pemeriksaan penunjang penyakit saraf

24
Pemeriksaan Patologi Pemeriksaan Patologi Klinik Klinik Penyakit Saraf Penyakit Saraf

Upload: nannyk-widyaningrum

Post on 24-Apr-2015

120 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

kuliah sadjahh

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Pemeriksaan Patologi Pemeriksaan Patologi KlinikKlinik

Penyakit Saraf Penyakit Saraf

Page 2: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Cairan serebrospinalis Cairan serebrospinalis

Dibentuk di dalam rongga (Dibentuk di dalam rongga (cavitiescavities) otak) otak Sekitar 70% diproduksi oleh pleksus Sekitar 70% diproduksi oleh pleksus

koroideuskoroideus Diproduksi 500 ml tiap hariDiproduksi 500 ml tiap hari Reabsorpsi terjadi di Reabsorpsi terjadi di arachnoid villiarachnoid villi Bersirkulasi secara lambat dari sistem Bersirkulasi secara lambat dari sistem

ventrikuler ke ruang (ventrikuler ke ruang (spacespace) yang ) yang mengelilingi otak dan mengelilingi otak dan spinal cord spinal cord

shock absorbershock absorber

Page 3: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Fungsi lain :Fungsi lain : Mengatur tekanan intrakranialMengatur tekanan intrakranial Suplai nutrisi ke jaringan sarafSuplai nutrisi ke jaringan saraf Membuang hasil metabolisme yang Membuang hasil metabolisme yang

tidak diperlukan tubuh (tidak diperlukan tubuh (waste waste productsproducts))

Page 4: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Pooling terjadi di Pooling terjadi di lumbar saclumbar sac Lumbar sac Lumbar sac pada dewasa terletak di L4-L5, pada dewasa terletak di L4-L5,

sedangkan pada anak (sedangkan pada anak (infantinfant) terletak lebih ) terletak lebih kaudal kaudal perbedaan lokasi perbedaan lokasi lumbar lumbar puncture puncture

Spesimen diambil dari Spesimen diambil dari puncture site puncture site 4 4 tabung berturut-turuttabung berturut-turut

Tabung I Tabung I pemeriksaan kimia dan serologi pemeriksaan kimia dan serologi Tabung II Tabung II pemeriksaan mikrobiologi pemeriksaan mikrobiologi Tabung III Tabung III pemeriksaan hematologi pemeriksaan hematologi Tabung IV Tabung IV pemeriksaan khusus, seperti pemeriksaan khusus, seperti

VDRL, elektroforesis protein VDRL, elektroforesis protein

Page 5: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Kontraindikasi Kontraindikasi lumbar puncturelumbar puncture : : Kecurigaan infeksi epiduralKecurigaan infeksi epidural Infeksi atau penyakit kulit berat di area Infeksi atau penyakit kulit berat di area

lumbar puncturelumbar puncture Gangguan psikiatrik atau neurotik beratGangguan psikiatrik atau neurotik berat Chronic back painChronic back pain Malformasi anatomik di area Malformasi anatomik di area lumbar lumbar

puncturepuncture

Page 6: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Spesimen cairan serebrospinal harus Spesimen cairan serebrospinal harus diperiksa dengan segeradiperiksa dengan segera

Spesimen cairan serebrospinal Spesimen cairan serebrospinal hendaknya tidak disimpan di hendaknya tidak disimpan di refrigeratorrefrigerator

Refrigerator mengganggu hasil Refrigerator mengganggu hasil pemeriksaan bakteri dan fungipemeriksaan bakteri dan fungi

Page 7: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Penampilan Penampilan Normal, warna jernihNormal, warna jernih Xantokromia Xantokromia (warna kekuningan). (warna kekuningan).

Dapat disebabkan oleh peningkatan Dapat disebabkan oleh peningkatan protein (>150 mg/dL), bilirubin ( >6 protein (>150 mg/dL), bilirubin ( >6 mg/dL), melanin (mg/dL), melanin (meningeal meningeal melanocarcinomamelanocarcinoma), ), carotenecarotene ((systemic carotenemiasystemic carotenemia), ), oksihemoglobinoksihemoglobin

