penatalaksanaan nyeri pada anak
DESCRIPTION
nyeri, keperawatan anakTRANSCRIPT
E. Prinsip Penatalaksanaan Nyeri pada Anak
1. Penatalaksanaan Non Farmakologis
Nyeri dapat mempengaruhi psikologis dan perilaku, intervensi
nonfarmakologisl penting dalam mengubah persepsi nyeri/perilaku. Intervensi ini
bertujuan untuk mengurangi rasa takut, penderitaan dan meminimalkan rasa sakit dan
meningkatkan pengendalian rasa nyeri pada anak (Ekwueme, 2009).
Intervensi nonfarmakologis harus cocok untuk anak, dan agar efektif teknik
harus sesuai tahap perkembangan, kepribadian, dan keadaan sekitar anak. Teknik-
teknik ini dapat ditetapkan dalam tiga kategori besar:
a. Metode kognitif yang meliputi pendidikan/persiapan, musik, imagery guided,
distraksi dan hipnosis.
b. Metode Perilaku antaranya adalah teknik relaksasi otot progresif, latihan
biofeedback, kontrol pernapasan, dan hipnosis.
c. Metode fisik misalnya kompres hangat atau dingin, pijat dan sentuhan,
transkutan stimulasi saraf listrik (TENS), akupunktur/akupresur, dll.
a. Distraksi
Anak-anak kurang dari 6 tahun merespon dengan baik untuk teknik gangguan,
seperti meniup gelembung, menghitung, video game dll Tujuannya adalah untuk
memfokuskan kembali perhatian dari kecemasan memprovokasi mengancam
aspek perawatan medis untuk situasi idealnya menyenangkan dan menarik.
b. Breathing Techniques
Pola tertentu pernapasan diatur dapat meningkatkan relaksasi anak. Pola
membutuhkan konsentrasi dan perhatian anak sehingga mengambil pikiran dari
rasa sakit prosedural. Ini memberi anak alat untuk mengelola stres. Dua jenis
teknik pernapasan dapat digunakan: pernapasan dada berirama dalam dan berpola
pernapasan dangkal.
c. Guided Imagery
Ini adalah bentuk konsentrasi terfokus santai. Ini memerlukan menggunakan suara
dan pandangan dalam imajinasi seseorang untuk menghasilkan rasa kesejahteraan.
Telah berguna untuk kecemasan pra operasi dan manajemen nyeri pasca operasi.
Anak didorong untuk membayangkan berada di tempat favorit dan kemudian
membayangkan pemandangan, suara dan bau itu tempat favorit.
d. Progressive Muscle Relaxation
Praktek luas dengan tegang sistematis dan santai dari kelompok otot
memungkinkan anak untuk membedakan stimulus yang menyakitkan. Hal ini
dirancang untuk membantu anak-anak mengenali dan mengurangi ketegangan
tubuh berhubungan dengan nyeri. Instruksi yang diberikan kepada kelompok otot
yang tegang dan tahan dalam kondisi itu selama 10 detik dan perhatikan cara otot
terasa tegang ketika dibandingkan dengan bagaimana rasanya ketika ketegangan
itu santai.
e. Biofeedback
Prinsipnya adalah untuk menerjemahkan keadaan fisik tubuh menjadi sinyal
audio-visual. Anak itu kemudian mungkin dapat secara sukarela mengendalikan
misalnya spesifik fisiologis parameter suhu kulit, otot dll elektromiografi
f. Hypnosis
Teknik ini melibatkan perhatian berfokus untuk mencapai tingkat yang lebih
dalam relaksasi dan nyeri. Sebuah kondisi kesadaran yang berubah yang
digunakan, dimana perhatian anak terfokus, menyempit dan diserap.
Kecenderungan anak-anak untuk memiliki rentang perhatian yang pendek
memungkinkan teknik hipnosis untuk lebih menangkap bahwa rentang perhatian
dan tetap fokus jauh dari prosedur yang menyakitkan.
g. Akupunktur
Hal ini didasarkan pada pengobatan tradisional Cina untuk menghilangkan rasa
sakit. Ini berasal dari teori bahwa energi (chi) mengalir melalui tubuh sepanjang
saluran (meridian) yang dihubungkan dengan titik akupunktur. Penyumbatan
aliran hasil energi dalam rasa sakit dan pemulihan selanjutnya energi yang
menghilangkan rasa sakit. Aliran dipulihkan dengan memasukkan jarum halus
pada titik-titik akupunktur di sepanjang meridian yang terlibat. Efektivitas
akupunktur dalam kondisi lainnya telah didokumentasikan dengan baik.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Obat-obatan pereda nyeri disebut dengan analgesik meliputi obat antiinflamasi nonstroid (NSAIDs), asetaminofen, narkotik, antidepresan, antikonvulsan, dan lain sebagainya. NSAIDs dan asetaminofen. NSAIDs meliputi aspirin, ibuprofen (motrin, advil, nuprin) naproxen sodium (aleve) dan ketoprofen
(oridus KT). Obat-obat tesebut digunakan untuk mengatasi nyeri dari inflamasi dan bekerja dengan cara menghambat produksi dari neurotransimeter yng meningkat oleh karena timbulnya nyeri seperti prostaglandin.
a. Morfin Sulfat
Dosis parenteral: 0,05-0,1 mg/kg q 3-4 jam
Oral : 0,3-0,5 mg/kg q 4 jam
b. Fentanyl
Parenteral : 0,5-2 meg/ kg q 1-2 jam
Transmukosa/transdermal : 10-15 meg/ kg q 6 jam
c. Meperidine
Parenteral : 1 mg/kg q 3-4 jam
Oral : 1-1.5 mg/kg q 6 jam
d. methadone
Parenteral/oral : 0.1-0.2 mg/kg q 8-12 jam
e. Hydromorphone
Parenteral : 0.015 mg/kg q 3-4 jam
Oral : 0.02 mg/kg q 3-4 jam
f. Codeino
Perenteral tidak direkomendasikan karena absorpsi tidak adekuat dan sangat
nyeri serta menimbulkan banyak efek samping.
Oral :1 mg/kg q 3-4 jam
g. Oxycodone
Parenteral : tidak tersedia
Oral : 0.1 mg/kg q 3-4 jam
h. Hydrocodone
Perenteral : tidak tersedia
Oral : 0.1 – 0.2 mg/kg q 4-6 jam