optimasi setil alkohol dan tween 80 dalam formulasi...
TRANSCRIPT
OPTIMASI SETIL ALKOHOL DAN TWEEN 80 DALAM FORMULASI
SEDIAAN KRIM SUNSCREEN EKSTRAK UMBI UBI JALAR UNGU
(Ipomoea batatas L.) DENGAN DESAIN FAKTORIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Mia Priliana Forever
NIM : 158114156
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
OPTIMASI SETIL ALKOHOL DAN TWEEN 80 DALAM FORMULASI
SEDIAAN KRIM SUNSCREEN EKSTRAK UMBI UBI JALAR UNGU
(Ipomoea batatas L.) DENGAN DESAIN FAKTORIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Mia Priliana Forever
NIM : 158114156
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
OPTIMASI SETIL ALKOHOL DAN TWEEN 80 DALAM FORMULASI
SEDIAAN KRIM SUNSCREEN EKSTRAK UMBI UBI JALAR UNGU
(Ipomoea batatas L.) DENGAN DESAIN FAKTORIAL
Skripsi yang diajukan oleh
Mia Priliana Forever
NIM : 158114156
telah disetujui oleh :
Pembimbing Utama
Dr. Rini Dwiastuti, Apt. tanggal 20 Maret 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
OPTIMASI SETIL ALKOHOL DAN TWEEN 80 DALAM FORMULASI
SEDIAAN KRIM SUNSCREEN EKSTRAK UMBI UBI JALAR UNGU
(Ipomoea batatas L.) DENGAN DESAIN FAKTORIAL
Oleh:
Mia Priliana Forever
NIM : 158114156
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal : 8 April 2019
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Dr. Yustina Sri Hartini, Apt.
Panitia Penguji : Tanda Tangan
Dr. Rini Dwiastuti, Apt. …………………….
Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt. …………………….
Dina Christin Ayuning Putri, M.Sc., Apt. …………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
“A Person Who Never Made Mistake Never Tried Anything New”
- Albert Einstein
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia – Kolose 3:23
Karya ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus,
Papa, Mama, Koko dan Cece
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Jika di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,
maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 20 Maret 2019
Penulis
Mia Priliana Forever
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Mia Priliana Forever
Nomor Mahasiswa : 158114156
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
OPTIMASI SETIL ALKOHOL DAN TWEEN 80 DALAM FORMULASI
SEDIAAN KRIM SUNSCREEN EKSTRAK UMBI UBI JALAR UNGU
(Ipomoea batatas L.) DENGAN DESAIN FAKTORIAL
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 20 Maret 2019
Yang menyatakan
Mia Priliana Forever
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia dan penyertaan-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi Setil
Alkohol dan Tween 80 dalam Formulasi Sediaan Krim Sunscreen Ekstrak Umbi
Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) dengan Desain Faktorial” dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi, penulis mendapatkan
banyak bantuan, bimbingan, saran, kritik, dukungan dan motivasi dari berbagai
pihak hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
2. Ibu Dr. Christine Patramurti, Apt. selaku Kepala Program Studi Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
3. Ibu Dr. Rini Dwiastuti, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, semangat dan dukungan selama
penyelesaian skripsi ini
4. Ibu Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji atas bantuan,
kritik dan saran serta selaku DPA atas masukan dan motivasi yang
diberikan
5. Ibu Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji atas bantuan, kritik
dan saran yang diberikan
6. Dina Christin Ayuning Putri, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji atas kritik
dan saran yang diberikan
7. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas
pengetahuan yang telah diajarkan dan dibagikan serta bimbingan selama
proses perkuliahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Pak Musrifin, Pak Wagiran, laboran lain dan staf atas bantuan yang
diberikan selama perkuliahan dan proses penelitian
9. Keluarga terkasih, Papa, Mama, Kakak yang telah memberikan semangat
dan dukungan moral maupun moril yang tak terhingga serta doa yang
selalu menyertai penulis selama perkuliahan hingga sekarang
10. Sahabatku keke yang telah memberikan dukungan, semangat, motivasi dan
sharing selama ini
11. Teman-teman “WW” (Ririn, Desam, April, Ayu, Stella) atas dinamika
selama kuliah yang selalu memberi dukungan, semangat dan hiburan
12. “Cewcani” Ike dan Anas yang saling sharing dan belajar bersama, yang
selalu memberi semangat, dan dukungan
13. Teman-teman “Little Pig” atas dinamika, bantuan, dan dukungan selama
ini
14. Teman seperjuangan skripsi “Tim Ubi” (Ike, Anas, Raka) yang telah
berjuang bersama menyelesaikan skripsi dan saling membantu,
memberikan semangat dan dinamika selama proses penelitian di
laboratorium
15. Teman-teman FSMD15 dan semua teman-teman angkatan 2015 prodi S1
Farmasi Universitas Sanata Dharma atas dinamika dan kebersamaannya
selama proses perkuliahan
16. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu
Akhir kata, penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam
penyusunan skripsi, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 20 Maret 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiv
ABSTRACT .......................................................................................................... xv
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2
Alat dan Bahan .................................................................................................... 2
Determinasi Tanaman .......................................................................................... 3
Pembuatan Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) ........................ 3
Identifikasi Antosianin ........................................................................................ 3
Penentuan Nilai SPF Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu Secara In Vitro .................. 3
Pembuatan Sediaan Krim Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu ................................... 4
Pengujian Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Krim .............................................. 5
Analisis Data ....................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 7
