pembuatan esterifikasi

5
PEMBUATAN ESTER 1. Tujuan 1. Mensintesis 3 macam ester 2. Mengetahui pengaruh konsentrasi alkohol terhadap reaksi kesetimbangan pembuatan ester. 3. Mengetahui pengaruh konsentrasi asam karboksilat terhadap reaksi pembuatan ester. 4. Mengenal bau khas dari beberapa macam ester. 2. Dasar Teori Ester adalah senyawa karbon. Ester dapat dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dan alcohol dengan penambahan asam sulfat pekat. Ester-ester yang memiliki sepuluh atom karbon atau kurang yaitu ester dari asam karboksilat suku rendah dengan alcohol suku rendah pada satu kamar berupa zat cair yang mudah menguap dan berbu sedap. Di alam senyawa ester banyak terdapat dalam bunga dan buah. Senyawa ester umumnya dijumpai sebagai zat aditif pada makanan untuk menambah rasa dan aroma makanan 3. Alat dan Bahan 3.1. Alat : 1.tabung reaksi pipa samping 2. Sumbat gabus 3.Tabung reaksi kecil 4. Penangas air 5. Pembakar spirtus 6. Korek api 7. Thermometer 8. Statip dan klem 9. Kasa asbes 10. Tripod kaki tiga 11. Gelas

Upload: fajar-ibnu-a

Post on 20-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Laporan Esterifikasi

TRANSCRIPT

PEMBUATAN ESTER 1. Tujuan 1. Mensintesis 3 macam ester2. Mengetahui pengaruh konsentrasi alkohol terhadap reaksi kesetimbangan pembuatan ester.3. Mengetahui pengaruh konsentrasi asam karboksilat terhadap reaksi pembuatan ester.4. Mengenal bau khas dari beberapa macam ester.

2. Dasar Teori

Ester adalah senyawa karbon. Ester dapat dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dan alcohol dengan penambahan asam sulfat pekat. Ester-ester yang memiliki sepuluh atom karbon atau kurang yaitu ester dari asam karboksilat suku rendah dengan alcohol suku rendah pada satu kamar berupa zat cair yang mudah menguap dan berbu sedap. Di alam senyawa ester banyak terdapat dalam bunga dan buah. Senyawa ester umumnya dijumpai sebagai zat aditif pada makanan untuk menambah rasa dan aroma makanan3. Alat dan Bahan3.1. Alat :1.tabung reaksi pipa samping 2. Sumbat gabus3.Tabung reaksi kecil4. Penangas air5. Pembakar spirtus 6. Korek api 7. Thermometer 8. Statip dan klem 9. Kasa asbes10. Tripod kaki tiga11. Gelas 3.2. Bahan :1. Methanol 2. Asam salisilat3. Air4. Asam sulfat pekat4. Cara Kerja

1. Diambil air secukupnya dan dimasukkan ke dalam gelas kimia. Kemudian dipanaskan dengan penangas sampai suhu 70oC.2. Diambil asam cuka pekat dan fenol masing-masing secukupnya dan dimasukkan ke dalam tabung pipa samping (tabung berlengan), kemudian ditambahkan H2SO4 pekat beberapa tetes (setara dengan 1 mL). Diamati campuran larutan tersebut dan dicium aromanya, dicatat pada hasil pengamatan.3. Semua lubang pada tabung berlengan ditutup menggunakan steroform, agar pada saat pemanasan udara dalam tabung tidak keluar.4. Kemudian tabung berlengan tersebut dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air yang sudah dipanaskan tadi.5. Pemanasan diatur agar tidak lebih dari 80oC dalam waktu 10 15 menit. Kemudian diamati larutan tersebut dan dicium kembali aromanya.6. hentikan proses pemanasan jika sudah tercium bau balsem dari pipa samping tabung reaksi5. Hasil PengamatanPerlakuan Nama ester Bau

