pr ujian kasus katarak imatur dan pterigium
DESCRIPTION
persiapan pre op katarakpenamaan abnormal tes isiharaproses terjadinya haloperbedaan pterigium dan pseudopterigiumTRANSCRIPT
PR UJIAN KASUS KATARAK IMATUR DAN PTERIGIUM
Nama : Inomy Claudia Katherine
NIM : 092011101060
Pembimbing : dr. Bagas Kumoro, Sp.M
1. Apa saja persiapan operasi katarak?
Persiapan di poli
o Pemeriksaan visus, TIO, funduskopi, anel test
o Pemeriksaan fisik (tidak ada tanda radang pada mata, tekanan darah, batuk hebat)
o Pemeriksaan laboratorium (gula darah sewaktu)
o Informed consent
o Apabila semua sudah tidak ada kontraindikasi maka mengatur jadwal untuk operasi
tetapi apabila ada kontraindikasi:
Apabila ada peningkatan TIO maka diturunkan dulu dengan medikamentosa
glukoma apabila tidak turun disarankan untuk tindakan bedah (bedah iridektomi
perifer untuk glukoma sudut tertutup dan bedah trabekulotomi untuk glukoma
sudut terbuka)
Apabila ada tanda radang maka disembuhkan dulu radangnya untuk mencegah
adanya komplikasi
Apabila ada batuk hebat, tekanan darah tidak terkontrol > 150/100 dan gula darah
tidak teregulasi konsulkan kepada spesialis paru, jantung, dan penyakit dalam.
Persiapan di ruangan (H-1 post op)
o Bulu mata dipotong
o Pemeriksaan fisik ulang (tanda-tanda vital)
o Pemeriksaan laboratorium ulang (gula darah sewaktu)
o pasien diberi obat penenang saat malam hari (diazepam), penurun TIO (asetazolamid)
Persiapan hari H operasi
o Pemeriksaan visus, TIO ulang. Apabila TIO normal, lebarkan dengan midriasil
o Pemeriksaan fisik ulang (tanda-tanda vital)
1
o Memberitahu pasien untuk tidak mengejan, batuk keras selama operasi
2. Bagaimana cara menulis kelainan pada tes Isihara yang tidak normal?
Kalau dapat membedakan ketiga macam warna (trikromat), dua macam warna
(dikromat), dan 1 macam warna (monokromat). Kalau ketiga macam pigmen itu rusa disebut
akromatopsia, dimana hanya dapat membedakan warna putih dan hitam saja. Pada dikromat,
dimana salah satu pigmen rusak, didapatkan 3 variasi yaitu bila pigmen yang rusak warna
merah (proton), hijau (deutron), dan biru (triton). Kerusakan total disebut anopia, dan bila
sebagian disebut anomali. Kerusakan total dari pigmen warna merah disebut protonanopia,
sedangkan kalau kerusakan sebagian pigmen hijau disebut deutronanomalia.
3. Bagaimana proses terjadinya halo? Sebelumnya jelaskan proses terjadinya pelangi.
Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang menyebabkan spektrum dari cahaya
yang (hampir) kontinyu untuk muncul di langit waktu matahari bersinar ke atas titik air hujan
yang jatuh.Dari peristiwa yang menyebabkan sinar monokromatik menjadi 7 sinar
polikromatik. Proses terjadinya pelangi:
1. Spherical droplet
2. Places where internal reflection of the light occurs
3. Primary rainbow
2
4. Places where refraction of the light occurs
5. Secondary rainbow
6. Incoming beams of white light
7. Path of light contributing to primary rainbow
8. Path of light contributing to secondary rainbow
9. Observer
10. Region forming the primary rainbow
11. Region forming the secondary rainbow
12. Zone in the atmosphere holding countless tiny spherical droplets
Pelangi adalah spketrum melengkung besar yang disebabkan oleh pembiasan cahaya
matahari dengan media air. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air, ia membias seperti
ketika melalui prisma kaca. Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang
berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna
ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari
tetesan air.
Proses terjadinya halo sama seperti terjadinya pelangi tetapi pada halo medianya berupa
media optik. Pada glukoma terjadi peningkatan TIO akuos humour masuk ke dalam
kornea edema kornea kornea menjadi keruh cahaya yang masuk dibiaskan seperti
prisma di kornea ditangkap oleh retina terbentuknya halo.
4. Bagaimana cara membedakan pterigium dengan pseudopterigium apabila dilihat saja?
Clinical features pterigium: Symptoms:
o Often asymptomatic or only cosmetic
Clinical features pseudopterigium: Adhesion of the conjunctiva to the
peripheral cornea. May occur on any quadrant of the
3
o Rarely cause visual impairmento May cause serious threat to
vision if it progresses to visual axis
Signs: o Raised triangular growth of
bulbar conjunctiva which invades the cornea, and like a pinguecula is predominantly located nasally
o Progression of pterygium may be very slowly over many years.
cornea. Lacks firm adhesion throughout the
underlying structures, and occasionally has a broad leading edge on the corneal surface.
These findings differentiate it from true pterygium.
Pseudopterygium may result from a peripheral corneal ulcer and ocular surface inflammation such as cicatrizing conjunctivitis, chemical burns, or may also occur secondary to chronic mechanical irritation from contact lens movement associated with inadequate lubrication of the corneal surface.
4