studi kualitas bakteriologis sumur gali di desa keude …repository.utu.ac.id/433/1/bab i_v.pdf ·...

59
STUDI BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE ARON KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013 PROPOSAL SKRIPSI OLEH KHAIRIL NAZRIAH NIM : 08c10104098 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2013

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

STUDI BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDEARON KECAMATAN KAWAY XVI

KABUPATEN ACEH BARATTAHUN 2013

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

KHAIRIL NAZRIAHNIM : 08c10104098

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH

2013

Page 2: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar

kehidupan secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi

bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di

pedesaan. Oleh karena itu, ketersediaan air dapat menurunkan Water Borne Disease

sekaligus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sampai dengan tahun

2000, berdasarkan data departemen pemukiman dan prasarana wilayah, baru sekitar

19% penduduk Indonesia di mana 39% penduduk perkotaan yang dapat menikmati

air bersih dengan sistem perpipaan. Di daerah pedesaan berdasarkan data yang

sama, hanya sekitar 5% penduduk desa yang menggunakan air yang bersumber dari

sumur gali dan sumber air yang tidak terlindungi (Diah, 2002).

Air adalah kekayaan alam yang dikaruniakan Allah SWT sebagai sarana

hidup dan kehidupan yang amat penting dan menyangkut hajat hidup manusia,

hewan, maupun tumbuhan. Kehidupan di alam ini berkepentingan kepada air.

Adanya kenyataan bahwa bumi yang kita huni ini dua pertiga adalah laut, lebih

memperkuat lagi kedudukan dan kepentingan air bagi seluruh makhluk dan

lingkungan dimana ia berada (Effendi, 2003).

Dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat sera pertumbuhan

ekonomi yang terus dipacu, permintaan akan sumber daya air baik kuantitas maupun

kualitasnya semakin meningkat melebihi ketersediannya. Hal ini menyebabkan

1

Page 3: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

2

sumber daya air menjadi barang yang langka, sehingga dituntut tersedianya air yang

sehat yang meliputi pengawasan dan penetapan kualitas air untuk berbagai

kebutuhan dan kehidupan manusia yang bertujuan untuk menjamin tercapainya air

minum maupun air bersih yang memenuhi syarat kesehatan bagi seluruh lapisan

masyarakat (Diah, 2002).

Secara kualitas air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat

kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia dan biologi. Air yang

dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari harus memenuhi standar baku untuk air

rumah tangga. Kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia di alam. Adanya

perkembangan industri dan pemukiman dapat mangancam kelestarian air bersih.

Bahkan di daerah-daerah tertentu air yang tersedia tidak memenuhi syarat kesehatan

secara alami sehingga diperlukan upaya perbaikan secara sederhana maupun secara

modern (Kusnaedi, 2002).

Air merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar

kehidupan manusia secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan

menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal diperkotaan maupun

di pedesaan (Diah, 2002).

Di dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi kelurganya, penduduk tidak

jarang harus membeli air dari para penjual air dengan harga yang relatif tinggi,

Bahkan banyak penduduk yang terpaksa memamfaatkan air yang kurang bagus

kualitasnya. Tentu saja hal ini akan berakibat kurang baik bagi kesehatan masyarakat

pada jangka pendek, kualitasnya yang kurang baik dapat mengakibatkan muntah

berak (muntaber), diare, kolera, tipus atau disentri. Hal ini dapat terjadi pada keadaan

Page 4: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

3

sanitasi lingkungan yang kurang baik. Bila air tanah dan air permukaan tercemari

oleh kotoran, secara otomatis kuman-kuman tersebar ke sumber air yang dipakai

untuk keperluan rumah tangga. Dalam jangka panjang, air yang berkulitas kurang

dapat menyebabkan keropos tulang, korosi gigi, anemia, dan kerusakan ginjal. Hal

ini terjadi karena terdapatnya logam-logam yang berat yang banyak bersifat toxic

(racun) dan pengendapan pada ginjal (Kusnaedi, 2002).

Peranan air tanah (sumur gali) sebagai sumber utama untuk memenuhi

kebutuhan pokok hajat hidup orang banyak (common goods).Seperti air minum,

rumah tangga, industri, irigasi, perkotaan dan lainnya semakin lama semakin penting,

bahkan sudah menjadi komoditas ekonomi, serta dibeberapa daerah sudah menjadi

komoditas strategis. Sumur gali merupakan sumber air bersih yang memiliki resiko

pencemaran yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena konstruksinya yang

memang memungkinkan terjadinya pencemaran yang sangat besar. Oleh sebab itu

sumur gali sangat membutuhkan perhatian khusus serta pemeliharaan yang teratur

(Entjang, 2000).

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Aceh tahun

2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah

(Dinkes Provinsi Aceh, 2012).

Sedangkan sumur gali yang digunakan oleh masyarakat yang tinggal di

Kabupaten Aceh Barat adalah 24.434 buah (Dinkes Aceh Barat, 2011). Sumur gali

yang digunakan masyarakat Desa Keude Aron sebanyak 80 buah.

Air merupakan media penularan penyakit sehingga perhatian terhadap

pengalolaan sumber air seperti sumur gali di tingkat rumah tangga menjadi aspek

Page 5: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

4

penting untuk menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu

masalah yang berkatian dengan pengelolaan sumber air yang tidak baik adalah

meningkatnya angka kesakitan akibat diare.

Berdasarkan laporan triwulan Puskesmas Kaway XVI, jumlah kejadian diare

yang dilaporkan pada tahun 2008 sebanyak 263 kasus, tahun 2009 dilaporkan

sebanyak 276 kasus dan tahun 2010 dilaporkan angka kesakitan akibat diare

sebanyak 311 kasus. Jumlah kasus tertinggi terjadi pada kelompok usia anak. Dari

pengamatan awal peneliti banyak dari sumur gali yang mempunyai jarak kurang dari

10 meter dengan septic tank dan kandang ternak.

Melihat pentingnya permasalahan air di Keude Aron sebagaimana yang

dijelaskan diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian tentang kualitas

bakteriologis air dan kontruksi sumur gali di Keude Aron Kecamatan Kaway XVI

tahun 2013.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasakan uraian diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

”Bagaimana bakteriologis air dan kontruksi sumur gali di Keude Aron?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui bakteriologis air dan kontruksi sumur gali di Keude Aron

Kecamatan Kaway XVI.

Page 6: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

5

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui bakteriologis air sumur gali berdasarkan kadar MPN

Coliform di Desa Keude Aron.

2. Untuk mengetahui bentuk dinding sumur gali di Desa Keude Aron.

3. Untuk mengetahui keadaan bibir sumur gali di Desa Keude Aron.

4. Untuk mengetahui keadaan lantai sumur gali di Desa Keude Aron

5. Untuk mengetahui jarak sumur gali dengan septik tank di Desa Keude

Aron.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Sebagai bahan informasi bagi pihak instansi yang terkait dalam upaya

penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan.

2. Sebagai sumbangan ilmiah dan informasi dalam memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan utamanya dalam bidang kesehatan lingkungan serta

dapat menjadi bahan bacaan atau pembanding bagi peneliti berikutnya.

3. Sebagai media untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis

dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Didapatkan data terbaru tentang penggunaan sumur gali di di Keude Aron

Kecamatan Kaway XVI.

Page 7: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Air

2.1.1 Pengertian Air

Air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau yang

terdapat dalam kehidupan manusia sehari-hari. Air merupakan sumber daya alam

yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak bahkan oleh semua makhluk hidup.

Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana

dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi

mendatang (Effendi, 2003).

Air merupakan suatu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan

terutama penyakit saluran pencernaan. Oleh sebab itu, upaya penyedian air bersih

baik dari segi kualitas maupun kuantitas perlu dilakukan sehingga berbagai yang

dapat ditularkan melalui media air dapat diminimalisasi (Sutrisno, 2004).

Dewasa ini, air merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian yang

seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar

tertentu menjadi barang yang mahal karena aspek pencemaran oleh berbagai macam

limbah dari proses industri dan kegiatan manusia yang berupa limbah rumah

tangga, limbah industri dan limbah dari kegiatan-kegiatan lainnya.

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kebutuhan manusia di bumi sebagai

air minum, mandi, mencuci , pengairan pada pertanian, perikanan, sanitasi dan

6

Page 8: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

7

sarana transportasi. Manfaat ini merupakan manfaat air secara konvensional. Selain

secara konvensional , air juga merupakan sebagai sarana peningkatan kualitas hidup

manusia yaitu untuk menunjang kegiatan industri dan teknologi (Wardhana, 2001).

Upaya pengadaan air bersih bagi masyarakat merupakan salah satu aspek

penentu keberhasilan dari program penyediaan air bersih, namun upaya penyediaan

air bersih harus ditunjang dengan aspek yang berhubungan dengan penyediaan air

bersih yang mencakup siklus hidrologi, sumber air, dan standar kualitas air bersih.

2.1.2. Siklus Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah teknis

air, berkenaan dengan persediaan dan peredaran atau sirkulasinya. Obyek yang di

amati meliputi aspek-aspek presipitasi, evaporsi dan tranpirasi aliran permukaan dan

air tanah (Daud 2002).

Siklus hidrologi dimulai dari air yang menguap akibat panas matahari.

Penguapan ini terjadi pada permukaan, air yang berada dalam lapisan tanah bagian

atas (Evaporasi), air yang berada dalam tumbuhan (Transpirasi), hewan dan manusia

(Transpirasi dan respirasi). Uap air memasuki atmosfir. Di dalam atmosfir uap akan

menjadi awan dan dalam kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan berubah

menjadi hujan dan jatuh kembali kepermukaan ada yang meresap kedalam tanah

(perkolasi) dan menjadi air tanah yang dangkal maupun yang dalam, ada yang

diserap oleh tumbuhan. Air tanah dalam akan timbul ke permukaan sebagai mata air

dan menjadi permukaan. Air permukaan bersama-sama dengan air tanah dangkal dan

air yang berada dalam tubuh akan menguap kembali untuk menjadi awan. Maka

siklus hidrologi ini akan kembali berulang (Slamet, 1994).

