metode tim (bu retno)
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
MAKALAH
MODEL TIM NURSING
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Keperawatan
Dosen pengampu Retno
Disusun oleh :
1. Dafi Khisom H (2420132342)
2. Dian Puji (2420132343)
3. Doni R (2420132344)
4. Dwi Ratna N (2420132345)
5. Eka Fitriani (2420132346)
6. Elany Herdawati (2420132347)
7. Elsa Safitrin (2420132348)
8. Farida Husnul H (2420132349)
9. Febriana Lilis S (2420132350)
10. Fitri Nurita S (2420132351)
11. Fitria Dwi A (2420132352)
2 C
AKADEMI KEPERAWATAAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
Oktober, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian manajemen keperawatan mengacu pada pengertian manajemen
secara umum. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang
lain (Gillies,1989). Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan
melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan
dan rasa aman kepada pasien, keluarga, masyarakat (Gillies,1999 ).
B. Tujuan
Tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah untuk
1. Menjelaskan konsep manajemen asuhan keperawatan metode tim
2. Menjelaskan metode pemberian asuhan keperawatan metode tim
3. Menjelaskan model asuhan keperawatan dengan metode tim
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Keperawatan
Pengertian manajemen keperawatan mengacu pada pengertian manajemen
secara umum. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang
lain (Gillies,1989). Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan
melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan
dan rasa aman kepada pasien, keluarga, masyarakat (Gillies,1999 ).
B. Fungsi-Fungsi Manajemen
Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan
dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi.
a. Perencanaan
Adalah suatu proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk sasaran tersebut.
b. Pengorganisasian
Adalah seluruh proses pengelompokan tugas-tugas, fungsi, wewenang dan
tanggung jawab, penetapan orang dan alat-alat.
c. Pengarahan
Adalah pengeluaran, penugasan, pesanan dan instruksi.
d. Penggerak (actuating),
Menggerakkan orang – orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja
bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi
secara interval
e. Pengawasan dan Pengendalian
Suatu proses kegiatan seorang pemimpin untuk menjamin agar pelaksanaan
kegiatan organisasi sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan yang
telah ditetapkan (Wijono, 1997).
f. Penilaian (evaluasi)
Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil – hasil pekerjaan yang
seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai
kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik
administrasi dan manajemen.
2.3 Lingkup Manajemen Keperawatan
Menurut Korn ( 1987 ), yang termasuk lingkup manajemen keperawatan
adalah manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan.
1. Manajemen Operasional
Pada manajemen operasional, pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh
bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak,
manajemen menengah, dan manajemen bawah.
Faktor-faktor yang perlu dimiliki oleh manajer agar dapat berhasil dalam
penatalaksanaan kegiatannya:
1. Kemampuan menerapkan pengetahuan
2. Keterampilan kepemimpinan
3. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
C. Metode Tim
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana
seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif ( Douglas, 1984). Pengembangan metode tim ini didasarkan pada falsafah
mengupayakan tujuan dengan menggunakan kecakapan dan kemampuan anggota
kelompok. Metode ini juga didasari atas keyakinan bahwa setiap pasen berhak
memperoleh peleyanan terbaik. Dalam keperawatan, metode tim diterapkan dengan
menggunakan sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari perawat professional,
nonprofessional, dan pembantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan
kepada pembantu pasien.
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah untuk
memberikan asuahan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien sehingga
pasien merasa puas. Selain itu, tugas, memungkinkan adanya transfer of knowledge
dan transfer of experiences di antara perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
dan meninggkatkan pengetahuan serta memberikan keterampilan dan motivasi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Dalam asuhan keperawatan dengan metode ini, ketua tim harus memiliki
kemampuan untuk mengikutsertakan anggota tim dalam memecahkan massalah.
