referat kulit

15
BASALIOMA Nahtadia Laksitasari Pohan, S.Ked Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/ RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang 2015 PENDAHULUAN Basalioma atau Karsinoma sel basal adalah neoplasma maligna berasal dari sel non keratinisasi yang terbentuk di lapisan basal epidermis. 1 Basalioma pertama kali dideskripsikan pada tahun 1824 oleh Jacob, didefinisikan sebagai kanker yang pertumbuhannya lambat, destruksi secara lokal, dan terletak di lapisan epidermis. 2 Penyebab basalioma belum jelas tetapi diduga pajanan radiasi sinar ultraviolet (UV) merupakan faktor utama terjadinya basalioma. Radiasi sinar UV akan menyebabkan terjadinya mutasi genetik paling sering terlihat pada gen (PTCH1) dan gen p53. Mutasi gen tersebut akan mempengaruhi perkembangan sel sehingga sel akan tumbuh tanpa terkendali dan menjadi suatu keganasan. 7 Basalioma merupakan kanker kulit tersering pada ras Kaukasia. 2 Basalioma lebih sering terjadi pada orang tua tetapi angka kejadiannya semakin meningkat pada usia dibawah 50 tahun. 1 Basalioma lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat basalioma dalam keluarga. 3 Australia memiliki angka tertinggi untuk basalioma di dunia, dengan daerah tertentu melaporkan kejadian hingga 2% per tahun. Di Amerika Serikat telah diperkirakan 407 kasus basalioma per 100.000 orang kulit putih. Basalioma lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan, hal ini disebabkan oleh karena laki-

Upload: randy-rs

Post on 13-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kulit dugong oci bertai lalat anil babi ordon blue lambat

TRANSCRIPT

Page 1: REFERAT KULIT

BASALIOMA

Nahtadia Laksitasari Pohan, S.KedBagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

2015

PENDAHULUAN

Basalioma atau Karsinoma sel basal adalah neoplasma maligna berasal dari sel non

keratinisasi yang terbentuk di lapisan basal epidermis.1 Basalioma pertama kali dideskripsikan

pada tahun 1824 oleh Jacob, didefinisikan sebagai kanker yang pertumbuhannya lambat,

destruksi secara lokal, dan terletak di lapisan epidermis.2 Penyebab basalioma belum jelas

tetapi diduga pajanan radiasi sinar ultraviolet (UV) merupakan faktor utama terjadinya

basalioma. Radiasi sinar UV akan menyebabkan terjadinya mutasi genetik paling sering

terlihat pada gen (PTCH1) dan gen p53. Mutasi gen tersebut akan mempengaruhi

perkembangan sel sehingga sel akan tumbuh tanpa terkendali dan menjadi suatu keganasan.7

Basalioma merupakan kanker kulit tersering pada ras Kaukasia.2 Basalioma lebih

sering terjadi pada orang tua tetapi angka kejadiannya semakin meningkat pada usia dibawah

50 tahun.1 Basalioma lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat basalioma dalam

keluarga.3Australia memiliki angka tertinggi untuk basalioma di dunia, dengan daerah tertentu

melaporkan kejadian hingga 2% per tahun. Di Amerika Serikat telah diperkirakan 407 kasus

basalioma per 100.000 orang kulit putih. Basalioma lebih sering terjadi pada laki-laki

dibandingkan perempuan, hal ini disebabkan oleh karena laki-laki lebih sering terpapar sinar

ultraviolet yang merupakan salah satu faktor presdiposisi basalioma.1,5 Lokasi tersering

terpajan sinar matahari adalah kepala dan leher (80%), tetapi dapat juga terjadi pada tubuh.10

Dokter umum diharapkan mampu mengenali dan mengidentifikasi basalioma sedini

mungkin serta melakukan tatalaksana awal dengan maksimal. Referat ini membahas tentang

etiologi, patogenesis, gambaran klinis, diagnosis, dan tatalaksana basalioma sehingga angka

morbiditas dan mortalitas basalioma dapat diturunkan.

ETIOLOGI

Faktor presdiposisi basalioma yaitu sinar UV. Selain itu, faktor yang mempengaruhi

terjadinya basalioma adalah faktor genetik, pajanan, trauma kronik, imunosupresan dan

genodermatosis.1,2,5,6

Faktor Genetik

Page 2: REFERAT KULIT

Pada kulit tipe 1 yaitu rambut kemerahan atau keemasan dengan mata berwarna hijau

atau biru menunjukan faktor resiko tinggi untuk terjadinya basalioma, dengan perkiraan rasio

1:6 dibandingkan dengan tipe kulit lain.