Page 9: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

8

1. Sumber-sumber Air

Sumber-sumber air merupakan salah satu komponen utama yang

mutlak ada pada sistem penyediaan air bersih karena tanpa sumber air maka

suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi.

Dari berbagai perestiwa yang berlangsung dalam siklus hidrologi

terjadilah berbagai sumber air (Sanrompie et.al, 1984)

a. Air hujan atau air angkasa

Air hujan merupakan uap air yang sudah terkondensasi dan jatuh

ke bumi. Air hujan jatuh ke bumi tidak selalu berupa zat cair tapi

mungkin juga sebagai zat padat. Air hujan bersumber dari air yang ada di

angkasa sebagai uap air atau dalam bentuk awan yang berasal dari

evaporasi air laut, air permukaan atau es yang ada di kutub.

b. Air permukaan

Air permukaan adalah air yang terdapat dipermukaan bumi baik

dalam bentuk cair maupun dalam bentuk padat. Air permukaan dapat

bersumber dari air hujan , air tanah yang mengalir keluar permukaan

bumi melalui sungai, danau, dan laut serta air yang berasal dari buangan

aktivitas manusia.

c. Air tanah

Air tanah adalah air hujan atau air hujan yang meresap kedalam

tanah dan bergabung membentuk lapisan air tanah yang disebut “aquifer”

air tanah bersumber dari air hujan yang masuk kedalam tanah melalui

pori-pori air yang tersimpan sejak lama didalam tanah yang berupa air

Page 10: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

9

tanah dangkal, air tanah dalam, mata air (mata air gravitasi dan mata air

artesis).

Menurut Sutrisno (2004), sumber-sumber air dibumi terdiri atas

empat yaitu :

a. Air laut

Mempunyai sifat asin karena mengandung garam Nacl. Kadar garam

NaCl dalam air laut sekitar 3 %. Dengan keadaan ini sehingga air laut

tidak memenuhi syarat sebagai air minum.

b. Air atmosfir, air metereologik

Dalam keadaan murni sangat bersih karena dengan adanya pengotoran

udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri, debu dan lain

sebagainya sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air

minum hendaknya pada waktu menampung air jangan dimulai pada

saathujan mulai turun karena masih mengandung banyak kotoran. Air

hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur

maupun bak-bak reservoir sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya

korosi (karatan). Selain itu, air hujan juga mempunyai sifat lunak

sehingga akan boros terhadap pamakaian sabun.

c. Air permukaan

Merupakan air hujan yang mengalir dipermukaan bumi. Pada umumnya

air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya

misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri

Page 11: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

10

kota dan sebagainya. Air permukaan dibedakan atas air sungai dan air

rawa atau danau.

d. Air tanah

Terbagi atas air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air. Air tanah

dangkal terjadi karena adanya proses peresapan air dari permukaan tanah.

Lumpur akan tertahan demikian juga dengan sebagian bakteri sehingga

air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat-zat kimia

(garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang

mempunyai unsur-unsur kimia tertentu. Pada air tanah dalam , dari segi

kualitas pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal karena

penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Mata air

merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah

yang berasal dari air tanah dalam dan hampir tidak terpengaruh oleh

musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam.

2.2 Sarana Air Minum

Dalam memenuhi air minum sehari-hari diperlukan air minum yang sesuai

dengan keadaan, kebutuhan dan peruntukannya. Pengadan sarana air minum

didasarkan pada tujuan penyediaan air minum. Menurut Wagner dan J.N. Lanoix

bahwa tujuan penyediaan air minum adalah :

a. Menyediakan air yang aman dan menyehatkan kepada para pemakai apakah

merupakan keluarga, sekelompok keluarga ataupun masyarakat.

b. Menyediakan air dalam jumlah yang cukup

c. Menyediakan air dalam jumlah yang cukup

Page 12: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

11

d. Menyediakan air yang siap digunakan secara sehat

Menurut Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal PPM dan PLP tahun

1995 dalam ” Pelatihan penyediaan Air ” bahwa sarana air minum yang lazim

digunakan masyarakat adalah :

a. Sumur gali

Sumur gali merupakan sarana penyediaan air minum yang tradisional yang

banyak dijumpai di masyarakat pada umumnya. Sumur gali menampung air

tanah yang dangkalnya kurang dari 7 meter.

b. Sumur pompa

Sumur pompa merupakan sarana penyediaan air minum yang

mempergunakan pompa baik pompa tangan maupun pompa listrik untuk

menaikkan air dari lubang sumur. Untuk sumur pompa tangan berdasarkan

kedalam muka air tanah di isapnya terdapat tiga jenis sumur pompa tangan

yaitu :

1. Sumur Pompa Tangan Dalam

Sumur pompa dalam merupakan lubang sumuran yang dilengkapi dengan

pompa tangan yang bisa mengangkat air dengan kedalaman 15 meter

samapi 30 meter. Hal ini sudah di desain sesuai dengan peruntukan

kedalaman tersebut. Lubang atau sumuran yang dibuat biasanya

menggunakan cara pemboran.

2. Sumur Pompa Tangan Dangkal

Sumur pompa tangan dangkal merupakan sumur yang dilengkapi dengan

pompa tangan yang bisa menaikkan air dari kedalaman 7 meter atau

Page 13: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

12

kurang. Pompa tangan dapat dipasang pada sumur gali, atau membuat

lubang sumuran dengan jalan pemboran.

3. Sumur Pompa Tangan Sedang

Sumur pompa tangan sedang merupakan sumur yang dilengkapi dengan

pompa tangan yang bisa mengisap air dengan kedalaman lebih dari 7

meter sampai 15 meter. Hal ini sudah di desain sesuai dengan peruntukan

kedalaman tersebut. Pompa tangan ini bisa dipakai pada sumur gali

dengan kedalaman sumur, namun biasanya membuat lubang atau sumuran

dengan jalan pemboran.

c. Sumur Pompa Listrik

Pada prinsipnya cara pembuatan dan cara kerja sumur pompa listrik sama

dengan sumur pompa tangan, bedanya sumur pompa listrik menggunakan

tenaga listrik sedangkan sumur pompa tangan menggunakan tenaga manusia.

d. Penampungan Air Hujan

Penampungan air hujan merupakan sarana penampungan air hujan sebagai

persediaan kebutuhan air minum pada musim kemarau. Selama musim

hujan, kebutuhan air minum sehari-hari diharapkan mempergunakan alat

penampungan air hujan yang lain. Kontruksi penampungan air hujan bisa

terbuat dari beton, pasangan bata dan plesteran.

e. Perlindungan Mata Air

Perlindungan mata air merupakan suatu bangunan untuk menampung air dan

melindungi sumber air dari pencemar. Bentuk dan volume perlindungan mata

Page 14: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

13

air disesuaikan dengan tata letak, situasi sumber, dekat air dan kapasitas air

yang dibutuhkan.

f. Perpipaan

Perpipaan merupakan sistem penyediaan sarana air minum dengan

mempergunakan jaringan pipa. Ditinjau dari asal air yang di alirkan terdapat

tiga sumber, yaitu :

1. Mata air

2. Air tanah melalui pemboran atau dikenal dengan air artesis.

3. Air permukaan yang terlebih dahulu dilakukan proses pengolahan

2.3 Tinjauan Tentang Kualitas Air

Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat atau energi

atau komponen-komponen dalam air yang dapat dilihat atau diukur dengan berbagai

parameter baik fisik, kimia, bakteriologi maupun radioaktifitas (Falwati, 2003).

Menurut peraturan pemerintah RI. Tahun 1990 tentang pengendalian

pencemaran Air, kualitas air didefenisikan sebagai sifat air dan kandungan makhluk

hidup atau komponen lain di dalam air yang dinyatakan dengan beberapa parameter

yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut dan sebagainya), dan

parmeter biologi (keberadaan plankton, bakteri dan sebagainya) (Effendi, 2003).

Pada dasarnya perubahan kualitas air di alam ini terjadi dalam dua cara yaitu

berlangsug secara alamiah dan sebagai akibat kegiatan manusia (Daud, 2004).

Penurunan kualitas air mengindikasikan bahwa air tersebut telah tercemar

oleh suatu makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain baik masuk dengan

Page 15: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

14

sendirinya atau dimasukkan ke dalam air yang disebabkan oleh kegiatan manusia

sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan tidak

lagi berfungsi sesuai dengan peruntukannya (Effendi,2003).

Perubahan kualitas secara alamia terjadi sejalan dengan berlangsungnya

daur hidrolgis di alam. Sebelum jatuh ke bumi, air hujan mempunyai kualitas sebagai

air suling (aquadest) sebagai hasil penguapan dengan bantuan energi matahari. Di

atas permukaan dan di dalam lapisan tanah kualitas air akan berubah menurut

keadaan atau kondisi tanah yang dilaluinya.

Perubahan kualitas air akibat kegiatan manusia seperti pemakaian detergen

untuk menggantikan sabun yang menghasilkan pencemaran baru baik sebagai

pembuangan langsung dari pabriknya maupun muncul dalam air limbah konsumen

yang menggunakan produk tersebut. Disamping itu buangan irigasi banyak

mengandung unsur-unsur yang dapat menimbulkan pertumbuhan algae secara sangat

pesat yang juga dapat menimbulkan gangguan pada lingkungan pertanian.

