makalah alat gelas

22
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan praktikum, biasanya praktikan akan melakukan perhitungan dan pengukuran. Dalam hal ini, ketelitian praktikan adalah hal yang sangat penting, yang dapat menentukan hasil akhir dari praktikum. Hal pertama yang harus diperhatikan agar dapat meningkatkan ketelitian adalah kita harus memperhatikan alat yang kita gunakan. Karena alat-alat tersebut memiliki skala yang berbeda-beda, dan tentu saja memiliki tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut maka akan semakin besar tingkat ketelitiaannya. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara kita membaca skala itu sendiri. Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang akan digunakan. Kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil prakt ikum. Apabila alat yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat- zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum. Alasan-alasan di atas, mengajarkan kita bahwa pengenalan alat sangatlah penting dan utama disampaikan pada awal praktikum, selanjutnya kita harus tahu dulu nama, fungsi dan prosedur penggunaan alat-alat yang ada

Upload: sarahumboh

Post on 26-Dec-2015

1.845 views

Category:

Documents


208 download

DESCRIPTION

menjelaskan mengenai alat-alat gelas yang ada di dalam laboratorium kimia beserta fungsinya.

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Alat Gelas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melaksanakan praktikum, biasanya praktikan akan melakukan

perhitungan dan pengukuran. Dalam hal ini, ketelitian praktikan adalah hal yang

sangat penting, yang dapat menentukan hasil akhir dari praktikum. Hal pertama yang

harus diperhatikan agar dapat meningkatkan ketelitian adalah kita harus

memperhatikan alat yang kita gunakan. Karena alat-alat tersebut memiliki skala yang

berbeda-beda, dan tentu saja memiliki tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin

kecil skala alat tersebut maka akan semakin besar tingkat ketelitiaannya. Hal kedua

yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara kita membaca skala itu sendiri. Hal

lainnya yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang akan  digunakan.

Kebersihan  dari  alat  dapat  mempengaruhi  hasil  praktikum. Apabila alat yang akan

digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut

dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat

mengakibatkan kegagalan dalam praktikum.

Alasan-alasan di atas, mengajarkan kita bahwa pengenalan alat sangatlah

penting dan utama disampaikan pada awal praktikum, selanjutnya kita harus tahu dulu

nama, fungsi dan prosedur penggunaan alat-alat yang ada dilaboratorium agar

diharapkan para praktikan dapat menggunakan alat sesuai dengan fungsinya dan

sesuai dengan petunjuk agar memperoleh hasil praktikum yang baik, cepat dan

efisien. Pekerjaan dalam laboratorium sering menggunakan alat-alat, contoh alat-alat

tersebut antara lain: gelas beker, gelas ukur, pipet tetes, pipet ukur, pipet volume,

tabung reaksi, labu ukur, buret, erlenmeyer, ball pipet, dan lain-lain. Penggunaan dari

alat-alat tersebut sangat penting untuk diketahui para praktikan agar pekerjaan dalam

laboratorium dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini

dapat mempengaruhi hasil dari praktikum. Oleh karena itu dalam percobaan ini

diberikan beberapa pengetahuan dan latihan tentang penggunaan dan fungsinya.

Sering kali di dalam laboratorium terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan di

karenakan para praktikan tidak mengetahui cara dan fungsi dari alat-alat laboratorium.

Page 2: Makalah Alat Gelas

2

Sebagian besar alat tersebut merupakan alat-alat yang terbuat dari gelas,

sehingga memerlukan kehati-hatian dalam menggunakannya. Apabila terjadi

kesalahan dalam menggunakan alat-alat tersebut, maka akan mengakibatkan hal yang

fatal. Selain terganggunya praktikum, harga dari alat-alat  tersebut juga relatif mahal.

Oleh karena itu para praktikan dituntut agar serius dalam praktik agar tidak terjadi

kerusakan alat. Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil

yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan

dalaam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta

bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum

dilaboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil apabila terjadi kecelakaan dalam

laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian atau penggunaan alat-alat dan bahan

yang digunakan dalam melakukan suatu praktikum yang berhubungan  dengan bahan

kimia yang berbahaya. Disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan

dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan

lancar.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan ini adalah:

1. Apa saja alat-alat gelas dalam laboratorium kimia?

2. Apa fungsi dari alat-alat gelas tersebut?

3. Bagaimana cara menggunakan alat-alat gelas?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa itu alat-alat gelas kimia.