Faktor Pajanan

Pajanan sinar UV adalah penyebab basalioma paling penting dan sering. Radiasi UV

gelombang pendek yaitu UV B (290 – 320 nm) menyebabkan sunburn dan penurunan dari

pigmentasi dari kulit.Radiasi lain, yaitu sinar x juga berhubungan dengan terjadinya

basalioma. Pajanan arsen didapat melalui obat, pekerjaan atau diet, dan kontaminasi arsen

pada air juga menyebabkan ingesti arsen.

Trauma Kronik

Trauma, jaringan parut, luka bakar juga dapat menimbulkan basalioma. Trauma

sebagai penyebab keganasan memang belum dapat dibuktikan dengan percobaan binatang,

tetapi ditemukan kasus keganasan di atas luka sayat dan keloid.

Imunosupresan

Pengobatan dengan imonosupresan jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko

basalioma. Penerima trasplantasi organ atau cell stem mempunyai risiko tinggi menderita

basalioma. Penggunaan imunosupresan meningkatkan insidensi 10-100 kali lebih tinggi

mengalami basalioma.

Genodermatosis

Genodermatosis yang dapat meningkatkan kejadian basalioma antara lain : xeroderma

pigmentosum, sindrom nevoid basalioma, sindrom bazex dan sindrom rombo.

Xeroderma pigmentosum merupakan penyakit autosomal resesif dimulai dengan

perubahan pigmen dan akhirnya menjadi basalioma. Hal ini berhubungan dengan

ketidakmampuanmenginduksi kerusakan DNA akibat ultraviolet.

Sindrom nevoid basalioma (sindrom nevus sel basal, sindrom Gorlin) merupakan

basalioma autosomal dominan dan timbul pada usia muda. Hal ini terjadi akibat mutasi pada

gen PTCH di kromosom 9q22. Gen PTCH adalah gen homolog manusia, yang mengatur

signal hedgehog melalui penghambatan protein transmembran. Mutasi pada gen PTCH akan

menyebabkan mutasi dari signal heghehog dan memicu perkembangan dari basalioma.

Biasanya terdapat odontogenik keratosistik, plitting palmoplantar, kalsifikasi intrakranial dan

kelainan tulang iga. Biasa juga timbul tumor seperti meduloblastoma, meningioma dan

ameloblastoma.

2

Page 3: REFERAT KULIT

Genodermatosis lainnya seperti sindrom Bazex, sindrom Rombo dan penyakit Darier

akibat mutasi pada jalur sonic hedgehog.

PATOGENESIS

Basalioma lebih sering terjadi pada orang berkulit putih dengan riwayat pajanan sinar

UV. Radiasi sinar UV dari pajanan matahari dapat merusak DNA kulit. Pada beberapa kasus,

basalioma didahului oleh kerusakan DNA yang permanen atau mutasi genetik pada faktor

yang mengontrol apoptosis sehingga mutasi tersebut akan mengakibatkan pertumbuhan sel

yang tidak terko7ntrol.

Patogenesis basalioma melibatkan pajanan sinar UV terutama UV-B (290-320 nm) yang

menyebabkan mutasi pada gen supresor tumor p53 dan Patched Tumor-Supressor Homologue

(PTCH) sehingga menstimulasi penghantaran sinyal terus-menerus untuk pembentukan sel.

Sinar UV menginduksi mutasi pada gen supresor tumor p53 yang terletak pada kromosom

17q. Fungsi gen p53 adalah mengontrol siklus sel dan menyebabkan apoptosis. Mutasi pada

tumor supresor gen p53 menyebabkan inaktivasigen tersebut dan gangguan pada apoptosis.3

Selain mutasi p53, pada basalioma juga terdapat mutasi gen penyandi Patched homologue

1(PTCH1) yang terletak pada kromosom 9q22. Gen PTCH mengkode reseptor yang bekerja

pada jalur penghambat proliferasi sel (jalur Hedgehog). Terdapat dua gen utama pada jalur

hedgehog, yaitu PTCH dan Smoothed G-protein-coupled receptor (SMO). Mutasi pada gen

PTCH mencegah PTCH terikat dengan SMO dan menstimulasi kehadiran Sonic Hedgehog

(SHH). Keberadan SHH mengikat PTCH, dan kemudan melepaskan dan mengaktifkan SMO.