Determinasi Tanaman .......................................................................................... 7
Ekstraksi .............................................................................................................. 7
Identifikasi Antosianin ........................................................................................ 7
Penentuan Nilai SPF Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu Secara In Vitro .................. 7
Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Krim Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu .............. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Desain Faktorial................................................................................................. 12
KESIMPULAN ..................................................................................................... 19
SARAN ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
LAMPIRAN .......................................................................................................... 22
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Formula krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu ...................... 4
Tabel II. Bentuk Fisik krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu ............... 8
Tabel III. Viskositas krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu ................... 9
Tabel IV. Daya sebar krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu ............... 10
Tabel V. pH krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu ........................... 11
Tabel VI. Pergeseran viskositas krim sunscreen ............................................ 11
Tabel VII. Nilai efek setil alkohol, Tween 80 dan kombinasi kedua
faktor terhadap respon viskositas ................................................... 13
Tabel VIII. Nilai efek setil alkohol, Tween 80 dan kombinasi kedua faktor terhadap respon daya sebar .................................................. 15
Tabel IX. Nilai efek setil alkohol, Tween 80 dan kombinasi kedua
faktor terhadap respon pergeseran viskositas ................................. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Krim Formula F1 ................................................................................. 8
Gambar 2. Krim Formula FA ................................................................................ 8
Gambar 3. Krim Formula FB ................................................................................ 9
Gambar 4. Krim Formula FAB ............................................................................. 9
Gambar 5. Interaksi Setil Alkohol Terhadap Tween 80 Pada Viskositas ............. 13
Gambar 6. Interaksi Tween 80 Terhadap Setil Alkohol Pada Viskositas ............. 13
Gambar 7.Contour Plot Viskositas ....................................................................... 14
Gambar 8. Interaksi Setil Alkohol Terhadap Tween 80 Pada Daya Sebar ........... 15
Gambar 9. Interaksi Tween 80 Terhadap Setil Alkohol Pada Daya Sebar ........... 15
Gambar 10. Contour Plot Daya Sebar .................................................................. 16
Gambar 11. Interaksi Setil Alkohol Terhadap Tween 80 Pada Pergeseran
Viskositas ........................................................................................... 17
Gambar 12. Interaksi Tween 80 Terhadap Setil Alkohol Pada Pergeseran
Viskositas ........................................................................................... 17
Gambar 13. Contour Plot Pergeseran Viskositas .................................................. 18
Gambar 14. Contour Plot Superimposed .............................................................. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Determinasi ............................................................................. 23
Lampiran 2. Dokumentasi Pembuatan Ekstrak ..................................................... 25
Lampiran 3. Data Penimbangan Bobot Tetap ....................................................... 26
Lampiran 4. Identifikasi Antosianin Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu ..................... 33
Lampiran 5. Penentuan Nilai SPF Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu ........................ 34
Lampiran 6. Hasil Sifat Fisik Krim ....................................................................... 37
Lampiran 7. Stabilitas .......................................................................................... 41
Lampiran 8. Desain Faktorial ................................................................................ 43
Lampiran 9. Dokumentasi Evaluasi Krim ............................................................. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Paparan sinar matahari dapat menginduksi kerusakan biologis dan klinis,
seperti kulit terbakar, imunosupresi, kanker kulit, photoaging dan mutagenesis.
Sunscreen merupakan senyawa yang dapat menyerap atau memantulkan sinar UV
dan mencegah radiasi yang mengenai kulit. Menurut literature ekstrak umbi ubi
jalar ungu memiliki aktivitas sebagai sunscreen dan dapat meminimalisir efek
buruk dari paparan sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas
sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu dan optimasi formula krim ekstrak umbi
ubi jalar ungu untuk memperoleh formula yang memiliki sifat fisik dan stabilitas
yang baik. Umbi ubi jalar ungu diekstraksi dengan metode maserasi. Uji aktivitas
sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu menggunakan alat spektrofotometer UV-
Vis pada panjang gelombang 290 – 400 nm. Optimasi setil alkohol dan Tween 80
menggunakan metode desain faktorial untuk menjelaskan efek dari faktor setil
alkohol dan Tween 80. Hasil penelitian akan dianalisis secara statistik dengan
ANOVA satu arah menggunakan aplikasi Design Expert version 11 (free trial).
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan ekstrak umbi ubi jalar ungu
konsentrasi 3200 ppm memberikan nilai SPF 31,99. Optimasi setil alkohol dan
Tween 80 memberikan efek pada respon viskositas, daya sebar dan pergeseran
viskositas dimana setil alkohol dominan meningkatkan respon viskositas,
menurunkan daya sebar dan menurunkan pergeseran viskositas.
