skenario 4 neuro print

55
Faradiba Febriani | 1102011096 1 Sasaran Belajar Skenario 4 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Limbik 2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Dopamine dan Neurotransmitter 3. Memahami dan Menjelaskan Skizofrenia 3.1. Definisi 3.2. Etiologi 3.3. Klasifikasi 3.4. Patifisiologi dan Patogenesis 3.5. Manifestasi Klinik 3.6. Diagnosis dan Diagnosis Banding 3.7. Tatalaksana 3.8. Komplikasi 3.9. Prognosis 3.10. Pencegahan 4. Memahami dan Menjelaskan Psikotik 5. Memahami dan Menjelaskan Ibadah Mahdhoh

Upload: faradiba-febriani

Post on 04-Jun-2018

248 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 1/55

Faradiba Febriani | 1102011096

1

Sasaran Belajar Skenario 4

1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Limbik

2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Dopamine dan Neurotransmitter

3. Memahami dan Menjelaskan Skizofrenia

3.1. Definisi

3.2. Etiologi

3.3. Klasifikasi

3.4. Patifisiologi dan Patogenesis

3.5. Manifestasi Klinik

3.6. Diagnosis dan Diagnosis Banding

3.7. Tatalaksana

3.8. Komplikasi

3.9. Prognosis

3.10. Pencegahan

4. Memahami dan Menjelaskan Psikotik

5. Memahami dan Menjelaskan Ibadah Mahdhoh

Page 2: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 2/55

Faradiba Febriani | 1102011096

2

1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Limbik

SISTEM LIMBIK (LIMBIC SYSTEM)

Pengertian : Yang termasuk ke dalam system limbic ialah semua bangunan berikut:

 

Lobus limbic (Broca)

  Formatio hippocampi

  Nucleus amygdaloideus

  Hypothalamus

  Nucleus anterior thalami

  Nucleus medio dorsalis thalami

 

Area septi

Beserta penghubungnya:

  Alveus

  Fimbra

  Fornix

  Tractus mammilothalamicus

 

Stria terminalis

  Stria medullaris

Dari bangunan-bangunan tersebut terlihat bahwa sistem limbik melibatkan:

  Tal-encephalon

  Di-encephalon

LOBUS LIMBIK (BROCA)

Pengertian: Lobus limbik merupakan bangunan berbentuk huruf C pada dataran medial haemispherum

yang melingkari corpus callosum dan mempunyai kesatuan fungsi yang meliputi:

  Gyrus subcallosum s. Subiculum: Terltak di depan lamina terminalis dan rostrum corpus

collosum, jalan melingkari corppus callosum sampai splenium corporis calloni.

Page 3: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 3/55

Faradiba Febriani | 1102011096

3

  Gyrus cinguli: Terletak tepat di atas corpus callosum.

  Gyrus parahippocampi: Terletak antara fissura hippocampi dan sulcus collateralis Ke depan dia

lanjut menjadi uncus.

FORMATIO HIPPOCAMPI

Pengertian: Merupakan bangunan yang mempunyai satu kesatuan fungsi yang meliputi:

1.  HIPOCAMPUS (cornu ammonis)

Merupakan substansia grisea yang melengkung ke atas sepanjang dasar cornu inferior ventriculus

lateralis.

Ujumg depannya melebar membentuk : PES HIPPOCAMPI.

Pada penampang frontal, hippocampus berbentuk seperti HURUF C.

Permukaan dalam ventrikulus yang melengkung dilapisi oleh EPENDYM. Di bawahnya terdapat selapis

tipis substantia alba disebut sebagai : ALVEUS yang terdiri dari serabut saraf yang berasal dari

hippocampus yang kemudian melengkung ke medial membentuk FIMBRIA. Fimbria sendiri

meninggalkan ujung belakang hippocampus sebagai crus fornix. Crus fornix dari setiap sisi membelok ke

belakang dan atas di bawah splenium corpus callosi dan mengelilingi dataran belakang thalamus.Kedua

crus fornix tersebut kemudian menyatu membentuk Corpus Fornix yang terletak sangat dekat dengan

dataran bawah corpus callosum.

Pada waktu kedua crura saling mendekat, dia dihubungkan dengan serabut saraf yang jalan melintang:Commissura fornuces yang akan saling bersilangan kiri dengan yang kanan dan akhirnya bergambung

dengan hippocampus pada sisi yang sama.

Fungsi hippocampus: berperan dalam proses belajar dan ingatan sekarang

2.  GYRUS DENTATUS

Pengertian : Merupakan seberkas substantia grissea yang terletak antara Fimbria 

Hippocampi dan Gyrus Hippocampi. 

Struktur : Kebelakang Gyrus dentatus berjalan mendampingi fimbria sampai kedekat

Splenium Corporis callosi dimana dia lanjut menjadi: Induseum griseum. 

Induseum griseum sendiri merupakan seberkas tipis substantia grissea yang

Page 4: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 4/55

Faradiba Febriani | 1102011096

4

Menutupi dataran atas corpus callosum.

Pada dataran atas Induseum griseum terdapat dua berkas serabut saraf:

Stria longitudinalis mediale dan stria longitudinalis laterale. Kedua stria ini

Merupakan sisa ( substantia alba ): Induseum grisea vestigii

Gyrus dentatus dan hippocampus sama - sama berbentuk huruf C dan kedua huruf

Tersebut saling mengunci satu dengan lainnya.

3.  SUBICULUM s.GYRUS SUBCALLOSUM

Meruapakan bangunan yang terletak antara hypocampus dengan gyrus parahippocampus.

Keseluruhan formatio hippocampi mempunyai panjang 5 cm mulai dari depan ( pada amygdala )

kebelakang mencapai spelenium corporis callosi.

NUCLEUS AMYGDALOIDEUS ( amigdala )

Bentuk : seperti buah almond

Merupakan massa nuclei yang terletak pada lobus temporalis di daerah transisi dengan dataran postero

inferor lobus frontalis. Menrima aferen dari:

-  Lobus olfactorius anterior

-  Cortex piriformis, temporalis, pre frontalis

-  Hypothalamus

-  Nucleus medio dorsalis thalami

-  Tegmentum

Mengirim eferen ke:

-  Area preopticum mediale

-  Nucleus area septi

-  Hypothalamus

Page 5: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 5/55

Faradiba Febriani | 1102011096

5

-  Nucleus amygdaloideus sisi lain

-  Nucleus medio doralis thalami

-  Cortex prefrontalis

- Tegmentum

Letak : Sebagian didepan dan sebagian lagi daatas puncak cornu inferior ventriculus lateralis. 

Dia berhubungan dengan ujung ekor nucleus caudatus yang berjalan kedepan pada atap

inferior ventriculus lateralis.

Stria terminalis muncul dari daratan belakangnya.

Fungsi amigdala:

1.  kalau dipacu, terjadi perubahan suasana hati ( mood )

2.  kalau dirusak, terjadi sikap agresif

3.  melalui hypothalamus, dia mempercepat aktifitas endokrin, sex dan reproduksi

 AREA SEPTI  :

-  meruapakan bagian dari nuclei tel – encephalon

-  dibentuk oleh : - cortex area septi

- gyrus para terminalis

- gyrus ( area ) subcallosum

- Letak : antara septum pellucidum dengan comminssura anterior

- Hubungan timbale balik dengan formatio hippocampi via formix

- Hubungan timbale balik dengan hypothalamus

- berhubungan dengan habenula melalui stria medallarais thalami

HYPOTHALAMUS

Pengertian: merupakan bagian paling depan dari di-encephalon  satu-satunya bagian di-encephalon

yang tidak ditutupi oleh hemisphaerum cerebri dapat dilihat lansung pada dataran bawah otak

Page 6: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 6/55

Faradiba Febriani | 1102011096

6

Letak: mulai dari chiasma optici kebelakang mencapai lamina terminale dan commissura anterior 

daerah yang ditempati hypothalamus sering juga disebut sebagai: area pre-opticum 

Bangunan pembentuk hypothalamus: 

a)  chiasma opticum 

b)  tuber cinereum

c)  infundibulum

d)  corpus mammilare

Struktur: nucleinya dibedakan: kel. Medial dan kel. Lateralpembatas: fornix dan tractus

mammilothalamicus

Berhubungan erat dgn HYPOPHYSIS  AXIS HYPOTHALAMUS-HYPOPHYSIS 

THALAMUS 

Pembentuk utama di-encephalon  subs.grissea

T.d beberapa kelompok nuclei:

1)  Kel. Nuclei anterior thalami

2)  Kel. Nuclei intermedia thalami (nuclei of midline)

3)  Kel. Nuclei medialis thalami

4)  Kel. Nuclei lateralis thalami

5)  Kel. Nuclei posterior thalami

Masing-masing kelompok biasanya dibagi lagi atas bebera

pa sub-kelompok nuclei

Hubungan: menerima sensasi sensorik dari seluruh tubuh, kecuali : N. OLFACTORIUS (penciuman)

Secara mandiri thalamus berfungsi:

•  Menerima segala sensasi sensorik kecuali penciuman

•  Karena hubungannya yang luas dgn cortex lobus frontalis dan hypothalamus, maka diduga dia

 juga berfungsi sebagai pusat perasaan subjektif dan kepribadian seseorang

Page 7: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 7/55

Faradiba Febriani | 1102011096

7

SERABUT PENGHUBUNG LOBUS LIMBIK :

1. Alveus ( sudah diterangkan )

2. Fimbria ( sudah diterangkan )

3. Fornix ( sudah diterangkan )

4. Tractus mammillothalamicus ( sudah diterangkan )

5. Stria terminalis ( sudah diterangkan )

6. Stria medullaris ( sudah diterangkan )

7. Commissura anterior ( sudah diterangkan )

FUNGSI SISTEM LIMBIK  

1.  berkaitan erat dengan keadaan emosi dan perilaku, terutama: reaksi takut, marah dan libido

2.  khusus hippocampus mempunyai fungsi:

 Pembelajaran

  Ingatan sekarang ( hal – hal baru )

3.  Berkaitan erat dengan fungsi penciuman, walau tak cukup bukti

4. 

Berkaitan erat dengan respons homeostatik terhadap perubahan lingkungan

5.  Berkaitan erat dengan perubahan emosi sehingga melibatkan aktivitas lokomotorik, saraf otonom

dan kelenjar endokrin

6.  Berkaitan erat dengan:

-  Perasaan

-  Makan

Berkelahi

-  Melarikan diri

-  Mencari pasangan

Page 8: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 8/55

Faradiba Febriani | 1102011096

8

Peran sistem limbik

  menguasai aksi yang memuaskan kebutuhan dasar dan emosi, sistem limbik berhubungan dengan

hipotalamus yang berperan penting dalam emosi dan respon terhadap stres atau pusat stres (flightor fight)

  mampu memobilisasi tubuh untuk bereaksi

  pengendalian tambahan terhadap beberapa perilaku instinctif

Sistem Limbik atau otak tengah, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan terdiri atas Talamus dan

Ganglia Basal atau otak tengah. Sistem Limbik penting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek

tetapi juga menjaga homeostatis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah).

Terlibat dalam emosi ketahanan hidup dari hasrat seksual atau perlindungan diri.

Sistem Limbik mengandung Hipotalamus, yang sering dianggap sebagian bagian terpenting dari 'otak

mamalia'. Hipotalamus meskipun kecil (besarnya hanya sepatuh gula kotak) dan beratnya hanya empat

gram, hipotalamus mengatur hormon, hasrat seksual, emosi, makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan

kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari otak (kelenjar pituitari). Hipotalamus

adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak,

misalnya kapan kita lapar.

Bagian limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur

emosi manusia dan memori emosi, menunjukan seorang penderita epilepsi yang mendapat terapi

operasi otak dengan diangkatnya amigdala dan hypocampus memperlihatkan gejala hiperseks dan rakus

setelah operasi.

Istilah Limbik berarti perbatasan aslinya limbik digunakan untuk menjelaskan struktur tepi sekeliling

regio basal serebrum, dan pada perkembangan selanjutnya diperluas artinya keseluruh lintasan

neuronal yang mengatur tingkah laku emosional dan dorongan motivasional.

Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan struktur berkaitan, selain mengatur prilaku

emosional juga mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh, osmolalitas cairan tubuh, dan

dorongan untuk makan dan minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara bersama-sama

disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan erat pengaturannya dengan perilaku.

Bagaimana kerja Hipotalamus dan sistem limbik, dalam Guyton diterangkan Fungsi Perilaku dari

Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton, 1997:937)

1.  Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya mengakibatkan timbulnya rasa haus dan

nafsu makan tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti timbulnya rasa marah yang

hebat dan keinginan berkelahi.

Page 9: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 9/55

Faradiba Febriani | 1102011096

9

2.  Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya bila dirangsang menimbulkan rasa

kenyang dan menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang.

3.  Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler yang terletak sangat berdekatan

dengan ventrikel ketiga (atau bila disertai dengan perangsangan pada area kelabu dibagian

tengah mesensefalon yang merupakan kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanyaberhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum.

4.  Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada beberapa area hipotalamus.

Khususnya pada sebagian besar bagian anterior dan posterion hipotalamus.

Hipotalamus, daerah pengatur utama untuk sistem limbik, berhubungan dengan semua tingkat limbik.

Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak, namun merupakan bagian penting dari

 jaras pengatur keluaran sistem limbik. Sebagai contoh perangsangan Kardiovaskular hipotalamus.

Perangsangan efek

neurogenik pada system

kardiovaskular meliputi

kenaikan tekanan arteri,

penurunan tekanan arteri,

peningkatan atau penurunan

frekuensi denyut jantung.

