proses perumusan dan pengesahan pancasila sebagai dasar negara ri

21
Disusun oleh : 1. Hengky Fransiska 2. Asfa Izzdihar 3. Halatul Fajri 4. Syifa Arum Dewanti FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 1

Upload: iwanudin

Post on 17-Jan-2016

201 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Mata kuliah pendidikan pancasila

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

Disusun oleh :

1. Hengky Fransiska

2. Asfa Izzdihar

3. Halatul Fajri

4. Syifa Arum Dewanti

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

1

Page 2: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................................................1

Daftar isi.......................................................................................................................................i2

Kata Pengantar.............................................................................................................................i3

Pendahuluan..................................................................................................................................4

A. Latar Belakang..................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................4

D. Manfaat Penulisan.............................................................................................................5

Pembahasan...................................................................................................................................6

A. Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara.....................................................................6

B. Kronologi Perumusan dan Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara.........................6

1. Sidang BPUPKI I........................................................................................................6

2. Sidang Panitia Sembilan.............................................................................................8

3. Sidang BPUPKI II.......................................................................................................8

4. Sidang PPKI I.............................................................................................................9

C. Pengesahan Pembukaan UUD 1945/ Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia........10

D. Perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara..............................................................12

Penutup........................................................................................................................................14

A. Kesimpulan......................................................................................................................14

B. Saran................................................................................................................................14

Daftar Pustaka..............................................................................................................................15

2

Page 3: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga

makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disajikan untuk memberi wawasan

seputar Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sugiyarta Stanislaus selaku Dosen pengampu

Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

dengan tepat waktu.

Dengan adanya makalah ini, Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai luhur

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia sehingga kita mampu menjadi pribadi yang lebih

baik, cerdas, intensif, mandiri, dan berbudi luhur.

Semarang, 12 September 2013

                    Penyusun

3

Page 4: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Memahami peran Pancasila, khususnya pancasila sebagai Dasar Negara, merupakan

suatu tuntutan agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman dan tujuan yang

sama, dan akhirnya memiliki sikap dan persepsi yang sama terhadap kedudukan, peranan

dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kenyataan bangsa Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara tidak dapat

dipisahkan dari sejarah masa lampau. Demikian halnya dengan terbentuknya Negara

Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di dalamnya Pancasila sebagai dasar negaranya.

Sejarah masa lalu dengan masa kini dan masa mendatang merupakan suatu rangkaian

waktu yang berlanjut dan berkesinambungan. Dalam perjalanan sejarah Pancasila

sebagai Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam persoalan

mengenai pantaskah Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Selain itu

Pancasila sebagai Dasar Negara juga dihantui oleh ideologi komunis dan kapitalisme.

B.    Rumusan Masalah

1.    Apa maksud dari Pancasila Sebagai Dasar Negara?

2.    Bagaimanakah  kronologi perumusan dan pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara?

3.    Bagaimanakah perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara ?

C.    Tujuan

1.    Mengetahui maksud dari Pancasila sebagai Dasar Negara.

2.    Mengetahui kronologi perumusan dan pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara.

3.    Mengetahui penjelasan secara terperinci perumusan dan pengesahan Pancasila sebagai

Dasar Negara

D. Manfaat

1. Secara Teoritis

4

Page 5: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

a. Sebagai wawasan dan pemahaman seputar Pancasila Dasar Negara Republik

Indonesia, perumusan, dan pengesahan pembukaan UUD 1945, serta

perkembangan pancasila sebagai Dasar Negara

b. Sebagai kajian untuk pelajar, khususnya mahasiswa UNNES (Universitas Negeri

Semarang)

2. Secara Praktis

a. Bagi pelajar, menumbuhkan kesadaran pelajar tentang pentingnya sejarah negara

Indonesia merdeka

b. Bagi Penulis, mendorong terealisasinya pemahaman dan wawasan tentang sejarah

Indonesia dikalangan pelajar khususnya Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

c. Bagi Masyarakat Umum, untuk mengetahui arti penting peranan Pancasila sebagai

Dasar Negara Republik Indonesia.

