skripsi hubungan kondisi fisik sumur dan jarak …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019....

106
SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK KANDANG DENGAN KANDUNGAN BAKTERI COLIFORM AIR SUMUR GALI DI DESA BULUHARJO Oleh : DEMA LUCY WIDYANTIRA NIM : 201503059 PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN TAHUN 2019

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

SKRIPSI

HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK KANDANG

DENGAN KANDUNGAN BAKTERI COLIFORM AIR SUMUR GALI DI

DESA BULUHARJO

Oleh :

DEMA LUCY WIDYANTIRA

NIM : 201503059

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2019

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK KANDANG

DENGAN KANDUNGAN BAKTERI COLIFORM AIR SUMUR GALI DI

DESA BULUHARJO

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Oleh :

DEMA LUCY WIDYANTIRA

NIM : 201503059

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2019

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

iii

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

iv

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bissmillahhirohmanirrohim

Dengan Rahmat Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Saya persembahkan skripsi ini kepada :

1. Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nya skripsi ini dapat

dibuat dan selesai pada waktunya.

2. Ayah, Ibu dan Eyang tercinta, sebagai tanda bakti, hormat, yang selalu

membuat saya termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu

mendoakan, selalu menasehati, untuk menjadi lebih baik dan rasa

termakasih yang tiada terhingga. Semoga ini menjadi langkah awal untuk

membuat Ayah dan Ibu bahagia karena saya sadar, selama ini belum bisa

berbuat yang lebih.

3. Untuk pembimbing dan penguji, terimakasih atas kesabarannya dalam

membimbing dan ilmu yang diberikan sehingga saya bisa menyelesaikan

skripsi ini semaksimal mungkin.

4. Untuk keluarga adik-adik, suami dan anakku tercinta yang masih di dalam

perut terimakasih jazakumullohukhoiro atas pengertian dan sabar selalu

memberi semangat sehingga membantu dalam penyusunan skripsi ini

berjalan dengan lancar.

5. Untuk sahabat-sahabatku yang sama-sama berjuang yang tidak bosan

mengingatkan dan memberi semangat menemani dari semester awal

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

vi

hingga akhir: Aldela, Ifa, Safira, Nadia, One, Lailatul, Novitalia, Azizah,

Rila, Fitri, Immel, Nissa, Mieke Sehingga tersusunlah skripsi ini.

6. Untuk teman-temanku kesehatan masyarakat angkatan 2015 terimakasih

atas segala dukungan dan motivasi sehingga tersusunlah skripsi ini.

7. Untuk pembimbing dan penguji, terimakasih atas kesabarannya dalam

membimbing dan ilmu yang diberikan sehingga saya bisa menyelesaikan

skripsi ini semaksimal mungkin.

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

vii

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dema Lucy Widyantira

NIM : 201503059

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan

didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar

sarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan

yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun belum atau tidak

dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan daftar pustaka.

Madiun, 04 Agustus 2019

Dema Lucy Widyantira

NIM. 201503059

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dema Lucy Widyantira

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Magetan, 13 Nopember 1997

Agama : Islam

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. TK Dharma Wanita Tahun 2002-2004

2. SDN Buluharjo 03 Tahun 2004-2010

3. SMP Budi Utomo Tahun 2010-2013

4. SMA Budi Utomo Tahun 2013-2015

5. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun Tahun

2015-sekarang

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga Skripsi Penelitian yang berjudul

“Hubungan kondisi fisik sumur dan jarak kandang dengan kandungan bakteri coliform

air sumur gali di Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan” dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan Skripsi Penelitian ini telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu dengan kerendahan hati penulus mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Mulyono S.E, yang telah memberikan saya izin untuk melakukan

penelitian di Desa Buluharjo.

2. Bapak Zaenal Abidin S.KM., M.Kes. (Epid) selaku Ketua Sekolah Tinggi

Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun beserta dosen pembimbing I,

yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing saya dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes., selaku Ketua Program

Studi S1 Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Kesehatan Bhakti Husada

Mulia Madiun beserta dosen pembimbing II, yang telah meluangkan

banyak waktu untuk membimbing saya dalam menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

4. Ibu Hanifah Ardiani., S.KM., M.KM, selaku dosen pembimbing I yang

senantiasa mendampingi dan membantu dalam kelancaran sidang skripsi.

5. Ibu Riska Ratnawati S.KM., M. Kes selaku penguji utama yang senantiasa

mendampingi dan membantu kelancaran sidang skripsi.

6. Seluruh masyarakat di Desa Buluharjo yang telah membantu saya dalam

pelaksanaan penelitian skripsi ini.

7. Seluruh anggota keluarga Ayah Ibu dan Suami saya yang telah

memberikan doa dan semangat yang tiada henti, sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman yang sudah bersedia membantu dalam penelitian

skripsi ini.

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

x

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi penelitian ini masih

jauh dari sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan demi perbaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi penulis.

Madiun,04 Agustus 2019

Dema Lucy Widyantira

NIM.201503059

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

xi

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

ABSTRAK

DEMA LUCY WIDYANTIRA

HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK KANDANG

DENGAN KANDUNGAN BAKTERI COLIFORM AIR SUMUR GALI DI

DESA BULUHARJO

87 Halaman, 15 Tabel, 2 Gambar, 9 Lampiran

Latar Belakang Pada sebagian besar penduduk, sumber air untuk

kehidupan sehari-hari berasal dari air tanah (sumur). Salah satu sumber pencemar

air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang memadai.

Pada Desa Buluharjo terdapat 33 warga yang memiliki kandang dan sumur gali.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik sumur

dan jarak kandang dengan kandungan bakteri coliform air sumur gali di desa

buluharjo kecamatan palaosan.

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain

penelitian survei analitik dan rancangan penelitian cross sectional. Teknik

pengambilan sampel Total Sampling dimana jumlah populasi sebanyak 33 sumur.

Teknik analisis data menggunakan chi-square.

Hasil uji statistik menggunakan chi-square menunjukkan ada hubungan

antara dinding sumur dengan kandungan coliform dengan nilai p value 0,023 RP

sebesar 7,778, ada hubungan antara kondisi bibir dengan bakteri coliform nilai p

value 0,023 RP sebesar 7,778, ada hubungan antara kondisi lantai dengan bakteri

coliform nilai p value 0,0001 RP 42,750, ada hubungan antara jarak sumur dengan

kandang nilai p value 0,023 RP 7,778. Berdasarkan penelitian ini, saran yang

diberikan kepada masyarakat yaitu supaya selalu memantau dan memperbaiki

kondisi fisik sumur agar tidak terjadi peresapan sehingga tidak terjadi

pencemaran.

Kata Kunci : Jarak Kandang, Kondisi Fisik Sumur, Bakteri Coliforom

Kepustakaan : 26 (1994-2012)

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

xii

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

ABTSRACT

DEMA LUCY WIDYANTIRA

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE WELL PHYSICAL CONDITION

AND KARANG DISTRICT WITH THE COLIFORM WATER BACTERIA

CONTACT IN THE WELL BULUHARJO VILLAGE

86 Page, 15 Table, 2 Picture, 9 Attachment

For most of the population, the source of water for daily life comes from ground

water (dug wells). One of the sources of dug well water pollutants distance of the

cage and physical condition of dug wells that are not eligible. In the village of

Buluharjo there are 33 residents who have cages and dug wells.

The purpose of this research is to find out the relationship of physical condition

of dug well and the distance of the cage with the content of the coliform bacteria

dug well water in the village of Buluharjo, Plaosan district.

This type of research this uses quantitative methods by design analytic survey

research and research design cross sectional. The sampling technique is Total

Sampling the total population of 33 dug wells.

Statistical test results using chi-square shows that there is a relationship between

the well wall and the coliform content and value p of 0.023 RP of 7.778, there was

a relationship between lip condition with coliform bacteria p value of 0.023 RP of

7.778, there was a relationship between floor conditions and coliform bacteria p

value 0,0001 RP 42,750, there is a relationship between the distance of the well

with the cage value of p value 0.023 RP 7.778. Based on this research, the advice

given to the community is to always monitor and improve the physical condition

of the well so that there is no infiltration so that pollution does not occur.

Keywords: Cage Distance, Well Physical Condition, Coliform Bacteria

Literature: 26 (1994-2012)

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

xiii

DAFTAR ISI

Sampul Depan ........................................................................................................... i

Sampul Dalam ........................................................................................................ ii

Lembar Persetujuan ................................................................................................ iii

Lembar Pengesahan ............................................................................................... iv

Persembahan .......................................................................................................... v

Halaman Pernyataan .............................................................................................. vii

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................... viii

Kata Pengantar ....................................................................................................... ix

Abstark .................................................................................................................. xi

Abstract ................................................................................................................ xii

Daftar Isi .............................................................................................................. xiii

Daftar Tabel ......................................................................................................... xv

Daftar Gambar ...................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ................................................................................................... xvii

Daftar Singkatan .................................................................................................. xviii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 7

A. Tujuan Penelitian ................................................................... 7

B. Tujuan Umum ........................................................................ 7

1.3 Tujuan Khusus .................................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

1.5 Keaslian Penelitian ........................................................................... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air ......................................................................................... 11

2.1.1 Definisi Air ...................................................................... 11

2.1.2 Sumber Air ...................................................................... 12

2.1.3 Manfaat Air ...................................................................... 13

2.1.4 Penggolongan Air ........................................................... 13

2.1.5 Pencemaran Air .............................................................. 14

2.1.6 Syarat Kualitas Air Minum ............................................. 14

2.2 Sumur Gali................................................................................... 16

2.2.1 Pengertian Air Sumur Gali .............................................. 16

2.2.2 Sumur Gali ....................................................................... 16

2.2.3 Tipe Sumur Gali .............................................................. 16

2.2.4 Jarak Sumber Pencemar ................................................... 17

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran .......... 17

2.3 Faktor Kondisi Fisik .................................................................... 17

2.3.1 Dinding Sumur Gali ......................................................... 19

2.3.2 Bibir Sumur Gali.............................................................. 20

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

xiv

2.3.3 Lantai Sumur Gali............................................................ 20

2.3.4 Lokasi Sumur Gali ........................................................... 20

2.3.4 Kedalaman Sumur Gali ................................................... 20

2.4 Bakteri Coliform ......................................................................... 21

2.4.1 Pengertian Bakteri Coliform............................................... 21

2.4.2 Faktor Resiko Bakteri Coliform ......................................... 21

2.5 Kerangka Teori ............................................................................... 23

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 24

3.2 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 25

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 26

4.2 Populasi dan Sampel.................................................................... 27

4.2.1 Populasi ........................................................................... 27

4.2.2 Kriteria Inklusi ................................................................. 27

4.2.3 Sampel ............................................................................. 28

4.3 Kerangka Kerja Penelitian .......................................................... 30

4.3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................. 30

4.3.2 Variabel Penelitian .......................................................... 30

4.3.3 Definisi Operasional ........................................................ 31

4.4 Instrumen Penelitian .................................................................... 34

4.6.1 ................................................................................. Le

mbar Observasi ..................................................................... 35

4.6.2 ................................................................................. Uji

Laboraturium ........................................................................ 35

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 36

4.5.1 Lokasi Penelitian ............................................................ 36

4.5.2 Waktu Penelitian ............................................................. 36

4.6 Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 38

4.7 Teknik Analisis Data ................................................................... 40

4.8 Etika Penelitian ............................................................................ 43

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil dan Pembahasan .................................................................... 44

5.1.1 Gambaran Umum ............................................................... 44

5.1.2 Kependudukan .................................................................... 44

5.2 Hasil Penelitian ............................................................................... 45

5.2.1 Analisis Univariat ............................................................... 45

5.2.2 Analisis Bivariat ................................................................. 48

5.3 Pembahasan..................................................................................... 54

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

xv

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan ......................................................................................... 62

6.2 Saran ............................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 64

LAMPIRAN ........................................................................................................ 65

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .......................................................................... 9

Tabel 4.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 37

Tabel 4.4 Coding ............................................................................................ 40

Tabel 5.1 Mata Pencaharian Penduduk .......................................................... 45