Pada umumnya,

perangsangan bagian

posterior dan lateral

hipotalamus meningkatkan

tekanan arteri dan frekuensi

denyut jantung, sedangkan

perangsangan area preoptik

sering menimbulkan efek yang

berlawanan. Pengaturan gastrointestinal, dimana perangsangan pada hipotalamik lateral berhubungan

dengan pusat lapar, bila daerah ini rusak maka pada percobaan binatang, akan terjadi kehilangan nafsu

makan menyebabkan kematian karena kelaparan (lethal starvation). Pusat kenyang terdapat di nukneus

ventromedial, bila daerah ini dirangsang dengan listrik pada binatang percobaan akan menghentikan

makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya. Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral

maka, maka binatang tersebut jadi rakus, dan terjadi kegemukan yang hebat.(Guyton, 1997:933)

Page 10: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 10/55

Faradiba Febriani | 1102011096

10

2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Dopamine dan Neurotransmitter

Beberapa contoh Neurotransmitter dengan fungsinya 

No Nama Efek utama

1. Asam amino dan turunanya : Glycine Transmitter penghambat dalam SSP

2. Norepinephrin Tranmitter dalam SSP dan SS peririfir yang bersifat

penghambat dan eksitasi

3. Gamma - aminobutyric acid (GABA) Transmitter penghambat dari SSP

4. Acetylcholine Transmitter eksitasi pada hubungan neromuskuler,

transmitter eksitasi dan penghambat dalam SSP

dan susunan saraf perifir

5. Enkephalin Transmitter yang mempunyai efek seperti morfin

yaitu menghambat lintasan nyeri dalam SSP

Page 11: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 11/55

Faradiba Febriani | 1102011096

11

Sintesis Dopamin

Efek Dopamin pada Sistem Limbik dan Sistem Kortikal 

Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuron-neuron yang berasal

dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis. Pengaruhdopamin biasanya sebagai inhibisi.(Guyton,1997: 714).

Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area. Sistem norepinefrin

yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementara serotonin dan dopamin terutama ke

regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline).(Guyton,1997: 932)

Struktur reseptor dopaminergik

Reseptor dopamin terdiri dari dua subtipe, D-1 (dengan I3 pendek, C-terminal panjang) dan

D-2 (I3 panjang, C-terminal pendek). Reseptor D2 receptors mempunyai isoform: D2L dan D2S.

Page 12: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 12/55

Faradiba Febriani | 1102011096

12

Pengaruh DOPAMINE

Dopamine mengatur aktivitas di dalam frontal lobe, area otak yang mengatur komunikasi, motivasi, dan

kemampuan untuk merasakan kesenangan. Kekurangan zat kimia ini dikaitkan dengan simptom

psikologis seperti keresahan sosial, mengkritik diri sendiri, menunda atau sulit mempertahankan

hubungan, begitu menurut riset di Leiden University Medical Center di Netherlands. Tapi begitukekurangan ini dikoreksi, perempuan yang mengalaminya sering merasa lebih berenergi, dapat bergaul

dan percaya diri.

Dopamin merupakan neurotransmitter aktif dalam sistem dopaminergik dan berhubungan dengan

penyakit neuromotor (Parkinson) dan schizophrenia. Obat-obat yang meningkatkan efek dopamin dalam

sistem ini menunjukkan aktivitas farmakologis terhadap kedua penyakit tersebut.

Seperti neurotransmiter lain, target terapetik dalam sistem dopaminergik meliputi : biosintesis,

metabolisme, penyimpanan, reuptake dan reseptor (presinaps dan prasinaps) dopaminergik.

Reseptor  Agonis  Antagonis  Lokasi 

D1 - Haloperidol Neostriatum, korteks

serebri, tuberkel

olfaktorius, n. accumbens

D2 Bromocriptine Haloperidol, Raclopride,

Sulpride

Neostriatum, tuberkel

olfaktorius, n. accumbens

D3 - Quinpirole Raclopride

Nucleus

Accumbens

D4 Clozapine Amygdala

D5 - - Hipokampus dan

Hipotalamus

Page 13: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 13/55

Faradiba Febriani | 1102011096

13

Neurotransmitter systems

Acetylcholine

Nucleus basalis of Meynert → Neocortex 

Septal nuclei (Medial septal nucleus) → Fornix → Hippocampus 

Striatum 

BA/M 

Dopaminergic pathways  

Mesocortical pathway: Ventral tegmental area → Frontal cortex 

Mesolimbic pathway: Ventral tegmental area → Nucleus accumbens 

Nigrostriatal pathway: Pars compacta → Striatum 

Tuberoinfundibular pathway: Hypothalamus → Pituitary gland 

Norepinephrine Locus coeruleus

 Serotonin pathways Raphe nuclei · Anterior raphespinal tract · Lateral raphespinal tract 

AA

Aspartate Climbing fibers

 GABA Globus pallidus

 Glycine Renshaw cells

 Glutamate Thalamus · Subthalamic nucleus · Globus pallidus 

Fisiologi neurotransmiter dopamin

Dopamin merupakan kelompok neurotransmiter katekholamin. Jumlah total neuron dopaminergik  di

otak manusia, tidak termasuk di retina dan bulbus olfaktorius diperkirakan berjumlah antara 300.000

sampai dengan 400.000. Nukleus dopaminergik  yang utama dijumpai pada substansia nigra pars

compacta, daerah tegmental sentral, dan nukleus arcuatus.

Dari substansia nigra dan daerah tegmental sentral neuron tersebut akan berproyeksi ke daerah

mesolimbik, mesokortikal, dan daerah striatum. Dopamin disintesis dari tyrosine dibagian terminal

presinaps untuk kemudian dilepaskan ke celah sinaps.

Page 14: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 14/55

Faradiba Febriani | 1102011096

14

Langkah pertama sintesis dopamin adalah proses uptake asam amino L-tyrosine dari aliran darah.

Tyrosine akan dikonversi menjadi 3-4-dihidroxyphenylalanine (L-DOPA) oleh enzim tyrosine hydroxylase,

dan kemudian L-DOPA dikonversi menjadi dopamin oleh enzim dopa decarboxylase. Dopamin disimpan

dalam granula-granula di ujung presinaptik saraf, dan akan dilepaskan apabila ada rangsangan. Dopamin

yang dilepaskan ke celah sinaps dapat mengalami satu atau lebih keadaan berikut:

  mengalami pemecahan oleh enzim COMT/ Catechol-O-Methyl-Transferase atau enzim MAO/

Monoamine Oxidase,

  mengalami difusi dari celah sinaps,

  mengaktivasi reseptor pre sinaptik

  mengaktivasi reseptor post sinaptik, dan

  mengalami ambilan kembali (reuptake) ke terminal pre sinaptik.

  Reseptor dopamin memiliki 2 sub tipe utama yaitu reseptor seperti D1 (D1dan D5) dan

reseptor seperti D2 (D2, D3, dan D4) . Variasi tipe reseptor ditentukan oleh urutan asam amino

DNA. Reseptor D2 memiliki 2 bentuk isoform yaitu D2 short dan D2long.

Tabel 1  menunjukkan reseptor dopamin, lokasi, agonis, dan antagonisnya. Perangsangan reseptor D2

post sinaps akan merangsang proses interseluler. Secara fungsional tidak ada perbedaan antara kedua

bentuk reseptor D2yang isoform tersebut. Pemahaman akan fungsi masing-masing reseptor akan

berguna dalam aplikasi klinik terapi. Reseptor dopaminergik D2 dapat berperan sebagai autoreseptor.

Reseptor dopaminergik D2 terletak di pre sinaps maupun post sinaps. Dopamin yang dilepaskan dariterminal saraf dapat mengaktivasi reseptor D2 pada terminal presinaptik yang sama, dan akan

mengurangi sintesis atau pelepasan dopamin yang terlalu berlebihan, sehingga reseptor D2 akan

berperan sebagai mekanisme umpan balik ( feedback ) negatif yang dapat memodulasi atau

menghentikan pelepasan dopamin pada sinaps tertentu.

Pada otak manusia terdapat 3 nukleus dopaminergik  yang utama yaitu: (1) substansia nigra pars

compacta yang berproyeksi ke striatum, (2) area tegmental ventral yang berproyeksi ke nukleus

accumbens dan korteks serebri, dan (3) nukleus arcuatus hipotalamus yang berproyeksi ke area

tuberoinfundibular dan hipofisis.

Hubungan antara dopamin dan perilaku

Dopamin bekerja menghambat pelepasan prolaktin dari lobus interior pituitary. Sebagai pusat reward

reinforcement dan motivasi perilaku. Para neurophysiologist, computer scientist, psychologist dan

economist yang berkolaborasi dalam studi interdisiplin di jurnal Nature vol. 9, Agustus 2006,

Page 15: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 15/55

Faradiba Febriani | 1102011096

15

mengemukakan hipotesa mengenai sel saraf dopamin otak tengah sebagai pengkode dalam

menentukan pengambilan keputusan.

Tingginya kadar dopamin diasosiasikan dengan meningkatnya perhatian, hiperaktivitas, keresahan dan

perilaku goal-oriented. Ketidakseimbangan kadar dopamin dalam otak juga diduga mempunyai korelasi

dengan penyakit skizofrenia, Parkinson, Attention-Deficit/Hyperactivity Disorders (ADHD) dan autisme,dimana keduanya memberikan gejala abnormalitas pada perilaku pasien.

FUNGSI SISTEM LIMBIK

  Berkaitan erat dengan keadaan emosi dan perilaku, terutama: reaksi takut, marah dan libido

  Khusus hippocampus mempunyai fungsi:

  Pembelajaran

  Ingatan sekarang (hal-hal baru)

  Ingatan masa lalu biasanya tidak akan berubah jika terjadi kerusakan pada hippocampus.

Ingatan sekarang yang disimpan pada hippocampus tersebut, kemudian dengan cara yang

belum diketahui diteruskan ke cortex frontalis. Disinilah disimpan ingatan masa lalu.

  Berkaitan erat dengan fungsi penciuman, walau tak cukup bukti

  Berkaitan erat dengan respons homeostatik terhadap perubahan lingkungan

  Berkaitan erat dengan perubahan emosi sehingga melibatkan aktivitas lokomotorik, saraf

otonom dan kelenjar endokrin

  Berkaitan erat dengan

  Perasaan

  Makan

  Berkelahi

  Melarikan diri

  Mencari pasangan

Hipothalamus 

Di sekeliling hipotalamus terdapat terdapat subkortikal lain dari sistem limbik yang meliputi septum,

area paraolfaktoria, epithalamus, nukleianteriorthalamus, gangglia basalis hipocampus dan amigdala. Di

sekeliling area subkortika limbik terdapat korteks limbik, yang terdiri atas sebuah cincin korteks serebri

pada setiap belahan otak yang dimulai dari area orbitofrontalis pada permukaan ventral lobus frontalis,

Page 16: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 16/55

Faradiba Febriani | 1102011096

16

menyebar ke atas ke dalam girus sub kalosal, kemudian melewati ujung atas korpus kalosum ke bagian

hemisferium serebri dalam girus singulata dan akhirnya berjalan ke belakang korpus kalosum dan ke

bawah menuju permukaan ventro medial lobus temporalis ke girus parahipokampal dan unkus. Lalu

pada permukaan medial dan ventral dari setiap hemisferium serebri ada sebuah cincin terutama

merupakan paleokorteks yang mengelilingi sekelompok struktur dalam yang menagtur perilaku dan

emosi. Sebaliknya, cincin korteks limbik ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi dua arah dan

merupakan tali penghubung antara neokorteks dan struktur limbik lain yang lebih rendah. 

Jalur komunikasi yang penting antara sistem limbik dan batang otak adalah berkas otak depan bagian

medial (medial forebrain bundle) yang menyebar ke regio septal dan orbito frontal korteks serebri ke

bawah melalui bagian tengah hipotalamus ke formasio retikularis batang otak. Berkas ini membuat

serabut-serabut dalam dua arah, membentuk garis batang sistem komunikasi. Jalur komunikasi yang

kedua adalah melalui jaras pendek yang melewati formasio retikularis batang otak, thalamus,

hipothalamus, dan sebagian besar area lainnya yang berhubungan dengan area basal otak.

Hipotalamus meskipun berukuran sangat kecil hanya beberapa sentimeter kubik mempunyai jaraskomunika dua arah yang berhubungan dengan semua tingkat sistem limbik. Sebaliknya, hipotalamus dan

struktur yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga arah:

ke belakang dan ke bawah menuju batang otak terutama di are retikular mesenfalon, pons, dan medula

dan dari area tersebut ke saraf perifer sistem saraf otonom.

ke atas menuju bagian besar area yang lebih tinggi di diensefalon dan serebrum khususnya bagia

anterior talamus dan bagian limbik korteks serebri.

infundibulum hipotalamus untuk mengatur atau mengatur secara sebagain dari fungsi sekretorik pada

sebagian posterior dan anterior kelenjar hipofisis.

Pengaturan fungsi vegetatif dan fungsi endokrin Hipotalamus 

Pada setiap hipotalamus tampak adanya suatu area hipotalamik lateral yang besar. Area ini berguna

untuk pengaturan rasa haus, rasa lapar, dan sebagian besar hasrat emosional.

Pengaturan kardiovaskular menimbulkan efek neurogenik pada sistem kardiovaskular yang telah dikenal

meliputi kenaikan tekanan arteri, penurunan arteri, peningkatan dan penurunan frekuensi denyut

 jantung.

Pengaturan suhu tubuh. Bagian anterior hipotalamus khususnya area preoptik berhubungan dengan

suhu tubuh. Peningkatan suhu darah yang mengalir melewati area ini meningkatkan aktivitas neuron-

neuron suhu. sebaliknya penurunan suhu darah akan menurunkan aktivitasnya.