Page 8: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Darah pada spesimen akibat tindakan Darah pada spesimen akibat tindakan lumbar puncture :lumbar puncture :– Menghilang dari cairan setelah pengambilan Menghilang dari cairan setelah pengambilan

beberapa mililiter beberapa mililiter – Sentrifugasi Sentrifugasi supernatan jernih supernatan jernih– Pada pemeriksaan mikroskopis, bentuk eritrosit Pada pemeriksaan mikroskopis, bentuk eritrosit

normalnormal– Tabung I dan II lebih kemerahan daripada Tabung I dan II lebih kemerahan daripada

tabung III atau IVtabung III atau IV– Tekanan cairan pada saat Tekanan cairan pada saat lumbar puncturelumbar puncture

normalnormal– Cairan sering mengalami Cairan sering mengalami clottingclotting – Pengulangan segera Pengulangan segera lumbar puncture lumbar puncture pada pada

tempat yang lebih tinggi tempat yang lebih tinggi cairan jernih cairan jernih

Page 9: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Akibat perdarahan subaraknoid :Akibat perdarahan subaraknoid :– Tersebar merata ke seluruh cairanTersebar merata ke seluruh cairan– Warna merah darah merata di semua Warna merah darah merata di semua

tabungtabung– Sentrifugasi Sentrifugasi supernatan kuning pucat supernatan kuning pucat– Pada pemeriksaan mikroskopis, eritrosit Pada pemeriksaan mikroskopis, eritrosit

mengalami krenasimengalami krenasi– Tekanan cairan Tekanan cairan lumbar puncturelumbar puncture sering sering

meningkatmeningkat

Page 10: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

– Cairan tidak mengalami Cairan tidak mengalami clottingclotting– Pengulangan segera Pengulangan segera lumbar puncture lumbar puncture

pada tempat yang lebih tinggi pada tempat yang lebih tinggi

cairan sama dengan yang cairan sama dengan yang sebelumnyasebelumnya

Spesimen tampak jernih tidak Spesimen tampak jernih tidak menyingkirkan perdarahan menyingkirkan perdarahan intrakranialintrakranial

Page 11: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Kekeruhan (Kekeruhan (turbidityturbidity) dapat ) dapat disebabkan :disebabkan :

Lekosit (Lekosit (pleocytosispleocytosis)) Eritrosit Eritrosit Mikroorganisme seperti fungi dan Mikroorganisme seperti fungi dan

amubaamuba Protein Protein

Page 12: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Peningkatan jumlah lekosit disertai Peningkatan jumlah lekosit disertai netrofilia dapat terjadi pada :netrofilia dapat terjadi pada :

meningitis bakterial (glukosa meningitis bakterial (glukosa menurun nyata, protein meningkat menurun nyata, protein meningkat nyata), nyata),

meningitis viral tahap awal, meningitis viral tahap awal, meningitis tuberkulosa tahap awal, meningitis tuberkulosa tahap awal, abses serebral tahap awalabses serebral tahap awal

Page 13: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Peningkatan jumlah lekosit disertai Peningkatan jumlah lekosit disertai limfositosis dapat terjadi pada :limfositosis dapat terjadi pada :

meningitis viral (glukosa normal, meningitis viral (glukosa normal, protein meningkat sedang), protein meningkat sedang),

meningitis tuberkulosa (glukosa meningitis tuberkulosa (glukosa menurun, protein meningkat sedang-menurun, protein meningkat sedang-nyata), nyata),

infestasi parasit di sistem saraf pusat infestasi parasit di sistem saraf pusat (juga ditemukan eosinofil) (juga ditemukan eosinofil)

Page 14: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Protein pada cairan serebrospinal :Protein pada cairan serebrospinal : Albumin merupakan protein utamaAlbumin merupakan protein utama Peningkatan rasio albumin Peningkatan rasio albumin

serebrospinal/serum dapat menunjukkan serebrospinal/serum dapat menunjukkan disfungsi disfungsi blood – brain barrier blood – brain barrier (normal, (normal, albumin serum 3,5-5,2 g/dL, albumin cairan albumin serum 3,5-5,2 g/dL, albumin cairan serbrospinal 10-35 mg/dL)serbrospinal 10-35 mg/dL)

Peningkatan albumin dapat menunjukkan Peningkatan albumin dapat menunjukkan adanya lesi pleksus koroideus, blokade adanya lesi pleksus koroideus, blokade aliran cairan serebrospinal, meningitis aliran cairan serebrospinal, meningitis bakterial (disertai peningkatan globulin), bakterial (disertai peningkatan globulin), neoplasma maligna pada sistem saraf pusatneoplasma maligna pada sistem saraf pusat

Page 15: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Pada meningitis bakterial, terjadi Pada meningitis bakterial, terjadi peningkatan terutama IgMpeningkatan terutama IgM

Pada sklerosis multipel, terjadi Pada sklerosis multipel, terjadi peningkatan IgG peningkatan IgG

Page 16: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Glukosa pada cairan serebrospinal :Glukosa pada cairan serebrospinal : Normal sekitar 60% kadar glukosa Normal sekitar 60% kadar glukosa

plasma, karena penetrasi tidak plasma, karena penetrasi tidak lengkap padalengkap pada blood-brain barrier blood-brain barrier

Paling tidak 60 menit sebelum Paling tidak 60 menit sebelum lumbar puncturelumbar puncture, dilakukan , dilakukan pengambilan darah dan diperiksa pengambilan darah dan diperiksa glukosanyaglukosanya untuk perbandingan untuk perbandingan

