serologi hepatitis b fix

18
KELOMPOK 5 GENAP MARNITHA BATOSAU MARSHA PAULA M. MANSA MEGA MARCHELLYNA KOGOYA MEGA TRIVENA MOWOKA MEIRANTY DWI P. NINGGRUM MITAH SILVA MONICA CAROLINE MOLENAAR MUHAMMAD RIDWAN MUSA BARANA LANDE NAOMI DOROTI DEDAIDA NI LUH PUTU ASRIANI DEWI NINING MENTARI MUIS NOVA MARCELINA SADA NURFITRIA NURLELA OBAJA YOHANES ANOGA ORYZA AYUNI IKANINGTYAS PAULINA NOVICE WEYAI RACHMAWAN WIJAYA RAHEL A. F. BISAY RAHMAWATI RAHMAWATI RAMADHAN RANNU ANGRAINI RESA SUGARA INAN KABES VIKTUR TIBUL

Upload: musa-lande

Post on 07-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Serologi pada penderita Hepatitis BSerologi Virus Hepatitis BVirus Hepatitis B

TRANSCRIPT

Page 1: Serologi Hepatitis B Fix

KELOMPOK 5 GENAP

MARNITHA BATOSAU

MARSHA PAULA M. MANSA

MEGA MARCHELLYNA KOGOYA

MEGA TRIVENA MOWOKA

MEIRANTY DWI P. NINGGRUM

MITAH SILVA

MONICA CAROLINE MOLENAAR

MUHAMMAD RIDWAN

MUSA BARANA LANDE

NAOMI DOROTI DEDAIDA

NI LUH PUTU ASRIANI DEWI

NINING MENTARI MUIS

NOVA MARCELINA SADA

NURFITRIA

NURLELA

OBAJA YOHANES ANOGA

ORYZA AYUNI IKANINGTYAS

PAULINA NOVICE WEYAI

RACHMAWAN WIJAYA

RAHEL A. F. BISAY

RAHMAWATI

RAHMAWATI RAMADHAN

RANNU ANGRAINI

RESA SUGARA INAN KABES

VIKTUR TIBUL

Page 2: Serologi Hepatitis B Fix

SEROLOGI PADA INFEKSI VIRUS HEPATITIS B

Immunoglobulin.

1. Imunoglobulin G (IgG)

IgG merupakan antibodi utama yang dibentuk atas adanya rangsangan

antigen. Dalam serum orang dewasa normal IgG merupakan 80% dari total

antibody yang terdapat dalam serum. Karena IgG dapat menembus jaringan

plasenta dan masuk kedalam peredaran darah fetus, maka IgG dapat memberikan

proteksi utama pada bayi terhadap infeksi selama beberapa minggu pertama

setelah lahir. IgG lebih muda menembus saluran darah dan berdifusi kedalam

jaringan ekstravaskuler sehingga dapat melakukan aktifitasnya didalam jaringan

tubuh. IgG dapat melindungi tubuh dari bakteri, vrus, menetralkan toksin bakteri

dan dapat merangsang system komplemen serta meningkatkan efektifitas sel-sel

fagosit apabila berikatan dengan antigen.

2. Imunoglobulin M (IgM)

IgM merupakan immunoglobulin yang paling besar. IgM merupakan

5-7% dari total antibody dalam serum. Ukuran yang besar dari molekul IgM

menghambat pergerakan IgM. Biasanya IgM tetap berada dalam saluran

peredaran darah dan tidak berdifusi kedalam jaringan tubuh. IgM dapat

menyebabkan aglutinasi berbagai partikel dan fiksasi komplemen dengan efisiensi

yang sangat tinggi, yaitu 20 kali lebih efektif dalam aglutinasi dan 1000 kali lebih

efektif dalam menghancurkan bakteri dibandingkan dengan IgG. IgM mempunyai

aviditas yang tinggi terhadap antigen yang mempunyai multideterminan antigen.