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dinding Sumur ............................................. 46

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Bibir Sumur .................................................. 46

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Lantai Sumur ................................................ 47

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Jarak Kandang .............................................. 47

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Niali Coliform .............................................. 47

Tabel 5.7 Hasil Tabulasi ................................................................................ 49

Tabel 5.8 Hasil Tabulasi ................................................................................ 50

Tabel 5.9 Hasil Tabulasi ................................................................................ 51

Tabel 5.10 Hasil Tabulasi .............................................................................. 52

Tabel 5.11 Rekapitulasi Hasil ........................................................................ 53

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 23

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ............................................................. 24

Gambar 4.1 Rancangaan Penelitian Cross sectional .................................. 27

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian ...................................................... 29

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Bimbingan ................................................................... 65

Lampiran 2 Kartu Seminar Proposal .......................................................... 66

Lampiran 3 Surat Kesbangpol .................................................................... 67

Lampiran 4 Dokumentasi ........................................................................... 68

Lampiran 5 Hasil Laboraturium ................................................................. 69

Lampiran 6 Lembar Observasi ................................................................... 70

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

xix

DAFTAR SINGKATAN

CI : Confident Interval

CFR : Case Fatality Rate

KLB : Kejadian Luar Biasa

RP :Rasio Prevalens

HA : Hektar

SD : Sekolah Dasar

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu jenis sarana penyediaan air bersih pedesaan yang banyak

diusahakan oleh pemerintah sebagai sumber air bersih adalah sumur gali. Air

tanah lebih banyak penggunaanya karena lebih mudah mendapatkannya dan relatif

lebih aman dari pencemaran apabila dibandingkan dengan air permukaan. Sumur

gali yang sudah digunakan dalam waktu relatif lama atau baru nya akan dapat

berpengaruh terhadap pencemaran dilihat dari jarak dan siklus bakteriologis,

karena selain bertambahnya sumber pencemar juga lebih mudahnya sumber

pencemar merembes ke dalam sumur mengikuti aliran air tanah yang berbentuk

memusat ke arah sumur (Chandra, 2006).

Sumur gali merupakan salah satu sumber penyediaan air bersih bagi

masyarakat di pedesaan maupun perkotaan. Sumur gali menyediakan air yang

berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

itu mudah terkena kontaminasi melalui rembesan yang berasal dari kotoran

manusia, hewan, maupun untuk keperluan domestik rumah tangga. Sumur gali

sebagai sumber air bersih harus ditunjang dengan syarat konstruksi, syarat lokasi

untuk dibangunnya sebuah sumur gali, hal ini diperlukan agar kualitas air sumur

gali aman sesuai dengan aturan yang ditetapkan (Waluyo, 2005).

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

2

Air adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa. Manusia dan semua makhluk

hidup butuh air. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi dibumi.

Semua organisme yang hidup tersusun dari sel- sel yang berisi air sedikitnya 60%

dan aktivitas metaboliknya mengambil tempat di larutan air (Enger dan Smith,

2000).

Air merupakan bahan yang penting bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan

di alam ini tidak dapat berlangsung, baik manusia, hewan maupun tumbuhan

(Suryani, 2004).

Air yang mengandung banyak bakteri golongan coliform akan kurang baik

sebagai sumber air minum. Menurut Permenkes No. 492 tahun 2010 tentang

persyaratan air minum, batas kehadiran bakteri coliform dalam air bersih atau air

minum adalah 0 MPN/100 ml untuk air non perpipaan dan perpipaan. Coliform

merupakan organisme yang lebih resisten dalam proses purifikasi air secara

alamiah. (Chandra, 2006).

Sumur gali yang tercemar dapat mengganggu kesehatan lingkungan dan

berbahaya jika digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pencemaran air

dalama Peraturan Pemerintah RI No 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk

hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia

sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak

berfungsi lagi sesuai peruntukannya. (Anonim, 2001). Semakin tinggi tingkat

kontaminasi bakteri coliform semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri

patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran hewan atau mausia ialah bakteri

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

3

Escheria coli, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam, kram perut dan

muntah- muntah (Entjang, 2003).

Masalah kesehatan yang banyak terjadi di dunia, adalah penyakit dan

kematian dini yang di sebabkan oleh faktor-faktor biologi lingkungan manusia

seperti di air, makanan, udara, dan tanah. Penyebab-penyebab tersebut dapat

mengakibatkan kematian dini atas jutaan orang khususnya pada bayi dan anak-

anak. Masalah yang paling dirasakan di Negara-negara berkembang. satu

diantaranya yakni empat juta bayi atau anak meninngal setiap tahun akibat diare

terutama sebagaiakibat air atau makanan yang tercemar (WHO, 2001).

Kejadian diare juga terjadi ada orang dewasa. Di Amerika Serikat,

diperkirakan sekitar 8.000.000 pasien berobat ke dokter dan lebih dari 250.000

pasien dirawat di rumah sakit setiap tahun (1,5 % merupakan pasien dewasa) yang

disebabkan karena diare pada Negara Negara berkembangtermasuk Indonesia

lebih banyak sampai tiga kali dibandingkandengan Negara maju (Sudoyo, 2006).

Diare masih merupakan masalah kesehatan di Negara berkembang seperti

Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survei

morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare Departemen Kesehatan dari tahun

2000-2010 terlihat kecenderungan nai. pada tahun 2000, IR penyakit Diare

301/1000 penduduk, Tahun 2003 naik memjadi 374/1000 penduduk dan tahun

2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih

sering terjadi, CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69

Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%).

Tahun 2009 terjadi KLB di 24 kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang,

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

4

dengan kematian 100 orang (CFR1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB

diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang

(CFR 1,74%). KLB diare masih sering terjadi dengan jumlah penderita dan

keamatian yang banyak. Rendahnya cakupan hygiene sanitasi dan perilaku

kesehatan yang rendah sering menjadi faktor risiko terjadinya KLB diare

(KemKes RI 2011).

Data kasus penyakit diare di kabupaten Magetan pada tahun 2016-2017

adalah 4,42% penduduk yang mengalami diare. Menurut hasil data kesehtan desa

Buluharjo yang menderita diare pada bulan Januari – Maret ada 45 jiwa.

Meskipun angka penyakit diare tergolong rendah tetapi sampai saat ini masih

menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini sering menimbulkan KLB

serta merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi dan balita. Pada tahun

2017 jumlah perkiraan penderita diare di kabupaten magetan sebesar 19.672,

sedangkan penderita yang ditangani sebesar 8.370 penderita yang masalah

utamanya adalah hygine sanitasi pada rumah tangga. Desa Buluharjo berjumlah

4389 jiwa yang terbagi 5 dusun yaitu dusun ndele 692 jiwa, Banyuputih 876 jiwa,

Maron 627 jiwa, Pait 1235 jiwa, Widoro 959 jiwa. Berdasarkan survey

pendahuluan warga desa Buluharjo yang memilikim sumur berjumlah 33 yang

berada pada Dukuh Ndele 5, Dukuh Banyuputih 12, Dukuh Pahit 4, Dukuh Maron

7, Dukuh Widoro 5.

Keberadaan kandang sapi erat hubungannya dengan keadaan lingkungan

dan kesehatan. Salah satu sumber pencemaran terhadap lingkungan adalah

peternakan sapi melalui kotoran yang dikeluarkan setiap hari melalui proses

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

5

pengeluaran melalui sisa pencernaan atau feses (defekasi). Kotoran sapi dalam

jumlah tinggi dapat menjadi sumber pencemaran. Oleh karena nya harus ditangani

secara serius untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap air, udara, tanah,

yang berdampak timbulnya gangguan kesehatan manusia. Kotoran hewan

merupakan sumber mikroorganisme, karena mengandung substrat yang digunakan

mikroorganisme untuk produksi methan. Bakteri dalam kotoran sapi berasal dari

bakteri yang hidup dalam usus disebut juga golongan Enterobacter. Beberapa

spesies bakteri dalam usus dapat menyebabkan gastroenteritis. (Chandra, 2006)

Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak

berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. bangunan

kandang yang baik harus bisa memberikan jaminan hidup yang sehat dan nyaman.

Kandang merupakan bangunan tempat tinggal ternak, yang ditujukan untuk

melindungi ternak terhadap gangguan dari luar yang merugikan seperti terik

matahari, hujan, angin, gangguan binatang buas, serta memudahkan pengelolaan

(Deptan, 2000).

Penelitian yang dilakukan oleh Rafikhul Rizza di Kelurahan Podosugih

Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan pada tahun 2013 menunjukkan

bahwa ada hubungan antara kondisi lantai sumur gali, dan jarak sumur gali

dengan sumber pencemar dengan kadar nitrit pada air sumur gali di Kelurahan

PodosugihKecamatan Pekalongan Kabupaten Pekalongan Barat Kota Pekalongan.

Dimana kondisi luas lantai <1 meter dari tepi sumur dan jarak sumur yang tidak

memenuhi persyaratan yaitu ≤95 meter dari sumber pencemar. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Rina Mutiara Ginting di Kelurahan Martubung

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

6

Kecamatan Medan Labuhan tahun 2008 juga menunjukkan bahwa ada hubungan

antara faktor risiko dengan kualitas air sumur gali di Kelurahan Martubung

Kecamatan Medan Labuhan tahun 2008. (Rafikhul Rizza, 2013)

Desa Buluharjo merupakan desa yang sebagian besar warganya berprofesi

sebagai peternak sapi untuk berinvestasi meningkatkan ekonominya. Berdasarkan

observasi di lapangan sumur gali dengan jarak kandang sapi yang < 10 M akan

memungkinkan tercemar oleh limpasan yang mengandung kotoran sapi. Sesuai

dengan studi pendahuluan tanggal 6 dan 7 April, 2019 di Desa Buluharjo dengan

wawancara dari 10 warga yang memilki sumur dan kandang, rata-rata masyarakat

di Desa Buluharjo tidak mengetahui bahwa jarak kandang yang terlalu berdekatan

dengan sumber air dapat mempengangaruhi kualitas air terutama keberadaan

bakteri coliform pada sumber air yang menimbulkan bahaya jika di konsumsi.

Kondisi sanitasi di Desa Buluharjo sendiri belum sesuai dengan persyaratan yang

ditetapkan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Kementrian Pertanian Tahun 2010 yaitu konstruksi kandang antara lain lantai,

kerangka, atap dan didnding. Konstuksi kandang disana dapat digambarkan atau

dinilai buruk karena dari lantai kandang, atap kandang, dinding kandang masih

belum memenuhi syarat. Sumur gali di desa Buluharjo juga bisa dikatakan belum

memenuhi syaratpembuatan sumur gali, seperti konstruksi sumurnya yang buruk

tidak disemen dan jarak sumur dengan sumber pencemar disekitar yang rata-rata

hanya berjarak antara 3-7 meter dari sumber pencemar. Hal tersebut

memungkinkan uji laboraturium akan diperoleh hasil tidak memenuhi persyaratan

Permenkes RI NO. 416/Menkes/ PER/IX/1990 tentang persyaratan air bersih yaitu

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

7

minimala air sumur gali mengandung bakteri Coliform ≤50/100 ml air. Apalagi

persyaratan dari Permenkes No. 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang persyaratan air

minum yaitu Coliform dalam air minimal ≤0/100 ml. Kemungkinan hasil tersebut

tentu berisiko terjadinya gangguan kesehatan akibat mikroorganisme bakteri

dalam sumur utamanya adalah bakteri coliform dalam air sumur gali yang

dikonsumsi oleh masyarakat. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti

bertujuan untuk melakukan observasi untuk mengetahui apakah ada “hubungan

kondisi fisik sumur dan jarak kandang dengan peternakan sapi terhadap

kandungan bakteri coliform dalam air sumur gali di desa Buluharjo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, survey pendahuluan dan identifikasi

masalah maka rumusan masalah penelitian ini adalah: “Apakah ada Hubungan

Kondisi Fisik Sumur dan Jarak Kandang dengan Kandungan Bakteri coliform Air

Sumur Gali”

1.3 Tujuan Penelitian

A. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian adalah “menganalisis hubungan kondisi fisik

sumur dan jarak kandang dengan kandungan bakteri coliform air sumur gali”

B. Tujuan Khusus

a. Menganalisis hubungan dinding sumur gali dengan keberadaan bakteri

coliform pada air sumur gali.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

8

b. Menganalisis hubungan lantai sumur gali dengan keberadaan bakteri

coliform pada air sumur gali

c. Menganalisis hubungan bibir sumur gali dengan keberadaan bakteri

coliform pada air sumur gali.

d. Menganalisis hubungan jarak sumur dengan kandang terhadap

keberadaan bakteri coliform pada air sumur gali.