Kata Kunci : Setil alkohol, Tween 80, sunscreen, ekstrak umbi ubi jalar ungu,
krim, desain faktorial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
Sun exposure can induce biological and clinical damage, such as
sunburn, immunosuppression, skin cancer, photoaging and mutagenesis.
Sunscreen is a compound that can absorb or reflect UV light and prevent radiation
that affects the skin. According to the literature, purple sweet potato bulb extract
have an activity as a sunscreen. The aim of this study is to observe activity of
purple sweet potato bulb extract as sunscreen and formula optimization of purple
sweet potato bulb extract to obtain a formula with a good physical and good
stability.
Extraction of purple sweet potato bulb was using maceration method. Sunscreen activity of purple sweet potato bulb extract using a UV-Vis
spectrophotometer at wavelengths of 290-400 nm. Optimization of cetyl alcohol
and Tween 80 was carried out by a factorial design method to explain the factor
effects. The results of the study will be analyzed statistics by one-way ANOVA
using Design Expert application version 11 (free trial).
The results of the research obtained showed that 3200 ppm of purple
sweet potato bulb extract gave an SPF 31,99. Optimization of cetyl alcohol and
Tween 80 has an effect on viscosity, dispersion and viscosity changes where the
cetyl alcohol dominant increases viscosity , decreases dispersion and decreases the
viscosity changes.
Keyword : Cetyl alcohol, Tween 80, sunscreen, purple sweet potato (Ipomoea
batatas L.) bulb extract, cream, factorial design.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Penipisan dan rusaknya lapisan ozon meningkatkan radiasi sinar UV
yang mencapai bumi karena ozon memiliki peranan penting yaitu menyerap dan
mengendalikan sinar UV yang berasal dari radiasi sinar matahari (Widowati dan
Sutoyo, 2009). Paparan sinar matahari dapat menginduksi kerusakan biologis dan
klinis, seperti kulit terbakar, imunosupresi, kanker kulit, photoaging dan
mutagenesis (Benerd et al., 2003). Efek buruk dari radiasi sinar UVA dan UVB
dapat dicegah atau diminimalisir dengan sunscreen secara topikal yang
memberikan perlindungan efisien terhadap radiasi UVA dan UVB (Benerd et al.,
2003).
Penggunaan sunscreen dari bahan kimia sintesis dapat menyebabkan
reaksi sensitivitas, iritasi dengan rasa terbakar, rasa menyengat, dan menyebabkan
alergi (Purwaningsih et al., 2015). Umbi ubi jalar ungu merupakan salah satu
bahan alam yang dapat dimanfaatkan untuk perlindungan dari sinar UV dan
meminimalisir efek buruk dari paparan sinar UV. Umbi ubi jalar ungu
mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin,
saponin dan fenolik. Senyawa flavanoid diharapkan memberikan efek sebagai
sunscreen karena memiliki gugus kromofor sehingga mampu menyerap sinar UV
intensitas tinggi dengan elektron eksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan
kembali ke ground state dengan melepaskan energi. Hasil penelitian menunjukkan
ekstrak umbi ubi jalar ungu memberikan efek sunscreen dengan nilai SPF 4,501
(proteksi sedang) pada konsentrasi 400 ppm (Lalu et al., 2017).
Salah satu bentuk sediaan sunscreen adalah krim. Sistem pembawa krim
yaitu emulsi efektif memberikan nilai SPF yang tinggi karena membentuk lapisan
seragam dan tebal, tidak transparan dan interaksi antara bahan dan zat aktif
minimal (Shaath, 2005). Emulsi merupakan basis yang paling banyak digunakan
namun sulit untuk stabil terutama pada suhu tinggi (Shaath, 2005).
Ketidakstabilan emulsi dapat diatasi dengan emulgator seperti Tween 80 dan Span
80 (Safitri et al., 2014). Setil alkohol berfungsi sebagai stiffening agent
(pengental) sehingga dapat meningkatkan viskositas. Setil alkohol dapat
meningkatkan stabilitas jika dikombinasikan dengan water-soluble emulsifying
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
agent seperti Tween 80 (Rowe et al., 2009). Saat setil alkohol dan Tween 80
dikombinasikan akan membentuk fase kontinu viskoelastis dan mencegah
koalesen droplet sehingga dapat meningkatkan stabilitas sediaan krim (Rowe et
al., 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas sunscreen ekstrak umbi
ubi jalar ungu dan optimasi formula krim ekstrak umbi ubi jalar ungu untuk
memperoleh formula yang memiliki sifat fisik dan stabilitas yang baik. Optimasi
dilakukan dengan desain faktorial untuk melihat pengaruh setil alkohol dan
Tween 80 terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunscreen ekstrak umbi ubi
jalar ungu serta mengetahui faktor dominan yang berpengaruh.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental murni dengan dua
faktor dan dua level yang bersifat eksploratif, yaitu mencari formula optimum
sediaan krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu yang memberikan sifat fisik
dan stabilitas fisik sediaan yang baik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Teknologi Sediaan Padat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas (PYREX-
GERMANY), maserator, kertas saring, batang pengaduk, pipet tetes, timbangan
analitik (OHAUS), cawan porselin, blender, kaca bulat berskala, stopwatch,
waterbath, viscotester seri VT04 (RION-JAPAN), spectrophotometer UV-Vis
(SHIMADZU UVmini-1240), pH meter, rotary evaporator, dan hotplate stirer.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi ubi jalar ungu,
etanol p.a, etanol 96%, HCl pekat, NaOH 10%, aquadest, setil alkohol, mineral
oil, Tween 80, gliserin, Span 80, asam stearat, metil paraben, propil paraben dan
perfume.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Determinasi Tanaman
Umbi ubi jalar ungu yang digunakan diperoleh dari perkebunan
Tawangmangu. Determinasi tanaman umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.)
