scuba holic 17 #nusantaraissue

Upload: unit-selam-ugm

Post on 04-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    1/17

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    2/17

    iklan : [email protected]

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    3/17

    Editorial Notes

    Scuba Holic diterbitkan olehUnit Selam UGM, sebagai me-dia informasi dan komuni-kasi mengenai dunia penyela-man. Majalah ini memiliki versionline yang dapat diunduh diwebsite resmi Unit Selam UGM.

    Penanggungjawab:Aldian GiovannoPimpinan Umum :Annisa FilaniaPimpinan Redaksi :

    Moses ParlindunganEditor :Moses ParlindunganRedaktur Tulisan :Arfian SetiajiRedaktur Foto :Firly FathyaDesain Konten :Lola Karlina, Annisa FilaniaPimpinan Perusahaan:Fatah DamarPeriklanan :Ari Baskoro, TriswantoProduksi :Agung Prakoso, Bobby D.Distribusi:

    Vega Felicia, Ivonne M.Cover :Annisa Filania

    Alamat Redaksi:Sekretariat Unit Selam UGM,Gelanggang Mahasiswa UGMJalan Pancasila nomor 1Bulaksumur, Yogyakarta 55281Website : www.selamugm.org

    Twitter : @selamugmFacebook : Unitselam UGM

    DAFTAR ISIEnvirontment6 Musibah dari Kapal

    Dive Jpeg9

    Dive Destination12 Hanging Walls,

    Bunaken

    Marine Bites16 Ocean King

    Aqua Sounds18 Halo Nusantara!

    Divers Health21 Chamber Selam

    Whos Bubbling22 Irfan Ramdhani

    Gear Up24 Nacker Nymph

    Divenotes

    26Teluk MaumereVacancy29 Greed?

    Dive Event30 Reef Covery V

    Kritik/saran :[email protected] subject : kritik/saran.

    Terimakasih, selamat membaca!

    Selama ini tentu saja kita sudah sering mendengar bahwa Indonesia merupakan

    salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dan pernah terkenal dengan sebu-

    tan wilayah Nusantara. Tetapi mungkin saja tak banyak dari kita yang tahu tentang

    sejarah kenusantaraan tersebut. Perlu diketahui, Nusantara telah lebih dahulu mere-

    presentasikan wilayah Indonesia, ketimbang kata Indonesia sendiri.

    Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki sejarah kemaritiman yang

    luar biasa. Kita tentu saja biasa mendengar dendang lagu nenek moyang ku seorang

    pelaut , atau tak jarang juga sedari kecil kita telah dikenalkan dikenalkan dengan

    cerita Phinisi, kapal bercadik yang melegenda milik suku bugis, yang telah melaut,mengelilingi dunia. Pada edisi ke #17 ini, tim Scuba Holic mengangkat isu menge-

    nai sejarah Nusantara, dengan harapan bahwa kita sebagai generasi muda mampu

    memaknai kembali, bahwa Indonesia dahulu pernah memiliki sejarah kelautan yang

    sangat luar biasa. Jadi, kenapa sekarang kita tidak mencoba untuk mengembalikan

    kejayaan tersebut?

    Salam Bahari!

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    4/17

    environment 7

    Setiap pelabuhan harus memi-

    liki fasilitas penanganan limbah

    (Port Reception Facilities). Begi-

    tulah isi mandat dalam konvensi MAR-

    POL 73/78 dalam IMO (International

    Maritime Organization) yang telah

    diratifikasi oleh Pemerintah Indone-

    sia melalui Keputusan Presiden No.

    46 Tahun 1986, pada tanggal 9 Sep-

    tember 1986. Hal ini bertujuan untuk

    mencegah terjadinya pembuangan

    limbah yang dapat menimbulkan

    dampak buruk bagi kehidupan laut.

    Indonesia yang merupakan negara

    kepulauan dengan berbagai pelabu-

    han dan sejumlah besar kekayaan

    alam bawah laut, sudah seharusnya

    mengoptimalkan fasilitas penanga-

    nan limbah kapal. Namun faktanya,

    Indonesia belum sepenuhnya mema-

    tuhi peraturan tersebut. Hal ini terjadi

    karena kurangnya dukungan biaya

    operasional dari pihak pengelola dan

    minimnya pengawasan. Kekurangan

    tersebut menimbulkan adanya pe-

    ngumpul limbah minyak kapal liar

    serta maraknya kapal berlalu lalang

    dengan membuang limbah secara liar.

    Pengumpul limbah liar akan mem-

    beli limbah dari operator kapal untuk

    kemudian dia olah sendiri sehingga

    membuat pengelola limbah kapal

    (reception facilities) yang seharusnya,

    tidak bekerja secara optimal. Pe-

    ngumpul limbah lebih diminati kare-

    na proses pembuangan limbah ke re-

    ception facilities dikenai biaya. Pada-

    hal, reception facilities ini merupakan

    environment

    Musibah dari KapalTeks : Firly Fathiya

    Foto : Annisa Filania

    Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan berbagaipelabuhan dan sejumlah besar kekayaan alam bawah laut,dan sudah seharusnya Indonesia mampu mengoptimalkan

    penanganan limbah kapal

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    5/17

    dive jpeg 9

    Nudie Under the Lightby Rihatma Punta D.

    Lokasi : TN. BaluranKamera : Canon G12F 5,6 | exposure 1/50

    environment

    Sangat disayangkan sekali jika In-

    donesia masih harus berkutat de-

    ngan permasalahan-permasalahan

    di dunia perkapalan ini. Sangat di-

    sayangkan juga melihat kekayaan

    alam bawah laut Indonesia yang

    jika kita jaga dengan sungguh-

    sungguh bersama-sama akan mela-

    hirkan sumber pendapatan yang

    jauh lebih besar dibandingkan de-

    ngan menjadi pengumpul limbah

    liar, contohnya melalui pariwisata,

    budidaya biota laut, dan sebagainya.