IgM adalah immunoglobulin yang pertama dibentuk karena adanya rangsangan

antigen, sedangkan paparan yang kedua dengan antigen yang sama dapat

meningkatkan pembentukan IgG. Karena IgM merupakan antibodi pertama yang

dibentuk ketika ada paparan antigen dengan waktu yang relative pendek, maka

keadaan ini dapat digunakan untuk mendiagnosis adanya suatu infeksi akut atau

kronis. Selain itu, karena IgM tidak dapat menembus plasenta, adanya IgM dalam

darah bayi yang baru lahir menunjukkan bahwa IgM dibentuk karena adanya

Page 3: Serologi Hepatitis B Fix

respon terhadap infeksi baru yang didapat setelah dilahirkan. Sedangkan apabila

IgG yang terdeteksi maka kemungkinan besar IgG tersebut didapatkan dari ibunya

atau telah mengalami paparan dengan antigen dalam waktu yang lebih lama.

Tata Nama dan Definisi Virus Hepatitis, Antigen, dan Antibodi

PenyakitKomponen

SistemDefinisi

Hepatitis A

HAV

Anti-HAV

IgM anti-HAV

Virus Hepatitis A. agen penyebab hepatitis

infeksiosa. Merupakan suatu picornavirus,

prototype, genus Hepatovirus

Antibodi terhadap HAV. Terdeteksi pada saat

permulaan gejala; bertahan seumur hidup

Antibodi kelas IgM terhadap HAV.

Menandakan infeksi baru hepatitis A; tetap

positif selama 4-6 bulan pasca infeksi

Hepatitis B HBV

HBsAg

HBeAg

HBcAg

Anti-HBs

Anti-HBe

Anti-HBc

IgM anti-HBc

Virus hepatitis B. agen penyebab hepatitis

serum. Merupakan suatu hepadnavirus

Antigen permukaan hepatitis B. antigen

permukaan HBV terdeteksi dalam jumlah

besar di serum; terdapat beberapa subtipe

Antigen e hepatitis B. terkait dengan

nukleokapsid HBV; menandakan replikasi

virus; beredar dalam sirkulasi sebagai antigen

yang dapat larut dalam serum

Antigen inti (core) hepatitis B

Antibodi terhadap HBsAg. Memandakan

infeksi lama dan imunitas terhadap HBV,

merupakan antibodi pasif dari HBIG, atau

respons imun dari vaksin HBV

Antibodi terhadap HBeAg. Keberadaannya di

dalam serum karier HBsAg menunjukkan titer

HBV yang rendah

Antibodi terhadap HBcAg. Menunjukkan

infeksi oleh HBV pada satu waktu di masa

lampau

Page 4: Serologi Hepatitis B Fix

Antibodi kelas IgM terhadap HBcAg.

Menunjukkan infeksi HBV baru; tetap positif

selama 4-6 bulan pasca infeksi

Hepatitis C

HCV

Anti-HCV

Virus hepatitis C, agen umum penyebab

hepatitis pascatransfusi. Merupakan suatu

flavivirus, genus Hepacivirus

Antibodi terhadap HCV

Hepatitis D

HDV

HDAg

Anti-HDV

Virus hepatitis D. Agen penyebab hepatitis

delta; menyebabkan infeksi hanya jika ada

HBV

Antigen delta (Ag-delta). Terdeteksi pada

infeksi HDV akut dini

Antibodi terhadap Ag-delta (anti-delta).

Menunjukkan infeksi HDV lama atau baru

Hepatitis E

HEV Virus hepatitis E. virus hepatitis yang

ditularkan secara enteris. Menyebabkan

epidemi besar di Asia, Afrika Utara dan Barat,

dan Meksiko; trasnmisi secara fecal-oral atau

melalui air. Tidak terklasifikasi

Globulin Imun

(Immune

globulin

IG

HBIG

Globulin imun USB. Mengandung antibody

terhadap HAV; tidak ada antibodi terhadap

HBsAg, HCV, atau HIV

Globulin imun hepatitis B. mengandung titer

antibodi yang tinggi terhadap HBV

Aktivitas DNA polymerase, DNA HBV, dan HBeAg yang mewakili tahap

viremia hepatitis B, dijumpai di awal periode inkubasi, baik secara bersamaan

atau segera setelah HbsAg muncul pertama kali. Dapat dijumpai kadar partikel

HBV yang tinggi di dalam darah selama fase awal infeksi; penularan paling tinggi

dalam tahap ini. HBsAg biasanya dapat dideteksi dalam 2-6 minggu sebelum

munculnya kejadian klinis dan biokimiawi hepatitis dan bertahan sepanjang

perjalanan klinis pennyakit, tetapi biasanya menghilang dalam enam bulan setelah

pajanan.