dilakukan di Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
Pembuatan Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.)
Sebanyak 50 gram sampel umbi ubi jalar ungu ditimbang, kemudian
sampel dimasukan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 200 mL etanol 96% dan
aquadest 200 mL. Maserasi dilakukan selama 30 jam dan terlindung dari paparan
sinar matahari. Hasil maserasi disaring dengan kertas saring, filtrat dimasukan ke
dalam alat rotary evaporator pada suhu ±40ºC hingga mendapatkan ekstrak kental
(Armanzah dan Hendrawati, 2016). Penimbangan bobot tetap dilakukan dengan
menguapkan pelarut dengan memasukan ekstrak dalam oven. Ekstrak bebas dari
pelarut ditunjukkan dengan dua kali penimbangan berturut-turut perbedaan
penimbangan tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram zat yang digunakan (Depkes RI,
2014).
Identifikasi Antosianin
Filtrat yang didapatkan dari proses maserasi diambil sebanyak 7 mL,
kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH 10% sehingga terjadi perubahan warna
menjadi hijau dan kemudian ditambahkan 2 tetes HCl pekat. Hasil positif ekstrak
mengandung antosianin ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi merah
(Armanzah dan Hendrawati, 2016).
Penentuan Nilai SPF Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu Secara In Vitro
Sejumlah 0,1 gram ekstrak kental dilarutkan dalam labu takar 25 mL
dengan etanol p.a hingga batas tanda (4.000 ppm). Kemudian dibuat seri
konsentrasi 800 ppm, 1200 ppm, 1600 ppm, 2000 ppm dan 3200 ppm. Penentuan
seri konsentrasi berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Lalu et al (2017)
diperoleh konsentrasi ekstrak umbi ubi jalar ungu 400 ppm memberikan nilai SPF
sebesar 4,501. Diasumsikan untuk memperoleh nilai SPF 30 diperlukan
konsentrasi 2666 ppm sehingga seri konsentrasi dibuat dalam rentang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mencakup perkiraan nilai SPF yang diinginkan. Kemudian dilakukan scanning
pada panjang gelombang 290-400 nm dengan interval 5 nm menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Selanjutnya dihitung area di bawah kurva (AUC) dari
absorbansi menggunakan rumus (Sami et al., 2015) :
AUC = 𝐴𝑎+𝐴𝑏
2 x (dPa-b) .................................................................................... (1)
Keterangan :
Aa = Absorbansi pada panjang gelombang a nm
Ab = Absorbansi pada panjang gelombang b nm
dPa-b = selisih panjang gelombang a dan b
Perhitungan nilai SPF dilakukan dengan persamaan logaritma sebagai berikut
(Petro, 1981) :
Log SPF =ƩAUC
panjang gelombang terbesar−panjang gelombang terkecil ........................ (2)
Pembuatan Sediaan Krim Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu
Tabel I. Formula krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu
Bahan F1 (g) FA (g) FB (g) FAB (g)
Ekstrak Umbi ubi Jalar Ungu 0,32 0,32 0,32 0,32
Setil Alkohol 5 8 5 8
Tween 80 2,2 2,2 5 5
Mineral Oil 10 10 10 10
Asam Stearat 3,8 3,8 3,8 3,8
Gliserin 10 10 10 10
Span 80 2 2 2 2
Metil paraben 0,2 0,2 0,2 0,2
Propil paraben 0,1 0,1 0,1 0,1
Perfume qs qs qs qs
Aqua 66 66 66 66
Pada penelitian ini, formula modifikasi yang digunakan berdasarkan
formula acuan pada penelitian Elsa dan Ema pada tahun 2018 yang berjudul
Formulation of Sunscreen Cream of Parijoto Fruit Extract (Medinilla speciose
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Blume) and In Vitro SPF Value Test. Modifikasi dilakukan pada zat aktif menjadi
ekstrak umbi ubi jalar ungu dan VCO menjadi mineral oil.