    Kita, sebagai warga negara Indone-

    sia sudah seharusnya ikut menjagakebersihan laut melalui tindakan diri

    kita sendiri. Contoh sederhananya

    adalah dengan tidak membuang

    sampah sembarangan ke laut ke-

    tika sedang menaiki kapal. Untuk

    tindakan yang lebih keren, kita bisa

    berinovasi seperti Mahasiswa Poli-

    teknik Perkapalan Negeri Surabaya

    (PPNS) yang dapat membuat kapal

    otomatis pendeteksi limbah. Kare-

    na lautku, lautmu, laut kita semua!.

    kewajiban yang harus dilaksanakan

    oleh tiap pelabuhan. Maraknya pe-

    ngumpul limbah liar menyebabkan

    pencemaran limbah secara tidak ber-

    tanggung jawab di daerah pelabuhan.

    Contoh kasus lainnya adalah terce-

    marnya perairan laut akibat pem-

    buangan limbah minyak dari kapal

    yang belum diketahui identitasnya di

    wilayah resort wisata selat Lembeh,

    yang menyebabkan menghitamnya

    air laut. Limbah minyak dapat me-

    nyebabkan rusaknya ekosistem per-

    airan laut karena mengandung ber-

    bagai senyawa berbahaya. Seorangteman yang pernah menaiki kapal

    dengan rute Surabaya-Makassar-

    Papua menceritakan bahwa banyak

    sekali penumpang nakal mem-

    buang sampah ke laut, bahkan awak

    kapalnya pun membuang sampah

    ke laut. Sungguh mengerikan jika

    membayangkan berapa banyak

    sampah yang disalurkan oleh ma-

    nusia ke dalam laut setiap harinya.

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    6/17

    dive jpeg 11

    Playing Groundby Hasnanto

    Lokasi : Lampung SelatanKamera : Canon Powershot D10

    F 2,8 | exposure 1/200

    0 dive jpeg

    Seniman Phinisiby Annisa Filania

    Lokasi : Bulukumba, SulselKamera : Sony Nex 5nF 4,5 | exposure 1/400

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    7/17

    dive destination 132 dive destination

    Teks : Cahyo

    Foto : Spesial

    Jumat, 4 Oktober 2013, saya dan

    seorang teman melakukan perjalanan

    ke Manado, Sulawesi Utara. Perjala-

    nan ini dimulai dari Bandara Adisu-

    tjipto menuju Bandara Sam Ratula-

    ngi. Dalam rute penerbangan, pe-

    sawat yang kami tumpangi akan tran-

    sit di Balikpapan selama 5 jam. Sampai

    akhirnya kami mendarat mulus di

    bandara Sam Ratulangi sekitar pukul

    20.30 malam, dan segera menuju ke

    penginapan, yaitu Manado Grace Inn.

    Hal pertama yang saya rasakan ke-

    tika pertama kali menginjakan kaki di

    Manado adalah keramahan masyara-

    kat lokal yang cenderung terbuka

    dan menerima wisatawan domestik

    maupun mancanegara dengan baik.

    Hal ini terlihat ketika saya bertanya

    alamat suatu tempat dan bagaimana

    cara menuju kesana, mereka menja-

    wab dengan senyum dan memberi-

    kan petunjuk secara lengkap. Hal me-

    narik lain yang saya lihat di Manado

    adalah banyaknya kalimat yang tidak

    biasa, berupa ajakan yang diberikan

    oleh instansi kepolisian setempat.

    Apabila di Yogyakarta ataupun di

    daerah lain pada umumnya polisi

    mengajak kita untuk memakai helm/

    sabuk pengaman saat berkendara,

    atau mengunci ganda kendaraan kita

    agar lebih aman, di Manado polisi

    memberi ajakan BRENTI Jo BAGATE

    yang artinya entikan Minum Minu-

    man Keras/Beralkohol. Rupanya

    orang Manado sangat gemar memi-

    num minuman keras/beralkohol, ini

    seperti sudah menjadi kebiasaan

    mereka untuk minum dan kemudian

    mabuk setiap malam, baik ketika ada

    acara khusus maupun hari biasa. Di

    saat mereka mabuk itu, sifat masyara-

    kat Manado yang baik, murah senyum

    dan ramah seketika hilang dan digan-

    ti dengan sifat anarkis yang mudah

    marah. Di Manado sangat jarang ada

    kasus pencurian/kehilangan barang,

    yang marak terjadi di Manado adalah

    kasus pembacokan atau pengroyo-

    kan yang sering memakan korban

    Hanging Walls,

    Bunaken

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    8/17

    Where to stay:Manado Grace Inn

    Phone :+62 431 8880288e-mail: [email protected] : http://manadograceinn.com/Dive Center:Minahasa Divers, Manado Tateli Beach ResortMobile: +62 81 340 071 113Website : http://www.minahasadivers.com/How to get there:Flight dengan maskapai apapun ke ManadoPelabuhan Manado - Pulau Bunaken (30 menit dengan kapal)

    dive destination 154 dive destination

    jiwa, dan ini diakibatkan oleh orang-

    orang mabuk yang memiliki tingkat

    emosi yang lebih tinggi dan menjadi

    lebih tidak terkontrol. Maka dari itu

    berhati-hatilah bila berjalan-jalan

    di Manado pada malam hari, apa-lagi bila melalui jalan-jalan kecil. Usa-

    hakan tidak melakukan kontak mata

    dengan orang yang sedang mabuk.

