referat tumor paru
DESCRIPTION
KedokteranTRANSCRIPT
Referat Tumor Paru
Alam Indramawan M. 09700090
Ketut Aditya Raharja 09700224
Pembimbing : dr. Budi Suhariyanto, Sp. Rad
Pendahuluan
Pada umumnya tumor paru terbagi atas tumor jinak (5%) antara lain adenoma, hamartoma dan tumor ganas (90%) adalah karsinoma bronkogenik. Kanker paru atau Karsinoma bronkus, tumor primer paru yang paling sering hampir 95%. Kanker paru adalah pembunuh nomor satu diantara pria di USA. (Price, 2004)
Anatomi Fisiologi Paru
Paru-paru adalah organ pada system pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan system peredaran darah (sirkulasi). Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Paru-paru terletak di samping kanan dan kiri mediastinum. Paru satu dengan yang lain dipisahkan oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta struktur lain di dalam mediastinum. Masing-masing paru berbentuk kerucut dan diliputi oleh pleura visceralis, dan terdapat bebas di dalam cavitas pleuralis masing-masing, hanya dilekatkan pada mediastinum oleh radix pulmonalis.
(Price, 2004 & Underwood, 1999)
Anatomi Fisiologi Paru
Setiap paru memiliki:
Apeks : tumpul, menonjol ke atas ke dalam leher sekitar 2,5cm di atas clavicula
Permukaan costo-vertebral : menempel pada bagian dalam dinding dada
Permukaan mediastinal : menempel pada pericardium dan jantung
Basis pulmonis : terletak pada diafragma
Anatomi Fisiologi Paru
Batas-batas paru:
Apeks : atas paru (atas costae) sampai dengan di atas clavicula
Atas : dari clavicula sampai dengan costae II depan
Tengah : dari costae II sampai dengan costae IV
Bawah : dari costae IV sampai dengan diafragma
Pulmo Dextra
Pulmo dextra sedikit lebih besar dari pulmo sinistra dan dibagi oleh fissura obliqua dan fissura horizontalis. Pulmo dextra menjadi tiga lobus : lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior.
Pulmo dextra mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobules.
Pulmo Dextra
Diantara lobules satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah, getah bening, dan saraf. Dalam tiap lobules terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobules, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2-0,3mm.
(Price, 2004 & Underwood, 1999)
Pulmo Sinistra
Pulmo sinistra dibagi oleh fissure oblique dengan cara yang sama menjadi dua lobus : lobus superior dan lobus inferior. Pada pulmo sinistra tidak ada fissure horizontalis.
Pada pulmo sinistra terdapat incisura cardiac yang merupakan lengkung untuk jantung (cardiac notch) dan impression cardiac yang lebih besar, karena 2/3 jantung terletak di pulmo sinistra.
(Price, 2004 & Underwood, 1999)
Definisi Tumor Paru
Tumor adalah neoplasma pada jaringan yaitu pertumbuhan jaringan baru yang abnormal. Jenis tumor paru dibagi untuk tujuan pengobatan, meliputi SCLC (Small Cell Lung Cancer) dan NSLC (Non Small Cell Lung Cancer/Karsinoma Skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma sel besar).
Tumor paru merupakan abnormalitas dari sel – sel yang mengalami proliferasi dalam paru. Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru. Karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas.
Etiologi Tumor Paru
Etiologi dari tumor paru belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang terlibat atas meningkatnya insiden terjadinya tumor paru:
Merokok
Radiasi
Pekerjaan
Polusi udara
Genetik
Diet
Patofisiologi Tumor Paru
Permulaan terjadinya tumor dimulai dengan adanya zat yang bersifat intiation yang merangasang permulaan terjadinya perubahan sel. Diperlukan perangsangan yang lama dan berkesinambungan untuk memicu timbulnya penyakit tumor.
Intiation agen biasanya bisa berupa unsur kimia, fisik atau biologis yang berkemampuan bereaksi langsung dan merubah struktur dasar dari komponen genetik (DNA). Keadaan selanjutnya diakibatkan keterpaparan yang lama ditandai dengan berkembangnya neoplasma dengan terbentuknya tumor, hal ini berlangsung lama mingguan sampai tahunan.
Manifestasi Klinis Tumor Paru
Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis
Nyeri dada
Dispneu karena efusi pleura
Hemoptosis
Mengi (wheezing / stridor) karena ada obstruksi saluran napas
Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
Atelektasis
Pemeriksaan Diagnostik Tumor Paru
Radiologi
Foto thorax posterior – anterior (PA) dan leteral
Bronkhografi.
Computerized Tomography Scanning
Magnetic Resonance Imaging
Laboratorium & Histopatologi
Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe)
Tes kulit, jumlah absolute limfosit
Bronkoskopi
Biopsi Trans Torakal
Torakoskopi
Mediastinosopi
Torakotomi
Klasifkasi Tumor Paru
Tumor Jinak Paru
1. Hamartoma
Bentuk tumor bulat atau bergelombang (globulated) dengan batas yang tegas. Biasanya ukuran kurang dari 4 cm dan sering mengandung kalsifikasi berbentuk bercak-bercak garis atau gambaran pop corn.