Ketua tim juga harus dapat menerapkan pola asuhan keperawatan yang di anggap
sesuai dengan kondisi pasien dan minat pemberi asuhan. Oleh jarena itu, pembuatan
keputusan, otoritas, dan tanggung jawab ada pada tinggkat pelaksana. Hal ini akan
mendukung pencapaan pengetahuan dan keterampilan professional.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka ketua tim harus memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Mengomunikasikan dan mengoordinasikan semua kegiatan tim
2. Menjadi konsultan dalam asuhan keperawatan
3. Melakukan peran sebagai model peran
4. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien
5. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien
6. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien
7. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun kerja
dari anggota tim
8. Menjadi guru pengajar
9. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif
D. Keuntungan dan Kerugian Metode Tim
Beberapa keuntungan dari metode tim dalam pemberian asuhan keperawatan adalah :
a. Dapat memberi kepuasan kepada pasien dan perawat. Pasien merasa di perlakukan
lebih manusiawi karna pasien memiliki sekelompok perawat yang lebih mengenal
dan memahami kebutuhannya.
b. Perawat dapat mengenali pasien secara individual karena perawatannya
menangani pasien dalam jumlah yang sedikit. Hal ini, sangat memungkinkan
merawat pasien secara konfrehensif dan melihat pasien secara holistic.
c. Perawat akan memperlihatkan kerja lebih produktif melalui kemampuan bekerja
sama dan berkomunikasi dengan klien. Hal ini akan mempermudah dalam
mengenali kemampuan ak-nggota tim yang dapat di manfaatkan secara optimal.
Beberapa kerugian dari metode tim dalam pemberian asuhan keperawatan adalah :
a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung
jawabnya.
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan
atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar
anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat.
c. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
d. Akontabilitas dalam tim kabur.
2. Peran Perawat Kepala Ruang
Peran perawat kepala ruang dalam aplikasi metode tim diarahkan pada
keterampilan dan minat yang dimilikinya. Disamping itu perawat kepala
ruangan harus mampu mengoptimalkan fungsi tim melalui orientasi
anggota tim dan pendidikan berkelanjutan, mengkaji kemampuan
anggota tim dan membagi tugas sesuai dengan keterampilan
anggotanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah perawat kepala
ruangan harus mampu sebagai model peran.
Metode tim dalam pemberian asuhan keperawatan dapat diterapkan bila
ada tenaga profesional yang mampu dan mau memimpin kelompok
kecil, dapat bekerja sama dan memimbing tenaga keperawatan yang
lebih rendah. Disamping itu perawat kepala ruang harus membagi
tanggung jawab dan tugasnya kepada orang lain. Satu tim keperawatan
dapat terdiri tiga sampi lima perawat untuk bertanggung jawab
memberikan asuhan keperawatan kepada 10 sampai 15 pasien.
3. Tanggung Jawab
1. Tanggung jawab anggota tim:
a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah
tanggung jawabnya.
b. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
c. Memberikan laporan.
2. Tanggung jawab ketua tim:
a. Membuat perencanaan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
c. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota.
e. Menyelenggarakan konferensi.
3. Tanggung jawab kepala ruang:
1) Perencanaan
a. Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing-
masing.
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat,
transisi dan persiapan pulang bersama ketua tim.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan
berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim,
mengatur penugasan/ penjadwalan.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,
patofisiologis, tindakan medis yang dilakukan, program
pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan
yang akan dilakukan terhadap pasien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keparawatan:
Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai
asuhan keperawatan
Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru
masuk
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah
sakit.
2) Pengorganisasian
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas.
d. Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2
ketua tim dan ketua tim membawahi 2 – 3 perawat.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat
proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain-
lain.
f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.
h. Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat,
kepada ketua tim.
i. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi pasien.
j. Identifikasi masalah dan cara penanganannya.
3) Pengarahan
a. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua
tim.
b. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan baik.
c. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
d. Menginformasikan hal – hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan asuhan keperawatan pasien.
e. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
f. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
g. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.
4) Pengawasan
a. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi
langsung dengan ketua tim dalam pelaksanaan mengenai
asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
b. Melalui supervisi:
Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/
mengawasi kelemahannya yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua
tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta
catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua
tim tentang pelaksanaan tugas.
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
Audit keperawatan.
Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Tim
Kepala Ruangan
Ketua Tim Ketua Tim
Staf Staf
Pasien Pasien
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Lampiran
Kasus dan Role Play
Di ruang maternitas, terdapat 4 orang pasien dari setiap ruang perawatan dengan
kasus penyakit postpartum dan masalah reproduksi setelah melahirkan . perawat dalam
melakukan manajemen asuhan menggunakan model manajemn tim dimana manajemen
perawatan tim terdiri dari kepala ruangan, ketua tim, dan perawat asociatiom. Dalam
menejemen ketua tim keperawatan memberikan wewenang dalam lingkup masing masing
tugasnya, menejemen asuhan dengan model tim dilakukan dengan kerjasama antar tim yang
telah ditentukan dalam memberikan perawatan
Scenario
Kepala ruangan : Genes pangestu
Ketua Tim A : Sulistyasih
AN : Angesti cahyani
Ketua Tim B : fahrunnisa
AN : nia nur oktaviani
Di ruang keperawatan sedang berlangsung pembicaraan antara kepala
perawat dengan ketua tim membicarakan mengenai pembagian tugas
Genes selamat pagi semua
Suster sulis
dan suster
fahrun
Pagi pak
Genes Pagi ini kita akan membicarakan mengenai pembagian pasien dengan kasus
postpartum dan masalah reproduksi. Terdapat 3 pasien pada ruang anggrek
dan saya akan membagi menjadi 2 tim. Suster sulis, kamu masuk kedalam
tim A dengan merawat 2 pasien dan suster fahrun masuk kedalam tim B
dengan merawat 1 pasien. Anggota tim kalian, bisa kalian pilih sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki
Suster sulis
dan suster
fahrun
Baik pak kalau begitu, saya dari tim A dengan anggota tim suster angesti,
dan tim B dengan anggota tim suster nia
Kemudian ketua tim memanggil anggota timnya masing-masing untuk
membagi kelompok pasien yang akan di tangani
KATIM A Suster angesti kamu tolong tangani 2 pasien yang bernama Ny. T dan Ny.P.
dengan diagnosa postpartum, ini datanya dan kamu dapat pelajarinya
Suster angesti Baik ka, terima kasih
KATIM B Suster nia kamu tolong tangani seorang pasien yang bernama Nn. W dengan
masalah reproduksinya, dan ini datanya
Suster nia baik ka, terima kasih
Di ruang pasien
Suster angesti selamat pagi ibu, saya Suster angesti yang akan merawat ibu dari pukul
07.30 pagi sampai 14.30 siang.
Ny.T Pagi juga sus
Suster angesti baiklah,bagaimana tidur ibu semalam? apa ibu tidur dengan nyenyak?
Ny.T tidak sus,saya terbangun terus karena saya merasa nyeri di bagian jalan lahir
dan bayi saya menangis terus semalaman. Saya bingung harus bagaimana.
Suster angesti Baik ibu saya mempunyai skala nyeri dari 1-10 . tahap 1-3 itu rasa nyeri bisa
tertahankan, 4-6 ringan, dan 7-10 nyeri berat . jadi dari tingkat yang saya
jelaskan tadi ibu merasakan skala nyeri pada tingkatan ke berapa?
Ny.T kayaknya 5 sus.
suster angesti Baik ibu saya akan membantu mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan
teknik relaksasi. jadi relaksasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
mengurangi rasa nyeri ibu dengan cara menarik nafas panjang dan dalam,
kemudian mengeluarkan nafas melalui mulut . bagaimana ibu apakah sudah
mengerti?
Ny.T Sudah sus, saya mengerti
suster angesti Mari kita mulai ya ibu. Pertama-tama ibu rileks dengan posisi yang membuat
ibu merasa nyaman, kemudian pejamkan mata ibu. Lalu hitungan 1-2-3 ibu
mulai tarik nafas perlahan, dalam dan keluarkan melalui mulut. Lalu
bayangkan ibu berada ditempat yang sejuk, dingin, dan nyaman. Ibu rasakan
tidak ada beban disekitar ibu, dan ibu merasa suami ibu memeluk diri ibu
dengan erat dan rasakan udara yang masuk dari ujung kaki secara perlahan
menuju keatas dan semakin ke atas. rasakan oksigen yang masuk ke paru
paru sampai ke paling atas lagi, dan keluarkan pelan-pelan melalui mulut.
bagaimana ibu setelah melakukan relaksasinya, apakah sudah merasa lebih
tenang ?
