dengan keluarganya Tn.M

tidak menolak tindakan operasi karena tidak bertentangan dengan ajaran islam.

Page 3: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 3/39

3

STEP I 

1.  Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopik dan mikroskopik sistem pencernaan

 bagian bawah

2.  Memahami dan menjelaskan fisiologi usus

3.  Memahami dan menjelaskan Ileus4.  Memahami dan menjelaskan pemeriksaan colok dubur

5.  Memahami dan menjelaskan pemeriksaan radiologi pada ileus

6.  Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan bedah pada ileus

7.  Memahami dan menjelaskan ajaran islam mengenai tindakan bedah dan operasi

Page 4: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 4/39

4

STEP II

MANDIRI

STEP III

Page 5: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 5/39

5

1.  MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI MAKROSKOPIS DAN

MIKROSKOPIS PENCERNAAN BAGIAN BAWAH

Usus halus (Intestinum Tenue)

Usus halus merupakan tabung yang kompleks, berlipat-lipat yang membentang dari pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar 12 kaki (22 kaki

 pada kadaver akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah dan bawah abdomen. Ujung proksimalnya bergaris tengah sekitar 3,8 cm, tetapi semakin kebawah lambat laun garis

tengahnya berkurang sampai menjadi sekitar 2,5 cm (Price & Wilson, 1994).

Usus halus berbentuk tabung berbelit-belit, membentang dari pylorus ke katup kolik. Dimana ia

 berakhir di usus besar. Usus halus dibagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum, jejunum dan ileum.

Figure 1 usus halus dan kolon (isharmanto,2011)

  Duodenum (usus duabelas jari)Panjang dari duodenum adalah 12 jari atau 25 cm. usus ini adalah usus terpendek dan

terlebar dari semua usus halus. Duodenum tidak memiliki mesenterium tetapi sebagianduodenum tertutup oleh peritoneum. Duodenum melengkung berbentuk seperti huruf C

sehingga dapat dibedakan menjadi :

o  Pars superior duodeni

Panjangnya sekitar 5 cm dan berawal di pylorus dan berakhir pada leher kantung

empedu. Hamper semua bagian ini ditutupi oleh peritoneum. Batas atas dari parssuperior duodeni adalah kantung empedu dan hati, belakangnya berbatasan

dengan arteri lambung, saluran empedu umum dan vena portal. Dibawah dan belakangnya berbatasan dengan pancreas.

o  Pars descendens duodeni

Panjangnya 7 sampai 10 cm dan memanjang dari leher kantung empedu padavertebra lumbalis pertama hingga vertebra lumbalis keempat. Pada permukaan

Page 6: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 6/39

6

 posterior dapat ditemukan peritoneum dan terhubung ke duodenum oleh sejumlah

kecil jaringan ikat. Bagian posteriornya tidak ditutupi oleh peritoneum.

o  Pars inferior duodeni  Pars horizontalis

Panjangnya sekitar 5 sampai 7,5 cm. permukaan depan ditutupi oleh

 peritoneum kecuali didekat garis tengah dimana ia melewati saluranmesenterika superior.  Pars ascendens

Bagian dari duodenum ini panjangnya sekitar 2,5 cm. perbatasan antara

duodenum pars ascendens dan jejunum disebut dengan flexura

duodenojejunalis.

Perdarahan duodenum

Figure 2 Perdarahan Duodenum (oriented anatomy 4th edition,1999)

Pasokan arteri utama dari pancreaticoduodenal arteri inferior dan superior. Ini menyediakan

 bagian proksimal dan distal masing-masing. Arteri pancreaticoduodenal terletak pada kurvaantara duodenum dan kepala pankreas dan penawaran kedua struktur. Mereka beranastomosis

untuk membentuk arcade arteri anterior dan posterior. Pembuluh darah duodenum mengikuti

arteri dan mengalir ke vena portal, beberapa langsung dan lain-lain tidak langsung, melalui

 pembuluh darah dan limpa mesenterika superior. 

Page 7: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 7/39

7

Figure 3 Duodenum (Clinically oriented anatomy 4th edition,1999)

  JejunumPanjang jejunum adalah sekitar 2,5 meter dan memanjang dari flexura duodenojejunalissampai ke ileum. Ileum terletak melingkar dibagian atas rongga peritoneul menempati

daerah iliaka pusar dan kiri. Sebagian jejunum terletak didaerh kuadran kiri atas dengan

diameter ±4 cm. jejunum melekat di dindin posterior abdomen di sisi kiri aorta.

  IleumPanjang ileum sekitar 3,5 m dan bergabung dengan kolon pada katup ileocaeal. Ileum

terletak melingkar dibawah rongga peritoneum dan di panggul, terutama menempati

daerah pusar, hipogastrik, kanan iliaka dan panggul. Sebagian ileum terletak pada

kuadran kanan bawah. Bagian terminal ileum biasanya terletak diaderah panggul dengandiameter sekitar 3,75 cm dan mesentrium yang lebih tipis dan kurang vascular

dibandingkan jejunum.

Page 8: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 8/39

Page 9: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 9/39

9

Perdarahan Jejunum dan ileum :

Arteri ke jejunum dan ileum timbul dari arteri mesenterika superior  (SMA). SMA biasanya

muncul dari aorta perut pada tingkat vertebra L1, kira-kira 1 cm lebih rendah daripada batang

celiac, dan berjalan di antara lapisan mesenterium mengirim 15 sampai 18 cabang ke jejunum

dan ileum. Arteri bersatu untuk membentuk loop atau lengkungan, arkade arteri, yangmenimbulkan arteri lurus, vasa recta. V. mesenterika superior menguras jejunum dan ileum. Itu

terletak anterior dan ke kanan dari SMA di root mesenterium dan bersatu dengan vena lienalis 

untuk membentuk vena portal. 

Figure 6 Perdarahan jejunum dan ileum (Clinically oriented anatomy 4th edition,1999) 

Usus Besar (Intestinum Crassum)

Page 10: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 10/39

10

Figure 7 Anatomi Colon

Lokasi bagian-bagian dari usus besar baik dalam rongga perut atau belakangnya diretroperitoneum. Usus besar di daerah adalah tetap di lokasi.

