perbedaan kadar albumin pasien penyakit ginjal …eprints.ums.ac.id/58808/1/naskah publikasi.pdf ·...

19
PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM 5 YANG TELAH MENJALANI DAN BELUM MENJALANI HEMODIALISIS RUTIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Oleh: RESI ASADILLAH MAJID J 500 140 125 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: dangminh

Post on 10-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL

KRONIK STADIUM 5 YANG TELAH MENJALANI DAN BELUM

MENJALANI HEMODIALISIS RUTIN DI RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH DR. MOEWARDI

Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Oleh:

RESI ASADILLAH MAJID

J 500 140 125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL

KRONIK STADIUM 5 YANG TELAH MENJALANI DAN BELUM

MENJALANI HEMODIALISIS RUTIN DI RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH DR. MOEWARDI

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

RESI ASADILLAH MAJID

J 500 140 125

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen

Pembimbing

Dr. Suryo Aribowo T., M.Kes., Sp.PD (KHOM)

NIK: 1058

Page 3: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL

KRONIK STADIUM 5 YANG TELAH MENJALANI DAN BELUM

MENJALANI HEMODIALISIS RUTIN DI RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH DR. MOEWARDI

OLEH:

RESI ASADILLAH MAJID

J500140125

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari ................., .............................. 2018

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Iin Novita N.M., M.Sc., Sp.PD. (.................................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Retno Sintowati, M.Sc. (.................................)

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Dr. Suryo Aribowo T., M.Kes., Sp.PD (KHOM) (.................................)

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Dekan

Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M. Kes.

NIK: 919

Page 4: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, ....................... 2018

Penulis

RESI ASADILLAH MAJID

J500140125

Page 5: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

iv

PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL

KRONIK STADIUM 5 YANG TELAH MENJALANI DAN BELUM

MENJALANI HEMODIALISIS RUTIN DI RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH DR. MOEWARDI

Abstrak

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan

dapat berakhir dengan kondisi gagal ginjal. Hemodialisis (HD) menjadi salah satu

terapi bagi penderita PGK stadium 5 dan kadar albumin befungsi untuk

mengetahui daya tahan penderita PGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perbedaan kadar albumin pasien PGK stadium 5 yang belum dan telah menjalani

HD rutin di RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini bersifat analitik observasional

dengan rancangan penelitian cross sectional dan subjek penelitian adalah

penderita PGK stadium 5 yang belum dan telah menjalani HD rutin di RSUD Dr.

Moewardi. Untuk teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive

sampling dan menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian ini menggunakan 82

sampel, terdiri dari 41 pasien PGK yang telah menjalani HD rutin dan 41 pasien

PGK yang belum menjalani HD rutin. Setelah itu, diketahui perbedaan kadar

albumin pada pasien PGK yang belum menjalani HD 3,37±0,562 gr/dL dan pasien

PGK yang telah menjalaninya 3,79±0,469 gr/dL. Kesimpulan penelitian ini yaitu

kadar albumin pasien PGK stadium 5 yang telah menjalani HD rutin lebih baik

daripada yang belum menjalaninya.

Kata kunci: penyakit ginjal kronik, kadar albumin, hemodialisis

Abstract

Chronic kidney disease (CKD) is a disease with a varied etiology and may end up

with a condition of renal failure. Hemodialysis (HD) is one of the therapies for

stage 5 CKD patients. Albumin levels is a predictor of the endurance of patients

with CKD. This study aims to know the difference of albumin levels in patients

with stage 5 CKD who has had and has not had the routine HD in RSUD Dr.

Moewardi. This study is an observational analytic research with cross sectional

study design and the subjects were patients with stage 5 CKD who has had and

has not had the routine HD at Dr. Moewardi. Sampling technique performed with

purposive sampling technique and used Mann-Whitney test. This study used 82

sample, consists of 41 patients with stage 5 CKD who has had the routine HD and

41 patients with stage 5 CKD who has not had that therapy. It’s known that the

differences of albumin levels in patients who has not had the HD were 3,37±0,562

gr/dL and patients who has had the HD were 3,79±0,469 gr/dL. The conclusion is

albumin levels in patients with stage 5 CKD who has had the routine HD is better

than the patients who has not had the HD.