Terjadi perubahan kualitas air sebagai akibat kegiatan manusia dapat

ditujukkan pada indikator atau tanda-tanda perubahan dari air yang telah tercemar

tersebut melalui (Wardhana, 2001).

1. Adanya perubahan suhu

2. Adanya perubahan pH

3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air

4. Timbulnya endapan, koloidal dan bahan terlarut dalam air

5. Adanya mikroorganisme

6. Meningkatnya radioaktivitas lingkungan

Page 16: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

15

Berbagai manfaat air yang telah diperoleh baik yang bersifat konvensional

maupun sangat dibutuhkan dalam kegiatan industri dan teknologi, tidak

mengherankan jika air bersih sudah jarang ditemukan dan adapun kalau ada,

memerlukan suatu metode tertentu untuk dapat merubah air yang telah tercemar

menjadi air yang layak di pakai atau air bersih.

Banyak cara dan metode untuk memperbaiki kualitas air. Namun cara

tersebut dapat di kelompokkan menjadi : (Daud, 2002)

1. Netralisasi pH, yaitu suatu upaya agar pH (Potensial power Hidrogen) bair

itu menjadi normal.

2. Sedimentasi, yaitu proses pengendapan partikel – partikel padat yang

tersuspensi dalam, cairan atau zat cair dengan menggunakan pengaruh

gravitasi (gaya berat alami).

3. Koagulasi Flokulasi, proses pengumpulan partikel-partiklel halus yang tidak

dapat diendapkan secara gravitasi, menjadi artikel yang lebih besar sehingga

bisa diendapkan dengan jalan menambahkan bahan koagulasi. Adapun bahan

koagulasi yang sering dipergunakan adalah Tawas (A12(SO4)3), Fero Sulfat

(FeSO4), Natrium Aluminat (NaAIO2), Feri Sulfat (Fe2(SO4)3), Fero

Cholorida (FeCI2), Feri Chlorida (FeCI3).

4. Aerasi, yaitu proses pengolahan air dengan cara mengontakkannya dengan

udara.

5. Filtrasi, yaitu proses penyaringan air menembus media pori-pori.

Penyaringan yang dimaksud di sini adalah penyaringan dengan melewatkan

air melalui bahan bentuk butiran yang di atur sedemikian rupa sehingga zat

Page 17: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

16

padatnya tertinggal pada butiran tersebut. Pada penyaringan ini yang kita

amati adalah kekeruhan.

6. Disfeksi,yaitu mensucihamakan atau membubuhkan mikroorganisme dalam

air dengan menambahkan bahan-bahan kimia yaitu ozon (O3), Chlor (O2),

Chloriooksida (CIO2) dan proses fisik seperti penyinaran dengan ultraviolet.

Kualitas air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 Tahun1990

tentang syarat-syarat air minum adalah mencakup :

1. Syarat fisik, meliputi suhu, warna, rasa dan kekeruhan

2. Syarat kimia meliputi kimia organik dan anorganik

3. Syarat mikrobiologi meliputi kuman-kuman pathogen, kuman parasitik,

perkiraan terdekat jumlah bakteri golongan coli

4. Syarat radioaktif meliputi sinar alpa dan beta

1. Syarat Fisik

Parameter fisik yang biasa digunakan untuk menentukan kualitas air

meliputi suhu, kecerahan dan kekeruhan, warna, konduktivitas, Padatan total,

padatan terlarut padatan tersuspensi dan salinitas (Effendi,2003).

Menurut Sutrisno (2004), syarat fisik air, mencakup tidak berwarna, tidak

berasa dan berbau, suhu dibawah sela udara (sejuk ± 25ºC) dan harus jernih.

a. Suhu

Suhu merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap ion,

fase keseimbangan dan juga mempengaruhi kecepatan proses biokimia

yang akhirnya bisa menyebabkan perubahan kadar kandungan zat organik

dan mineral. Data tentang suhu juga diperlukan kadar kandungan zat

Page 18: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

17

organik dan mineral. Data tentang suhu juga diperlukan untuk

menentukan kejenuhan oksigen dalam air dan gas-gas yang teratur. Air

dengan suhu rendah cenderung menurunan efesiensi proses pengolahan

termasuk efisiensi. Sebaiknya air suhu tinggi akan mempercepat

pertumbuhan mikroorganisme sehingga menumbuhkan masalah rasa,

bau, warna dan korosi (Fardiaz, 1992).

Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude),

waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan dan aloran serta

kedalaman. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika , kimia

dan biologi badan air. Suhu sangat berperan mengendalikan ekosistem

perairan (Effendi,2003).

Suhu yang tinggi pada air akan mempegaruhi keadaan air

tersebut terutama pada air permukaan terutama pada air permukaan

seperti sungai sehingga dengan suhu yang tinggi dapat mengganggu

kehidupan air dan organisme air lainnya. Hal ini disebabkan kadar

oksigen menurun bersamaan dengan naiknya suhu air. Oksigen yang

terlarut dalam air berasal dari udara yang secara lambat terdifusi ke dalam

air sehingga makin tinggi kenaikan suhu air, makin sedikit oksigen yang

terlarut di dalamnya (Wardhana, 2001).

Penyimpangan terhadap standar suhu ini, yakni apabila suhu air

minum lebih tinggi dari suhu udara. Jelas akan mengakibatkan tidak

tercapainya maksud-maksud tertentu yakni : (Sutrisno. 1991)

Page 19: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

18

1) Menurunkan penerimaan masyarakat terhadap air minum yang

dibutuhkan

2) Meningkatkan toksisitas dan kelarutan bahan-bahan polutan yang

mungkin terdapat dalam air

3) Mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan virus dalam air.

Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi

kimia, evaporasi dan volatilisasi. Peningkatan suhu juga menyebankan

penurunan kelarutan gas dalam air misalnya gas O2, CO2, CH2 dan

sebagianya. Selain itu, peningkatan suhu juga menyebabkan peningkatan

kecepatan metabolisme dan respirasi organisme air dan selanjutnya,

mengakibatkan peningkatan komsumsi oksigen (Effendi, 2003).

b. Warna

Warna air yang terdapat di alam sangat bervariasi, misalnya air

yang dirawa-rawa berwarna kuning, coklat atau kehijauan. Air sungai

biasanya berwarna kuning kecoklatan karena mengandung lumpur dan

air buangan yang mengandung besi atau tannin dalam jumlah tinggi

berwarna coklat kemerahan. Warna air yang tidak normal biasanya

,menunjukkan adanya polusi. Warna air di bedakan atas dua macam yaitu

warna sejati (true color) yang disebabkan oleh adanya bahan-bahan

terlarut dan warna semua (apparent color) yang selain disebabkan oleh

adanya bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-bahan tersuspensi

termasuk diantaranya yang bersifat koloid (Sutrisno, 1991).

Page 20: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

19

Warna perairan biasanya dikelompokkan menjadi dua yaitu warna

sesungguhnya (true color) dan warna tampak (apparent color). Warna

sesungguhnya adalah warna yang hanya disebabkan oleh bahan-bahan

kimia terlarut. Warna tampak adalah warna yang tidak hanya disebabkan

oleh bahan terlarut, tetapi juga oleh bahan tersuspensi (Effendi, 2003).

Warna air pada sumber air dan perairan ditimbulkan oleh bahan

organik dan bahan anorganik, karena keberadaan plankton, humas dan

ion-ion logam misalnya besi (Fe) dan mangan (Mg) . Adanya oksidasi

besi menyebabkan air berwarna kecoklatan atau kehitaman (Effendi,

2003).

Intensitas warna dalam air diukur dengan satuan unit warna

standar, yang dihasilkan oleh 1 mg per liter platina (sebagai K2 Pt Cl6).

Standar yang ditetapkan oleh U.S Public health service untuk intensitas

warna dalam air minum adalah 20 unit dengan skala Pt-co. Standar ini

lebih rendah dari standar yang ditetapkan oleh standar internasional dari

WHO maupun standar nasional dari internasional yang besarnya 5-50

unit.

c. Bau

Bau pada air minum akan mengurangi penerimaan masyarakat

terhadap air tersebut. Bau dan rasanya biasanya terjadi bersama-sama dan

busanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik yang membusuk,

tipe-tipe tertentu mikroskop, serta persenyawaan-persenyawaan kimia

seperti phenol (Sutrisno, 1991).

Page 21: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

20

Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebabkan

oleh bahan-bahan kimia, ganggang, plankton, atau tumbuhan dan hewan

air yang hidup maupun yang sudah mati. Air berbau dapat disebabkan

oleh radiasi sulfat dengan adanya bahan-bahan organikdan mikroorganik.

Air yang mempunyai bau tidak normal juga dianggap mempunyai

rasa yang tidak normal. Sebagai contoh, bau phenol dari air buangan yang

berasal dari pabrik gas, petroleum dan plastik juga dianggap mempunyai

rasa phenol dan bau khlor.

Bau yang keluar dalam air dapat langsung berasal dari bahan

buangan air limbah dan kegiatan industri atau dapat pula berasal dari hasil

degradasi bahan buangan oleh mikroba yang hidup dalam air. Terjadinya

bau ini karena mikroba dalam air ,melakukan penguraian terhadap bahan

buangan organik ke sumber air terutama gugus protein yang secara

degradasi akan menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau seperti

senyawa nitrit dan nitrat. Timbulnya bau pada air secara mutlak dapat

dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang

cukup tinggi (Wardhana, 2001).

d. Rasa

Timbulnya rasa dalam air mengindikasikan bahwa telah terjadi

pelarutan senyawa garam-garaman dalam air. Bila hal ini terjadi berarti

pada air juga telah terjadi pelarutan ion-ion logam yang dapat mengubah

konsentrasi ion hidrogen dalam air. Adanya rasa pada air pada umumnya

diikuti dengan perubahan pH air (Wardhana, 2001).

