pengantar praktikum mikrobiologi

Upload: faiz-nizam

Post on 16-Oct-2015

206 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    1/44

    I. TATA TERTIB DI LABORATORIUM(1) Jangan membiasakan menempelkan etiket (label) dengan air liur (ludah).(2) Dilarang makan,minum dan merokok dalam laboratorium.(3) Untuk membersihkan lensa mikrokop janganlah mengunakan saputagan atau bahan

    bahan lainnya selain dari pada lap yang telah disediakan .

    (4) Setiap tiga mahasiswa membentuk satu kelompok tetap yang bertanggung jawab ataspenggunaan alat- alat/zat kimia yang telah disediakan pada tempatnya serta diwajibkan

    selalu menjaga kebersihan dan kerapihan meja praktikum.

    (5) Setelah selesai praktikum setiap kelompok harus membereskan kembali semua alat alatpada tempat nya ,dan jangan lupa mematikan api.

    (6) Segera setelah dipakai ,alatalat selalu harus dibakar.(7) Mahasiswa yang karena kelalaiannya menyebabkan alat alat laboratorium rusak /pecah

    diwajibkan untuk mengganti paling lambat sebulum ujian praktikum diselenggarakan.

    (8) Harap diperhatikan baik-baik cara penggunaan mikroskop, jangan sampai anda dirugikankarena ketidak tahuan cara menggunakan alat tersebut. Setiap kali praktikum gunakanlah

    mikroskop dengan nomor yang tetap.

    (9) Satu minggu setelah melakukan praktikum setiap mahasiswa diwajibkan membuat laporan.(10)Jangan memulai praktikum sebelum anda membaca dan memahami apa yang harus anda

    kerjakan.

    (11)Catat semua hasil pengamatan yang anda peroleh untuk laporan dan kalau perlu, disertaigambargambar.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    2/44

    I. MIKROSKOPMikroskop adalah suatu alat untuk melihat jasadrenik, termasuk bakteri. Oleh sebab itu

    mikroskop erat sekali hubungannya dengan mikrobiologi mengingat kecilnya mikroorganisme.

    Sedangkan untuk melihat virus tidaklah dapat menggunakan mikroskop biasaakan tetapi harus

    menggunakan mikroskop eiektron.Dengan demikian secara garis besarnya mikroskop dibagi atas

    dua macam, yaitu (1)mikroskop biasa atau mikroskopn cahaya, dan (2)mikroskop elekteron.

    Mikroskop yang bias kita gunakan adalah mikrokop cahaya dari tipe bright field,yaitu tipe

    dengan lapangan pandangan yang disinari (diteragi )sedangkan opjeknya sendiri

    gelap.Disamping mikroskop tipe bright field. Juga dikenal mikroskop tipe dark fieed yaitu tipe

    dengan obkjek yang disinari sedangkan lapangan pandangan gelap, mikroskop ultraviolet, yaitu

    mikroskop yang menggunakan sinar ultra violet, miskroskop fase kontras ,yaitu mikroskop yang

    dilengkapi dengan diafragma dan lensa objektif khusus sehingga dapat membedakan stuktur

    dengan jelas .

    Mikroskop electron adalah mikroskop yang menggunakan sinar electron sehingga

    mampu

    membuat pembesaran 10 000 30 000 kali. Mikroskop ini selain dapat digunakan untuk

    melihat virus juga dapat digunakan untuk melihat bakteriophage, struktur bakteri, molekul

    protein, dan lain-lain. Terdapt dua tipe mikroskop, yaitu (1) tipe monokuler, dan (2) tipe

    binokuler. Yang sering digunakan untuk mempelajari mikroorganisme adalah mikroskop tipe

    monokuler. Pada garis besarnya mikroskop terdiri atas dua bagian,

    Yaitu :

    (1) Bagian mekanik yang meliputi statif, tubus, revolver, meja benda, makrometer,micrometer danpengatur kondensor, dan

    (2) Bagian optic yang meliputi lensa okuler, lensa obyektif, kondensor dan cerminpengatur cahaya.

    Gambaran yang lebih jelas dari mikroskop dapat di lihat di bawah ini.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    3/44

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    4/44

    CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP

    (1) Sebelum menggunakan mikroskop terlebih dahulu anda periksa apakah alat optic danmekaniknya lengkap atau tidak. Bersihkan dengan kain flanel, dan apabila lensa berlemak

    bersihkanlah dengan kapas yang dibasahi dengn xilol.

    (2) Carilah tempat dengan sinar matahari yang cukup terang.(3) Periksa kunci makrometernya. Bila masih terkunci bukalah (tekan) kunci tersebut.(4) Atur cahaya yang masuk, dengan cara memutar micrometer berlawanan dengan arah jarum

    jam sampai mencapai maksimum. Pergunakan lensa obyektif dengan pembesaran 10 x.

    naikkan kondenor maksimum, buka diafragma, atau cermin , putar makrometer sesuai

    dengan arah jarum jam sampai diperoleh cahaya yang cukup terang. Bila sumber cahaya

    lemah pkilah cermin cekung supaya terkumpul.

    (5) Letak mikroskop jangan di rubah lagi.(6) Letakkan obyek gelas di atasmeja preparat dengan baik sehingga preparat (film) nya sendiri

    terletak tepat di bawah lensa obyektif. Untuk melihat preparat hidup, misalnya untuk

    melihat gerak bakteri, pergunakanlah lensa obyektif 45 x, putar micrometer sesuai dengan

    arah jarum jam sehingga diperoleh pandangan yang luas jelas.

    (7) Untuk melihat preparat yang di warnai, pergunakanlah lensa dengan pembesaran kuat(lensa obyektif 100 x). untuk keperluan ini harus selalu kita gunakan minyak imersi

    (immersion oil) yang diteteskan langsung di atas flim. Kegunaan minyak imersi ialh untuk

    mengumpulkan cahaya ; dan dalam hal ini tidak digunakan gelas penutup. Setelah preparat

    diletakkan di atas meja preparat, putarlah micrometer searah dengan jarum jam sampai

    maksimum, kemudian putar makrometer ke arah yang sama sampai maksimum dan lensa

    obyektif mengenai minyak imersi. Puter kembali micrometer ke kiri pelan pelan sambil

    diamati dan terlihat pandangan yang jelas.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    5/44

    II. BAKTERI BULUK DAN RAGIMenurut BERGEY (1957) dalam bukunya Bergeys Manual of Determinative

    Bacteriology , dunia tumbuh-tumbuhan dibagi atas lima division, yaitu (1) Protophyta

    (antara lain bakteri dan virus), (2) Thallophyta (antara lain buluk dan ragi), (3)

    Bryophyta (lumut), (4) Pteridophyta (paku-pakuan), dan (5) Spermatophyta (tanaman

    berbunga).

    Beberapa dari divisio (1) dan (2),yaitu bakteri, virus, protozoa, mold (buluk) dan ragi

    (yeast) ,dipelajari secara mendalam dalam suatu ilmu yang disebut Mikri biologi, yaitu

    ilmu yang mempelajari jasad renik (mikroorganisme). Dalam divisio Thallophyta

    terdapat golongan Eumycetes yang terdiri dari empat kelas, yaitu ascomycetes,

    Basidiomycetes, Phycomycetes, dan Deuteromycetes (Fungi Imperfecty). Dari kelas

    Phycomycetesterdapat contoh yang terkenal, seperti Rhyzopusdan Mucor, yang sering

    terdapat sebagai kontaminan pada biakan bakteri.

    Ragi mempunyai cirri-ciri khusus, antara lain berukuran 5,0 10,0 U, dapat tumbuh

    pada media buatan, unicellular, dan bereproduksi secara sexual atau asexual. Beberapa

    ragi ada yang berguna bagi industri untuk proses permentasi atau berguna di pabrik

    makanan dalam kaleng, ada yang dapat menyebabkan kerusakan pada kayu dan kain,

    dan ada juga yang dapat menyebabkan penyakit atau menambah kesuburantanah.

    Banyak ragi yang mempunyai peranan dalam industri, misalnya true yeast digunakan

    dalam proses pembuatan roti, bottom yeast dalam proses pembuatan bir,top yeast

    dalam peroses destilasi alkohol ,wild yeast dalam proses pembuatan anggur (wine) ,dan

    false yeast sering kali menybabkan ferementasi yang tidak diinginkan.

    Buluk tidak banyak berbeda dengan ragi hanya saja buluk mempunyai hypha,yaitu

    bulu- bulu kasar dan panjang,dan kumpulan hypha disebut mycelium. Buluk

    mempunyai ciriciri

    Khusus ,antara lain berukuran 5.0 U atau lebih ,dapat tumbuh pada media buatan

    ,multicelluler dan berreproduksi secara asexual dan asexual . Beberapa buluk ada yangberguna dalam industri ,ada yang dapat menghasilkan antibiotik dan ada pula yang

    merusak kayu atau menyebabkan penyakit pada tanaman.