Asam salisilat + metanolMetil salisilat Balsem

6. Analisis DataDalam percobaan kali ini,kami diharapkan dapat mengetahui apa itu ester, Bagaimana peranan ester dalam kehidupan sehari-hari,dan dapat membedakan bau khas dari beberapa macam ester. Pada percobaan kali ini kami menggunakan beberapa alat dan bahan seprti pipet tetes,gelas ukur,tabung reaksi,dan pemangas.Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan suatu larutan dari satu wadah ke wadah lainnya, tabung reaksi berfungsi untuk sebagai tempat penyintesis larutan. Dalam percobaan pembuatan ester ini, kami menyediakan 9 tabung reaksi, namun yang kami pakai dalam proses praktikum hanyalah 5 tabung reaksi.Langkah awal yang kami lakukan dengan memeriksa kelengkapan alat dan bahan serta kebersihan alat-alatnya. Setelah menyakini semua nya aman dan lengkap, lalu kami memulai melakukan percobaan yang pertama, dimana kami akan menyintesis dan mengidentifikasi ester.Dalam percobaan ini, jumlah atau banyaknya takaran yang kami gunakan itu setengah dari jumlah atau banyaknya takaran yang tertulis di modul kimia dasar I ini. Pertama-tama kami memasukkan 0,5 ml asam asetat glacial dan 0,5 ml isoamly alcohol ke dalam tabung reaksi,lalu dengan hati-hati kami menambahkan lagi lima tetes asam sulfat, setelah itu kami mengadakan pemanasan selama lima menit, hingga larutan dalam tabung reaksi tersebut menimbulkan bau cita rasa buah yang dimiliki oleh ester.Pada saat melakukan proses pemanasan, ketika kami perhatikan, ternyata ada perubahan yang tampak pada tabung reaksi tersebut. Dimana terlihat adanya dua lapisan yang terbentuk pada masing-masimg tabung, di lapisan atas tampak lapisan ester dan dilapisan bawahnya tampak air. Mengapa lapisan ester memiliki keberadaan diatas air?setelah kami pelajari, ternyata hal itu dikarenakan ester memiliki sifat non polar sedangkan air polar dan masaa jenis esterpun lebih kecil dibandingkan massa jenis air yang berada dibawahnya.Berbicara mengenai kepolaran, semakin tinggi beda keelektronegatifan suatu zat,maka zat tersebut akan semakin polar. Semakin panjang rantai C pada alcohol,maka akan semakin relative pula. Reaksi esterifikasi berlangsung reversible,dimana reaktan dapat menjadi produk dan produk dapat menjadi reaktan.Ester merupakan pereaksian antara asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan katalisnya. Ester memiliki titik didih rendah dan titik beku yang rendah pula dari asam karboksilat penyusunnya. Seperti yang kami ketahui bahwasanya ester yang bersuhu rendah berupa zat cair yang berbau harum. Salah satu sifat ester seperti bersifat netral, dimana ester mudah direduksi menjadi alcohol dan mudah pula terhidrolisis menjadi asam dan alcoholnya.Analisa yang kami gunakan pada percobaan ini analisa kualitatif, dimana pada percobaan ini kami melihat perubahan-perubahan yang terjadi dan bau yang ditimbulkan dari hasil reaksi ini. Analisa yang kami gunakan cukup dengan pengamatan dan penggunaan alat indera saja.Analisa kualitatif merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui adanya suatu zat dalam suatu campuran benda berdasarkan sifat fisiknya.Pembuatan ester dapat berperan dalam pembuatan parfum, sirup dan lainnya yang melibatkan aroma cita rasa buah-buahan. Dalam percobaan yang kami lakukan, mungkin hasilnya tidak sempurna seperti yang diharapkan, mungkin saja para praktikan kurang teliti selama massa praktikum sehingga terkadang hasil yang didapat kutrang sesuai dengan hasil yang semestinya.7. Kesimpulan1. Ester merupakan senyawa turunan karbiksilat.2. Esterfikasi merupakan cara mendapatkan ester dengan cara mereaksikankarboksilat dengan alkohol.3. Laju reaksi terhadap asam karboksilat sangat bergantung pada efek strerik dari alcohol dan asam karboksilat.4. Ester bertitik didih dan titik beku lebih rendah dari asam karboksilat penyusunnya.5. Fungsi pemanasan yaitu mempercepat reaksi.8. Jawaban Pertanyaan1. a. CH3-CH2-OH + CH3COOH + H2SO4 pekat CH3-COO-C2H5 + H2O Etanol + As. Asetat + H2SO4 pekat Etil Asetat + Air b. CH3-OH + C7H6O + H2SO4 pekat C8H8O3 + H2O Metanol + As. Salisilat + H2SO4 pekat Metil Salisilat + Air 2. a. Etil Asetat (Etil Etanoat) b. Metil Salisilat (orto-Metil-Hidroksibenzoat) 3. a. sebagai katalisator, mengurangi energi aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung dengan cepat. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm karena dalam pencampuran ketiga bahan tersebut dapat menyerap panas dari lingkungan. Karena itu, agar reaksi esterifikasi dapat terus berlanjut hingga tercapai kesetimbangan, maka suasana lingkungan harus dibuat panas. adanya beberapa tetes asam sulfat pekat untuk mengamati bau ester yang terbentuk. b. Asam sulfat encer bisa menggantikan asam sulfat pekat, namun karena kepekatannya berkurang, maka reaksi akan memakan waktu yang lama. 4. Agar uap dariester yang terbentuk langsung mengembun dan tidak menguap lagi. 5. Agar tabungnya tidak retak dan tidak terjadi kebocoran gas. 6. Suhu 80 merupakan suhu optimum, artinya pada suhu tersebut akan dihasilkan ester yang maksimal sehingga suhunya tidak boleh naik atau turun karena bisa menyebabkan ester yang terbentuk kurang murni atau rusak. 7. Bahan-bahan yang mengandung ester antara lain lilin, esens makanan, minyak kelapa, minyak jagung, minyak ikan, sabun, dan margarine.