Page 22: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

21

e. Kekeruhan

Kekeruhan didalam air disebabkan oleh adanya zat tersuspensi,

seperti lempung lumpur, zat organik, plankton, dan zat-zat halus lainnya.

Adapun penyebab kekeruhan :

1) Air buangan industri rumah tangga bahan-bahan ini biasanya banyak

mengandung bahan organik dan non organik.

2) Hasil pemeriksaan tanah akibat pengaliran air. Biasanya berupa

bahan-bahan organik.

3) Adanya tumbuhan air seperti algae dan mikroorganisme lainnya. Flora

dan fauna tumbuh subur karena tersedianya bahan makanan berupa

zat organik.Suburnya pertumbuhan menyebabkan kekeruhan air.

Menurut standar kualitas air, kekeruhan air ditetapkan 5-25 NTU

dalam skala silikat. Penyimpangan standar kualitas kekeruhan yang

melebihi batas yang telah ditetapkan akan menyebabkan gangguan

estetika dan mengurangi efektivitas disinfeksi air.

Air dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu

banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan rupa yang

berlumpur dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini

meliputi tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara

baik dan partikel-partikel kecil yang tersuspensi lainnya. Nilai numerik

yang menunjukkan kekeruhan didasarkan pada turut campurnya bahan-

bahan tersuspensi pada jalannya sinar melalui sampel. Standar yang

ditetapkan oleh U.S Public health Services mengenai kekeruhan adalah

Page 23: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

22

batas maksimal 10 ppm dengan skala silikat tetapi dalam praktek, angka

standar ini umumnya tidak memuaskan (Sutrisno, 2004).

2. Syarat mikrobiologi

Syarat mikrobiologis mencakup tentang kadar mikroorganisme

dalam air yang dapat mempengaruhi kualitas air. Tingginya mikroorganisme

dalam air dapat dipengaruhi oleh banyaknya hasil buangan limbah pencemar

air dimana hal ini berhubungan dengan kemampuan mikroorganisme air

untuk mendekrasi berbagai bahan tersuspensi dalam air. Semakin banyak

bahan buangan limbah yang masuk dalam tubuh air maka semakin banyak

pula mikroorganisme dalam air yang tidak menutup kemungkinan bahwa air

dalam air tersebut juga terkandung bakteri patogen yang membahayakan

kesehatan manusia (Wardhana, 2001).

Syarat mikrobiologis air mencakup beberapa hal sebagai berikut :

a. Air tersebut harus bebas dari penyakit dimana termasuk didalamnya

bakteri, protozoa, virus, cacing dan janin.

b. Air tersebut harus bebas dari coliform tinja, dimana air bersih jumlah total

coliform adalah 10 pen 100 ml (air perpipaan) dan 50 pen untuk air bukan

perpipaan.

c. Air tersebut harus bebas dari E.coli.

3. Syarat radioaktif

Sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

menuntut terhadap penggunaan berbagai hasil teknologi seperti penggunaan

nuklir tidak menutup kemungkinan juga akan memberikan pencemaran ke

Page 24: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

23

badan air. Adanya zat radioktivitas dalam air akan memberikan dampak

kesehatan pada manusia berupa kerusakan biologis sehingga air tidak

dibenarkan mengandung zat-zat radioaktif dan tidak berada dalam jumlah

yang melebihi nilai ambang batas dari yang disiapkan dari alam (Wardhana,

2001).

2.4 Tinjauan Tentang Sumur gali

2.4.1 Pengertian

Sumur gali adalah salah satu sumur penyedian air bersih dengan hanya

menggali tanah sampai mendapat lapisan air dengan kedalaman tertentu yang terdiri

dari bibir sumur, dinding sumur, lantai sumur, salinan air limbah dan dilengkapi

dengan timbah dengan gulungan atau pompa (Depkes R.I. 1996).

1. Jenis

Sumur gali dapat dibedakan menurut cara membangunnya yaitu :

a. Sumur gali permanen adalah sumur gali yang dibangun dengan pasangan

batu permanen sebagai sumur air bersih atau air minum yang memenuhi

syarat.

b. Sumur gali semi permanen adalah sumur gali yang dibangun dengan

sebagian pasangan batu, kontruksi sumur gali ini sebagian besar tidak

memenuhi syarat.

2. Syarat

Menurut Sutrisno (2004), dalam rangka mencegah

terkontaminasinya sumber air dangkal yang dibuat yaitu sumur maka

Page 25: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

24

beberapa hal yang perlu diketahui dalam pembuatan sumur adalah sebagai

berikut :

a. Sumur harus diberi tembok rapat air 3 meter dari muka tanah agar

pengotoran oleh air permukaan dapat dihindarkan.

b. Sekeliling sumur harus diberi lantai rapat air sebesar 1-1,5 meter untuk

mencegah terjadinya pengotoran dari luar.

c. Pada lantai (sekelilingnya) harus diberi saluran pembuangan air kotor

agar air kotor tidak dapat tersalurkan dan tidak mengotori sumur.

d. Pengambilan air sebaiknya dengan pipa kemudian air dipompa keluar.

e. Pada bibir sumur hendaknya diberi tembok pengaman setinggi 1 meter.

Sumur gali yang baik harus memenuhi syarat :

a. Syarat Lokasi

1) Jauhnya tidak kurang dari 11 meter dan letaknya diusahakan tidak

dibenarkan di rumah tempat-tempat seperti kakus, lubang galian untuk

sampah, lubang galian untuk air kotor dan sebagainya.

2) Adanya air dalam tanah.

3) Sangat baik jika berdekatan dengan waduk akan tetapi tidak kurang

dari 10 meter jauhnya.

4) Bebas dari lokasi banjir

b. Syarat Kontruksi

1) Kedudukan sumur sebaiknya mencapai lapisan tanah yang

mengandung air yang cukup banyak walaupun pada musim kemarau.

2) Dinding sumur

Page 26: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

25

a) Dinding sumur dibuat sampai lapisan tamah yang mengandung

air untuk menjaga supaya tanah tidak longsor, tetapi air masih

dapat masuk kedalam sumur.

b) Harus dibuat rapat air sekurang-kurangnya 3 meter dalamnya dari

permukaan tanah.

3) Bibir sumur harus rapat air sekurang-kurangnya 70 cm dari

permukaan tanah dari sekeliling semen.

4) Lantai semen

a) Sekurang-kurangnya diameter dibuat 1 meter jumlahnya dari

dinding semen.

b) Ditinggikan 20 cm diatas permukaan tanah

c) Agak miring (1%).

d) Bentuk bulat atau segi empat.

5) Permukaan tanah disesuaikan bangunan sumur dibuat miring untuk

memudahkan mengambil air.

6) Saluran pembuangan air limbah dan pembuangan sumur bair bersih

belum dapat ditentukan sempurnah. Apabila sumur air tersebut belum

dilengkapi dengan semen atau saluran pembuangan air limbah yang

berfungsi dengan baik.

7) Pagar sumur diberi kerikil agar tidak keruh.

8) Gunakan timbah khusus untuk pengambilan air dan timba tidak boleh

diletakkan diatas sumur, cucilah terlebih dahulu apabila kotor sebelum

Page 27: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

26

menimbah air. Sumur sebaiknya dilengkapi dengan bak/ember untuk

menampung air.

9) Sebaiknya sumur memiliki penutup.

Sumur gali adalah salah satu sumber air bersih yang mempunyai

resiko pencemaran yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena lokasinya

yang memungkinkan terjadinya pencemaran yang disamping pemeliharaan

dari masyarakat yang menggunakannya. Di Indonesia sumur gali merupakan

sarana air bersih yang banyak digunakan masyarakat di daerah pedesaan,

selain biayanya lebih murah jika dibanding dengan sumur yang lain sebagian

besar materialnya tersedia.

Page 28: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

27

2.5. Kerangka Teoritis

Gambar 2.1 Kerangka Teori (Wardhana, 2001)

2.6 Kerangka Konsep

Berdasarkan dasar pemikiran variabel penelitian diatas, maka

disusunlah pola pemikiran variabel yang diteliti dalam bentuk bagan sebagai

berikut :

Konstruksi sumur gali

- Keadaan sumur harusmencapai lapisan tanah.

- Dinding sumur dibuatsampai lapisan tanah

- Dinding sumur haruskedap air

- Bibir sumur harus rapatair

- Lantai sekitar sumurbagian luar harus kedapair

- Lokasi sumur gali dengansumber pencemar minimal10 meter

Kualitas BakteriologisSumur gali

Variabel Independen Variabel Dependen

Dinding Sumur

Bibir Sumur

Jarak denganseptik tank

Lantai Sumur

Kualitas BakteriologisSumur Gali

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Page 29: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan bersifat Experiment dengan pendekatan cross

sectional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan

tentang suatu keadaan secara objektif di masa sekarang (Notoatmodjo, 2002).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Desa Keude Aron Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2013.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah sumur gali yang terdapat di Desa

Keude Aron dengan jumlah 80 buah sumur gali.

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel di lakukan dengan Purposive sampling, maka di ambil

sebanyak 10 buah sumur gali.

28

Page 30: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

29

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

daftar check list, untuk mencari informasi secara riil dari responden.

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder yaitu data pendukung yang dibutuhkan peneliti yang

berupa data Gambaran Umum dan Lokasi penelitian.

