tambahan penegakan diagnosis

5
PENEGAKAN DIAGNOSIS Diagnosa kemungkinan PTG bila didapati perdarahan pervaginam yang menetap. Titer βhCG yang tetap atau meninggi setelah terminasi kehamilan, mola atau abortus. Namun demikian masih memerlukan pemeriksaan USG terhadap kasuskasus PTG oleh karena masih kurang sensitive dan spesifik adanya peninggian βhCG (Stenchever, 2002). Dengan ditemukannya gambar villius pada sediaan histopatologik maka diagnosa pasti PTG dapat ditegakkan. Tetapi tindakan kuretase sering tidak dapat memastikan adanya keganasan. Oleh karena itu jika lesi berada pada miometrium atau proses pada paru-paru terjadi perimer, Sudah pasti hasil histopatologik akan negatif. Lagi pula tindakan kuretase dapat menimbulkan perdarahan yang banyak, perforasi dinding rahim, memudahkan terjadinya penyebaran sel-sel trofoblas ganas (Cunningham, 2006). Metastase sering dengan choriocarsinoma, tetapi perdarahan vagina selalu lebih umum memperlihatkan keluhan. Pada pertumbuhan tumor yang cepat, metastase biasanya muncul cepat dan meliputi paru, otak, hati, ginjal, tulang dan juga kulit. Tidak jarang, hal ini adalah yang mungkin membutuhkan perhatian pertama dari choriocarsinoma. Tempat metastase tersering adalah vagina dan vulva, yang 12 muncul sebagai nodule hitam hemoragik, menyerupai varises trombosis. Batuk atau muntah darah seharusnya selalu menjadi petunjuk untuk kecurigaan dari metastase paru-paru, dan ini sering ditegasakan dengan pemeriksaan x-ray. Kadang-kadang, metastase sistem saraf pusat akan digambarkan oleh symptom dari

Upload: sidik-kaca-paiisan

Post on 03-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tambahan Penegakan Diagnosis

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosa kemungkinan PTG bila didapati perdarahan pervaginam yang menetap. Titer

βhCG yang tetap atau meninggi setelah terminasi kehamilan, mola atau abortus. Namun

demikian masih memerlukan pemeriksaan USG terhadap kasuskasus PTG oleh karena masih

kurang sensitive dan spesifik adanya peninggian βhCG (Stenchever, 2002).

Dengan ditemukannya gambar villius pada sediaan histopatologik maka diagnosa pasti

PTG dapat ditegakkan. Tetapi tindakan kuretase sering tidak dapat memastikan adanya

keganasan. Oleh karena itu jika lesi berada pada miometrium atau proses pada paru-paru terjadi

perimer, Sudah pasti hasil histopatologik akan negatif. Lagi pula tindakan kuretase dapat

menimbulkan perdarahan yang banyak, perforasi dinding rahim, memudahkan terjadinya

penyebaran sel-sel trofoblas ganas (Cunningham, 2006).

Metastase sering dengan choriocarsinoma, tetapi perdarahan vagina selalu lebih umum

memperlihatkan keluhan. Pada pertumbuhan tumor yang cepat, metastase biasanya muncul cepat

dan meliputi paru, otak, hati, ginjal, tulang dan juga kulit. Tidak jarang, hal ini adalah yang

mungkin membutuhkan perhatian pertama dari choriocarsinoma. Tempat metastase tersering

adalah vagina dan vulva, yang 12 muncul sebagai nodule hitam hemoragik, menyerupai varises

trombosis. Batuk atau muntah darah seharusnya selalu menjadi petunjuk untuk kecurigaan dari

metastase paru-paru, dan ini sering ditegasakan dengan pemeriksaan x-ray. Kadang-kadang,

metastase sistem saraf pusat akan digambarkan oleh symptom dari sebuah kecelakaan

cerebrovaskuler dengan kelemahan, kelumpuhan, kejang atau koma. Keluhan luar biasa pada

pasien dengan penyebaran penyakit gestational tropoblastic telah direkam oleh Lewis (Alan,

2003; Danforth, 2003).

