penyakit ginjal kronik

29
dr. Gusti Rizaniansyah, Sp.PD Penyakit Ginjal Kronik Aji Phinandita, S. Ked Pembimbing :

Upload: aji-phinandita

Post on 11-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mahasiswa kedokteran

TRANSCRIPT

dr. Gusti Rizaniansyah, Sp.PD

Penyakit Ginjal Kronik

Aji Phinandita, S. Ked

Pembimbing :

SURVEY

PERNEFRI “4th Report Of Indonesian Renal Regristry 2011”

PERNEFRI “4th Report Of Indonesian Renal Regristry 2011”

PERNEFRI “4th Report Of Indonesian Renal Regristry 2011”

DEFINISI

Definisi berdasarkan NKF-K/DOQI adalah : 1.Kerusakan ginjal selama ≥ 3 bulan Yang di maksud terdapat kerusakan ginjal

adalah bila di jumpai kelainan struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan GFR dengan salah satu manifestasi

- kelainan patologi atau - Petanda kerusakan ginjal termasuk kelaianan

komposisi darah atau urine atau kelainan radiologi

2.GFR <60 ml/men/1,73 m² ≥ 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal

GFR <60 ml/men/1,73 m² ≥ 3 bulan diklasifikasikan sebagai PGK tanpa memperhatikan ada atau tidak adanya kerusakan ginjal oleh karena pada tingkat GFR tersebut atau lebih rendah,ginjal telah kehilangan fungsinya ≥ 50% dan terdapat komplikasi.Disisi lain adanya kerusakan ginjal tanpa memperhatikan tingkat GFR juga di klasifikasikan sebagai PGK

STADIUM PENYAKIT GINJAL KRONIS

K/DOQI “CKD Guideline 2012”

Pedoman K/DOQI merekomendasikan perhitungan GFR dengan rumus Cockroft-Goult untuk orang dewasa,yaitu :

Klirens kreatinin (ml/men)=

X (0,85 jika wanita)

72 x kreatinin serum

(140-umur)x berat badan

Berdasar penyebabnya NKF K/DOQI

membagi PGK menjadi 3 kelompok:

Penyakit Contoh jenis-jenis terbanyak

Penyakit Ginjal Diabetik

Diabetes tipe 1 dan 2

Penyakit ginjal non diabetik

● Penyakit glomerulus(penyakit autoimusistemik,obat-obatan n,infeksi dan keganasan● Penyakit-penyakit pembluh darah(penyakit pembuluh darah besar,hipertensi,mikroangiopati)●Penyakit-penyakit tubulointerstisiel(ISK.batu,obstruksi,keracunan obat)●Penyakit-penyakit kista (penyakit ginjal polikistik)

Penyakit pada transplantasi

●Rejeksi kronik●Toksisitas obat(siklosporin atau takrolimus)●Penyakit rekuren(penyakit glomerulus)●Glomerulopati transplant

“Diagnosis defenitif seringkali membutuhkan biopsi,tetapi oleh karena keterbatasan sarana dan tindakan biopsi sendiri dapat menimbulkan komplikasi serius (walaupun jarang) maka biopsi ginjal hanya di lakukan pada penderita tertentu dimana satu satunya cara untuk menegakkan diagnosis hanya dengan biopsi dan biopsi tersebut berguna untuk terapi dan prognosis.Untuk sebagian besar pasien,diagnosi di dasarkan pada gambaran klinis yang sudah dikenal dengan baik dan dari evaluasi klinis”.

PATOFISIOLOGI

Patofisiologi PGK melibatkan mekanisme awal yang spesifik,yang terkait dengan penyebab yang mendasari, selanjutnya proses berjalan secara kronis progresif yang dalam jangka panjang akan menyebabkan penurunan massa ginjal,sebagai mekanisme kompensasi maka nefron yang masih baik akan mengalami hiperfiltrasi oleh karena peningkatan tekanan dan aliran kapiler glomerulus dan selanjutnya terjadi hipertrofi

GEJALA KLINIS

Pada dasarnya gejala yang timbul pada PGK erat hubungannya dengan penurunan fungsi ginjal yaitu:

1.Kegagalan fungsi ekskresi,penurunan GFR,gangguan resorbsi dan sekresi di tubulus.akibatnya akan terjadi penumpukan toksin uremik dan gangguan keseimbangan cairan,elektrolit serta asam basa tubuh

2.Kegagalan fungsi hormonal •penurunan eritropoetin •penurunan vitamin D3 aktif •penurunan sekresi renin

Keluhan dan gejala klinis yang timbul pada PGK hampir mengenai seluruh sistem,yaitu:

Umum :• Lemah• Malaise• Gangguan

pertumbuhan• Debilitas• Edema

Kulit :• Pucat • Rapuh• Gatal

Kepala dan leher :• Feotor Uremi

Mata :Fundus hipertensi,mata merah• Fundus Hipertensi• Mata Merah

Jantung dan vesikuler :• Hipertensi• Sindroma Overload• Payah Jantung• Perikarditis uremik• tamponade

Respirasi :• Efusi Pleura• Oedem Paru• Nafas Kusmaul• Plueritis Uremik

Tulang :• Kalsifikasi di

jaringan lunak

Sendi :• Gout• pseudogout• kalsifikasi

Kepala dan leher :• Anemia,kecenderunga

n berdarah akibat penurunan fungsi trombosit

• Defisiensi imun akibat penurunan fungsi imunologis

• Fagositosis

Gastrointestinal :• Anorexia• mual• muntah• gastritis• ulkus• kolitis uremik• pendarahan saluran cerna

Ginjal :• Nokturia• poliuria• haus• proteinuria• hematuria

Syaraf:• Letargi• Malaise• Anorexia• Tremor• Kejang• Pemurunan kesadaran

Endokrin :• Intoleransi

glukosa• Resistensi

insulin• Hiperlipidemia,

penurunan kadar testosteron

• Estrogen

Sendi :• Gout• pseudogout• kalsifikasi

Kepala dan leher :• Anemia,kecenderu

ngan berdarah akibat penurunan fungsi trombosit

• Defisiensi imun akibat penurunan fungsi imunologis

• Fagositosis

EVALUASI DAN TATALAKSANA

Beberapa individu bisa termasuk dalam kelompok yang mempunyai peningkatan resiko untuk menjadi PGK walaupun tanpa kerusakan ginjal dan GFR masih dalam batas normal atau meningkat

Evaluasi klinis untuk semua pasien:-Pengukuran tekanan darah-Kreatinin serum untuk mengukur GFR-Rasio protein-kreatinin atau rasio albumin-kreatinin

pagi hari-Balance Cairan-Pemeriksaan sedimen urin atau disptik untuk deteksi

adanya sel darah merah dan sel darah putih

Evaluasi klinis untuk pasien tertentu(tergantung faktor resiko)

-USG (misalnya untuk pasien dengan gejala obstruksi saluran kemih,infeksi atau batu,riwayat keluarga penyakit ginjal polikistik)

-Elektrolit serum (Na,K,Cl,bikarbonat) -Konsentrasi urin (berat jenis atau osmolalitas) -Keasaman urin (pH)Pada pasien yang sudah ditetapkan menderita

PGK,harus di kembangkan suatu clinical action plan

Pasien dengan PGK harus dievaluasi untuk menentukan:

-Diagnosis (jenis penyakit ginjal)-Kondisi komorbid-Keparahan melalui penentuan derajat fungsi ginjal-Komplikasi,berhubungan dengan derajat fungsi

ginjal-Risiko hilangnya fungsi ginjal-Risiko penyakit kardiovaskuler-Prognosis

PENATALAKSANAAN KONSERVATIF GAGAL GINJAL KRONIS

1.Memperlambat progesi gagal ginjal a. Pengobatan hipertensi.Target penurunan tekanan

darah yang di anjurkan <140/90 mmHg b. Pembatasan asupan protein,bertujuan untuk

mengurangi hiperfiltrasi glomerulus,dengan demikian di harapkan progesivitas akan diperlambat

c. Restriksi fosfor,untuk mencegah hiperparatiroidisme sekunder

d. Mengurangi proteinuria,terdapat korelasi antara proteinuria dan penurunan fungsi ginjal terutama pada glomerulonefritis kronik dan diabetes.penghambat ACE dapat mengurangi ekskresi protein