3.5 Definisi Operacional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel KeteranganVariabel Independen

1. Konstruksisumur gali

Definisi

Cara ukurAlat UkurHasil Ukur

Hasil ukur

Tata letak dan konstruk bangunan sumurgali yang dapat mempengaruhi kualitas airyang dihasilkan mencakup dinding, bibir,lantai dan jarak dari sumber pencemaran.ObservasiKuesioner1. Memenuhi Syarat2. Tidak Memenuhi SyaratOrdinal

Variabel Dependen2. Kualitas

BakteriologisAir sumur gali

Definisi

Cara ukurAlat UkurHasil Ukur

Skala ukur

Menyangkut tentang keberadaan berbagaikuman patogen dalam air yangmembahayakan kesehatan manusiaPemeriksaan LaboratoriumKuesioner1. Memenuhi Syarat2. Tidak Memenuhi SyaratOrdinal

Page 31: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

30

3.6 Aspek Pengukuran

Adapun penjelasan dari hasil ukur pada definisi operasional adalah sebagai berikut:

1. Konstruksi sumur gali

Konstruksi Sumur gali adalah keadaan tata letak dan konstruk bangunan

Sumur gali yang dapat mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan mencakup

dinding, bibir, lantai dan jarak dari sumber pencemaran.

a. Dinding sumur

Dinding sumur adalah bidang yang menjorok ke dalam tanah, terbuat dari

bahan yang kedap air dan berfungsi sebagai pencegah perembesan bahan

pencemar dari permukaan tanah dan sebagai penahan tanah supaya tidak

longsor.

Kriteria objektif :

Memenuhi syarat : Apabila bangunan dinding sumur gali

terbuat rapat air dengan ukuran minimal

3 meter dalamnya dari permukaan tanah

sehingga dapat mencegah perembesan

bahan pencemar dari dalam tanah dan

mencegah longsor

Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak sesuai dengan kriteria

diatas

Page 32: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

31

b. Bibir sumur

c. Bibir sumur adalah bidang yang menjulang ke atas permukaan sumur gali

dan berfungsi sebagai pelidung keselamatan bagi pemakai dan mencegah

limpasan air ke dalam sumur.

Kriteria objektif :

Memenuhi syarat : Apabila bangunan bibir sumur terbuat

rapat air dengan tinggi minimal 80 cm

dari permukaan lantai sumur yang diukur

dengan alat ukur panjang

Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak sesuai dengan kriteria

diatas.

d. Lantai sumur

Lantai sumur gali adalah bangunan disekeliling luar sumur yang terbuat

kedap air, mudah dibersihkan dan mencegah perembesan air ke dalam

sumur dari permukaan tanah.

Kriteria objektif :

Memenuhi syarat : Apabila lantai sumur gali dibuat kedap

air dengan diameter minimal 1 meter

dari dinding sumur dan tinggi minimal

20 cm dari permukaan tanah.

Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak sesuai dengan kriteria

diatas

Page 33: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

32

e. Jarak sumur dari sumber pencemaran

Jarak adalah jauhnya bangunan sumur dengan sumber pencemaran seperti

jamban keluarga dan berbagai sumber pencemaran yang diukur dengan

satuan panjang dengan jarak minimal adalah 10 meter.

Kriteria objektif :

Memenuhi syarat : Apabila bangunan sumur gali berjarak

minimal 12 meter dari sumber

pencemaran.

Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak sesuai dengan kriteria

diatas.

2. Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali

Kualitas bakteorologis air menyangkut tentang keberadaan berbagai

kuman patogen dalam air yang membahayakan kesehatan manusia dengan

menggunakan standar MPN coliform. Penentuan kadar MPN Coliform

didasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium pada sampel air Sumur gali.

Kriteria objektif :

Memenuhi Syarat : Apabila hasil pemeriksaan sampel air Sumur

gali memiliki kandungan bakteri patogen

memenuhi standar kualitas bakteriologis air

yang ditetapkan dalam PP No 82 tahun 2001

tanggal 14 Desember 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian

pencemaran air, total bakteri coliform yang

Page 34: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

33

diperbolehkan yaitu 1000 per 100 ml air baku

sumber air minum.

Tidak memenuhi syarat : jika tidak sesuai dengan kriteria di atas

3.7 Analisis Data

3.7.1 Analisis Univariat

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

perhitungan statistik sederhana yaitu persentase atau proporsi. (Eko Budiarto, 2001).

3.7.2 Analisis Bivariat

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Analisis bivariat, yaitu suatu analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.

Alur Penelitian

Persiapan

Pengambilansampel

Pengujian SampelSumur gali

Negatif

MPN

Positif

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Page 35: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Desa Keude Aron dengan melakukan

pengumpulan data melalui observasi terhadap kondisi fisik sumur gali (SGL) dan

melakukan pemeriksaan kadar MPN Coliform pada air sumur gali. Data yang telah

dikumpulkan kemudian diolah menggunakan komputer dan disajikan sebagai

berikut.

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Keude Aron berada dalam wilayah Kecamatan Kaway XVI yang

berbatasan dengan masing-masing wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Meunasah Rayeuk

b. Sebelah Barat : Gampong Mesjid

c. Sebelah Timur : Beureugang

d. Sebelah Selatan : Peunia

34

Page 36: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

35

4.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi dan pemeriksaan laboratorium terhadap kondisi

fisik sumur gali dan pemeriksaan laboratorium air sumur gali maka dapat disajikan

sebagai berikut:

1. Kadar MPN Coliform

Tabel 4.1 Distribusi kadar MPN Coliform air sumur gali di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Kadar MPN Coliform Frekuensi (n) Persentase (%)Tidak Memenuhi syarat 8 80

Memenuhi syarat 2 2Total 10 100

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebanyak 8 (80%) air sumur gali yang

diperiksa memiliki kadar MPN Coliform yang tidak memenuh syarat yaitu >1000 per

ml air berdasarkan PP No 82 tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

2. Kondisi Fisik Sumur gali (sumur gali)

a. Bibir sumur gali

Indikator penilaian bibir sumur gali mencakup kepemilikian bibir sumur,

kedap air dan memiliki tinggi minimal 80 cm dari permukaan tanah yang

disajikan sebagai berikut.

Page 37: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

36

Tabel 4.2 Distribusi sumur gali yang memiliki bibir sumur di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Memiliki Bibir Sumur Frekuensi (n) Persentase (%)Ada 8 80

Tidak Ada 2 20Total 10 100

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sekitar 8 (80%) dari sumur yang diperiksa di

Keude Aron memiliki bibir sumur.

Tabel 4.3 Distribusi Bibir Sumur gali Yang Kedap Air di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Bibir Sumur Kedap Air Frekuensi (n) Persentase (%)Ya 4 40

Tidak 6 60Total 10 100

Sumber : Data Primer(di oleh 2013)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sumur gali yang tidak memiliki bibir sumur,

sebanyak 6 (60%) tidak kedap air.

Tabel 4.4 Distribusi Bibir Sumur gali Dengan Tinggi 80 cm di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Tinggi Bibir Sumur Minimal 80Cm

Frekuensi (n) Persentase (%)

Ya 3 30Tidak 7 70Total 10 100

Sumber : Data Primer(di olah 2013)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sumur gali yang tidak memiliki bibir sumur

dengan ketinggian 80 cm sebanyak 7 (70%).

Page 38: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

37

Tabel 4.5 Distribusi Kondisi Bibir Sumur gali di Desa Keude Aron KecamatanKaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Kriteria Bibir sumur gali Frekuensi (n) Persentase (%)Tdk memenuhi syarat 7 70

Memenuhi syarat 3 30Total 10 100

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.5 menunjukkan 7 (70%) dari sumur gali yang diperiksa memiliki

kondisi bibir sumur yang tidak memenuhi syarat.

b. Dinding sumur gali

Indikator penilaian dinding sumur gali mencakup kepemilikan dinding, rapat

air dan memiliki kedalam 3 m yang disajikan sebagai berikut.

Tabel 4.6 Distribusi Sumur gali Yang Memiliki Dinding di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Memiliki Dinding Sumur Frekuensi (n) Persentase (%)Ada 8 80

Tidak Ada 2 20Total 10 100,0

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.6 menunjukkan sebanyak 8 (80%) sumur gali yang diperiksa memiliki

dinding sumur.

Tabel 4.7 Distribusi Dinding Sumur gali Rapat Air di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Dinding SumurRapat Air

Frekuensi (n) Persentase (%)

Ya 6 60Tidak 4 40Total 10 100

Sumber : Data Primer(di olah 2013)

Page 39: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

38

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sumur yang memiliki dinding rapat air

sebanyak 6 (60%).

Tabel 4.8 Distribusi Dinding Sumur gali Dengan Kedalaman Minimal 3 M diDesa Keude Aron Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barattahun 2013

Kedalaman Dinding Minimal 3 m Frekuensi (n) Persentase (%)Ya 5 50

Tidak 5 50Total 10 100

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sumur yang memiliki kedalaman dinding 3 m

sebanyak 5 (50%) dan yang tidak memiliki kedalaman dinding 3 m sebanyak 5

(50%).

Tabel 4.9 Distribusi Kondisi Dinding Sumur gali di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Kriteria Dinding sumur gali Frekuensi (n) Persentase (%)Tdk memenuhi syarat 7 70

Memenuhi syarat 3 30Total 10 100,0

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.9 menunjukkan sebanyak 70% sumur gali yang diperiksa memiliki

kondisi dinding sumur yang tidak memenuhi syarat.

Page 40: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

39

c. Lantai SUMUR GALI

Indikator penilaian lantai sumur gali mencakup kepemilikan lantai, rapat air,

diameter 1 m dan tinggi minimal 20 cm.

Tabel 4.10 Distribusi Sumur gali Yang Memiliki Lantai di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Memiliki Lantai Sumur Frekuensi (n) Persentase (%)Ada 10 100

Tidak Ada 0 0Total 10 100

Sumber : Data Primer( di olah 2013)

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa keseluruhan sumur gali yang diperiksa

memiliki lantai sumur (100%).