    Hari berikutnya, saya memulai akti-

    fitas penyelaman dengan terlebih

    dahulu mencari informasi dive cen-

    tre yang cukup recommended un-

    tuk memfasilitasi penyelaman. Saya

    menggunakan jasa dive center Mi-

    nahasa Divers. Tujuan penyelaman

    saya kali ini, yakni beberapa dive

    spot yang berada dalam kawasan

    Taman Nasional Bunaken. Untuk

    menuju ke titik penyelaman, saya

    menggunakan jasa kapal yang telahdisediakan langsung dari dive cen-

    tre. Taman laut Bunaken memiliki 20

    titik penyelaman (dive spot) dengan

    kedalaman bervariasi hingga 1.344

    meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik

    selam di antaranya berada di sekitar

    Pulau Bunaken. Dua belas titik pe-

    nyelaman inilah yang paling kerap di-

    kunjungi penyelam dan pecinta kein-

    dahan pemandangan bawah laut.

    Selama dua hari, saya akan me-

    nyelam sebanyak empat kali di

    beberapa spot yang berbeda.

    Sebagian besar dari 4 titik pe-

    nyelaman di Pulau Bunaken ber-

    jajar dari bagian tenggara hingga

    bagian barat laut pulau tersebut.

    Di wilayah inilah terdapat under-

    water great walls, yang disebut

    juga hanging walls, atau din-

    ding-dinding karang raksasa yang

    berdiri vertikal dan melengkung

    ke atas. Dinding karang ini juga

    menjadi sumber makanan bagi

    ikan-ikan di perairan sekitar Pu-

    lau Bunaken. Selama penyelaman

    saya juga melihat banyak sekali

    biota laut yang belum pernah

    saya jumpai sebelumnya, dianta-

    ranya ikan Napoleon, nudibranch,

    penyu hijau, barracuda, bahkan

    hiu. Dalam interval dua kali pe-

    nyelaman, saya bersantai di da-

    ratan Pulau Bunaken, sambil me-

    nikmati pisang goreng yang dimakan

    dengan sambal ikan roa. Awalnya

    saya terheran-heran, mendapati pi-

    sang goreng yang disajikan bersama

    sambal, sesuatu yang tidak biasa

    menurut saya. Tetapi ternyata setelah

    saya mencoba, saya justru lang-

    sung ketagihan, rasanya manis, asin,

    gurih sekaligus pedas, dan ditemani

    aroma ikan roa, sungguh lezat.

    Tetapi sangat disayangkan, peman-

    dangan laut Bunaken yang indah

    tidak didukung dengan tertat-

    anya sistem pariwisata di Pulau

    Bunaken secara keseluruhan. Para

    pedagang di pulau tersebut tidak

    terkoordinasi dengan baik sehing-

    ga terlihat kumuh dan padat oleh

    pedagang. Semoga kedepannya Bu-

    naken tidak hanya terkenal karena wi-

    sata lautnya, tetapi juga wisata darat.

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    9/17

    marine bites 17

    Teks : Nurhasni Yoisangadji

    Foto : Spesial

    6 marine bites

    Coelacanthmerupakan jenis ikan pur-

    ba tertua (the living fossil) yang kini

    eksistensinya kembali terlacak di se-

    jumlah perairan dunia, tak terkecualidi laut Indonesia. Coelacanth pernah

    dinyatakan punah dari muka bumi

    hingga pada tahun 1983, secara tidak

    sengaja ikan purba tersebut berhasil

    ditangkap di perairan pulau Comoro,

    Afrika Selatan. Sejak itu, laporan pe-

    nemuan jenis ikan ini terus menerus

    masuk dari berbagai penjuru dunia.

    Di Indonesia, penemuan keberadaan

    Coelacanth terdeteksi pada tahun

    2007 berkat laporan Dr. Mark V. Erd-

    mann dan istrinya, Arnaz Mehta. Se-

    tahun kemudian di temukan oleh

    seorang nelayan dari pulau ManadoTua, Lameh Sonathan. Spesimen

    tersebut dijadikan sebagai Holo-

    type Latimeria Menadoensis dan

    diawetkan dan disimpan di Mu-

    seum Zoologi Bogor yang berlokasi

    di Cibinong, Science Centre LIPI.

    Coelacanth diperkirakan telah hidup

    pada masa Devonia, sekitar 360 juta

    tahun silam dan merupak jenis ikan

    Omnivora yang tidak memilih jenis

    makanan. Sifat predatorisnya lebih

    suka menunggu mangsa yang le-

    wat didepannya daripada menge-

    jar mangsa. Habitus alami Coe-lacanth yaitu berlindung di relung

    gua-gua bawah air pada kedala-

    man mencapai ratusan meter yang

    memiliki temperatur 14-18oC.

    Keunikan Coelacanthyaitu pada struk-

    tur tubuhnya dimana keberadaan

    sepasang sirip dada, sirip perut, satu

    sirip anal (bagian belakang bawah),

    dan satu sirip punggung yang tidak

    menyatu dengan tubuh, tetapi men-

    julur seperti tungkai layaknya lengan

    manusia. Untuk tetap pada posisinya,

    Coelacanthmenggerakkan sirip perut

    dan sirip punggung belakang sertaCoelacanthini ternyata bisa bergerak

    mundur berkat fungsi sirip yang mirip

    lengan tersebut. Berkat kemampuan

    genetika yang dimilikinya, struktur

    tubuh ikan Coelacanth tidak banyak

    mengalami perubahan evolusi se-

    lama kurang lebih 70-360 juta tahun.

    Ocean King

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    10/17

    aqua sounds 198 aqua sounds

    Halo Nusantara!Teks : Annisa FilaniaFoto : Spesial

    Ada banyak hal yang terlintas dalam

    pikiran saya ketika dulu duduk di

    bangku sekolah dasar, saat seorang

    guru mata pelajaran IPS memben-tangkan peta Indonesia, di papan tulis

    kelas. Saya bahkan ingat ketika dulu

    saya pernah bertanya Ibu, kenapa In-

    donesia harus dari Sabang sampai Me-

    rauke?dan saat itu juga pertanyaan

    yang saya lontarkan ditertawakan

    oleh seluruh teman saya di kelas. Ba-

    iklah lupakan pertanyaan bodoh itu!