Kasus Choriocarcinoma yang diaporkan, yang muncul dari mola pada kehamilan yang

normal, harus dievaluasi dengan cermat. Perdarahan yang tidak teratur setelah berakhirnya suatu

kehamilan dan dimana terdapat subinvolosio uteri juga pendarahan dapat terus menerus atau

intermitten dengan pendarahan mendadak dan terkadang massif (Bankowski, 2002)

Ketika penyakit berkembang lebih lanjut terdapat peningkatan kekurusan dan kelemahan

dengan ditemukan juga anemia dari perdarahan profus yang berkali-kali. Harus diingat bahwa

metastase dapat ditemukan pada saat dilakukan diagnosa atau penyakit tropoblastik atau penyakit

itu tidak akan muncul sampai berbulan-bulan atau tahun. Saat periode laten berlangsung lama,

satu yang harus selalu diperhatikan adalah kehamilan yang terlambat atau kehamilan yang tidak

Page 2: Tambahan Penegakan Diagnosis

terdiagnosa. Ini khususnya terhadap pasien perimenapause yang mana penghentian mens selalu

disamakan dengan “perubahan hidup” daripada kehamilan (Alan, 2003).

Criteria HBES dari Acosta Sison yang mendukung diagnosis dari koriokarsinoma adalah :

a. Histori : post mola hidatidosa, post partum, post abortus, post hamil ektopik

b. Bleeding : perdarahan pervaginam tidak teratur

c. Enlargement : rahim membesar

d. Softness : rahim tetap lunak

Maksud kriteria Acosta Sison di atas adalah: pada semua wanita yang pernah mengeluarkan hasil

kehamilan, apapun jenisnya, kemudian mengalami perdarahan pervaginam, yang disertai dengan

adanya subinvolusi uterus, maka wanita itu patut dicurigai menderita koriokarsinoma.

Kadar HCG yang tinggi maka uji biologic dan uji imunologik ( galli mainini dan planotest) akan

positif setelah pengenceran (titrasi) :

1) Galli mainini 1/3000 (+) maka suspect mola hidatidosa atau koriokarsinoma

2) Galli mainini 1/2000 (+) maka kemungkinan mola atau hamil kembar

Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang (Chalik, 2001) :

a. Pemeriksaan Laboratorium

Menurut The International Federation of Gynecology and Oncology (FIGO) menetapkan

beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mendiagnosis PTG termasuk koriokarsinoma

adalah:

1) Menetapnya kadar ß hCG pada empat kali penilaian dalam 3 minggu atau lebih (misalnya

hari 1,7, 14 dan 21)

2) Kadar ß hGC meningkat pada selama tiga minggu berturut-turut atau lebih (misalnya hari

1,7 dan 14)

3) Tetap terdeteksinya ß hCG sampai 6 bulan pasca evakuasi mola

4) Gambaran patologi anatomi adalah koriokarsinoma

b. Pemeriksaan Penunjang (Chalik, 2001):

1) Uji Sonde

Sonde (penduga rahim) dimasukkan pelan-pelan dan hati-hati ke dalam kanalis servikalis

dan kavum uteri. Bila tidak ada tahanan sonde diputar setelah ditarik sedikit, bila tetap

tidak ada tahanan, kemungkinan mola atau koriokarsinoma.

2) Ultrasonografi

Page 3: Tambahan Penegakan Diagnosis

Gambaran pada mola akan terlihat bayangan seperti sarang tawon dan seperti vesicular

textur, gambaran tersebut juga bisa timbul pada koriokarsinoma.

Stenchever. 2002. Comprehensive Gynecology 4th Edition by Morton A. MD Stenchever. New

York. Vol 543

Cunningham FG, Macdonald PC, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC. 2006.

Williams Obstetrics, 21th ed. Vol.2. R Hariadi, R Prajitno Prabowo, Soedarto,

Penerjemah. Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta: EGC

Bankowski, Brandon J. 2002. The Johns Hopkins Manual of Gynecology and

Obstetrics 2nd Edition. The Johns Hopkins University Department (Producer) By

Lippincott Williams & Wilkins Publishers. Vol 21.

Alan H. DeCherney and Lauren Nathan. 2007. Current Diagnosis & Treatment

Obstetrics & Gynecology, Tenth Edition : by The McGraw-Hill Companies, Inc.

Danforth, David N. 2003. Danforth's Obstetrics and Gynecology, 9th Ed: James

R., Md. Scott, Ronald S., Md. Gibbs, Beth Y., Md. Karlan, Arthur F., Md.

Haney, David N. Danforth By Lippincott Williams & Wilkins Publishers; 9th

Edition.

Chalik TMA. 2001. Dalam : Chalik TMA, eds. Hemoragi Utama Obstetri & Ginekologi.

Jakarta : Widya Medika.