Tabel 4.11 Distribusi Lantai Sumur gali Rapat Air di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Lantai Sumur Rapat Air Frekuensi (n) Persentase (%)Ya 5 50,0

Tidak 5 50,0Total 10 100,0

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa sebanyak 5 (50%) sumur gali memiliki lantai

yang rapat air serta 5 (50%) tidak rapat air.

Tabel 4.12 Distribusi Lantai Sumur gali Berdiameter 1 M di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Diameter Lantai Sumur 1 m Frekuensi (n) Persentase (%)Ya 10 100

Tidak 0 0Total 10 100

Sumber : Data Primer( di olah 2013)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa semua sumur gali memiliki lantai dengan

diameter 1 meter (100%).

Page 41: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

40

Tabel 4.13 Distribusi Lantai Sumur gali Yang Memiliki Tinggi Minimal 20 Cmdi Desa Keude Aron Kecamatan Kaway XVI Kabupaten AcehBarat tahun 2013

Tinggi Lantai Sumur 20 cm Frekuensi (n) Persentase (%)Ya 3 30

Tidak 7 70Total 10 100

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa sebanyak 7 (70%) sumur gali tidak memiliki

lantai dengan kedalaman 20 cm.

Tabel 4.14 Distribusi Kondisi Lantai Sumur gali di Desa Keude AronKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat tahun 2013

Kriteria Lantai sumur gali Frekuensi (n) Persentase (%)Tdk memenuhi syarat 7 70

Memenuhi syarat 3 30Total 10 100

Sumber : Data Primer(di olah 2013)

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebanyak 7 (70%) dari sumur gali yang

diperiksa memiliki kondisi lantai yang tidak memenuhi syarat.

d. Jarak SUMUR GALI

Tabel 4.15 Distribusi Kondisi Jarak Sumur gali dari Sumber Pencemaran diDesa Keude Aron Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barattahun 2013

Kriteria jarak sumur gali Frekuensi (n) Persentase (%)Tdk memenuhi syarat 6 60

Memenuhi syarat 4 40Total 10 100

Sumber : Data Primer( di olah 2013)

Tabel 4.15 menunjukkan sebanyak 6 (60%) sumur gali yang diperiksa

memiliki jarak kurang dari 12 m dengan sumber pencemaran.

Page 42: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

41

3. Distribusi Antar Variabel Penelitian

a. Distribusi Kondisi Bibir sumur gali dengan Kadar MPN Coliform

Tabel 4.16 Distribusi Kondisi Bibir Sumur dengan Kadar MPN ColiformSumur gali di Desa Keude Aron Kecamatan Kaway XVI KabupatenAceh Barat tahun 2013

Bibir sumur galiKadar MPN Coliform Total

Tidak MemenuhiSyarat

MemenuhiSyarat

n % n % n %Tidak Memenuhi Syarat 6 85,7 1 14,3 7 100

Memenuhi Syarat 2 66,7 1 33,3 3 100Total 8 80 2 20 10 100

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.16 menunjukkan bahwa sebanyak 85,7% sumur gali yang memiliki

kondisi bibir sumur yang tidak memenuhi syarat memiliki kadar MPN Coliform yang

tidak memenui syarat dan 14,3% yang memenuhi syarat. Sedangkan sumur gali

dengan kondisi bibir sumur yang memenuhi syarat terdapat 66,7% dengan kadar

MPN Coliform yang tidak memenuhi syarat dan 33,3% yang memenuhi syarat.

b. Distribusi Kondisi Dinding sumur gali dengan Kadar MPN Coliform

Tabel 4.17 Distribusi Kondisi Dinding Sumur dengan Kadar MPN ColiformSumur gali di Desa Keude Aron Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat tahun 2013

Dinding sumur gali Kadar MPN Coliform TotalTidak Memenuhi

SyaratMemenuhi

Syaratn % n % n %

Tidak Memenuhi Syarat 7 100 0 0 7 100Memenuhi syarat 1 33,3 2 66,7 3 100

Total 8 80 2 20 10 100Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.17 menunjukkan sebanyak 100% sumur gali dengan kondisi dinding

yang tidak memenuhi syarat memiliki kada MPN Coliform yang tidak memenuhi

Page 43: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

42

syarat sedangkan sumur gali dengan kondisi dinding sumur yang memenuhi syarat

terdapat 33,3% dengan kadar MPN Coliform yang tidak memenuhi syarat dan 66,7%

yang memenuhi syarat.

c. Distribusi Kondisi Lantai sumur gali dengan Kadar MPN Coliform

Tabel 4.18 Distribusi Kondisi Lantai Sumur dengan Kadar MPN ColiformSumur gali di Desa Keude Aron Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat tahun 2013

Lantai sumur galiKadar MPN Coliform Total

Tidak MemenuhiSyarat

MemenuhiSyarat

n % n % n %Tidak Memenuhi Syarat 6 85,7 1 14,3 7 100

Memenuhi syarat 2 66,7 1 33,3 3 100Total 8 80 2 20 10 100

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Tabel 4.18 menunjukkan sebanyak 85,5% sumur gali dengan kondisi lantai

yang tidak memenuhi syarat memiliki kadar MPN Coliform yang tidak memenuhi

syarat dan 14,3% yang memenuhi syarat. Sedangkan sumur gali dengan kondisi

lantai yang memenuhi syarat terdapat 66,7% dengan kadar MPN Coliform yang tidak

memenuhi syarat dan 33,3% yang memenuhi syarat.

d. Distribusi Kondisi Jarak sumur gali dengan Kadar MPN Coliform

Tabel 4.19 Distribusi Kondisi JarakSumur dengan Kadar MPN ColiformSumur gali di Desa Keude Aron Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat tahun 2013

Jarak sumur galiKadar MPN Coliform Total

Tidak MemenuhiSyarat

MemenuhiSyarat

n % n % n %Tidak Memenuhi Syarat 6 100 0 0 6 100

Memenuhi syarat 2 50 2 50 4 100Total 8 80 2 20 10 100

Sumber : Data Primer (di olah 2013)

Page 44: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

43

Tabel 4.19 menunjukkan sebanyak 100% sumur gali dengan kondisi jarak

yang tidak memenuhi syarat memiliki kadar MPN Coliform yang tidak memenuhi

syarat sedangkan sumur gali dengan kondisi jarak yang memenuhi syarat terdapat

50% dengan kadar MPN Coliform yang tidak memenuhi syarat dan 50% yang

memenuhi syarat.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penyajian data penelitian sebelumnya di atas maka dapat

disusun pembahasan sebagai berikut.

1. Kualitas air sumur gali berdasarkan kadar MPN coliform

Air merupakan kebutuhan mendasar bagi penyelenggaraan kehidupan

manusia. Tanpa air maka berbagai aktivitas kehidupan tidak berjalan dengan

maksimal bahwa menemui hambatan. Air yang dibutuhkan tersebut pun juga harus

dapat memenuh syarat kualitas maupun kuantitas sehingga tidak memberi dampak

kesehatan yang lebih fatal sehubungan dengan kejadian berbagai penyakit.

Aspek yang turut menjadi perhatian terhadap kualitas air adalah kualitas

beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh air yang akan digunakan mencakup aspek

fisik, biologis, kimia dan radioaktif. Beberapa aspek ini harus memenuhi syarat

dengan kadar berbagai bahan yang terdapat dalam air yang tidak melebih standar

ketentuan dari baku air minum.

Air yang dimanfaatkan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai sumber

yang tentunya harus berdasarkan ketentuan sehingga tidak menghasilkan air dengan

Page 45: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

44

kualitas dan kuantitas yang tidak memenuhi syarat yang dapat menimbulkan

berbagai masalah kesehatan sehubungan dengan timbulnya gangguan kesehatan.

Jenis sumber air yang paling lazim dimanfaatkan oleh masyarakat terutama

untuk didareah pendesaan adalah sumur gali (sumur gali). Sumber air yang

dimanfaatkan masyarakat ini harus memenuhi beberapa syarat sehingga dapat

memenuhi kualitas air yang memenuhi syarat pula yang pada penelitian ini hanya

dibatasi pada penenuan kualitas bakteriologis yang mencakup Angka Most Probable

Number (MPN) coliform dalam air yang dihasilkan.

Angka most probable number menunjukkan keadaan kandungan

bakteriologi dalam air yang tidak dapat dinyatakan secara konstan namun dalam

bentuk perkiraan atas perbandingan-perbandingan dari jumlah air yang diperiksa.

Angka MPN diukur berdasarkan pemeriksaan laboratorium jumlah bakteri

coliform secara total yang terdapat dari sampel air sumur gali yang diambil dengan

satuan per 100 ml. Pada penelitian ini, kualitas air yang dihasilkan sumur gali

ditentukan berdasarkan pemeriksaan laboratorium angka MPN coliform dan

dikatakan memenuhi syarat ditentukan berdasarkan PP No 82 tahun 2001 tanggal 14

Desember 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

yaitu total bakeri coliform yang diperbolehkan yaitu 1000 per 100 ml air.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sumur gali yang diperiksa

lebih banyak diantaranya memiliki kadar MPN Coliform yang tidak memenuhi

syarat (80%) melebihi 1000 per 100 ml air yang diperiksa dari setiap sumur gali.

Keadaan ini tentunya memberi gambaran terhadap rendahnya kualitas hidup

masyarakat di Desa Keude Aron khususnya dalam penggunaan air bersih.