  Colon Ascendens

Usus besar mendaki di sisi kanan perut, sekitar 12,5 cm. Ini adalah bagian dari usus besardari sekum ke lentur hati (pergantian dari usus besar oleh hati). Ini adalah [retroperitoneal]

 pada manusia kebanyakan. Pada hewan merumput sekum bermuara ke dalam usus spiral.

Bagian depan itu berhubungan dengan gulungan usus kecil, tepi kanan dari omentum yang

lebih besar, dan dinding anterior abdomen. Posterior, hal ini berkaitan dengan iliacus,

ligamen iliolumbar, yang lumborum kuadratus, yang abdominis melintang, diafragma diujung tulang rusuk terakhir; saraf kulit, ilioinguinal, dan iliohypogastric lateral, cabang-

cabang iliaka kapal iliolumbar, yang lumbar keempat arteri, dan ginjal kanan.

  Colon Transversum

Usus besar melintang adalah bagian dari usus besar dari hati lentur (pergantian dari usus

 besar oleh hati) ke lentur lienalis (pergantian dari usus besar oleh limpa). Usus besar

Page 11: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 11/39

11

melintang hang dari perut, melekat padanya oleh band luas jaringan disebut omentum yang

lebih besar. Pada sisi posterior, kolon melintang dihubungkan dengan dinding abdomen

 posterior oleh mesenterium yang dikenal sebagai mesokolon melintang. Usus besarmelintang terbungkus peritoneum, dan karena itu bergerak (tidak seperti bagian dari usus

 besar segera sebelum dan sesudahnya). kanker Lebih bentuk sebagai usus besar sejalan dan

isi menjadi lebih padat (air dihapus) dalam rangka untuk membentuk tinja. Hal ini terutamadiberikan oleh arteri kolik tengah, sebuah cabang dari arteri mesenterika superior.

  Colon Descendens

Usus turun adalah bagian dari usus besar dari lentur lienalis ke awal dari usus besar sigmoid.

Hal ini retroperitoneal di dua pertiga dari manusia. Di ketiga lainnya, ia memilikimesenterium (biasanya pendek).

  Colon Sigmoid

Kolon sigmoid adalah bagian dari usus besar setelah usus turun dan sebelum rektum. Thesigmoid namanya berarti S-berbentuk (lihat sigmoid). Dinding kolon sigmoid yang berotot,dan kontrak untuk meningkatkan tekanan di dalam usus besar, menyebabkan bangku untuk

 pindah ke rektum. Karena tekanan tinggi intermiten di dalamnya, kolon dapat

mengembangkan kantong-kantong yang disebut diverticuli di dinding. Kehadiran diverticuli,apakah berbahaya atau tidak, disebut diverticulosis. Infeksi diverticuli adalah diverticulitisdisebut. Sigmoidoscopy merupakan teknik diagnostik yang umum digunakan untuk

memeriksa kolon sigmoid.

Jika diteliti dengan seksama, permukaan dari usus kecil memiliki penampilan beludru lembut.

Hal ini karena tertutup oleh jutaan proyeksi kecil yang disebut vili yang memperpanjang sekitar

1 mm ke dalam lumen (ruang kosong di dalam usus kecil). Tapi vili hanya fitur yang paling jelasdari dinding usus. Seperti yang kita sudah dibahas, mukosa (lapisan paling dalam dinding usus)

mengandung sejumlah sel yang berbeda termasuk: memperbarui sel-sel epitel populasi, sel

sekresi, dan endokrin diri. Mari kita lihat dinding usus dalam sedikit lebih rinci.

Usus kecil memiliki empat lapisan yang sama sebagai bagian dari saluran GI, tetapi mereka

dimodifikasi untuk daya serap maksimal.

Page 12: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 12/39

12

Figure 8 Lapisan-lapisan secara histologi usus

  Serosa - penutup peritoneal dari permukaan luar dari usus kecil.

  Muskularis - lapisan otot yang mengatur gerak peristaltik. Secara khusus, berisi:

o  Lapisan tipis yang membentang otot longitudinal usus.

o  Lapisan tebal otot melingkar  yang menutup dari bagian usus yang diperlukanuntuk memungkinkan usus untuk bekerja, bergerak, dan menggiling air perut yg

menghancurkan makanan yang di bagian atas dan lebih dari sebelum rilis ke

 bagian berikutnya dari usus kecil ... dimana proses mengulangi lagi.

o  Myenteric plexi dari Auerbach, yang koordinat gerak peristaltik. Secara khusus, plexi (kelompok berpotongan sel saraf) berada di lapisan otot longitudinal ususkecil. sel-sel saraf pada setiap pleksus terutama proyek ke lapisan otot melingkar

dan memainkan peran penting dalam mengatur motilitas usus.

  Submucosa - jaringan ikat. submucosa terdiri dari jaringan ikat padat, meskipun sel-sellemak mungkin ada. Bahkan, semua tiga bagian dari usus kecil (duodenum, jejunum, dan

ileum) semua ditandai dengan modifikasi submucosa tersebut. Para submucosa di usus

kecil berisi:

Page 13: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 13/39

13

o  Arteriol, venula, dan pembuluh limfatik   (lacteals) yang mengatur aliran darah

dan cairan getah bening pergi ke dan dari mukosa dari usus kecil. Sebagai catatan,

 pembuluh limfatik juga memainkan peran kunci dalam penyerapan lemak dariusus kecil, sesuatu yang kita akan berbicara lebih banyak tentang sedikit

kemudian.

 Mukosa - vili. Ini adalah hadiah utama, di mana sebagian besar aksi di usus kecil terjadi.Oleh karena itu, sekarang kita akan fokus pada lapisan ini.

Vili

Vili adalah proyeksi ke dalam lumen tertutup didominasi dengan matang, enterosit serap,

 bersama dengan percikan dari sel goblet yang mensekresi lendir. Sel-sel hidup hanya untuk beberapa hari, mati dan gudang ke lumen untuk menjadi bagian dari air perut yg menghancurkan

makanan mana mereka dicerna dan diserap. Dan ya, jika Anda ingin memikirkan cara itu, kita

semua kanibal makan dinding usus kita sendiri. Kata vili harfiah berarti "seberkas rambut," yang

 persis apa yang vili terlihat seperti. Pada kenyataannya, mereka adalah proyeksi fingerlike

mukosa, dengan kurang lebih 40 vili / sq mm di dalam dinding usus kecil. Seperti telah dibahassebelumnya, masing-masing villus tunggal berisi kapiler arteri dan venus (arteri dan venule) dan

lacteal (setara limfatik dari kapiler). Catatan: Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi yang pertukaran cairan antar sel, mengalir ke pembuluh darah di leher, dan dapat menyerap lemak.