2. Untuk mengetahui fungsi alat-alat gelas laboratorium.

3. Mengetahui prinsip kerja alat-alat gelas laboratorium.

4. Memahami cara penggunaan, memelihara, memebersihkan, kalibrasi, dan

memperbaiki alat gelas laboratorium.

Page 3: Makalah Alat Gelas

3

BAB II

ISI

2.1 Dasar Teori

Gelas adalah suatu zat amorf yang diperoleh dari mencampur bahan-bahan anorganik

yang setelah dilebur pada suhu tinggi dan didinginkan kan menjadi bedan padat. Berdasarkan

jenis dan komposisi dari bahan anorganik yang menyusunnya. Ada beberapa jenis gelas yaitu

gelas biasa, gelas timbal, gelas borosilikat dan gelas leburan silika.

Alat gelas yang digunakan dilaboratorium (laboratory glassware) umumnya

merupakan gelas borosilikat. Gelas ini terbuat dari kuarsa/silikat oksida berkualitas tinggi,

borong oksida. Aluminium oksida dan natrium oksida. Gelas jenis ini mencair pada suhu

agak tinggi dan mempunyai angka mulai yang kecil, oleh karena itu dapat dipanaskan hingga

suhu tinggi dan dapat direndam dalam air dingin atau es tanpa terjadi keretakan atau pecah.

Selain itu gelas borosilikat juga tidak bereaksi dengan bahan kimia sehingga cocok digunakan

sebagai alat gelas laboratorium.

Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan

memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa di gunakan dalam

laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium.

2.2 Peralatan Gelas yang Digunakan pada Praktikum Kimia Dasar

1. Gelas Kimia (Beaker Glass)

Biasanya terbuat dari tipe boroksilikat. Bentuk

beaker glass memiliki beberapa tipe, tinggi dan

pendek. Mempunyai kapasitas ukuran volume dari

5 – 6000 mL.

Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk mengukur larutan

secara tidak teliti.

Fungsi :

o Sebagai tempat melarutkan zat.

o Tempat memanaskan.

Page 4: Makalah Alat Gelas

4

K3 :

o Menggunakan lap halus saat mengangkat beaker gelas dari kompor listrik.

o Merendam beaker gelas dalam aquadest atau air saat menuangkan larutan asam

dengan konsentrasi tinggi.

2. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada

yang dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan

mulut labur erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu

erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran volume dari 25 –

2000 mL.

Prinsip kerja : Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi

dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah

biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.

Fungsi :

o Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan

kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan sebagainya.

o Labu erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan lemah

hingga sedang.

K3 : Menggunakan lap halus saat mengangkat Erlenmeyer dari kompor listrik.

3. Tabung Reaksi (Test Tube)

Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai

macam jenis gelas antara lain ; Boroksilikat,

Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak

tahan pemanasan, Fiolax Glass tidak peka

terhadap perubahan panas dan pemanasan

setempat. Tabung reaksi yang terbuat dari

Fiolax dan Soda glass umumnya berdinding

tipis, sedangkan tabung reaksi yang terbuat

dari Boroksilikat dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung

Page 5: Makalah Alat Gelas

5

reaksi ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian dalam

dan panjang tabung, diameter

antara 70 – 200 mm.

Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang digunakan untuk

meletakkan sampel (darah).

Fungsi :

o Mereaksikan larutan.

o Untuk memanaskan sampel atau cairan.

K3:

o Membawa serta dengan rak tabung sesuai dengan ukuran tabungnya agar tidak jatuh.

o Gunakan penjepit tabung saat akan melakukan pemanasan.

4. Labu Ukur (Volumetrik Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai

mulut labu dengan ukuran standar yang dilengkapi

dengan tutpnya. Tutup labu dapat terbuat dari gelas

asah atau teflon. Labu ukur mempunyai kapasitas

volume 5 – 2000 mL.

Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk

mengukur larutan secara teliti.

Fungsi : Digunakan untuk mencampurkan larutan.

K3 :

o Tidak boleh dipanaskan.

o Gunakan kedua tangan saat mencampurkan larutan.

5. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)

Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas

boroksilikat. Kapasitas volume gelas ukur 5 – 2000 mL.

Page 6: Makalah Alat Gelas

6

Prinsip Kerja : Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak

masuk dalam perhitungan.

Fungsi: Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam

pencuci, dan gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup

asah digunakan untuk melarutkan zat hingga volume

tertentu.

K3 : Perhatikan saat menuangkan larutan, jangan sampai larutannya mengalir pada tepi

gelas ukur.