    Bakteri mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga tidak dapat terlihat tanpa

    menggunakan mikrokop. Dalam keadaan biasa tidak pernah dapat melihat satu sel

    bakteri dan hanya dalam bentuk koloni saja bakteri dapat terlihat. Cirri-ciri khusus dari

    bakteri antara lain berukuran 0.5-50.0 U, uniseluler, dapat tumbuh pada media buatan,

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    6/44

    dan bereproduksi dengan cara membelah diri. Beberapa bakteri ada yang berguna

    dalam industry, ada yang dapat menghasilkan antibiotika dan ada pula yang dapat

    meningkatkan kesuburan tanah atau menyebabkan penyakit pada tanaman.

    Biakan yang terdiri dari hanya satu species/strain bakteri disebut biakan murni,

    sedangkan bikan yang terdiri lebih dari satu species/strain bakteri disebut biakan

    campuran. Kebanyakan mikroorganisme dapat tumbuh pada media buatan yang pada

    dasarnya dapat digolongkan dalam tiga golongan, yaitu :

    (1) Natural media, bersal dari potongan-potongan buah-buahan, sayuran ataujaringan binatang(daging).

    (2) Culture media, berasal dari pepton, ekstrak tanaman,agar atau senyawa kimialainya.

    (3) Synthetic media, berasal dari zat kimia murni.Biasanya media dasar dibuat dari bulyon (air kaldu) atau ekstrak kentang/toge

    dicampur dengan pepton, NaCL, aquadest dan agar. Apabila dalam suatu biakan

    tumbuh mikroorganisme yang tidak dikendaki, peristiwa ini disebut

    kontaminasi. Sebaliknya apabila ke dalam suatu bahan kita tanamkan

    mikroorganisme maka peristiwa ini disebut inokulasi. Biasanya

    menginokulasikan suatu bakteri memerlukan waktu untuk member kesemptan

    kepada bakteri untuk tumbuh dan waktu ini disebut masa inkubasi.

    Untuk menghindari kontaminasi, maka semua alat dan bahan yang akan

    digunakan di laboratorium harus steril (bebas mikroorganisme).

    PRAKTIKUM I

    MELIHAT BENTUK DAN UKURAN BEBERAPA MACAM BAKTERI, BULUK DAN RAGI

    TUJUAN :

    Praktikum ini bertujuan untuk membandingkan morfologi (bentuk, ukuran dan

    susunan) bakteri dengan buluk dan ragi.

    BAHAN DAN ALAT

    Bhan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah (1) preparat jadi dari

    beberpa species bakteri, buluk dan ragi, dan (2) oil immersion dan mikroskop.

    CARA KERJA

    Cara kerja praktikum ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    7/44

    (1) Amati preparat yang sudah disediakan dengan pembesaran yang sesuai,(2) Bandingkan bentuk, ukuran dan susunan dari mikroorganismr yang anda lihat.(3) Catat dan gambar apa yang anda lihat.

    IV PENGECATAN

    Bakteri bersifat transparant, berukuran kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata

    telanjang. Untuk mengetahui struktur, morfologi dan sifat kimia bakteri, kita perlu malakukan

    pengecatan terhadap bakteri tersebut. Pengecatan bakteri tergantung dari sifat fisik dan

    kimiawi zat warna tersebut. Persenyawaan zat warna harus memiliki komponen komponen

    warna dalam tiap molekulnya. Pada pokoknya zat warna untuk meliht bakteri adalah bahan

    kimia dari golongan aniline dan secara garis besar zat warna dibagi atas dua golongan, yaitu zat

    warna asam dan zat warna basa. Istilah asam dan basa tidaklah menunjukan reaksi kimianya,melainkan untuk menunjukan apakah zat warna tersebut bersatu dengan anion atau dengan

    kation. Seabagai contoh dalam reaksi zat warna methylene blue chloride, yang bertindak

    sebagai zat warnanya adalah kation methylene blue.

    Methylene blue chlorida

    Jadi dalam hal ini zat warna tersebut termasuk zat warna basa.

    Beberapa pengecatan yang kita kenal ialah pengecatan tunggal atau sederhana dan

    pengecatan majemuk. Pengecatan tunggal ialah pengecatan yang menggunakan satu macamzat warna saja, misalnya fuchsin, crystal violet atau methylene blue. Sedangkan pengecatan

    majemuk ialah pengecatan yang menggunakan lebih dari satu macam zat warna. Dalam

    pengecatan majemuk kita kenal beberapa pengecatan khusus, seperti pengecatan Gram, Ziehl-

    Neelsen, Klein, BurriGGins, dan lain-lain.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    8/44

    4. 1. PENGECATAN TUNGGAL

    PRAKTIKUM II

    Pengecatan Tunggal

    Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk melihat morfologi (bentuk, susunan) bakteri dengan

    menggunakan satu macam zat warna.

    Bahan dan alat

    Praktikum ini menggunakan bahan dan alat sebagai berikut :

    (1) Biakan murni Bacillus subtilis dan S. aureus,(2) Zat warna carbol fuchsin / safranin, carbol gentian violet dan methylene blue,(3) Gelas obyek, ose dan lampu spirtus.Cara kerja

    Pelaksanaan praktikum ini meliputi dua langkah, yaitu :

    (1) Membuat film, dan (2) pengecatan(1) Membuat film

    Untuk mendapatkan hasil pengamatan yang baik, pembuatan film memegang peranan yang

    penting. Bakteri yang terlalu bertumpuk atau terlalu tipis di atas gelas obyek akan

    menghasilkan gambaran yang kurang jelas setelah pengecatan.

    Cara membuat film

    (1) Bersihkan gelas obyek dengan kapas yang sudah diberi alcohol 95% untukmenghilangkan lemak dan mikroorganisme yang menempel, lalu keringkan di udara.

    (2) Buat lingkaran kecil di bagian bawah gelas obyek untuk membatasi film.(3) Ambil satu ose suspense bakteri secara aseptic (ose dibakar di atas lampu spirtus sampaimemijar, kemudian dinginkan sebentar), lalu tempelkan pada bagian dalam dari tabung

    biakan sebelum mengambil suspensi bakteri. Buat film setipis mungkin di atas gelas

    obyek di dalam batas lingkungan tadi.

    (4) Lakukan fiksasi dengan cara melakukan film di atas api secara cepat dua sampai tiga kali.Maksudnya untuk membunuh bakteri secara cepat sehingga tidak mengalami

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    9/44

    perubahan bentuk. Disamping itu fiksasi juga dapat melekatkan bakteri pada gelas

    obyek.

    Langkah-langkah pembuatan film di atas senantiasa dilakukan sebelum kita melakukan

    pengecatan.

    (2) Pengecatan

    (1) Tambahkan salah satu zat warna di atas film tadi dengan waktu yang sesuai, yaitu

    untuk carbol fuchsin 15-20 detikk, carbol gentian violet 30-45 detik, dan

    methyleneblue 3-5 menit.

    (2) Buang zat warna tersebut lalu cuci dengan air untuk menghilangkan zat warna yang

    tidak terpakai.

    (3) Keringkan dengan kertas saring.

    Langkah selanjutnya setelah membuat film dan mengecat ialah :

    (3) Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran kuat (lensa obyektif 100 x). untuk

    pembesaran kuat ini harus selalu dipakai immersion oil untuk mengumpulkan

    cahaya.

    (4) Catat dan gambar apa yang anda lihat.

    4. 2. PENGECATAN MAJEMUK

    (1) Pengecatan GramCRISTIAN GRAM (1844) menemukan penggolongan bakteri Gram positif dan Gram negative.

    Penggolongan bakteri ini berdasarkan atas :

    (1) Terdapatnya kenyataan, bahwa beberapa golongan bakteri yang mengandungasam ribo nukleat (Ribo nucleic acid) yang terikat kuat dengan crystal violet dan

    jodium sehingga tidak dapat larut dalam alkohol. Bakteri demikian disebut

    bakteri Gram positif. Sebaliknya bakteri yang tidak mengandung RNA tidak

    terikat kuat oleh crystal violet dan jodium sehingga zat warna mudah terlepas

    pada waktu pencucian dengan alcohol .

    (2) Pada bakteri Gram positif banyak ditemukan Mg, sedangkan pada bakteri Gramnegatif tidak.

    Penilaian Gram positif dan Gram negative dilakukan setelah pencucian dengan

    alkohol. Apabila bakteri diwarnai dengan gentian violet kemudian diperiksa,

    ternyata sebagian ada yang penuh dengan gentian violet dan sebagian ada yang

    kosong, maka sebenarnya sudah dapat disebutkan bahwa bakteri Gram positif

    adalah yang mengandung zat warna gentian violet (berwarna ungu), sedang bakteri

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    10/44

    Gram negatif adalah yang kosong. Untuk memperjelas, maka bakteri yang belum

    berwarna tadi diberi zat warna lain yang kontras dengan pewarnaan primer. Pada

    waktu diberi zat warna kedua, yaitu fuchsin, maka bagian yang kosong tadi akan diisi

    oleh fuchsin sehingga bakteri itu akan berwarna merah. Contoh contoh bakteri

    Gram positif antara lain Bacillus subtillis, Streptococcus Lactisdan Staphylococcus

    aureus. Contoh contoh bakteri Gram negative antara lain Corynebacterium

    diptheri, Escherichia colidan Salmonella typho

    PRAKTIKUM III

    PENGECATAN GRAM

    Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk membedakan bakteri yang bersifat Gram

    positif dan Gram negatif.