Fase minyak meliputi setil alkohol dan asam stearat yang dilelehkan
terlebih dahulu di atas waterbath pada suhu 65-75 ºC, kemudian ditambahkan
mineral oil, Span 80, dan propil paraben. Fase air (Tween 80, gliserin, metil
paraben, dan aquadest) dipanaskan di atas waterbath pada suhu 65-75ºC. Fase
minyak dimasukan ke dalam beaker glass di atas hotplate stirrer yang magnetic
stirrer telah dihidupkan pada kecepatan putar skala 3, kemudian ditambahkan fase
air ke dalam fase minyak sedikit demi sedikit sambil magnetic stirrer terus
berputar hingga sediaan krim hangat. Kemudian ditambahkan ekstrak umbi ubi
jalar ungu dan diaduk hingga homogen dan sediaan dingin.
Pengujian Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Krim
Pengamatan Bentuk Fisik Sediaan Krim
Pengamatan bentuk fisik terhadap sediaan krim dilakukan dengan
mengamati secara visual bentuk, bau dan warna krim. Parameter sifat fisik krim
yang baik ialah tidak terjadi perubahan bau dan warna krim (Geraldine and
Hastuti, 2018). Pengamatan dilakukan pada 48 jam setelah pembuatan dan setiap
minggu selama satu bulan penyimpanan.
Uji Homogenitas Fisik
Sejumlah krim dioleskan pada kaca objek yang bersih dan kering
(membentuk lapisan tipis), kemudian ditutup dengan kaca preparat (cover glass).
Krim dinyatakan homogen apabila krim mempunyai tekstur yang tampak rata dan
tidak menggumpal (Geraldine and Hastuti, 2018). Uji dilakukan pada 48 jam
setelah pembuatan dan setiap minggu selama satu bulan penyimpanan.
Uji Viskositas
Krim dimasukan ke dalam chamber, kemudian diatur rotor pada nomor
1. Rotor masukan ke dalam krim. Alat viscotester dihidupkan dan tanda
panah/jarum penunjuk yang stabil akan menunjukkan nilai viskositas krim
(Zulkarnain et al., 2015). Kriteria viskositas sediaan semisolid krim yang baik ≥50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dPa.s (Gozali et al, 2009). Uji dilakukan pada 48 jam setelah pembuatan dan
setiap minggu selama satu bulan penyimpanan.
Uji Daya Sebar
Pengukuran dilakukan dengan cara krim ditimbang 0,5 g kemudian krim
diletakkan di tengah lempeng kaca bulat berskala. Di atas krim diletakkan kaca
bulat lain. Kemudian di setiap langkah ditambahkan beban (anak timbang) dengan
berat 50 g dan ditunggu satu menit. Langkah tersebut dilakukan hingga total berat
beban 300 g (Zulkarnain et al., 2015). Kriteria daya sebar yang baik yaitu 5-7 cm
(Garg et al, 2002). Uji dilakukan pada 48 jam setelah pembuatan dan setiap
minggu selama satu bulan penyimpanan.
Uji pH
Sebanyak 1 g krim dimasukan ke dalam gelas beaker dan diencerkan
dengan aquadest sampai 10 mL, kemudian diukur pH krim dengan pH meter
(Agustin et al., 2013). Dicatat nilai pH stabil yang ditunjukkan pada alat. Nilai pH
yang baik adalah 4-6 (sesuai dengan pH kulit) (Ali and Yosipovitch, 2013). Uji
dilakukan pada 48 jam setelah pembuatan dan setiap minggu selama satu bulan
penyimpanan.
Uji Stabilitas Fisik
Pengukuran uji stabilitas fisik dilakukan dengan menghitung pergeseran
viskositas pada 48 jam dan 1 bulan penyimpanan. Kriteria nilai perubahan atau
pergeseran viskositas adalah < 10% (Yuliani, 2010). Pergeseran viskositas
dinyatakan dalam persentase (%). Rumus yang digunakan adalah
|viskositas 1 bulan−viskositas 48 jam
viskositas 48 jam|x 100% ………………………………(3)
Analisis Data
Data sifat fisik dan stabilitas fisik yaitu viskositas, daya sebar dan
pergeseran viskositas diolah dengan aplikasi Design Expert version 11 (free trial)
untuk mengetahui persamaan yang menggambarkan efek atau interaksi dari faktor
pada dua level. Setiap respon akan diperoleh contour plot dan dilakukan analisis
superimposed contour plot untuk mendapatkan area komposisi optimum. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
penelitian akan dianalisis statistik dengan ANOVA satu arah menggunakan
aplikasi Design Expert version 11 (free trial).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Determinasi Tanaman
Umbi ubi jalar ungu yang digunakan diperoleh dari perkebunan
Tawangmangu, determinasi tanaman umbi ubi jalar ungu dilakukan di
Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta yang menyatakan bahwa umbi yang digunakan pada penelitian ini
benar spesies Ipomoea batatas L. (lampiran 1).
Ekstraksi
Umbi diblender hingga halus, diekstraksi dengan metode maserasi. Hasil
ekstrak diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator. Penimbangan bobot tetap
dilakukan sampai selisih 0,50 mg pada dua penimbangan berturut-turut. Ekstrak
berwarna coklat tua keunguan, berbau khas umbi ubi jalar.