    Beberapa waktu yang lalu, saya sem-

    pat berkenalan dengan seorang turis

    bernama Myra, berasal Afrika Selatan,

    yang sedang berlibur di Indonesia,

    dan begitu saja terlintas pertanyaandalam benak saya Why Indonesia,

    Myra?, dan dengan spontan Ia men-

    jawab Indonesia Archipelago. Every

    beautiful things on earth is in Indonesia,

    the greean mountains, the blue ocean,

    and the people are so kind, lovely!.

    Archipelago dalam Bahasa Indone-

    sia diartikan sebagai Nusantara. Jika

    kamu menulis kata kunci Indonesian

    Archipelago pada google search en-

    gine, maka akan keluar hasil penca-

    rian pulau-pulau nan cantik leng-

    kap dengan lautan yang begitu biru,seperti Maluku Island, Aru Island,

    Mentawai Island, Raja Ampat Island,

    dan banyak pulau-pulau lain nya. Ya,

    Indonesia memang terkenal sebagai

    negara kepulauan, bahkan kata Nu-

    santara lebih dahulu tersohor ke se-

    luruh penjuru dunia, sebelum nama

    Indonesia dideklarasikan sebagai

    nama dari negara republik ini, yang

    pada akhirnya lebih bermakna poli-

    tis untuk memperjuangkan suatu

    negara merdeka bernama Indonesia.

    Saya kembali mencoba memaknai

    kata Nusantara itu sendiri, apa itu

    Nusantara, kenapa kita memilih kata

    Nusantara, dan peradaban seperti

    apa yang telah dibangun oleh Nus-

    antara? Secara etimologi, kata Nu-

    santara berasal dari bahasa Sang-

    sekerta, tersusun dari dua kata, nusa

    dan antara. Nusa memiliki arti kepu-

    lauan, sedangkan antara memiliki

    arti seberang, relasi, atau laut, maka

    jika digabungkan Nusantara akan

    bermakna sebagai kepulauan yang

    dipisahkan oleh laut atau bangsa-

    bangsa yang dipisahkan oleh laut.

    Jauh sebelum Indonesia merdeka,

    Nusantara telah dikenal dengan

    peradaban maritim yang maju, kita

    dengan bangga menyanyikan lagu

    nenek moyang ku seorang pelaut,

    gemar mengarung luas samudra,

    menerjang ombak tiada taktu, men-

    empuh badai sudah biasa, bahkan

    sejarah mencatat bahwa bangsa kita

    telah berlayar ke belahan dunia lain,dengan alat navigasi sederhana dan

    kapal bercadik, ya jauh hingga Mada-

    gaskar, dan berlanjut ke timur hingga

    Pulau Paskah. Tidak hanya sampai

    disitu, sejarah pun kembali mencatat

    kejayaan-kejayaan kerajaan bercorak

    maritim yang pernah ada di Nusan-

    tara, sebut saja Kerajaan Sriwijaya

    dengan armada laut yang kuat dan

    sangat disegani seantero Asia Teng-

    Indonesia Archipelago. Every beautiful things on earthis in Indonesia, the greean mountains, the blue ocean,

    and the people are so kind, lovely!.

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    11/17

    0 aqua sounds

    gara, hingga mencapai puncak

    keemasan saat Kerajaan Majapahit

    dibawah kekuasaan Raden Wijaya,

    Hayam Wuruk, dan Patih Gadjah

    Mada yang untuk pertama kalinya

    berhasil menguasai dan mempersa-

    tukan wilayah Nusantara. Bahkan

    saat itu pengaruhnya bisa dirasakan

    sampai Kamboja, India, dan Cina.

    Nusantara hadir dengan paradig-

    ma masyarakatnya yang mampu

    menciptakan visi Maritim sebagai

    bagian utama dari kemajuan bu-

    daya, ekonomi, politik dan sosial.

    Romantisisme kita dan sejarah ke-

    jayaan dan kegemilangan Nusantara

    seharusnya mampu memotifasi kita

    kembali untuk mengeksplor banyak

    hal-hal yang ada di negeri yang ka-

    tanya heaven on earth ini. Indonesia

    sebagai negara yang berdaulat, di-

    lalui oleh garis khatulistiwa, terkenal

    sebagai negara kepulauan terbesar

    di dunia dengan 13.466 pulau, dan

    memiliki garis pantai terpanjang di

    dunia, tentu saja menyimpan ba-nyak

    potensi luar biasa yang bisa kita kem-

    bangkan dan tentu saja tetap harus

    kita jaga kelestariannya. Bahkan saya

    selalu ingat bagaimana dulu ketika di

    sekolah begitu akrab dengan lirik lagu

    Koesplus bukan lautan hanya kolam

    susu, jaring dan jala cukup menghidupi

    mu, tiada badai tiada topan kau temui,

    ikan dan udang menghampiri dirimu.

    Ya, bahkan sejak beberapa puluh ta-

    hun yang lalu kita telah kenal dan

    telah tau betapa ada banyak sekali

    potensi yang dimiliki oleh Nusantara.

    Lalu sekarang apa yang terjadi de-

    ngan Nusantara? Mungkin masing-

    masing dari kita punya jawaban akan

    pertanyaan ini. Apapun jawaban itu,

    mengutip kata-kata Pramoedya An-

    anta Toer, saya selalu percaya, dan ini

    lebih merupakan sesuatu yang mistis,

    bahwa hari esok akan lebih baik dari

    hari sekarang. Ya, semoga saja begitu.

    divers health 21

    Sebagai salah satu cabang olahraga

    air yang bisa dikatakan ekstrim ter-

    dapat banyak resiko dalam dunia pe-

    nyelaman. Penyelam yang baik akan

    selalu mengikuti setiap detail prose-

    dur yang ada. Bila prosedur tidak di-

    laksanakan dengan benar maka bu-

    kan kesenangan dalam penyelaman

    yang didapat, justru sebaliknya. Ter-

    dapat beberapa penyakit yang mem-

    bahayakan seorang penyelam, salah-

    satunya yaitu penyakit dekompresi.