6. Buret (Burettes)

Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda,

boroksilikat, amber. Bentuk buret dibedakan dengan

ujung kran lurus (Burettes with straight stopcock) dan

buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral

stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL dengan

pembagian skala 0,01 – 0,2 m.

Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan. Sebelum

titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran karena

menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.

Fungsi : Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang diketahui

dengan teliti pada proses titrasi.

K3 :

o Letakkan pada keranjang plastik.

o Perhatikkan kran buret, gunakan pelumas untuk memudahkan putaran kran buret dan

mencegah kebocoran.

7. Corong (Funnels)

Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai

garis tengah 35 – 300 mm dan ada yang mempunyai tangkai

corong panjang, sedang dan pendek.

Prinsip Kerja : Membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah

Page 7: Makalah Alat Gelas

7

dengan ukuran mulut kecil.

Fungsi : Digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.

K3 : Saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak bersentuh

dengan mulut wadah usahakan menjauh sedikit.

8. Pipet Volume (Volumentric Pipettes)

Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai

kapasitas 0,5 – 100 mL.

Prinsip Kerja : Memipet atau memindahkan volume cairan

dengan teliti atau seksama.

Fungsi : Memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.

K3 :

o Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada

pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari

wadah sebanyak 3x.

o Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.

o Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada pada

dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

9. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)

Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai

kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala pada

dinding pipet 0,001 – 0,5 Ml

Prinsip Kerja : Memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan

pada penetapan kadar.

Fungsi : Digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume

secara teliti.

K3 :

o Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada

pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari

wadah sebanyak 3x.

Page 8: Makalah Alat Gelas

8

o Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.

o Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada pada

dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.

10. Desikator (Desiccators)

Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat,

plastik atau mika. Tipe gelas jenis atau amber. Di dalam

desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari

porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat

gelas. Di bawah piringan porselin terdapat bahan

pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam

sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan

sebagainya. Pengering silikagel biasanya diberi indicator

warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi

merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara

dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus

diberi bahan pelican, misal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.

Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.

Fungsi :

o Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin, botol

timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.

o Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi terhadap

pengaruh kelembapan udara.

K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk membukanya,

tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan yang lain digunakan

untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator dihampa udarakan, sebelum dibuka

kran harus dibuka terlebih dahulu agar tekanan udara di dalam dan diluar desikator

sama hingga akan memudahkan untuk membukanya.

11. Batang Pengaduk (Strirring Rod)

Page 9: Makalah Alat Gelas

9

Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan polietilen. Batang pengaduk

mempunyai panjang sesuai dengan keperluan. Umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan

mempunyai panjang yang bervariasi 6 – 30 cm.

Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.

Fungsi :

o Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya berada pada gelas

kimia, Erlenmeyer atau tabung reaksi.

o Digunakan pula sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari suatu bejana ke

bejana lain.

K3 : Dalam mengaduk tidak bolek terlalu kuat atau kasar agar larutan tidak terpecik dan

wadah tidak pecah.

12. Gelas Arloji (Watch Glasses)

Terbuat dari gelas boroksilat, mempunyai diameter

yang bervariasi antara 30 – 200 mm.

Prinsip Kerja : Wadah penimbangan zat padat

Fungsi : Wadah menimbang zat padat dan untuk

menutup labu pada proses pemanasan.

K3 : Berhati – hati saat menempatkan wadah.

13. Corong Pisah (Separatory Funnels)

Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna

dan amber. Berbentuk kerucut (buah per) bulaat

dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup

yang terbuat dari bahan gelas asah atau teflon.

Mempunyai kapasitas 50 – 2000 mL. Corong

pisah mempunyai tangkai bermacam – macam

ada yang bertangkai pendek, panjang dilengkapi

dengan penyambung gelas asah standar,

dilengkapi dengan pengatur tetesan.

Page 10: Makalah Alat Gelas

10

Prinsip Kerja : Mengekstraksi zat cair dengan zat cair.

Fungsi : Digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair pada proses

kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.

K3 :

o Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong pisah sudah tepat

dan tidak bocor.

o Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan dengan cara memegang bagian atas

berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang tangkai corong

berikut kerannya.

14. Kondensor (Condensers)

Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda –

beda sesuai dengan kegunaan masing – masing. Kondensor

terbuat dari gelas boroksilat , umumnya dapat dirangkai

dengan alat gelas lain untuk berbagai keperluan.