1.4 Manfaat penelitian

A. Manfaat Teoritis

Mampu memberikan pengetahuan jarak sumur dengan kandang terhadap

bakteri coliform

B. Manfaat Praktis

Manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian diantara lain:

a. Bagi pemerintah

Bagi pemerintah desa Buluharjo hasil penelitian ini di harapkan dapat

digunakan sebagai masukan dalam rangka pembinaan kesehatan umtuk

pembuatan sumur pada masyarakat agar memperhatikan jarak sumur

dengan kandang.

b. Bagi institusi

Bagi STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN hasil penelitian

ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi peneliti lain yang

terkait di masa yang akan datang.

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

9

c. Bagi peneliti

Diharapkan penelitian ini bisa menjadi sarana pengetahuan dan

pelajaran yang akan dibawa didunia kerja.

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelitian sebelumnya ada beberapa judul penelitian yang

hamper sama dengan penelitian yang akan dilakuakan.

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Pembeda Penelitian terdahulu

1. Peneliti M.Iqbal Pratama Sekedang, Zakiyah

Heryawati Manaf, Razali (2016).

Christina R.

Marpaun,

Ricky C.

Sondakh,

Woodford

B. S. Joseph

(2018).

Inoy

Trisnaini,

Elvi

Sunarsih,

Dwi

Septiawati

(2018)

2. Judul Kontaminasi Bakteri Koliform Pada

Air Minum Isi Ulang Di Desa Ilie

Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda

Aceh

Analisis

Bakteriologi

Air Dan

Kondisi

Fisik Sumur

Gali Di

Sekitar

Lokasi Tpa

Sumompo

Kecamatan

Tuminting

Kota

Manado

Analasis

Faktor

Risiko

Kualitas

Bakteriologis

Air Minum

Isi Ulang Di

Kabupaten

Ogan Ilir

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

10

No Pembeda Penelitian terdahulu

3. Desain Persumtive test Descriptive Cross

sectional

4. Variabel Variabel dependent: Baktetiriologi

Variable independent: kondisi fisik

jarak TPA

Variable

dependent:

bakteriologi

Variabel

independent:

kondisi fisik

sumur gali

lokasi TPA

Variable

dependent:

bakteriologis

Variable

independent:

air minum isi

ulang

5. Pembeda Variabel yang di gunakan 1.

dependent: Bakteri coliform

1. Independent:

Kondisi fisik sumur

dengan jarak kandang

Tempat

penelitian

Desa

Buluharjo

Kecamatan

Plaosan

Tahun

Penelitian

pada tahun

2019

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

2.1.1 Definisi Air

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi

kehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung.

Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi

manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan

dan kesejahteraan manusia (Kesehatan Lingkungan, 2017).

Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap), air merupakan

satu-satunya zat secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya

tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus H2O yaitu satu molekul air

tersusun atau dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom

oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi

standar (Allafa, 2008).

Menurut Peraturan Pemerintah no 82 tahun 2001 tentang pengelolaan

kualitas air dan pengendalian pencemaran air bahwa yang dimaksud dengan air

adalah semua jenis air yang terdapat diatas ataupun dibawah permukaan tanah,

termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut

yang berada di darat.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

12

Keberadaan air tanah sangat tergantung besarnya curah hujan dan besarnya

air yang meresap ke dalam tanah. Kondisi tanah yang berpasir lepas atau batuan

yang permeabilitasnya tinggi akan mempermudah infiltrasi air hujan ke dalam

formasi batuan. Sebaliknya, batuan dengan sedimentasi kuat dan kompak

memiliki kemampuan untuk meresapkan air kecil. Dalam hal ini hampir sama

curah hujan akan mengalir sebagai limpasan (runoff) dan terus ke laut. Faktor

lainnya adalah perubahan lahan-lahan terbuka menjadi pemukiman dan industri,

serta penebangan hutan tanpa kontrol. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi

infiltrasi terutama bila terjadi pada daerah resapan (Usmar dkk, 2006).

2.1.2 Sumber Air

Air yang ada di permukaan bumi berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan

letak sumbernya air dibagi menjadi tiga, yaitu air hujan air permukaan dan air

tanah. Air hujan merupakan sumber utama dari air di bumi. Air ini pada saat

pengendapan dapat dianggap sebagai air yang paling bersih, tetapi pada saat

diatmosfer cenderung mengalami pencemaran oleh beberapa partikel debu,

mikroorgsnisme dan gas (misal: karbondioksida, nitrogen dan omonia). Air

permukaan meliputi badan-badan air semacam sungai,danau, telaga, waduk, rawa

dan sumur permukaan. Sebagian besar air permukaan ini berasal dari air hujan dan

mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah dan lainnya. Air tanah berasal

dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, kemudian mengalami penyerapan

ke dalam tanah dan penyaringan secara alami. Proses-proses ini menyebabkan air

tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan (Chandra,B 2007).

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

13

2.1.3 Manfaat Air

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.

Sekitar tiga perempat bagian dari tubuh manusia terdiri dari air. Air digunakan

untuk mendukung hampir seluruh kegiatan manusia. Sebagai contoh, air

digunakan untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan membersihkan

lingkungan rumah.

Air juga dimanfaatkan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam

kebakaran, tempat rekreasi dan transportas. Air dibutuhkan organ tubuh untuk

membantu terjadinya proses metabolisme, sistem asimilasi, keseimbangan cairan

tubuh, proses pencernaan, pelarutan dan pengeluaran racundari ginjal, sehingga

kerja ginjal menjadi ringan (Chandra, B 2007).

2.1.4 Penggolongan Air

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang

pengendalian pencemaran air, Bab III pasal 7 menyebutkan bahwa ada empat

golongan air menurut peruntukannya, yaitu : Air golongan A, adalah air yabg

dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih

dahulu; Air golongan B, adalaah air yang dapat digunakan sebagai air baku air

minum; Air golongan C, adalah air yang dapat digunakan untuk keperluan

perikanan dan peternakan; dan Air golongan D, adalah air yang dapat digunakan

untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan usaha

perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air.

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

14

2.1.5 Pencemaran Air

Pencemaran air disebabkan oleh masuknya bahan pencemar yang dapat

berupa gas, bahan-bahan terlarut dan partikulat. Bahan-bahan tersebut masuk ke

dalam badan air melalui atmosfer maupun tanah. Sumber pencemar dapat tersebar

atau pada lokasi tertentu. Limbah dari daerah pertanian yang mengandung

pestisida dan pupuk, limbah dari daerah pemukiman dan limbah dari perkotaan

adalah contoh sumber pencemar yang tersebar. Knalpot mobil, cerobong asap

mobil dan saluran limbah industri merupskan contoh sumber pencemar pada

lokasi tertentu.

2.1.6 Syarat Kualitas Air Minum

Air minum supaya tidak menyebabkan penyakit, harus memenuhi syarat

kualitas, yaitu meliputi persyaratan fisik, kimia dan bakteriologis (Notoatmodjo,

2007). Kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

492/Menkes/SK/IV/2010, meliputi:

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

15

1. Parameter wajib

a. Persyaratan Fisik

b. Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan fisik yaitu,

tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna (maksimal 15 TCU), suhu

udara maksimum ± 30C, dan tidak keruh (Maksimum 5 NTU).

c. Persyaratan Mikrobiologi

Syarata mutu air minum sangat ditentukan oleh kintak bakteri

Coliform salah satunya adalah Escheria coli, sebab keberadaan bakteri

Esheria coli merupakan indikator terjadinya pencemaran tinja dalam

air. Standar kandungan Escheria coli dan total bakteri coliform pada

air minum 0 per 100 ml sampel.

2. Parameter Tambahan

a. Persyaratan Kimia

Kualitas kimia adalah yang berhubungan dengan ion-ion senyawa

maupun logam yang membahayakan, seperti Raksa (Hg), Timbal (Pb),

Perak (Ag), Tembaga (Cu), dan seng (Zn). Residu dari senyawa

lainnya yang bersifat racun adalah residu pestisida yang dapat

menyebabkan perubahab bau, rasa dan warna air (Pratiwi, 2007).

b. Persyaratan Radioaktivitas

Kadar maksimum cemaran radioaktivitas dalam air minum tidak boleh

melebihi batas maksimum yang diperbolehkan karena dapat

menimbulkan kerusakan pada sel-sel. Kerusakan dapat menyebabkan

kematian, perubahan komposisi genetika dapat menimbulkan kanker

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

16

dan mutasi sel. Parameter radioaktiv dibagi menjadi parameter sinar

alfa, beta, dan gamma.

2.2 Sumur Gali

2.2.1 Pengertian Air Sumur Gali

Salah satu sumber air bersih yang dimanfaatkan oleh masyarakat adalah

sumur gali, merupakan bangungan penyadap air atau pengumpul air tanah dengan

cara menggali. Kedalaman sumur bervariasi anatar 5 meter samapai 10 meter dari

permukaan tanah tergantung pada kedudukan muka air tanah setempat dan juga

morfologi daerah. Air tanah dari sumur gali dimanfaatkan untuk keperluan rumah

tangga terutama untuk minum, masak, mandi, dan mencuci. (Marsono, 2009).

2.2.2 Sumur Gali

Sumur gali adalah salah satu kontruksi sumur yang paling umum dan

meluas dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan

rumah-rumah perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari

permukaan tanah. Sumur gali mneyediakan air yang berasal dari lapisan tanah

yang relative dekat dari permukaaan tanah, oleh karena itu dengan mudah

terkontaminasi melalui rembesan.

2.2.3 Tipe Sumur Gali

Menurut Joko (2010), tipe sumur gali ada dua macam, yaitu:

a) Tipe I: di pilih apabila keadaan tanah tidak menunjukkan gejala mudah

retak atau runtuh. Dinding atas dibuat dari pasangan bata/ batako / batu

belah dengan tinggi 80 cm dari permukaan lantai, dinding baah dari

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

17

bahan yang sama atau pipa beton sedalam minimla 300 cm dari

permukaan lantai.

b) Tipe II: dipilih apabila keadaan tanah menunjukkan gelaja mudah retak

dan runtuh, dinding atas terbuat dari pasangan bata/batako/batu belah

setinggi 80 cm dari pemukaan lantai. Dinding bawah sampai kedalaman

sumur dari pipa beton minimal sedalam 300 cm dari permukaa lantai dari

pipa beton kedap air dan sisanya dari pipa beton berlubang.

2.2.4 Jarak Sumur Gali dengan Sumber Pencemar

Agar sumur air terhindar dari pencemaran maka harus diperhatikan adalah

jarak sumur dengan jamban, lubang galian untuk air limbah (cesspool,seepage

pit), dan sumber-sumber pengotoran lainnya. Jarak tersebut tergantung pada

keadaan serta kemiringan tanah. Lokasi sumur pada daerah yang bebas banjir

sehingga tidak ada genangn air. Jarak sumur pada daerah yang bebas banjir

sehingga tidak ada genangan air. Jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi

dari sumber pencemaran (Gabriel, 2001).

Persyaratan sumur gali dengan sumber pencemar adalah sebagai berikut:

a. Apabila letak sumber pencemar lebih tinggi dari sumber air dan

diperkirakan air tanah mengalir ke sumur maka jarak minimal sumur

terhadap sumber adalah 11 m.

b. Jika letak sumber pencemar sama atau lebih rendah dari sumur maka

jarak minimal sumur gali tersebut 10 m.

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

18

c. Yang termasuk sumber pencemar adalah jamban, air kotor/comberan,

tempat pembuangan sampah, kandang ternak dan saluran resapan

(Marsono, 2009).