Page 5: Serologi Hepatitis B Fix

Kadar anti HBC spesifik IgM yang tinggi sering kali dideteksi di awal

klinis penyakit. Karena antibodi ini diarahkan terhadap komponen inti internal

HBV yang berukuran 27nm, kemunculannya di dalam serum menandakan

replikasi virus. Antibodi terhadap HBsAg pertama kali dideteksi pada periode

yang bervariasi setelah HBsAg menghilang. Antibodi ini dijumpai dalam

konsentrasi rendah. Sebelum HBsAg menghilang, HBeAg digantikan oleh anti-

HBe, menandakan awal resolusi penyakit. Kadar anti-HBe sering kali tidak lagi

terdeteksi setelah 6 bulan.

Secara definisi, karier kronis HBV adalah mereka yang memiliki HBsAg

menetap selama lebih dari 6 bulan disertai adanya HBeAg atau anti-HBe. HBsAg

dapat bertahan selama bertahun-tahun setelah HBeAg menghilang. Berbeda

dengan tingginya titer anti-HBe spesifik IgM yang rendah terlihat di dalam serum

sebagian besar karier HBsAg kronis. Sejumlah kecil DNA HBV biasanya dapat

terdeteksi didalam serum sepanjang terdapat HBsAg. Metode deteksi yang paling

berguna adalah ELISA untuk antigen dan antibody HBV, serta PCR untuk DNA

virus.

Page 6: Serologi Hepatitis B Fix
Page 7: Serologi Hepatitis B Fix

Grafik keadaan klinis dan serologi yang terjadi pada penderita infeksi

virus HepatitisB.

Hasil Assay

HBsAgAnti-

HBsAnti-HBc Interpretasi

Positif Negatif Negatif

Infeksi HBV akut dini. Diperlukan

konfirmasi untuk menyingkirkan reaktivitas

nonspesifik

Positif (+) Positif

Infeksi HBV, entah akut atau kronis.

Bedakan dengan IgM anti-HBc. Tentukan

kadar aktifitas replikatif (infektifitas)

dengan HBeAg atau DNA HBV

Negatif Positif Positif Menandakan infeksi HBV sebelumnya dan

Page 8: Serologi Hepatitis B Fix

imunitas terhadap Hepatitis B

Negatif Negatif Positif

Kemungkinannya meliputi: infeksi HBV di

masa lalu; karier HBV “kadar-rendah”;

“jendela” diantara hilangnya HBsAg dan

munculnya anti-HBs; atau reaksi positif-

palsu atau nonspesifik. Selidiki dengan IgM

anti-HBc. Jika muncul, anti-HBe

membantu memvalidasi reaktifitas anti-

HBC

Negatif Negatif Negatif

Tidak pernah terinfeksi HBV.

Kemungkinannya meliputi: agen infeksius

lainnya, cedera toksik terhadap hepar,

gangguan imunitas, penyakit hati herediter,

atau penyakit biliaris

Negatif Positif Negatif Respons tipe – vaksin

Infeksi Akut

Infeksi hepatitis B akut dapat terjadi dalam waktu 30 – 80 hari setelah virus

memasuki tubuh. Gambaran klasik fase akut terdiri dari masa inkubasi, gejala

prodormal, masa klinis kuning (ikterus, jaundice), dan masa penyembuhan.

1. Fase Inkubasi. Pada infeksi primer, HbsAg dapat dideteksi dalam

darah setelah periode inkubasi 4-10 minggu, diikuti dengan adanya

perlawanan anti bodi terhadap VHB core antigen (anti HBc

antibodies), dimana dalam fase infeksi primer ini akan terdeteksi

dengan peningkatan IgM yang nilainya sekitar 109 – 1010 virion per

milliliter. Masa inkubasi terjadi pada minggu ke 4 sampai minggu ke

10.