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah

    (1) Biakan murni S. aureus, E. colidan B. subtillis.(2) Zat kimia/warna carbol gentian violet, fuchsin/safranin, larutan lugol

    (J+KJ+air) dan alcohol 95%.

    (3) Gelas obyek, ose dan lampu spirtus.Cara Kerja

    Langkahlangkah kerja praktikum ini adalah sebagai berikut :

    (1) Buat film (seperti pada praktikum II),(2) Tambahkan carbon gentian violet selama 3 menit,(3) Buang, tambahkan larutan lugol 1 menit,(4) Cuci dengan alcohol sampai tidak ada zat warna yang larut,(5) Cuci dengan air, tambahkan fuchsin / safranin 12 menit,(6) Cuci dengan air, keringkan dengan kertas saring, dan(7) Amati dengan pembesaran kuat. Gram positif akan berwarna ungu

    (violet) dan Gram negative akan berwarna merah.

    (2) PENGECATANZIEHL NEELSEN

    Bakteri ada yang mempunyai sifat tahan asam dan ada pula yang tidak

    tahan asam (PELCZAR, 1954). Bakteri mempunyai sifat dapat beradaptasi dengan

    keadaan sekelilingnya apabila dirasakan akan merugikan dirinya. Dalam keadaan

    demikian, dinding sel membentuk suatu lapisan semacam lilin yang tebal untuk

    mempertahankan dirinya.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    11/44

    Untuk mengetahui apakah bakteri tahan asam atau tidak maka pada

    metodeZiehl-Neelsendilakukan pemanasan terhadap preparat yang telah dibubuhi

    carbol fuchsin, maksudnya supaya zat lilinnya mencair sehingga zat warna dapat

    meresap ke dalam badan bakteri. Pemanasan dilakukan selama 5 menit pada

    temperature kurang lebih 80C.

    Bakteri yang tahan asam akan tetap berwarna merah karena

    mempertahankan zat warna utama (dalam hal ini carbol fuchsin), meskipun

    ditambah asam sulfat, sedangkan bakteri yang tidak tahan asam akan melepaskan

    kembali zat warna utamanya pada waktu penambahan dengan asam sulfat,

    sehingga badan bakteri akan kosong. Pada waktu penambahan zat warna kedua

    (methylene blue), bakteri yang tidak tahan asam ini akan menyerap methylene blue

    sehingga bakteri berwarna biru.

    Contoh contoh bakteri tahan asam ( Z. N. + ) antara lain Mycobacterium

    tuberculosis, M. lepraedan M. smegmatis. Contoh bakteri tidak tahan asam (Z. N. -

    ) antara lain S. aureus.

    PRAKTIKUM IV

    PENGECATAN TAHAN ASAM MENURUT

    METODE ZIEHLNEELSEN

    TUJUAN

    Praktikum ini bertujuan untuk membedakan bakteri yang tahan asam dan yang tidak

    tahan asam.

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dlam praktikum ini ialah :

    (1) Biakan murni S. aureus, B. subtilisdan M. smegmatis.t(2) Zat kimia/ wrna karbol fuchsin, methylene blue dan alkohol / asam sulfat pekat 5%.(3) Gelas obyek, ose dan lampu spirtus.CARA KERJA

    Langkah kerja praktikum ini adalah sebagai berikut :

    (1) Membuat pilm ,(2) Tambahkan karbol fuchsin dan panaskan slama 3 5 menit pada temperature 80C.

    jaga jangan sampai mendidih, kalau kering tambah lagi zat warnanya.

    (3) Buang, celupkan ke dalam asam sulfat atau alkohol asam selama 1030 detik,(4) Cuci dengan air, tambahkan methylene blue 3 menit,(5) Cuci dengan air, keringkan dengan kertas saring,

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    12/44

    (6) Amati dengan pembesaran kuat. Bakteri tahan asam akan berwarna merah danbakteri yang tidak tahan asam akan berwarna biru.

    (3) PENGECATAN SPORA BAKTERIMenurut BUCHANANdan BUCAHANAN (1957)dan SALLE(1954), beberapa bakteri

    dapat mengubah dirinya dari bentuk vegetative menjadi spora ini kegiatan bakteri akan

    berhenti, tidak bermetabolisme ataupun bereproduksi. Dalam bentuk ini bakteri sangat

    resisten terhadap pengaruh luar.

    Berdasarkan letak spora dikenal tiga macam letak, yaitu :

    (1) Sentral, (2) subterminal, dan (3) terminal.

    PRAKTIKUM V

    PENGECATAN SPORA BAKTERI MENURUT METODE

    KLEIN DAN METODE WIRTZ

    Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk melihat bentuk spora di dalam sel bakteri

    Bahan dan Alat

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Biakan murni B. subtillis,(2) Zat kimia / warna carbol fuchsin, methylene blue,

    Malachite green, safranin, asam sulfat dan alkohol,

    (3) Gelas obyek, ose, safranin, tabung reaksi, pemanas air dan thermometer.CARA KERJA

    (1) Metode Klein I(1) Campurkan suspensi bakteri dengan carbol fuchsin dalam tabung reaksi dengan

    perbandingan 1 : 1 ; panaskan dalam pemanas air selama 10 menit padatemperature 80C.

    (2) Buat film dari campuran suspensi tadi,(3) Celupkan kedalam asam sulfat selama 12 detik.(4) Cuci dengan air, tambahkan methylene blue 3 menit.(5) Cuci dengan air, keringkan dengan kertas saring.(6) Amati dengan pembesaran kuat. Spora berwarna merah sedangkan bentuk

    vegetatif berwarna biru.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    13/44

    (2) METODE KLEIN II(1) Buat film dari suspense bakteri,(2) Tambahkan carbol fuchsin, panaskan sampai keluar uap (80C) selama 10 menit,(3) (langkah-langkah selanjutnya sama dengan Metode Klein I dari langkah 36.

    (3) METODE WIRTZ(1) Buat film,(2) Tambahkan malachite green, panaskan sampai menguap 2 menit,(3) Cuci dengan air, tambahkan safranin selama 39 detik,(4) Cuci dengan air, keringkan dengan kertas saring, dan

    (5) Amati dengan pembesaran kuat. Spora berwarna hijau dan badan bakteri berwarna merahmuda.

    (4) PENGECATAN KAPSUL BAKTERIPada bagian sebelah luar dari dinding sel beberapa jenis bakteri terdapat suatu zat

    semacam lender (gum). Karena zat tersebut terdapat mengelilingi bakteri dan menyerupai

    kapsul, maka struktur demikian disebut kapsul bakteri.

    Strutur itu dapat tipis atau tebal tergantung pada jenis bakteri itu sendiri dan jenis

    bahan makanan yang terkandung dalam media atau substrat. Kapsul merupakan ekskresi

    dari dinding sel bakteri itu sendiri dan berfungsi untuk melindungi dirinya.

    Ada kapsul pada bakteri pathogen mempunyai hubungan erat dengan virulensi bakteri

    itu sendiri. Bakteri dengan kapsul yang tebal mempunyai virulensi lebih tinggi daripada

    bakteri dengan kapsul yang tipis atau dengan yang tidak berkapsul sama sekali.

    Pengecatan kapsul bakteri ini disebut juga pengecatan negative, karena disini yang

    diwarnai adalah latarbelakangnya sedangkan obyektifnya sendiri (dalam hal ini kapsul) tidak

    diwarnai.

    Pada metode Burri-Gins dipakai tinta cina untuk mewarnai latar belakangnya,

    sedangkan untuk mewarnai badan bakterinya sendiri digunakan larutan fuchsin, sehingga

    badan bakteri berwarna merah dan kapsulnya tidak berwarna (transparent) pada latar

    belakang yang hitam.

    Pada metode maneval, untuk mewarnai badan bakteri digunakan Congo-red, sedangkanuntuk latarbelakangnya digunakan cat maneval. Badan bakteri akan berwarna merah

    sedangkan kapsul tidak berwarna pada latar belakang berwarna hijau.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    14/44

    PRAKTIKUM VI

    PENGECATAN KAPSUL BAKTERI DENGAN

    METODE BURRI-GINS DAN METODE MANEVAL

    Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk melihat adanya kapsul bakteri.

    Bahan dan Alat

    Bahan dan Alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Biakan murni K. pneumonia,(2) Zat kimia / warna larutan fuchsin, Congo red, tinta cina, cat Maneval dan media cair.

    Cara Kerja

    (1) Metode Burri-Gins(1) Bersihkan gelas obyek,(2) Teteskan satu ose suspense bakteri diatas gelas obyek pada bagian ujungnya,(3) Teteskan 1-2 ose tinta cina didekatnya, lalu campurkan,(4) Buat preparat hapus dengan cara mendorong ke depan dengan mempergunakan

    gelas obyek lain,

    (5) Keringkan di udara, tambahkan karbol fuchsin selama 1-2 menit,(6) Keringkan dengan kertas saring,(7) Amati dengan pembesaran kuat. Kapsul tidak berwarna sedangkan badan bakteri

    berwarna merah dengan latar belakang berwarna hitam.