Page 17: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 17/55

Faradiba Febriani | 1102011096

17

Pengaturan cairan. Hipotalamus mengatur cairan tubuh melalui dua cara. 1) dengan mencetuskan

sensasi haus yang menyebabkan seseorang atau hewan minum air. 2) mengatur ekskresi air ke dalam

urine. Di hipotalamus bagian lateral terdapat area pusat rasa haus.

Pengaturan kontraktiitas uterus dan pengeluaran air susu oleh payudara. Perangsangan nuklei

paraventrikular menyebabkan sel-sel neuronnya mensekresi hormon oksitosin yang menyebabkanpeningkatan kontraktilitas uterus serta kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveoli payudara

yang selanjutnya alveoli mengosongkan air susu melalui puting susu.

Pengaturan gastrointestinal dan hasrat makan. Yang berhubungan dengan rasa lapar terdapat di area

hipotalamus lateral. Sedangkan pusat rasa kenyang terletak di nuklei ventromedial.

Pengaturan hipotalamik sekresi hormon endokrin oleh kelenjar hipofisis anterior.

Fungsi perilaku dari hipotalamus dan fungsi limbik yang berkaitan 

Perangsangan hipotalamus lateral pada hewan, tidak hanya merangsang timbulnya rasa haus dan nafsu

makan, tetapi juga kadangkala menyebabkan timbu rasa marah yang sangat hebat dan keinginan untuk

berkelahi.

Perangsangan nukleus ventromedial menimbulkan rasa kenyang, menurunkan nafsu makan, dan hewan

 juga tenang.

Perangsangan zone tipis dari nuklei paraventrikular, yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel

ke tiga biasanya menimbulkan rasa takut dan reaksi terhukum.

Dorongan seksual terjadi bila ada rangsangan pada hipotalamus khususnya sebagian besar bagian

anterior dan posterior.

Beberapa prinsip sebagai bentuk kecerdasan emosi yang diperankan sistem limbik antara lain: 

  Mempengaruhi sistem belajar manusia. Sistem limbik ini mengontrol kemampuan daya ingat,

kemampuan merespon segala informasi yang diterima pancaindera.

  Mengontrol setiap informasi yang masuk. Sistem limbik ini mengontrol setiap informasi yang

masuk dan memilih informasi yang berharga untuk disimpan dan yang tidak berharga akan

dilupakan. Oleh karena itu sistem limbik menentukan terbentuknya daya ingat jangka panjang

yang berguna dalam pelayanan pendidikan anak.

  Otak tidak akan memberikan perhatian jika informasi yang masuk mengabaikan sistem limbik.

Suasana belajar yang membosankan membuat sistem limbik mengkerut dan kehilangan daya

kerjanya. Oleh karena itu suasana belajar yang menyenangkan akan memberi pengaruh positif

pada kerja sistem limbik.

Page 18: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 18/55

Faradiba Febriani | 1102011096

18

Fungsi spesifik bagian bagian lain sistem limbic 

Fungsi hipokampus 

Hipokampus merupakan bagian korteks serebri yang memanjang melipat ke dalam untuk membentuk

lebih banyak bagian dalam ventrikel lateralis. Hipokampus merupakan saluran tambahan yang dilewati

oleh sinyal sensorik yang masuk, yang dapat memulai reaksi perilaku dengan tujuan yang berbeda.

Seperti halnya halnya pada struktur-struktur limbik lain, perangsangan pada berbagai area dalam

hipokampus hampir selalu dapat menyebabkan salah satu dari berbagai pola perilaku, misalnya rasa

marah, ketidak pedulian, atau dorongan seks yang berlebihan.

Hal-hal yang berasal dari ingatan jangka pendek dapat diubah untuk disimpan menjadi ingatan jangka

panjang oleh hipokampus. Hipokampus (terletak diantara lobus temporal otak) dan bagian media lobus

temporal (bagian yang terletak paling dekat dengan garis tengah badan) juga berperan dalam prosespenggabungan ingatan (memory consolidation).

Untuk mengingat sesuatu, seseorang harus berhasil melaksanakan 3 hal, yaitu mendapatkan informasi,

menahan/meyimpannya dan mengeluarkannya. Bila kita lupa akan sesuatu, maka gangguan dapat

terjadi pada bagian mana saja dari ke 3 proses tersebut. Memory adalah proses aktif, karena ilmu

pengetahuan berubah terus, selalu diperiksa dan diformulasi ulang oleh pikiran otak kita.

Ingatan mempunyai beberapa fase yaitu :

waktunya sangat singkat (extremely shortterm)/ingatan segera (immediate memory) (item hanya dapat

disimpan dalam beberapa detik),

Ingatan jangka pendek (short term) (items dapat ditahan dalam beberapa menit), ingatan jangka

panjang (long term) (penyimpanan berlangsungbeberapa jam sampai seumur hidup.

Ingatan jangka panjang dihasilkan oleh perubahan struktural pada system saraf, yang terjadi karena

aktifasi berulang terhadap lingkaran neuron (loop of neuron). Lingakaran tersebut dapat dari korteks ke

thalamus atau hipokampus, kembali lagi ke korteks.

Aktifasi berulang terhadap neuron yang membentuk loop tersebut akan menyebabkan synaps diantara

mereka secara fungsional berhubungan. Sekali terjadi hubungan, maka neuron tersebut akan

merupakan suatu kumpulan sel, yang bila tereksitasi pada neuron tersebut akan terjadi aktifasi seluruh

kumpulan sel tersebut.

Dengan demikian dapat disimpan dan dikembalikan lagi oleh berbagai sensasi, pikiran atau emosi yang

mengaktifasi beberapa neuron dari kumpulan sel tersebut. Menurut Hebb perubahan struktural

tersebut terjadi di sinaps.

Page 19: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 19/55

Faradiba Febriani | 1102011096

19

Peran Hipokampus dalam pembelajaran 

Fungsi teoritis hipokampus pada pembelajaran dapat menyebabkan timbulnya dorongan untuk

mengubah ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang. Artinya, hipokampus menjalarkan

sinyal-sinyal yang tampaknya membuat pikiran berulang-ulang melatih informasi baru sampai menjadi

ingatan yang disimpan permanen. 

 Amigdala 

Amigdala merupakan kompleks beragam nukleus kecil yang terletak tepat di bawah korteks serebri daritiang (pole) medial anterior setiap lobus temporalis. Amigdala mempunyai banyak sekali hubungan dua

 jalur dengan hipothalamus seperti juga dengan daerah sistem limbik lainnya. Amigdala menerima sistem

neuronal dari semua bagian korteks limbik seperti juga dari neokorteks lobus temporalis, parietalis, dan

ksipitalis terutama dari area asosiasi auditorik dan area asosiasi visual. Oleh karena hubungan yang

multiple ini, amigdala disebut “ jendela “,  yang dipakai oleh sistem limbik untuk melihat kedudukan

seseorang di dunia. Sebaliknya, amigdala menjalarkan sinyal- sinyal :

kembali ke area kortikal yang sama ini,

ke hipokampus,

ke septum,

ke thalamus, dan

khususnya ke hipothalamus.

Page 20: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 20/55

Faradiba Febriani | 1102011096

20

Efek perangsangan amigdala hampir sama dengan efek perangsangan langsung pada hipothalamus,

ditambah dengan efek lain. Efek yang diawali dari amigdala kemudian dikirim melalui hipotalamus

meliputi : 1) peningkatan dan penurunan tekanan arteri, 2) meningkatkan atau menurunkan frekuensi

denyut jantung 3,) meningkatkan atau menurunkan motilitas dan sekresi gastrointestinal, 4) defekasi

atau mikturisi 5), dilatasi pupil atau kadangkala kontriksi, 6) piloereksi, 7) sekresi berbagai hormon

hipofisis anterior terutama hormon gonadotropin dan adrenokortikortopik.

Disamping efek yang dijalarkan melalui hipotalamus ini, persangsangan amigdala juga dapat

menimbulkan beberapa macam gerakan involunter yakni: 1) pergerakan tonik seperti mengangkat

kepala atau membungkukkan badan, 2) pergerakan melingkar melingkar, 3) kadangkala pergerakan

klonik, ritmis, dan berbagai macam pergerakan yang berkaitan dengan penciuman dan makan sperti

menjilat, mengunyah, dan menelan. Selain itu, perangsangan pada nukleo amigdala tertentu dapat

menimbulkan pola marah, melarikan diri, rasa terhukum, nyeri yang sangat, dan rasa takut seperti pola

rasa marah yang dicetuskan oleh hipotalamus.

Fungsi keseluruhan amigdala 

Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar. Amigdala juga

tampaknya berproyeksi pada jalur sistem limbik seseorang dalam berhubungan dengan alam sekitar dan

pikiran. Amigdala dianggap membuat respon perilaku seseorang sesuai dengan tiap kedaan. 

Korteks limbik  

Bagian dari sistem limbik yang sedikit dimengerti adalah cincin korteks limbik, yang mengelilingi struktur

subkortikal limbik. Korteks ini berfungsi sebagai zona transisional yang dilewati oleh sinyal-sinyal yang

dijalarkan oleh sisa korteks otak ke dalam sistem limbik dan juga ke arah yang berlawanan. Oleh karena

itu. Korteks limbik berfungsi sebagai area asosiasi serebral untuk mengatur perilaku.

Korteks limbik ini dimulai dari : 

Otak area orbito frontalis pada permukaan ventral lobus frontalis,

menyebar ke atas ke dalam girus subkalosal, kemudian melewati

ujung atas korpus kolosum ke bagian medial hemisferum serebri

dalam girus singulata, dan akhirnya berjalan di belakang korpus

kolosum dan ke bawah menuju permukaan ventromedial lobus

temporalis ke girus parahipokampal   dan unkus. Lalu pada

permukaan medial dan ventral dari setiap hemisferum serebri

ada sebuah cincin, terutama merupakan paleokorteks, yang

mengelilingi sekelompok struktur dalam yang sangat berkaitan

dengan prilaku dan emosi. Sebaliknya, cincin korteks ini juga

berfungsi sebagai alat komunikasi dua arah dan merupakan tali penghubung antara neokorteks dan

struktur limbik yang lebih rendah.

Page 21: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 21/55

Faradiba Febriani | 1102011096

21

Perangsangan pada berbagai regio korteks limbik akan meinggagalkan fungsi korteks limbik ini. Namun,

seperi halnya regio-regio lain dari sitem limbik, pola perilaku tersebut dapat juga dicetuskan dengan

merangasang daerah spesifik dalam korteks limbik. Demikian juga ablasi beberapa area korteks limbik

dapat menimbulkan perubahan yang persisten pada perilaku hewan,misalnya hewan menjadi liar, mau

menyelidiki segala objek, mempunyai dorongan seksual yang besar tehadap hewan yang tidak sesuai

atau terhadap benda- benda mati.

Neurofisiologi

Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju.limbik secara

harfiah diartikan sebagai perbatasan. Sistem limbik itu sendiri diartikan keseluruhan lintasan neuronal

yang mengatur tingkah laku emosional dan dorongan motivasional. Bagian utama sistem limbik adalah

hipothalamus dan struktur-strukturnya yang berkaitan. Bagian otak ini sama dengan yang dimiliki hewan

mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia.

Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem

limbik berfungsi mengendalikan emosi, mengendalikan hormon, memelihara homeostasis, rasa haus,

rasa lapar, seksualitas, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.

Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut

sebagai otak emosi. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai Alam Bawah Sadar atau ketaksadaran

kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang, dan perilaku tulus lainnya.

LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat

bermuaranya cinta, respek dan kejujuran.

Sistem Limbik yang terdiri dari Amigdala, Thalamus dan Hipothalamus ini berperanan sangat penting

dan berhubungan langsung dengan sistem otonom maupun bagian otak penting

lainnya. Karena hubungan langsung sistem Limbik dengan sistem otonom, jadinya bila ada stimulus

emosi negatif yang langsung masuk dan diterima oleh sistem Limbik dapat menyebabkan berbagai

gangguan seperti : gangguan jantung , hipertensi maupun gangguan saluran cerna. Tidak heran saat

seseorang marah , maka jantung akan berdetak lebih cepat dan lebih keras dan tekanan darah dapat

meninggi .

Stimulus emosi dari luar ini dapat langsung potong jalur masuk ke sistem Limbik tanpa dikontrol oleh

bagian otak yang mengatur fungsi intelektual yang mampu melihat stimulus tadi secara lebih obyektif

dan rasional. Hal ini menjelaskan kenapa seseorang yang sedang mengalami emosi kadang perilakunya

tidak rasional. Permasalahan lain adalah pada beberapa keadaan seringkali emosi negatif seperti cemas

dan depresi timbul secara perlahan tanpa disadari dan individu tersebut baru menyadari saat setelah

timbul gejala fisik , seperti misalnya hipertensi.

Page 22: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 22/55

Faradiba Febriani | 1102011096

22

3. Memahami dan Menjelaskan Skizofrenia

DEFINISI

Skizofren adalah gangguan mental heterogen yang terdiri dari sebagian besar gangguan psikotik mayor

dan ditandai dengan terganggunya bentuk dan isi pikiran.

ETIOLOGI

Model diatesis-stress, menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan.

Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan

lebih mudah menjadi skizofrenia. Secara somatogenik, etiologi penyebab skizofrenia antara lain:

Faktor Biologi

1.  Komplikasi kelahiran

Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia, hipoksia perinatalakan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia.

2.  Infeksi

Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada

orang-orang dengan skizofrenia. Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada

trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia.