5

Page 6: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara

Secara etimologi istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam bahasa

Sansekerta Pancasila memiliki arti yaitu :

Panca artinya lima

Syila artinya batu sendi, alas/dasar

Syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik

Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi

disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 and tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun. II No. 7 tanggal

15 Februari 1946 bersama-sama dengan Batang Tubuh UUD 1945.

      Pandangan hidup suatu bangsa adalah masalah pilihan, masalah putusan suatu

bangsa mengenai kehidupan bersama yang dianggap baik. Pancasila sebagai

pandangan hidup bangsa, berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

itu dijadikan tuntunan dan pegangan adlam mengatur sikap dan tingkah laku

manusia Indonesia dalam hubungannya dengan Tuhan, mayarakat dan alam semesta.

Pancasila sebagai dasar negara, ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila itu dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur tata kehidupan bernegara

seperti yang diatur oleh UUD 1945.

B. Kronologi Perumusan dan Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara

Proses perumusuan pancasila secara formal terbagi menjadi empat bagian :

1.    SIDANG BPUPKI I

Badan ini dibentuk pada tanggal pada 29 April 1945. Dilantik pada tanggal 28 Mei

1945. Fungsinya: Membicarakan/mempersiapkan keperluan-keperluan kemerdekaan

6

Page 7: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

Indonesia, seperti: Persiapan Undang-Undang Dasar yang berisi Dasar Negara,

tujuan negara, bentuk negara, dan sistem pemerintahannya. Sebagai ketua adalah Dr.

KRT Rajiman Widiodiningrat.

•    Mr. M. Yamin ( 29 Mei 1945 )

Pada sidang tanggal 29 Mei 1945 Mr. M. Yamin, sebagai Ketua Panitia Konsep

UUD mengusulkan secara lisan Dasar Nagara Indonesia, yaitu:

1.Peri Kebangsaan.

2.Peri Kemanusiaan.

3.Peri Ketuhanan.

4.Peri Kerakyatan.

5.Peri Kesejahteraan Rakyat

Kemudian secara tertulis, tercantum dalam Rancangan Pembukaan UUD Negara RI,

sebagai berikut:

1.    Ke Tuhanan Yang Maha Esa.

2.    Kebangsaan Persatuan Indonesia.

3.    Rasa kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

4.    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan.

5.    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dari hasil yang dikemukakan oleh Mr. M. Yamin ini, jelas bahwa beliau adalah

penggali Pancasila yang lebih khusus, yakni Pancasila sebagai Dasar Negara.

•         Prof. Dr. Soepomo ( 31 Mei 1945)

Beliau mengemukaan teori-teori Negara sebagai berikut :

1. Teori Negara perseorangan (individualis) yaitu paham yang menyatakan bahwa

Negara adalah masyarakat hukum yang disusun, atas kontrak antara seluruh

individu(paham yang banyak terdapat di eropa dan amerika)

2. Paham Negara kelas (class theory) teori yang diajarkan oleh Marx, Engels dan

lenn yang mengatakan bahwa Negara adalah alat dari suatu golongan (suatu klasse)

untuk menindas klasse lain

3. Paham Negara integralistik, yang diajarkan oleh Spinoza, Adam Muler, Hegel.

Menurut paham ini Negara buknla unuk mejamin perseorangan atau golongan akan

tetapi menjamin kepentingan masyrakat seluruhnya sebagi suatu persatuan

•    Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Ir. Soekarno mengusulkan Dasar Negara itu adalah Pancasila. Usul ini dikemukakan

7

Page 8: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

beliau dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia) tanggal 1 Juni 1945, yakni:

1.    Nasionalisme

2.    Internasionalisme, atau peri kemanusiaan.

3.    Mufakat, atau Demokrasi.

4.    Kesejahteraan Sosial.

5.    KeTuhanan yang berkebudayaan.

Pidato ini ketika diterbitkan pada tahun 1947 diberi judul: Lahirnya Panca Sila.

Karena Ir. Soekarno juga mengemukakan butir-butir yang kemudian dikenal dengan

Pancasila tersebut, maka beliau juga adalah penggali Pancasila.

2. SIDANG PANITIA SEMBILAN

Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh yang terdiri dari : Ir. Soekarno, Drs.

M. Hatta. Mr. A.A. Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdulkahar Muzakir, H.

Agus Salim, Mr.A. Soebardjo, K.H. Wahid Hasjim dan Mr. M. Yamin.

Tugas mereka: membahas pidato/usul Mr. M. Yamin. Dari pertemuan ini mereka

berhasil menyusun naskah yang di dalamnya terdapat rumusan Dasar Negara,

yaitu:

    1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk

pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3.   Persatuan Indonesia.

4.   Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/perwakilan.

5.   Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Naskah yang mengandung rumusan Dasar Negara ini diberi nama oleh Mr. M.