Identifikasi Antosianin
Hasil identifikasi menunjukkan ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu positif
mengandung antosianin. Pada saat penambahan larutan NaOH, cairan ekstrak
berubah menjadi hijau, kemudian terjadi perubahan warna menjadi merah saat
ditambahkan larutan HCl. Antosianin merupakan senyawa amfoter yang dapat
bereaksi dengan asam maupun basa. Antosianin akan berwarna merah dalam
media asam dan berubah menjadi ungu dan biru jika media bertambah basa
(Armanzah dan Hendrawati, 2016).
Penentuan Nilai SPF Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu Secara In Vitro
Ekstrak dibuat pada seri konsentrasi 800 ppm, 1200 ppm, 1600 ppm,
2000 ppm dan 3200 ppm. Kemudian dilakukan scanning pada panjang gelombang
290-400 nm dengan interval 5 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Perhitungan area di bawah kurva (AUC) dan nilai SPF sesuai rumus (lampiran 5).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak
maka semakin tinggi pula nilai SPF. Nilai SPF ekstrak pada konsentrasi 3200 ppm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
diperoleh SPF 31,99 sehingga termasuk kategori SPF sangat tinggi (Shaath,
2005). Nilai SPF ini diperoleh dari senyawa antosianin yang merupakan senyawa
flavonoid. Flavonoid memiliki potensi sebagai sunscreen karena adanya gugus
kromofor yang merupakan sistem aromatik terkonjugasi sehingga memiliki
kemampuan untuk menyerap sinar pada kisaran panjang gelombang sinar UV baik
pada UVA maupun UVB (Abdiana dan Anggraini, 2017).
Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Krim Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu Krim dibuat sesuai dengan empat formula modifikasi dengan konsentrasi
ekstrak 3200 ppm atau 0,32 g, dimana pada konsentrasi tersebut dapat
memberikan nilai SPF kategori sangat tinggi, yaitu SPF 31,99. Nilai SPF ini juga
sesuai dengan nilai SPF produk sunscreen yang banyak beredar dipasaran.
Penambahan perfume pada sediaan krim bertujuan untuk menutupi bau minyak
dari bahan karena bau khas ekstrak ubi tidak dapat menutupi bau minyak.
Evaluasi sifat fisik dan stabilitas terhadap krim keempat formula antara lain :
a. Pengamatan Bentuk Fisik Sediaan Krim
Pengamatan bentuk fisik sediaan meliputi bentuk, bau dan warna
krim. Keempat formula krim memiliki organoleptis yang sama. Hasil
pengamatan krim dapat dilihat pada tabel II :
Tabel II. Bentuk Fisik krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu
Organoleptis F1 FA FB FAB
Bentuk Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid
Warna Peach Peach Peach Peach
Bau Perfume Perfume Perfume Perfume
Gambar 1. Krim Formula F1
Gambar 2. Krim Formula FA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Gambar 3. Krim Formula FB
Gambar 4. Krim Formula FAB
b. Uji Homogenitas Fisik
Uji ini dilakukan untuk melihat homogenitas atau keseragaman
sediaan krim yang dibuat. Keempat formula krim yang dibuat bersifat
homogen dimana krim mempunyai tekstur yang tampak rata dan tidak
menggumpal pada kaca objek.
c. Uji Viskositas
Viskositas adalah tahanan krim sunscreen untuk mengalir. Uji ini
bertujuan untuk mengetahui kekentalan krim. Viskositas diukur dengan
alat viscotester seri VT04 (RION-JAPAN). Hasil uji viskositas krim
dapat dilihat pada tabel III :
Tabel III. Viskositas krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu
Formula Viskositas (dPa.S)
�̅� ± SD
F1 60,00 ± 0
FA 103,33 ± 5,77
FB 60,00 ± 0
FAB 158,33 ± 2,89
Data dalam tabel ditampilkan dalam bentuk �̅� ± SD, n replikasi = 3
Hasil di atas menunjukkan keempat formula sediaan krim sunscreen
memiliki nilai viskositas yang baik karena memenuhi kriteria viskositas
sediaan yang baik. Kriteria viskositas sediaan semisolid krim yang baik
≥50 dPa.s (Gozali et al, 2009). Viskositas F1 dan FB lebih rendah
dibandingkan FA dan FAB karena pada F1 dan FB memiliki konsentrasi
setil alkohol level rendah yaitu 5%. Peningkatan konsentrasi setil alkohol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dapat meningkatkan viskositas karena setil alkohol berfungsi sebagai
stiffening agent (pengental).
