pemeriksaan penunjang modul 4

18
Pemeriksaan Penunjang jr

Upload: januar-rizky

Post on 07-Nov-2015

61 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ppp pokoknya

TRANSCRIPT

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan PenunjangjrPemeriksaan radiologisPemeriksaan darah rutinPemeriksaan urine rutinAnalisis gas darahDiagnostic Peritoneal Lavage (DPL) Ultrasonografi dan CT ScanPemeriksaan leukosit yang melebihi 20.000/mm tanpa terdapatnya infeksi menunjukkan adanya perdarahan cukup banyak kemungkinan ruptura lienalis. Serum amilase yang meninggi menunjukkan kemungkinan adanya trauma pankreas atau perforasi usus halus. Kenaikan transaminase menunjukkan kemungkinan trauma pads hepar.2PEMERIKSAAN RADIOLOGISRutinPemeriksaan ronsen standar ATLS: - foto servikal lateral - toraks AP - pelvis AP

Tambahan - foto abdomen AP (3 posisi=tegak,lateral dekubitus,telentang) free air, udara di luar lumen peritoneum - kontras- IVP (Intravenous Pyelogram)

3Foto abdomen untuk melihat adanya udara bebas atau udaradiluar lumen peritoneumPemeriksaan darah rutinHb;Ht = Baseline data untuk perdarahan terus menerusLeukosit >20.000 tanpa adanya infeksi ruptura lienalisSerum amilase tinggi trauma pankreas / perforasi usus halusKenaikan transaminase trauma pada hepar4Pemeriksaan urin rutinUntuk mengetahui adanya trauma pada saluran kemih Hematuri (+) trauma (+)Jernih belum tentu tidak ada traumaGross hematuri merupakan indikasi untuk dilakukannya cystografi dan IVP atau CT scan abdomen dengan kontras.Analisis gas darahInformasi penting sekitar oksigenasi (PO2, SaO2) dan ventilasi (PCO2) dapat digunakan untuk menilai pasien dengan kecurigaan asidosis metabolic hasil dari asidosis laktat yang menyertai syok. Defisit kadar basa sedang (>-5 mEq) merupakan indikasi untuk resusitasi dan penentuan etiologi. untuk meningkatkan pengantaran oksigen sistemik dengan memastikan SaO2 (>90%) dan pemberian volume cairan resusitasi dengan cairan kristaloid, dan jika diindikasikan, dengan darah.Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL)

Membantu menemukan adanya darah atau cairan usus dalam rongga perut.Sensitivitas 98%; invasif DPL hanya alat diagnostik, biasanya pada trauma tumpulBila ada keraguan, kerjakan laparatomi (gold standard).(+) Eritrosit > 100.000/mm3; leukosit > 500/mm3;Indikasi DPL :Nyeri abdomen tidak bisa diterangkan sebabnyaTrauma pada bagian bawah dadaHipotensi,hematokrit turun tanpa adanya alasan jelasGangguan kesadaran pada trauma abdominalPasien cedera abdominal dan trauma medula spinalisPatah tulang pelvis

Kontra indikasi melakukan DPL sbb.: Hamil Pernah operasi abdominal Operator tidak berpengalaman Bila hasilnya tidak akan merubah penata-laksanaan

Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL)

9Ultrasonografi dan CT Scan

focused abdominal sonogram for trauma (FAST) 10

Pericardial sacHepatorenal fossaSplenorenal fossaPelvis

FAST11Pericardial sac

12Hepatorenal fossa

13Splenorenal fossa

14Pelvis

15USG focused abdominal sonogram for trauma (FAST) Terdiri visualisasi perikardium, rongga splenorenal dan hepatorenal, serta kavum douglas pada pelvis. Cairan bebas diasumsikan darah pada trauma abdomen. Cairan bebas pada pasien yang tidak stabil evaluasi laparotomi emergensi, jika pasien stabil evaluasi CT scanDPL VS ULTRASOUND VS CT SCAN PADA TRAUMA TUMPULDPLUSGCT SCANIndikasiMenentukan adanya perdarahan bila BPMenentukan cairan bila BP Menentukan organ cedera bila BP normalKeuntunganDiagnosis cepat dan sensitif; akurasi 98%Diagnosis cepat; tidak invasif dan dapat diulang; akurasi 86%-97%Paling spesifik untuk cedera(Ct scan dapat menentukan letak sumber perdarahan); akurasi 92%-98%KerugianInvasif, gagal mengetahui cedera diafragma atau cedera retroperitoneumTergantung operator distorsi gas usus dan udara dibawah kulit. Gagal mengetahui cedera diafragma usus, pankreasMembutuhkan biaya & waktu tang lebih lama, tidak mengetahui cedera diafragma, usus dan pankreas17Ct scan dapat menentukan letak sumber perdarahanPemeriksaan khususA) Abdominal paracentesismenentukan adanya perdarahan dalam rongga peritoneum >100.000 eritrosit/mm dalam larutan NaCl yang keluar dari rongga peritoneum setelah dimasukkan 100200 ml larutan NaCl 0.9% selama 5 menit merupakan indikasi untuk laparotomi.

B) Pemeriksaan laparoskopiDilaksanakan bila ada trauma akut abdomen (+); untuk mengetahui langsung sumber penyebabnya.

C) Bila dijumpai perdarahan dari anus perlu dilakukan rekto-sigmoidoskopi.