Faktor Neurotransmitter

1.  Dopamin Hyperactivity 

Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia. Hampir

semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2, dengan

terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan. Berdasarkan

pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem

dopaminergik.

2.  Hipotesis Serotonin 

Gaddum, Wooley dan Show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu

zat yang bersifat campuran agonis/antagonis reseptor 5-HT. Temyata zatini menyebabkan keadaan

psikosis berat pada orang normal. Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembalimengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas

terhadap reseptor serotonin 5-HT lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2.57.

Struktur Otak

Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis. Otak pada

pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal, ventrikel terlihat melebar,

Page 23: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 23/55

Faradiba Febriani | 1102011096

23

penurunan massa abu-abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas

metabolik. Pemeriksaan mikroskopis dari jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distribusi sel

otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia, biasa timbul pada trauma otak

setelah lahir. 

Genetika 

Para ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan, 1% dari populasi umum tetapi 10%

pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua, kakak laki laki ataupun

perempuan dengan skizofrenia. Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat kedua seperti paman,

bibi, kakek / nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum. Kembar identik

40% sampai 65% berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12%. Anak dan kedua

orang tua yang skizofrenia berpeluang 40%, satu orang tua 12%.

GEJALA KLINIS

Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa awal sampai dengan umur pertengahandengan melalui beberapa fase antara lain :

1.  Fase Prodomal

- Berlangsung antara 6 bulan sampai 1 tahun 

- Gangguan dapat berupa Self care, gangguan dalam akademik, gangguan dalam

pekerjaan,gangguan fungsi sosial, gangguan pikiran dan persepsi. 

2.  Fase Aktif  

- Berlangsung kurang lebih 1 bulan

- Gangguan dapat berupa gejala psikotik; Halusinasi, delusi, disorganisasi proses

berfikir,gangguan bicara, gangguan perilaku, disertai kelainan neurokimiawi

3.  Fase Residual 

Kien mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan gangguan peran, serangan biasanya berulang.

Gejala Positif Skizofrenia

Gejala-gejala positif yang diperlihatkan pada penderita Skizofrenia adalah sebagai berikut:

1.  Delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal). Meskipun telah

dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinan itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini

kebenarannya.

2.  Halusinasi, yaitu pengalaman panca indera tanpa ada rangsangan (stimulus). Misalnya penderita

mendengar suara-suara/bisikan di telinganya padahal sebenarnya tidak ada sumbernya.

Page 24: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 24/55

Faradiba Febriani | 1102011096

24

3.  Kekacauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya. Misalnya bicaranya kacau,

sehingga tidak dapat diikuti alur pikirannya.

4.  Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira

berlebihan.

5.  Merasa dirinya “Orang Besar”, merasa serba bisa, serba mampu dan sejenisnya.

6.  Pikirannya penuh dengan kecurigaan atau seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya.

7.  Menyimpan rasa permusuhan.

Gejala Negatif Skizofrenia

Gejala-gejala negatif yang diperlihatkan adalah sebagai berikut:

1.  Alam perasaan (affect) “tumpul” dan “mendatar”. Gambaran perasaan ini terlihat dari

wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.

2.  Menarik diri atau mengungsikan diri (with-drawn) tidak mau bergaul atau kontak dengan orang

lain, suka melamun (day dreaming).

3.  Kontak emosional amat “miskin”, sukar diajak bicara, pendiam. 

4.  Pasif dan apatis, menarik diri dari pergaulan sosial.

5.  Sulit dalam berpikir abstrak.

6.  Pola pikir stereotip.

7.  Tidak ada/kehilangan dorongan kehendak (avolition) dan tidak ada inisatif, tidak ada upaya dan

usaha, setra tidak ingin apa-apa dan serba malas (kehilangan nafsu)

Gejala-gejala negatif Skizofrenia sebagaimana diuraikan di atas seringkali tidak disadari atau kurang

diperhatikan oleh pihak keluarga, karena dianggap “tidak mengganggu” sebagaimana halnya pada

penderita Skizofrenia yang menunjukkan gejala-gejala positif. Oleh karenanya pihak keluarga seringkali

terlambat membawa penderita untuk berobat.

Dalam pengalaman praktek, gejala positif Skizofrenia baru muncul pada tahap akut. Sedangkan pada

stadium kronis (menahun) gejala negatif Skizofrenia lebih menonjol. Tetapi tidak jarang baik gejala

positif atau negatif muncul berbauran, tergantung pada stadium penyakitnya.

KLASIFIKASI

1.  Skizofrenia Paranoid 

Pedoman diagnostik

Page 25: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 25/55

Faradiba Febriani | 1102011096

25

1.  Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

2.  Sebagai tambahan:

Sebagai tambahan :

 

Halusinasi dan/ waham arus menonjol;

a)  Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi

auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau

bunyi tawa (laughing).

b)  Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual , atau lain-lain perasaan

tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.

c)  Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control),

dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity), dan keyakinan

dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas;

  Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif

tidak nyata / tidak menonjol.

Diagnosa Banding :

  Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan

  Keadaan paranoid involusional

 

Paranoid

2. Skizofrenia Hebefrenik (disorganized type) 

Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

Memenuhi gejala lain sebagai berikut

1.  Inkoherensi : jalan pikiran kacau dan tidak dapat dimengerti maksudnya

2.  Alam perasaan (mood affect) yang datar tana ekspresi serta tidak serasi (incongrous) atau ketololan

(silly)

3.  Tertawa kekanakan (giggling),senyum menunjukkan rasa puas diri atau senyum hanya dihayati

sendiri

4.  Waham (delusi) tidak jelas dan tidak sistematik (terpecah-belah) tidak terorganisir sebagai kesatuan

5.  Halusinasi terpecah-pecah dan tidak terorganisir

Page 26: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 26/55

Faradiba Febriani | 1102011096

26

6.  Perilaku aneh contohnya menyeringai sendiri,gerakan-gerakan aneh,berkelakar,pengucapan yang

diulang-ulang dan kecendrungan menarik diri dari hub.sosial

3. Skizofrenia Katatonik 

Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia

Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya :

1.  Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas

spontan) atau mutisme (tidak berbicara):

2.  Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh

stimuli eksternal)

3.  Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh

tertentu yang tidak wajar atau aneh);

4.  Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya

untuk menggerakkan, atau pergerakkan kearah yang berlawanan);

5.  Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya);

6.  Fleksibilitas cerea / ”waxy flexibility” (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang

dapat dibentuk dari luar); dan

7.  Gejala-gejala lain seperti “command automatism” (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah),

dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.

Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik, diagnosis

skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala

lain.

Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostik untuk skizofrenia.

Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolik, atau alkohol dan obat-

obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif.

Selama stupor atau kegembiraan katatonik, pasien skizofrenik memerlukan pengawasan yang ketat

untuk menghindari pasien melukai dirinya sendiri atau orang lain. Perawatan medis mungkin

ddiperlukan karena adanya malnutrisi, kelelahan, hiperpireksia, atau cedera yang disebabkan olehdirinya sendiri.

4. Skizofrenia tak terinci (Undifferentiated). 

Seringkali. Pasien yang jelas skizofrenik tidak dapat dengan mudah dimasukkan kedalam salah satu tipe.

PPDGJ mengklasifikasikan pasien tersebut sebagai tipe tidak terinci. Kriteria diagnostic menurut PPDGJ

III yaitu:

Page 27: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 27/55

Faradiba Febriani | 1102011096

27

1.  Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

2.  Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau katatonik.

3.  Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca skizofrenia.

5. Depresi Pasca-Skizofrenia 

Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau :

1.  Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria diagnosis umum skizzofrenia)

selama 12 bulan terakhir ini

2.  Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya)

3.  Gejala-gejala depresif menonjol dan menganggu, memenuhi paling sedikit kriteria untuk

episode depresif, dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu.

Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi episode depresif. Bila gejala

skizofrenia diagnosis masih jelas dan menonjol, diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia

yang sesuai.

6. Skizofrenia Residual 

Tipe ini merupakan sisa-sisa (residu) dari gejala Skizofrenia yang tidak begitu menonjol

Pedoman diagnostik:

Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan , persyaratan berikut harus di penuhi semua:

a)  Gejala “Negatif” dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik,

aktifitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif, kemiskinan

dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk, seperti ekspresi

muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri, dan kinerja sosial

yang buruk.

b)  Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi

kriteria untuk diagnosa skizofrenia

c)  Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala

yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul

sindrom negatif dari skizofrenia

d)  Tidak terdapat dementia, atau penyakit/gangguan otak organik lainnya, depresi kronis atau

institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.

7. Skizofrenia Simpleks 

Page 28: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 28/55

Faradiba Febriani | 1102011096

28

Skizofrenia simpleks sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama pada jenis simpleks

adalah kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berpikir biasanya sukar

ditemukan. Waham dan halusinasi jarang sekali terdapat. Jenis ini timbulnya perlahan-lahan sekali. Pada

permulaan mungkin penderita mulai kurang memperhatikan keluarganya atau mulai menarik diri dari

pergaulan. Makin lama ia makin mundur dalam pekerjaan atau pelajaran dan akhirnya menjadi

pengangguran, dan bila tidak ada orang yang menolongnya ia mungkin akan menjadi pengemis, pelacur,

atau penjahat.

Pedoman diagnostik

  Skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan

perkembangan yang berjalan berlahan dan progresif dari:

1)  gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi waham,

atau manifestasi lain dari episode psikotik. Dan

2) 

disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasisebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup, dan

penarikan diri secara sosial.

  Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub type skisofrenia lainnya.

8. Skizofrenia lainnya 

Selain beberapa subtipe di atas, terdapat penggolongan skizofrenia lainnya (yang tidak berdasarkan

DSM IV TR), antara lain :

Skizofreniform

Gambaran skizofreniform ini sama dengan skizofrenia, perbedaannya adalah bahwa fase-fase perjalanan

penyakitnya kurang dari 6 bulan tetapi sekurangnya 1 bulan sudah berlangsung.

Kriteria diagnosis:

1.  Kriteria A,D dan E skizofrenia terpenuhi

2.  Suatu episode gangguan (semua fase)berlangsung minimal 1 bulan tapi kurang dr 6 bulan

Tentukan jika:

-  Tanpa gambaran prognosis yang baik.

-  Dengan gambaran prognosis yang baik yang dibuktikandengan samaatau lebihdari 2 hal

berikut:

1. onset gejala-gejala psikotik yang menonjol dalam 4 minggu sejak diperhatikan kali pertama adanya

perubahan dari perilaku atau fungsi biasanya.

Page 29: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 29/55

Faradiba Febriani | 1102011096

29

2. kebingungan atau kekacauan dalam episode psikotik.

3. fungsi sosial dan pekerjaan premorbid berlangsung bagus.

4. tidak ada afek tumpul atau datar.

Skizoafektif

Ditandai dengan adanya sindroma lengkap dari gejala skizofrenia maupun gangguan mood (afektif)

A.  Suatu periode gangguan tak terputus dimana suatu saat didalamnya terdapat episode depresif

mayor, mania atau campuran bersamaan dengan gejala-gejala yang memenuhi kriteria A pada

skizofrenia.Catatan: harus ada mood depresif pada Episode depresi mayor.

B.  Selama periode yang sama dari penyakit tanpa adanya gejala2 mood yang menonjol terdapat

waham-waham atau halusinasi2 sedikitnya selama 2 minggu.

C. 

Adanya gejala-gejala yang memenuhi kriteria episode gangguan mood dalam porsi yang bermakandari total durasi fase aktif dan residual penyakit.

D.  Gangguan ini bukan disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (seperti obat-obatan

medikasi atau yang disalah gunakan) atau oleh suatu kondisi medis umum.

Tentukan tipenya:

-  Tipe bipolar: jika gangguan ini termasuk episode mania dan depresi mayor atau campuran.

-  Tipe depresif: juka hanya terdapat episode depresif mayor.

Gangguan delusional (Gangguan Paranoid)

Gangguan psikiatrik dimana gejala yang utama adalah waham

Kriteria DIagnostik

A.  Waham2 tidak janggal yang sedikitnya berlangsung selama 1 bulan (mis. tentang situasi2 yg

terjadi dalam kehidupan nyata spt (merasa) sedang dikuntit,diracun,ditulari penyakit,dicintai

dari jauh,ditipu oleh pasangan atau kekasih atau menderita suatu penyakit).

B.  Kriteria A Skizofrenia tidak terpenuhi.Cat. halusinasi taktil dan penghiduan mungkin ada sesuai

dengan tema waham2.

C.  Fungsi2 tidak nyata terganggu dan perilaku tidak ganjil atau janggal meskipun terpengaruh oleh

waham(-waham) atau hal-hal terkait.

D.  Jika ada gangguan episode mood bersamaan dgn waham maka terjadi relatif singkat dibanding

durasi episode waham.

Page 30: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 30/55

Faradiba Febriani | 1102011096

30

E.  Gangguan ini bukan disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (seperti obat-obatan

medikasi atau yang disalah gunakan) atau oleh suatu kondisi medis umum.

Tentukan tipe (berdasarkan tema yng menonjol dari wahamnya):

A.  Tipe Erotomania: waham tentang dirinya dicintai oleh seseorang dgn status sosial lebih tinggi.

B.  Tipe kebesaran: waham tentang harga diri yg meningkat,kekusasaan,berpengetahuan

C.  Tipe cemburu: waham bahwa pasangan seksual pasien tidak jujur

D.  Tipe kejar :waham bahwa pasien (atau seseorang yang dekat dengan pasien) adalah

diperlakukan secara dengki

E.  Tipe somatik : waham bahwa pasien memiliki suatu cacat fisik atau kondisi medis umum

F.  Tipe campuran : karakteristik waham salah satu atau lebih tipe diatas tetapi tidak ada satu tema

yang menonjol

G.  Tipe tidak ditentukan

Skizofrenia laten.