Keywords: chronic kidney disease, albumin levels, hemodialysis

Page 6: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

1

1. PENDAHULUAN

United States Renal Data System (USRDS) melaporkan bahwa pada tahun

2013 di Amerika Serikat, kejadian penyakit ginjal kronik sebanyak 117.162

kasus (USRDS, 2015). Menurut WHO, Indonesia akan mengalami

peningkatan kejadian penyakit ginjal kronik sebesar 41,4% tahun 1995-2025

dan menurut Persatuan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), di Indonesia

terdapat 70.000 penderita penyakit serupa, dan akan bertambah sekitar 10%

tiap tahunnya (Tandi, Mongan, & Manoppo, 2014).

Berdasarkan data yang didapat dari Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi

penyakit ginjal kronik di Indonesia khususnya di daerah Jawa Tengah sebesar

0,3%. Klaten merupakan kota di Jawa Tengah yang memiliki prevalensi

penyakit ginjal kronik tertinggi, yaitu mencapai angka 0,7%. Dari hasil

penelitian Riskesdas juga diketahui bahwa prevalensi penyakit ginjal kronik

meningkat seiring bertambahnya umur. (Riskesdas, 2013).

Populasi penderita penyakit ginjal kronik di Amerika Serikat yang

menjalani dialisis (hemodialisis dan dialisis peritoneal) meningkat 1,9% dari

tahun 2012 ke tahun 2013 mencapai 113.944 pasien, dan hasil ini meningkat

24% jika dibandingkan pada tahun 2000. Meningkatnya jumlah ini juga

dialami oleh populasi penderita penyakit ginjal kronik yang melakukan

tranplantasi ginjal (USRDS, 2015).

Menurut data IRR (Indonesian Renal Registry) yang didapat dari 249 renal

unit yang melaporkan, 30.554 pasien aktif menjalani hemodialisis pada tahun

2015, dengan prevalensi gagal ginjal akut pada gagal ginjal kronik 4%, gagal

ginjal akut 7%, dan gagal ginjal kronik 89%. Meningkatnya gagal ginjal akut

yang menjalani dialisis diakibatkan kondisi penyakit tersebut berat dan

dilakukan terapi pendukung ginjal (PERNEFRI, 2015).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kubrusly (2012), mengatakan

bahwa tingkat albumin setelah dilakukan hemodialisis mengalami

peningkatan sehingga status protein pasien lebih baik dan risiko kematian

akibat kekurangan gizi rendah. Albumin merupakan penanda biokimia yang

umum digunakan untuk mengetahui status nutrisi pasien hemodialisis. Kadar

Page 7: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

2

albumin yang rendah akan meningkatkan angka dari mortalitas dan morbiditas

(Kubrusly, 2012).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pupim (2007), mengatakan bahwa

pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis mengalami

penurunan jumlah albumin. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi malnutrisi

yang dialami oleh pasien ketika menjalani terapi hemodialisis. Pada penelitian

lain, dikatakan bahwa asupan gizi yang tidak adekuat dan inflamasi pada

kondisi malnutrisi dapat menurunkan konsentrasi serum albumin (Lajuck,

Moeis, & Wongkar, 2016). Pada penelitian oleh Agus (2009), mengatakan

bahwa penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis

merasakan banyak problem mental, yang mana dilihat pada rerata skor Status

Mental Health-nya yang rendah dan juga mengalami malnutrisi. Kondisi

malnutrisi ini dapat dilihat dari kadar albumin plasma yang ada di dalam

tubuh mengalami penurunan.

Dari uraian sebelumnya dapat diketahui bahwa penelitian mengenai

perbedaan kadar albumin pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang telah

menjalani dan belum menjalani hemodialisis rutin di Jawa Tengah dan

Surakarta masih terbatas. Hal ini yang memotivasi penulis untuk melakukan

penelitian tentang perbedaan kadar albumin pasien penyakit ginjal kronik

stadium 5 yang telah menjalani dan belum menjalani hemodialisis rutin.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasi analitik cross-

sectional. Penelitian dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan

Oktober 2017 hingga Januari 2018. Populasi target dalam penelitian ini

adalah pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang belum dan telah

menjalani hemodialisis di RSUD Dr. Moewardi sedangkan populasi

terjangkau pada penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik yang

belum dan telah menjalani hemodialisis di RSUD Dr. Moewardi di bagian

Poli Klinik Penyakit Dalam pada bulan Agustus 2015 hingga Agustus 2017.

Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah

total sampel 82 pasien. Purposive Sampling yaitu teknik memilih responden

Page 8: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

3

berdasarkan pertimbangan subyektif dan praktis (Sastroasmoro & Ismael,

2014). Pada penelitian ini yang menjadi kriteria dalam pemilihan sampel

adalah pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang telah dan belum

menjalani hemodialisis di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Moewardi.

Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik stadium

5 yang belum dan telah menjalani hemodialisis, hemodialisis rutin (minimal 2

kali per minggu), dan usia 18-65 tahun, laki-laki atau perempuan. Untuk yang

dieksklusikan adalah pasien dengan data rekam medik tidak lengkap, pasien

dengan penyakit komorbid hepar, pasien PGK et causa Systemic Lupus

Eritematous, dan pasien PGK et causa Multiple Myeloma. Instrumen

penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah rekam medik pasien.

Hasil data tersebut dianalisis dengan uji Mann-Whitney, karena pada uji

normalitas distribusi data tidak normal. Seluruh data yang diperoleh diolah

dengan menggunakan SPSS versi 23 for Windows.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Subjek yang diteliti pada penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal

kronik stadium 5 yang belum dan telah menjalani hemodialisis rutin di

RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2017 -

awal Januari 2018. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara

meneliti data catatan rekam medis penderita penyakit ginjal kronik

stadium 5 pada periode Agustus 2015 – Agustus 2017. Sampel yang

memenuhi kriteria restriksi berjumlah 82 rekam medis yang terdiri dari 41

rekam medis pasien PGK stadium 5 yang belum menjalani hemodialisis

dan 41 rekam medis pasien PGK stadium 5 yang telah menjalani

hemodialisis. Pada penelitian ini dilakukan pencatatan kadar albumin

plasma sebagai variabel terikat dan status hemodialisis rutin sebagai

variabel bebas. Untuk karakteristik subjek penelitian dapat dijelaskan

sebagai berikut.

Page 9: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

4

1. Karakteristik Subjek Penelitian

Tabel 1. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik Kelompok N Persentase Total (%)

Jenis Kelamin

Laki-laki PGK 5 Non

HD

17 20,7%

42(51,2)

PGK 5 HD 25 30,5%

Perempuan PGK 5 Non

HD

24 29,3%

40(48,8)

PGK 5 HD 16 19,5%

Sumber: SPSS 23 for windows, 2018

Pada Tabel 1 menunjukkan distribusi subjek berdasarkan jenis

kelamin. Berdasarkan tabel tersebut, jumlah penderita penyakit ginjal

kronik stadium 5 yang belum dan telah menjalani hemodialisis rutin

lebih banyak pada laki-laki, yaitu dengan jumlah 42 pasien (51,2%)

dibandingkan dengan yang perempuan dengan jumlah 40 pasien

(48,8%).

Tabel 2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Karakteristik Kelompok N Persentase Total (%)

Usia

18-40 tahun PGK 5 Non

HD

9 11,0%

17(20,7)

PGK 5 HD 8 9,8%

41-65 tahun PGK 5 Non

HD

32 39,0%

65(79,3)

PGK 5 HD 33 40,2%

Sumber: SPSS 23 for windows, 2018 Tabel 1. Distribusi Subjek Penel itian Berdasarkan Usi a Untuk distribusi subjek penelitian berdasarkan usia, didapatkan

bahwa jumlah pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang belum dan

telah menjalani hemodialisis terbanyak pada kategori usia 41-65 tahun,

dengan jumlah 65 pasien (79,3%).