2.2.5 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pencemaran sumur gali

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran sumur gali dibagi menjadi

dua, yaitu meliput faktor sanitasi sumur gali (Mulyana 2003) dan juga faktor

lain yang berpengaruh terhadap pencemaran sumur gali (Marsono 2009).

a. Jarak Jamban

Jamban merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan

mengumpulkan kotoran manusia dalam suatu tempat tertentu dan tidak

menjadi penyebab penyakit serta mengotori lingkungan pemukiman

(Soeparman & Suparmin 2001). Semakin jauh jarak jamban dengan sumur

gali akan menyebabkan jumlah bakteri semakin sedikit, dan sebaliknya

semakin dekat jamban akan menyebabkan jumlah bakteri semakin bertambah.

Hal ini disebabkan karena tanah tersusun dari berbagai jenis material (batu,

pasir, dll) yang akan menyaring bakteri yang melewatinya (Marsono 2009).

Berdasarkan penelitian Tattit Khomariyatika (2011), menyatakan adanya

pengaruh jarak jamban dengan kualitas bakteriologis sumur gali.Jarak jamban

dengan letak sarana sumur gali yang memenuhi syarat paling sedikit 11 meter

(Depkes RI 1994).Sehingga dengan jarak lebih dari 10 meter air sumur gali

tidak terkontaminasi bakteri (Boekoesoe 2010).

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

19

c. Sumber pencemar

Karakteristik limbah ditentukan oleh jenis sumber pencemar. Karakteristik

limbah rumah tangga berbeda dengan karakteristik limbah jamban dan septic

tank. Limbah jamban dan septic tank banyak mengandung bahan organik

yang merupakan habitat bagi tumbuhnya mikroorganisme. Sumber pencemar

lain ini berupa limbah rumah tangga yang meliputi tempat sampah, genangan

air bekas cucian, dan kandang ternak. Perbedaan karakteristik limbah

mempunyai pengaruh yang berbeda pula terhadap kualitas bakteriologis air

sumur gali (Kusnoputranto 2007).

2.3. Faktor Kondisi Fisik Sumur Gali

2.3.1 Dinding Sumur Gali

Tinggi dinding sumur/dinding bawah minimal 300 cm dari permukaan lantai

sumur dari pipa beton kedap air dan sisanya dari pipa beton berlubang (Tri Joko,

2010:86). Pada kedalaman 300 cm dari permukaan tanah, dinding sumur harus

dibuat dari tembok beton yang tidak tembus air agar perembasan air permukaan

yang telah tercemar tidak terjadi. Kedalaman 300 cm diambil karena bakteri pada

umumnya tidak dapat hidup lagi pada kedalaman tersebut.

2.3.2 Bibir Sumur Gali

Bibir sumur/dinding atas dibuat dari pasangan bata/batako/batu belah

setinggi 80 cm dari permukaan lantai sumur (Tri Joko, 2010:86). Di atas tanah

dibuat tembok yang kedap air setinggi minimal 80 cm untuk aspek keselamatan

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

20

serta untuk mencegah pengotoran dari air permukaan apabila daerah tersebut

adalah daerah banjir.

2.3.3 Lantai Sumur Gali

Ukuran lantai sumur gali minimal 100 cm dari dinding sumur bagian luar

dengan mirin ke luar (Tri Joko, 2010:86). Lantai sumur harus kedap air, tidak

retak/bocor, mudah dibersihkan, dan tidak tergenang air dibuat agak miring keluar

agar air buangan dapat mengalir keluar.

2.3.4 Lokasi Sumur Gali

Lokasi pembuatan sumur biasanya berhubungan dengan jarak sumber

pencemar. Agar sumur terhindar dari pencemaran maka harus memperhatikan

jarak antara sumur dengan jamban, kandang ternak, dan sumber pencemar

lainnya. Lokasi sumur gali berjarak horisontal minimal 11 meter kearah hulu

aliran air tanah dari sumber pengotoran, seperti dari bidang dari tangki septik,

lubang galian sampah, kandang dll (Tri Joko, 2010:90). Bila letak sumur lebih

rendah dari sumber pencemar maka jarak harus diusahakan lebih dari 15 meter

dari sumber pencemar.

2.3.5 Kedalaman Sumur Gali

Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas

dipergunakan untuk mengambil tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah

perorangan sebagai sumber air minum. Kedalaman sumur menurut Tri Joko

(2010) harus ≥15 meter dari permukaan tanah.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

21

2.4 Bakteri Coliform

2.4.1 Pengertian Bakteri Coliform

Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup didalam

saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan

bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri

indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi

indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif

dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh lebih

murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh

bakteri coliform adalah, Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes. Jadi,

coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya,

kualitas air semakin baik.

2.4.2 Faktor Resiko Bakteri

E.Coli jika masuk ke dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak dapat

membahayakan kesehatan. Walaupun E.Coli merupakan bagian dari mikroba

normal saluran pencernaan, tapi saat ini telah terbukti bahwa galur-galur tertentu

mampu

menyebabkan gastroenteritis taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan.

Sehingga, air yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari berbahaya dan

dapat menimbulkan penyakit infeksius (Suriaman, 2008).

E. coli enteroinvasif (enteroinvasive E.coli (EIEC)). Beberapa E.coli dapat

menyebabkan diare berdarah dan berinvasi ke usus besar. Strain ini terdiri dari

sejumlah kecil serogrup yang dapat dibedakan dari E.coli Enterotoksegenik dan

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

22

E.coli enteropatogenik dan disebut E.coli enteroinvasif. Strain ini seperti

organisme lain yang bersifat invasif, sering juga terdapat dalam tinja yang penuh

dengan leukosit dan eritrosit (Suharyono, 2008).

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

23

2.1 Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka konsep

Sumber: Boekoso 2010, Suriman 2008, Suharyono 2008,Gabriel 2001, Marsono

2009, Trijoko 2010, Mulyono 2003, Usmar 2003.

Sumber Pencemar

Jamban/ septic tank

Tempat

pembuangan air/

comberan

Kandang ternak

TPS

Kondisi Fisik

Dinding sumur

Bibir sumur

Lantai sumur

Lokasi sumur

Kedalaman sumur

Kandungan

Bakteriologi

Coliform air sumur

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

24

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual atau kerangka berfikir merupakan dasar pemikiran

pada penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta, observasi dan tinjauan pustaka

(Muchson, 2017). Kerangka konseptual dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut :

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Kandungan Bakteri

Coliform Air Sumur

Gali

dinding sumur

gali

Lantai sumur

gali

Bibir sumur

gali

Jarak kandang

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

25

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, menjelaskan bahwa ada hubungan

kondisi fisik sumur dan jarak kandang dengan kandungan bakteri Coliform di Desa

Buluharjo Kecamatan Plaosan.

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel

atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan dan secara umum

maupun khusus menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lain

(Rosjidi & Liawati, 2013:27).

H0 adalah pernyataan menolak atau tidk ada hubungan variabel satu dengan variabel

lainnya.

H1 adalah pernyataan penerimaan atau ada hubungan antara variabel satu dengan

variabel lainnya.

H1 : Ada hubungan kondisi lantai sumur gali dengan kandungan bakteri

Coliform pada air sumur gali di desa Buluharjo

H1 : Ada hubungan kondisi dinding sumur gali dengan kandungan bakteri

Coliform pada air sumur gali di desa Buluharjo.

H1 : Ada hubungan kondisi bibir sumur gali dengan kandungan bakteri

Coliform pada air sumur gali di desa Buluharjo.

H1 : Ada hubungan jarak sumur gali dengan kandang terhadap keberadaan

bakteri Coliform pada air sumur gali di desa Buluharjo.

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

26

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah perencanaan, pola dan strategi penelitian sehingga

dapat menjawab pertanyaan penelitian arau masalah. Desaian penelitian merupakan

prosedur perencanaan dimana peneliti dapat menjawab pertanyaan penelitian secara

valid, objektif, akurat dan hemat ekonomis. Desain penelitian merupakan rancangan

penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga memberikan arah bagipeneliti

untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan atau masalah penelitian

(Cholik, 2017).

Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode survei analitik dengan

pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang dilakukan yang menekankan

waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu

kali pada satu saat (Nursalam, 2013).

Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan anatara kondisi fisik

sumur gali dan jarak kandang dengan bakteri coliform di Desa Buluharjo Kecamatan

Plaosan.

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

27

Gambar 4.1 Rancanagan Penelitian Cross sectional

Sumber: Notoatmodjo, 2010

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah kelompok subjek yang menjadi populasi penelitian (Cholik,

2017). Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh sumur dan seluruh kandang yang ada di

Desa Buluharjo dengan jumlah 33 sumur gali.

4.2.2 Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari suatu populasi target yang

akan dijadiakan subjek penelitian (Nursalam, 2003:96) Kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah sumur gali yang terdapat kandang ternak di Desa Buluharjo.

Populasi / sampel

Faktor Risiko

(+)

Faktor Risiko (-)

Efek (+) Efek (-) Efek (+)

(+)

Efek (-)

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

28

4.2.3 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap telah

mewakili populasi (Widyatmoko, 2012). Syarat sampel terdiri dari representative

(mewakili) dan sampel harus cukup banyak sampel dalam penelitian ini adalah semua

Sumur gali di Desa Buluharjo kecamatan Plaosan.

4.2.4 Teknik Pengambilan sampel

Sampling atau teknik pengambilan sampel merupakan sebuah proses

penyelesaian jumlah dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik

pengambilan sampel adalah berbagai cara yang ditempuh untuk mendapatkan sampel

yang benar-benar sesuai dengan seluruh subjek penelitian tersebut (Nursalam, 2013).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan

jumlah populasi (Sugiyono, 2011).

4.2.5 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja adalah suatu struktur konsepsual dasar yang digunakan untuk

memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks (Nursalam, 2013). Adapun

kerangka kerja pada penelitian ini sebagai berikut:

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

29

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitia

Tehnik Sampling

Total Sampling

Pengumpulan Data

Observasi dan Uji Laboratorium

Pengolahan data: editing, entry, coding dan tabulating

Analisa Data:

Chi Square

Hasil Penelitian

Kesimpulan

Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian survei analitik dengan desain cross sectional

Populasi

33 sumur di desa buluharjo kecamatan plaosan

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

30

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian mengandung pengertian ukuran atau ciri-ciri yang dimiliki

oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel Independen atau Variabel Bebas

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Wiratna,

2014). Variabel independen dalam penelitian ini adalah dinding sumur,

lantai sumur, bibir sumur dan jarak kandang.

b. Variabel Dependen atau Variabel Terikat

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena

adanya variabel bebas (Wiratna, 2014). Dalam penelitian ini variabel

dependen adalah bakteri coliform pada air sumur gali .

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

31

4.4 Definisi Opersional

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala

Data Skor

Variabel Bebas

Dinding sumur

Bibir sumur

Lantai sumur

Dinding sumur bawah

minimal 3 meter dari

permukaan lantai sumur

Bibir sumur di buat

setinggi 80 cm dari

permukaan lantai

sumur.

Lantai sumur berukuran

minimal 1 meter dari

dinding luar.

Dinding sumur/ dinding

bawah minimal 3 m dari

permukaan lantai.

Bibir Sumur dibuat rapat air

dengan tinggi minimal 80 cm

dari permukaan lantai sumur.

Lantai sumur berukuran 1

meter dari dinding luar.

Lembar

Observasi

Lembar

Observasi

Lembar

Observasi

Nominal

Nominal

Nominal

0= Tidak

memenuhi, jika

< 3 m

1= memenuhi

syarat jika ≥3

meter.

0= Tidak

memenuhi, jika

< 80 cm.

1= Memenuhi

syarat, jika ≥ 80

cm.

0= Tidak

memenuhi

syarat, jika

lantai berukuran

< 1 meter dari

dinding luar dan

tidak ada

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

32

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala

Data Skor

Jarak kandang

Jarak kandang atau

sumber pencemar

minimal 10 meter dari

sumur gali.