    Semakin dalam seseorang me-

    nyelam, semakin banyak pula nitro-

    gen yang terserap oleh tubuh. Apa-

    bila terlalu banyak nitrogen dalam

    tubuh dalam jangka waktu yang

    lama dapat menyebabkan berbagai

    kerusakan dalam tubuh seperti ke-

    lumpuhan, gangguan pernapasan

    bahkan sampai mengakibatkan

    kematian bagi seorang penyelam.

    Decompression chamber atau biasa

    dikenal dengan Hiperbarik Oksigen

    Terapi (HBOT) merupakan salah satu

    perangkat yang biasa digunakan

    dalam dunia penyelaman. Metode

    terapi ini digunakan untuk mengo-

    bati penyakit-penyakit akibat pe-

    nyelaman seperti dekompresi, di

    mana seseorang naik ke permukaan

    air dengan terlalu cepat sehingga

    kadar nitrogen di dalam tubuh yang

    masih tinggi dan terperangkap di

    dalam pembuluh darah di seluruh ja-

    ringan tubuhnya. Perangkat ini mam-

    pu menaikan ataupun menurunkantekanan atmosfer secara bertahap.

    Dengan rata-rata biaya terapi sekitar

    Rp. 350.000/kali, melalui perangkat

    ini penyelam atau bagi mereka yang

    bekerja di dalam air memungkinkan

    menyesuaikan diri dengan tekanan

    atmosfer normal setelah resurfacing

    dari penyelaman daripada melaku-

    kan decompression stopdi dalam air.

    Teks : IndriyaniFoto : Spesial

    Chamber Selam

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    12/17

    22 whos bubbling whos bubbling 23

    Irfan Ramdhani

    1. Halo Mas Irfan! Apakabar? Apa

    yang membawa kamu sampai ke Jog-

    ja lagi nih?

    Awalnya saat di kampus saya men-

    galami diskriminasi, lalu saya mel-

    apor ke @filmdisabilitas yang ter-

    pusat di daerah Gamping , Sleman,

    Yogyakarta. Keesokan harinya oleh

    @filmdisabiltas di show-up di Twit-

    ter, pada saat bersamaan itu pula

    mention saya penuh oleh masukan

    dari teman-teman followers. Ada

    yang merekomendasikan untuk

    menghubungkan ke mas @saptuari,foundernya sedekah rombongan.

    Dan pada saat itu juga saya mengisi

    data di web sedekah rombongan.

    keesokan paginya saya dihubungi

    oleh staf dari sedekah rombongan

    untuk membicarakan soal brace alat

    penyangga di kaki, lusanya saya su-

    dah berada di Jogja.

    2. Kalau boleh tau, umur kamu bera-

    pa sih, mas?

    17 lebih dikit hahahahahaha.

    3. Cerita dikit dong mas, tentang ke-

    celakaan yang menimpa kamu be-

    berapa waktu yang lalu?Intinya saya terjatuh dari ketinggian

    di papan panjat setinggi 10 meter

    saat sedang latihan SRT (Single Rope

    Technique). Pasca jatuh, tubuh saya

    jadi tidak bisa digerakkan dari bagian

    pinggang hingga kaki, dan sempat

    buta sesaat juga.

    4. Dibalik semua keterbatasan itu, apa

    sih yang bikin kamu tetep semangat

    buat berpetualang dari gunung

    sampai lautan?

    Hal terutama pasti keluarga, ibu dan

    adik saya. Setelah itu support dari

    berbagai pihak dan terutama teman-

    teman di sekeliling saya yang sangat

    berperan penting hingga saya bisa

    mendaki serta menyelam.

    5. Anyway, gimana nih ceritanya bisa

    ikut dan tertarik mencoba untuk me-

    nyelam?

    Awalnya hanya ingin terapi air, na-

    mun saat berada di kolam renangTirta Yuda daerah Cijantung, Jakarta.

    Ada salah satu senior di MAPA Gu-

    nadarma yaitu bang Sarwo Edhie

    Mohan, salah satu instruktur selam,

    dan pada akhirnya saya diajak untuk

    ikut seleksi divisi diving di MAPA Gu-

    nadarma. Sejak saat itu saya berniat

    untuk mendalami tentang ilmu me-

    nyelam.

    6. Katanya menyelam itu bisa dijadi-

    in terapi buat pemulihan saraf ka-

    kimu ya, mas? Cerita dong tentang

    terapinya!

    Kehidupan manusia dalam kesehar-

    ian di daratan adalah 0,2 atmosfer,karena presentasi oksigen di udara

    adalah 20 % karena tekanan 1 at-

    mosfer jadi tekanan oksigen men-

    jadi 0,2 atm 1 atm= 0,2 kalau kita

    menyelam di kedalaman 30 meter

    = 4 atm. Berarti 0,2 4 atm= 0,8 at-

    mosfer. Intinya: Dengan bernafas,

    oksigen yang tekanannya di naikkan

    akan merangsang sel-sel tubuh un-

    tuk memproduksi sel-sel baru. Dan

    Teks : IvonneFoto : Dok. BDIP & Dok. Pribadi

    Irfan Ramdhani

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    13/17

    Nacker Nymph adalah nama se-

    buah transportasi aero kapal selam

    atau bisa di sebut dengan pesawat

    bawah air buatan Cariabia. Nacker

    Nymph sudah di populerkan sejak ta-

    hun 2000 di mana para awak Nacker

    Nymph ini dapat menjelajah dengan

    kecepatan 6 knot, kedalaman 18 me-

    ter hingga 30 meter selama kurang

    lebih 40 menit. Nacker Nymph dige-rakkan oleh motor mesin dan dikon-

    trol dengan menggunakanjoys steak.