Yamin dengan “Piagam Jakarta”. Panitia Sembilan adalah penggali Pancasila

menurut rumusannya sendiri.

3. SIDANG BPUPKI II

Ada tambahan 6 anggota pada sidang BPUPKI kedua ini. Selain itu Ir

Soekarno juga melaporkan hasil pertemuan panitia Sembilan yang telah mencapai

suatu hasil yang baik yaitu suatu modus atau persetujuan antara golongan Islam

8

Page 9: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

dengan golongan kebangsaan. Persetujuan tersebut tertuang dalam suatu rancangan

Pembukaan hukum dasar, rancangan preambule Hukum dasar yang

dipermaklumkan oleh panitia kecil Badan Penyelidik dalam rapat BPUPKI kedua

tanggal 10 juli 1945. Panitia kecil badan penyelidik menyetujui sebulat-bulatnya

rancangan preambule yang disusun oleh panitia Sembilan tersebut.

Dalam sidang ini istilah hukum dasar diganti dengan istilah Undang-Undang

Dasar. Keputusan penting dalam rapat ini anara lain:

a.     Tanggal 10 juli 1945

Pada tanggal 10 juli 1945 keputusan tentang bentuk Negara. Dari 64 suara yang

pro republik 55 orang yang meminta bentuk kerajaan 6 orang adapu bentuk lain

dan blanko 1 orang.

b.     Tanggal 11 juli 1945

Pada tanggal 11 juli 1945 keputusan tentang luas wilayah Negara. Sebanyak 39

suara memilih daerah Hindia Belanda ditambah dengan Malaya, Borneo Utara

(borneo Inggris), Irian timur, Timor Portugis dan Pulau-pulau sekitanya.

Keputusan-kepuusan lain yaitu membentuk panitia perancangan Undang-Undang

Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno, membentuk panitia ekonomi dan keuangan

yang diketuai oleh Drs. Moh. Hatta, dan juga membentuk panitia pembelaan tanah

air diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso.

c.    Tanggal 13 Juli 1945

Pada tanggal 13 juli 1945 menghasilkan keputusan tentang kedaulatan negara ,

tugas presiden , undang – undang dan rancangan hukum dasar 15 Bab 42 Pasal.

d.    Tanggal 14 Juli 1945

 Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancanga Undang-Undang dasar

yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu:

1. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia atas

penjajahan Belanda

2. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar Negara Pancasila

3. Pasal-pasal UUD (Pringgodigdo, 1979: 169-170)

4. SIDANG PPKI I

Sebelum sidang resmi dimulai dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa

perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah pembukan UUD 1945 yang

9

Page 10: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

pada saat itu disebut piagam Jakarta, terutama yang menyangkut sila pertama

pancasila.

Dan sidang yang dihadiri 27 orang ini menghasilkan keputusan-keputusan

sebagai berikut:

•   Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi :

1. Setelah melakukan beberapa perubahan pada piagam Jakarta sehingga

dihasilkan pembukaan Undang-undang Dasar 1945

2. Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari Badan

Penyelidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami beberapa perubahan

karena berkaitan dengan perubahan piagam Jakarta, kemudian menjadi

Undang-Undang Dasar 1945

•   Memilih Presiden (Ir. Soekarno) dan wakil presiden (Drs. Moh. Hatta)

•   Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai musyawarah

darurat

C. Pengesahan Pembukaan UUD 1945/Pancasila Dasara Negara Republik Indonesia

Sidang pleno Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tanggal 18 Agustus 1945 dimulai jam 11.30 dengan acara pokok membahas Rancangan Hukum Dasar (termasuk Rancangan Preambule Hukum Dasar) untuk ditetapkan menjadi Undang-Undang Dasar (termasuk pembukaan Undang-Undang Dasar) suatu negara yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sebelum sidang pleno dimulai, atas tanggung jawab Ketau PPKI, maka badan itu disempurnakan dengan ditambah 6 orang anggota baru untuk mewakili golongan-golongan yang belum terwakili dalam keanggotaan PPKI yang lama. Dengan ditambahnya keenam anggota PPKI, maka badan ini dianggap sebagai badan yang mewakili seluruh daerah/rakyat Indonesia.