Dalam usus kecil, transportasi lacteals lemak dari saluran pencernaan ke dalam sistem peredaran

darah.

Mikro dari villus tunggal

villus Masing-masing mengandung sel absorptif beberapa di permukaannya. Dan menonjol dari

 permukaan sel-sel ini absorptif pada setiap villus adalah banyak luas mikrovili. Mikrovili yang

teliti proyeksi mirip rambut kecil yang berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan setiapvillus.

Page 14: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 14/39

14

Figure 9 Mikrovili berbaris disepanjang tepi villus (C.Brown,1987)

villus Masing-masing memiliki sekitar 200 juta mikrovili / sq mm. Hal ini menciptakan permukaan beludru pada dinding usus kecil yang dikenal sebagai perbatasan kuas.

Jika usus kecil dipandang sebagai sebuah pipa yang sederhana, luas permukaan total sekitarsetengah meter persegi. Tapi ini bukan sebuah pipa sederhana. Faktor dalam lipatan mukosa, vili,

dan mikrovili, dan luas permukaan penyerapan dari usus kecil pada kenyataannya sekitar 250

meter persegi - ukuran lapangan tenis! Hal ini meningkatkan daya serap dari usus kecileksponensial.

kelenjar usus berada di kriptus dari Lieberkuhn di dasar villus (lihat ilustrasi di atas). Sel-sel /kelenjar di sini mengeluarkan jus usus. Menjelang dasar kriptus adalah sel induk, yang terus-

menerus membagi dan menyediakan sumber dari semua sel epitel di kriptus dan di vili tersebut.

Cara mereka membagi sebenarnya cukup menarik. Satu anak perempuan dari masing-masing sel

 pembelahan sel batang tetap dipertahankan sebagai sel batang - sehingga melestarikan sumberasli murni. Sel anak yang lain membedakan sepanjang salah satu dari empat jalur untuk menjadi

 baik sebagai enterocyte, sel enteroendocrine, sel piala, atau sel Paneth. sel Enterocyte bermigrasi

atas kriptus, dan ke vili, dimana mereka menjadi sel-sel matang serap epitel penting untukmengekstraksi nutrisi dari air perut yg menghancurkan makanan tersebut. Hampir semua nutrisi,

termasuk semua asam amino dan gula, masukkan di seluruh tubuh sel-sel absorptif yang

membentuk epitel meliputi vili tersebut.

Catatan: Setelah melewati epitel vili, sebagian besar molekul nutrisi menyebar ke jaringan

kapiler di dalam villus yang digambarkan di atas, dan kemudian ke dalam aliran darah. Beberapamolekul, lemak secara khusus, tidak diangkut ke dalam kapiler, tetapi lebih ke dalam pembuluh

limfatik (lacteals), yang mengalir dari aliran usus dan cepat ke dalam darah melalui duktus

toraks.

Secara khusus, sel-sel / kelenjar ditemukan di kriptus dari Lieberkuhn, pada dasar vili, meliputi:

Page 15: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 15/39

15

  sel Paneth berada di bagian terdalam dari kelenjar. Mereka mengeluarkan lisozim (enzim

 bacteriocidal), dan mereka fagosit. Tujuan mereka adalah untuk melindungi terhadap

 penjajah yang telah membuat jalan mereka ke dalam saluran usus bersama denganmakanan yang kita makan.

  kelenjar Enteroendocrine adalah bagian terdalam dari kelenjar. Sel di sini rahasia tiga

hormon: secretin (S-sel), CCK (CCK-sel), dan peptida penghambat lambung (K-sel).  Kelenjar Brunner adalah di bagian terdalam dari mukosa duodenum. Mereka

mengeluarkan lendir basa untuk menetralkan asam.

  Piala sel mengeluarkan lendir pelumas.

   patch Peyer adalah bagian dari jaringan limfatik yang mendeteksi unsur-unsur asing disaluran GI dan sinyal sistem kekebalan tubuh.

Figure 10 Villi, sel epitel dan mikrovili (R.Bowen, 2000)

Duodenum

Dinding duodenum tersusun atas 4 lapisan:

1. Lapisan paling luar yang dilapisi peritoneum, disebut serosa.

Merupakan kelanjutan dari peritoneum, tersusun atas selapis pipih sel-sel mesothelial diatas jaringan ikat longgar.

2. Lapisan muskuler (tunika muskularis) tersusun atas serabut otot longitudinal ( luar) &sirkuler

(dalam). Pleksus myenterikus Aurbach terletak diantara kedua lapisan ini. Pleksus Meissner‟sditemukan didalam submukosa di antara jaringan ikat longgar yang kaya akan pembuluh darah

dan limfe.

3. Submukosa.

Terdapat kelenjar Brunner   yang bermuara ke krypta Lieberkuhn  melalui duktus sekretorius.

Sekresi kelenjar Brunner  bersifat visceus , jernih, dengan pH alkali ( pH 8,2  –   9,3 ), berguna

Page 16: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 16/39

16

melindungi mukosa duodenum terhadap sifat korosif dari gastric juice. Epitel kollumnernya

mengandung 2 jenis sel: mucus secreting suface cell  –   HCO3-  secreting surface cell   dan

absorptive cell .

