praktikum gelas

17
LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 MODUL : Praktikum Gelas PEMBIMBING : Ayu Ratna Permanasari, ST, MT. Praktikum : 19 Mei 2015 Penyerahan (Laporan) : 26 Mei 2015 Oleh : Kelompok : 2 Nama : 1. Annisa Novita N NIM. 131424005 2. Caesaria Rizky Kinanti NIM.131424007 3. Diah Nurul Sayekti NIM.131424008 Kelas : 2A - TKPB PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

Upload: nismar09

Post on 23-Jan-2016

307 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

perawatan

TRANSCRIPT

Page 1: praktikum gelas

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL : Praktikum Gelas

PEMBIMBING : Ayu Ratna Permanasari, ST, MT.

Praktikum : 19 Mei 2015

Penyerahan (Laporan) : 26 Mei 2015

Oleh :

Kelompok : 2

Nama : 1. Annisa Novita N NIM. 131424005

2. Caesaria Rizky Kinanti NIM.131424007

3. Diah Nurul Sayekti NIM.131424008

Kelas : 2A - TKPB

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015

Page 2: praktikum gelas

I. Latar Belakang

Hasil suatu proses kimia sangat dipengaruhi oleh kondisi pada waktu reaksi

tersebut berlangsung, baik tekanan, temperature, katalis serta adanya kontaminan.

Kontaminan selain dapat berasal dari ketidakmurnian zat yang bereaksi juga dapat

berasal dari reaksi antara zat dengan tempat terjadinya reaksi tersebut. Karena itu

dalam melakukan suatu proses kimia perlu diperhatikan bahan dari tempat

berlangsungnya reaksi tersebut. Salah satu bahan reaktor yang sering digunakan

karena sifatnya yang inert adalah gelas. Bahan ini sering digunakan untuk membuat

reactor untuk menghasilkan produk yang dikehendaki dengan kuantitas yang tidak

terlalu besar namun memiliki kemurnian yang relative tinggi.

II. TUJUAN

a. Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dipotong.

b. Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dibengkokan.

c. Dapat melakukan dan mengerti cara meniup, menyambung, menarik dan

lubang dapat ditutup.

II. LANDASAN TEORI

2.1. Gelas

Gelas atau kaca adalah amorf (non- kristalin bahan padat). Gelas adalah benda yang

lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang, dan tidak aktif secara yang bisa

dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air.Oleh karena sifatnya yang

sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan.tetapi gelas bias pecah

menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bias dimodifikasi dan bahkan bias diubah

seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.

Definisi Teknik

Gelas mempunyai beberapa definisi teknis yang tergantung dari proses pembentukan

gelas, struktur atom dan keadaan thermodinamisnya.

Secara Empiris:

Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingan tanpa melalui proses

kristalisasi.

Page 3: praktikum gelas

Definisi Berdasarkan Struktur:

Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur seperti halnya keramik atau

logam.

Dari segi fisika gelas adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai

titik cair tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi, sehingga tidak mengalami

kristalisasi. Ditinjau dari segi kimia, gelas adalah gabungan dari senyawa anorganik yang

didinginkan dari keadaan cairnya menjadi padat dan keras, tanpa mengalami kristalisasi.

Gelas dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir,

feldespar, serta berbagai penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk yang mempunyai

struktur atom yang acak.

2.2. Pipet Tetes

Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca

dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk

mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

Terkadang saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan yang kita

perlukan jumlahnya tidaklah terlalu besar sehingga tidak bisa diukur dengn alat ukur yang

berskala. Untuk keperluan itu dipergunakanpipet tetes. Pipet tetes ini hanya bisa digunakan

untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang harus di ukur

menggunakanpipet tetes, maka padatan tersebut harus terlebih dahulu di larutkan.

2.2.1 Fungsi Pipet Tetes

Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke

wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Pemindahan cairan

dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang lama. tapi demi keakuratan

percobaan, biasanya hal tersebut memang terpaksa di lakukan. Pipet tetes terdiri dari berbagai

ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes, maka semakin besar juga jumlah cairan yang

diteteskan. 