Page 9: Serologi Hepatitis B Fix

2. Gejala prodormal. Fase ini adalah waktu antara timbulnya keluhan-

keluhan pertama dan timbulnya gejala dan ikterus. Keluhan yang

sering terjadi seperti: malaise, rasa lemas, lelah, mual, muntah, terjadi

perubahan pada indera perasa dan penciuman, panas yang tidak tinggi,

nyeri kepala, nyeri otot-otot, rasa tidak enak atau nyeri di abdomen,

dan perubahan warna urin menjadi coklat, dapat dilihat antara 1-5 hari

sebelum timbul ikterus, fase prodormal ini berlangsung antara 3-14

hari. Gejala awal infeksi ditandai dengan gejala yang sangat mirip

dengan gejala flu sehingga sering disebut sebagai flu like syndrome.

Gejala ini disebut sebagai gejala prodormal

3. Masa klinik kuning. Pada satu atau dua minggu berikutnya, seluruh

badan penderita berwarna kuning yang diikuti dengan pembesaran

hati. Untuk mendeteksi ikterus, sebaiknya dilihat pada sclera mata.

Lama berlangsungnya ikterus dapat berkisar antara 1-6 minggu.

Setelah gejala tersebut akan timbul fase resolusi atau penyembuhan.

4. Masa penyembuhan. Pada fase ini, warna kulit dan ukuran hati

kembali normal. Selain itu, kenaikan fungsi hati secara labolatorium

akan berangsur-angsur mencapai normal kembali. Fase penyembuhan

lamanya berkisar antara 2-21 minggu.

Hepatitis B akut mempunyai pola perubahan penanda serologis klasik,

yaitu munculnya HBsAg pada masa inkubasi, yang diikuti oleh munculnya anti-

HBc kelas IgM kemudian IgG, yang diikuti oleh munculnya HBeAg dan VHB

DNA. HBsAg merupakan penanda serologis yang paling relefan untuk

menunjukkan adanya infeksi yang sedang berlangsung. Serokonfersi HBeAg

menjadi anti-HBe terjadi bersamaan dengan tidak terdeteksinya DNA VHB dan

ALT (alanin aminotransferase). Pada masa penyembuhan jumlah HBsAg akan

mengalami penurunan dan akan timbul anti-HBs setelah fasa resolusi

berlangsung. Hepatitis akut dapat sembuh atau menjadi bentuk fulminan atau

menetap. Hepatitis fulminan sering menyebabkan kematian, sedangkan bentuk

menetap dapat menjadi hepatitis B kronis. Sejumlah 5% penderita hepatis akut

biasanya akan mengalami hepatitis B kronis. Selebihnya, infeksi hepatitis B

Page 10: Serologi Hepatitis B Fix

kronis berasal dari masa janin yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang positif menderita

hepatitis B, terutama didaerah endemis seperti Indonesia.

Pada gambar ini dijelaskan, ketika virus hepatitis B mulai menginfeksi, terlihat

HBV DNA mengalami peningkatan dan mencapai puncak pada saat bulan ke-5.

Hal ini ditandai dengan HBsAg mulai terdeteksi. HBsAg mengalami penurunan

dan bahkan menghilang di minggu ke-15 lalu dilanjutkan dengan pembentukan

HBsAb. HBeAg yang menandakan replikasi virus mulai terdeteksi pada minggu

ke 2-7, lalu dilanjutkan dengan pembentukan HBeAb. Ketika HBV DNA mulai

mengalami penurunan, ALT mulai terpajan dan meningkat hingga minggu ke-8,

yang menunjukkan adanya kerusakan hati. Di minggu ke-4 setelah terinfeksi,

HBcAb dalam bentuk IgG mulai terbentuk dan mengalami puncak peningkatan

pada minggu ke 8. Pada minggu ke-8 ini HBcAb dalam bentuk IgM juga

terdeteksi. Lebih dari 48 minggu, kadar antibody dalam tubuh tetap dalam

keadaan yang konsisten, sedangkan antigen akan mengalami penurunan bahkan

menghilang dikarenakan adanya fase penyembuhan.