Jarak kandang minimal 10

meter dari sumur gali

kemiringan

sumur.

1= memenuhi

syarat jika lanati

sumur berukan

1 meter da nada

kemiringan.

0= tidak memenuhi

syarat jika, jarak

kandang < 10

meter.

1= memenuhi

syarat jika jarak

kandang ≥ 10

meter dari

sumur gali.

Variabel Terikat

Bakteri Colifrom Keberadaan bakteri

Coliform pada sumur

gali yang di periksa

secara uji laboraturium.

Peraturan Menteri Kesehatan

Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 492 Tahun 2010 batas

kehadiran bakteri kolifrom pada

air adalah 50 MPN/100 ml

Uji

Laboratorium

Nominal 0= tidak memenuhi

syarat jika tidak

memenuhi

baku mutu.

1= memenuhi

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

33

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala

Data Skor

syarat, jika

memenuhi baku

mutu.

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

34

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang dimati. Secara spesifik semua fenomena ini

disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2017). Adapun instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar Observasi

Instrumen observasi terdiri atas Checklist dan Rating scale. Pada suatu

pengukuran, peneliti menggunakan pendekatan berdasarkan kategori sistem

yang telah dibuat oleh peneliti untuk mengobservasi suatu peristiwa dan

perilaku dari subjek. Hal yang sangat penting pada teknik pengukuran

dengan adanya sistem kategori adalah adanya definisi secara hati-hati

terhadap perilaku yang di observasi. Setiap kategori harus dijelaskan secara

mendalam dengan definisi operasional, supaya observasi dapat mengkaji

kejadian yang timbul. Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan

untuk mengetahui kondisi fisik sumur yaitu dinding, bibir, lantai dan

kedalaman yang diukur menggunakan meteran gulung (tali yang di beri

batu).

Instrumen penelitian kondisi fisik sumur gali:

1) Lembar observasi

2) Bolpoin

3) Meteran gulung

4) Tali dan batu yang diikat

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

35

5) Water pas

Langkah penelitian:

1) siapkan lembar observasi dan bolpoin untuk mencatat

2) ambil meteran gulung untuk mengukur bibir sumur

3) ambil tali yang diikat dengan batu untuk mengukur dinding sumur

dari permukaan lantai

4) ambil water pas dan meteran gulung untuk mengukur lebar lantai

luar dan letakkan waterpas pada lantai luar sumur.

2. Uji Laboratorium

a. Uji laboratorium dilakukan di Laboratorium Poli Teknik Kesehatan

Lingkungan Magetan. Untuk teknik pengambilan sampel pertama

melakukan pengelompokkan air sumur yang berjarak <10 meter. ≥10

meter dengan kandang ternak. Kemudian dilakukan pengambilan air

sumur dengan cara berikut:

1) Botol kaca yang sudah di oven pada suhu 1800C

2) Sumbu api dan spiritus

3) Korek api

4) Tabung penyimpan sampel

Cara penganbilan sampel:

1) Isi botol kaca dengan spiritus

2) Buat sumbu dengan kapas diatas botol spiritus

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

36

3) Ambil botol steril dan bakar botol steril tersebut diatas api

4) Masukkan air sumur pada botol steril sebanyak 100 ml

5) Beri label pada botol sampel

6) Ulangi hal tersebut hingga sampel air lengkap

7) Bawa sampel ke laboraturium

8) sampel siap di periksa oleh pihak laboraturium

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi adalah tempat penelitian yang digunakan untuk pengambilan data atau

sampel selama kasus berlangsung (Notoadmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di

Desa Buluharjo kecamatan plaosan

4.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan di sumur penduduk sekitar Desa

Buluharjo Kecamatan Plaosan

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

37

Tabel 4.2 Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Pelaksanaan

1 Pengajuan Judul 19 Maret 2019

2 Penyusunan Proposal 16 April - 21 Mei 2019

3 Ujian Proposal 09 Juni 2019

4 Revisi Proposal 9 Juni – 17 Juli 2019

5 Pengambilan sampel dan penelitian 20 Juli - 27 Juli 2019

6 Penyusunan Skripsi 28 Juli

7 Seminar Hasil Skripsi 22 agustus 2019

8 Revisi 23-30 agustus 2019

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

38

4.6 Prosedur Pengumpulan Data

4.6.1 Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh

peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Pada

umumnya data primer ini belum tersedia, sehingga seorang peneliti harus

melakukan pengumpulan data sendiri berdasarkan kebutuhannya. Data

primer dari penelitian ini diperoleh langsung dari hasil survei pendahuluan

dan observasi oleh peneliti secara langsung di desa Buluharjo.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan

sumber lain atau pihak lain yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan

dengan obyek penelitan atau dapat dilakukan dengan menggunakan data

yang diperoleh dari instansi terkait. Data sekunder penelitian ini diperoleh

dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.

4.6.2 Pengolahan Data

Menurut Notoadmodjo (2012), proses pengolahan data ini melalui tahap-

tahap yaitu sebagai berikut:

1. Editing

Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus

dilakukan penyuntingan (Editing) terlebih dahulu. Secara umum editing

adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesinoner tersebut:

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

39

a. Apakah lengkap, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi,

b. Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas

atau terbaca,

c. Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya,

d. Apakah jawaban-jawaban pertanyaan konsisten dengan jawaban

pertanyaan yang lainnya.

1. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting. Selanjutnya dilakukan

peng “kodean”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan.

Tabel 4.4 Coding data variabel Hubungan Kondisi Fisik

Sumur dan Jarak Kandang dengan Kandungan

Bakteri Coliform Air Sumur Gali di Desa

Buluharjo Kecamatan Plaosan.

No. Variabel Coding Data

1. Dinding tinggi minimal 3

meter.

Bibir / dinding atas

minimal 80 cm

Lantai berukuran 1 meter

dari dinding bagian luar

dan miring.

0= Tidak memenuhi syarat jika < 3

meter

1= Memenuhi syarat jika ≥ 3 meter

0= Tidak memenuhi syarat jika <

80 cm

1= Memenuhi syarat jika ≥ 80 cm.

0= Tidak memenuhi jika lantai < 1

meter dan tidak miring.

1= Memenuhi jika lantai berukuran

≥ 1 meter dan mempunyai

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

40

kemiringan.

No. Variabel Coding Data

Jarak kandang harus

minimal 10 meter dari

sumur gali

0= Tidak memenuhi syarat jika

jarak kandang < 10 meter dari

sumur gali.

1= Memenuhi syarat jika jarak

kandang ≥ 10 meter dari sumur

gali.

2. Bakteri coliform 0= Tidak memenuhi syarat, jika

tidak memenuhi baku mutu

yang di tentukan

1= Memenuhi syarat, jika sesuai

dengan baku mutu air yang di

tentukan

2. Entry, memasukkan data untuk diolah menggunakan

komputer.

3. Cleaning, mengecek kembali data yang sudah dimasukkan

untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

kesalaham-kesalaham kode, kelengkapan dan sebagainya

kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

4. Tabulating, yang mengelompokkan data sesuai variabel yang

akan diteliti guna memudahkan analisis data.

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

41

4.7 Teknik Analisis Data

4.7.1 Analisis Univariat

Analisis Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari

jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median

dan standar deviasi. Pada umumya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2012).

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggambarkan masing-

masing variabel baik variabel bebas berupa kondisi fisik sumur dan ajarak

kandang dan variabel terikat berupa kandungan bakteri coliform pada air sumur

gali di Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan

4.7.2 Analisis Bivariat

Apabila telah dilakukan analisis univariat tersebut di atas, hasilnya akan

diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan

analisis bivariat. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoadmodjo, 2012).

Analisis bivariat dalam mengetahui atau mengidentifikasi hubungan jarak

tempat penampungan sementara sampah dan konstruksi bangunan dengan

kualitas fisik air sumur di Kabupaten Ponorogo menggunakan uji chi-square.

Syarat uji chi-square yaitu:

1. Semua pengamatan dilakukan dengan independent,

2. Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan 1 (satu). Sel-sel

dengan frekuensi harapan kurang dari 5 tidak melebihi 20% dari total

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

42

sel. Apabila melebihi 20% dari total sel maka menggunakan uji

alternatif dari chi-square yaitu fisher exact.

Analisis chi-square sebenarnya merupakan statistik non parametrik. Hal

ini disebabkan karena data untuk pengujian chi-square di sini digunakan untuk

mencari hubungan dan tidak dapat untuk melihat seberapa besar hubungannya.

Chi-square dapat melihat tabulasi silang (Sujarweni, 2015). Keputusan dari

pengujian chi-square yaitu:

1. Apabila p value ≤ 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga

antara kedua variabel ada hubungan yang bermakna,

2. Apabila p value > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga

antara kedua variabel tidak ada hubungan yang bermakna,

3. 95%CI tidak melewati angka 1 artinya berhubungan 95%CI melewati

angka 1 artinya tidak berhubungan.

Syarat rasio prevalens, sebagai berikut:

1. RP (Rasio prevalens) < 1, artinya ada hubungan namun variabel

tersebut tidak menjadi faktor resiko,

2. RP (Rasio prevalens) > 1, artinya ada hubungan dan variabel tersebut

menjadi faktor resiko,

3. RP (Rasio prevalens) = 1, artinya variabel bebas tersebut tidak menjadi

faktor resiko.

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

43

4.8 Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek

penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.

Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingaa penelitian yang

akan dilakukan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia (Hidayat,

2012). Etika yang harus diperhatikan antara lain :

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

2. Confidentially (Kerahasiaan)

Semua informasi yang telah diberikan oleh responden dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya sekelompok dua tertentu yang

berhubungan dengan penelitian ini dilaporka pada hasil riset.

3. Anomity (Tanpa Nama)

Selama untuk menjaga kerahasiaannya identitas nama responden

tidak dicantumkan pada lembar pengumpulan data. Lembar tersebut

hanya diberikan kode tertentu (Hidayat, 2012).

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

44

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum

A. Keadaan Geografis Desa Buluharjo

Secara umum kondisi fisik desa Buluharjo memiliki kesamaan dengan

desa – desa lain di wilayah Kecamatan Plaosan, Desa Buluharjo merupakan

daerah pedesaan. Desa Buluharjo memiliki luas wilayah 225.280 Ha yang terbagi

dalam dua fungsi penggunaan yaitu tanah pekarangan atau pemukiman serta tanah

pertanian.

Ditinjau secara klimatologis Desa Buluharjo merupakan daerah dengan

iklim tropis yang memiliki tingkat curah hujan yang sedang. Untuk lebih

memahami kondisi Desa Buluharjo berikut adalah data terakhir mengenai kondisi

fisik Desa Buluharjo berdasarkan data statistik.

a. Batas Wilayah

Sebelah Utara : Desa Pacalan

Sebelah Timur : Desa Sidomukti

Sebelah Selatan : Desa Bulugunung

Sebelah Barat : Kelurahan Plaosan

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

45

sumber: data profil desa buluharjo

5.1.2 Kependudukan

Desa Buluharjo, Kecamatan Plaosan Kabupaten magetan memiliki jumlah

penduduk 2220 dan memiliki 1067 Kepala Keluarga.

Tabel 5.1 Mata Pencaharian Penduduk Desa Buluharjo Kecamatan

Plaosan Kabupaten Magetan.

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

(Jiwa)

1 Petani 1302

2 Buruh tani 248

3 Konstruksi 18

4 Buruh Swasta 83

5 Pegawai Negeri 31

6 7

Pengrajin Pedagang

12 359

8 Peternak 287

9 Montir 4

10 Dokter 2

11 TNI 4

12 Penjahit 4

13 Tukang 43 Total 2433

Sumber: Data Profil Desa Buluhrarjo, Kecamatana plaosan Kabupataen magetan

Tahun 2019.

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

46

Berdasarkan Tabel 5.1 di desa Buluharjo Kecamatan Plaosan Kabupaten

Magetan pada tahun 2019 mata pencaharaian paling banyak adalah sebagai petani

yaitu 1302 dan paling sedikit adalah dokter yaitu hanya 2 jiwa.

