scenario planning retno budiati

22
TUGAS ORGANISASI DAN MANAJEMEN KESEHATAN DOSEN : dr. H. Noer Bahri Noor, M.Sc. SCENARIO PLANNING DISUSUN OLEH: NAMA : RETNO BUDIATI NIM : K11112333 KELAS : KESMAS B FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN

Upload: kristen-glass

Post on 24-Dec-2015

365 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

kedokteran gigi

TRANSCRIPT

Page 1: Scenario Planning Retno Budiati

TUGAS ORGANISASI DAN MANAJEMEN KESEHATAN

DOSEN : dr. H. Noer Bahri Noor, M.Sc.

SCENARIO PLANNING

DISUSUN OLEH:

NAMA : RETNO BUDIATI

NIM : K11112333

KELAS : KESMAS B

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2013

Page 2: Scenario Planning Retno Budiati

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,

Rahmat dan Petunjuknya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang

berjudul “Scenario planning”. Tak lupa pula saya mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu maupun mendukung saya dalam

penyelesaian makalah ini.

Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang apa yang

dimaksud dengan scenario planning dan bagaimanakah manfaat scenario

planning.

Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini

dikarenakan ketebatasan kemampuan yang saya miliki baik dari pengumpulan,

penyusunan maupun penulisan makalah ini. Untuk itu saya sangat mengharapkan

saran dan kritik demi penyempurnaan dan kemajuan saya kedepannya. Namun

besar harapan dari saya semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Makassar, 17 November 2013

Penulis

ii

Page 3: Scenario Planning Retno Budiati

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

Latar Belakang...........................................................................................................1

Rumusan Masalah..........................................................................................2

Tujuan Penulisan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

Definisi...........................................................................................................3

Manfaat Scenario Planning............................................................................6

Langkah-langkah Pembuatan Scenario Planning ..........................................6

Contoh Scenario Planning .............................................................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................................10

Kesimpulan.....................................................................................................10

Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

iii

Page 4: Scenario Planning Retno Budiati

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam sebuah organisasi, kita mengenal adanya konsep POACE,

Planning, Organizing, Actuating, Controling, dan Evaluation. Keempat aspek

ini merupakan satu kesatuan langkah sehingga jika tidak terlaksana salah satu,

tentu perjalanan organisasi akan timpan

Aspek yang pertama yaitu planning atau perencanaan. Dalam

manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,

membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana

aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari

semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak

akan dapat berjalan.

Scenario planning adalah salah satu bentuk perencanaan dalam sebuah

organisasi. Scenario planning atau perencanaan berdasar skenario, bukan

merupakan kegiatan untuk memilih alternative. Scenario planning bertujuan

untuk pemahaman bagaimana setiap kemungkinan akan berjalan. Dengan

pemahaman ini sebuah lembaga dapat mempersiapkan diri dalam membuat

berbagai keputusan strategis untuk menghadapi berbagai kemungkinan di

masa mendatang. Perencanaan skenario adalah alat bantu manager untuk

melihat ke depan yang penuh ketidakpastian. Scenario planning adalah suatu

cara meramal yang kreatif dalam rangka perubahan yang cepat dengan

kompleksitas tinggi dan penuh ketidakpastian. Scenario planning digunakan

oleh organisasi untuk membuat keputusan tatkala ada ketidakpastian tentang

apa yang akan terjadi di masa mendatang dan hasil proyeksi kinerja organisasi

di masa lalu tidak mampu memberikan gambaran. Inti dari scenario planning

adalah pengembangan gambaran mengenai kemungkinan-kemungkinan

kondisi di masa mendatang dan mengidentifikasi perubahan-perubahan dan

implikasi yang muncul sebagai akibat dari kondisi tersebut.

1

Page 5: Scenario Planning Retno Budiati

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada rumusan masalah yang saya

angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan scenario planning?

b. Apa manfaat scenario planning?

c. Bagaimanakah langkah-langkah membuat scenario planning?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi

mengenai apa yang dimaksud dengan scenario planning dan manfaat apa yang

dapat diberikan dengan pembuatan scenario planning serta bagaiamana

langkah-langkah membuar sebuah scenario planning.