Sidang pleno PPKI mengambil beberapa keputusan sebagai berikut :

1. Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia dengan jalan :a. Menetapkan Piagam Jakarta dengan beberapa perubahan menjadi Pembukaan

UUD Negara Republik Indonesia.b. Menetapkan Rancangan Hukum Dasar dengan beberapa perubahan menjadi UUD

Negara Republik Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai UUD 19452. Memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia3. Membentuk Komite Nasional Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945

10

Page 11: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia didahului dengan pengesahan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia yang dipimpin langsung oleh Ketua PPKI. Sebagaimana disebutkan diatas bahwa Piagam Jakarta dengan Perubahan-perubahan yang terjadi disampaikan oleh Drs. Moh. Hatta yaitu yang pertama, menghilangkan “Pernyataan Indonesia Merdeka” serta “Pembukaan yang lama” dan digantikan dengan “Pembukaan”. Dahulu ada Panitia Kecil yang telah merancang Preambule Hukum Dasar, tetapi kemudian sidang Dokuritsu Zyunbi Coosakai merubah Prebule itu dan memecahnya menjadi dua bagia adalah “Pernytaan Indonesia Merdeka” dan “Pembukaan”(yang singkat). Kedua, dengan adanya kekhawatiranyang disampaikan oleh sorang opsir Jepang yang bertugas di Indonesia Timur, Nijizima, maka setelah melalui perdebatan akhirnya Drs. Moh. Hatta memanggil tokoh-tokoh seperti: Ki Hajar Dewantara, Haji Agus Salim, dan K.H. Mas Mansjur. Nijizima melaporkan keresahan yang dialami oleh masyarakat Indonesia Timur dan mengancam akan memisahkan diri jika kalimat berbunyi : “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” tidak dirubah. Meskipun Drs. Moh. Hatta telah menjelaskan bahwa kalimat itu sudah disetujui oleh orang-orang non islam seperti Mr. AA. Maramis, namun Nijizima bersikeras dan khawatir kalau-kalau persatuan yang telah dibina dari bawah akan mengalami kehancuran karena “digerogoti” dari dalam. Akhirnya Drs. Moh. Hatta memanggil ketiga tokoh tersebut untuk membicarakan masalah itu. Dalam pembicaraan yang diadakan sebelum sidang PPKI dimulai itu menghasilkan kesepakatan untuk merubah kalimat “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dengan segala perubahan yang terjadi maka hasil akhir adalah sebagai berikut :

Pembukaan

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat, sentausa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yyang merdeka, bersatu, berdaulat, adli dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa, dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyatdengan berdasar kepada: Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

11

Page 12: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

dalam permusyawarata/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Perubahan tersebut telah dibacakan oleh Zimukkyokutyo. Dengan ini sahlah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

D.    Perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara

Semenjak ditetapkan sebagai Dasar Negara(oleh PPKI 18 Agustus 1945)

Pancasila telah mengalami perkembangan sesuai dengan pasang naiknya sejarah

bangsa Indonesia.Koento Wibisono (2001) memberikan tahapan perkembangan

Pancasila sebagai Dasar negara dalam tiga tahap yaitu:

1.    Tahap 1945-1968 sebagai tahap politis

2.    Tahap 1969-1994 sebagai tahap pembangunan ekonomi

3.    Tahap 1995-2020 sebagai tahap repositing Pancasila

Penahapan ini memang tampak berbeda lazimnya para pakar hukum

ketatanegaraan melakukan penahapan perkembangan Pancasila Dasar Negara yaitu:

1.    Tahun 1945-1949 Masa Undang-undang Dasar 1945 yang Pertama

2.    Tahun 1949-1950 Masa Konstitusi RIS

3.    Tahun 1950-1959 Masa UUDS 1950

4.    Tahun 1959-1965 Masa Orde Lama

5.    Tahun 1966-1968 Masa Orde Baru

6.    Tahun 1998-sekarang Masa Reformasi (Soegito A.T.2001)

Hal ini patut dipahami,karena adanya perbedaan pendekatan,yaitu segi politik dan

dari segi hukum.