Ny. T Sudah sus, saya merasa jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya
Suster angesti Baiklah ibu, jika ibu membutuhkan saya, saya berada diruangan nurse
station. Ibu bisa tekan bell yang berada pada sebelah kanan ibu.
Kalau begitu saya tinggal dulu ya ibu, selamat pagi ibu
Ny. T Terimakasih suster
Kemudian Perawat angesti menuju ruang pasien yang bernama Ny. P
Suster angesti selamat pagi ibu, saya Suster angesti yang akan merawat ibu dari pukul
07.30 pagi sampai 14.30 siang.
Ny. P Pagi juga sus
Suster angesti Ada yang bisa saya bantu ibu ? karena saya lihat ibu terlihat merenung
Ny. P Iya sus saya baru saja kehilangan anak saya sus . saya ingin sekali
menggendong anak apalagi suami saya yang sangat berharap kelahiran anak
kami berjalan lancar. Tapi kenyataannya tidak seperti itu sus. saya merasa,
saya belum menjadi istri yang baik dan belum menjadi wanita seutuhnya
karena belum bisa memberikan keturunan pada suami saya dan belum bisa
menjadi ibu
Suster angesti Baik ibu, saya memahami apa yang ibu rasakan saat ini tapi hidup ini harus
terus berjalan. Dan ibu tidak dapat berlarut dalam kesedihan ibu lebih lama.
Ibu sedang masa nifas, jadi saya khawatir kalo ibu berlarut sedih dapat
mengganggu kondisi ibu dan dapat terjadi perdarahan dan itu dapat
memperburuk kondisi ibu. Ibu harus bisa bangkit dalam keterpurukan ibu.
Di balik kejadian ini pasti ada hikmahnya, ibu harus yakin bahwa tuhan
punya rencana lain yang lebih indah untuk ibu dan keluarga di masa depan.
Ny. P Tapi sus ini terasa berat sekali untuk saya terima. Ini adalah anak pertama
saya. Dan saya harus merasakan kehilangan darah daging saya yang berada
dalam perut saya selam 5 bulan mengandung.
Suster angesti Baik bu,saya paham.tapi, ibu harus sadar bahwa ini adalah taqdir tuhan, dan
suatu saat nanti tuhan akan menggantinya dengan yang lebih indah lagi.
Sekarang ibu harus tenangkan diri ibu dan bersabar setelah ibu sembuh
dalam masa nifas ibu, ibu dan suami ibu dapat memulai program untuk
punya anak kembali.
Ny. P Ya suster terima kasih atas sarannya. Saya akan mencoba untuk tenang dan
ikhlas serta saya akan mengikuti program punya anak seperti yang suster
sarankan.
Suster angesti Baik ibu kalau begitu semoga ibu cepat sembuh dan saya yakin ibu dapat
melewati semua ini. jika ibu membutuhkan saya, saya berada diruangan
nurse station. Ibu bisa tekan bell yang berada pada sebelah kanan ibu. Baik
ibu saya tinggal dahulu, selamat pagi.
Ny. P pagi sus
Setelah suster angesti menyelesaikan tugasnya dan menyelesaikan tugasnya,
kemudian suster angesti menemui ketua tim A
Suster angesti Selamat pagi suster sulis
KATIM A Pagi sus ada yang bisa dibantu ?
Suster angesti Iya sus saya ingin memberikan laporan pada pasien yang bernama Ny. T dan
Ny.P.
KATIM A Baik kalau begitu sus, nanti saya akan mengecek laporannya kembali.
Keesokan harinya KATIM A dan KATIM B bertukaran shift dengan shift
tim A
KATIM B Selamat pagi sus, bagaimana hari ini siap melakukan asuhan kepada Nn.W ?
Suster nia Siap bu, pagi ini saya akan keruangan Nn.W dan saya sudah mempelajari
diagnose pada pasien
KATIM B Baiklah sus, lakukan dengan professional ya sus
Suster nia Baiklah bu
Suster nia menuju ruang Nn. W, diruang pasien
Suster nia selamat pagi ibu, saya Suster nia yang akan merawat ibu dari pukul 07.30
pagi sampai 14.30 siang
Nn.w Pagi sus
Suster nia Bagaimana dengan tidurnya semalam bu ? apakah tidur dengan nyenyak ?