    (2) METODE MANEVAL(1) Teteskan 5-6 OSE Congo red pada gelas obyek,(2) Ambil satu ose suspense bakteri, campurkan dengan Congo red tadi. Buat film

    setipis mungkin,

    (3) Keringkan di udara, tambahkan Cat Maneval satu menit,(4) Cuci dengan air, keringkan dengan kertas saring,(5) Amati dengan pembesaran kuat. Kapsul tidak berwarna sedangkan badan bakteri

    berwarna merah dengan latar belakang biru.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    15/44

    V. MEDIASyarat mutlak yang harus diperhatikan dan diperlakukan untuk mempelajari

    mikroorganisme tersebut pada media buatan di laboratorium. Untuk ini kita perlu mengetahui

    bahan-bahan / zat-zat yang diperlukan serta kondisi fisik yang diinginkan oleh setiap

    mikroorganisme.

    Berdasarkan hasil penelitian, para ahli dapat menentukan bahan-bahan yang baik untuk

    pertumbuhan mikroorganisme yang selanjutnya disebut medium (media). Setiap jenis

    mikroorganisme mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Meskipun demikian, kebanyakan

    bakteri tumbuh baik pada media dasar, yaitu media yang terdiri dari ekstrak daging + pepton +

    NaCL + aquadest. Untuk memadatkan media dasar tersebut dapat ditambahkan agar, misalnya

    untuk media padat ditambah 3% agar dan untuk media setengah padat ditambahkan 1,5% agar.

    Ada beberapa bakteri yang tidak tumbuh baik pada media dasar. Untuk mendapatkan

    pertumbuhan yang baik dari bakteri tersebut, kepada media harus ditambahkan beberapa zat

    yang diperlukan, misalnya darah, serum, ekstrak toge, kentang dan lain-lain. Media demikian

    disebut media diperkaya ( enrichment media).

    Berdasarkan kepadatannya media dibagi atas :

    (1) Media cair, tidak ditambah agar,(2) Media setengah padat (media semi solid), ditambah 1,5% agar, dan(3) Media padat (media solid), ditambah 3% agar.Berdasarkan fungsinya dikenal tiga media, yaitu :

    (1) Media agar plat, yaitu media agar padat dalam petridist ; digunakan untuk isolasibakteri dan penghitungan bakteri.

    (2) Media agar tegak, yaitu media agar setengah padat dalam tabung reaksi ; digunakanuntuk menguji gerak bakteri secara makkroskopis, dan

    (3) Media agar miring, yaitu media agar padat yang letaknya miring dalam tabung reaksi ;digunakan untuk menyimpan biakan murni.

    5. 1. PENYEDIAAN MEDIA

    (1) Mencampurkan bahan-bahan, seperti pepton, ekstrak daging, aquadest, dan lain-lain.(2) Mengatur pH media sampai batas optimum. Kebanyakan bakteri mempunyai pH

    optimum antara pH 6,5 sampai pH 7,5.(3) Untuk membuat media cair, larutan ini bisa langsung disaring, sedangkan untuk

    membuat media padat atau setengah padat harus ditambah agar. Untuk media cair

    penyaringan dapat mempergunakan kertas saring, sedangkan untuk media padat

    dengan kain saring dan kapas.

    (4) Masukkan media kedalam tempat yang sesuai dengan keperluannya, misalnya tabungreaksi atau Erlenmeyer yang kemudian ditutup.

    (5) Sterilisasi.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    16/44

    5. 2. STERILISASI

    Sterilisasi adalah cara untuk membebaskan alat-alat atau media dari mikroorganisme.

    Prinsip dari sterilisasi ialah membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme

    dengan cara mengubah keadaan lingkungan, baik secara fisik maupun secara kimia.

    Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan antara lain dengan cara :

    (1) Mempergunakan temperature tinggi, artinya temperature diatas batas maksimum bagikebanyakan bakteri. Ada dua macam sterilisasi dengan temperature tinggi yaitu :

    (1) Sterilisasi kering (dry heat)Sterilisasi dengan cara ini biasanya digunakan untuk sterilisasi alat-alat dari gelas.

    Caranya yaitu dengan mempergunakan udara kering panas dalam alatyang disebut

    oven. Alat-alat gelas sesudah dicuci dibungkus dengan kertas, kecuali tabung reaksi

    yang cukup dengan ditutup kapas pada mulut tabungnya. Sterilisasi alat-alat ini

    biasanya berlangsung antara 2-3 jam pada temperature 170C. cara lain dari

    sterilisasi kering ialah dengan menggunakan sinar matahari langsung (dijemur) atau

    dengan asap (pengasapan).

    (2) Sterilisasi basah (moist heat)Cara ini merupakan cara yang paling baik untuk mengsterilkan media. Ada dua cara

    sterilisasi basah, yaitu (1) mempergunakan uap panas dan tekanan, dan (2)

    mempergunakan uappanas tanpa tekanan. Pada cara pertama alatnya disebut

    autoclave dan pada cara kedua digunakan semacam langseng biasa dan disebut

    armold 9Tyndalisasi). Dalam autoclave, tekanan dimaksudkan untuk mendapatkan

    temperature yang lebih tinggi dari 100C, karena pada temperature kurang dari

    100C spora bakteri tidak mati. Pada autoclave digunakan tekanan 15 lbs, dan pada

    tekanan tersebut temperature dapat mencapai 121.2C yang dapat mematikan

    spora bakteri. Pada system Arnold, temperature hanya mencapai 100C karena

    tekanan tidak dapat melampaui satu atmosfir. Untuk membunuh spora bakteri

    pada sistim ini digunakan sterilisasi bertingkat, yaitu dengan cara memanaskan

    media sebanyak tiga kali (tiga hari berturut-turut selama masing-masing satu jam)

    dengan masa inkubasi masing-masing 24 jam untuk member kesempatan pada

    spora untuk berubah bentuk menjadi vegetative yang dapat dibunuh pada

    pemanasan 100C berikutnya.

    Ada beberapa media yang apabila dipanaskan dengan temperature tinggi akan

    mengalami perubahan susunan kimianya. Untuk mengalami hal ini maka digunakan

    cara Pasteurisasi yang hanya mencapai temperature 70C sehingga hanya dapat

    membunuh beberapa jenis bakteri tertentu, misalnya dalam pasteurisasi susu,

    cream, bird an media gulagula.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    17/44

    (2) sterilisasi dengan mempergunakan temperatur rendahBerlainan dengan temperature tinggi yang dapat dianggap sebagai bakterisida

    (pembunuh bakteri), maka temperature rendah hanya dapat dianggap sebagai

    bakteriostatik (penghambat pertumbuhan bakteri). Hal ini disebabkan karena pada

    umumnya bakteri bentuk vegetative mati pada temperature 80-100C dan spora pada

    120C, sedangkan pada temperature rendah bakteri hanya dapat dihambat

    pertumbuhannya saja akan tetapi tidak mati. Ada beberapa bakteri dan virus yang tetap

    hidup pada -20C, bahkan ada yang tahan pada -70C. biasanya temperature rendah

    (4.5-7.0C dalam refrigator) dipergunakan untuk menyimpan media yang sudah steril

    supaya tidak terjadi kontaminasi dan supaya tidak cepat kering.

    (3) FILTERatau dibekukan. Pada dasarnya filter ini terdiri dari tabung yang pada salah satu

    ujungnya ditutup dengan lempeng yang berpori-pori dengan ukuran lebih kecil dari

    ukuran bakteri. Dengan sistim Filter biasanya digunakan untuk mengsterilkan media

    yang sama sekali tidak boleh dipanaskan isap tau tekanan, media dipaksa melewati pori-

    pori dan hasil saringannya yang sudah bebas bakteri ditampung dalam tempat yang

    steril.

    (4) RADIASISinar yang biasa digunakan untuk sterilisasi dengan cara ini ialah sinar ultra violet, sinar

    X, sinar Gama, sinar Katode, dan lain-lain.

    (5) CENTRIFUGEPrinsifnya ialah memisahkan bakteri dengan media berdasarkan perbedaan beratny

    dengan cara memutar bahan dengan kecepatan yang tinggi.

    (6) TEKANAN OSMOSISPenggunaan garam dan gula sebagai bahan pengawet adalah didasarkan atas perbedaan

    tekanan osmosisnya.

    Sterilisasi secara kimia dengancara menggunakan bahan-bahan kimia sehari-hari sebagai

    bahan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme telah banyak

    dilakukan dan digunakan. Bahan-bahan kimia yang banyak digunakan antara lain phenol,

    alcohol, jodium tincture, formalin, dan lain-lain (lihat praktikum X).

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    18/44

    PRAKTIKUM VII

    PENANAMAN BAKTERI PADA BERMACAM-MACAM MEDIA

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Biakan murni,(2) Suspense campuran dua macam bakteri,(3) Media agar plat, agar tegak, agar miring dan media cair steril, dan(4) Ose dan lampu spirtus.CARA KERJA

    (1) Menanam / mengisolasi bakteri pada agar plat dengan cara goresan (streak method)Tujuan

    Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memisahkan bakteri dari suspense yang

    mengandung beberapa macam bakteri.

    Metode

    (1) Tuangkan media agar bulyon steril yang masih panas sebanyak 10 ml ke dalampetridist steril. Pada waktu menuangkan media, petridist tidak boleh dibuka

    lebar-lebar supaya tidak terjadi kontaminasi.