d. Uji Daya Sebar
Pengukuran daya sebar dilakukan untuk mengetahui penyebaran dan
pemerataan krim saat dioleskan pada kulit. Krim yang baik adalah krim
yang dapat menyebar tanpa ada tekanan yang berarti. Kriteria daya sebar
semifluid yaitu 5-7 cm (Garg et al, 2002). Pemilihan semifluid karena
sediaan krim diharapkan memiliki daya sebar yang lebih tinggi sehingga
mudah diaplikasikan pada kulit. Hasil uji daya sebar dapat dilihat pada
tabel IV :
Tabel IV. Daya sebar krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu
Formula Daya Sebar (cm)
�̅� ± SD
F1 6,23 ± 0,21
FA 5,63 ± 0,18
FB 6,50 ± 0,13
FAB 5,64 ± 0,27
Data dalam tabel ditampilkan dalam bentuk �̅� ± SD, n replikasi = 3
Hasil di atas menunjukkan bahwa keempat formula sediaan krim
sunscreen memiliki luas daya sebar yang baik karena memenuhi kriteria
daya sebar sediaan yang baik. Daya sebar F1 dan FB lebih luas
dibandingkan FA dan FAB karena memiliki viskositas yang lebih rendah.
e. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk mengetahui derajat keasaman sediaan krim.
Uji pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Nilai pH yang baik
ialah pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4 - 6 (Ali and Yosipovitch,
2013). Hasil pada tabel di bawah menunjukkan bahwa keempat formula
sediaan krim sunscreen memiliki nilai pH yang baik karena memenuhi
kriteria pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu sekitar 4,97 – 5,17
sehingga aman untuk diaplikasikan ke kulit. Hasil uji pH krim dapat
dilihat pada tabel V :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tabel V. pH krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu
Formula pH
�̅� ± SD
F1 5,17 ± 0,06
FA 4,97 ± 0,15
FB 5,13 ± 0,12
FAB 5,17 ± 0,06
Data dalam tabel ditampilkan dalam bentuk �̅� ± SD, n replikasi = 3
f. Uji Stabilitas Fisik
Pengukuran uji stabilitas fisik dilakukan untuk melihat pergeseran
viskositas sediaan dan besar persentase pergeseran viskositas sediaan
setelah disimpan selama satu bulan. Kriteria nilai perubahan atau
pergeseran viskositas adalah <10% (Yuliani, 2010). Pergeseran viskositas
dinyatakan dalam persentase (%). Rumus yang digunakan adalah
|viskositas 1 bulan−viskositas 48 jam
viskositas 48 jam|x 100%
Tabel VI. Pergeseran viskositas krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar
ungu
Formula Viskositas (dPa.s)
48 jam 1 bulan %
F1 60,00 ± 0 45,00±0 25
FA 103,33 ± 5,77 93,33±5,77 9,70
FB 60,00 ± 0 38,00±1,73 36,67
FAB 148,33 ± 2,89 140,00±0 5,60
Data dalam tabel ditampilkan dalam bentuk �̅� ± SD, n replikasi = 3
Dari hasil diatas menunjukkan bahwa formula krim yang memenuhi
kriteria nilai pergeseran viskositas setelah penyimpanan 1 bulan adalah
formula FA dan FAB, sedangkan formula F1 dan FB memiliki persentase
pergeseran viskositas lebih dari 10%. Penurunan nilai viskositas dapat
disebabkan oleh peningkatan ukuran partikel sehingga jarak antara globul
meningkat selama penyimpanan (Gozali et al, 2009). Selain itu dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
disebabkan adanya penurunan nilai pH selama penyimpanan
menyebabkan terjadinya hidrolisis ikatan polimer-polimer dalam sediaan
(Ulfa dan Djajadisastra, 2013; Iswandana dan Sihombing, 2017).
Komponen yang dapat mengalami hidrolisis yaitu Tween 80 (Iswandana
dan Sihombing, 2017).
Desain Faktorial
Perbedaan level konsentrasi setil alkohol dan Tween 80 menyebabkan
perbedaan respon sifat fisik dan stabilitas. Efek dari perbedaan konsentrasi setil
alkohol dan Tween 80 menghasilkan interaksi yang dapat dilihat menggunakan
Design Expert Version 11 (free trial). Uji ANOVA pada tingkat kepercayaan
95%.
1. Respon Viskositas
Pengaruh dua faktor yaitu setil alkohol dan Tween 80 serta interaksinya
terhadap respon viskositas diuji menggunakan Design Expert Version 11 (free
trial). Persamaan desain faktorial terhadap respon viskositas adalah sebagai
berikut :
Y = 92,92 + 32,92 (XA) + 11,25 (XB) + 11,25 (XA)(XB) …………...…(4)
Dengan Y adalah respon viskositas, XA adalah setil alkohol, XB adalah Tween
80 dan XAXB adalah interaksi antara setil alkohol dan Tween 80. Setil alkohol
dan Tween 80 maupun interaksinya memiliki efek positif yang artinya setil
alkohol, Tween 80 dan interaksi kedua faktor memberikan efek meningkatkan
viskositas krim ekstrak umbi ubi jalar ungu karena setil alkohol berfungsi
sebagai stiffening agent dan kombinasi kedua faktor membentuk fase kontinu
viskoelastis yang memberikan sifat semipadat sehingga dapat meningkatkan
viskositas (Rowe et al, 2009). Pada uji ANOVA diperoleh p-value setil
alkohol, Tween 80 dan interkasi keduanya adalah <0,0001 yang artinya
memiliki efek signifikan terhadap respon viskositas karena p-value kurang
dari 0,05. P-value persamaan <0,0001 menunjukkan bahwa persamaan valid
untuk digunakan dalam menentukan nilai respon. Nilai efek setil alkohol,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tween 80 dan kombinasi kedua faktor terhadap respon viskositas dapat
dilihat pada tabel VII (lampiran 8).