Klasifkasi Tumor Paru
Tumor Jinak Paru
2. Kista Paru
Terbentuknya kista paru merupakan hiperinflasi udara ke dalam parenkim paru melalui suatu celah berupa klep akibat suatu peradangan kronis. Kista paru dapat pula disebabkan kelainan kongenital yang secara radiologik tidak dapat dibedakan dengan kista paru didapat (akibat peradangan). Gambaran radiologik memberi bayangan bulat berdinding tipis dengan ukuran bervariasi.
Klasifkasi Tumor Paru
Tumor Ganas Paru
Secara garis besar dibagi menjadi 2:
1. Small Cel Lung Cancer (SCLC)
2. Non Small Cel Lung Cancer (NCLC)
Pemeriksaan radiologik untuk mencari tumor ganas bermacam-macam antara lain bronkografi invasif, CT-Scan dengan pesawat yang canggih, tetapi pemeriksaan radiologik konvesional (toraks PA, lateral, fluoroskopi) masih tetap mempunyai nilai diagnostik yang tinggi.
Klasifkasi Tumor Paru
Tumor Ganas Paru
Meskipun kadang-kadang tumor itu sendiri tidak terlihat tetapi kelainan sebagai akibat adanya tumor akan sangat dicurigai ke arah keganasan, misalnya kelainan emfisema setempat, atelektasis, peradangan sebagai komplikasi tumor atau akibat bronkus terjepit dan pembesaran kelenjar hilus yang unilateral. Efusi pleura yang progresif dan elevasi diafragma (paralisis nervus frenikus) juga perlu dipertimbangkan sebagai akibat tumor ganas paru).
(Rasad, 2011)
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
1. Atelektasis
Gambaran perselubungan padat akibat hilangnya aerasi yang disebabkan sumbatan bronkus oleh tumor, dapat terjadi secara segmental, lobaris, atau seluruh hemitoraks.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
2. Pembesaran hilus unilateral
Suatu perbedaan besar hilus antara kedua hilus atau perbedaan besar hilus dengan foto-foto sebelumnya perlu dicurigai adanya suatu tumor dan perlu penelitian bronkus dengan tomografi atau bronkoskopi.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
3. Emfisema lokal
Penyumbatan sebagian lumen bronkus oleh tumor akan menghambat pengeluaran udara sewaktu ekspirasi sehingga terjadi densitas yang rendah atau emfisema setempat dibandingkan daerah lain.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
4. Kavitas atau abses yang soliter
Suatu kavitas soliter dengan tanda infeksi yang tidak berarti terutama pada orang berusia lanjut, perlu dipikirkan suatu karsinoma bronkogen jenis epidermoid. Biasanya dinding kavitas tebal dan irregular.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
5. Pneumonitis yang sukar sembuh
Pengobatan dengan antibiotik umumnya tidak memberikan hasil yang sempurna atau berulang kembali peradangannya. Sering setelah peradangan berkurang, di daerah peradangan berkurang, terlihat gambaran massa yang sangat dicurigai sebagai keganasan paru.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
6. Nodul soliter pada paru
Bayangan nodul pada paru berukuran beberapa milimeter sampai 4 cm atau lebih dan tidak mengandung kalsifikasi harus diutamakan pada kecurigaan sebagai karsinoma bronkogen terutama pada usia di atas 40 tahun.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
7. Efusi Pleura
Adanya gambaran cairan dalam rongga pleura yang cepat bertambah (progresif) atau bersamaan ditemukan bayangan massa dalam paru, perlu dipertimbangkan suatu keganasan paru yang sudah bermetastasis ke pleura. Biasanya cairan pleura tersebut terdiri atas cairan darah.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
8. Elevasi diafragma
Letak tinggi diafragma sesisi dengan bayangan massa tumor yang diakibatkan kelumpuhan nervus frenikus dapat diperlihatkan pada pemeriksaan fluoroskopi di mana pergerakan diafragma berkurang atau tak ada sama sekali.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
9. Perselubungan dengan destruksi tulang sekitarnya
Suatu perselubungan padat terutama dipuncak paru dengan gambaran destruksi tulang iga atau korpus vertebra sekitarnya merupakan tumor ganas primer pada paru (sulkus superior) yang lanjut yang dikenal sebagai tumor Pancoast, klinis disertai dengan sindroma Horner.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
10. Metastase paru hematogen
Gambaran radiologik dapat bersifat tunggal (soliter) atau ganda (multiple) dengan bayangan bulat berukuran beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter, batas tegas. Bayangan tersebut dapat mengandung bercak kalsifikasi.
Klasifkasia Tumor Paru
Kelainan sebagai akibat adanya tumor paru yang dicurigai merupakan keganasan
11. Metastase paru limfogen
Scara radiologik memberi gambaran bronkovaskular yang kasar secara dua sisi atau satu sisi hemitoraks atau gambaran garis-garis berdensitas tinggi yang halus seperti rambut.
Kesimpulan
Kanker paru adalah tumor ganas yang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena kanker.
Penyebab tumor paru yakni dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia, hyperplasia dan displasia.
Kesimpulan
Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra. Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. Gejala – gejala yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam, dan dingin.
TERIMA KASIH