Page 46: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

45

Kualitas MPN Coliform air sumur gali yang tidak memenuhi syarat juga

dapat memberi indikasi terhadap tingginya angka kejadian penyakit menular

mengingat air merupakan sarana penyebaran penyakit khususnya water born disease

seperti diare, penyakit kulit dan jenis penyakit menular lainnya. Air dengan kualitas

MPN Coliforms yang tidak memenuhi syarat menunjukkan bahwa air tersebut telah

terkontaminasi dengan berbagai zat sehingga meningkatkan terjadinya

perkembangbiakan bakteri penyebab penyakit. Pemanfaatan air yang telah

terkontaminasi tersebut akan berdampak pada timbulnya gangguan kesehatan.

Kualitas air sumur gali yang tidak memenuhi syarat pada dasarnya

berhubungan dengan rendahnya perhatian terhadap kualitas sumur termasuk kualitas

hidup masyarakat. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kualitas air yang

memenuhi syarat kesehatan turut memiliki andil sehingga rendahnya perhatian

masyarakat untuk dapat menyelenggarakan penyediaan air bersih yang sehat dalam

keluarga.

Aspek lain yang juga turut menjadi perhatian adalah tingkat ekonomi

masyarakat. Hal ini didasarkan atas penyediaan air bersih yang memenuhi syarat

tidak lepas dari pembiayaan untuk dapat menyelenggarakan sarana air bersih di

tingkat rumah tangga. Rendahnya perhatian ditingkat pemerintah dalam hal ini

institusi kesehatan daerah menyebabkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan

kebutuhan terhadap air bersih dan sehat termasuk status kesehatan masyarakat.

Keadaan ini tentunya akan berdampak pada rendahnya derajat kesehatan masyarakat.

sumur gali sebagai salah satu sarana sumber air bersih yang umum

digunakan masyarakat, rendahnya kualitas air yang diberikan pada dasarnya terkait

Page 47: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

46

dengan kondisi fisik sumur termasuk pula perilaku masyarakat dalam memanfaatkan

sumur gali tersebut. Pada penelitian ini, aspek kajian yang memiliki andil

mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan sumur gali adalah kondisi fisik sumur

gali berupa bibir sumur, dinding, lantai dan jarak dari sumber pencemaran.

2. Kondisi Fisik sumur gali

a. Bibir Sumur

Bibir sumur merupakan tiang penyangga yang mengelilingi sumur bagian

atas sebagai penahan agar pengguna sumur mempunyai penopang sewaktu

mengambil air dari sumur.

Sumur harus memiliki penopang bagi pengambil air sehingga mencegah

terjadinya kecelakaan sewaktu menggunakan air sumur. Bibir sumur sebagai

penopang dan pencegah kecelakaan sewaktu mengambil air, harus memenuhi

beberapa kriteria. Tujuan dari pemenuhan beberapa kriteria ini adalah selain

memberi keamanan bagi pengguna sumur juga mencegah terhadap kemungkinan

kontaminasi dengan berbagai sumber pencemaran secara langsung. Selain itu, bibir

sumur juga akan mengurangi terjadinya kontaminasi langsung air dari luar yang

masuk ke dalam sumur.

Kriteria bibir sumur yang memenuhi syarat pada penelitian ini adalah jika

sumur gali memiliki bibir sumur yang kedap air yaitu terbuat dari beton dengan

tinggi minimal 80 cm dari permukaan tanah sehingga dapat mengurangi terjadinya

kontaminasi material dari luar yang kemungkinan mengandung senyawa bakteri

masuk ke dalam air sumur.

Page 48: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

47

Bibir sumur gali yang tidak memenuhi syarat akan memberi pengaruh

terhadap penurunan kualitas air sumur gali yang dihasilkan. Salah satu unsur

penilaian dari kualitas air sumur gali adalah Angka MPN coliform dimana pada

sumur gali yang tidak memiliki bibir sumur akan mudah mengalami kontaminasi

terhadap berbagai material yang mengandung bakteri sehingga dapat meningkatkan

kadar bakteri dalam badan air sumur gali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumur gali dengan bibir sumur yang

tidak memenuhi syarat sebahagian besar memiliki kadar MPN Coliform yang tidak

memenui syarat yaitu sebanyak 6 (85,7%) meskipun terdapat pula sumur gali

dengan bibir sumur yang memenuhi syarat memiliki kadar MPN Coliform yang tidak

memenuhi syarat namun lebih rendah yaitu sebanyak 1 (14,3%). Hasil ini memberi

gambaran bahwa kondisi sumur gali dengan bibir sumur yang tidak memenuhi syarat

memberi kontribusi yang lebih besar terhadap terjadinya peningkatan kadar MPN

Coliform air yang dihasilkan.

Selanjutnya, hasil ini juga memberi interpretasi bahwa bibir sumur

mempengaruhi Angka MPN coliform air yang dihasilkan sumur gali dimana sumur

yang mempunyai bibir sumur dengan konstruksi yang memenuhi syarat mengurangi

terjadinya pencemaran dari material yang mengandung bakteri dan akan

meningkatkan Angka MPN coliform sedangkan pada sumur dengan konstruksi bibir

yang tidak memenuhi syarat atau bahkan tidak mempunyai bibir sama sekali akan

meningkatkan pencemaran material yang mengandung bakteri.

Sebagaimana penelitian sebelumnya yang dilaksanakan oleh Jamaluddin

(2007) di Desa Bontomarannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros menyatakan bahwa

Page 49: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

48

sumur gali dengan bibir sumur yang tidak memenui syarat yaitu tidak kedap air dan

tingginya kurang dari 80 cm menyebabkan tingginya kontaminasi air yang dihasilkan

sumur gali dimana berdasarkan hasil pemeriksaan MPN Coliform air sumur gali

dengan kadar melebihi ambang batas minimum 1000 per ml air.

Konstruksi sumur gali yang tidak memenuhi syarat pada dasarnya terkait

dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat khususnya untuk pengadaan material

yang dibutuhkan untuk pemenuhan konstruksi sumur yang memenui syarat

khususnya pembuatan bibir sumur yang kedap air.

Bibir sumur gali yang tidak memenuhi syarat dapat mempengaruhi

peningkatan cemaran terhadap badan air karena bakteri dari permukaan tanah dapat

mudah langsung masuk ke dalam sumur. Sebagaimana penelitian Jamaluddin (2007)

di Desa Bontomarannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros menunjukkan bahwa kadar

MPN Coliform air yang dihasilkan sumur gali lebih banyak dengan kadar tinggi pada

sumur gali yang tidak memiliki bibir sumur.

b. Dinding Sumur

Dinding sumur merupakan bagian yang dibuat kearah dalam sumur, kedap

air dan kokoh sehingga mencegah terjadinya peresapan air yang secara langsung

dapat mencemari air sumur gali dan juga berperan sebagai pencegah longsor pada

lapisan tanah sekitar sumur.

Konstruksi dinding sumur yang memenuhi syarat pada penelitian ini

mencakup kriteria terbuat kedap air dan kokoh dengan kedalaman minimal 3 meter

dari tanah permukaan sehingga mencegah terjadinya longsor dan perembesan air dari

sekitar sumur.

Page 50: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

49

Dinding sumur yang kedap air dengan kedalaman 3 meter dari permukaan

tanah pada dasarnya untuk mencegah terjadinya perembesan langsung air permukaan

masuk kedalam air sumur. Sedangkan air perembesan tersebut lazimnya telah

terkontaminasi dengan bakteri sumber penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas

air yang dihasilkan sumur gali. Sedangkan pada kedalaman 3 meter tersebut

meskipun terjadi perembesan air namun sudah mengalami filterisasi alami untuk

mengurangi kandungan bakteri dari air rembesan dan pada kedalaman 3 meter

kontruksi tanah sudah semakin rapat sebagai media filterisasi alamiah air yang akan

masuk kedalam sumur.

Sehingga dapat dikatakan bahwa konstuksi dinding sumur yang tidak

memenuhi syarat akan memberi pengaruh terhadap kualitas air sumur gali yang

dihasilkan dan salah satu indikator penilaian kualitas air yang digunakan pada

penelitian ini adalah Angka MPN coliform sebagai indikator bakteriologis dimana

akan memudahkan terjadinya perembesan air disekitar sumur yang dapat

meningkatkan kandungan bakteri coliform air sumur gali yang semestinya bahwa

peresapan air sampai ke sumber air sumur gali minimal 12 meter.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumur gali yang memiliki konstruksi

dinding yang tidak memenuhi syarat secara keseluruhan menghasilkan air dengan

kadar MPN Coliform yang tidak memenuhi syarat (100%) meskipun terdapat pula

sumur gali dengan konstruksi dinding yang memenuhi syarat memiliki air dengan

kandungan MPN Coliform yang tidak memenuhi syarat (33,3%). Hasil ini tentunya

memberi gambaran bahwa sumur gali dengan konstruksi dinding yang tidak

memenuhi syarat memberi kontribusi yang lebih besar terhadap terjadinya

Page 51: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

50

peningkatan kadar MPN Coliform dari air yang dihasilkan. Sehingga perhatian

terhadap konstruksi dinding sumur gali perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya

peningkatan kontaminasi dari rembesan air permukaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Jamaluddin

(2007) di Desa Bontomarannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros menyatakan bahwa

sumur gali dengan konstruksi dinding yang tidak memenuhi syarat mempengaruhi

terjadinya peningkatan kadar MPN Coliform dari air yang dihasilkan. Peningkatan

kadar MPN Coliform disebabkan tingginya perembesan air secara langsung ke badan

air sumur terlebih lagi air yang telah terkontaminasi dengan bakteri penyebab

penyakit.

c. Lantai Sumur

Lantai sumur gali merupakan bidang yang berada di sekeliling sumur

bagian luar yang berperan sebagai media pencegah terjadinya peresapan air yang

telah terkontaminasi untuk langsung ke dalam air sumur sehingga harus dibuat kedap

air.