    Kendaraan ini dapat memuat 3 orang

    awak,dan harus di dampingi den-

    gan 1 pilot yang sudah bersertifikat

    dalam pengoprasiannya, untuk ber-

    napas di dalam air tidak jauh berbeda

    dengan menyelam pada umumnya,

    yaitu dengan cara menghirup regu-

    lator yang telah terkoneksi dengan

    tabung udara layaknya scuba diver,

    dan juga memerlukan equalizing

    secara manual. Transportasi aero ka-

    pal selam ini mempunyai kelebihan

    yaitu ramah lingkungan karena daya

    apung transportasi ini 0 sehingga

    daya apung atau daya layang san-

    gat tinggi sehingga tidak di kha-watirkan akan jatuh ke karang, dan

    tidak bising sehingga tidak merusak

    dan menganggu biota bawah laut .

    Kehadiran Nacker Nymph tersebut

    sangat membantu dalam bidang

    pengembangan ilmu pengetahuan,

    pariwisata, dan penelitian. Para il-

    muwan contohnya, untuk penelu-

    suran-Nacker Nymph mampu mem-

    permudah penelusuran gua bawah

    laut, wreck(kapal karam), dan daerah

    slope, sehingga tidak mengeluarkan

    energi pada saat penjelajahannya,dan

    dapat mengungkap pengetahuan,

    dan fakta-fakta yang baru dalamdunia ilmu pengetahuan alam dan

    arkeologi. Dalam segi keamanan

    Nacker Nhymp, tidak perlu diragukan

    lagi. Peralatan safety Nacker Nhymp

    dilengkapi dengan sosis bouyency

    untuk keadaan darurat, radio, dan

    flares Sehingga Nacker Nhymp

    telah terstandarisasi dengan baik.

    gear up 25

    Teks : Agung PrakosoFoto : Spesial

    Nacker Nymph

    Sumber : http://www.neckerbelle.virgin.com

    4 whos bubbling

    yang kedua, dengan keterbatasan

    fisik seperti kamu fan kaki yang se-

    belah kiri masih lemas. Kalau di air

    kaki kamu di gerak-gerakkan jadi

    merangsang otot-otot kaki. Begitu

    kalau kata bang Avandy, pendiri Bali

    International Diving Professionals.

    7. Udah pernah nyelam dimana aja,

    mas? Trus next destination kemana

    nih?

    Baru disini-sini aja nih, Ponggok ha-

    hahaha terus di Pramuka, SemakDaun, Tulamben, Nusa Penida. Pen-

    gen banget sih ke Raja Ampat, tapi

    entah kapan yang jelas menunggu

    ada tawaran nyelam gratis dan ako-

    modasi selama di surganya bawah

    laut itu. Hahahahaha.

    8. Sempet denger, katanya lagi bikin

    buku keren nih! Kasih bocoran dikit

    dong tentang buku nya mas!

    Hehehehe iya nih, masih belum

    selesai garapan proyek nulisnya,

    kadang terbagi fokusnya sama

    terapi. Intinya tentang bangkitnya

    seorang Irfan dari segala keterpu-

    rukan. Selebihnya nanti wajib beli

    buku saya, TABAH SAMPAI AKHIR..

    Hahaha.

    9. Ada pesan ga yang pengen kamu

    sampaikan ke orang-orang di luar

    sana supaya tetep semangat dalam

    berpetualang meskipun kadang

    ada banyak keterbatasan?Jika pikiran saya bisa membayang-

    kanya, hati saya bisa meyakininya.

    Saya tahu saya pasti akan bisa

    menggapainya. Maka bermimpi-

    lah setinggi-tingginya, kejar mimpi

    itu sehingga ia lelah lalu ditangkap

    impian itu. Keterbatasanku tidak

    membatasiku untuk menembus

    batas, karena keterbatasan bukan

    suatu hambatan dan bahwa tabah

    bukan di awal, tabah juga bukan

    dipertengahan tapi TABAH SAMPAI

    AKHIR.

    10. Menurutmu, apasih hal yang

    paling keren dan membanggakandari Indonesia?

    Hal yang paling keren menurut

    saya pasti lautnya karena Indone-

    sia adalah negara kepulauan, dan

    perairan di Indonesia tidak kalah

    menarik dengan di luar negeri, con-

    tohnya Raja Ampat, Pulau Weh, Alor,

    Natuna, Nusa Penida dan masih

    banyak lagi destinasi pulau pulau

    keren yang ada di Indonesia.

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    14/17

    dive notes 2726 dive notes

    suasana rumah yang ngangeni sa-

    ngat terasa. Setelah beristirahat se-

    lama 2 hari, saya memulai perjalanan

    saya di Maumere. Untuk menghemat

    biaya, saya terlebih dahulu pergi ke

    Dinas Kelautan dan Perikanan Kabu-

    paten Sikka untuk meminjam dive

    gear. Selanjutnya saya bertolak de-

    ngan perahu milik kenalan menuju

    Pulau Kambing, yang merupakan pu-

    lau terluar di kawasan Teluk Maumere

    dan menjadi titik awal penyelaman

    saya.