PENATALAKSANAAN KONSERVATIF GAGAL GINJAL KRONIS

2.Mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut

Pencegahan kekurangan cairan Dehidrasi dan kehilangan elektrolit dapat menyebabkan gagal ginjal

prarenal yang masih dapat diperbaiki

Sepsis Dapat disebabkan berbagai macam infeksi,terutama infeksi

saluran kemih.ISK akan memperburuk faal ginjal dan umumnya mempunyai faktor resiko seperti adanya batu,striktur,gangguan faal kandung kemih dan hipertrofi prostat

Hipertensi yang tidak terkendali Tekanan darah umumnya meningkat sesuai dengan perburukan

fungsi ginjal.kenaikan fungsi ginjal akan menurunkan fungsi ginjal lebih lanjut akan tetapi penurunan tekanan darah yang berlebihan juga akan menyebabkan perfusi ginjal menurun

PENATALAKSANAAN KONSERVATIF GAGAL GINJAL KRONIS

Mengendalikan hiperlipidemia.Telah terbukti bahwa hiperlipidemia yang tidak terkendali

dapat mempercepat progesivitas gagal ginjal.pengobatan meliputi diet,olahraga.pada peningkatan yang berlebihan diberikan obat-obat penurun lemak darah

Obat-obat nefrotoksik Seperti amino-glikosid,OAINS(obat anti inflamasi

nonsteroid),kontras radiologi dan obat-obat yang dapat menyebabkan nefritis interstisialis akut harus di hindari

Kehamilan Pada wanita usia produktif yang mengalami gangguan

fungsi ginjal,kehamilan dapat memperburuk fungsi ginjalnya,memperburuk hipertensi,meningkatkan kemungkinan terjadinya eklamsia dan menyebabkan retardasi pertumbuhan intrauterin.

PENATALAKSANAAN KONSERVATIF GAGAL GINJAL KRONIS

3.Pengelolaan uremia dan komplikasinya

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Pasien dengan gagal ginjal lanjut sering

mengalami peningkatan jumlah cairan ekstraseluler karena retensi cairan dan natrium.Peningkatan cairan intravaskuler menyebabkan hipertensi sementara ekspansi cairan ke ruang interstisial menyebabkan edema.asupan cairan di batasi < 1 liter/hari pada keadaan berat <500 ml/hari,Natrium (NaCl) diberikan <2-4 gram per hari tergantung dari beratnya edema

PENATALAKSANAAN KONSERVATIF GAGAL GINJAL KRONIS

Asidosis metabolik Penurunan kemampuan ekskresi

beban asam pada GGK menyebabkan terjadinya asidosis metabolik,diet rendah protein 0,6 gram/hari membantu mengurangi kejadian asidosis.

PENATALAKSANAAN KONSERVATIF GAGAL GINJAL KRONIS

Hiperkalemia Terjadi akibat ekskresi kalium

melalui urin berkurang,keadaan katabolik,pemakaian obat-obatan yang meningkatkan kalium seperti spirolakton.Hiperkalemia dapat menimbulkan kegawatan jantung dan kematian mendadak akibat aritmia kordis yang fatal.

PENATALAKSANAAN KONSERVATIF GAGAL GINJAL KRONIS

Diet rendah protein Dapat memperlambat progresivitas

gagal ginjal.gejala-gejala uremia akan hilang bila protein di batasi,asalkan keperluan energi dapat di cukupi dengan baik

PENATALAKSANAAN KONSERVATIF GAGAL GINJAL KRONIS

Anemia Penyebab anemia pada GGK

multifaktorial dengan penyebab utama defisiensi eritropoetin.penyebab lainnya pendarahan dari traktus gastrointestinal,umur eritrosit yang pendek serta adanya faktor penghambat eritropoiesis(toksin uremia) malnutrisi dan defisiensi besi

PENATALAKSANAAN KONSERVATIF GAGAL GINJAL KRONIS

4.Kalsium dan fosfor Untuk mencegah terjadinya

hiperparatiroidisme sekunder,kadar fosfor serum harus

dikendalikan dengan diet rendah fosfor(terutama daging dan susu).

5.Hiperurisemia Allopurinol sebaiknya diberikan

100-300 mg.apabila kadar asam urat >10 mg/dl atau bila terdapat riwayat gout.

PROGNOSIS

TERIMA KASIH