Konsep skizofrenia laten dikembangkan selama suatu waktu saat terdapat konseptualisasi diagnostic

skizofrenia yang luas. Sekarang, pasien harus sangat sakit mental untuk mendapatkan diagnosis

skizofrenia; tetapi pada konseptualisasi diagnostik skizofrenia yang luas, pasien yang sekarang ini tidak

terlihat sakit berat dapat mendapatkan diagnosis skizofrenia. Sebagai contohnya, skizofrenia laten sering

merupakan diagnosis yang digunakan gangguan kepribadian schizoid dan skizotipal. Pasien tersebut

mungkin kadang-kadang menunjukkan perilaku aneh atau gangguan pikiran tetapi tidak terus menerus

memanifestasikan gejala psikotik. Sindroma juga dinamakan skizofrenia ambang (borderline

schizophrenia) di masa lalu.

Gangguan Psikotik Singkat

A. Adanya 1 (atau lebih) gejala-gejala berikut:

1. waham.

2. halusinasi.

3. pembicaraan yang janggal (mis. sering derailment atau incohorensia).

*Catatan: jangan masukaan gejala apabila diakui sbg respons pola budaya.

B. Durasi episode gangguan sedikitnya 1 hari sampai kurangdari 1 bulan dan dapat kembali penuhberfungsi seperti keadaan premorbid.

C. Gangguan ini tidak memenuhi kriteria gangguan mood dgn gambaran psikotik,skizoafektif,atau

skizofrenia dan tidak disebabkan ole efek fisiologis darizat (medikasi,penyalahgunaan obat) atau kondisi

medis umum.

Tentukan jika:

Page 31: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 31/55

Faradiba Febriani | 1102011096

31

Dengan stresor(-stresor) nyata – brief reactive psychosis: jika gejala2 terjadi tampaknya segera setelah

atau respons thd kejadian tunggal atau berganda yang akan menyebabkan stres berat pd hampir

kebanyakan orang disitu dan kebiasaan yang sama.

Tanpa stresor(-stresor) nyata: jika gejala2 psikotik tidat terjadi segera atau sbg respons thd kejadian

tunggal atau berganda yang akan menyebabkan stres berat pd hampir kebanyakan orang disitu dankebiasaan yang sama.

Onset postpartum: jika onsetnya dalam 4 minggu pospartum.

Bouffe delirante (psikosis delusional akut).

Konsep diagnostik Perancis dibedakan dari skizofrenia terutama atas dasar lama gejala yang kurang dari

tiga bulan. Diagnosis adalah mirip dengan diagnosis gangguan skizofreniform didalam DSM-IV. Klinisi

Perancis melaporkan bahwa kira-kira empat puluh persen diagnosis delirante berkembang dalam

penyakitnya dan akhirnya diklasifikasikan sebagai media skizofrenia.

Skizofrenia laten.

Konsep skizofrenia laten dikembangkan selama suatu waktu saat terdapat konseptualisasi diagnostic

skizofrenia yang luas. Sekarang, pasien harus sangat sakit mental untuk mendapatkan diagnosis

skizofrenia; tetapi pada konseptualisasi diagnostik skizofrenia yang luas, pasien yang sekarang ini tidak

terlihat sakit berat dapat mendapatkan diagnosis skizofrenia. Sebagai contohnya, skizofrenia laten sering

merupakan diagnosis yang digunakan gangguan kepribadian schizoid dan skizotipal. Pasien tersebut

mungkin kadang-kadang menunjukkan perilaku aneh atau gangguan pikiran tetapi tidak terus menerus

memanifestasikan gejala psikotik. Sindroma juga dinamakan skizofrenia ambang (borderline

schizophrenia) di masa lalu.

Oneiroid.

Keadaan oneiroid adalah suatu keadaan mirip mimpi dimana pasien mungkin pasien sangat kebingungan

dan tidak sepenuhnya terorientasi terhadap waktu dan tempat. Istilah “skizofrenik oneiroid” telah

digunakan bagipasien skizofrenik yang khususnya terlibat didalam pengalaman halusinasinya untuk

mengeluarkan keterlibatan didalam dunia nyata. Jika terdapat keadaan oneiroid, klinisi harus berhati-

hati dalam memeriksa pasien untuk adanya suatu penyebab medis atau neurologist dari gejala tersebut.

Parafrenia.

Istilah ini seringkali digunakan sebagai sinonim untuk “skizofrenia paranoid”. Dalam pemakaian lain

istilah digunakan untuk perjalanan penyakit yang memburuk secara progresif atau adanya system

waham yang tersusun baik. Arti ganda dari istilah ini menyebabkannya tidak sangat berguna dalam

mengkomunikasikan informasi.

Pseudoneurotik.

Page 32: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 32/55

Faradiba Febriani | 1102011096

32

Kadang-kadang, pasien yang awalnya menunjukkan gejala tertentu seperti kecemasan, fobia, obsesi, dan

kompulsi selanjutnya menunjukkan gejala gangguan pikiran dan psikosis. Pasien tersebut ditandai oleh

gejala panansietas, panfobia, panambivalensi dan kadang-kadang seksualitas yang kacau. Tidak seperti

pasien yang menderita gangguan kecemasan, mereka mengalami kecemasan yang mengalir bebas (free-

floating) dan yang sering sulit menghilang. Didalam penjelasan klinis pasien, mereka jarang menjadi

psikotik secara jelas dan parah.

Skizofrenia Tipe I. 

Skizofrenia dengan sebagian besar simptom yang muncul adalah simptom positif yaitu asosiasi longgar,

halusinasi, perilaku aneh, dan bertambah banyaknya pembicaraan. Disertai dengan struktur otak yang

normal pada CT dan respon yang relatif baik terhadap pengobatan.

Skizofrenia tipe II. 

Skizofrenia dengan sebagian besar simptom yang muncul adalah simptom negative yaitu pendataran

atau penumpulan afek, kemiskinan pembicaraan atau isi pembicaraan, penghambatan (blocking),dandanan yang buruk, tidak adanya motivasi, anhedonia, penarikan sosial, defek kognitif, dan defisit

perhatian. Disertai dengan kelainan otak struktural pada pemeriksaan CT dan respon buruk terhadap

pengobatan

DIAGNOSIS 

Pedoman Diagnostik berdasarkan PPDGJ III:

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila

gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):

a. 

-  Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak

keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau

-  Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya

(insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan

-  Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnya

mengetahuinya.

b. 

-  Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari

luar atau

-  Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari

luar atau

Page 33: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 33/55

Faradiba Febriani | 1102011096

33

-  Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu

kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota

gerak atau kepikiran, tindakan atau penginderaan khusus).

-  Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas

bagi dirinya , biasanya bersifat mistik dan mukjizat.

c.  Halusional Auditorik;

-  Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku pasien

-  Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang

berbicara atau

-  Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.

d.  Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan

sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan

kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi

dengan mahluk asing atau dunia lain)

Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:

e.  Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik oleh waham yang

mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun

disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari

selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.

f. 

Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat

inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.

g.  Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing)

atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.

h.  Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul tidak

wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja

sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi

neureptika.

* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau

lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);

* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall

quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya

minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute),

dan penarikan diri secara sosial.

Page 34: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 34/55

Faradiba Febriani | 1102011096

34

Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan untuk menyingkirkan Diagnosis Banding. Skizofrenia tidak terkait dengan hasil laboratorium

karakteristik. Tes darah berikut ini harus dilakukan pada semua pasien, baik pada awal penyakit dan

berkala sesudahnya:

  Tes darah lengkap (CBC)

  Hati, tiroid, dan tes fungsi ginjal

  Elektrolit, glukosa, vitamin B12, asam methylmalonic serum, folat, dan tingkat kalsium

Tes lain yang perlu dipertimbangkan, jika memberikan riwayat untuk kecurigaan , adalah sebagai

berikut:

  HIV

 

Rapid Plasma Reagin (RPR), jika kecurigaan kuat neurosifilis ada, tes treponemal tertentu dapatmembantu

  Seruloplasmin, jika kecurigaan yang kuat dari penyakit Wilson , pertimbangkan biopsi hati (atau

biopsi lain)

  Antinuclear antibodi (ANA) untuk lupus eritematosus sistemik

  Urine untuk kultur dan sensitivitas atau penyalahgunaan obat

  AM kortisol untuk gangguan adrenal

 

24 jam urin koleksi porfirin, tembaga, atau logam berat

  Tes Kehamilan, jika pasien adalah wanita usia subur

  Penyakit Lyme

  Pencitraan otak untuk menyingkirkan hematoma subdural, vaskulitis, abses otak, dan tumor

  X-ray thorax untuk penyakit paru atau okultisme keganasan

  Dexamethasone Supression tes dan hormon adrenokortikotropik (ACTH) stimulasi tes untuk

hypercortisolism dan hypocortisolism, masing-masing

  Electroencephalography (EEG)

Tes neuropsikologis dapat dianggap, penentuan kelemahan dan kekuatan kognitif pasien dapat

membantu dalam perencanaan pengobatan. Temuan umum pada pasien dengan skizofrenia adalah

sebagai berikut:

Page 35: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 35/55

Faradiba Febriani | 1102011096

35

  Eksekutif fungsi yang buruk (yaitu, perencanaan yang buruk, pengorganisasian, atau inisiasi

kegiatan)

  gangguan memori

  Kesulitan dalam abstraksi dan mengenali isyarat-isyarat sosial

  mudah kebingungan

Page 36: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 36/55

Faradiba Febriani | 1102011096

36

DIAGNOSIS BANDING

Lesi Anatomi

Dalam kasus yang jarang terjadi, tumor otak mungkin sulit dibedakan dengan penyakit psikotik. Karena

tumor otak yang berpotensi mematikan, namun dapat diobati, penting untuk mempertimbangkan studi

pencitraan otak untuk setiap orang dengan onset baru penyakit psikotik atau, barangkali, perubahan

yang nyata pada gejala.

Subdural hematoma dapat bermanifestasi sebagai perubahan status mental. Perdarahan intrakranial

harus dipertimbangkan pada pasien yang melaporkan trauma kepala, untuk alasan apa pun, tidak dapat

memberikan riwayat yang jelas. Pencitraan otak mungkin tepat dalam kasus ini.

Kalsifikasi idiopatik dari ganglia basal adalah gangguan langka yang cenderung hadir sebagai psikosis

pada pasien yang menunjukkan gejala awal masa dewasa, di kemudian hari biasanya hadir dengan

demensia dan gangguan sistem motorik. Gejala Schizophrenialike mungkin mendahului timbulnya

kerusakan intelektual dan gangguan motorik ekstrapiramidal

Page 37: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 37/55

Faradiba Febriani | 1102011096

37

Penyakit Metabolik

  Penyakit Wilson, juga dikenal sebagai degenerasi hepatolenticular, adalah gangguan

metabolisme tembaga. Ini adalah penyakit resesif autosomal, gen yang telah ditemukan pada

kromosom 13. Gejala pertama sering perubahan jelas dalam perilaku selama masa remaja,

yang diikuti dengan munculnya gerakan-gerakan aneh.

Diagnosis dapat ditunjukkan oleh temuan laboratorium kadar urin peningkatan tembaga dan

tingkat serum rendah tembaga dan seruloplasmin atau dengan deteksi Kayser-Fleischer rings (tembaga

deposit sekitar kornea) dengan atau tanpa pemeriksaan celah-lampu. Diagnosis biasanya dikonfirmasi

dengan menemukan tembaga meningkat pada biopsi hati.

  Porfiria adalah gangguan biosintesis heme yang dapat hadir sebagai gejala kejiwaan. Pasien

mungkin memiliki riwayat keluarga psikosis. Gejala-gejala kejiwaan mungkin berhubungan

dengan perubahan elektrolit, neuropati perifer, dan nyeri perut yang parah episodik.

Abnormal tingkat tinggi porfirin dalam koleksi urin 24 jam mengkonfirmasikan diagnosis.

  Pasien dengan gangguan hipoksemia atau elektrolit dapat hadir dengan kebingungan dan

gejala psikotik. Hipoglikemia dapat menghasilkan kebingungan dan mudah marah dan

mungkin keliru untuk psikosis.

  Delirium karena sebab apapun (misalnya, gangguan metabolik atau endokrin) adalah kondisi

yang penting untuk dipertimbangkan, terutama pada pasien lanjut usia atau dirawat di

rumah sakit. Walaupun pasien dengan delirium mungkin memiliki berbagai kelainan

neuropsikiatri, keunggulan klinis penurunan rentang perhatian dan jenis waxing-dan

kebingungan.

Gangguan endokrin

  Hipotiroidisme parah atau hipertiroidisme dapat dikaitkan dengan gejala psikotik.

Hypothyroidism biasanya dikaitkan dengan depresi, yang jika parah dapat disertai dengan

gejala psikotik. Seseorang hipertiroid biasanya depresi, cemas, dan mudah tersinggung.

  Kedua insufisiensi adrenokortikal (Addison penyakit) dan hypercortisolism (sindrom

Cushing) dapat mengakibatkan perubahan status mental. Namun, kedua gangguan juga

memproduksi tanda-tanda fisik dan gejala yang dapat menyarankan diagnosis. Selain itu,

sebagian besar pasien dengan sindrom Cushing akan memiliki sejarah jangka panjang terapi

steroid untuk penyakit medis.

Hipoparatiroidisme atau hiperparatiroidisme dapat pada kesempatan dikaitkan dengan jelas

perubahan status mental. Ini terkait dengan kelainan pada konsentrasi kalsium serum.