    Pulau Kambing merupakan pulau ke-

    cil berpasir putih yang tidak bepeng-

    huni. Pasir putihnya sangat halus dan

    sedikit berwarna kemerahan karena

    terdapat banyak serpihan karang

    suling (Tubipora musica) yang han-

    cur terhempas ombak, sedikit mirip

    dengan pasir merah yang ada di Ta-

    man Nasional Pulau Komodo. Begitu

    saya masuk ke dalam air, saya lang-

    sung disambut dengan hamparan

    terumbu karang yang membentang

    kurang lebih 200 meter ke arah laut

    dan beberapa Moorish idol dan ratu-

    san Damselfish serta beberapa kima

    (Tridacna sp.). Visibilitysaat itu cukup

    baik, yaitu 12 m. Terumbu karang

    di daerah ini didominasi oleh Hyd-

    nophora sp. dan termasuk sedang

    dalam pemulihan akibat adanya ak-

    tivitas pengeboman oleh masyara-

    kat di masa lalu. Tetapi sejak hal itu

    terjadi, pemulihannya tergolong cu-

    kup cepat. Di bagian utara pulau ini

    terdapat dua laguna yang cukup be-

    sar, tetapi pada kesempatan ini saya

    tidak mengunjunginya. Setelah puas

    menyelam di Pulau Kambing, saya

    kemudian kembali ke base campsaya

    di Pulau Besar untuk beristirahat dan

    bersiap untuk penyelaman keesokan

    harinya.

    Penjelajahan hari berikutnya saya

    mulai lebih awal dengan destinasi

    Margajong yang berada di bagian

    selatan Pulau Besar. Hanya sekitar 5

    menit berperahu dari base camp saya

    saat itu. Margajong ini juga dulunya

    merupakan salah satu lokasi dengan

    tutupan terumbu karang yang ba-gus. Akan tetapi karena maraknya ak-

    tivitas pengeboman beberapa tahun

    lalu maka sebagian besar lokasi ini

    hancur. Barulah setelah dicanangkan

    program pembentukan daerah per-

    lindungan laut oleh COREMAP sejak

    tahun 2000 maka lokasi ini dilindungi

    untuk rehabilitasi ekosistemnya. Pe-

    nyelaman di lokasi ini disambut den-

    gan 5 ekor kima biru. Visibility per-

    airan saat penyelaman saya waktu itu

    sekitar 10 meter akibat laut sedang

    akan pasang sehinga banyak partikel

    silt terangkat ke badan air. Pemulihan

    pada ekosistem yang sedang sakit

    ini tergolong cepat karena hanya

    dalam beberapa tahun saja sudah

    Liburan semester genap tahun ini

    membawa saya untuk pergi menge-

    lilingi beberapa tempat di Indonesia,

    salah satunya Teluk Maumere yang

    terletak di Pulau Flores-NTT dan

    merupakan tempat tinggal saya dulu.Jadi, cerita ini adalah cerita pulang

    kampong, dan saya memulai per-

    jalanan saya dari Yogyakarta menuju

    Denpasar dengan Bus selama kurang

    lebih 24 jam. Setelah beberapa hari

    menikmati keindahan alam bawah

    laut Tulamben yang sudah dikenal

    hingga mancanegara, perjalanan

    saya pun dilanjutkan ke arah Timur.

    Dari Denpasar saya terbang meng-

    gunakan jasa penerbangan dari mas-

    kapai Merpati Nusantara ke Maumere

    dengan transit sebentar di Labuan

    Bajo. Perjalanan dari Denpasar mem-

    butuhkan waktu sekitar 2,5 jam un-

    tuk dapat sampai ke Maumere viaLabuan Bajo.

    Saat saya tiba di Bandara Frans Seda

    Maumere, saya langsung disambut

    hangat oleh Ayah dan Ibu serta be-

    berapa teman lama yang ikut men-

    jemput kedatangan saya. Sungguh,

    sebagai seorang mahasiswa rantau

    yang jauh dari rumah, saat pulang

    seperti ini merupakan saat di mana

    Teluk Maumere,Mutiara di dasar Lautan

    Teks : StevanusFoto : Dok. pribadi, spesial

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    15/17

    Pernahkah Anda mendengar nama

    Hendrick Jacobszoon Lucifer? Hen-

    drick adalah seorang kapten bajak

    laut besar pada abad ke-17. Pada

    masa mudanya, Ia merompak tiga

    kapal koloni Hindia Belanda di laut

    Kuba. Hendrick menabrakkan ka-

    palnya ke kapal koloni dan mulai

    menyerang, menurut cerita ia bah-

    kan membunuh setidaknya sepuluhorang awak kapal koloni dengan

    tangannya sendiri. Setelah pertaru-

    ngan berakhir, Hendrick menyadari

    bahwa dadanya telah tertembak, bi-

    arpun begitu ia memerintahkan anak

    buahnya untuk memindahkan harta

    rampasan ke kapalnya. Mengabaikan

    keadaannya yang buruk. Hendrick

    akhirnya meninggal tak lama setelah

    meletakkan emas terakhir di kapal-

    nya, ia tewas karena pendarahaan di

    dadanya.

    Kisah Hendrick diceritakan untuk

    menggambarkan buruknya kese-

    rakahan. Hendrick selalu digambar-kan sebagai perompak yang serakah

    dan mati karena keserakahannya.

    Meski begitu cerita ini sebenarnya

    merupakan cerita yang sangat

    heroik. Bercerita tentang bagaimana

    seorang perompak, penjahat yang

    paling kejam dan bengis pun rela

    mati demi mendapatkan kebaha-

    giaannya. Kisah Hendrick Lucifer se-

    sungguhnya merupakan semacam

    dongengpursuit of happiness.

    Seperti Hendrick, keserakahan itu

    sendiri sebenarnya tidak begitu bu-

    ruk, dan justru bisa jadi merupakan

    sesuatu yang baik. Ivan Boesky,

    seorang stock trader yang memi-

    liki pengaruh di Wall Street pernah

    terang-terangan membela keseraka-

    han. Ivan Boesky menyatakan Saya

    menganggap keserakahan itu menye-hatkan. Anda bisa menjadi serakah

    dan tetap menjadi orang baik.