2.3. Tabung Reaksi

Tabung reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang

dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung reaksi ada

Page 4: praktikum gelas

yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran

tergantung kebutuhan. Tabung reaksi disebut juga Test Tube atau Culture tube. Culture tube

adalah tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan untuk pembiakan

mikroorganisme dalam medium cair.

Fungsi tabung reaksi antara lain adalah:

Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair

Peralatan gelas laboratorium merujuk pada berbagai peralatan laboratorium yang

terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam

laboratorium kimia dan biologi. Beberapa peralatan tersebut sekarang ada yang telah dibuat

dari plastik, namun peralatan kaca masih sering digunakan oleh karena sifat kaca

yang inert, transparan, dan tahan panas. Kaca borosilikat, dahulu dinamakan Pyrex, sering

digunakan karena sifatnya yang tahan dengan tegangan termal. Untuk beberapa

aplikasi, kuarsa digunakan oleh karena ia tahan panas dalam temperatur yang tinggi dan

memiliki sifat terawang di beberapa spektrum elektromagnetis. Di beberapa aplikasi,

terutama pada botol penyimpanan, gelas berwarna coklat tua biasanya digunakan untuk

menghindarkan zat yang disimpan dari cahaya luar. Peralatan yang terbuat dari material

lainnya juga digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya asam hidroflorida yang disimpan

dalam polietilena karena asam ini dapat melarutkan kaca.

Page 5: praktikum gelas

III. ALAT DAN BAHAN

a. Peralatan yang digunakan

1) Kompresor udara tekan

2) Brender

3) Pisau pemotong kaca

4) Kacamata pelindung

b. Bahan yang digunakan

1) Pipa gelas berdiameter 15 mm

2) Pipa gelas berdiameter 8 mm

3) Gambar Alat dan Bahan

Gambar Nama Alat

Tabung Gas LPG (kiri) dan Tabung

Oksigen (kanan)

Batangan gelas

Pembakar Bunsen

Page 6: praktikum gelas

IV. PROSEDUR KERJA

a. Pemotongan dan pematahan gelas

b. Pembuatan tabung reaksi

Mematahkan pipa gelas dengan menekannya secara horizontal menggunakan kedua ibu jari

Memotong kira-kira 14

bagian keliling pipa

Meletakkan pemotong kaca tegak lurus diatas pipa kaca

Meniup ujung yang lain pipa gelas sampai terbentuk lengkungan simetri pada ujung yang dipanaskan

Memanaskan salah satu bagian ujung pipa gelas (Sampai bagian ujungnya meleleh dan tertutup)

Memanaskan bagian tengah pipa gelas (Sampai meleleh dan terputus menjadi dua bagian)

Mematahkan pipa gelas dengan panjang tertentu

Page 7: praktikum gelas

c. Pembuatan pipet tetes

d. Membengkokkan pipa gelas

Memotong pipa gelas menjadi 4 bagian

Potong ujung pipet gelas untuk memperindah bentuk dan lubang pada

ujung pipet tetes

Bentuk gelas yang ditarik tadi akan membentuk pipet tetes

Tarik bagian tengah gelas yang lembek hingga putus, untuk dijadikan pipet tetes

1 bagian dipanaskan pada burner tepat ditengah bagian untuk dijadikan 2 pipet

tetes (total 8 pipet tetes)

Setelah agak lunak, lengkukan perlahan sambil ditiup salah satu ujungnya

Panaskan pipa sambil diputar-putar

Pegang kedua ujung pipa dengan kedua tangan

Panaskan ujung patahan agar tidak tajam

Membengkokan pipa gelas

Page 8: praktikum gelas

V. DATA PENGAMATAN

Pemotongan dan Pematahan Gelas

Gambar Keterangan

Ukur panjang pipa gelas sepanjang 30

cm, beri tanda dengan ditekan

menggunakan pisau pemotong kaca.

Tekanan menggunakan pisau

pemotong kaca dilakukan hingga

terbentuk keratan pada pipa gelas.