Page 38: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 38/55

Faradiba Febriani | 1102011096

38

Penyakit Infeksi

  Penyakit menular, seperti influenza, penyakit Lyme, hepatitis C, dan salah satu

encephalitides (terutama yang disebabkan oleh virus herpes), dapat menyebabkan

perubahan status mental seperti depresi, kecemasan, mudah tersinggung, atau psikosis.

Orang tua dengan pneumonia atau infeksi saluran kemih dapat menjadi bingung atau terusterang psikotik.

  Penyakit kelamin Laboratorium Penelitian VDRLRPR,tes nontreponemal yang menggunakan

antigen untuk mendeteksi antibodi terhadap Treponema pallidum. Antibodi menurun

selama penyakit, sehingga tes ini memiliki tingkat negatif palsu yang tinggi. Jika neurosifilis

diduga kuat, tes treponemal lebih spesifik, seperti tes neon-treponemal antibodi

penyerapan (FTA-ABS), dapat berguna.

  HIV menembus penghalang darah-otak di awal perjalanan infeksi dan dengan demikian

dapat menyebabkan sejumlah perubahan status mental, terutama demensia atau gangguan

neuropsikologi lainnya. Selain itu, pasien dengan HIV berada pada risiko untuk infeksi

oportunistik, seperti neurosifilis, toksoplasmosis, meningitis kriptokokal, PML, ensefalopati

cytomegalovirus, dan meningitis TB, yang semuanya dapat menyebabkan perubahan status

mental.

Orang terinfeksi HIV juga berisiko untuk limfoma sistem saraf pusat primer dan memiliki gejala-

gejala yang samar-samar, seperti kebingungan dan kehilangan memori. Banyak obat yang digunakan

untuk mengobati HIV dapat menyebabkan perubahan status mental. Akhirnya, orang-orang yang

terinfeksi HIV beresiko untuk kekurangan gizi yang juga berkontribusi terhadap perubahan status

mental.

Cerebral Abses

  Pasien dengan abses otak jarang memiliki gejala psikotik, tetapi pencitraan otak harus

dipertimbangkan untuk menyingkirkan kemungkinan ini dapat diobati. Orang imunosupresi

dan orang-orang yang tinggal di atau melakukan perjalanan di negara-negara terbelakang

sangat beresiko.

Creutzfeldt-Jakob

  Prion menyebabkan CJD yang langka, salah satu encephalopathies spongiform menular.

Penyakit ini biasanya terjadi pada orang yang lebih tua dari 50 tahun dan ditandai denganpenurunan yang cepat, demensia, kompleks elektroensefalografik normal, dan tersentak

myoclonic.

Kekurangan Vitamin

  Kekurangan tiamin bisa terjadi pada orang yang bergantung pada alkohol untuk kalori atau

pasien dengan keganasan lanjut atau sindrom malabsorpsi. Deplesi tiamin akut dan berat

Page 39: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 39/55

Faradiba Febriani | 1102011096

39

dapat menyebabkan ensefalopati Wernicke, ditandai dengan gangguan oculomotor, ataksia,

dan konfabulasi. Jika kondisi ini tidak diobati, psikosis Korsakoff dapat berkembang.

Encephalopathy Wernicke adalah penyebab umum dan terdiagnosis gangguan kognitif

kronis pada orang dengan alkoholisme [56].

 

Kekurangan vitamin B-12, folat, atau keduanya dapat menghasilkan depresi atau demensia.Sangat jarang, kekurangan-kekurangan ini dapat menghasilkan pemikiran delusi.

TATALAKSANA

1.  Terapi Somatik (Medikamentosa) 

Pemakaian antipsikotik pada skizofrenia harus mengikuti lima prinsip utama (8).

1.  Klinisi harus cermat menentukan gejala yang akan diobati.

2.  Antipsikotik yang memberikan efek yang baik pada pasien di masa lalu harus digunakan lagi.

3.  Lama minimal percobaan antipsikotik empat sampai enam minggu dengan dosis yang adekuat.

Jika tidak berhasil, dapat diganti dengan antipsikotik jenis lain.

4.  Jarang diindikasikan penggunaan lebih dari antipsikotik sekaligus.

5.  Pasien harus dipertahankan dalam dosis efektif minimal.

Berdasarkan afinitas terhadap reseptor dopamin tipe 2 (D2) dan efek samping yang

ditimbulkannya, obat ini dibagi ke dalam dua kelompok yakni antipsikotik generasi pertama (tipikal) dan

antipsikotik generasi kedua ( atipikal)(11)

.

Antipsikotik Generasi Pertama (Tipikal) Antipsikotik Generasi Kedua (Atipikal)

a.  High Potency

- Haloperidol

- Flupenazin

- Pimozid

b.  Low Potency

- Klorpromazin (CBZ/ Largactil)

- Proclorperazin

- Tioridazin

- Aripiprazol

- Clozapine

- Olanzapin

- Paliperidon

- Risperidon

- Ziprasidon

- Quatiapine

Page 40: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 40/55

Faradiba Febriani | 1102011096

40

1.  Antipsikotik Tipikal

- Berikatan kuat dengan reseptor dopamine tipe 2.

-Diberikan saat pasien mengalami gejala positif.

- Efek antipsikotik terlihat beberapa hari atau minggu setelah mengkonsumsi obat. Perbaikan gejala

didapat setelah obat menduduki reseptor dopamine di mesolimbik.

- Lebih sering menyebabkan gejala ekstrapiramidal.

2.  Antipsikotik Atipikal

- Bekerja pada reseptor dopamine dan serotonin.

- Diberikan saat pasien mengalami gejala negatif.

- Efek samping tersering gejala ekstrapiramidal yang lebih ringan dan penambahan berat badan.

(Sumber: Lippincott’s Illustrated Reviews: Pharnacology, 4th Edition.)

Efek Terapetik lainnya

1.  Antiemetik

2.  Sedasi

3.  Menghilangkan cegukan

4.  Pengobatan bipolar disorder (acute mania)

Page 41: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 41/55

Faradiba Febriani | 1102011096

41

Sediaan Obat Anti Psikosis dan Dosis Anjuran

No. Nama Generik Sediaan Dosis

1. Klorpromazin Tablet 25 dan 100 mg,

injeksi 25 mg/ml

150 - 600 mg/hari

2. Haloperidol Tablet 0,5 mg, 1,5 mg,

5 mg

Injeksi 5 mg/ml

5 - 15 mg/hari

3. Perfenazin Tablet 2, 4, 8 mg 12 - 24 mg/hari

4. Flufenazin Tablet 2,5 mg, 5 mg 10 - 15 mg/hari

5. Flufenazin dekanoat Inj 25 mg/ml 25 mg/2-4 minggu

6. Levomeprazin Tablet 25 mg

Injeksi 25 mg/ml

25 - 50 mg/hari

7. Trifluperazin Tablet 1 mg dan 5 mg 10 - 15 mg/hari

8. Tioridazin Tablet 50 dan 100 mg 150 - 600 mg/hari

9. Sulpirid Tablet 200 mg

Injeksi 50 mg/ml

300 - 600 mg/hari

10. Pimozid Tablet 1 dan 4 mg 1 - 4 mg/hari

11. Risperidon Tablet 1, 2, 3 mg 2 - 6 mg/hari

Cara penggunaan

o  Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klnis) yang

sama pada dosis ekivalen, perbedaan terutama pada efek samping sekunder.

o  Pemilihan jenis obat anti psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan

dan efek samping obat. Pergantian obat disesuaikan dengan dosis ekivalen.

Page 42: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 42/55

Faradiba Febriani | 1102011096

42

o  Apabila obat anti psikosis tertentu tidak memberikan respon klinis dalam dosis yang

sudah optimal setelah jangka waktu yang memadai, dapat diganti dengan obat

psikosis lain (sebaiknya dari golongan yang tidak sama), dengan dosis ekivalennya

dimana profil efek samping belum tentu sama.

Apabila dalam riwayat penggunaan obat anti psikosis sebelumnya jenis obatantipsikosis tertentu yang sudah terbukti efektif dan ditolerir dengan baik efek

sampingnya, dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang

o  Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan:

  Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu

  Onset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2-6 jam

  Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari)

 

Dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak efek

samping (dosis pagi kecil, dosis malam lebih besar) sehingga tidak begitu

mengganggu kualitas hidup pasien

  Pemilihan Obat untuk Episode (Serangan) Pertama 

Newer atypical antipsycoic merupakn terapi pilihan untuk penderita Skizofrenia episode pertama karena

efek samping yang ditimbulkan minimal dan resiko untuk terkena tardive dyskinesia lebih rendah.

Biasanya obat antipsikotik membutuhkan waktu beberapa saat untuk mulai bekerja. Sebelum

diputuskan pemberian salah satu obat gagal dan diganti dengan obat lain, para ahli biasanya akan

mencoba memberikan obat selama 6 minggu (2 kali lebih lama pada Clozaril)

  Pemilihan Obat untuk keadaan relaps (kambuh) 

Biasanya timbul bila pendrita berhenti minum obat, untuk itu, sangat penting untuk mengetahui alasan

mengapa penderita berhenti minum obat. Terkadang penderita berhenti minum obat karena efek

samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut. Apabila hal ini terjadi, dokter dapat menurunkan dosis

menambah obat untuk efek sampingnya, atau mengganti dengan obat lain yang efek sampingnya lebih

rendah.

Apabila penderita berhenti minum obat karena alasan lain, dokter dapat mengganti obat oral dengan

injeksi yang bersifat long acting, diberikan tiap 2- 4 minggu. Pemberian obat dengan injeksi lebih simpel

dalam penerapannya. Terkadang pasien dapat kambuh walaupun sudah mengkonsumsi obat sesuai

anjuran. Hal ini merupakan alasan yang tepat untuk menggantinya dengan obat obatan yang lain,

misalnya antipsikotik konvensonal dapat diganti dengan newer atipycal antipsycotic atau newer atipycal

antipsycotic diganti dengan antipsikotik atipikal lainnya. Clozapine dapat menjadi cadangan yang dapat

bekerja bila terapi dengan obat-obatan diatas gagal.

Page 43: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 43/55

Faradiba Febriani | 1102011096

43

  Pengobatan Selama fase Penyembuhan 

Sangat penting bagi pasien untuk tetap mendapat pengobatan walaupun setelah sembuh. Penelitian

terbaru menunjukkan 4 dari 5 pasien yang behenti minum obat setelah episode petama Skizofreniadapat kambuh. Para ahli merekomendasikan pasien-pasien Skizofrenia episode pertama tetap mendapat

obat antipskotik selama 12-24 bulan sebelum mencoba menurunkan dosisnya. Pasien yang mendertia

Skizofrenia lebih dari satu episode, atau balum sembuh total pada episode pertama membutuhkan

pengobatan yang lebih lama. Perlu diingat, bahwa penghentian pengobatan merupakan penyebab

tersering kekambuhan dan makin beratnya penyakit.

Efek Samping Antipsikotik

1.  Gejala ekstrapiramidal

Gejala ekstrapiramidal timbul akibat blokade reseptor dopamine 2 di basal ganglia (putamen, nukleuskaudatus, substansia nigra, nukleus subthalamikus, dan globus palidus). Akibatnya, terjadi

ketidakseimbangan mekanisme dopaminergik dan kolinergik sehingga sistem ekstrapiramidal terganggu.

Paling sering disebabkan antipsikotik tipikal potensi tinggi. Gejala ini dibagi dalam beberapa kategori,

yaitu:

a.  Reaksi Distonia Akut (ADR)

Terjadi spasme atau kontraksi involunter akut dari satu atau lebih kelompok otot skelet. Kelompok otot

yang paling sering terlibat adalah otot wajah, leher, lidah atau otot ekstraokuler, bermanifestasi sebagai

tortikolis, disastria bicara, krisis okulogirik dan sikap badan yang tidak biasa. Reaksi distonia akut sering

sekali terjadi dalam satu atau dua hari setelah pengobatan antipsikosis dimulai, tetapi dapat terjadi

kapan saja. Keadaan ini terjadi pada kira-kira 10% pasien, lebih lazim pada pria muda, dan lebih sering

dengan neuroleptik dosis tinggi yang berpotensi tinggi, seperti haloperidol dan flufenazine. Reaksi

distonia akut dapat menjadi penyebab utama dari ketidakpatuhan pemakaian obat.

b.  Akatisia

Akatisia merupakan gejala ekstrapiramidal yang paling sering terjadi akibat antipsikotik. Kemungkinan

terjadi pada sebagian besar pasien terutama pada populasi pasien lebih muda. Terdiri dari perasaan

dalam yang gelisah, gugup, keinginan untuk tetap bergerak dan sulit tidur. Akatisia dapat menyebabkan

eksaserbasi gejala psikotik akibat perasaan tidak nyaman yang ekstrim. Hal ini menjadi salah satu

penyebab ketidakpatuhan pengobatan.

c.  Sindrom Parkinson

Merupakan gejala ekstrapiramidal yang dapat dimulai berjam-jam setelah dosis pertama antipsikosi atau

dimulai secara berangsur-angsur setelah pengobatan bertahun-tahun. Manifestasinya meliputi gaya

berjalan membungkuk, hilangnya ayunan lengan, akinesia, tremor dan rigiditas. Akinesia menyebabkan

Page 44: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 44/55

Faradiba Febriani | 1102011096

44

penurunan spontanitas, apati dan kesukaran untuk memulai aktifitas normal. Terkadang, gejala ini

dikelirukan dengan gejala negatif skizofrenia.

d.  Tardive Diskinesia

Manifestasi gejala ini berupa gerakan dalam bentuk koreoatetoid abnormal, gerakan otot abnormal,

involunter, mioklonus, balistik, atau seperti tik. Ini merupakan efek yang tidak dikehendaki dari obat

antipsikotik. Hal ini disebabkan defisiensi kolinergik yang relatif akibat supersensitif reseptor dopamine

di puntamen kaudatus. Prevalensi tardive diskinesia  diperkirakan terjadi 20-40% pada pasien yang

berobat lama. Sebagian kasus sangat ringan dan hanya sekitar 5% pasien memperlihatkan gerakan berat

nyata. Faktor predisposisi meliputi umur lanjut, jenis kelamin wanita, dan pengobatan berdosis tinggi

atau jangka panjang.