    (2) Biarkan media menjadi padat dan dingin.(3) Ambil satu ose suspense campuran bakteri, kemudian goreskan menurut

    goresan sebagai berikut :

    (4) Simple streak cross strek(5) Inkubasikan satu atau dua hari untuk member kesempatan pada bakteri untuk

    membentuk koloni.

    (6) Lihat koloni koloni yang terbentuk, bedakan berdasarkan sifat sifatkoloninya,

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    19/44

    (2) Menanam bakteri pada agar tegak semi solidTujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk melihat gerak bakteri secara makroskopis.

    Metode

    (1) Sediakan media agar semi solid kurang lebih 5 ml dalam tabung reaksi,kemudian sterilkan.

    (2) Setelah dingin, tusukan satu ose jarum suspense bakteri pada bagian tengahmedia secara aseptic.

    (3) Inkubasikan paling sedikit 24 jam.(4) Lihat penyebaran pertumbuhan bakteri tersebut. Bila pertumbuhan banyak

    terlihat pada permukaan media, bakteri tersebut disebut mempunyai gerak

    positif, dan bila pertumbuhannya hanya terdapat di sekitar bekas tusukan, maka

    bakteri tersebut disebut mempunyai gerak negative.

    (3) Menanam bakteri pada agar miringTujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk menyimpan biakan murni bakteri sebagai persediaan

    bakteri di Laboratorium.

    Metode

    (1) Sediakan kurang lebih 5 ml media agar bulyon pada tabung reaksi, lalu sterilkan.Pada waktu media masih panas, tabung diletakkan miring (sudut kurang lebih

    15 ) sampai media membeku.

    (2) Ambil satu ose bakteri secara aseptic, buatlah goresan sebanyak mungkin padapermukaan media (garis zigzag). Jagalah supaya media tidak tercongkel.

    (3) Inkubasikan 24 jam(4) Lihat apakah ada pertumbuhan atau tidak.

    (4) Menanam bakteri pada media agar

    Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk memperbanyak bakteri.

    Metode(1) Sediakan media cair yang sudah disterilkan pada tabung reaksi.(2) Tanamkan satu ose bakteri pada media tersebut.(3) Inkubasikan 24 jam.(4) Lihat apakah ada pertumbuhan atau tidak. Apabila terdapat pertumbuhan,

    cairan akan kelihatan keruh.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    20/44

    VI. ISOLASI DAN DETERMINASIUntuk mendeterminasi setiap bakteri yang terdapat dalam bahan yang mengandung

    beberapa macam bakteri, kita perlu membuat biakan murni dari masing-masing bakteri

    tersebut. Dari biakan murni inilah kita menyelidiki semua sifat yang dipunyai bakteri yang

    selanjutnya diperlukan untuk mendeterminasi bakteri tersebut.

    Untuk membuat biakan murni ini digunakan secara isolasi (memisah-misahkan bakteri),

    kemudian dari hasil isolasi ini kita pilih koloni yang terpisah lalu kita tanamkan pada media agar

    miring. Setelah kita inkubasikan akan terlihat pertumbuhan. Biakan inilah yng disebut biakan

    murni (biakan yang hanya terdiri dari satu macam bakteri).

    6. 1. Isolasi

    Terdapat dua macam isolasi, yaitu :

    (1) Cara goresan ( steak plate method )Cara mengisolasinya dapat dilihat pada praktikum VII

    (1). Setelah kita beda-bedakan koloni yang terbentuk berdasarkan sifat-sifat koloninya, kita

    ambil koloni yang terpisah lalu kita pindahkan pada media agar miring. Kalau terdapat tiga

    macam koloni, maka kita dapatkan tiga biakan murni.

    (2) Cara tuang ( pour plate method )Pada cara ini kita tuangkan media agar bulyon steril yang masih belum membeku

    (temperature kurang lebih 45C) ke dalam petridist yang sudah diisi suspense bakteri yang

    akan diisolasi. Pada temperature ini agar masih mencair dan bakteri tidak mati. Petridist

    diletakkan terbalik, lalu diinkubasikan selama 24 jam. Setelah diinkubasikan akan terlihat

    pertumbuhan bakteri dalam bentuk koloni. Bedakan berdasarkan sifat koloninya. Ambil

    koloni yang terpisah, tanamkan pada media agar miring, inkubasikan dan kita akan

    mendapatkan biakan murni.

    6. 2. Determinasi

    Setelah kita mendapatkan biakan murni dari bahan yang akan dideterminasi, mulailah

    dilakukan pengujian-pengujian terhadap bakteri tersebut, baik secara morfologis, fisiologis,biokimia serologis maupun dengan cara-cara lainnya. Setelah kita peroleh data mengenai

    bakteri tersebut, kita kumpulkan data itu dalam suatu daftar yang disebut descriptive chart,

    yang untuk selanjutnya dibandingkan dengan sifat-sifat bakteri yang sudah dikenal yang

    terdapat dalam buku Bergeys Manual of Determinative Bacteriology.

    Dengan cara membandingkan sifat-sifat ini maka kita dapat memperkirakan termasuk

    kedalam golongan mana bakteri tersebut.

    Pengujian-pengujian yang biasa dilakukan untuk determinasi bakteri antara lain :

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    21/44

    (1) Pengujian terhadap morfologi bakteri (bentuk, ukuran, susunan, ada-tidaknya spora,kapsula, dan lain-lain) dan sifat fisiologis.

    (2) Pengecatan untuk melihat adanya spora bakteri serta letaknya didalam sel bakteri(metode Klein, Schaefer & Fulton)

    (3) Pengecatan untuk melihat kapsula bakteri (metode Burri-Gins)(4) Pengecatan untuk melihat adanya flagella(5) Pengecatan Gram untuk membedakan bakteri Garm + dan Gram -.(6) Pengecatan Ziehl-Neelsen untuk membedakan bakteri yang tahan asam dan bakteri

    yang tidak tahan asam.

    (2)Pengujian terhadap gerak bakteri

    Gerakan bakteri disebabkan oleh gerakan flagella.

    Bakteri yang tidak mempunyai flagella tidak dapat bergerak. Tedapat dua cara untuk

    melihat gerak bakteri, yaitu :

    (1) Secara makroskopis (cara tidak langsung )Dalam cara ini yang dilihat bukanlah gerakannya secara langsung, melainkan hasil

    dari gerakan itu sendiri. Caranya ialah dengan menusukkan satu ose suspense

    bakteri yang akan diuji pada tengah-tengah media agar tegak semi solid, lalu

    diinkubasikan. Bila bakteri bergerak, maka pertumbuhannya akan terlihat paling

    banyak pada permukaan media, sedangkan bila tidak bisa bergerak,

    pertumbuhannya hanya pada sekitar bekas tusukan saja.

    (2) Secara mikroskopis (cara langsung)Dengan cara ini kita dapat langsung melihat gerakan bakteri. Caranya ialah dengan

    membuat preparat hidup lalu dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran sedang

    (lensa objektif 45 x).

    (1) Tetes tegakSuspense bakteri diteteskan di atas gelas objek dan disekelilingnya dibuat

    lingkaran dari vaselin putih. Gelas penutup diletakkandi atas suspense

    sedemikian rupa sehingga antara gelas penutup dengan vaselin tidak terdapat

    celah yang memungkinkan masuknya udara. Guna dari vaselin putih adalah

    untuk mencegah supaya tidak ada udara yang masuk yang dapat mengakibatkan

    suspense menjadi kering. Amati di bawah mikroskop dengan pembesaransedang.

    (2) Tetes gantungDi sini suspense diteteskan di atas gelas penutup, kemudian letakkan terbalik di

    atas gelas objek cekung yang pinggirnya sudah diolesi vaselin, sehingga suspense

    tepat berada di atas bagian cekungnya sehingga suspense menggantung.

    Amati dengan pembesaran sedang.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    22/44

    (3) Pengujian terhadap sifat biokimia bakteri.

    PRAKTIKUM VIII

    Cara-cara Membuat Biakan Murni

    Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk membuat biakan murni dari suatu campuran bakteri

    dengan cara isolasi.

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Suspense campuran bakteri,(2) Media agar padat steril, dan(3) Ose dan petridistCara kerja

    (1) Isolasi dengan cara goresan(1) Tuangkan 10 ml media agar bulyon steril yang masih panas ke dalam petridist

    steril. Biarkan membeku,

    (2) Ambil satu ose suspense bakteri,(3) Buatkan goresan goresan pada permukaan media (seperti dalam praktikum

    VII. 1. ),

    (4) Inkubasikan selama 24 jam. Amati koloni yang tumbuh, ambil koloni yangterpisah, pindahkan satu ose ke dalam tabung agar miring dengan membuat

    goresan sebanyak mungkin.

    (5) Inkubasikan paling sedikit 24 jam. Inilah yang disebut biakan murni.(2) Isolasi dengan cara tuang

    (1) Ambil 1 ml suspense bakteri encer, masukkan ke dalam petridist steril secaraaseptic,

    (2) Tuang media agar bulyon steril yang masih cair (kurang lebih 40C) ke dalampetridist tadi.