4. Mukosa, yang merupakan lapisan dinding yang paling dalam.

Terdiri dari 3 lapisan: lapisan dalam adalah muskularis mukosa , lapisan tengah adalah lamina

 propria, lapisan terdalam terdiri dari selapis sel-sel epitel kolumnar yang melapisi krypte dan

villi-villinya. Fungsi utama krypte epitelum ialah (1) pertumbuhan sel ; (2) fungsi eksokrin,endokrin, dan fungsi sekresi ion dan air ; (3) penyerapan garam, air dan nutrien spesifik.  Krypte

epitelium paling sedikit tersusun atas 4 jenis sel yang berbeda ; Paneth, goblet, undefferentieted

cell dan sel-sel endokrin. Pada bagian pertama duodenum ditutupi oleh banyak lipatan sirkuleryang di namakan plica circularis, tempat saluran empedu & duktus pancreatikus mayor

menembus dinding medial bagian ke dua duodenum. Duktus pankreatikus accesorius (bila ada)

 bermuara ke duodenum pada papila yang kecil yang jaraknya sekitar 1,9 cm di atas papilla

duodeni mayor. Dinding duodenum sebelah posterior dan lateral letaknya retoperitoneal

sehingga tidak ditemukan lapisan serosa

Figure 11 Histologi duodenum dan pylorus (David King, 2001) 

Jejunum (jejunum intestinum) lebih lebar, diameternya menjadi sekitar 4 cm dan., Lebih tebal,lebih pembuluh darah, dan warna yang lebih dalam dari ileum, sehingga panjang diberikan lebih

 berat. Lipatan melingkar (valvulæ conniventes) dari selaput lendir perusahaan dan tebal set besar,

dan vili yang lebih besar daripada di ileum. Nodul getah bening agregat hampir tidak ada di

Page 17: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 17/39

17

 bagian atas jejunum, dan di bagian bawah kurang sering ditemukan daripada di ileum, dan lebih

kecil dan cenderung untuk mengasumsikan bentuk melingkar. Dengan memegang jejunum

antara jari dan jempol lipatan melingkar bisa dirasakan melalui dinding usus; ini yang tidak adadi bagian bawah ileum, adalah mungkin dengan cara ini untuk membedakan bagian atas dari

 bagian bawah usus kecil.

Figure 12 Histologi jejunum (David king, 2001)

Ileum (ileum intestinum) sempit, diameternya menjadi 3,75 cm dan., Mantel yang lebih tipis dan

kurang vaskular dibandingkan jejunum. Ini memiliki lipatan melingkar tetapi sedikit, dan mereka

kecil dan menghilang seluruhnya menuju akhir yang lebih rendah, tetapi nodul getah beningagregasi ('s patch Peyer) yang lebih besar dan lebih banyak. The jejunum sebagian besar

menempati daerah iliaka kiri dan pusar, sementara ileum menempati terutama itu, hipogastrikus,

kanan iliaka, dan panggul daerah pusar. Bagian terminal ileum biasanya terletak di panggul, dari

yang naik di atas psoas kanan dan pembuluh iliaka kanan; itu berakhir di fosa iliaka kanan

dengan membuka ke sisi medial dimulainya dari usus besar. The jejunum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior oleh lipat luas peritoneum, mesenterium, yang memungkinkan

gerakan paling bebas, sehingga setiap kumparan dapat mengakomodasi sendiri untuk perubahan bentuk dan posisi. mesenterium ini berbentuk kipas; yang posterior perbatasan atau akar, sekitar

15 cm. panjang, melekat pada dinding abdomen posterior dari sisi kiri dari tubuh vertebra lumbar

kedua artikulasi sacroiliac kanan, berturut-turut melintasi bagian horisontal dari duodenum,aorta, vena cava inferior, ureter, dan kanan psoas otot. lebarnya Its antara perbatasan tulang

 belakang dan usus rata-rata yang sekitar 20 cm., dan lebih besar di tengah dari pada atas dan

Page 18: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 18/39

18

 bawah ujung-ujungnya. Menurut Lockwood cenderung meningkat pada usia luasnya sebagai

uang muka. Antara dua lapisan yang terdiri terkandung pembuluh darah, saraf, lacteals, dan

kelenjar getah bening, bersama-sama dengan jumlah variabel lemak.

Figure 13 Histologi Ileum

Colon

Ada peningkatan ketebalan mukosa dari usus buntu (500 mikrometer) ke rektum (1000mikrometer).

Kriptus sejalan sejajar dengan dasar ruang bawah tanah. Kriptus lurus dan sempit dan sebagian

 besar tidak bercabang dipisahkan oleh pelek tipis lamina propria. Jarak antara kriptus dandiameter internal kriptus adalah konstan.

Sedikit variasi dalam arsitektur crypt, jarak intercryptal dan crypt kadang-kadang bercabang bisaterjadi pada biopsi normal.

Kriptus lebih dalam dalam rektum dan kolon sigmoid daripada di bagian proksimal dari usus besar.

Permukaan epitel: 

Terdiri dari serap tinggi) kolumnar, piala (dan sel-sel endokrin. Rasio jumlah sel kolumnar tinggiuntuk piala sel adalah 4:1. Sel Paneth biasanya hadir dalam usus buntu & usus proksimal

Page 19: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 19/39

19

(biasanya terbatas pada basis crypt). Kehadiran sel Paneth lebih distal menunjukkan perubahan

metaplastic terlihat pada infeksi kronis. Zona proliferasi di dasar ruang bawah tanah terdiri dari

sel-sel induk cuboidal rendah. Permukaan sel-sel epitel folikel limfoid atasnya lebih cuboidal dankompak diatur daripada sel columnar tempat lain (ini tidak boleh salah untuk sel displastik dalam

radang borok usus besar).

Lamina propria: 

Loose, jaringan ikat areolar yang muncul sangat seluler karena kehadiran sel-sel inflamasi kronisdi bagian dangkal dari lamina propria. Didominasi sel plasma yang hadir bersama dengan

limfosit tersebar (kebanyakan T-sel). Sel-sel inflamasi di bagian lebih dalam dan pemisahan

 basis crypt dari mukosa muskularis oleh sekelompok sel plasma dan limfosit adalah indikasi penyakit usus inflamasi kronis. Sesekali neutrofil hadir dalam lamina propria dari biopsi kolon

normal. Neutrofil di permukaan dan epitel crypt merupakan indikasi dari proses patologis. folikel

limfoid B-limfosit yang hadir di mukosa kolon dan dapat memperpanjang melalui mukosa

muskularis ke submucosa. Pada titik ini kriptus mukosa memperpanjang ke-kelenjar mukosa

membentuk kompleks limfoid (tidak boleh salah untuk proses patologis).