2.  Neuroleptic Malignant

Neuroleptic malignant  adalah suatu sindrom yang terjadi akibat komplikasi serius dari penggunaan obat

antipsikotik. Sindrom ini merupakan reaksi idiosinkratik yang tidak tergantung pada kadar awal obatdalam darah. Sindrom tersebut dapat terjadi pada dosis tunggal antipsikotik (phenotiazine,

thioxanthene, atau neuroleptikal atipikal). Biasanya berkembang dalam 4 minggu pertama setelah

dimulainya pengobatan. SNM sebagian besar berkembang dalam 24-72 jam setelah pemberian

antipsikotik atau perubahan dosis (biasanya karena peningkatan). Sindroma neuroleptik maligna dapat

menunjukkan gambaran klinis yang luas dari ringan sampai dengan berat. Gejala disregulasi otonom

mencakup demam, diaphoresis, tachipnea, takikardi dan tekanan darah meningkat atau labil. Gejala ek,d

strapiramidal meliputi rigiditas, disfagia, tremor pada waktu tidur, distonia dan diskinesia. Tremor dan

aktivitas motorik berlebihan dapat mencerminkan agitasi psikomotorik. Konfusi, koma, mutisme,

inkotinensia dan delirium mencerminkan terjadinya perubahan tingkat kesadaran.

3.  Peningkatan berat badan

Paling sering karena pengobatan antipsikotik atipikal. Nafsu makan yang meningkat erat kaitannya

dengan blokade reseptor alpha1- adrenergic dan Histaminergic.

4.  Peningkatan prolactin

Blokade reseptor dopamine 2 di hipotalamus menyebabkan berkurangnya pembentukan  prolactin

release factor . Akibatnya, faktor inhibitor prolaktin ke hipofisis berkurang sehingga terjadi peningkatan

kadar prolaktin. Pada perempuan didapati sekresi payudara, sedangkan pada pria didapati ginekomasti.

5.  Efek blokade reseptor kolinergik

- Pandangan kabur

- Mulut kering (kecuali klozapin yang meningkatkan salvasi)

- Penurunan kontraksi smooth muscle sehingga terjadi konstipasi dan retensi urin.

Page 45: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 45/55

Faradiba Febriani | 1102011096

45

6.  Efek blokade reseptor adrenergik : hipotensi ortostatik

2.  Terapi Psikososial

a.  Terapi perilaku

Teknik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan sosial untuk  meningkatkan

kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal.

Perilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atau hadiah yang dapat ditebus untuk hal-hal yang

Page 46: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 46/55

Faradiba Febriani | 1102011096

46

diharapkan, seperti hak istimewa dan pas jalan di rumah sakit. Dengan demikian, frekuensi perilaku

maladaptif atau menyimpang seperti berbicara lantang, berbicara sendirian di masyarakat, dan postur

tubuh aneh dapat diturunkan.

b.  Terapi berorientasi-keluarga 

Terapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali dipulangkan dalam keadaan remisi parsial,

keluraga dimana pasien skizofrenia kembali seringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang

singkat namun intensif (setiap hari). Setelah periode pemulangan segera, topik penting yang dibahas

didalam terapi keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan kecepatannya. Seringkali,

anggota keluarga, didalam cara yang jelas mendorong sanak saudaranya yang terkena skizofrenia untuk

melakukan aktivitas teratur terlalu cepat. Rencana yang terlalu optimistik tersebut berasal dari

ketidaktahuan tentang sifat skizofrenia dan dari penyangkalan tentang keparahan penyakitnya.----

Ahli terapi harus membantu keluarga dan pasien mengerti skizofrenia tanpa menjadi terlalu

mengecilkan hati. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa terapi keluarga adalah efektif dalam

menurunkan relaps. Didalam penelitian terkontrol, penurunan angka relaps adalah dramatik. Angka

relaps tahunan tanpa terapi keluarga sebesar 25-50 % dan 5 - 10 % dengan terapi keluarga.

c.  Terapi kelompok 

Terapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada rencana, masalah, dan hubungan dalam

kehidupan nyata. Kelompok mungkin terorientasi secara perilaku, terorientasi secara psikodinamika

atau tilikan, atau suportif. Terapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa

persatuan, dan meningkatkan tes realitas bagi pasien skizofrenia. Kelompok yang memimpin dengan

cara suportif, bukannya dalam cara interpretatif, tampaknya paling membantu bagi pasien skizofrenia.

d.  Psikoterapi individual 

Penelitian yang paling baik tentang efek psikoterapi individual dalam pengobatan skizofrenia telah

memberikan data bahwa terapi alah membantu dan menambah efek terapi farmakologis. Suatu konsep

penting di dalam psikoterapi bagi pasien skizofrenia adalah perkembangan suatu hubungan terapetik

yang dialami pasien sebagai aman. Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat dipercayanya ahli

terapi, jarak emosional antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti yang

diinterpretasikan oleh pasien.

Hubungan antara dokter dan pasien adalah berbeda dari yang ditemukan di dalam pengobatan pasien

non-psikotik. Menegakkan hubungan seringkali sulit dilakukan; pasien skizofrenia seringkali kesepiandan menolak terhadap keakraban dan kepercayaan dan kemungkinan sikap curiga, cemas, bermusuhan,

atau teregresi jika seseorang mendekati. Pengamatan yang cermat dari jauh dan rahasia, perintah

sederhana, kesabaran, ketulusan hati, dan kepekaan terhadap kaidah sosial adalah lebih disukai

daripada informalitas yang prematur dan penggunaan nama pertama yang merendahkan diri.

Kehangatan atau profesi persahabatan yang berlebihan adalah tidak tepat dan kemungkinan dirasakan

sebagai usaha untuk suapan, manipulasi, atau eksploitasi.

Page 47: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 47/55

Faradiba Febriani | 1102011096

47

3.  Perawatan di Rumah Sakit (Hospitalization)

Indikasi utama perawatan rumah sakit adalah untuk tujuan diagnostik, menstabilkan   medikasi,

keamanan pasien karena gagasan bunuh diri atau membunuh, prilaku yang sangat kacau termasuk

ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar.

Tujuan utama perawatan dirumah sakit yang harus ditegakkan adalah ikatan efektif antara pasien dan

sistem pendukung masyarakat. Rehabilitasi dan penyesuaian yang dilakukan pada perawatan

rumahsakit harus direncanakan. Dokter harus juga mengajarkan pasien dan pengasuh serta keluarga

pasien tentang skizofrenia.----

Perawatan di rumah sakit menurunkan stres pada pasien dan membantu mereka menyusun aktivitas

harian mereka. Lamanya perawatan rumah sakit tergantung dari keparahan penyakit pasien dan

tersedianya fasilitas pengobatan rawat jalan. Rencana pengobatan di rumah sakit harus memiliki

orientasi praktis ke arah masalah kehidupan, perawatan diri, kualitas hidup, pekerjaan, dan hubungan

sosial. Perawatan di rumah sakit harus diarahkan untuk mengikat pasien dengan fasilitas perawatan

termasuk keluarga pasien. Pusat perawatan dan kunjungan keluarga pasien kadang membantu pasien

dalam memperbaiki kualitas hidup.----

Selain anti psikosis, terapi psikososial ada juga terapi lainnya yang dilakukan di rumah sakit yaitu Elektro

Konvulsif Terapi (ECT). Terapi ini diperkenalkan oleh Ugo cerleti(1887-1963). Mekanisme penyembuhan

penderita dengan terapi ini belum diketahui secara pasti. Alat yang digunakan adalah alat yang

mengeluarkan aliran listrik sinusoid sehingga penderita menerima aliran listrik yang terputus putus.

Tegangan yang digunakan 100-150 Volt dan waktu yang digunakan 2-3 detik.

Pada pelaksanaan Terapi ini dibutuhkan persiapan sebagai berikut:

  Pemeriksaan jantung, paru, dan tulang punggung.

  Penderita harus puasa

  Kandung kemih dan rektum perlu dikosongkan

  Gigi palsu , dan benda benda metal perlu dilepaskan.

  Penderita berbaring telentang lurus di atas permukaan yang datar dan agak keras.

  Bagian kepala yang akan dipasang elektroda ( antara os prontal dan os temporalis) dibersihkan.

  Diantara kedua rahang di beri bahan lunak dan di suruh agar pasien menggigitnya.

Frekuensi dilakukannya terapi ini tergantung dari keadaan penderita dapat diberi:

  2-4 hari berturut - turut 1-2 kali sehari

  2-3 kali seminggu pada keadaan yang lebih ringan

Page 48: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 48/55

Faradiba Febriani | 1102011096

48

  Maintenance tiap 2-4 minggu

  Dahulu sebelum jaman psikotropik dilakukan 12-20 kali tetapi sekarang tidak dianut lagi.

Indikasi pemberian terapi ini adalah pasien skizofrenia katatonik dan bagi pasien karena alasan tertentu

karena tidak dapat menggunakan antipsikotik atau tidak adanya perbaikan setelah pemberianantipsikotik.

Kontra indikasi Elektro konvulsiv terapi adalah Dekompensasio kordis, aneurisma aorta, penyakit tulang

dengan bahaya fraktur tetapi dengan pemberian obat pelemas otot pada pasien dengan keadaan diatas

boleh dilakukan. Kontra indikasi mutlak adalah tumor otak.

Sebagai komplikasi terapi ini dapat terjadi luksasio pada rahang, fraktur pada vertebra, Robekan otot-

otot, dapat juga terjadi apnue, amnesia dan terjadi degenerasi sel-sel otak.

KOMPLIKASI

Percobaan bunuh diri yang bisa menyebabkan kecacatan atau kematian

PENCEGAHAN

Menurut Prof. Tuti, terdapat tiga bentuk pencegahan primer. Pertama, pencegahan universal, ditujukan

kepada populasi umum agar tidak terjadi faktor risiko. Caranya adalah mencegah komplikasi kehamilan

dan persalinan. Kedua, pencegahan selektif, ditujukan kepada kelompok yang mempunyai risiko tinggi

dengan cara, orang tua menciptakan keluarga yang harmonis, hangat, dan stabil. Ketiga, pencegahan

terindikasi, yaitu mencegah mereka yang baru memperlihatkan tanda-tanda fase prodromal tidak

menjadi skizofrenia yang nyata, dengan cara memberikan obat antipsikotik dan suasana keluarga yang

kondusif. 

Skizofrenia sendiri merupakan gangguan jiwa yang paling berat, menyerang bagian yang sangat inti dari

manusia yaitu persepsi, pikiran, emosi dan perilaku, sehingga gejalanya sangat kompleks dan bercampur

baur. Pada penderita skizofrenia yang terganggu adalah sirkuit saraf otaknya, sehingga kadang-kadang

disebut misconnection syndrome. Kemampuan berpikir dan merasakan yang tidak terorganisasi, tidak

berkaitan atau salah mengaitkan, terjadi karena adanya gangguan pada sirkuit saraf pada iregion-regio 

otak terkait untuk mengirimkan dan menerima pesan secara efisien dan tepat.

Page 49: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 49/55

Faradiba Febriani | 1102011096

49

PROGNOSIS

Prognosis Baik Prognosis Buruk

1.  Onset lambat

2. 

Faktor pencetus jelas

3.  Onset akut

4.  Riwayat seksual, sosial, dan pekerjaan

pramorbid yang baik.

5.  Gejala gangguan mood (terutama

gangguan depresif

6.  Menikah

7.  Riwayat keluarga gangguan mood

8.  Sistem pendukung yang baik

9.  Gejala positif

1.  Onset muda

2. 

Tidak ada faktor pencetus

3.  Onset tidak jelas

4.  Riwayat sksual, sosial dan perkerjaan

pramorbid yang buruk.

5.  Perilaku menarik diri dan autistic

6.  Sistem pendukung yang buruk

7. 

Gejala negatif

8.  Tanda dan gejala neurologis

9.  Riwayat trauma perinatal

10. Tidak ada remisi dalam tiga tahun

11. Sering relaps

4. Memahami dan menjelaskan Psikotik

Penyebab Gangguan Jiwa 

Gejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa terdapat pada unsur kejiwaan, tetapi

penyebab utamanya mungkin di badan (somatogenik), di lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis

(psikogenik), (Maramis, 1994). Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa

penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi

bersamaan, lalu timbulah gangguan badan ataupun jiwa.

1.Faktor - Faktor Somatik

a.  Neuroanatomi.

b.  Neurofisologi.

c.  Neurokimia.

d.  Tingkat kematangan & perkembangan organik.

e.  Faktor-faktor pre dan perinatal.

Page 50: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 50/55

Faradiba Febriani | 1102011096

50

2.Faktor – Faktor Psikogenik

a.  Interaksi ibu dan anak

b.  Peranan ayah.

c.  Persaiangan antar saudara kandung.

d. 

Intelegensi.e.  Persaiangan dalam keluarga, pekerjaan, permainan & masyarakat.

f.  Kehilangan → kecemasan, depresi, rasa salah/ maluu.

g.  Konsep dini : identitas diri.

h.  Keterampilan, bakat, & kreativitas.

i.  Pola adaptasi & pembelaan.

 j.  Tingkat perkembangan emosi.