Infeksi Kronik

Penderita hepatitis B kronis dapat mengalami penyembuhan atau berlanjut

menjadi sirosis, hepatoma, atau menjadi pembawa virus dalam bentuk tidak aktif.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perjalanan alamiah penyakit hepatitis B

kronis menjadi serosis dan atau kanker hati adalah usia pada saat infeksi dan

Page 11: Serologi Hepatitis B Fix

beberapa faktor tambahan seperti faktor inang, virus, maupun faktor eksternal.

Penderita yang terkena infeksi pada masa bayi akan berpeluang lebih besar

mengalami hepatitis B kronis dibanding penderita infeksi masa dewasa. Bila

penderita terinfeksi oleh VHB ketika dewasa, maka kemungkinan menjadi kronis

hanya 10%. Akan tetapi, jika penderita terinfeksi VHB sewaktu bayi atau anak-

anak maka kemungkinan menjadi kronis meningkat hingga 90%. Semakin muda

usia anak yang terinfeksi maka semakin besar kemungkinan menjadi kronis. Rasio

antara pria dan wanita mengalami sirosis hati dari hepatitis B kronis berkisar 2:1.

Kemungkinan pria penderita infeksi VHB untuk berlanjut menjadi kanker hati

adalah tiga sampai enam kali lebih besar dibandingkan wanita. Faktor luar yang

juga berpengaruh pada perkembangan penyakit hepatitis B adalah terjadinya

koinfeksi dengan virus-virus hepatotropik (termasuk hepatitis A, C dan D) atau

HIV, adanya pemakaian obat-obatan yang menyebabkan status imun menurun,

ataupun konsumsi alcohol yang berlebihan.

Pola perubahan penanda serologic pada hepatitis B kronis dapat ditandai

dengan adanya HBeAg (hepatitis B envelope Antigen) yang menunjukkan tingkat

infektivitas virus. Menghilangnya HBeAg terjadi karena serokonversi menjadi

anti-Hbe dan turunnya kadar DNA HBV. Perubahan tersebut diikuti dengan

meningkatnya kadar ALT.

Pada gambar diatas infeksi kronis ini adalah lanjutan dari fase akut. Fase awal

kronik HBsAg akan mengalami penurunan tapi tidak sampai menghilang, bahkan

tetap menunjukkan prevalensi yang tetap. Begitu juga dengan antigen yang lain.

Page 12: Serologi Hepatitis B Fix

ALT yang menandakan kerusakan hati juga mengalami pemerosotan bahkan

menghilang. Setelah itu di tahun-tahun berikutnya yakni mulai tahun ke-2 dapat

terdeteksi lagi selama 1-2 tahun, lalu menghilang. Hal ini terjadi berulang-ulang

walaupun dengan jumlah yang sedikit. Ini menandai fase kronis yang bila

berlanjut akan membentuk stadium kanker. Awal masa kronik HBeAg akan

mengalami peningkatan lalu berangsur-angsur menurun hingga tahun ke-6, lalu

dilanjutkan dengan pembentukan HBeAb. HBcAb dalam bentuk IgG akan

meningkat pada awal fase kronik, dan menunjukkan jumlah yang tetap pada

minggu ke-10. Antibody ini terbentuk dan menyesuaikan jumlahnya untuk

mengatasi HBV DNA, tapi dalam jumlah yang lebih rendah, yang menandakan

tubuh dalam kondisi yang tidak prima.

Page 13: Serologi Hepatitis B Fix

Daftar Pustaka

Jawetz, E., Melnick JL., dan Adelberg EA, 2012. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi

25. Jakarta: EGC (hal. 500-501)

Maksum Radji, 2015. Imunologi & Virologi. Edisi Revisi. Jakarta Barat: PT ISFI

Penerbitan (hal. 34-35)

MBB Hendrikus, 2014. Virus Hepatitis B. Dalam: Diktat Ajar Mikrobiologi

Klinis Dasar & Imunologi Klinis Dasar. Jayapura. Fakultas Kedokteran

Universitas Cenderawasih. p:45-50.

http://Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20831/4/Chapter%20II.pdf

http://Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21371/4/Chapter%20II.pdf