Tabel 3. Distribusi Data Albumin Berdasarkan Mean

Karakteristik Mean±SD P value

PGK 5 non HD 3,37±0,562 0,000

PGK 5 HD 3,79±0,469

Sumber: SPSS 23 for windows, 2018 Tabel 2. Distribusi Data Albumin Berdasarkan M ean

Page 10: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

5

Dari Tabel 3 diketahui mean ± SD dari kadar albumin plasma pada

pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang belum menjalani

hemodialisis rutin adalah 3,37±0,562. Pada pasien penyakit ginjal

kronik stadium 5 yang belum menjalani hemodialisis rutin didapatkan

mean ± SD kadar albumin plasma sebesar 3,79±0,469. Jadi untuk

kelompok yang telah menjalani hemodialisis rutin memiliki rerata kadar

albumin plasma yang lebih besar daripada yang belum menjalani

hemodialisis rutin.

Tabel 4. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Variabel Lain

Karakteristik Kelompok N Persentase Total (%) Rerata

Diabetes

Mellitus

Ya PGK 5 Non

HD

10 12,2%

22(26,8)

PGK 5 HD 12 14,6%

Tidak PGK 5 Non

HD

31 37,8%

60(73,2)

PGK 5 HD 29 35,4%

LFG PGK 5 Non

HD

7,79±3,53

PGK 5 HD 7,16±2,91

Sumber: SPSS 23 for windows, 2018

Pada Tabel 4 menjelaskan distribusi subjek penelitian berdasarkan

variabel lain. Variabel yang diteliti adalah diabetes mellitus dan laju

filtrasi glomerulus. Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa kelompok yang

tidak memiliki riwayat diabetes mellitus pada pasien PGK 5 non HD

dan PGK 5 HD lebih banyak dibandingkan yang memiliki riwayat

diabetes mellitus pada penelitian ini. Tercatat sebanyak 60 pasien

(73,2%) yang mana 31 pasien (37,8%) belum menjalani hemodialisis

dan 29 pasien (35,4%) sudah menjalani hemodialisis tidak memiliki

riwayat penyakit diabetes mellitus. Untuk pasien PGK 5 non HD

memiliki rerata LFG sebesar 7,79±3,53 yang lebih besar dibandingkan

PGK 5 HD yaitu sebesar 7,16±2,91.

Page 11: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

6

2. Analisis Data

Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan program

SPSS untuk menguji secara statistik perbedaan kadar albumin pada

pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang belum dan telah menjalani

hemodialisis rutin. Sebelum masuk ke dalam tahap analisis data,

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui apakah

data terdistribusi secara normal atau tidak. Jika data yang dimasukkan

terdistribusi secara normal maka dilanjutkan dengan uji T tidak

berpasangan. Apabila data tidak normal dilakukan transformasi data

terlebih dahulu. Jika setelah ditransformasi data tetap tidak normal,

maka digunakan uji Mann Whitney (Sastroasmoro & Ismael, 2014).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk penelitian ini menggunakan uji

Shapiro-Wilk, karena jumlah sampel masing-masing kelompok

adalah 41 atau <50. Sebaran data dapat dikatakan normal

apabila nilai p pada uji normalitas Shapiro-Wilk lebih dari 0,05,

sedangkan data dikatakan tidak normal apabila nilai p kurang

dari 0,05 (Dahlan M. , 2011). Pada Tabel 10 di bawah ini

menunjukkan hasil uji normalitas nilai p variabel kadar

albumin plasma.

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data Shapiro-Wilk

Shapiro-Wilk

Penyakit Ginjal

Kronik Statistic Df Sig.

Kadar

Albumin

Plasma

Non-

Hemodialisis 0,918 41 0,006

Hemodialisis 0,962 41 0,179

Sumber: SPSS 23 for windows, 2018 Tabel 3. H asil Uj i Normalitas D ata Shapiro-Wilk Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa hasil distribusi data

kadar albumin plasma pada pasien penyakit ginjal kronik yang

belum menjalani hemodialisis tidak normal dengan nilai

p<0,05. Sedangkan pasien penyakit ginjal kronik yang telah

menjalani hemodialisis memiliki data yang normal dengan nilai

Page 12: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

7

p>0,05. Dengan hasil tersebut, maka perlu dilakukan

transformasi data untuk menormalkan data.

b. Transformasi Data

Tabel 6. Hasil Transformasi Data Shapiro-Wilk

Shapiro-Wilk

Penyakit Ginjal

Kronik Statistic Df Sig.