2

Page 6: Scenario Planning Retno Budiati

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Scenario planning juga biasa disebut sebagai scenario building,

scenario development dan scenario thinking. Menurut Peter Schwartz,

skenario adalah: A tool [for] ordering one’s perception about alternative

future environments in which one’s decision might be played out right. Jadi,

kurang lebihnya skenario adalah sebuah gambaran yang konsisten tentang

berbagai kemungkinan (keadaan) yang dapat terjadi di masa yang akan

datang. Jika kita melihat definisi di atas, maka dapat dijabarkan bahwa:

skenario bukanlah sebuah forecasting (ramalan) dalam pengertian bahwa

skenario bukanlah sebuah proyeksi masa depan dari data yang ada pada masa

kini. Skenario juga bukan merupakan sebuah visi (vision) atau kondisi masa

depan yang diinginkan (a desired future). Jadi, skenario adalah jawaban dari

pertanyaan "Apa yang dapat terjadi?", atau "Apa yang akan terjadi jika-?".

Hal tersebut dikarenakan dalam skenario dimasukkan unsur resiko, jadi

berbeda dengan forecasting (ramalan) dan vision yang tidak memasukkan

unsur resiko

Menurut kamus bisnis Perencanaan skenario (scenario planning) adalah

proses mengidentifikasi tren ekonomi, sosial, politik dan teknologi dan

mengeksplorasi implikasi mereka di masa depan.

Scenario planning merupakan suatu kerangka analisis yang dipakai

untuk membangun strategi organisasi dengan menggali berbagai

kemungkinan kondisi yang dapat terjadi di masa yang akan datang dengan

rentang waktu dua puluh tahun. Scenario planning bukanlah usaha

memproyeksikan masa kini ke masa depan melalui ekstrapolasi. Maani dan

Cavana (2008) mengatakan “a scenario is not a forcast or an intention to

describe a certain future state, but it is intended to provide a possible set of

future conditions”.. Pada akhirnya skenario digunakan sebagai sandaran kita

dalam mensiasati kesempatan-kesempatan dan ancaman yang mungkin terjadi

3

Page 7: Scenario Planning Retno Budiati

di masa depan dan untuk mempertimbangkannya dalam setiap pengambilan

keputusan strategis jangka pendek maupun jangka panjang.

Cukup banyak orang terkecoh pemahaman antara strategic planning

dengan scenario planning. Kegiatan ini berbeda dengan Perencanaan

Strategik (strategic planning) yang berusaha mengidentifikasi cara-cara untuk

menjamin keberhasilan pencapaian visi dan misi organisasi. Hasil

perencanaan strategik adalah daftar langkah yang harus diambil agar tujuan

bisa tercapai. Sementara proses scenario planning dapat digunakan untuk

memfasilitasi dan memperkukuh proses strategic planning agar organisasi

tetap 'hidup' dan responsif terhadap perubahan-perubahan eksternal yang

terjadi.

Perencanaan skenario difokuskan untuk menyoal masa depan yang di

dalamnya terkandung 3 makna (Edy Suhardono, et.al, 2000) berikut:

1. Sesuatu yang kita perkirakan terjadi (what is likely to happen);

2. Sesuatu yang kita inginkan terjadi (what we would like to see);

3. Sesuatu yang mungkin terjadi (what might happen).

Selain 3 pemaknaan di atas, terdapat 3 elemen perencanaan skenario

(Edy Suhardono, et.al, 2000) yaitu:

1. Penafsiran masa kini;

2. Suatu citra masa depan;

3. Konsistensi secara internal dalam menapaki titian-titian dari masa kini

masa depan.

Oleh karena menyoal masa depan, maka yang menjadi titik tekan dalam

perencanaan skenario adalah soal sesuatu yang mungkin terjadi (Edy

Suhardono, et.al, 2000). Secara visualisasi makna perencanaan skenario dapat

dilihat pada ragaan di bawah ini.