5.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan hasil kajian di lapangan dengan melakukan

pengukuran dan observasi tentang kondisi fisik sumur gali di desa Buluharjo

Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan.

5.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel hasil penelitian.

Analisis ini menunjukkan jumlah dan prosentase dari tiap variabel.

1. Kondisi Fisik

a. Dinding sumur

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kriteria

Dinding sumur gali di desa Buluharjo Kecamatan Plaosan Kabupaten

Magetan pada tahun 2019.

Dinding Sumur Jumlah Persentase

Tidak memenuhi 17 51,5

Memenuhi 16 48,5

Total 33 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui dinding sumur gali yang tidak

memenuhi syarat sebanyak 17 (51,5%).

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

47

b. Bibir Sumur

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sumur berdasarkan kriteria bibir

sumur gali di desa Buluharjo Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan

pada tahun 2019.

Bibir Sumur Jumlah Persentase

Tidak Memenuhi 17 51,5

Memenuhi 16 48,5

Total 33 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bibir sumur gali yang tidak

memenuhi syarat sebanyak 17 (51,5%).

c. Lantai Sumur

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sumur berdasarakan Kriteria Lantai

sumur di desa Buluharjo Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan

Pada Tahun 2019.

Lantai Sumur Jumlah Persentase

Tidak Memenuhi 23 69,7

Memenuhi 10 30,3

Total 33 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarakan Tabel 5.4 diketahui lantai sumur yang tidak memenuhi

syarat sebanya 23 (69,7%).

d. Jarak Kandang

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi sumur dengan jarak kandang

berdasarkan jarak di Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan Kaabupaten

Magetan pada Tahun 2019.

Jarak Kandang Jumlah Persentase

Tidak Memenuhi 17 51,5

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

48

Memenuhi 16 48,5

Total 33 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel 5.5 dikeahui jarak kandang dengan sumur yang

tidak memenuhi syarat sebanyak 18 (54,5%).

e. Nilai Coliform

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Nilai coliform pada air sumur gali di

Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan pada Tahun

2019.

Nilai Coliform Jumlah Persentase

Tidak Memenuhi 20 60,6

Memenuhi 13 39,4

Total 33 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui nilai coliform pada air sumur gali

yang tidak memenuhi syarat sebanyak 20 (60,6%).

5.2.2 Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan terhadap data hasil penelitian untuk menjawab

hipotesisi yang disusun sebelumnya. Uji statistik yang digunakan untuk

menegetahui hubungan kondisi fisik dan jarak kanadang dengan kandungan

bakteri coliform pada air sumur gali adalah uji Chi square yang diolah

menggunakan program komputer SPSS. Jika tidak memenuhi syarat Chi square,

maka uji hipótesis yang digunakan adalah uji alternatif dari uji Chi square yaitu

Uji Fisher’s Exact test.

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

49

a. Hubungan Kondisi Dinding sumur Gali dengan Kandungan

Bakteri Coliform.

Untuk mengetahui hubungan anatara kondisi fisik dinding

sumur dengan keberadaan bakteri coliform dilakukan uji statistik

menggunakan Uji Chi Square. Hal ini karena telah memenuhi syarat uji

Chi Square yaitu memiliki tabel silang 2 x 2 dan tidak di jumpai nilai

harapan (Expected Count) kurang dari 5 dapat dilihat pada tabel 5.7

dibawah ini.

Berdasarkan uji análisis yang telah dilakukan menunjukkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 5.7 Hasil Tabulasi silang antara Kondisi dinding dengan kandungan bakteri

coliform.

Kondisi

Dinding sumur

Kandungan coliform

> 50MPN ≤ 50MPN

Total p-value

N % N % N %

Tidak

memenuhi

14 82,4 3 17,6 17 100 0.023

Memenuhi 6 37,5 10 62,5 16 100

Total 20 60,6 13 39,4 33 100

95% Confident Interval 1,561 - 38,756 RP= (7,778)

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 33 sumur gali

yang tinggi dindingnya tidak memenuhi syarat terdapat 17 sumur gali

yang terdapat bakteri coliform diatas baku mutu (kurang baik) sejumlah

14 (82,4%) dan sejumlah 3 (17,6%) sumur gali yang kandungan bakteri

coliformnya diabawah baku mutu (baik). sedangkan dari 33 sumur gali

yang dindingnyan memenuhi syarat sejumlah 16 yang kandungan

coliformnya diatas baku mutu (kurang baik) sebanyak 6 (37,5%), dan

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

50

10 sumur gali atau sebesar 62,5% lainnya kandungan coliformnya

dibawah baku mutu (baik).

Dari hasil uji Chi square, diketahui nilai p value 0,023. Karena p

value (0,023) (0,05), maka H0 di tolak sedangakan H1 diterima, dari

hasil análisis RP sebesar 7,778 (95% CI: 1,561 – 38,756). Dilihat dari

Ratio Prevalance, maka sumur yang memiliki dinding tidak memenuhi

syarat berisiko 7,778 kali dibandingkan sumur yang memiliki dinding

memenuhi syarat.

b. Hubungan Kondisi Bibir Sumur Gali dengan Kandungan

Bakteri Coliform.

Berdasarkan uji análisis data yang telah dilakukan menunjukkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 5.8 Hasil Tabulasi silang anatara Kondisi bibir sumur dengan kandungan

bakteri coliform.

Kondisi Bibir

sumur

Kandungan coliform

> 50MPN ≤ 50MPN

Total p-value

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Tidak

memenuhi

14 82,4 3 17,6 17 100 0.023

Memenuhi 6 37,5 10 62,5 16 100

Total 20 60,6 13 39,4 33 100

95% Confident Interval 1,561 - 38,756 RP= (7,778)

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 33 sumur gali

yang kondisi bibirnya tidak memenuhi syarat terdapat 17 sumur gali

dan 14 atau sebesar 82,4% yang kandungan bakteri coliformnya lebih

dari baku mutu yaitu (Kurang baik) dan 3 atau sebesar 17,6% sumur

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

51

gali yang kandungan coliformnya masih dibawah baku mutu (baik), dan

dari 33 sumur gali yang bibirnya memenuhi syarat sejumlah 6 atau

sebesar 37,5% yang kandungan coliformnya diatas baku mutu (kurang

baik), dan 10 sumur gali atau sebesar 62,5% lainnya kandungan

coliformnya dibawah baku mutu (baik).

Dari hasil uji chi square, diketahui nilai p value 0,023. Karena p

value (0,023) (0,05), maka H0 di tolak sedangakan H1 diterima. Jadi,

dapat dikatakan ada hubungan antara bibir sumur gali dengan

kandungan bakteri coliform pada air sumur gali, dari hasil análisis RP

sebesar 7,778 (95% CI: 1,561 – 38,756). Dilihat dari Ratio Prevalance,

maka sumur yang memiliki bibir tidak memenuhi syarat berisiko 7,778

kali dibandingkan sumur yang memiliki bibir memenuhi syarat.

c. Hubungan Kondisi Lantai Sumur Gali dengan Kandungan

Bakteri Coliform.

Berdasarkan uji análisis yang telah dilakukan menunjukkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 5.9 Hasil Tabulasi silang antara Kondisi lantai sumur dengan kandungan

bakteri coliform.

Kondisi Lantai

sumur

Kandungan coliform

> 50MPN ≤ 50MPN

Total p-value

N % N % N %

Tidak

memenuhi

19 82,6 4 17,4 23 100 0.0001

Memenuhi 1 10,0 9 90,0 10 100

Total 20 60,6 13 39,4 33 100

95% Confident Interval 4,158 - 439, 564 RP= (42,750)

Sumber: Data Primer 2019

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

52

Berdasarkan Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 33 sumur gali

yang kondisi lantainya tidak memenuhi syarat terdapat 19 sumur gali

atau sebesar 82,6% yang kandungan bakteri coliformnya lebih dari baku

mutu (Kurang baik) dan 4 atau sebesar 17,4% sumur gali yang

kandungan coliformnya masih dibawah baku mutu (baik), sedangkan

dari 33 sumur gali yang bibirnya memenuhi syarat 1 atau sebesar 10,0%

yang kandungan coliformnya diatas baku mutu(kurang baik), dan 9

sumur gali atau sebesar 90,0% lainnya kandungan coliformnya dibawah

baku mutu (baik).

Dari hasil uji statistik yang dilakukan terhadap hubungan

kondisi lantai dengan kandungan Coliform tidak memenuhi syarat uji

Chi square, karena ada 1 sel (25,0%) nilai harapan (Expected Count)

yang kurang dari 5 yaitu 3,9 maka dilakukan uji alternatif yaitu uji

Fisher Excact Test dan didapatkan nilai p value sebesar 0,0001. Karena

p value (0,0001) (0,05), maka H0 di tolak sedangakan H1 diterima.

Jadi, dapat dikatakan ada hubungan antara lantai sumur gali dengan

kandungan bakteri coliform pada air sumur gali dari hasil análisis RP

sebesar 42, 750 (95% CI: 4,158 – 439,564). Dilihat dari Ratio

Prevalance, maka sumur yang memiliki lantai tidak memenuhi syarat

berisiko 42,750 kali dibandingkan sumur yang memiliki dinding

memenuhi syarat.

d. Hubungan Jarak Sumur Gali dan Kandang dengan Kandungan

Bakteri Coliform.

Berdasarkan análisis yang telah dilakukan menunjukkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 5.10 Hasil Tabulasi silang antara Jarak sumur dan Kandang dengan

kandungan bakteri coliform.

Jarak sumur

dan kandang

Kandungan coliform

> 50MPN ≤ 50MPN

Total p-value

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

53

N % N % N %

Tidak

memenuhi

14 82,4 3 17,6 23 100 0.023

Memenuhi 6 37,5 10 62,5 10 100

Total 20 60,6 13 39,4 33 100

95% Confident Interval 1,561 - 38,756 RP= (7,778)

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari 33 sumur gali

yang jaraknya tidak memenuhi syarat terdapat 14 sumur gali atau

sebesar 82,4% yang kandungan bakteri coliformnya lebih dari baku

mutu (kurang baik) dan 3 atau sebesar 17,6 sumur gali yang kandungan

coliformnya masih dibawah baku mutu (baik), sedangkan dari sumur 33

gali yang jaraknya memenuhi syarat sebanyak 6 atau 37,5 yang

kandungan coliformnya diatas baku mutu (kurang baik), dan 10 sumur

gali atau sebesar 62,5% lainnya kandungan coliformnya dibawah baku

mutu (baik).

Dari hasil uji Chi square, diketahui nilai p value 0,023. Karena p

value (0,023) (0,05), maka H0 di tolak sedangakan H1 diterima. Jadi,

dapat dikatakan ada hubungan antara jarak sumur gali dan kandang

dengan kandungan bakteri coliform pada air sumur gali dari hasil

análisis RP sebesar 7,778 (95% CI: 1,561 – 38,756). Dilihat dari Ratio

Prevalance, maka sumur yang memiliki jarak dengan kandang tidak

memenuhi syarat berisiko 7,778 kali dibandingkan sumur yang

memiliki jarak kandang memenuhi syarat.

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

54

5.3 Pembahasan

5.3.1 Dinding Sumur

Hasil penelitian di lapangan didapatkan bahwa hanya sebanyak 48,5%

masyarakat yang di desa ini sudah mempunyai konstruksi dinding sumur gali

yang menggunakan diding terbuat dari semen kedap air dan memiliki bentuk

lingkaran maupun setengah lingkaran. Rata rata tinggi dinding sumur di desa ini

adalah 2,75 meter. Masyarakat di desa ini menganggap bahwa sumur yang sudah

memiliki dinding sumur gali yang terbuat dari cincin beton itu sudah aman dari

pencemaran lingkungan sekitar sehingga kualitas air sumur gali tetap bersih dan

terjaga. Tetapi masih ada dinding sumur gali yang memenuhi syarat terbuat dari

cincin beton yang masih ditemukan celah atau retakan retakan di setiap

sambungan beton dan masih banyak yang menggunakan dinding kedap air

tersebut yang tidak mencapai 3 meter, serta ada juga yang sama sekali tidak

menggunakan dinding (langsung tanah), sehingga akan berisiko terjadinya

pencemaran air tanah pada sumur gali.