Kadar

Albumin

Plasma

Non-

Hemodialisis 0,954 41 0,093

Hemodialisis 0,917 41 0,006

Sumber: SPSS 23 for windows, 2018 Tabel 4. H asil Tr ansformasi Data Shapiro-Wilk

Dari data hasil transformasi dapat diketahui proses

transfromasi data tidak berhasil menormalkan data. Sehingga

untuk uji hipotesis yang digunakan adalah uji alternatif T tes

tidak berpasangan, yaitu menggunakan uji Mann-Whitney.

c. Uji Mann-Whitney

Hasil dari uji Mann-Whitney untuk menguji perbedaan

kadar albumin pada pasien penyakit ginjal kronik staidum 5

yang belum dan telah menjalani hemodialisis rutin dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 7. Hasil Analisis Data Menggunakan Uji Mann-Whitney

Albumin

Mann-Whitney U 411.500

Z -3.987

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Sumber: SPSS 23 for windows, 2018

Dari tabel 7 menunjukan bahwa hasil Mann-Whitney

didapatkan hasil sebesar 0,000. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar

albumin pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang

belum dan telah menjalani hemodialisis rutin, karena nilai p

pada uji tersebut adalah p<0,05.

Page 13: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

8

3.2 Pembahasan

Pada Tabel 1 membahas mengenai distribusi penyakit ginjal kronik

yang belum dan telah menjalani hemodialisis berdasarkan jenis kelamin.

Dari hasil uji didapatkan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak

dibandingkan jumlagh perempuan. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh

Putri (2016) pada penelitiannya, bahwa jenis kelamin laki-laki lebih

banyak dibandingkan perempuan. Hasil ini juga sama dengan data statistik

Screening and Early Evaluation of Kidney Disease study yang

menunjukkan bahwa pasien laki-laki (61%) lebih banyak dari perempuan

(39%). Sebagian besar laki-laki yang menderita penyakit ginjal kronik

disebabkan karena pola makan yang tidak teratur dan kemungkinan

mengkonsumsi minuman beralkohol (Putri, 2016).

Pada Tabel 2 dapat diketahui distribusi penyakit ginjal kronik pada

pasien yang belum dan telah menjalani hemodialisis berdasarkan usia.

Dari hasil uji didapatkan bahwa usia dewasa tua (41-65 tahun) lebih

banyak ditemukan daripada usia dewasa muda (18-40 tahun). Hasil yang

sama juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh (Tjekyan,

2014). Bertambahnya usia mempengaruhi anatomi, fisiologi, dan sitologi

dari ginjal. Ginjal akan mengalam atrofi dan berkurangnya korteks ginjal

seiring bertambahnya usia. Adanya penebalan membran basal glomerulus

dan ekspansi mesangium glomerular dapat mengakibatkan terjadinya

glomerulosklerosis yang merupakan patofisiologi awal penyakit ginjal

kronik (Tjekyan, 2014).

Tabel 3 membahas mengenai rerata kadar albumin plasma pada pasien

penyakit ginjal kronik yang belum dan telah menjalani hemodialisis rutin.

Didapatkan bahwa pasien penyakit ginjal kronik yang telah menjalani

hemodialisis memiliki rerata albumin lebih tinggi dibandingkan yang

belum hemodialisis. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kubrusly (2012) bahwa tingkat albumin setelah dilakukannya

hemodialisis lebih tinggi dibandingkan yang belum hemodialisis. Pasien

yang menjalani hemodialisis mengalami kehilangan protein selama

Page 14: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

9

hemodialisis berlangsung. Dengan pemenuhan protein yang baik dan pola

makan yang teratur, maka kebutuhan protein dalam tubuh tetap terjaga

dan kadar albumin plasma baik (Kubrusly, 2012).

Berdasarkan data hasil uji statistik pada Tabel 4, pasien penyakit ginjal

kronik dengan riwayat diabetes mellitus tidak lebih banyak dengan yang

tidak memiliki riwayat diabetes mellitus. Menurut data yang dilaporkan

oleh PERNEFRI (2012), pasien penyakit ginjal kronik dengan etiologi

paling sering ditemukan adalah penyakit ginjal hipertensi. Sedangkan

etiologi karena diabetes mellitus tidak lebih banyak dibandingkan

penyakit ginjal hipertensi (Haryanti, 2015). Pada hasil uji statistik untuk

melihat rerata laju filtrasi glomerulus, didapatkan rerata laju filtrasi

glomerulus pasien penyakit ginjal kronik yang belum menjalani

hemodialisis lebih tinggi dibandingkan yang sudah menjalani

hemodialisis.