Tekan pada kedua sisi antara keratan

denggan menggunakan kedua ibu jari

hingga pipa gelas patah.

Page 9: praktikum gelas

Pembuatan Tabung Reaksi

Gambar Keterangan

Panaskan ujung bagian yang

dipanaskan sebelumnya, dan bentuk

dengan menggunakan batang

pembantu. Sambil sesekali ditiup

pada ujung lainnya setelah

dipanaskan.

Peniupan diulangi hingga didapat

ujung yang memiliki lingkungan

yang cukup simetri.

Pembuatan Pipet Tetes

Gambar Keterangan

Panaskan pipa gelas di bagian tengah

hingga pipa agak lunak.

Angkat dari api, dan regangkan pipa

hingga panjang maksimum (hingga

gelas mengeras kembali)

Page 10: praktikum gelas

Potong di bagian tengah sehingga akan

didapatkan 2 buah pipet tetes.

Pembuatan Pipa L

Gambar Keterangan

Lakukan pemanasan terhadap pipa

gelas hingga pipa lunak.

Bengkokan pipa secara perlahan sambil

sesekali ditiup pada bagian ujungnya

Pipa dibengkokan hingga didapatkan ±

sudut 90°

Page 11: praktikum gelas

VI. PEMBAHASAN

Sesuai dengan sifatnya, gelas dapat dibentuk sesuai keinginan dengan memanfaatkan

temperatur tinggi akibat proses pemanasan yang dihasilkan dari burner. Alat yang akan

dibuat pada praktikum kali ini adalah pipet tetes, pipa-U dan tabung reaksi. Sebelum

dilakukan pembentukan, terlebih dahulu bahan berupa gelas dengan bentuk pipa tabung

dipotong dengan panjang tertentu. Proses pemotongan ini dilakukan dengan terlebih dahulu

membuat goresan sepanjang ½ diameter gelas yang akan dipotong dengan menggunakan

pisau tungsten karbida. Goresan yang dibuat diusahakan tidak terlalu panjang, karena akan

membuat gelas yang dihasilkan terdapat banyak goresan (tidak mulus). Setelah digores, gelas

yang akan dibentuk tersebut kemudian dipatahkan dengan ditekan menggunakan kedua ibu

jari. Proses pematahan gelas dengan menggunakan ibu jari ini perlu pula memperhatikan

ukuran/diameter dari gelas, apabila diameternya cukup besar maka goresan dibuat sekeliling

dari permukaan gelas untuk mencegah gelas yang remuk ketika dipatahkan. Proses

pematahan yang benar sesuai prosedur adalah dengan menempatkan gelas yang akan

dipatahkan secara horizontal dengan kedua ibu jari saling berhadapan tetapi pada sisi-sisi

yang berlawanan dari potongan. Gelas kemudian ditekan dengan ibu jari secara serentak.

Pemotongan yang miring akan mengakibatkan potongan yang tidak teratur, sedang

pemotongan yang tegak akan memberikan potongan yang lurus. Lebar pemotongan yang

tidak tepat juga memberikan patahan yang tidak teratur.

Untuk dapat membentuk gelas sesuai dengan fungsinya, maka gelas yang telah

dipotong akan dibentuk dengan memanfaatkan salah satu sifat dari gelas itu sendiri, yaitu

mudah dibentuk. Proses pembentukan/pembengkokan gelas harus dilakukan dengan tingkat

ketelitian yang cukup tinggi, karena jika tidak maka hasil gelas yang akan dihasilkan akan

berkualitas buruk. Selain itu, diperlukan pula tingkat kecekatan dalam

membengkokan/membentuk gelas karena gelas akan mudah mengeras kembali ketika sudah

tidak dipanaskan. Terdapat beberapa langkah yang sedikit berbeda baik itu pada

pembentukan pipet tetes, pipa U maupun pipa bengkok. Adapun untuk pembentukan pipet

tetes, prosedur yang dilakukan adalah:

1. Kedua ujung pipa/ gelas yang telah dipotong dipegang dengan kedua tangan sambil

diputar-putar dan gelas dipanaskan dengan api/ burner sampai merah.