3.Faktor- Faktor Sosio – Budaya (Sosiogenik).

a.  Kestabilan keluarga.

b. 

Pola mengasuh anak.

c.  Tingkat ekonomi.

d.  Perumahan : kota >< desa.

e.  Masalah kelompok minoritas.

f.  Pengaruh rasial dan keagamaan.

g.  Nilai-nilai.

Secara umum penyebab gangguan jiwa dibedakan menjadi 2; yaitu:

1.  faktor predisposisi ( dari dalam ) 

a. 

Genetik  Xsom (kromosom) x erat hubungannya dengan gangguan afektif, sehingga gangguan afektif

lebih sering pada wanita

  Kromosom Y erat kaitannya dengan kenakalan

  Kepribadian: domestik pada perempuan ; liar pada laki-laki

b.  vulnerabilitas otak / stress diathesis (mudah terluka)

Stres, yang menyerang otak merupakan stimuli dari luar yg dapat berupa reaksi fisik,

psikis atau sosial

c. 

Faktor perkembangan (psikodinamik)

  Perkembangan, badaniah yang salah maksudnya adalah setiap faktor yang mengganggu

perkembangan fisik dapat menyebabkan gangguan mental. Dapat berasal dari keturunan atau

lingkungan (kelainan Xsom, konstitusi, cacat kongenital, gangguan otak)

  Perkembangan psikologik yang salah mungkin disebabkan oleh berbagai jenis deprivasi dini,

pola keluarga yang patogenik dan masa remaja yang dilalui secara tidak baik.

Page 51: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 51/55

Faradiba Febriani | 1102011096

51

  Faktor sosilogik dalam perkembangan yang salah contohnya adat istiadat

dan kebudayaan yang kaku ataupun perubahan-perubahan yang cepat dalam dunia modern,

sehingga menimbulkan stres pada individu.

2. faktor pencetus (peristiwa yg langsung baik fisik / psikososial yg menyebabkan timbulnya gejala2

sakit jiwa)

  Stres fisik. Hal ini menyebabkan penyakit jiwa lewat fungsi otak dan berupa sindrom otak organik.

Contoh ensefalitis, infeksi virus sistemik,perubahan-perubahan hormon, kimia, zat racun dan

obat-obatan.

  Stres psikososial. Terutama berakibat sebagai depresi. Contoh: putus hubungan dengan saudara

atau renggangnya persahabatan.

Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang psikologik dari unsur psikis

(Maramis, 1994). Macam-macam gangguan jiwa (Rusdi Maslim, 1998): Gangguan mental organik dan

simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham, gangguan suasana perasaan,

gangguan neurotik, gangguan somatoform, sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan

fisiologis dan faktor fisik, Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa, retardasi mental, gangguan

perkembangan psikologis, gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja.

1). Skizofrenia.

Skizofrenia merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan menimbulkan disorganisasi

personalitas yang terbesar. Skizofrenia juga merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai

dimana-mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita tentang sebab-musabab dan

patogenisanya sangat kurang (Maramis, 1994). Dalam kasus berat, klien tidak mempunyai kontak

dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap

akan menuju kearah kronisitas, tetapi sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang bisa terjadi pemulihan

sempurna dengan spontan dan jika tidak diobati biasanya berakhir dengan personalitas yang rusak ”

cacat ” (Ingram et al.,1995). 

2). Depresi

Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang

sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,

konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri (Kaplan, 1998). Depresi juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang ditandai

dengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain

sebagainya (Hawari, 1997). Depresi adalah suatu perasaan sedih dan yang berhubungan dengan

penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang

mendalam (Nugroho, 2000). Depresi adalah gangguan patologis terhadap mood mempunyai

karakteristik berupa bermacam-macam perasaan, sikap dan kepercayaan bahwa seseorang hidup

Page 52: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 52/55

Faradiba Febriani | 1102011096

52

menyendiri, pesimis, putus asa, ketidak berdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan yang negatif

dan takut pada bahaya yang akan datang. Depresi menyerupai kesedihan yang merupakan perasaan

normal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu misalnya kematian orang yang dicintai. Sebagai

ganti rasa ketidaktahuan akan kehilangan seseorang akan menolak kehilangan dan menunjukkan

kesedihan dengan tanda depresi (Rawlins et al., 1993). Individu yang menderita suasana perasaan

(mood) yang depresi biasanya akan kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang

menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktiftas (Depkes, 1993). Depresi dianggap normal

terhadap banyak stress kehidupan dan abnormal hanya jika ia tidak sebanding dengan peristiwa

penyebabnya dan terus berlangsung sampai titik dimana sebagian besar orang mulai pulih (Atkinson,

2000).

3). Kecemasan

Kecemasan sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap orang

dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik-baiknya, Maslim (1991).

Suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang tidakspesifik (Rawlins 1993). Penyebabnya maupun sumber biasanya tidak diketahui atau tidak dikenali.

Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai tingkat berat. Menurut Sundeen

(1995) mengidentifikasi rentang respon kecemasan kedalam empat tingkatan yang meliputi, kecemasn

ringan, sedang, berat dan kecemasan panik.

4). Gangguan Kepribadian

Klinik menunjukkan bahwa gejala-gejala gangguan kepribadian (psikopatia) dan gejala-gejala nerosa

berbentuk hampir sama pada orang-orang dengan intelegensi tinggi ataupun rendah. Jadi boleh

dikatakan bahwa gangguan kepribadian, nerosa dan gangguan intelegensi sebagaian besar tidak

tergantung pada satu dan lain atau tidak berkorelasi. Klasifikasi gangguan kepribadian: kepribadian

paranoid, kepribadian afektif atau siklotemik, kepribadian skizoid, kepribadian axplosif, kepribadian

anankastik atau obsesif-konpulsif, kepridian histerik, kepribadian astenik, kepribadian antisosial,

Kepribadian pasif agresif, kepribadian inadequat, Maslim (1998).

5). Gangguan Mental Organik

Merupakan gangguan jiwa yang psikotik atau non-psikotik yang disebabkan oleh gangguan fungsi

 jaringan otak (Maramis,1994). Gangguan fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh penyakit

badaniah yang terutama mengenai otak atau yang terutama diluar otak. Bila bagian otak yang terganggu

itu luas , maka gangguan dasar mengenai fungsi mental sama saja, tidak tergantung pada penyakit yang

menyebabkannya bila hanya bagian otak dengan fungsi tertentu saja yang terganggu, maka lokasi inilah

yang menentukan gejala dan sindroma, bukan penyakit yang menyebabkannya. Pembagian menjadi

psikotik dan tidak psikotik lebih menunjukkan kepada berat gangguan otak pada suatu penyakit tertentu

daripada pembagian akut dan menahun.

6). Gangguan Psikosomatik

Page 53: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 53/55

Faradiba Febriani | 1102011096

53

Merupakan komponen psikologik yang diikuti gangguan fungsi badaniah (Maramis, 1994). Sering terjadi

perkembangan neurotik yang memperlihatkan sebagian besar atau semata-mata karena gangguan

fungsi alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf vegetatif. Gangguan psikosomatik dapat

disamakan dengan apa yang dinamakan dahulu neurosa organ. Karena biasanya hanya fungsi faaliah

yang terganggu, maka sering disebut juga gangguan psikofisiologik.

7). Retardasi Mental

Retardasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang

terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga

berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa,

motorik dan sosial (Maslim,1998).

8). Gangguan Perilaku Masa Anak dan Remaja.

Anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan permintaan, kebiasaan

atau norma-norma masyarakat (Maramis, 1994). Anak dengan gangguan perilaku dapat menimbulkankesukaran dalam asuhan dan pendidikan. Gangguan perilaku mungkin berasal dari anak atau mungkin

dari lingkungannya, akan tetapi akhirnya kedua faktor ini saling mempengaruhi. Diketahui bahwa ciri

dan bentuk anggota tubuh serta sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orang tua kepada

anaknya. Pada gangguan otak seperti trauma kepala, ensepalitis, neoplasma dapat mengakibatkan

perubahan kepribadian. Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi perilaku anak, dan sering lebih

menentukan oleh karena lingkungan itu dapat diubah, maka dengan demikian gangguan perilaku itu

dapat dipengaruhi atau dicegah.

5. Memahami dan Menjelaskan Ibadah Mahdhoh

Pengertian Ibadah

Secara etomologis diambil dari kata ‘  abada, ya’budu, ‘abdan, fahuwa ‘aabidun. ‘Abid, berarti hamba

atau budak, yakni seseorang yang tidak memiliki apa-apa, hatta dirinya sendiri milik tuannya, sehingga

karenanya seluruh aktifitas hidup hamba hanya untuk memperoleh keridhaan tuannya dan

menghindarkan murkanya.

Manusia adalah hamba Allah “‘Ibaadullaah” jiwa raga haya milik Allah, hidup matinya di tangan Allah,

rizki miskin kayanya ketentuan Allah, dan diciptakan hanya untuk ibadah atau menghamba kepada-Nya:

ت ر ذ ا  56 و ت خ  ن ج ا  س ا و    ا نو 

Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu (QS.51(al-Dzariyat ): 56).

B.Jenis ‘Ibadah

Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan bentuk dan sifat yang

berbeda antara satu dengan lainnya;

1. ‘Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubung an antara hamba

dengan Allah secara langsung. ‘Ibadah bentuk ini  memiliki 4 prinsip:

a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al- Sunnah, jadi

Page 54: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 54/55

Faradiba Febriani | 1102011096

54

merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.

b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutus rasul oleh Allah adalah

untuk memberi contoh:

ر ا و  ن ل و ر   ع ا ط  نذ     … ا  64

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah …(QS. 4: 64). و م آ  ل و ر ا  ه و ذ خ ف  و م    ا و ف …ر ش ح ا  7

Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka

tinggalkanlah…( QS. 59: 7). 

Shalat dan haji adalah ibadah mahdhah, maka tatacaranya, Nabi bersabda:

ا و     و ا ر   ا  .هاور يرخ    ا  .  خذوا  م   .

Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat. Ambillah dari padaku tatacara haji kamu

Jika melakukan ibadah bentuk ini tanpa dalil perintah atau tidak sesuai dengan praktek Rasul saw., maka

dikategorikan “Muhdatsatul umur” perkara meng-ada-ada, yang populer disebut bid’ah: Sabda Nabisaw.:

 احث ن  ف را  اذ  س    و . ر ف ق    . م      و   خ ا  ن ش ا ر ا  ن ا  ن 

ى   ا و    ا و ض و   ذ ج ا و    م ا و  ت حو  ن اور ل ف   ح   ل و    ض   .  رواه

حا واو  او ي ذ ر ا و  ن  او ج  ا   ن ر ف ث خ ح ا ب     ر خ و  ي ا ي ح  .ص شر  اور و

ح  ل و  ح    ل و    ض   .  رواه م  

Salah satu penyebab hancurnya agama-agama yang dibawa sebelum Muhammad saw. adalah karena

kebanyakan kaumnya bertanya dan menyalahi perintah Rasul-rasul mereka:

و ر ذ     م ر   ف   ك    ن ن   م       ة ر    م ا ؤ   م ف خ ا و     م     ا  ا ذ ف   م ر ا  ئ ش   

ا و أ ف    م   ط  اذاو م  ن ئ ش  وه  . ف جرخا م  

c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena

bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang

disebut hikmah tasyri’ . Shalat, adzan, tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya

bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan

syari’at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat. 

d. Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan atau

ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk

kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasul adalah

untuk dipatuhi:Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :

1.Wudhu,

2.Tayammum

3.Mandi_hadats

4.Adzan

5.Iqamat

Page 55: Skenario 4 Neuro Print

8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print

http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 55/55

Faradiba Febriani | 1102011096

6.Shalat

7.Membaca_al-Quran

8.I’tikaf  

9.Shiyam(Puasa)

10.Haji

11.Umrah

12. Tajhiz al- Janazah

Hikmah IbadahMahdhah

Pokok dari semua ajaran Islam adalah “Tawhiedul ilaah” (KeEsaan Allah) , dan ibadah mahdhah itu salah

satu sasarannya adalah untuk mengekpresikan ke Esaan Allah itu, sehingga dalam pelaksanaannya

diwujudkan dengan:

a. Tawhiedul wijhah (menyatukan arah pandang). Shalat semuanya harus menghadap ke arah ka’bah,

itu bukan menyembah Ka’bah, dia adalah batu tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi

madharat, tetapi syarat sah shalat menghadap ke sana untuk menyatukan arah pandang, sebagai

perwujudan Allah yang diibadati itu Esa. Di mana pun orang shalat ke arah sanalah kiblatnya (QS. 2:144).

b. Tawhiedul harakah (Kesatuan gerak). Semua orang yang shalat gerakan pokoknya sama, terdiri dari

berdiri, membungkuk (ruku’), sujud dan duduk. Demikian halnya ketika thawaf  dan sa’i , arah putaran

dan gerakannya sama, sebagai perwujudan Allah yang diibadati hanya satu.

c. Tawhiedul lughah (Kesatuan ungkapan atau bahasa). Karena Allah yang disembah (diibadati) itu satu

maka bahasa yang dipakai mengungkapkan ibadah kepadanya hanya satu yakni bacaan shalat, tak peduli

bahasa ibunya apa, apakah dia mengerti atau tidak, harus satu bahasa, demikian juga membaca al-

Quran, dari sejak turunnya hingga kini al-Quran adalah bahasa al-Quran yang membaca terjemahannyabukan membaca al-Quran