Hasil uji normalitas data Shapiro-Wilk pada penelitian ini tidak normal

dan setelah dilakukan transformasi tidak berhasil menormalkan data,

sehingga dilakukan uji Mann-Whitney. Hasil dari uji Mann-Whitney

didapatkan nilai p<0,001. Sehingga dapat diambil kesimpulan terdapat

perbedaan bermakna kadar albumin pada pasien penyakit ginjal kronik

stadium 5 yang belum dan telah menjalani hemodialisis rutin. Hasil ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kubrusly

(2012) bahwa kadar albumin pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis rutin menjadi lebih baik dibandingkan yang belum menjalani

hemodialisis.

Albumin merupakan protein yang disintesis di hepar yang membentuk

lebih dari 50% protein plasma total. Kadar albumin dapat mengalami

penurunan pada orang-orang dengan status nutrisi yang kurang baik,

penyakit hati lanjut, atau orang-orang dengan kondisi katabolik yang

berhubungan dengan kanker atau penyakit inflamasi (Nerscomite, 2010).

Secara umum albumin digunakan sebagai penanda biokimia dan nutrisi

pokok pada pasien penyakit ginjal kronik, karena mudah diukur dan dapat

Page 15: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

10

dikaitkan dengan kondisi klinis penyakit ginjal kronik. Kondisi

hipoalbuminemia juga sering dikorelasikan dengan peningkatan mortalitas

dan morbiditas pasien penyakit ginjal kronik (Kubrusly, 2012).

Albumin memiliki fungsi mempertahankan tekanan onkotik plasma

sehingga menghindari terjadinya edema. Albumin juga sangat penting

untuk transportasi berbagai molekul, termasuk bilirubin, asam lemak

bebas, obat-obatan, dan hormon. Penurunan kadar albumin menyebabkan

gangguan homeostasis normal dan metabolisme serta distribusi obat dan

molekul lainnya, sehingga pemberian obat perlu dilakukan penyesuaian

(Nerscomite, 2010).

Kondisi hipoalbuminemia sangat sering ditemukan pada penderita

penyakit ginjal kronik. Selain terapi hemodialisis untuk penderita penyakit

ginjal kronik, terdapat terapi albumin yang mana dipakai sebagai terapi

suplemen pada kondisi hipoalbuminemia. Namun, terapi suplemen

albumin memiliki beberapa efek samping meskipun pengobatannya

terbilang mudah dan praktis. Pemberian suplemen albumin pada penderita

penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dapat menyebabkan

intoksikasi aluminium dan retensi Na (Fahmia, 2012). Terapi untuk

penderita penyakit ginjal kronik dengan berbagai gejalanya dapat

dilakukan terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis, terapi spesifik

terhadap penyakit dasarnya, memperlambat perburukan ginjal dengan

mengurangi beban filtrasi ginjal, dan pencegahan dan terapi terhadap

komplikasi dan penyakit kardiovaskular (Suwitra, 2014).

3.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah tidak diketahui hubungan sebab

akibat secara jelas dikarenakan metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah cross sectional. Keterbatasan data yang tercantum dalam rekam

medis pasien juga memengaruhi pengambilan data penelitian. Terdapat

beberapa pasien yang setelah hemodialisis hanya diperiksa kreatinin dan

ureum saja tanpa diperiksa kadar albumin plasma.

Page 16: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

11

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar albumin pasien

penyakit ginjal kronik stadium 5 yang telah menjalani dan belum menjalani

hemodialisis rutin di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. Penulis

menyarankan untuk pada penelitian berikutnya dapat mengggunakan desain

penelitian lain untuk mengetahui hubungan sebab akibat yang lebih jelas,

misalnya menggunakan desain penelitian case control atau cohort. Kemudian

penggunaan jumlah sampel yang lebih banyak dengan kriteria restriksi yang

lebih ketat pada penelitian selanjutnya. Pada penelitian selanjutnya dapat

digunakan sampel kelompok yang berpasangan, agar dapat diketahui

hubungan sebab akibat yang lebih jelas dan dapat diketahui manifestasi klinis

yang mungkin terjadi selama menjalani terapi hemodialisis.