5.3.2 Bibir Sumur

Hasil observasi di desa Buluharjo mengenai konstruksi bibir sumur gali,

kebanyakan sumur gali di desa ini memiliki tinggi rata rata kurang dari 80 cm (50-

60 cm) dan bahkan ada juga yang tidak memiliki bibir sumur dan kebanyakan

masyarat desa Buluharjo tidak mengetahui fungsi bibir sumur.

5.3.3 Lantai Sumur

Dari hasil observasi bahwa kondisi lantai sumur gali ini berfungsi untuk

melindungi air sumur gali dari cemaran yang berasal dari sekitar sumur dan

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

55

resapan yang terjadi melalui air tanah dangkal sehingga lantai sumur

memepengaruhi terhadap cemaran yang berasal dari sekitar sumur, sedangkan

keadaan konstruksi lantai sumur di desa buluharjo masih banyak yang belum

memenuhi syarata ada banyak retakan retakan pada bagian cor-coran lantai

sehingga ada pula yang tidak memiliki lantai sama sekali sehingga masih besar

kemungkinan bakteri atau cemaran merembas dan memepengaruhi keberadaan

bakteri pada air sumur gali.

5.3.4 Jarak kandang

Dari hasil penelitian dilapangan tersebut menunjukkan masih banyak

masyarakat di desa ini tidak menegetahui bahwa kandang juga termasuk sumber

pencemar, sehingga masyarakat masih banyak yang membuat kandang ternak

berdekatan dengan sumur gali ada pula antara kandang dengan sumur gali hanya

berjarak 2 meter sedangkan syarat jarak dan sumber pencemara adalah 11 meter

dari sumber air (sumur gali).

5.3.5 Hubungan Antara Kondisi Dinding Sumur Gali dengan Kandungan

Bateri Coliform

Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi square diperoleh nilai p = 0,023,

karean p (0,023) < (0,05) maka, H0 ditolak sedangkan H1 diterima. Jadi dapat

dikatakan ada hubungan antara kondisi tinggi dinding sumur gali dengan

kandungan bakteri coliform air sumur gali di Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan

Kabupaten Magetan.

Dinding sumur gali digunakan untuk mengurangi perembesan/ infiltrasi air

limbah ke air tanah di sekitar sumur gali yang digunakan masyarakat. Kondisi

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

56

Media tanah berperan sangat penting terhadap infiltrasi air dari polutan. Hasil

penelitian di lapangan didapatkan bahwa hanya sebanyak 48,5% masyarakat yang

di desa ini sudah mempunyai konstruksi dinding sumur gali yang menggunakan

diding terbuat dari semen kedap air dan memiliki bentuk lingkaran maupun

setengah lingkaran. Rata rata tinggi dinding sumur di desa ini adalah 2,75 meter.

Masyarakat di desa ini menganggap bahwa sumur yang sudah memiliki dinding

sumur gali yang terbuat dari cincin beton itu sudah aman dari pencemaran

lingkungan sekitar sehingga kualitas air sumur ga.i tetap bersih dan terjaga. Tetapi

masih ada dinding sumur gali yang memenuhi syarat terbuat dari cincin beton

yang masih ditemukan celah atau retakan retakan di setiap sambungan beton dan

masih banyak yang menggunakan dinding kedap air tersebut yang tidak mencapai

3 meter, serta ada juga yang sama sekali tidak menggunakan dinding (langsung

tanah), sehingga akan berisiko terjadinya pencemaran air tanah pada sumur gali.

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa dari 33 sumur gali yang

tinggi dindingnya tidak memenuhi syarat terdapat 17 sumur gali yang terdapat

bakteri coliform diatas baku mutu (kurang baik) sejumlah 14 (82,4%) dan

sejumlah 3 (17,6%) sumur gali yang kandungan bakteri coliformnya diabawah

baku mutu (baik). sedangkan dari 33 sumur gali yang dindingnyan memenuhi

syarat sejumlah 16 yang kandungan coliformnya diatas baku mutu (kurang baik)

sebanyak 6 (37,5%), dan 10 sumur gali atau sebesar 62,5% lainnya kandungan

coliformnya dibawah baku mutu (baik).

Dari hasil uji Chi square, diketahui nilai p value 0,023. Karena p value

(0,023) (0,05), maka H0 di tolak sedangakan H1 diterima, dari hasil análisis RP

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

57

sebesar 7,778 (95% CI: 1,561 – 38,756). Dilihat dari Ratio Prevalance, maka

sumur yang memiliki dinding tidak memenuhi syarat berisiko 7,778 kali

dibandingkan sumur yang memiliki dinding memenuhi syarat.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik tinggi dinding sumur gali maka

tingkat resiko pencemaran coliform lebih rendah. Oleh karena itu pemeliharaan

dinding sumur sangat penting karena didnding sumur merupakan salah satu

perlindungan dari rembasan air tanah dangkal yang tercemar oleh limbah.

Hasil penelitian ini juga selaras dengan hasil penelitian Adekunle di

Nigeria pada tahun 2009 yang meneliti tentang efek limbah industri terhadap air

sumur gali yang menyatakan bahwa sumur yang cincin tidak kedap air mudah

mengalami kontaminasi oleh limbah (Adekunle, 2009). Kondisi dinding sumur

gali merupakan faktor yang paling berisisko terhadap terjadinya proses

pencemaran kimia, hal ini dikarenakan bahan-bahan pencemar yang sudah

mencemari air tanah akan masuk kedalam sumur gali melalui dinding sumur

sehingga dinding sumur harus kedap air dan tidak terdapat retakan atau celah

antar sambungan dinding beton.

5.3.3 Hubungan Antara Tinggi Bibir Sumur Gali dengan kandungan bakteri

Coliform

Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai 0,023

karean p (0,023) < (0,05) maka, H0 ditolak sedangkan H1 diterima. Jadi dapat

dikatakan ada hubungan antara kondisi bibir sumur gali dengan kandungan bakteri

coliform air sumur gali di Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan Kabupaten

Magetan.

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

58

Bibir sumur merupakan bangunan yang berbentuk cincin yang tingginya

minimal 80 cm dari permukaan lantai sumur, bibir sumur gali berfungsi sebagai

pelindung keselamatan bagi pemakai dan untuk mencegah masuknya limpahan

air/ pencemaran ke dalam sumur, maka dari itu semakin pendek ukuran bibir

sumur maka akan semakin mudah terjadinya kontaminasi air terlebih jika bibir

sumur tidak terdapat tutup dan terdapat celah atau retakan pada bibir sumur. Bibir

sumur ini digunakan untuk mencegah pengotoran atau pencemaran pada air

(Mahfoedz, 2008:109).

Hasil penelitian di lapangan, menunjukkan bahwa dari 33 sumur gali yang

kondisi bibirnya tidak memenuhi syarat terdapat 17 sumur gali dan 14 atau

sebesar 82,4% yang kandungan bakteri coliformnya lebih dari baku mutu yaitu

(Kurang baik) dan 3 atau sebesar 17,6% sumur gali yang kandungan coliformnya

masih dibawah baku mutu (baik), dan dari 33 sumur gali yang bibirnya memenuhi

syarat sejumlah 6 atau sebesar 37,5% yang kandungan coliformnya diatas baku

mutu (kurang baik), dan 10 sumur gali atau sebesar 62,5% lainnya kandungan

coliformnya dibawah baku mutu (baik).

Dari hasil uji chi square, diketahui nilai p value 0,023. Karena p value

(0,023) (0,05), maka H0 di tolak sedangakan H1 diterima. Jadi, dapat dikatakan

ada hubungan antara bibir sumur gali dengan kandungan bakteri coliform pada air

sumur gali, dari hasil análisis RP sebesar 7,778 (95% CI: 1,561 – 38,756). Dilihat

dari Ratio Prevalance, maka sumur yang memiliki bibir tidak memenuhi syarat

berisiko 7,778 kali dibandingkan sumur yang memiliki bibir memenuhi syarat.

Hal ini dikarenakan kebanyakan sumur gali di desa ini memiliki tinggi rata rata

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

59

kurang dari 80 cm (50-60 cm) dan bahkan ada juga yang tidak memiliki bibir

sumur dan kebanyakan masyarat desa Buluharjo tidak mengetahui fungsi bibir

sumur.

Hasil penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh Radjak yang menyatakan

bahwa kondisi fisik atau bibir sumur gali yang tidak memenuhi syarat standard

kesehatan dapat menjadi sumber pencemar melalui pori-pori dinding maupun

bibir sehingga masuk kedalam sumur gali serta menyebabkan pencemaran

(Radjak, 2013).

5.3.6 Hubungan Antara Lantai Sumur Gali dengan kandungan bakteri

Coliform

Berdasarkan hasil uji statistik dengan Fisher Exact Test di dapatkan nilai p

value sebesar 0,023, karena p = 0,023 < (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima.

jadi dapat dikatakanada hubungan antara kondisi lantai sumur dengan kandungan

bakteri coliform air sumur gali di Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan.

Kondisi lantai sumur yang memenuhi syarat kesehatan bertujuan untuk

melindungi air sumur gali dari sumber pencemar yang berasal dari limbah sekitar

sumur melalui resapan. Sehingga kondisi lantai yang tidak memenuhi syarat

standard kesehatan dapat mempengaruhi kontaminasi ataupun keberadaan bakteri

pada air sumur gali.

Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa dari 33 sumur gali yang

kondisi lantainya tidak memenuhi syarat terdapat 19 sumur gali atau sebesar

82,6% yang kandungan bakteri coliformnya lebih dari baku mutu (Kurang baik)

dan 4 atau sebesar 17,4% sumur gali yang kandungan coliformnya masih dibawah

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

60

baku mutu (baik), sedangkan dari 33 sumur gali yang bibirnya memenuhi syarat 1

atau sebesar 10,0% yang kandungan coliformnya diatas baku mutu(kurang baik),

dan 9 sumur gali atau sebesar 90,0% lainnya kandungan coliformnya dibawah

baku mutu (baik).

Dari data tersebut menunjukkan bahwa kondisi lantai sumur gali ini

berfungsi untuk melindungi air sumur gali dari cemaran yang berasal dari sekitar

sumur dan resapan yang terjadi melalui air tanah dangkal sehingga lantai sumur

memepengaruhi terhadap cemaran yang berasal dari sekitar sumur.

Hasil ini juga berada pada teori WHO (2004), terjadinya patahan atau

retakan pada lanati sumur gali memungkinkan masuknya kontaminasi dengan

sangat cepat. Oleh karena itu, lantai sumur gali dibuat agak miring dan

ditinggikan 20 cm diatas permukaan tanah, bentuknya bulat atau segi empat.

Lantai sumur sekurang kurangnya dibuat luasnya dengan jarak 1m dari dinding

sumur dan ditinggikan 20 cm diatas permukaan tanah dan dibuat miring keluar

agar air buangan mengalir keluar dan tidak menyebabkan pencemaran (Mahfoedz,

2008:109).

5.3.7 Hubungan Antara Jarak Sumur Gali dan Kandang dengan Kandungan

Bakteri Coliform

Berdasarkan uji statistik dengan Chi Square didapatkan nilai p value

sebesar 0,023, karena p = 0,023 < (0,05), maka H0 diterima H1 diterima, jadi

dapat dikatakan ada hubungan antara jarak sumur dan kandang terhadap

kandungan bakteri coliform.

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

61

Lokasi penempatan sumur berhubungan dengan jarak sumur dengan

sumber pencemar. Semakin dekat jarak sumur gali terhadap sumber pencemar

maka semakin besar kemungkinan terjadinya pencemaran. Sumur gali

memyediakan air yang berasal dari air tanah yang relatife dengan permukaan

tanah, sehingga mudah terkena kontaminasi melalui perembesan dari sumber

pencemar (Kusnoputranto, 1985: 25). Hasil penelitian dilapangan menunjukkan

bahwa dari 33 sumur gali yang jaraknya tidak memenuhi syarat terdapat 14 sumur

gali atau sebesar 82,4% yang kandungan bakteri coliformnya lebih dari baku mutu

(kurang baik) dan 3 atau sebesar 17,6 sumur gali yang kandungan coliformnya

masih dibawah baku mutu (baik), sedangkan dari sumur 33 gali yang jaraknya

memenuhi syarat sebanyak 6 atau 37,5 yang kandungan coliformnya diatas baku

mutu (kurang baik), dan 10 sumur gali atau sebesar 62,5% lainnya kandungan

coliformnya dibawah baku mutu (baik).