Page 17: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Perubahan glukosa di darah Perubahan glukosa di darah direfleksikan di cairan serebrospinal direfleksikan di cairan serebrospinal kira-kira 1 jam sesudahnyakira-kira 1 jam sesudahnya

Pengukuran ini bermanfaat untuk Pengukuran ini bermanfaat untuk mengetahui kegagalan transpor mengetahui kegagalan transpor glukosa dari sirkulasi darah ke glukosa dari sirkulasi darah ke serebrospinal, peningkatan serebrospinal, peningkatan penggunaan glukosa oleh sistem penggunaan glukosa oleh sistem saraf pusat, penggunaan glukosa saraf pusat, penggunaan glukosa oleh mikroorganismeoleh mikroorganisme

Page 18: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Kerusakan Kerusakan blood-brain barrier blood-brain barrier

glukosa di serebrospinal glukosa di serebrospinal mendekati glukosa plasmamendekati glukosa plasma

Leukemia pada selaput otak juga Leukemia pada selaput otak juga menurunkan glukosa serebrospinal menurunkan glukosa serebrospinal

Page 19: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Lactate DehydrogenaseLactate Dehydrogenase (LDH) pada cairan (LDH) pada cairan serebrospinal :serebrospinal :

Jaringan saraf pusat kaya LDH Jaringan saraf pusat kaya LDH Jika rusak Jika rusak LDH meningkat LDH meningkat Peningkatan enzim ini juga dijumpai pada Peningkatan enzim ini juga dijumpai pada

90% meningitis bakterial, sedangkan 90% meningitis bakterial, sedangkan meningitis viral hanya 10%meningitis viral hanya 10%

Pada meningitis viral dengan LDH tinggi, Pada meningitis viral dengan LDH tinggi, biasanya terkait ensefalitis dan prognosis biasanya terkait ensefalitis dan prognosis burukburuk

Page 20: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Peningkatan LDH juga dapat menunjukkan Peningkatan LDH juga dapat menunjukkan leukemia dengan infiltrasi meningeal, leukemia dengan infiltrasi meningeal, kecelakaan serebrovaskuler masifkecelakaan serebrovaskuler masif

Peningkatan LDH sesudah resusitasi pada Peningkatan LDH sesudah resusitasi pada hypoxic brain injuryhypoxic brain injury menunjukkan menunjukkan outcomeoutcome buruk buruk

Traumatic lumbar puncture Traumatic lumbar puncture mengakibatkan kontaminasi spesimen mengakibatkan kontaminasi spesimen dengan darah dengan darah hasil pemeriksaan LDH hasil pemeriksaan LDH tidak valid tidak valid

Page 21: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Pemeriksaan imunologi cairan serebrospinalPemeriksaan imunologi cairan serebrospinal Pemeriksaan VDRL cairan serebrospinal Pemeriksaan VDRL cairan serebrospinal

diperlukan untuk mengkonfirmasi diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis neurosifilis diagnosis neurosifilis

Hanya dikerjakan jika VDRL serum (+), Hanya dikerjakan jika VDRL serum (+), jadi bukan untuk menyingkirkan jadi bukan untuk menyingkirkan neurosifilisneurosifilis

Juga tidak digunakan untuk evaluasi terapiJuga tidak digunakan untuk evaluasi terapi

Page 22: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium spesimen darah dan urinspesimen darah dan urin

Gangguan biokimia dapat mengakibatkan Gangguan biokimia dapat mengakibatkan gangguan sarafgangguan saraf

Hiperkalsemia, hipoglikemia, uremia, Hiperkalsemia, hipoglikemia, uremia, diabetes melitus tidak terkontrol, gagal diabetes melitus tidak terkontrol, gagal hati hati dapat mengakibatkan koma dapat mengakibatkan koma

Polisitemia Polisitemia menghambat kelancaran menghambat kelancaran darah otakdarah otak

Leukemia Leukemia perdarahan otak perdarahan otak Albuminuria, glukosuria, hiperglikemia Albuminuria, glukosuria, hiperglikemia

dapat terjadi pada perdarahan serebraldapat terjadi pada perdarahan serebral

Page 23: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Enzim otot, terutama kinase kreatin Enzim otot, terutama kinase kreatin dan aldolase meningkat pada dan aldolase meningkat pada poliomiositispoliomiositis

Selain itu, pada poliomiositis juga Selain itu, pada poliomiositis juga dapat dijumpai hipokalemia, dapat dijumpai hipokalemia, hiperkolesterolemia, lekositosis, hiperkolesterolemia, lekositosis, proteinuria, glikosuriaproteinuria, glikosuria

Pemeriksaan d-dimer membantu Pemeriksaan d-dimer membantu memprediksi progresivitas strokememprediksi progresivitas stroke

Page 24: Pemeriksaan Penunjang Penyakit Saraf

Terima KasihTerima Kasih