    Dalam konsep psikologi sekuler, ke-

    serakahan adalah kondisi di mana

    seseorang tidak mampu menformu-

    lasi ulang keinginan setelah kebu-

    tuhan terpenuhi. Sedangkan Erich

    Fromm menggambarkan keserakah-

    an sebagai lubang tak berujung yang

    memeras manusia untuk memuaskan

    kebutuhan tanp pernah mendapatkan

    kepuasan.Dapat kita simpulkan bah-

    wa keserakahan adalah human nature

    untuk tidak pernah merasa puas, rasa

    ketidak-pernah-puasan. Ketidak-per-nah-puasan inilah yang mendorong

    Hendrick mengambil emasnya, men-

    dorong Napoleon memulai revoulsi

    Perancis dan perangnya, mendorong

    Colombus berlayar dan menemukan

    Amerika. Suka atau tidak, keseraka-

    han telah mendorong manusia untuk

    terus berkembang. Mungkin tanpa

    Anda sadari, Anda juga sudah dibe-

    sarkan oleh keserakahan Anda?

    Greed?Teks : Fatah Damar

    vacancy 29

    kembali ditumbuhi oleh beberapa

    koloni tabulate coral.

    Setelah dari Margajong, saya melan-

    jutkan perjalanan saya ke Darat

    Pante. Kembali ke Pulau Flores, tetapi

    ke arah paling Timur Teluk Maumere.

    Sesampai di sana, saya langsung

    merasa tidak sabar untuk langsung

    menceburkan diri karena dari atas

    kapal sudah terlihat warna-warni

    terumbu karang yang begitu in-

    dah. Benar saja, saat saya masuk ke

    dalam air, hamparan tabulate coralyang berukuran cukup besar dan

    padat menyambut saya. Keunikan

    ekosistem terumbu karang di lokasi

    ini adalah lebar rataan terumbunya

    hanya 25 meter, tetapi memanjang

    dengan pertumbuhan yang sangat

    baik di bibir slope hingga turun ke

    slope dengan kedalaman 18 meter

    lalu berakhir dengan dasar pasir. Vi-

    sibilitysaat itu sangat bagus, kira-kira

    mencapai 20 meter. Ratusan Damsel-

    fish dan beberapa Pipe Coral (Tubi-

    pora musica) serta bintang laut biru

    (Linckia laevigata) yang sedang ber-

    duaan pun menyambut saya.

    Penyelaman hari terakhir saya di

    Maumere saya lakukan di Tanjung,

    salah satu kawasan pantai pasir pu-

    tih tak berpenghuni yang terletak di

    bagian barat Teluk Maumere. Peny-

    elaman di spot ini memberikan ke-

    san tersendiri pada penyelaman saya

    karena di spot ini saya dapat men-

    jumpai beberapa karang jamur (Her-politha sp.)yang berukuran besar dan

    sebuah tabulate coral yang memiliki

    diameter kurang lebih 2,5 meter ser-

    ta 3 ekor teripang batu dengan uku-

    ran yang cukup besar, sekitar 30 cm.

    Visibility pun cukup baik, yaitu sekitar

    12 meter, menjadikan penyelaman

    terakhir saya di Teluk Maumere saat

    itu menjadi penyelaman yang berke-

    san dalam benak saya.

    28 dive notes

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    16/17

    Sebagai salah satu Unit Kegiatan

    Mahasiswa yang mempunyai visi

    Konservasi Sumberdaya Bahari

    Unit Selam Universitas Gadjah Mada

    yang akrab disapa UNYIL kembali

    melaksanakan event tahunan Reef

    Covery V. Dengan tujuan mengambil

    tindakan nyata untuk menjaga ke-

    lestarian ekosistem karang melalui

    monitoring dan transplantasi ka-

    rang, kegiatan ini telah dilaksanakan

    selama tujuh hari pada 17-23 No-

    vember 2013 di Pulau Peucang, ka-

    wasan Taman Nasional Ujung Kulon.

    Sebagai salahsatu langkah kecil

    sederhana untuk menanggulangi

    dan memulihkan kembali fungsi dan

    peranan ekosistem terumbu karang

    sebagai habitat biota laut, maka di-

    lakukan kegiatan Reef Covery V. Ke-

    giatan ini merupakan agenda rutin

    bagi Unit Selam Universitas Gadjah

    Mada selama kurang lebih sepuluh

    tahun. Reef Covery yang biasa di-

    lakukan sebelumnya dilaksanakan di

    Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.

    Guna memperluas jaringan serta

    berkat dukungan dan kerjasama dari

    Taman Nasional Ujung Kulon dan

    Yayasan Ujung Kulon Indonesia (YU-

    KINDO), pada tahun 2013 kegiatan

    monitoring dan transplantasi ini

    dilakukan di tempat yang berbeda

    yaitu di Pulau Peucang, dalam ka-

    wasan Taman Nasional Ujung Kulon.

    Setelah mendapat pendidikan kon-

    servasi mengenai monitoring dantransplantasi karang. Reef Covery

    V dilakukan di empat titik penyela-

    man sekitar Pulau Peucang guna

    mengetahui kondisi dan tingkat ke-

    sehatan terumbu karang kawasan

    tersebut, sedangkan transplantasi

    karang dilakukan untuk beberapa

    jenis hard coral dan soft coral di pu-

    lau Peucang dengan jumlah keselu-

    ruhan 90 dalam dua meja transplan.

    0 dive event

    Reef Covery VTeks : IndriyaniFoto : Dok. Unit Selam

  • 8/13/2019 Scuba Holic 17 #NusantaraIssue

    17/17

    Unit Selam UGMSayap Utara Gelanggang Mahasiswa UGM

    Jalan Pancasila no. 1 Bulaksumur, Yogyakarta55281

    www.selamugm.org