    (3) Goyangkan perlahan-lahan untuk meratakan bakterinya,(4) Inkubasikan selama 24 jam. Amati koloninya, ambil koloni yang terpisah,

    tanamkan pada agar miring,(5) Inkubasikan selama 24 jam. Amati apakan terdapat pertumbuhan atau tidak.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    23/44

    PRAKTIKUM IX

    DETERMINASI BAKTERI

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang dipergunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Biakan murni yang diperoleh dari praktikum VIII,(2) Zat kimia/warna untuk pengecatan Gram, Klein dan lain-lain,(3) Media agar tegak semi solid untuk test gerak,(4) Media gula-gula untuk test biokimia, dan(5) Media serum darah untuk test aglutinasi.Cara Kerja

    (1) Lakukan pengecatan Gram terhadap masing-masing biakan murni yang akandideterminasi,

    (2) Lakukan pengecatan spora,(3) Lakukan test gerak

    (1) Secara makroskopis (lihat Praktikum VII.2)(2) Secara mikroskopis

    (1) Cara tetes tegak(1) Bersihkan gelas objek dengan alcohol,(2) Buat lingkaran kecil dengan vaselin,(3) Teteskan 1-2 ose suspense dalam lingkaran tadi,(4) Tutup dengan gelas penutup, dan(5) Amati dengan pembesaran sedang.

    (2) Cara tetes gantung (hanging drop preparation)(1) Bersihkan gelas obyek cekung,(2) Buat lingkarang dengan vaselin pada pinggiran cekungannya,(3) Teteskan suspense di atas gelas penutup,(4) Letakkan terbalik di atasbagian yang cekung dari gelas objek sehingga

    suspense menggantung di tengah lingkaran vaselin, dan

    (5) Amati dengan pembesaran sedang.(3) lakukan test biokimia (pengujian daya fermentasi bakteri terhadap

    karbohidrat).

    Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk menguji apakah bakteri dapat

    merombak gula menjadi asam dan gas atau tidak.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    24/44

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang dipergunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Sederet (lima tabung) media cair yang di tambah gula (karbohidrat yangberbeda-beda ),

    (2) Tabung Durham diletakkan terbalik di dalam media,(3) Biakan murni dari bakteri yang akan diuji, dan(4) Ose dan lampu spirtus.

    Cara Kerja

    (1) Sediakan deretan media gula-gula steril yang ditambah indicator phenol-red(berwarna merah dalam suasana basa dan berwarna kuning dalam suasana

    asam). Deretan gulagula itu tetap susunanya yaitu :

    (2) Tanamkan bakteri yang akan diuji ke dalam lima tabung tersebut sebanyak satuose secara aseptic,

    (3) Inkubasikan pada temperature kamar 12 x 24 jam,(4) Amati hasilnya.

    Bila cairan berubah menjadi kuning berarti suasana berubah menjadi asam. Ini

    berarti bakteri merombak gula menjadi asam organic. Tabung yang demikian

    kita beri tanda (+). Sedangkan apabila media tetap berwarna merah berarti

    bakteri tidak dapat merombak gula. Untuk ini kita beri tanda (-). Apabila dalam

    tabung Durham terdapat gelembung gas, berarti selain asam juga dihasilkan

    gas. Tandailah dengan (+) g. akan tetapi apabila tidak terdapat gelembung gas,

    tidak diberi tanda apaapa.

    (5) Susunlah tanda tanda tersebut berurutan sehingga diperoleh susunan,misalnya :

    + - - +g +g untuk Proteus vulgaris

    Reaksi gulagula ini selalu tetap bagi setiap macam bakteri.

    (5)Lakukan test Serologis

    (6) Kumpulkan data di atas dalam suatau daftar descriptive chart. Bandingkan denganbakteri yang sudah dikenal dalam buku Bgs Manual of Determinative

    Bag.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    25/44

    VII. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MIKROORGANISMEKeadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap aktifitas mikroorganisme. Setiap species

    akan tumbuh optimum pada keadaan yang tertentu. Pada keadaan optimum organisme akan

    tumbuh dan berkembang secara maksimum. Apabila terdapat perubahan keadaan

    lingkungannya, maka akan terjadi perubahan dalam morfologi dan fisiologi dari organism itu.

    Meskipun demikian, mikroorganisme mempunyai kemampuan yang besar untuk baradaptasi

    terhadap lingkungannya yang baru, sehingga mikroorganisme tersebut akan bertahan hidup

    dalam beberapa jenis keadaan.

    Factor factor lingkungan yang sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan

    mikroorganisme itu dapat diringkas sebagai berikut :

    (1) Factor Fisik(1) Kelembaban

    Sel bakteri mengandung 83% air. Semua aktifitas bakteri tergantung dari kelembaban,

    misalnya bila makanannya tidak larut dalam air maka makanan itu tidak dapat masuk ke

    dalam sel hingga bakteri tersebut dapat mati. Hal ini penting terutama untukk selsel

    vegetatif.

    (2) Tekanan osmoticApabila sel bakteri dikelilingi oleh larutan garam yang tinggi, maka bakteri akan

    mengalami dehigrasi sehingga akan dapat mematikan. Bakteri bakteri pembusuk

    sangat sensitive terhadap keadaan ini. Pada konsentrasi NaCL 5% - 10% saja organism

    itu akan berhenti tumbuh. Oleh karena itu cara penggaraman dipakai untuk

    mengawetkan makanan.

    (3) TemperaturSehubungan dengan temperatur ini dikenal mikroorganisme : (1) psychrofil, yaitu

    mikroorganisme yang tumbuh baik pada temperatur +6C sampai +10C, (2) mesofil,

    yaitu organisme yang tumbuh baik pada temperature 20C sampai 35C, dan (3)

    thermofil, yaitu organisme yang tumbuh optimum pada temperatur 50C sampai 60C.

    Umumnya bakteri pembusuk berhenti tumbuh pada temperature rendah. Mereka tidak

    memperbanyak diri tetapi juga tidak mati. Cara ini dipakai sebagai salah satu carapengawetan makanan. Temperatur tinggi sangat merusak mikroorganisme. Isi sel

    bakteri pada temperature tinggi akan menggumpal dan semua enzym menjadi tidak

    aktif. Pada temperatur 80C sampai 100C semua organisme dalam bentuk vegetatif

    akan mati.

    (4) Cahaya

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    26/44

    Sinar matahari langsung dan sinar-sinar lainnya, seperti sinar X dan sinar ultra violet,

    sangat mematikan mikroorganisme. Pemakaian sinar ultra violet telah dikembangkan

    dalam proses pengawetan makanan.

    PRAKTIKUM X

    PENGARUH TEMPERATUR RENDAH

    Tujuan :

    Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperature lingkungan terhadap

    pertumbuhan bakteri.

    Bahan dan alat :

    Bahan dan alat yang dipergunakan dalam praktikum ini ialah ;

    1. Biakan murni Eschericia colidan Bacillus subtilis, dan2. Enam buah tabung agar miring

    Cara kerja :

    1. Goreskan satu ose E. coli pada tiga tabung agar miring,2. Goreskan satu ose B. subtilispada tiga tabung agar miring lainnya,3. Inkubasikan masing-masing pada refrigator, incubator, dan di luar (temperature kamar, dan4. Catat hasil pengamatan anda.

    PRAKTIKUM XI

    PENGARUH TEMPERATUR TINGGI

    Tujuan :

    Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperature lingkungan yang tinggi

    terhadap petumbuhan bakteri.

    BAHAN DAN ALAT:

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah ;

    1. Biakan murni Eschericia coli berumur 24 jam, Staphylococcus aureus berumur 24 jam danBacillus subtilis berumur 72 jam.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    27/44

    2. 12 tabung reaksi steril,3. 17 tabung berisi nutrient agar,4. 17 pipet steril dan 12 petridish steril, dan5. Thermometer dan water bath.Cara kerja :

    1. Petridish diberi tanda sesuai dengan jenis organisme dan temperature yang diberikan,2. Isikan masing-masing suspensi sebanyak 1 ml pada empat tabung reaksi steril secara

    aseptic,

    3. Panaskan masing-masing pada temperatur yang telah di tentukan selama 10 menit kecualikontrol,

    4. Tuangkan masing-masing ke dalam petridish steril,5. Panaskan nutrient agar sampai 50C, tuangkan ke dalam petridish, goyang-goyangkan

    supaya rata,

    6. Inkubasikan selama 24 jam, dan7. Hitung jumlah koloni yang terjadi pada setiap petridish

    PRAKTIKUM XII

    PENGARUH TEKANAN OSMOSIS

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Ikan segar atau daging segar,(2) Larutan garam 20% dan 30%,(3) Larutan garam fisiologis steril,(4) Pipet, petridist dan tabung reaksi steril, dan(5) Pinset dan pisau.Cara Kerja

    (1) Ikan atau daging segar dicuci, timbang masingmasing dua kali a 1 g,(2) Pipet masingmasing 9 ml larutan garam fisiologis, larutan 20% NaCL dan larutan 30% NaCl

    ke dalam tabung reaksi steril secara aseptic,

    (3)

    Masukkan 1 g irisan ikan/daging ke dalam tabung reaksi, biarkan kirakira 15 menit,(4) Pipet masingmasing 1 ml ke dalam petridit yang sudah diberi tanda sesuai dengan larutan

    NaCL,

    (5) Panaskan nutrient agar sampai 50C, tuangkan secara aseptic ke dalam petridist, goyang goyangkan dan inkubasikan selama 24 jam, dan

    (6) Hitung koloni yang terjadi dan catat hasilnya.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    28/44

    (2) Factor KimiaSecara tidak sadar sehari hari kita telah biasa menggunakan zat zat kimia yang bersifat

    anti mikroorganisme, misalnya penggunaan sabun, detergen, obat merah, alcohol. Karbol,

    dan lainlain.