Meskipun perencanaan skenario terkait dengan persoalan masa depan,

namun perencanaan skenario seringkali ditegaskan bukan ramalan atau

prediksi. Untuk itu, penting untuk membedakan antara ramalan dan

perencanaan skenario. Ramalan mengasumsikan bahwa masa depan dapat

dideskripsikan dari masa lalu dan saat ini. Ramalan biasanya diarahkan untuk

jangka waktu yang tidak panjang, mengacu pada nilai tunggal, dan

4

Page 8: Scenario Planning Retno Budiati

memberikan pemahaman yang tidak mendalam (Peter O’Brien, tanpa tahun:

14). Perencanaan skenario tidak sama dengan meramal masa depan. Justru

pendekatan ini dilakukan karena kita tidak bisa meramal masa depan. Namun

teknik ini berupaya mengantisipasi ketidakpastian masa depan melalui cara-

cara yang sistematis

Mengacu pada sejumlah pengertian tentang scenario planning di atas,

dapat disimpulkan bahwa scenario planning merupakan usaha untuk

menggambarkan kemungkinan yang dapat terjadi pada masa depan tanpa

melakukan ekstrapolasi keadaan masa kini ke depan.

Dilihat dari sejarah dan perkembangan tehnik Scenario planning ini

pertama kali dikembangkan di ruang lingkup kalangan militer selama dan

setelah terjadinya Perang Dunia ke II ( PD II ), lalu berlanjut tehnik ini di

aplikasikan ke dalam dunia bisnis di seluruh dunia yang merupakan salah satu

tehnik atau metode bagi para pelaku bisnis untuk dapat membaca masa depan

terutama yang berkaitan dengan usaha yang akan dan telah berjalan dan

terakhir tehnik atau metode ini telah banyak dimanfaatkan saat ini yang

mencakup hampir seluruh bidang, dari tema yang berhubungan dengan masa

depan Negara, keamanan nasional, lingkungan hidup, perdagangan, industri,

pendidikan hingga terorisme dan lainnya. Dalam tehnik atau metode

menggunakan Scenario planning dapat dilakukan melalui berbagai

pendekatan, dalam hal ini ada 2 pendekatan yang utama yang dapat di lihat :

a. Pendekatan Pakar ( Skenario Pakar ), pendekatan ini adalah melibatkan

orang atau kalangan tertentu dengan jumlah paling sedikit 50 orang

sebagai aktor, misalnya saja "Mont Fleur Scenario" (di Afrika Selatan).

b. Pendekatan Dialog ( Dialog Skenario ), pendekatan ini adalah

melibatkan lebih banyak orang yang terdiri dari berbagai macam latar

belakang yang biasanya terdiri lebih dari 150 orang, misalnya saja

tentang skenario Indonesia tahun 2010.

5

Page 9: Scenario Planning Retno Budiati

4.

2.2 Manfaat Scenario planning

Pembuatan scenario planning dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Scenario planning mambantu kita memahami masa depan secara lebih

realistik karena menyertakan gambar serba-rupa dan serba-mungkin:

“masa depan dengan sejumlah wajah”.

b. Scenario planning menghindarkan kita dari kemendadakan,

keterkejutan, dan keanehan

c. Scenario planning memberi manfaat pada para pengambil keputusan

untuk menghindarkan the undesirable scenarios dan menciptakan

kondisi yang memungkinkan bagi tercapainya the most desirable

scenario melalui strategic planning

2.3 Langkah-langkah Membuat Scenario planning

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam membuat sebuah

scenario perencanaan atau scenario planning :

a. Identify Focal Issue (Focal Concern) or Decision, dimana kita harus

mengidentifikasi isu utama atau masalah utama yang akan menjadi fokus

untuk dijawab atau untuk diambil keputusannya. Dalam langkah pertama

ini beberapa hal yang diperlukan untuk dapat menentukan atau

menetapkan Focal Concern (FC), yaitu :

1) Berbagai pertanyaan strategis yang menjadi obsesi peserta.

2) Merupakan jangkar bagi pembicaraan mengenai skenario.

3) Perlunya time frame yang jelas.

4) Focal Concern (FC) harus yang berbeda guna menghasilkan

skenario berbeda juga.

Dibawah ini beberapa contoh yang berkaitan dengan Focal Concern (FC),

antara lain :

- Masa Depan Industri Garmen Indonesia tahun 2025.

- Masa Depan ASEAN tahun 2050.

- Terorisme Internasional tahun 2030.

- Perkembangan Perguruan Tinggi di Indonesia tahun 2020.