Page 12: praktikum gelas

2. Setelah beberapa saat, bagian tengah dari gelas sudah terasa lunak dan siap untuk

dibentuk. Pada saat itu, tarik gelas secara horizontal sehingga bgian tengah dari gelas

akan mengecil.

3. Tunggu beberapa waktu hingga gelas yang sudah dibentuk dingin

4. Setelah dingin, maka potong bagian tengah yang mengecil tersebut dengan pisau

tungsten karbida sehingga terbentuk sebuah pipet tetes. Dari satu pipa tersebut, maka

akan terbentuk 2 pipet tetes.

Pada proses pembentukan/ pembuatan pipa U , langkah awal serupa dengan pada

pembuatan pipet tetes, tetapi perbedaannya terletak pada arah pembengkokannya. Dimana

jika pada pembuatan pipet tetes, gelas/ pipa yang telah lunak ditarik lurus ke arah samping

sedangkan pada pembentukan pipa U gelas dilengkungkan untuk membentuk suatu

lengkungan dengan sudut 900. Proses yang sama pun dilakukan pada proses pembuatan pipa

bengkok.

Sedangkan untuk membuat tabung reaksi dibutuhkan perlakuan yang berbeda.

Tingkat kesulitan pembuatan tabung reaksi relatf lebih sulit karena ujung pipa yang

dipanaskan sulit untuk menutup dan membutuhkan waktu yang cukup lama agar dapat

terbentuk dengan baik. Langkah yang dilakukan adalah:

1. Patahkan gelas sebagai bahan pembuatan tabung reaksi dengan panjang sesuai yang

dikehendaki.

2. Salah satu dari ujung pipa hasil pematahan tadi dipanaskan/ dihaluskan dengan cara

dipanaskan agar tidak tajam atau runcing.

3. Dengan menggunakan sebuah batang pembantu, ujung gelas yang lain dipanaskan dan

dirapatkan. Batang pembantu ini dapat mempercepat proses pembentukan namun

dibutuhkan teknik untuk melakukannya, karena batang pembantu tersebut dapat

menempel pada tabung dan merusak ujungnya.

4. Tabung ditiup dengan hati-hati lewat ujung yang lain sampai terbentuk lengkungan

simetri pada ujung yang dipanaskan. Peniupan juga harus dilakukan secara benar.

Peniupan yang terlalu kencang dapat menyebabkan ujung tabung terlalu

menggembung sedangkan peniupan yang kurang dapat menyebabkan ujung batang

menggumpal tidak rata.

Page 13: praktikum gelas

VII. KESIMPULANDari hasil praktikum yang telah dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015,

praktikan telah:

a. Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dipotong, dengan

pemotongan yang tegak lurus dengan batang gelas

b. Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dibengkokan dengan

menggunakan panas yang dihasilkan pada temperatur tinggi.

c. Dapat melakukan danmengerti cara meniup, menyambung, menarik dan

bahwa lubang dapat ditutup. Proses peniupan harus dilakukan dengan pas. Jika

kelebihan udara dengan bantuan peniupan maka pipa akan menggembung, dan

apabila kurang peniupan ujung gelas tidak akan rata.

d. Proses pembengkokkan gelas dilakukan pada saat gelas melunak dan

diperlukan peniupan yang tepat

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Pipet Tetes dan Fungsi Pipet Tetes (online). Tersedia :

http://kamusq.blogspot.com/2012/03/pipet-tetes-fungsi-pipet-tetes.html (Diunduh tgl

22 Mei 2015)

Anonim. (2012). Tabung Reaksi dan Fungsi Tabung Reaksi (online). Tersedia :

http://dictionary-kamus1.blogspot.com/2012/03/tabung-reaksi-fungsi-tabung-

reaksi.html (Diunduh tgl 22 Mei 2015)

Baker, J.T. (2007). Peralatan Gelas Laboratorium (online) . Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Peralatan_gelas_laboratorium. (Diunduh tgl 22 Mei 2015)