    Jenisjenis senyawa kimia yang bersifat anti mikroba dapat di bedakan menjadi :

    (1) Fenol dan senyawasenyawa fenol,(2) AlKohol,(3) Jodium,(4) Chlor atau senyawasenyawanya,(5) Logamlogam berat dan senyawasenyawanya,(6) Zat warna,(7) Sabun dan detergen, dan(8) Senyawa senyawa lainnya seperti HO, asam asam atau alkali alkali, dan

    sebagainya.

    Pengaruh senyawa senyawa kimia terhadap sel bakteri berbeda beda dan cara

    pemakaiannyapun tidak sama. Fenol berpengaruh terhadap denaturasi protein sel bakteri

    dan merusak dinding sel. Pemalkaian terhadap urine, faeces, sputum dan sebagainya.

    AlKohol adalah protein koagulan disamping juga sebagai dehydrating agent. Digunakan

    untuk desinfektan permukaan kulit.

    Obat obatan yang sudah umum digunakan dari senyawa senyawa jodium sebagai

    germicidal agent ialah jodium tincture. Sedangkan obat obat dari senyawa logam berat

    ialah mercurochrome.

    Zat warna yang mempunyai daya penghambat terhadap aktifitas bakteri ialah crystal

    violet. Crystal violet menghambat sebagian besar bakteri yang Gran positif. Juga malachite

    green dan brilliant green menghambat secara selektif Gram positif.

    Sabun dan detergent akan mengurangi tegangan permukaan sehingga organisme

    terlepas dari permukaan.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    29/44

    PRAKTIKUM XIII

    PENGARUH ZAT WARNA

    Tujuan

    Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat warna terhadap

    pertumbuhan bakteri.

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Biakan murni dari Eschericia colidan Bacillus subtilis,(2) 1 : 1.000 larutan crystal violet,(3) Empat tabung nutrient agar steril ( 9 cc ),(4) Empat buah petridist steril, dan(5) Pipet 1 ml steril.

    Cara Kerja

    (1) Panaskan empat tabung nutrient agar,(2) Pindahkan 1 ml larutan crystal violet 1 : 1.000 pada tabung reaksi yang berisi 9 ml air

    hingga terjadi larutan 1 : 10.000,

    (3) Pindahkan dengan pipet yang sama 1 ml larutan 1 : 10.000 ke petridist 1 dan tempatkantabung reaksi yang berisi air 9 ml air hingga terjadi larutan 1 : 100 000,

    (4) Pipet larutan 1 : 100 000 ke petridist dank e tabung reaksi lain untuk mendapatkanlarutan 1 : 1 000 000,

    (5) Pindahkan 1 ml larutan 1 : 1 000 000 ke petridist terakhir,(6) Tuangkan nutrient agar 50C ke dalam tiga petridist, goyanggoyangkan.(7) Tuangkan nutrient agar terakhir ke dalam petridist yang tidak diberi crystal violet,(8) Apabila agar sudah membeku, beri tanda pada petridist dengan membagi dua,(9) Masingmasing bagian diinokulasi dengan E. coli dan B. subtilis. Inkubasikan selama

    48 jam pada temperature 37C, dan

    (10)Catat pertumbuhan yang terjadi.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    30/44

    VIII. BAKTERI TANAHSecara langsung dan tidak langsung sisa sisa tumbuhan, hewan maupun manusia

    semuanya jatuh ke tanah. Bahan bahan ini diubah menjadi senyawa senyawa pembentuk

    tanah. Perubahanperubahan terjadi karena hadirnya mikroorganisme di dalam tanah.

    Tanah merupakan habitat bagi berjenis jenis mikroorganisme, seperti bakteri, jamur,

    protozoa, algae, dan sebagainya, yang merupakan system biologis bersama sama dengan akar

    akar tumbuhan tingkat tinggi, insekta ataupun hewan tingkat tinggi lainnya.

    Semua mikroorganisme tanah mempunyai aktifitas biokimia di dalam tanah, seperti yang

    berperan dalam siklus N, yaitu prosesproses proteolitis, amonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi

    dan fiksasi. Di dalam siklus carbon banyak mikroorganisme yang terlibat dalam pemecahan

    senyawa senyawa karbon organic menjadi senyawa senyawa yang lebih sederhana.

    Transpormasi sulfur, fosfat, besi dan mineral lainnya, banyak yang disebabkan oleh aktifitas

    bakteri. Oleh karena itu, jumlah populasi mikroorganisme tanah dapat dipakai sebagai ukuran

    untuk menentukan kesuburan tanah.

    PRAKTIKUM XIV

    PENGHITUNGAN BAKTERI TANAH SECARA MAKROSKOPIS

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Tanah dari berbagai vegetasi dan tak bervegetasi,(2) Tabung reaksi dan petridist steril,

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    31/44

    SKEMA PENGENCERAN

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    32/44

    PRAKTIKUM XV

    PENGHITUNGAN BAKTERI TANAH SECARA MIKROSKOPIS

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Tanah dari berbagai vegetasi,(2) Tabung reaksi dan pipet steril,(3) Bilik hitung,(4) Aquades steril, dan(5) Mikroskop.

    Cara Kerja

    (1) Timbang 1 g tanah,(2) Pipet 10 ml dan pipet 1 ml yang steril, hewan(3) Nutrient agar steril dan aquadest steril, dan(4) Timbangan.Cara Kerja

    (1) Timbang amsingmasing 1 g tanah,(2) Petridist dan tabung reaksi diberi tanda sesuai dengan tingkat pengenceran,(3) Masukkan 1 g tanah ke dalam tabung I,(4) Kocok diantara kedua telapak tangan kirakira 15 menit,(5) Panaskan enam tabung nutrient,(6) Pipet dari tabung I 1 ml suspense dan masukkan ke dalam tabung II hingga diperoleh

    pengenceran 10 , kocok dengan mempergunakan pipet tadi,

    (7) Pipet masing masing 1 ml suspense dari tabung II ke dalam tabung III dan ke dalampetridist,

    (8) Demikian dilakukan berturut turut terhadap tabung dan petridist selanjutnya, sehinggadidapat pengenceran 10.

    (9) Tuangkan nutrient 50C ke dalam petridist secara aseptic, goyanggoyangkan dan biarkanmembeku,

    (10)Inkubasikan pada temperature kamar selama 2448 jam, dan(11)

    Hitung koloni yang tumbuh dari setiap petridist.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema pengenceran di halaman berikut.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    33/44

    (1) Pipet 9 ml aquadest steril ke dalam enam tabung reaksi steril secara aseptic,(2) Masukkan 1 g tanah ke dalam tabung reaksi I,(3) Kocok selama 15 menit,(4) Buat pengenceran seperti pada praktikum XIV sehingga didapat pengenceran 10 ,

    10 , 10 , 10, 10 , 10.

    (5) Bersihkan bilik hitung dengan skema,(6) Lihat dibawah mikroskop apakah benarbenar bersih, yaitu tidak terlihat adanya kotoran,(7) Pipet dari berbagai pengenceran berurutan ke dalam bilik hitung yang mempunyai voleme

    tertentu, tutup dengan gelas penutup,

    (8) Lihat dibawah mikroskop dengan lensa okuler 8 x dan lensa objektif 45 x.(9) Hitung dari setiapkotak yang terlihat. Ambil angka rataratanya.

    IX BAKTERI NODULA AKAR

    Salah satu bakteri tanah yang penting bagi dunia pertanian ialah bakteri nodula akar atau

    Rhizobium species. Bakteri ini sanggup mengikat N dari udara dan hidup bersimbose dengan

    tanaman legume (kacang-kacangan). Kecuali yang hidup bersimbose di dalam tanah, masih

    banyak bakteri yang sanggup mengikat N dari udara dan hidupnya non simbose. Dari

    golongan ini dapat diambil contoh Azotobacter dan Clostridium pasteurianum. Yang pertama

    hidup dalam keadaan aerob dan yang kedua hidup dalam keadaan an-aerob.

    Bakteri Rhizobium sp. Hidup didalam akar rambut tanaman Legumenosa dan

    membentuk gelembung pada akar tersebut. Gelembung inilah yang disebut nodula.

    Untuk memperoleh pertumbuhan dan produksi yang baik maka sebelum penanaman biji

    kacangkacangan di inokulasi dahulu dengan Rhizobium yang sesuai. Untuk keperluan inilah

    kita perlu memperbanyak Rhizobiumyang diinginkan. Sebelum diperbanyak bakteri ini harus

    diisolasi dahulu sehingga diperoleh biakan murni.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    34/44

    PRAKTIKUM XVI

    ISOLASI BAKTERI RHIZOBIUMDARI

    NODULA AKAR TANAMAN LEGUMINOSA

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Tanaman kacangkacangan yang berumur satu bulan,(2) Larutan HgCl 1,(3) Larutan alcohol 70%,(4) Sebuah plat agar kentang/toge,(5) Aquadest steril dan air pencuci,(6) Pinset, gunting, ose, dan gelas objek,(7) Enam buah petridist steril dan mikroskop.