Sinyal SMO disampaikan ke inti melalui Glioma (GLI). Gen SMO dan GLI yang aktif

menstimulasi penghantara terus-menerus untuk pembentukan sel. Gen SMO memungkinkan

penghantaran sinyal tanpa hambatan yang menyebabkan pertumbuhan tumor tidak terkendali.

Kehilangan penghambatan jalur ini dikaitkan dengan keganasan termasuk basalioma.2,10

GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis basalioma terdiri daritipe nodulo ulseratif, pigmented, superfisial,

morfea/sclerotingdan fibroepitelial1.

Tipe Nodulo Ulseratif

Tipe nodular ulseratif merupakan jenis yang paling sering dijumpai, terjadi pada

kepala dan leher yang sering terpajan sinar UV. Tipe ini dimulai dengan nodul kecil 2-4 mm,

translusen, warna pucat seperti lilin (waxy-nodule). Pada inspeksi dapat dilihat pelebaran

pembuluh darah superfisial (telangektasia).

3

Page 4: REFERAT KULIT

Permukaan nodul rata pada awalnya tetapi jika lesi membesar, terjadi cekungan

ditengah dan pinggir lesi terdapat bintil seperti mutiara (pearly border)(Gambar 1). Nodul

mudah berdarah pada trauma ringan dan menyebabkan erosi spontan yang kemudian menjadi

ulkus pada bagian sentral lesi. Bentuk ulkus seperti kawah, berbatas tegas, dasar iregular dan

ditutupi krusta. Pada palpasi teraba adanya indurasi disekitar lesi terutama pada lesi yang

mencapai ukuran lebih dari 1 cm, biasanya berbatas tegas, tidak nyeri dan gatal.(Gambar 2).

Lesi yang besar dengan nekrosis sentral disebut rodent ulcer.

Gambar 1 Basalioma tipe nodular9 Gambar 2 Basalioma tipe ulseratif9

Tipe Pigmented

Tipe pigmented merupakan subtipe dari nodulardengan peningkatan melanisasi.

Gambaran berupa papul translusen, hiperpigmentasi dan erosi(Gambar 3). Secara klinisdapat

tipe pigmented dapat menyerupai melanoma.

Gambar 3 Basalioma tipe pigmented

4

Page 5: REFERAT KULIT

Tipe Superfisial

Lesi tipe superfisial sering timbul di badan. Terdapat gambaran bercak kemerahan

dangan skuama halus dan tepi yang meninggi. Lesi dapat meluas secara lambat,tanpa

mengalami ulserasi. Umumnya multipel dan memberikan gambaran mirip dengan ekzema.

(Gambar 4).

Tipe Morfea/Sclerosing

Tipe morfea/sclerosing biasanya terjadi pada daerah kepala dan leher. Gambaran lesi

berupa plak sklerotik berwarna putih berukuran kecil atau berupa skar morphea, dapat timbul

telangiektasis (Gambar 5).

Gambar 4 Basalioma tipe superfisial9 Gambar 5 Basalioma tipe Morfea/ Sclerosing9

Tipe Fibroepitelial

Tipe Fibroepitelial paling sering terjadi pada punggung bawah. Secara klinis, lesi ini

berupa papul kecil dengan permukaan halus dengan warna sedikit kemerahan.Secara

klinismenyerupaifibroma.

DIAGNOSIS

Diagnosis basalioma ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang.Pada anamnesis terdapat kelainan kulit terutama diwajah yang telah

berlangsung lama berupa benjolan kecil,lambat menjadi besar dan mudah berdarah, tidak ada

rasa gatal atau nyeri. Pada pemeriksaan fisik terlihat papul atau ulkus dapat berwarna seperti

warna kulit atau hiperpigmentasi, nodul dan papul translusen, plak sklerotik, dan

telangiektasis. Pada palpasi teraba indurasi pada ulkus. Tidak terdapat pembesaran kelenjar

getah bening regional. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan histopatologi merupakan

gold standar dalam penegakan diagnosis basalioma.1,2, 10

Basalioma berdasarkan gambaran histologi menjadi beberapa tipe yaitu nodular,

pigmented, superfisial, morpheaform, dan fibroepitelioma pinkus.Tipe nodular ditemukan

gambaran nodul dengan sel basophilic yang besar dan retraksi stroma. Basalioma 5

Page 6: REFERAT KULIT

mikronodular digunakan untuk tumor dengan gambaran mikroskopik nodular multipel ukuran

kecil dari 15 Mm (Gambar 6). Tipe pigmented serupa dengan tipe nodular, tetapi terdapat

banyak melanin. Melanosit terdapat diantara sel tumor serta mengandung granul melanin pada

sitoplasma dan dendrit. Tipe superfisial berupa sel maligna terdapat dari dermis menuju ke

lapisan basal epidermis. Invasi ke dermis biasanya minimal (Gambar 7). Tipe morpheaform