Muskularis mukosa: 

Tipis lapisan otot polos (dan luar lapisan memanjang melingkar dalam).

Submucosa: 

Ada longgar jaringan ikat dengan serat kolagen dan elastis. Teman-pleksus Meissner serat saraf

otonom dengan sel ganglion yang hadir. pemeriksaan rinci dari lapisan ini diperlukan dalam

Penyakit Hirschsprung.

Figure 14 Perbandingan usus halus dan usus besar (Sahaja,2008) 

Page 20: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 20/39

20

Figure 15 Histologi colon (Encyclopedia britannica, 2003)

Page 21: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 21/39

21

Rektum menduduki bagian posterior rongga pelvis. Rektum ke atas dilanjutkan oleh kolonsigmoid dan berjalan turun di depan sekum, meninggalkan pelvis dengan menembus dasar

 pelvis. Disisni rektum melanjutkan diri sebagai anus dalan perineum (Snell, 1997).

Page 22: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 22/39

22

2.  MEMAHAMI DAN MENJELASKAN FISIOLOGI USUS

FISIOLOGI

Usus halus mempunyai dua fungsi utama: (1) pencernaan, yaitu proses pemecahan makanan menjadi bentuk yang dapat tercerna melalui kerja berbagai

enzim dalam saluran gastrointestinal, dan (2) absorpsi bahan-bahan nutrisi dan

air. Semua aktivitas lainnya mengatur atau mempermudah berlangsungnya

 proses ini. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, HCI, pepsin, mukus, renin, dan lipase lambung terhadap makanan yang

masuk. Proses ini berlanjut dalam duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak, dan protein menjadi zat-zatyang lebih sederhana. Mukus juga memberikan perlindungan terhadap asam.

Sekresi empedu dan hati membantu proses pencernaan dengan mengemulsikan

lemak sehingga memberikan permukaan yang lebih luas bagi kerja lipase

 pankreas.

Page 23: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 23/39

23

Kerja empedu terjadi akibat sifat deterjen asam-asam empedu yang dapat

melarutkan zat-zat lemak dengan membentuk misel. Misel merupakan agregat

asam empedu dan molekul-moliekul lemak. Lemak membentuk inti hidrofobik,sedangkan asam empedu karena merupakan molekul polar, membentuk

 permukaan misel dengan ujung hidrofobik mengarah ke dalam dan ujung

hidrofilik menghadap ke luar menuju medium cair. Bagian sentral misel jugamelarutkan vitamin-vitamin larut lemak dan kolesterol. Jadi, asam-asam lemak bebas, gliserida dan vitamin larut-lemak dipertahankan dalam larutan sampai

dapat diabsorpsi oleh permukaan sel epitel.

Proses pencernaan disempurnakan oleh sejumlah enzim yang terdapat dalam

getah usus (sukus enterikus). Banyak enzim-enzim ini terdapat pada brush

 border villi dan mencerna zat-zat makanan sambil diabsorpsi.

Dua hormon berperan penting dalam pengaturan pencernaan usus. Lemak yang

 bersentuhan dengan mukosa duodenum menyebabkan kontraksi kandungempedu yang diperantarai oleh kerja kolesistokinin. Hasil-hasil pencernaan

 protein tak lengkap yang bersentuhan dengan mukosa duodenum merangsang

sekresi getah pankreas yang kaya enzim ; hal ini diperantarai oleh kerja pankrezimin. Pankreaozimin dan kolesistokinin sekarang diduga merupakan

satu hormon yang sama dengan efek berbeda; hormon ini disebut scbagai CCK

(beberapa buku teks menyebut hormon ini CCK-PZ). Hormon ini dihasilkan

oleh mukosa duodenum.

Asam lambung yang bersentuhan dengan mukosa usus menyebabkandikeluarkannya horrnon lain, yaitu sekretin, dan jumlah yang dikeluarkan

sebanding dengan jumlah asam yang mengalir melalui duodenum. Sekretin

merangsang sekresi getah yang mengandung bikarbonat dan pankreas,

merangsang sekresi empedu dari hati, dan memperbesar kerja CCK.

Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan sekret

 pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik mendorong isidan salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi

optimal dan asupan kontinu isi lambung.

(Price & Wilson, 2006, Patofisiologi, hal : 439-440)

Page 24: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 24/39

24

Absorpsi

Absorpsi adalah pemindahan hasil-hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak,

dan protein (gula sederhana, asam lemak, dan asam amino) melalui dinding usus

ke dalam sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Selainitu juga diabsorpsi air, elektrolit, dan vitamin. Absorpsi berbagai zat berlangsung dengan mekanisme transpor aktif dan pasif yang sebagian besar

 belum begitu dipahami.

Walaupun banyak zat yang diabsorpsi di sepanjang usus halus, namun terdapat

tempat-tempat absorpsi khusus bagi zat-zat gizi tertentu. Tempat-tempat absoprsi

ini penting diketahui agar dapat memahani proses terjadinya defisiensi nutrisi

tertentu akibat penyakit pada usus halus.

Absorpsi gula, asam amino, dan Jemak hampir selesai pada saat kimus mencapai pertengahan jejunum. Besi dan kalsium sebagian besar diabsorpsi dalam duodenum

dan jejunum, dan absorpsi kalsium memerlukan vitamin D. Vitamin larut-lemak (A,

D, F, dan K) diabsorpsi dalam duodenum dan untuk absorpsi dibutuhkan garam-garam empedu. Sebagian besar vitamin yang larut-air diabsorpsi dalam usus halus

 bagian atas. Absorpsi vitamin B12 berlangsung dalam ileum terminalis melalui

mekanisme transpor khusus yang membutuhkan faktor intrinsik lambung. Sebagian

 besar asam empedu yang dikeluarkan oleh kandung empedu ke dalam duodenumuntuk membantu pencernaan lemak, akan direabsorpsi dalam ileum terminalis dan

masuk kembali ke hati. Siklus ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatik garamempedu dan sangat penting untuk mempertahankan cadangan empedu. Dengandemikian asam atau garam empedu manipu bekerja untuk mencema lemak berkali-

kali sebelum dikeluarkan dalam feses. Penyakit atau reseksi pada ileum terminalis

dapat menyebabkan terjadinya defisiensi garam-garam empedu dan mengganggu pencernaan lemak. Masuknya garam empedu dalam jumlah besar ke dalam kolon

menyebabkan terjadinya iritasi kolon dan diare.