    Cara Kerja

    (1) Cabut tanaman secara hatihati supaya akarnya tidak tertinggal, potong pada pangkalbatang,

    (2) Bersihkan dari tanah dengan air pencuci,(3) Deretkan petridist di atas meja,(4) Isi berturutturut dengan HgCl 1 / , alcohol , aquadest steril (tiga petridist) danyang

    terakhir biarkan kosong,

    (5) Gunting dengan hatihati akar rambut yang mengandung nodula, masukkan ke dalampetridist I, adukaduk dengan pinset selama tiga menit ; jaga agar nodula tidak terluka,

    (6) Pindahkan nodulanodula ke dalam petridist II selama sartu menit,(7) Bilas tiga kali dengan aquadest steril pada petridist berikutnya,(8) Simpan nodula yang telah bersih tadi pada petridist steril terakhir,(9) Pecah nodula dengan pinset steril, ambil satu ose cairan nodula dan goresgoreskan pada

    plat agar kentang/toge,

    (10)Inkubasikan pada temperature kamar,(11)Amati dan determinasi koloni yang timbul,(12)Ambil satu ose cairan nodula, lihat geraknya dengan tetes gantung,(13)Ambil satu ose cairan nodula, cat dengan pengecatan gram. Rhizobiumsifatnya Gram - .

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    35/44

    X. DISTRIBUSI MIKROORGANISME DI ALAMMikroorganisme terbesar luas di alam. Mereka terdapat di udara, di air, di tanah, pada

    makanan, pada manusia dan sebagainya. Bahkan tempattempat yang tidak terdugapun

    seringkali masih didapatkan mikroorganisme.

    Jumlah dan jenis mikroorganisme tergantung dari banyak factor, seperti lingkungan, tempat,

    dan sebagainya. Untuk mengetahui lebih lanjut kita kerjakan Praktikum XVIII.

    PRAKTIKUM XVIII

    DISTRIBUSI MIKROORGANISME DI ALAM

    BAHAN DAN ALAT

    Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah :

    (1) Empat buah nutrient agar,(2) Bahanbahan untuk pengecatan Gram,(3) Gelas objek, ose dan mikroskop.Cara Kerja

    (1) Buka petridist yang mengandung media steril selama lima menit ditempat-tempat yang akananda periksa,

    (2) Tutup kembali petridist tersebut dan dibungkus dengan kertas, lalu diinkubasikan selama 24jam,

    (3) Amati dan hitung koloni yang tumbuh,(4) Lakukan pengecatan Gram terhadap bakteri dari kolonikoloni yang berbeda, dan(5) Lihat morfologinya di bawah mikroskop.

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    36/44

    XI. SUSUNAN PEMBENIHAN11. 1. Ekstrak Toge

    Ekstrak toge dibuat dengan bahan dan cara sebagai berikut :

    (1) Bahan : toge 500 grAquasest 1 liter

    (2) Cara : (1) toge digodog dengan aquadest selama satu jam(2) saring dan tambahkan lagi aquadest sampai volume

    tepat satu liter

    (3) atur pH sampai 7. 4-7.6

    (4) sterilkan dalam autoklaf.

    11. 2. Ekstrak kentang

    Ekstrak kentang dibuat dengan bahan dan cara sebagai berikut :

    (1) Bahan : kentang 500 grAquadest 1 liter

    (2) Cara : (1) kentang yang sudah dikupas dipotong kecil-kecil(2) godog dengan aquadest selama satu jam

    (3) saring dan tambahkan lagi aquadest sampai volume tepat

    satu liter.

    (4) atur pH sampai 7. 4-7. 6.

    Agar Kentang

    (1) Bahan : ekstrak kentang 1 literAgar 30 gr

    (2) Cara : (1) ekstrak kentang dan agar digodog sampai semua agarnya larut (2) saring

    (3) sterilkan dalam autoklaf

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    37/44

    11.3. Ekstrak daging ( bulyon )

    Ekstrak daging (bulyon) dibuat dengan menggunakan bahan dan cara sebagai

    berikut :

    (1) Bahan : daging sapi segar 500 grAquadest 1 liter

    Pepton 5 gr

    NaCL 5 gr

    (2) Cara : (1) daging segar dibersihkan dari lemak kemudiandicingcang halus

    (2) Daging digodog dengan aquadest selama 30 menit

    (3) saring dengan kain kasar, lalu saring lagi dengan

    kertas saring

    (4) tambahkan lagi aquadest sampai volume tepat satu

    leter

    (5) tambahkan pepton dan NaCL

    (6) atur pH sampai 7. 4-7.6

    (7) sterilkan dalam autoklaf

    Bulyon Agar

    (1) Bahan : ekstrak daging 1 literAgar 30 gr

    (2) Cara : (1) agar dengan ekstrak daging digodog sampai agarlarut semua

    (2) saring

    (3) sterilkan dalam autoklaf

    Bulyon agar semi solid

    (1) Bahan : ekstrak daging 1 000 mlAgar 4 gr

    (2)

    Cara : (1) agar dengan ekstrak daging digodog sampai agar larutsemua

    (2) saring

    (3) sterilkan dalam autoklaf

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    38/44

    11. 4. Media agar gulagula

    Media agar gulagula dibuat dengan menggunakan bahan dan cara sebagai berikut :

    (1) Bahan : pepton 10 grAquadest 1 liter

    Phenol red 2 gr

    Glukosa 2 gr

    Laktosa 2 gr

    Manit 2 gr

    Maltose 2 gr

    Sacharosa 2 gr

    (2) Cara : (1) buat air pepton 1% (pepton 10 gr +aquadest 1 liter)

    (2) Tambahkan phenol red sebagai indikator

    (3) bagi menjadi lima bagian masing-masing

    200(4) tambahkan glukosa / laktosa / manit

    kedalam larutan tadi masing-masing 2 gr.

    (5) saring dengan kertas saring

    (6) sterilkan pada temperature 80-100Cselama kira-kira satu jam.

    XII. FORMULA LARUTAN ZAT WARNA DAN REAGEN11.1. Pengecatan Tunggal (S-I)

    (1) Zat warna 10 grAlcohol 96% 100 ml

    (2) Campuran (1) 10 mlAkuadest 90 ml

    11.2. Pengecatan Gram (S-II)Zat Warna I

    (1) Crystal violet 2 grAlkohol 95% 20 ml

    (2) Ammonium oksalat 0,8 grAkuadest 80 ml

    Campurkan (1) dengan (2)

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    39/44

    Mordan

    Larutan Lugol

    Jodium 1 gr

    KJ 2 gr

    Akuadest 300 ml

    Zat Warna II

    Safranin (2,5%) larutan dalam

    95% alkohol 10 ml

    Akuadest 100 ml

    11.3. Pengecatan Ziehl-Neelsen (S-III)Carbol FuchsinLarutan (1) : basic fuchsin 3 gr

    Alkohol 10 ml

    Larutan (2) phenol 5 gr

    Akuadest 95 ml

    Campurkan Larutan (1) dan (2)

    Methylene blue (Loefflers)

    Larutan (1) : methylene blue 0,3 gr

    Alkohol 30 ml

    Larutan (2) : KOH 0,01 gr

    Akuadest 100 mlCampurkan Larutan (1) dan (2).

    11.4. Pengecatan Spora (S-IV)Metode Klein

    Karbol Fuchsin (seperti pada Ziehl-Neelsen)

    Methylene blue (------------- sda-----------------)

    Metode Wirtz

    Malachite green 5%

    Akuadest 100 ml

    Safranin 0,55 %

    Safranin 0,5 gr

    Akuadest 100 ml

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    40/44

    11.5. Pengecatan Kapsula (S-V)Metode Burr-Gins

    Larutan safranin (seperti pada pengecatan Gram)

    Metode Maneval

    Larutan (1) : congo red 1 gr

    Akuadest 100 ml

    Larutan (2) : phenol 5% 30 ml

    Asam asetat 20% 10 ml

    FeCL 30% 4 ml

    Asam fuchsin 1% 2 ml

    11.6. Alkohol Asam (RI)HCL (conc.) 3 mlAlkohol 95% 100 ml

    11.7. Alkohol 70% ( RII)Untuk membuat 500 ml alkohol 70% dari alkohol dipakai

    rumus : 70/95 x 500 = 368,4

    Kemudian 368,4 ml alkohol 95% ditambah akuadest hingga menjadi 500 ml alkohol

    70%.

    11.8. Larutan Pembersih (RIII)Na atau KCr 120,0 gr

    Air 1000,0 mlHSO pekat 1600,0 ml

    11.9. Larutan HgCL 1 : 1 000 (RIV)HgCL 1,0 gr

    Akuadest 1 000,0 ml

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    41/44

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    42/44

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    43/44

  • 5/26/2018 PENGANTAR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    44/44