(Sclerosing)sel tumor ditutupi oleh stroma fibrosa sedangkan tipe fibroepitelioma pinkus sel

basiloma yang dikelilingi oleh stroma fibrosa (Gambar 8).

Gambar 6 Basalioma tipe nodular11 Gambar 7 Basalioma tipe superfisial11

Gambar 8 Basalioma tipe fibroepithelial (fibroepithelioma of Pinkus)11

6

Page 7: REFERAT KULIT

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Ya Ya Ya Ya Ya

7

Bagan 1. Alur diagnosis Basalioma

Pasien datang sendiri

Papul translusent,

hiperpigmentasi

Plak sklerotik berwarna

putih disertai ulserasi

Papul kecil, permukaan halus,

warna sedikit kemerahan

Plak transparan dengan skuama halus dan tepi

meninggi

Papul / nodul kecil translusent seperti mutiara,

tepi meninggi

Informed ConsetAnamnesis dan

Pemeriksaan Fisik

MorfeaPigmented Superfisial Fibroepitheli-oma

Nodular- Ulseratif

Pemeriksaan histologi

Nodul / sel basofilik

yang besar dan retraksi

stroma

Sama dengan nodul tp

ditemukan melanin

Bantalan sel ganas , sel

pelisade, atrofi epidermis

Ditutupi stroma fibrosa

padat, sel tumor

Dikelilingi stroma fibrosa

Terapi

Page 8: REFERAT KULIT

TATALAKSANA

Umum

Faktor predisposisi terjadinya basalioma adalah pajanansinar ultraviolet yang terdapat pada

sinar matahari, edukasi pasien untuk melindungi diri dari pajanan sinar ultraviolet dengan cara

melindungi kulit dengan pakaian seperti memakai kemejalengan panjang, celana panjang, rok

panjang, topi dankacamata hitam. Hindaribahan kimia berbahayaseperti arsenik.

Periksakankulit secara teratur ke dokter spesialis kulit dan kelamin.12

Khusus

Ada beberapa pilihan pengobatan basalioma yaitu bedah Micrographic Mohs, bedah

eksisional, kuretase dan elektrodesikasi, radiasi, bedah beku (cryosurgery), terapi fotodinamik

(TFD) dan obat topikal.2,10

Operatif

Bedah Micrographic Mohs

Pada Micrographic Mohs diambil jaringan kulit yang sangat tipis kemudian dilakukan

konfirmasi mikroskop. Evaluasi histopatologi pada tepi irisan mendekati 100% dibandingkan

dengan tehnik seksi vertikal tradisional. Dengan analisa tepi irisan yang lengkap dapat

diketahui dan ditelusuri semua fokus tumor yang masih tertinggal. Reseksi hanya pada daerah

tumor, sehingga dapat menghemat jaringan atau meminimalkan jaringan yang hilang.

Bedah eksisional

Bedah eksisi atau bedah skalpel pada basalioma dinimemberikan tingkat sembuhan

tinggi. Tumor diangkat bersamaan dengan margin kurang lebih 3-4 mm jaringan kulit normal

disekitar jaringan. Bedah eksisi mempunyai keefektifan dalam tatalaksana basalioma primer

dengan angka berulangnya < 2 % dalam 5 tahun.

Kuretase dan elektrodesikasi

Kuretase dan elektrodesikasi dapat dilakukan dalam keadaan steril dengan anestesi

lokal. Kuretase dapat digunakan untuk membuang tumor yang tampak dengan sayatan bebas

tumor 2-4 mm. Elektrodesikasi dilakukan untuk membuang tumor dengan bebas sayatan

tumor yang dalam. Angka kesembuhan menurun seiring dengan ukuran lesi. Lesi < 1,0 cm

angka kesembuhannya 98,8%. Lesi 1-2 cm angka kesembuhannya 95,5% dan lesi > 2 cm

angka kesembuhannya 84%. Untuk pengambilan spesimen jaringan pemeriksaan

histopatologi dilakukan dengan pure cutting.