6

Page 10: Scenario Planning Retno Budiati

- Posisi Partai Politik di Indonesia tahun 2025.

b. Identify Key Forces. Di dalam langkah kedua ini, kita harus meng-

identifikasi faktor-faktor kunci yang diperkirakan akan mempengaruhi

focal issue di masa yang akan datang.

c. Identify Driving Forces (change drivers). Di dalam langkah ini, kita harus

mampu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong

perubahan-perubahan yang berkaitan dengan key forces di atas. Secara

umum, dalam konteks ilmu sosial dan ilmu politik, driving forces yang

sering sekali teridentifikasi adalah faktor sosial, faktor politik dan faktor

ekonomi. Dalam melakukan idenfikasi mengenai Driving Force (DF), ada

beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yakni :

1) Driving Force (DF) merupakan suatu pendorong terhadap adanya

perubahan.

2) Idenfikasi Driving Force (DF) dilakukan dengan mendaftarkan

sebanyak mungkin dan selengkap mungkin hal yang dipercaya untuk

dapat mempengaruhi Focal Concern (FC).

3) Driving Force (DF) selalu dinyatakan kedalam bentuk atau wujud

"variabel".

d. Identifikasi Ketidakpastian (Identify Uncertainty). Di dalam langkah ini,

kita harus mencoba mengidentifikasi ketidakpastian dari berbagai hal yang

erat kaitannya dengan ketiga driving forces di atas (sosial, politik dan

ekonomi).

e. Selecting the Scenario Logic. Di dalam tahap ini, kita harus menyusun

logika skenario melalui suatu penelitian kualitatif terutama melalui

wawancara mendalam atau dengan melakukan Focus Group Discussion

untuk mendapatkan suatu skenario dengan alternatif-alternatifnya secara

logis.

f. Fleshing Out the Scenario. Tahap ini merupakan tahap penguatan

scenario. Pada tahap ini, perumus skenario dapat menambahkan berbagai

data sekunder dan trennya untuk memperkuat berbagai pendapat dari

narasumber dan para ahli yang sudah didapat dan ditulis pada tahap

sebelumnya.

7

Page 11: Scenario Planning Retno Budiati

2.4 Contoh Scenario Planning

Berikut ini adalah contoh skenario tentang Indonesia di masa yang akan

datang yang dibuat oleh RAND Corporation (Research and Development)

pada tahun 2003 yang memperlihatkan sejumlah skenario yang mungkin

muncul di Indonesia.

Sedikitnya terdapat 6 skenario yang dapat dibuat oleh RAND

Corporation. semua skenario ini dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan

internasional dalam menentukan strategi investasi bisnisnya di Indonesia agar

mereka survive.

1. Scenario Democratic Consolidation

Skenario ini menurut RAND merupakan skenario terbaik bagi Indonesia.

Dapat terjadi jika Indonesia terus mengembangkan demokrasi yang

bersifat sekuler; membuat sejumlah kemajuan yang signifikan pada

sejumlah masalah ekonomi yang bersifat sangat krusial dan terus

mengembangkan otonomi daerah yang memuaskan daerah tanpa

kehilangan kontrol pemerintah pusat terhadap kebijakan ekonomi makro.

Dalam hubungan sipil-militer terdapat kontrol sipil terhadap militer

melalui menteri pertahanan dan parlemen. Jika pertumbuhan ekonomi

dapat lebih baik dan berbagai sumber daya tersedia, maka berbagai

pengeluaran militer dapat dibiayai dari APBN dan bukan dari sumber-

sumber off-budget. Dalam waktu dekat sulit mengharapkan militer

sepenuhnya keluar dari kegiatan ekonominya, namun pengelolaan bisnis

militer dapat dilakukan secara lebih transparan.

2. Scenario Muddling Through

Skenario kedua ini dibangun dari berbagai tren yang ada dimana

Indonesia terus melangkah dalam jalur demokrasi, namun gagal dalam

menuai kemajuan yang signifikan secara ekonomi, politik dan reformasi

militer.

3. Scenario Return to Authoritarian Rule

8

Page 12: Scenario Planning Retno Budiati

Skenario ini muncul jika scenario muddling through memburuk dimana

secara ekonomi, politik dan sosial tidak terjadi kemajuan yang signifikan

di Indonesia sehingga kekuatan lama yang otoriter dapat masuk lagi.

4. Scenario Radical Islamic Influence Or Control

Menurut RAND, Pengambilalihan pengaruh politik yang didasarkan oleh

pemikiran kelompok Islam radikal di Indonesia merupakan sebuah

skenario yang mungkin terjadi, namun merupakan skenario dengan

tingkat kemungkinan kecil. Tren radikalisme terlihat pada sejumlah

kelompok kecil, namun sebagian besar (mayoritas) umat Islam di

Indonesia justru mempunyai sikap moderat dan tidak mendukung

radikalisme.