(Price & Wilson, 2006, Patofisiologi, hal : 441)

Page 25: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 25/39

25

3.MEMAHAMI ILEUS

3.1 Definisi

Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yangsegera memerlukan pertolongan atau tindakan. Ileus Obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya

 pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik. Ileus Paralitik adalah hilangnya

 peristaltik usus sementara.

Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang

segera memerlukan pertolongan atau tindakan.

Ileus terbagi dua :

  Ileus obstruktif   adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus

(Sabara, 2007).

  Ileus Paralitik  adalah suatu keadaan akut abdomen berupa kembung (distensi abdomen)karena usus tidak berkontraksi akibat adanya gangguan motilitas,karena peristaltik usus

dihambat sebagian akibat pengaruh toksin ataupun trauma yang mempengaruhi kontrol

otonom pergerakan usus sehingga usus tidak dapat mendorong kebawah.

3.2 Etiologi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Markogiannakis et al (pada tahun 2001  –   2002),ditemukan 60% penderita yang dirawat di Hippokration Hospital, Athens mengalami ileus

obstruksi dan rata  –   rata berumur sekitar 16  –   98 tahun, dengan perbandingan jenis kelamin

 perempuan lebih banyak daripada laki –  laki.

ILEUS OBSTRUKTIF ILEUS PARALITIK

1.  Obstruksi intrinsik : tumor primer

2.  Intra luminal

   Non hernia : Penyempitan lumen usus

  Isi Lumen : Benda asing, skibala,ascariasis.

  Dinding Usus : stenosis (radangkronik), keganasan.

  Gallstone

3.  Ekstra luminal :

  Hernia inkarserata : usus terjepit di

dalam pintu hernia

  Tumor intraabdomen.

1.  Pembedahan Abdomen

2.  Trauma abdomen : Tumor yang adadalam dinding usus meluas kelumen

usus atau tumor diluar usus

menyebabkan tekanan pada dindingusus

3.  Infeksi: peritonitis, appendicitis,

diverticulitis

4.  Pneumonia

5.  Sepsis6.  Serangan Jantung

7.  Ketidakseimbangan elektrolit,

khususnya natrium8.  Kelainan metabolik yang

mempengaruhi fungsi otot

9.  Obat-obatan: Narkotika,Antihipertensi

Page 26: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 26/39

26

  Adhesi

  Invaginasi : bagian yang masukmakin diteruskan oleh peristaltik

  Volvulus

  Tumor

  Malformasi Usus  abses

10. Mesenteric ischemia

3.3 Epidemiologi Ileus

Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (Davidson, 2006). DiAmerika diperkirakan sekitar 300.000-400.000 menderita ileus setiap tahunnya (Jeekel, 2003).

Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia yang dirawat

inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen Kesehatan

Indonesia.

3.4Patofisologi Ileus

PATOFISIOLOGI ILEUS

Merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang

 bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatanlumen usus . hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu. Akan terjadi pengumpulan

isi lumen usus yang berupa gas dan cairan pada bagian proximal tempat penyumbatan, yang

menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi) akibat peningkatan tekanan intralumen yang

menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Karena sekitar 8 liter cairandiekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan

 penimbunan intralumen dengan cepat. Sumbatan yang terjadi menyebabkan gerakan usus yang

meningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Sebaliknya juga terjadi gerakan anti peristaltik. Hal ini menyebabkan serangan kolik abdomen dan muntah-muntah. Muntah

merupakan sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah

 penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok hipotensi, pengurangan curah

 jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus menerusmengakibatkan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Efek

Page 27: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 27/39

27

lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat

nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi

sistemik untuk menyebabkan bakteriemia.

Page 28: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 28/39

28

Page 29: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 29/39

Page 30: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 30/39

30

 pengisian aliran vena yang jelek dan mata gantung dengan oliguria. Nilai BUN dan hematokrit

meningkat memberikan gambaran polisitemia sekunder.

Hipokalemia bukan merupakan gejala yang sering pada ileus obstruktif sederhana. Peningkatan

nilai potasium, amilase atau laktat dehidrogenase di dalam serum dapat sebagai pertanda

strangulasi, begitu juga leukositosis atau leucopenia.

3.6Diagnosis

Pemeriksaan fisik

  Inspeksi Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung. Benjolan pada regio inguinal,

femoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada Intussusepsi dapatterlihat massa abdomen berbentuk sosis. Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas

luka operasi sebelumnya.

  Auskultasi Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus

dan peristaltik melemah sampai hilang.

  PerkusiHipertimpani

  Palpasi Kadang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia.

  Rectal toucher 

a.  Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease b.  Adanya darah dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasma

c.  Feses yang mengeras : skibalad.  Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi

e.  Ampula rekti kolaps : curiga obstruksif.   Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis

Page 31: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 31/39

31

Pemeriksaan penunjang

RADIOLOGI (FOTO POLOS ABDOMEN)

- rontgen ileus obstruksi pada colon- -rontgen abdomen normal-

♥  dilatasi dari usus disertai gambaran “step ladder” dan “air fluid level” : Pada bagiandistal . Pada obstruksi yang cukup lama, beberapa air fluid level memberikan gambaran

huruf U terbalik.

♥  tingkat sensitivitas 66% pada obstruksi usus halus, sedangkan sensitivitas 84% padaobstruksi kolon

♥  stangulasi dan nekrosis, maka akan terlihat gambaran berupa hilangnya mukosa yang

reguler dan adanya gas dalam dinding usus

♥  Udara bebas pada foto thoraks tegak menunjukkan adanya perforasi usus.

♥  Pengumpulan gas dalam lumen usus yang melebar, penebalan valvulae coniventes yang

memberi gambaran fish bone appearance.

Page 32: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 32/39

32

♥  Penggunaan kontras tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan peritonitis akibat

adanya perforasi

CT scan

untuk menegakkan diagnosa pada obstruksi usus halus untuk mengidentifikasi pasien dengan

obstruksi yang komplit dan pada obstruksi usus besar yang dicurigai adanya abses maupun

keganasan. 