Prinsip Kerja : Zat dipanaskan, kemudian uap panas akan

naik lalu dialirkalah air dinginmelalui

selang sehingga uap panas tadi tidak

lepas

ke udara tetapi kembali

mengembun dan

jatuh lagi ke bawah. Pada prinsip kerja

kondensor, volume dari larutan yang

dipanaskan akankonstan karena tidak ada

uap yang lepas ke udara.

Fungsi : Digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang terjadi pada

proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi,

esterifikasi, metilasi dan sebagainya.

K3: Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya. Apabila terlalu

tinggi maka akan menyebabkan endapan yang seharusnya didapat akan gosong

dantidsak dapat dilanjutkan prosesnya ke rekristalisasi.

Page 11: Makalah Alat Gelas

11

15. Botol Pereaksi (Reagent Bottles)

Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada

yang jernih-transparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau

leher lebar dan normal dengan kapasitas 50 – 10.000 mL

dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.

Fungsi : Menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan

asam yang berasap botol

dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.

K3 :

o Khusus untuk larutan asam, botol pereaksi diletakkan pada lemari asam.

o Pasang tutup botol agar larutan tidak bercampur dengan udara.

16. Botol Penetes (Dropping Bottles)

Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-transparan

dan amber. Kapasitas 30 – 250 mL dilengkapi dengan tutup

yang mempunyai tempat mengalirkan cairan / meneteskan

cairan atau tutup yang dilengkapi dengan pipet.

Prinsip Kerja : Menyimpan dan meneteskan cairan.

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan cairan

indikator,

cairan pewarnaan dan sebagainya.

K3 : Saat mengangkat pipet dalam botol, harus hati – hati jika tidak maka cairan akan

berceceran.

17. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau

panjang dan dilengkapi dengan karet

penghisapnya.

Prinsip Kerja : Menambahkan cairan tetes demi

Page 12: Makalah Alat Gelas

12

tetes hingga volume tepat.

Fungsi : Memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya.

K3 : Setelah memipet miringkan sedikit pipet agar larutan yang dipindahkan tidak

menetes dan luruskan kembali pipet saat akan memindahkannya pada wadah lainnya.

18. Botol Timbang (Wlighting Bottles)

Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat,

dilengkapi dengan tutup asah. Botol timbang

mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas

botol timbang mulai 15 – 80 mL.

Fungsi : Digunakan di dalam menentukan kadar air

suatu bahan, selain itu digunakan untuk

menyimpan bahan yang akan ditimbang,

terutama untuk bahan cair.

19. Labu Iodium (Iodium Determination Flask)

Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod merupakan

salah satu alat gelas laboratorium yang terbuat dari

kuarsa/silikat oksida, boron oksida, aluminium oksida dan

natrium oksida. Labu iodium mirip labu Erlenmeyer bertutup

asah dan pada mulut labu dilengkapi oleh suatu piringan kaca

yang digunakan untuk menempatkan cairan/larutan atau air

yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi. Labu

iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.

Prinsip Kerja : Memasukkan sampel dalam labu iodium dan tutup dengan rapat, jangan

sampai ada gelembung udara di dalamnya.

Fungsi : Adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang biasanya

menghasilkan iodium.

Page 13: Makalah Alat Gelas

13

K3 :

o Pecahnya labu yang dpat diatasi dengan mengganti yang baru.

o Retaknya labu yang dapat diperbaiki dengan lem.

o Apabila tutup labu kurang rapat ketika sedang digunakan dalam mereaksikan, maka

aroma iodium yang menyenngat akan terhirup dan akan mengganggu kerja sehingga

tutp labu harus ditutup rapat

20. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)

Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan kapasitas 50 – 1000 mL.

Prinsip Kerja : Posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada

penampung uap asam.

Fungsi : Digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan dapat pula

digunakan sebagai labu destilasi pada hasil destruksi protein.

21. BunsenPemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan

bakar dan memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api.

Bahan bakarnya macam-macam, ada yang dari alcohol,

spiritus, dan minyak gas.

Fungsi : Fungsinya untuk menciptakan suasana steril

Page 14: Makalah Alat Gelas

14

BAB III

PENUTUP

Page 15: Makalah Alat Gelas

15

DAFTAR PUSTAKA

http://asrchihuyers.wordpress.com/2013/01/18/laporan-pengenalan-alat-alat-laboratorium/

http://labkd.blog.ugm.ac.id/2008/11/25/pengenalan-alat-gelas/

http://analispenggingkesehatan.blogspot.com/2013/05/pengenalan-alat-gelas-laboratorium.html

http://www.pudak-scientific.com/image/gelas_kimia_kge_20_d(1).jpg