Data penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin jauh dari sumber

pencemar (kandang ternak) maka, risiko untuk tercemar akan lebih sedikit begitu

juga sebaliknya lebih dekat jarak sumur dengan sumber pencemar maka risiko

untuk tercemar akan lebih tinggi.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Santi

Ariyanti di Desa Ngemplak Kidul Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati pada

tahun 2009 menunjukkan bahwa ada hubungan antara jarak sumur dan sumber

pembuangan limbah tapioka dengan kadar sianida di Desa Ngemplak Kidul

Kecamataan Margoyoso Kabupaten Pati. Semakin dekat jarak sumur gali terhadap

sumber pencemar maka semakin besar kemungkinan terjadinya pencemaran

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

62

sehinggan sumber air yang ada di masyarakat sebaiknya harus berjarak minimal

11 meter dari sumber pencemar (Ariyanti Saanti, 2009).

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

63

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada sumur gali di Desa

Buluharjo Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan di dapatkan hasil bahwa:

1. Ada hubungan antara dinding sumur gali dengan kandungan bakteri

coliform pada air sumur gali di Desa Buluharjo Kecamtan Plaosan

Kabupaten Magetan dengan hasil análisis data p value 0,023 (95% CI=

1,561-38,756) RP 7,778.

2. Ada hubungan antara bibir sumur dengan kandungan bakteri coliform

pada air sumur gali di desa Buluharjo Kecamatan Plaosan Kabupaten

Magetan dengan hasil análisis data p value 0,023 (95% CI= 1,561-

38,756) RP 7,778.

3. Ada hubungan antara lantai sumur gali dengan kandungan bakteri

coliform pada air sumur gali di Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan

Kabupaten Magetan dengan hasil análisis data p value 0,0001 (95%

CI= 4,158-439,564) RP 42,750.

4. Ada hubungan antara jarak sumur dan kandang dengan kandungan

bakteri coliform pada air sumur gali di desa Buluharjo Kecamatan

Plaosan Kabupaten magetan dengan hasil análisis data p value 0,023

(95% CI= 1,561-38,756) RP 7,778.

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

64

6.2 SARAN

6.2.1 Bagi Petugas Kesehatan

1. Melakukan sosialisasi mengenai hasil penelitian terkait kandungan

bakteriologi pada air sumur gali sehingga masyarakat tau cara

mengolah air yang aman di konsumsi yaitu dengan cara memasak air

hingga benar – benar mendidih.

2. Untuk membrikan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu

melakukan pemantauan dan perawatan terhadap kondisi fisik sumur

gali.

6.2.2 Bagi Masyarakat

1. Bagi masyarakat hendaknya selalu memantau dan memeperbaiki

kondisi fisik sumur gali agar tidak terjadi peresapan sehingga terjadi

pencemaran pada air sumur gali.

2. Bagi masyarakat yang akan membuat sumur gali hendaknya harus

memeperhatikan konstruksi sumur yang memenuhi syarat kesehatan

agar kualitas aiar tetap terjaga dan memenuhi syarat kesehatan.

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan pembanding musim

kemarau dan musim penghujan dengan keberadaan bakteri pada

sumur gali.

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

65

DAFTAR PUSTAKA

Anoni, 2001, PP Nomor 82 Tahun 2001, Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran. Jakarta

Arif, Mansjoer, 2000, Kapita Selekta Kedokteran Medica Aesculpalus, FKUI,

Jakarta

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta;

Rineka Cipta

Boekoes, 2010. Faktor yang berhungan dengan kualitas air, Jakarta: Penerbit

Buku

Candra, B. 2006. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran

Cholik, et.al. 2017. Penyusunan Proposal & Laporan Penelitian. Ponorogo;

Unmuh Ponorogo Press

Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dari

Lingkungan Perairan. Yogyakarta; Kanisius

Hidayat, A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta; Salemba Medika.

Joko, Tri, 2010, Unit Air Baku dalam Penyediaan Sistem Penyediaan Air Minum,

Graha Ilmu, Yogyakarta

Kusnaedi, 2010, Mengolah Air Kotor untuk Air Minum, Penebar Swadaya,

Jakarta

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

66

KemenKes RI 2001, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan,

www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final (1).pdf, tanggal 29

September 2012.

Mulia, Ricki M, 2005, Kesehatan Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta

Marsono, 2009. Faktor yang berhubungan dengan kulaitas Bakteriologis Air

Sumur Gali Di Pemukiman . Semarang: Universitas Diponegoro.

Notoadmodjo, S. 2011, Kesehatan Masyarakat. Ilmu dan Seni . Jakarat: Rineka

Cipta

Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta

Nursalam, 2013. Metododlogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta; Salemba

Medika

Primadani, Winda, Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare

diduga Akibat Infeksi di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu Kabupaten

Temanggung. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 1, No. 2, Tahun 2012:

535-541

Rizza, Rifikhul, 2012, Hubungan Antara Kondisi Fisik Sumur Gali Dengan

Kadar Nitrit Air Sumur Gali di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan

Limbah Cair Batik, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negri Semarang, Semarang.

Shofyan, M, 2010, Escherichia Coli, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Soemirat S, Juli, 1994, Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

67

Sastroasmoro, S, 2011, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Sagung Seto,

Jakarta

Saruudji, D, 2010, Kesehatan Lingkungan. Penerbit Media Ilmu. Jogjakarta.

Sudoyo, A 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi IV, FK UI,

Jakarta.

Slamet. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta; Gadjah Mada University

Press.

Waluyo 2005, Mikrobiologi Lingkungan. Malang. UMM Press.

Zein, Umar, 2004, Diare Akut Disebabkan Bakteri, Jurnal, Fakultas Kedokteran

Divisi Penyakit dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas

Sumatera Utara

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

68

Lembar observasi

Pemeriksaan kondisi fisik sumur gali dan jarak kandang

Di Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan

Nama pemilik sumur:

Lokasi sumur:

1. Dinding sumur berukuran………………… m

2. Bibir sumur berukuran…………………….. m

3. Lantai suur berukuran……………………... m

4. Jarak kandang berukuran…………………. m

5. Nilai coliform………………………………. MPN

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

69

LAMPIRAN PROPOSAL

Gambar 1 pengambilan sampel pada air sumur gali

Gambar 2 pengamatan bibir sumur

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

70

Gambar 3 Pengukuran dinding luar sumur

Gambar 4 pembakaran botol steril sebelum mengambil sampel air

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

71

Gambar 5 Pengisian lembar observasi

Gambar 6 pengukuran lantai sumur gali

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

72

LAMPIRAN DATA OUTPUT

Frequencies

Statistics

Dinding_sumur bibir_sumur lantai_sumur jarak_kandang Nilai_coliform

N Valid 33 33 33 33 33

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

Dinding_sumur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak memenuhi 17 51.5 51.5 51.5

memenuhi 16 48.5 48.5 100.0

Total 33 100.0 100.0

bibir_sumur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak memenuhi 17 51.5 51.5 51.5

memenuhi 16 48.5 48.5 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

73

lantai_sumur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak memenuhi 23 69.7 69.7 69.7

memenuhi 10 30.3 30.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

jarak_kandang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak memenuhi 17 51.5 51.5 51.5

memenuhi 16 48.5 48.5 100.0

Total 33 100.0 100.0

Nilai_coliform

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak memenuhi 20 60.6 60.6 60.6

memenuhi 13 39.4 39.4 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

74

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Dinding_sumur *

Nilai_coliform 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

bibir_sumur * Nilai_coliform 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

lantai_sumur * Nilai_coliform 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

jarak_kandang *

Nilai_coliform 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

Dinding_sumur * Nilai_coliform

Crosstab

Nilai_coliform

Total tidak memenuhi memenuhi

Dinding_sumur tidak memenuhi Count 14 3 17

% within Dinding_sumur 82.4% 17.6% 100.0%

memenuhi Count 6 10 16

% within Dinding_sumur 37.5% 62.5% 100.0%

Total Count 20 13 33

% within Dinding_sumur 60.6% 39.4% 100.0%

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

75

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.945a 1 .008

Continuity Correctionb 5.194 1 .023

Likelihood Ratio 7.238 1 .007

Fisher's Exact Test .013 .011

Linear-by-Linear Association 6.735 1 .009

N of Valid Casesb 33

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.30.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Dinding_sumur (tidak

memenuhi / memenuhi)

7.778 1.561 38.756

For cohort Nilai_coliform =

tidak memenuhi 2.196 1.124 4.291

For cohort Nilai_coliform =

memenuhi .282 .094 .844

N of Valid Cases 33

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

76

bibir_sumur * Nilai_coliform

Crosstab

Nilai_coliform

Total tidak memenuhi memenuhi

bibir_sumur tidak memenuhi Count 14 3 17

% within bibir_sumur 82.4% 17.6% 100.0%

memenuhi Count 6 10 16

% within bibir_sumur 37.5% 62.5% 100.0%

Total Count 20 13 33

% within bibir_sumur 60.6% 39.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.945a 1 .008

Continuity Correctionb 5.194 1 .023

Likelihood Ratio 7.238 1 .007

Fisher's Exact Test .013 .011

Linear-by-Linear Association 6.735 1 .009

N of Valid Casesb 33

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.30.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

77

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for bibir_sumur

(tidak memenuhi /

memenuhi)

7.778 1.561 38.756

For cohort Nilai_coliform =

tidak memenuhi 2.196 1.124 4.291

For cohort Nilai_coliform =

memenuhi .282 .094 .844

N of Valid Cases 33

lantai_sumur * Nilai_coliform

Crosstab

Nilai_coliform

Total tidak memenuhi memenuhi

lantai_sumur tidak memenuhi Count 19 4 23

% within lantai_sumur 82.6% 17.4% 100.0%

memenuhi Count 1 9 10

% within lantai_sumur 10.0% 90.0% 100.0%

Total Count 20 13 33

% within lantai_sumur 60.6% 39.4% 100.0%

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

78

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 15.390a 1 .000

Continuity Correctionb 12.499 1 .000

Likelihood Ratio 16.496 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 14.924 1 .000

N of Valid Casesb 33

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.94.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for lantai_sumur

(tidak memenuhi /

memenuhi)

42.750 4.158 439.564

For cohort Nilai_coliform =

tidak memenuhi 8.261 1.275 53.536

For cohort Nilai_coliform =

memenuhi .193 .077 .482

N of Valid Cases 33

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

79

jarak_kandang * Nilai_coliform

Crosstab

Nilai_coliform

Total tidak memenuhi memenuhi

jarak_kandang tidak memenuhi Count 14 3 17

% within jarak_kandang 82.4% 17.6% 100.0%

memenuhi Count 6 10 16

% within jarak_kandang 37.5% 62.5% 100.0%

Total Count 20 13 33

% within jarak_kandang 60.6% 39.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.945a 1 .008

Continuity Correctionb 5.194 1 .023

Likelihood Ratio 7.238 1 .007

Fisher's Exact Test .013 .011

Linear-by-Linear Association 6.735 1 .009

N of Valid Casesb 33

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.30.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

80

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

jarak_kandang (tidak

memenuhi / memenuhi)

7.778 1.561 38.756

For cohort Nilai_coliform =

tidak memenuhi 2.196 1.124 4.291

For cohort Nilai_coliform =

memenuhi .282 .094 .844

N of Valid Cases 33

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

81

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

82

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

83

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

84

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

85

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

86

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN KONDISI FISIK SUMUR DAN JARAK …repository.stikes-bhm.ac.id/571/1/1.pdf · 2019. 12. 28. · air sumur yaitu jarak kandang dan kondisi fisik sumur gali yang kurang

87