3.7Diagnosis Banding

Ileus dapat disebabkan oleh adanya proses dalam intraabdominal dan retroperitoneal, termasuk

iskemik usus, kolik ureter, fraktur pelvis dan setelah operasi abdomen. Jika terjadi ileus paralitik,

nyeri biasanya tidak terlalu berat dan lebih konstan.Obstipasi dan distensi abdomen

menunjukkan adanya obstruksi usus besar.Muntah jarang terjadi dan nyeri tidak bersifat kolik.

Diagnosa dapat ditegakkan berdasarkan adanya hasil foto roentgen yang menunjukkan adanya

obstruksi dilatasi kolon bagian proksimal.Obstruksi usus halus dapat dikacaukan dengan

gastroenteritis akut, apendisitis akut dan pankreatitis akut. Obstruksi strangulasi mempunyai

keluhan yang mirip dengan pankreatitis akut, enteritis iskemik atau penyumbatan vaskular

mesenterika yang berhubungan dengan trombosis vena. Ileus obstruksi harus dibedakan denganileus paralitik.

3.8Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Ileus Obstruksi

Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan,menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila

ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali

normal

-Pre-operatif

Dasar pengobatan obstruksi usus meliputi :

Page 33: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 33/39

33

1. Penggantian kehilangan cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus sampai pencapaian tingkat

normal hidrasi dan konsentrasi elektrolit bisa dipantau dengan mengamati pengeluaran urin(melalui kateter), tanda vital, tekanan vena sentral dan pemeriksaan laboratorium berurutan.

Pasien yang mengalami ileus obstruksi mengalami dehidrasi dan gangguan keseimbangan

ektrolit sehingga perlu diberikan cairan intravena seperti ringer laktat. Respon terhadap terapidapat dilihat dengan memonitor tanda - tanda vital dan jumlah urin yang keluar.

2. Dekompressi tractus gastrointestinal dengan sonde yang ditempatkan intralumen dengan

tujuan untuk dekompressi lambung sehingga memperkecil kesempatan aspirasi isi usus, dan

membatasi masuknya udara yang ditelan ke dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi

distensi usus yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan intalumen. NGT digunakan untukmengosongkan lambung, mencegah aspirasi pulmonum bila muntah dan mengurangi distensi

abdomen.

3. Pemberian antibiotika untuk pencegahan pertumbuhan bakteri berlebihan bersama dengan

 produk endotoksin dan eksotoksin. Pemberian obat - obat antibiotik spektrum luas dapatdiberikan sebagai profilaksis. Antiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah.

-Operatif

Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk mencegah sepsis

sekunder. Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yangdisesuaikan dengan hasil eksplorasi selama laparotomi. Berikut ini beberapa kondisi atau

 pertimbangan untuk dilakukan operasi :

  Situations necessitating emergent operation 

Incarcerated, strangulated hernias

Peritonitis

Pneumatosis cystoides intestinalis

Pneumoperitoneum

Suspected or proven intestinal strangulation

Closed-loop obstruction

 Nonsigmoid colonic volvulus

Sigmoid volvulus associated with toxicity or peritoneal signs

Page 34: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 34/39

34

Complete bowel obstruction

  Situations necessitating urgent operation 

Progressive bowel obstruction at any time after nonoperative measures are started

Failure to improve with conservative therapy within 24—48 hr  

Early postoperative technical complications

  Situations in which delayed operation is usually safe 

Immediate postoperative obstruction

Jika obstruksinya berhubungan dengan suatu simple obstruksi atau adhesi, maka tindakan lisis

yang dianjurkan. Jika terjadi obstruksi stangulasi maka reseksi intestinal sangat diperlukan. Padaumumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus.

(a) Koreksi sederhana (simple correction). Hal ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk

membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh

streng/adhesi atau pada volvulus ringan.

(b) Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang “melewati” bagian usus yang

tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya.

(c) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada

Ca stadium lanjut.

(d) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk

mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon, invaginasi, strangulata,

dan sebagainya. Pada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang dilakukan tindakan operatif bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya

 pada Ca sigmoid obstruktif, mula-mula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukanreseksi usus dan anastomosis.

Suatu problematik yang sulit pada keadaan pasca bedah adalah distensi usus yang masih ada.

Pada tindakan operatif dekompressi usus, gas dan cairan yang terkumpul dalam lumen usus tidak

 boleh dibersihkan sama sekali oleh karena mengandung banyak bahan-bahan digestif yang

Page 35: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 35/39

Page 36: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 36/39

36

Reseksi sigmoid biasanya dilakukan dengan cara Hartman dengan colostomy sementara. Cara

ini, dipilih untuk menghindari resiko tinggi gangguan penyembuhan luka anastomosis yang

dibuat primer dilingkungan radang. Prosedur Hartman jauh lebih aman karena anastomosis barudikerjakan setelah rongga perut dan lapangan bedah bebas kontaminasi dan randang.

• Volvulus 

Pada volvulus sekum dilakukan tindakan operatif yaitu melepaskan volvulus yang terpelintir

dengan melakukan dekompresi dengan sekostomi temporer, yang juga berefek fiksasi terhadapsekum dengan cara adhesi. Jika sekum dapat hidup dan tidak terdistensi tegang, maka detorsi dan

fiksasi sekum di qudran bawah bisa dicapai.

Pada volvulus sigmoid jika tidak terdapat strangulasi, dapat dilakukan reposisi sigmoidoskopi.

Cara ini sering meniadakan volvulus dini yang diikuti oleh keluarnya flatus. Reposisisigmoidodkopi yang berhasil pada volvulus dapat dicapai sekitar 80% pasien. Jika strangulasi

ditemukan saat laparatomi, maka reseksi gelung sigmoideum yang gangrenous yang disertai

dengan colostomi double barrel atau coloctomi ujung bersama penutup tunggal rectum (kantong

Hartman) harus dilakukan.

• Intusussepsi 

Sebelum dilakukan tindakan operasi, dilakukan terlebih dahulu dengan reduksi barium enema,

 jika tidak ada tanda obstruksi lanjut atau perforasi usus halus.