PERSANTUNAN

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang dalam

kepada: Prof. DR. Dr. EM. Sutrisna., M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Surakarta, dr. Erika Diana Risanti, M.Sc., selaku

Kepala Biro Skripsi, dr. Suryo Aribowo Taroeno., M.Kes, Sp.PD (KHOM),

selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi

bagi penulis dari awal penyusunan hingga akhir penulisan skripsi ini, dr. Iin

Novita Nurhidayati Mahmuda., M.Sc, Sp.PD, selaku penguji skripsi satu, dr.

Retno Sintowati, M.Sc, selaku penguji skripsi dua. Kemudian tidak lupa penulis

mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pihak-pihak di RSUD Dr.

Moewardi yang telah meberikan izin untuk melakukan penelitian ini sehingga

penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dan baik, keluarga penulis, jajaran staff

administrasi, dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi

ini.

Page 17: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

12

DAFTAR PUSTAKA

Fahmia, N. 2012. Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi pada

Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Rawat Jalan

di RSUD Tugurejo Semarang. JURNAL GIZI, 1(1).

Haryanti, I. 2015. Terapi Konservatif dan Terapi Pengganti Ginjal sebagai

Penatalaksanaan pada Gagal Ginjal Kronik. Majority, 4.

Kubrusly, M. 2012. Comparative Analysis of Pre- and Post-Dialysis Albumin

Levels as Indicators of Nutritional and Morbidity and Mortality Risk in

Hemodialysis Patients. J Bras Nefrol, 27-35.

Lajuck, K., Moeis, E., & Wongkar, M. 2016. Status Gizi pada Pasien Penyakit

Ginjal Kronik Stadium 5 yang Menjalani Hemodialisis Adekuat dan Tidak

Adekuat. Jurnal e-Clinic (eCl), 4(2).

Nerscomite. 2010. Nutrisi Pada Penderita Dialisis. Surabaya: UNAIR.

PERNEFRI. 2015. Indonesian Renal Registry. PERNEFRI.

Pupim, L., Flakoll, P., & Ikizler, T. 2007. Exercise Improves Albumin Fractional

Synthetic Rate in Chronic Hemodialysis Patients. Journal of Clinical

Nutrition, 61(5), 686-689.

Putri, T. 2016. Gambaran Kadar Albumin Serum pada Pasien Penyakit Ginjal

Kronik Stadium 5 Non Dialisis. Jurnal eBm, 4(1).

Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan RI.

Sastroasmoro, S., & Ismael, S. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Sagung Seto.

Suwitra, K. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Dalam

Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: Interna Publishing.

Tandi, M., Mongan, A., & Manoppo, F. 2014. Hubungan Antara Derajat Penyakit

Ginjal Kronik dengan Nilai Agregasi Trombosit di RSUP

Prof.DR.R.D.Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik, 2, Nomor 2, 509.

Tjekyan, S. 2014. Prevalensi dan Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik di RSUP

Dr. Mohammaad Hoesin Palembang Tahun 2012. MKS, 4.

Tokala, B. F. 2015. Hubungan Antara Lamanya Menjalani Hemodialisis Dengan

Tingkat Kecemasan Pada Pasien Dengan Penyakit Ginjal Kronik Di Rsup

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCl), 3.

USRDS. 2015. United States Renal Data System: Incidence, Prevalence, Patient

Characteristics, and Treatment Modalities. 2.

Page 18: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

13

Widyatmoko, A. 2009. Kadar Albumin dan Perbedaan Kualitas Hidup Penderita

Gagal Ginjal Terminal Saat Menjalani Hemodialisis dan Setelah Pindah

Ke Dialisis Peritoneal Mandiri Berkesinambungan di RS Dr. Sardjito

Yogyakarta. Mutiara Medika, 9(2), 01-06.

Page 19: PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PASIEN PENYAKIT GINJAL …eprints.ums.ac.id/58808/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit dengan etiologi beragam dan dapat

14