1. 1945-1968 merupakan tahap politis,dimana orientasi pengembangan pancasila

diarahkan kepada nation and character building.Hal ini sebagai perwujudan keinginan

bangsa Indonesia untuk survival dari berbagai tantangan yang muncul baik dalam

maupun luar negeri,sehingga atmosfer politis sebagai panglima sangat

dominan.Menurut Notonegoro dan Driyarkara Pancasila mampu dijadikan pangkal

sudut pandangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan bahkan pancasila

merupakan suatu paham atau aliran filsafat Indonesia, dan ditegaskan bahwa

pancasila merupakan rumusan ilmiah filsafati tentang manusia dan realitas,sehingga

12

Page 13: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

pancasila tidak lagi dijadikan alternatif melainkan menjadi suatu imperatif dan suatu

philosophial consensus dengan komitmen transenden sebagai tali pengikat kesatuan

dan persatuan dalam menyongsong kehidupan masa depan bangsa yang Bhineka

Tunggal Ika.Bahkan Notonegoro menyatakan bahwa Pembukaan UUD 1945

merupakan Staatfundamental Norm yang tidak dapat diubah secara hukum oleh

siapapun.

2. 1969-1994 sebagai tahap pembangun ekonomi yaitu upaya mengisi kemerdekaan

melalui program-program ekonomi.Pembanguna ekonomi menunjukkan keberhasilan

secara spektakuler walaupun bersamaan dengan itu muncul gejala ketidak merataan

dalam pembagian hasil pembangunan.Kesenjangan sosial merupakan fenomena yang

dilematis dengan program Penataran  P4 yang selama itu dilaksanakan oleh

pemerintah.Keadaan ini semakin memprihatinkan setelah terjadi gejala KKN dan

Kroniisme yang nyata-nyata bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila itu

sendiri.Bersamaan dengan itu perkembangan perpolitikan dunia,setelah hancurnya

negara-negara komunias lahirnya tiga raksasa kapitalisme dunia yaitu Amerika

Serikat,Eropa dan Jepang.

Oleh karena itu,Pancasila sebagai dasar Negara tidak hanya dihantui oleh subersifnya

komunisme melainkan juga harus berhadapan dengan gelombang anekasinya

kapitalisme disamping menghadapi tantangan baru yaitu ; KKN dan Kroniisme.

3. 1995-2020 merupakan tahap respositioning Pancasila,karena dunia masa kini

sedang dihadapkan kepada gelombang perubahan secara

cepat,mendasar,spektakuler,sebagai implikasi arus globalisasi yang melanda seluruh

penjuru dunia,khususnya di abad XXI sekarang ini, bersamaan arus refomasi yang

sedang dilakukan oleh bangsa Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut di atas Koento Wibisono(2001) menyarankan perlunya

reposisi Pancasila: reposisi Pancasila sebagai Dasar negara yang mengandung makna

Pacasila harus diletakkan dalam keutuhannya dengan Pembukaan UUD 1945,yang

dieksplorasikan  pada dimensi realitas, idealitas dan fleksibilitas.

Reposisi Pancasila sebagai Dasar Negara harus diarahkan pada pembinaan dan

pengembangan moral, sehingga moralitas Pancasila dapat dijadikan dasar dan arah

untuk mengatasi krisis dan disintegrasi.Moralitas Pancasila harus disertai penegakan

hukum(penegakan supremasi hukum).

13

Page 14: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

BAB III

PENUTUP

.   

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai Dasar

Negara yang perumusannya terdapat dalam alinea keempat UUD 1945 yang sekaligus

akan menempatkan Pancasila dalam posisi yang sebenarnya sehingga tetap akan menjiwai

perjuangan bangsa Indonesia di masa mendatang khususnya di era Reformasi.

Sebelum pancasila berlaku sah sebagai Dasar Negar RI, diawali dengan adanya suatu

proses perumusan yang mengandung latar belakang tertentu. Selanjutnya Pancasila

sebagaimana yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut dituangkan dalam

wujud berbagai aturan-aturan dasar/ pokok seperti yang terdapat dalam Batang Tubuh

UUD 1945 dalam bentuk pasal-pasalnya, yang kemudian dijabarkan pada Peraturan

perundang-perundagan lainnya yang bersifat tertulis, sedangkan yang bersifat tidak tertulis

terpelihara dalam konvensi.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan pembahasan diatas adalah nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila harus lebih ditegakkan lagi kedepannya, dan

direalisasikan kedalam kehidupan sehari hari, karena Pancasila adalah Dasar Negara kita

yang merupakan pedoman baik dalam bertindak ataupun bertutur kata. Selain itu  kita

harus menyadari pentingnya Pancasila karena Pancasila merupakan ideologi bangsa harus kita

jaga.

14

Page 15: Proses Perumusan Dan Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI

DAFTAR PUSTAKA

Soegito, A.T dkk. 2013. Pendidikan Pancasila. Semarang:Universitas Negeri Semarang.

15