Bila reduksi dengan enema tidak dapat dilaksanakan maka dilakukan operasi berupa eksploraiabdomen melalui suatu insisi transversal pada quadran kanan bawah. Intusussepsi tersebut

kemudian direduksi dengan kompressi retrograde dari intusussepsi secara hati-hati. Reseksi usus

diindikasikan bila usus tersebut tidak dapat direduksi atau usus tersebut ganggren.

3.9Komplikasi

Komplikasi dari ileus obstruktif antara lain terjadinya nekrosis usus, perforasi usus, Sepsis,

Syok-dehidrasi, Abses Sindrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi, Pneumoniaaspirasi dari proses muntah, gangguan elektrolit, meninggal.

3.10Prognosis

.  Saat operasi, prognosis tergantung kondisi klinik pasien sebelumnya. Setelah pembedahandekompresi, prognosisnya tergantung dari penyakit yang mendasarinya.

Page 37: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 37/39

37

5.Memahami dan Menjelaskan Hukum Operasi Menurut Agama IslamA. OPERASI MEDIS

Terkadang seorang muslim diuji oleh Allah dengan suatu penyakit, dia ingin sembuh dari penyakit tersebut, dia mengetahui bahwa berobat dianjurkan, akan tetapi penyakit di mana dia

diuji oleh Allah dengannya, jalan menuju kepada kesembuhannya menurut para dokter adalah

operasi. Pertanyaannya bagaimana pandangan syariat terhadap operasi medis yang umumnyaadalah tindakan pembedahan?

Dalil-dalil dari al-Qur`an dan sunnah menetapkan dibolehkannya operasi medis dengansyarat-syaratnya, dan bahwa tidak ada dosa atas seorang muslim melakukannya untuk meraih

kesembuhan dari penyakit yang Allah ujikan kepadanya dengan izin Allah.

Adapun dalil-dalil tersebut maka ia sebagai berikut:

Firman Allah, “Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Al-Maidah: 32).

Dalam ayat ini Allah memuji orang yang berusaha menghidupkan dan menyelamatkan

 jiwa dari kematian dan sudah dimaklumi bahwa dalam banyak kasus operasi medis menjadisebab terselamatkannya jiwa dari kematian yang hampir dipastikan.

Tidak sedikit penyakit di mana kesembuhannya tergantung setelah Allah kepada operasimedis, tanpa operasi penyakit penderita akan memburuk dan membahayakannya, jika tim medis

melakukannya dan penderita sembuh dengan izin Allah berarti mereka telah menyelamatkannya.

Tanpa ragu ini termasuk perbuatan yang dipuji oleh ayat di atas.

Adapun dari sunnah maka ada beberapa hadits yang bisa dijadikan pijakan dalam

menetapkan dibolehkannya operasi medis, di antaranya

1. Hadits hijamah (berbekam)

Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw berbekam di kepalanya. (HR. Al-Bukhari).

Dari Jabir bahwa dia menjenguk orang sakit. Dia berkata, “Aku tidak meninggalkan tempat ini sebelum kamu berbekam karena aku mendengar Rasulullah saw bersabda,

„Padanya terdapat kesembuhan”. (HR. Al-Bukhari).

Hadits tersebut menetapkannya disyariatkannya hijamah dan sudah dimaklumi bahwahijamah dilakukan dengan membedah atau menyayat tempat tertentu pada tubuh untuk menyedot

darah kotor dan membuangnya. Jadi disyariatkannya hijamah merupakan dasar dibolehkannya

membedah tubuh untuk membuang penyakit atau penyebab penyakit.

2.Hadits Jabir bin AbdullahJabir bin Abdullah berkata, “Rasulullah SAW mengirim seorang tabib kepada Ubay bin 

Kaab maka tabib tersebut memotong pembuluh darahnya dan menempelnya dengan besi

 panas”. (HR. Muslim).

Page 38: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 38/39

38

Dalam hadits ini Nabi SAW menyetujui apa yang dilakukan oleh tabib tersebut terhadap

Ubay bin Kaab, dan apa yang dilakukan oleh tabib tersebut adalah salah satu bentuk operasi

medis yaitu pemotongan terhadap anggota tertentu.

Kemudian dari sisi pertimbangan kebutuhan penderita kepada operasi yang tidak lepas

dari dua kemungkinan yaitu menyelamatkan hidup dan menjaga kesehatan, pertimbangan yangdalam kondisi tertentu bisa mencapai tingkat dharurat maka tidak ada alasan yang rajih menolak

operasi medis.

Page 39: Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

8/13/2019 Wrap Up Skenario2 Ileus Obstruksi

http://slidepdf.com/reader/full/wrap-up-skenario2-ileus-obstruksi 39/39

DAFTAR PUSTAKA

Roy, Sampurna. 2009. Normal Histology of the Large Intestine for Anatomic Phatologyst.

Diakses melalui : http://www.histopathology-india.net/LINormal.htm  pada 23 Mei 2011

Miller, Jackueline. 2003. Small Intestine. Diakses melalui :http://www.pitt.edu/~anat/Abdomen/SmallIntestine/Small.htm  pada 23 Mei 2011.

Barron, Jon. 2010. Anatomy of the Small Intestine. Diakses melalui :http://www.jonbarron.org/enzymes/digestive-health-anatomy-small-intestine-newsletter   pada 23

Mei 2011.

Bowen,R. 2000. Gross and Microscopic Anatomy of Small Intestine. Diakses melalui :

http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys/digestion/smallgut/anatomy.html   pada 23 Mei

2011.

Price, Sylvia Anderson. 2006. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit . EGC. Jakarta

Sabiston D.C. : Obstruksi usus, Handbook of Surgery, Edisis 7, penerbit EGC, 1995.

Sjamsuhidajat, R.; Dahlan, Murnizat; Jusi, Djang. Gawat Abdomen. Dalam Buku Ajar Ilmu

Bedah. Edisi 2. Editor: Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. Jakarta: EGC, 2003.

http://fkumyecase.net/wiki/index.php?page=ileus+obstruktif  

PATOFISIOLOGI, SYLVIA A. PRICE AND LORRAINE M. WILSON. EGC :2006