teropong bintang dan tonometer.pptx

Upload: devri-windi-sari

Post on 04-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Assalamualaikum Wr. Wb

Assalamualaikum Wr. Wb1TEROPONG BINTANG dan TONOMETERKELOMPOK 4:Depi Ayu KusumawardaniDevri Windi SariDewi Hajar AgustinaDyah Arum AnggraeniEfi Ratna Sari

2TEROPONG BINTANG3Teropong BintangTeropong bintang ( teleskop ) disebut juga teropong astronomi, karena digunakan umntuk mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, satelit dan benda langit lainnya. Teropong bintang ( teleskop ) :teropong bias ( lensa ) teopong pantul ( cermin ) 4Teropong Bias Teropong bias mempunyai susunan lensa seperti pada mikroskop, yaitu terdiri dari dua buah lensa cembung ( lensa positif ) yang masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa obyektif mempunyai jarak titik api ( fokus ) yang jauh lebih besar dari jarak titik api ( fokus ) lensa okuler. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh perbesran teropong yang lebih besar. 5

Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus.Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler.Sistem Kerja Teropong6

Lensa objektifLensa okuler7Penggunaan dengan mata berakomodasi maksimalUntuk penggunaan dengan mata berakomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler.Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan :

Panjang teropong adalah :

8

Penggunaan dengan mata tidak berakomodasiUntuk penggunaan dengan mata tidak berakomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler.Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :

Panjang teropong adalah :

9Teropong pantul trdiri dari sebuah cermin cekung sebagai obyektif dan lensa cembung sebagai lensa okuler. Di antara obyektif dan okuler terdapat sebuah cermin datar sbagai pemantul bayangan obyektif ke lensa okuler Teropong Pantul ( teropong cermin ) 10Proses Pembentukan BayanganSinar datang sejajar yang dipantulkan oleh cermin cekung (lensa obyektif), dipantulkan kembali oleh cermin datar ke lens okuler. Berkas-berkas sinar yang dipantulkan oleh lensa datar dipantulkan berpotongan di titik fokus lensa okuler, sehinga sinar-sinar bias okuler akan sejajar

11TONOMETER12TONOMETERTonometer adalah alat untuk mengukur tekanan bola mata atau sering disebut juga tekanan intra okuler (TIO). Tekanan intra okuler tergantung dari kecepatan produksi aquos humor, dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Bila produksi berlebih atau aliran keluar humor akuos terhambat maka TIO akan tinggi, sebaliknya bila produksi kurang atau aliran humor akuous berlebih/ ada kebocoran maka TIO akan rendah.Kegunaan :Untuk membantu mendiagnosa apakah seeseorang terkena penyakit glukoma atau tidak Seseorang dikatakan normal bila tekanan bola mata (TIO) 11-21 mmHg (rata-rata 16 2.5 mmHg ) 13Faktor yang mempengaruhi tekanan intra okular1. Demografik- Usia- Jenis kelamin- Ras- Keturunan2. Okular- Kelainan refraksi- Pergerakan mata- Penutupan kelopak- Inflamasi- Operasi3. Sistemik- Variasi diurnal- Variasi musim- Tekanan darah- Obesitas- Posisi tubuh- Olah raga- Neural- Hormonal- Obat-obatan14Teknik Pemeriksaan Tekanan Intra Okuler Tonometri digital palpasiMerupakan pengukuran tekanan bola mata dengan jari pemeriksaTeknik :Penderita disuruh menutup mata dengan pandangan mata ke bawahJari pemeriksa bersandar pada dahi dan pipi penderitaKedua jari telunjuk menenkan bola mata pada bagian belakang ornea bergantianSatu telunjuk mengimbangi tekanan saat telunjuk lainnya menekan bola ma

Penilaian:Cara ini memerlukan pengalaman pemeriksa karena terdapat faktor subyektifpenilaian dapat dicatat mata N+1, N+2, N+3 atau N-1, N-2 yang menyatakan tekanan lebih tinggi atau lebih rendah dari normal. (Vaughan, 1995)

15Tonometri SchiotzTonometer Schiotz merupakan tonometer indentasi atau menekan permukaan kornea dengan beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya. Benda yang ditaruh pada bola mata (kornea) akan menekan bola mata kedalam dan mendapatkan perlawanan tekanan dari dalam melalui kornea. Keseimbangan tekanan tergantung beban tonometer.

16Teknik :Penderita tidur terlentang dan diberi anestesi lokal pada kedua mata.Penderita menatap lurus ke depan dan kelopak mata difiksasi agar tetap terbuka dengan menarik palpebra ke arah tepi.Tonometer diturunkan oleh tangan satunya sampai ujung cekung laras menyentuh kornea. Dengan gaya yang ditetapkan dengan beban terpasang, tonjolan plunger berujung tumpul menekan pada kornea dan sedikit melekukkan pusat kornea. Tekanan kornea sebanding dengan TIO, akan mendesark plunger ke atas.Tekanan membuat jarum penunjuk skala bergeser. Makin tinggi TIO makin besar tahanan kornea terhadap indentasi, makin tinggi pula pula geseran plunger untuk menaikkan gaya pada kornea. Kalibrasi dilakukan dengan meletetakkan tonometer pada benda yang mirip dengan kornea yang akan menghasilkan angka 0

Penilaian :Hasil pembacaan skala dikonversikan dengan tabel yang telah ditentukan untuk mengetahui tekanan bola mata dalam milimeter air raksa

17Tonometer golmennMerupakan alat untuk mengukur tekanan berdasarkan gaya (jumlah tenaga yang diberikan) dibagi luas penampang (kornea) yang ditekan alat.

18Teknik :Penderita diberikan anestesi lokal dan pemberian fluoresceinPenderita duduk di depan slitlamp dan tonometer disiapkan.Untuk bisa melihat fluorocein, dipakai filter biru cobalt dengan penyinaran paling terang.Pemeriksa melihat melalui slitlamp okuler saat ujungnya berkontak dengan korneaSetelah berkontak, ujung tonometer merakan bangian tengah kornea dan menghasilkan garis fluoroscein melingkar tipis. Sebuah prisma di ujung visual memecah lingkaran ini menjadi dua setengah lingkaran yang tampak hijau melalui okuler slitlamp. Beban tonometer diatur secara manual sampai kedua setengah lingkaran tersebut tepat bertumpuk. Titik akhir menunjukkan bahwa kornea telah didatarkan oleh beban standar yang terpasang. Jumlah beban yang dibutuhkan untuk ini diterjemahkan skala menjadi bacaan tekanan dalam milimeter air raksa.

Penilaian Melalui biomikroskop terlihat gambaran dua semi lingkaran yang berukuran sama sisi dalam kedua semi lingkaran atas dan bawah saling bertemu dan sejajarNilai yang terbaca pada tombol cakra tonometer dikalikan 10 untuk mendapatkan nilai dalam mmHg

19Tonometer non KontakSecara prinsip sama dengan tonometer Goldman, tonometer non kontak menggunakan semburan udara sebagai pengganti prisma untuk meratakan kornea, sehingga tidak ada kontak langsung antara mata dengan alat yang dapat mencegah penularan peyakit.Alat ini juga mengeluarkan cahaya yang diarahkan ke kornea yang sudah diratakan oleh semburan udara cahaya ini kemudian direfleksikan oleh kornea yang sudah rata ke photoreceptor yang mengaktifkan penghentian semburan udara.20Penilaian :Pengukuran tekanan okuler dengan alat tonometer non kontak sangat singkat, dan hsil pengukuran tampil secara digital pada layar

21TERIMA KASIH22