Nn.w Tidak terlalu nyenyak sus, karena saya merasa tidak nyaman setelah
melahirkan sus pada daerah rahim saya
Suster nia Baiklah ibu, saya mempunyai skala nyeri dari 1-10 . tahap 1-3 itu rasa nyeri
bisa tertahankan, 4-6 ringan, dan 7-10 nyeri berat . jadi dari tingkat yang
saya jelaskan tadi ibu merasakan skala nyeri pada tingkatan ke berapa?
Nn.w Pada skala 7 sus nyerinya tidak tertahankan sus
Suster nia Baiklah ibu, saya periksa dulu ya bu (melakukan pemeriksaan dan terdapat
banyak darah di bawah seprai). Ibu mengalami pendarahan, dan saya akan
membantu ibu untuk menghentikan pendarahannya ya ibu dan mengurangi
rasa nyeri pada ibu.
Nn.W Baiklah sus
Suster nia Saya akan memberikan ibu obat untuk mengurangi pendarahan dan rasa
nyeri pada ibu dan saya akan membersihkan tempat tidur ibu, dan untuk
sementara waktu ibu menggunakan pembalut ya ibu
Nn.W Baiklah sus
Suster nia (suster nia melakukan tindakan) bagaimana bu, setelah saya memberikan
semua tindakan pada ibu ? apa sekarang ibu sudah merasa nyaman ?
Nn.W Sudah sus, saya sudah merasa lebih nyaman sus
Suster nia Baiklah ibu, sekarang ibu dapat istirahat. Apabila ada yang ibu butuhkan, ibu
dapat memencet bel disebelah kanan ibu ya saya berada di nurse stastion ,
selamat pagi ibu
Nn.W Baiklah suster terima kasih
Suster nia Baik bu sama sama
Kemudian suster nia membuat laporan hasil asuhan yang diberikan kepada
pasien Nn.W dan diserahkan kepada KATIM B
Suster nia Selamat siang bu
KATIM B Siang sus, ada yang bisa saya bantu sus ?
Suster nia Saya mau menyerahkan hasil laporan yang telah saya buat ibu
(menyerahkannya)
KATIM B Baik sus, taruh saja dimeja dan bagaimana dengan pendarahan pada Nn.W
sus ?
Suster nia Tadi saya sudah memberikan obat dan memakaikannya pembalut ibu untuk
mengurangi pendarahannya bu
KATIM B Baik sus, nanti sagya akan cek lebih lanjut
Suster nia Baik bu
Kepala ruangan datang memantau dan menanyakan kepada ketua tim A dan
ketua tim B tentang evaluasi dari hasil yang telah dilakukan
Genes Pagi semua
KATIM A
dan KATIM
Pagi pak
B
Genes Bagaimana sus, dengan asuhan yang telah diberikan, apakah ada hambatan ?
KATIM A Tidak ada pak, pada Ny.T dan Ny.B semua sudah dapat teratasi.
Genes Bagaimana dengan tim B ?
KATIM B Sudah tidak ada hambatan pak, pendarahan pada Nn.W sudah berkurang
Genes Baik lah kalau besok ada masalah baru lagi. Laporkan kembali pada saya.
KATIM A
dan KATIM
B
baik pak
`BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain
dan Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui upaya
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman
kepada pasien, keluarga, masyarakat. Ada lima metode pemberian asuhan
keperawatan yang dikenal, antara lain metode fungsional, tim, keperawatan primer,
modular, dan menejemen kasus keperawatan. Metode tim merupakan suatu metode
pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok
klien melalui upaya kooperatif dan kolaborasi ( Douglas, 1984).
DAFTAR PUSTAKA
Swansburg, R.C. and Swansburg R.J. 1999. Introductory Management and Leadership for
Nurses. Sudbery. Massachusetts: Jones and Bartlett Publishers.
http://aniqsadiq.blogspot.com/p/manajemen-keperawatan.html
http://yayannerz.blogspot.com/2012/02/metode-pemberian-asuhan-
keperawatan.html#ixzz2CQkmptPy