5. Scenario Radical Decentralization

Dalam skenario ini, digambarkan adanya tekanan dari daerah yang

mengakibatkan Pemerintah Pusat menjadi lemah dan dapat

mengakibatkan otonomi khusus yang diberikan kepada Aceh dan Papua

direplikasikan ke seluruh daerah lainnya di Indonesia. Pada akhirnya

dapat saja kekuasaan Pemerintah Pusat menjadi sangat terbatas hanya

pada 5 bidang kewenangan saja. Negara Indonesia seperti ini akan

menjadi Negara yang lemah, tidak stabil.

6. Scenario Disintegration

Skenario ini merupakan skenario terburuk bagi Indonesia. Skenario ini

dapat terjadi jika Pemerintah Indonesia semakin lama semakin lemah dan

muncul kondisi keos. (chaotic conditions). Pemerintah daerah pun merasa

tidak ada gunanya lagi mempunyai hubungan yang baik dengan

Pemerintah Pusat di Jakarta. Skenario ini juga dapat terjadi jika terjadi

perpecahan dalam tubuh militer. Hal ini sangat mudah menjalar ke dalam

masyarakat sipil yang juga mempunyai potensi perpecahan. Disintegrasi

dapat terjadi bila ada kekacauan berskala besar. Ini merupakan skenario

yang harus kita antisipasi & cegah sejak dini. Setiap gejala-gejalanya

harus kita tanggulangi sejak sekarang, secara cepat dan bijak.

Dari uraian dan contoh di atas, mungkin dapat kita terapkan dalam

membangun skenario Pertahanan Indonesia di masa depan sehingga kita

9

Page 13: Scenario Planning Retno Budiati

betul-betul dapat membuat suatu strategi yang handal agar skenario terburuk

dapat terhindari dan skenario terbaik untuk pertahanan negara dapat

terwujudkan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita tarik dalam makalah ini adalah:

a. scenario planning adalah pengembangan gambaran mengenai

kemungkinan-kemungkinan kondisi di masa mendatang dan

mengidentifikasi perubahan-perubahan dan implikasi yang muncul

sebagai akibat dari kondisi tersebut

b. Pembuatan scenario planning dapat mambantu kita memahami

masa depan secara lebih realistik, menghindarkan kita dari

kemendadakan, keterkejutan, dan keanehan serta memberi manfaat

pada para pengambil keputusan untuk menghindarkan the

undesirable scenarios dan menciptakan kondisi yang

memungkinkan bagi tercapainya the most desirable scenario

melalui strategic planning

c. Langkah-langkah pembuatan scenario planning ada 6 yaitu :

- Identify Focal Issue (Focal Concern) or Decision

- Identify Key Forces

- Identify Driving Forces (change drivers)

- Identify Uncertainty

- Selecting the Scenario Logic Fleshing Out the Scenario

3.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan dalam makalah ini adalah sebaiknya

pembaca mencari referensi lain agar informasi mengenai scenario planning

dapat lebih banyak lagi.

10

Page 14: Scenario Planning Retno Budiati

DAFTAR PUSTAKA

Maami, Kambiz E. dan Robert Y. Cavana. 2000. System Thinking and Modeling: Understanding Change and Complexity. Auckland: Pearson Education NZ Limited.

Salomo, Roy V. 2009. Scenario Indonesia Tahun 2025 dan Tantangan yang Dihadapi oleh Administrasi Publik. Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Mei-Agustus 2009, hlm. 74-81

Sparinga, Daniel. 2009. Pengantar Scenario Planning.Utomo, Tri Widodo W. 2007. Menerawang Pembangunan Wilayah di Masa

Depan Dengan Analisis Skenario (Scenario Planning). Samarinda : Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III (PKP2A III) LAN

http://www.tandef.net/memahami-perencanaan-skenario-scenario-planning diakses pada tanggal 14 november 2013 pukul 18.30 WITA

http://pangerankatak.blogspot.com/2008/04/scenario-planning.html diakses pada tanggal 14 november 2013 pukul 18.35 WITA

http://kamusbisnis.com/arti/perencanaan-skenario/ diakses pada tanggal 14 november 2013 pukul 18.45 WITA

11