Keadaan konstruksi lantai sumur gali yang tidak memenuhi syarat pada

penelitian ini jika sumur gali tidak memiliki lantai yang terbuat dengan kedap air

dengan diameter 1 m dan tinggi minimal 20 cm diukur dari permukaan tanah

sehingga tidak memudahkan terjadinya perembesan air secara langsung kedalam air

sumur gali.

Lantai sumur gali yang tidak memenuhi syarat berdasarkan hasil penelitian

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat berhubungan dengan keadaan

sosial ekonomi pemilik sumur gali dimana pada pembuatan lantai sumur yang kedap

Page 52: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

51

air dan dengan syarat yang memenuhi kriteria harus ditunjang dengan ketersediaan

bahan mentah berupa semen dan pasir. Sedangkan bahan mentah tersebut

membutuhkan dana yang cukup.

Keadaan konstruksi lantai yang tidak memenuhi syarat dapat

mempengaruhi kualitas air sumur gali yang dihasilkan dan akan dimanfaatkan

masyarakat disebabkan karena lantai sumur gali berperan sebagai pencegah

masuknya air resapan dari aktivitas yang dilaksanakan disekitar sumur dimana air

yang dihasilkan dari aktivitas tersebut merupakan bahan buangan yang telah

terkontaminasi oleh berbagai bahan yang dapat mempengaruhi kualitas air sumur

gali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumur gali yang memiliki konstruksi

lantai yang tidak memenuhi syarat memiliki air dengan kandungan MPN Coliform

yang tidak memenuhi syarat (85,7%) meskipun terdapat pula sumur gali dengan

konstruksi lantai yang memenuhi syarat dengan kandungan MPN Coliform yang

tidak memenuhi syarat (66,7%) namun hasil ini memberi gambaran bahwa

konstruksi lantai yang tidak memenuhi syarat memberi kontribusi yang lebih besar

terhadap terjadinya peningkatan kadar MPN Coliform dari air yang dihasilkan sumur

gali.

Konstruksi lantai sehubungan dengan Angka MPN coliform yang tidak

memenuhi syarat disebabkan karena telah dipahami bahwa terjadinya peresapan air

ke dalam sumur dengan jarak yang tidak ideal kurang dari 12 meter memungkinkan

terjadinya kontaminasi dari bakteri-bakteri yang masih terdapat baik di atas tanah

maupun pada lapisan tanah bagian atas.

Page 53: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

52

Begitupun hasil penelitian yang dilakukan oleh Jamaluddin (2007) di Desa

Bontomarannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros menyatakan bahwa sumur gali

dengan konstruksi lantai yang tidak memenuhi syarat juga memberi kontribusi yang

lebih besar terhadap terjadinya kontaminasi air yang dihasilkan sumur gali dan

dibuktikan dengan kadar MPN Coliform yang melebih nilai ambang batas 1000 per

ml air.

d. Jarak Sumur

Jarak sumur gali yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah jarak sumur

gali dari sumber pencemaran yang memungkinkan mengurangi kualitas air yang

dihasilkan sumur gali. Jarak yang dianjurkan bagi keberadaan sumur gali dari

berbagai sumber pencemaran adalah minimal 12 meter mengingat pada jarak 12

meter, kemungkinan pencemaran melalui resapan air tidak terjadi karena telah

mengalami filtrasi pada lapisan tanah.

Sumber pencemaran yang dapat memungkinkan mempengaruhi kualitas air

sumur gali mencakup jamban keluarga, penamungan sampah, dan pembuangan air

limbah rumah tangga. Jika jarak sumur gali dari beberapa sumber pencemaran

tersebut kurang dari 10 meter akan memudahkan terjadinya peresapan air yang

mengandung bakteri dan akan menunrunkan kualitas air yang dihasilkan sumur gali.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 10 sumur gali di Keude Aron, terdapat

6 sumur gali (60%) memiliki jarak yang tidak memenuhi syarat dimana sumur

berada dekat dengan sumber pencemaran kurang dari 12 meter seperti tempat

sampah diluar rumah diletakkan berdekatan dengan sumur terlebih lagi sarana

pembuangan air limbah keluarga yang tidak kedap air dengan jarak resapan kurang

Page 54: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

53

dari 10 meter dari sumur sehingga memudahkan terjadinya perembesan air ke dalam

badan air sumur gali. Ditambah pula dengan kondisi fisik sumur yang konstruksi

lantai yang tidak memenui syarat tentunya akan meningkatkan terjadinya

perembesan air permukaan yang telah terkontaminasi dengan bakteri penyebab

penyakit.

Jarak sumur gali yang kurang dari 12 meter dapat meningkatkan Angka

MPN coliform disebabkan karena peresapan air yang kurang mengalami filtrasi

dengan baik sehingga masih mengandung bakteri yang dapat mengurangi kualitas air

dan membahayakan kesehatan bagi pengguna air yang dihasilkan sumur gali terlebih

lagi keluarga yang memiliki sumur gali tersebut.

Berdasarkan hasil krostabulasi jarak sumur gali dengan hasil pemeriksaan

kadar MPN Coliform air sumur gali menunjukkan bahwa sumur gali dengan jarak

dari sumber pencemaran yang tidak memenuhi syarat secara keseluruhan memiliki

kadar MPN Coliform yang tidak memenuhi syarat (100%). Hasil ini dapat memberi

gambaran terhadap tingginya pengaruh jarak sumur gali dari sumber pencemaran

terhadap kualitas air yang dihasilkan dimana peletakan sumber pencemaran yang

dekat dari sumur gali memberi pengaruh yang lebih tinggi terhadap terjadinya

perembesan air permukaan yang mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan sumur

gali.

Sebagaiaman pula penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jamaluddin

(2007) di Desa Bontomarannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros menyatakan bahwa

sumur gali dengan jarak yang kurang dari 12 meter dari sumber pencemaran seperti

tempat sampah dan sarana pembuangan air limbah keluarga meningkatkan terjadinya

Page 55: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

54

perembesan air kotor ke dalam sumur yang ditunjukkan dengan pemeriksaan kadar

MPN Coliform yang melebih ambang batas.

Jarak sumur gali dari sumber pencemaran yang tidak memenuhi syarat pada

dasarnya berkaitan dengan keterbatasan lahan khususnya di daerah perkotaan dengan

tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga diharapkan bagi masyarakat yang

memiliki sumur gali yang dimanfaatkan harus dibuat kedap air didaerah sekitar lantai

sumur untuk mencegah terjadinya perembesan air permukaan.

Page 56: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan dapat dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang besar kondisi bibir sumur terhadap jumlah bakteri

coliform dalam sumur gali.

2. Terdapat pengaruh yang besar kondisi dinding sumur terhadap jumlah bakteri

coliform dalam sumur gali.

3. Terdapat pengaruh yang besar kondisi lantai sumur terhadap jumlah bakteri

coliform dalam sumur gali.

4. Terdapat pengaruh yang besar jarak sumur dengan sumber pencemaran

terhadap jumlah bakteri coliform dalam sumur gali.

5. Dengan kondisi bibir, dinding dan lantai sumur gali yang tidak memenuhi

syarat, penyebaran bakteri coliform dalam air sumur gali melebihi ambang

batas yang di perkenankan.

5.2. Saran

Dari kesimpulan yang telah diambil peneliti memberi saran sebagai berikut :

1. Kepada masyarakat supaya dapat meningkatkan keadaan fisik sumur gali agar

terhindar dari penyakit sebagai akibat dari tercemarnya sumur gali yang di

gunakan sebagai sumber air minum.

55

Page 57: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

56

2. Kepada petugas kesehatan puskesmas Peurembe khususnya bagian kesling

agar meningkatkan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

tentang pentingnya sumber air yang sehat.

3. Kepada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat agar dapat melakukan

penelitian di tempat-tempat lain agar di ketahuinya bagaimana kualitas sumur

gali yang ada.

Page 58: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Daud Anwar. 2002. Penyediaan Air Bersih (PAB). Jurusan Kesehatan LingkunganFKM Universitas Hasanuddin Makassar.

Depkes R.I. 1996. Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta.

Depkes RI. 2003. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 Tahun1990 tentangsyarat-syarat air minum. Jakarta.

Dinkes Provinsi Aceh, 2011. Laporan Kesehatan Lingkungan. Banda Aceh

Effendi. Husni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Entjang, I. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Citra Aditya Bakti, Jakarta.

Fardiaz. Srikandi. 1992. Populasi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.

Jamaluddin. 2007. Studi Bakteriologis Berdasarkan Kadar MPN Coliform AirSumur Gali Di Desa Bonto Marannu Kabupaten Maros Tahun 2007.Skripsi STIK Tamalatea. 2007.

J. Soemirat. 1984. Kesehatan Lingkungan, Gajahmada University Press:Yogyakarta.

Kementrian Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001 tanggal14 Desember 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalianpencemaran air, BAPPEDAL. Jakarta.

Kusnaedi. 2002. Mengelola Air Untuk Air Minum. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2000. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta.

Parahita. Diah. 2002. Air sebagai Kebutuhan Vital Manusia. Rineka Cipta. Jakarta.

Sanrompie. et.al, 1984. Penyediaan Air minum, Departemen Kesehatan RI,Pusdiknakes Jakarta

Page 59: STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUMUR GALI DI DESA KEUDE …repository.utu.ac.id/433/1/BAB I_V.pdf · 2012, bahwa jumlah sumur gali yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 657.434 buah (Di

Slamet. Purwanto dkk. 1994. Penyediaan Air minum, Proyek PengembanganPendidikan Tenaga Sanitasi Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai,Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Suripin. 2004, Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Penerbit Andi.Yogyakarta.

Sutrisno. Totok C, dkk, 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta.Jakarta.

Wardhana. Wisnu Arya. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi.Yogyakarta.