8

Page 9: REFERAT KULIT

Bedah beku (cryosurgery)

Bedah beku adalah suatu metode pengobatan dengan menggunakan bahan yang dapat

menurunkan suhu tubuh jaringan tubuh dari puluhan hingga ratusan derajat selcius di bawah

nol sehingga memiliki efek menghancurkan tumor dan jaringan sekitarnya.

Gambar 9. Algoritma Penatalaksanaan Basalioma1

Non Operatif

Radiasi

Penyinaran lokal dengan lapangan radiasi meliputi tumor hingga 1-2 cm jaringan sehat

disekelilingnya. Penyinaran dilakukan dengan dosis 200 cGy per fraksi,5 fraksi dalam 1

pekan dengan total dosis 4000 cGy.

Terapi fotodinamik

Terapi fotodinamik dilakukan dengan aplikasi topikal dari prodrug 5-aminolaevulinic

acid (ALA) atau methyl aminolaevulinic (MAL). Prodrug akan dikonversi menjadi

protoporphirin IX (PpIX) melalui heme pathway. Lesi dibiarkan berkontak selama beberapa

jam atau hari sehingga sel kanker menjadi sensitif dengan gelombang cahaya.

Imunoterapi topikal dengan Imiquimod

Krim imiquimod 5% krim digunakan untuk penatalaksanaan kanker kulit. Imiquimod

menyerupai reseptor toll yang terdapat pada sel dendrit dan monosit, menginduksi produksi

sitokin dan kemokin sehingga memacu mekanisme imun. Imiquimod sudah diterima di

Amerika oleh FDA sebagai penatalaksanaan basalioma superfisial dengan pasien

imunokompeten dengan ukuran tumor > 0,5 cm2 dan diameter < 2 cm di tubuh dan

ekstremitas.12

Pengobatan topikal dengan 5-Fluorouracil

9

Primer

Pertumbuhan tumor non agresif pada tubuh atau

ekstremitas

Eksisi atau ED&C

Pertumbuhan tumor agresif pada

tubuh atau ekstremitas

Eksisi atau bedah

mikrografi Mohs

Tumor berlokasi pada kantus,

lipatan nasolabial, periorbital atau

postaurikula

Bedah mikrografi

Mohs

Rekuren

Jenis atau lokasi apapun

Page 10: REFERAT KULIT

5-Fluorouracil (5-FU) adalah agen kemoterapik topikal yang digunakan untuk

penatalaksanaan keratosis aktinik, juga dapat digunakan untuk penatalaksanaan basalioma.

Metabolisme 5-FU oleh dehydrogenase dihidropirimidin dan dikontraindikasikan pada pasien

dengan defisiensi enzim tersebut.

PROGNOSIS

Prognosis umumnya baik dengan rerata ketahanan hidup 5 tahun mencapai 99%.

Basalioma mempunyai rekurensi tinggi, terutama bila pengobatan tidak adekuat. Biasanya

rekurensi pada 4 bulan pertama hingga 12 bulan setelah pengobatan. Faktor yang

mempengaruhi prognosis antara lain ukuran tumor, lokasi tumor, lesi yang tidak jelas, subtipe

tertentu memiliki resiko yang lebih tinggi terulangnya, keterlibatan perineural dan ⁄ atau

perivascular dan kegagalan penanganan sebelumnya (lesi yang rekuren).10

KESIMPULAN

Basalioma merupakan neoplasma maligna dari sel non keratinisasi yang terbentuk di

lapisan basal epidermis,berkembang lambat dan tidak/jarang bermetastase,serta tidak

mengakibatkan kematian. Faktor predisposisi dan pajanan sinar matahari sangat berperan

dalam perkembangan basalioma. Patogenesis basalioma melibatkan perubahan ekspresi

beberapa gen seperti P53, gen yang bertanggung jawab pada jalur Hedgehog. Diagnosa

karsinoma sel basal ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan histopatologis.

Pengobatan karsinoma sel basal bertujuan untuk kesembuhan dengan hasil kosmetik

yang baik. Bedah Eksisi dan bedah mikrografi Mohs adalah terapi yang paling baik saat ini.

Prognosis karsinoma sel basal pada umumnya baik apabila dapat di tegakkan diagnosis dini

dan pengobatan segera. Tingkat rekurensi basalioma cukup tinggi.

10