Tabel VII. Nilai efek setil alkohol, Tween 80 dan kombinasi kedua faktor
terhadap respon viskositas
Faktor Efek % Kontribusi p-value p-value persamaan
Setil Alkohol 65,83 80,64 <0,0001 <0,0001
Tween 80 22,5 9,42 <0,0001
Kombinasi 22,5 9,42 <0,0001
Gambar 5. Interaksi Setil Alkohol
Terhadap Tween 80 Pada Viskositas
Gambar 6. Interaksi Tween 80 Terhadap
Setil Alkohol Pada Viskositas
Pada gambar 5 menunjukkan penambahan konsentrasi setil alkohol dapat
meningkatkan viskositas pada Tween 80 level rendah yang ditunjukkan oleh
garis hitam dan level tinggi yang ditunjukkan oleh garis merah. Kontribusi
setil alkohol terhadap respon viskositas sebesar 80,64% meningkatkan
viskositas. Pada gambar 6 menunjukkan penambahan konsentrasi Tween 80
tidak meningkatkan ataupun menurunkan viksositas pada setil alkohol level
rendah yang ditunjukkan oleh garis hitam. Penambahan Tween 80 dapat
meningkatkan viskositas pada setil alkohol level tinggi yang ditunjukkan
dengan garis merah. Kontribusi Tween 80 terhadap respon viskositas sebesar
9,42% meningkatkan viskositas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 7. Contour Plot Viskositas
Pada gambar 7 menunjukkan peningkatan respon viskositas berbanding
lurus dengan penggunaan setil alkohol level tinggi dan Twen 80 level tinggi.
Daerah contour plot dari yang berwarna biru hingga warna jingga
menunjukkan viskositas rendah hingga viskositas tinggi.
2. Respon Daya Sebar
Pengaruh dua faktor yaitu setil alkohol dan Tween 80 serta interaksinya
terhadap respon daya sebar diuji menggunakan Design Expert Version 11
(free trial). Persamaan desain faktorial terhadap respon daya sebar adalah
sebagai berikut :
Y = 5,97 – 0,3383 (XA) + 0,067 (XB) – 0,0917 (XA)(XB) ……..………(5)
Dengan Y adalah respon daya sebar, XA adalah setil alkohol, XB adalah
Tween 80 dan XAXB adalah interaksi antara setil alkohol dan Tween 80. Setil
alkohol dan interaksi kedua faktor memiliki efek negatif yang artinya setil
alkohol dan interaksi kedua faktor memberikan efek menurunkan daya sebar
krim ekstrak umbi ubi jalar ungu karena setil alkohol berfungsi sebagai
stiffening agent yang dapat meningkatkan viskositas (Rowe et al, 2009)
sehingga daya sebar menurun. Tween 80 memiliki efek positif yang artinya
Tween 80 memberikan efek meningkatkan daya sebar krim ekstrak umbi ubi
jalar ungu karena Tween 80 bersifat higroskopis (Rowe et al, 2009) sehingga
akan menarik molekul air dari lingkungan yang menyebabkan viskositas
menurun (Gozali et al, 2009) dan daya sebar meningkat. Pada uji ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diperoleh p-value setil alkohol adalah 0,0005 yang artinya memiliki efek
signifikan terhadap respon daya sebar karena memiliki p-value kurang dari
0,05, sedangkan Tween 80 dan interaksi kedua faktor memiliki p-value lebih
dari 0,05 yang artinya tidak signifikan. P-value persamaan 0,0026
menunjukkan bahwa persamaan valid untuk digunakan dalam menentukan
nilai respon. Nilai efek setil alkohol, Tween 80 dan kombinasi kedua faktor
terhadap respon daya sebar dapat dilhat pada tabel VIII (lampiran 8).
Tabel VIII. Nilai efek setil alkohol, Tween 80 dan kombinasi kedua faktor
terhadap respon daya sebar
Faktor Efek % Kontribusi p-value p-value persamaan
Setil Alkohol -0,68 70,72 0,0005 0,0026
Tween 80 0,19 5,77 0,1510
Kombinasi -0,18 5,19 0,1706
Gambar 8. Interaksi Setil Alkohol
Terhadap Tween 80 Pada Daya Sebar
Gambar 9. Interaksi Tween 80
Terhadap Setil Alkohol Pada Daya
Sebar
Pada gambar 8 menunjukkan penambahan konsentrasi setil alkohol dapat
menurunkan daya sebar krim pada Tween 80 level rendah yang ditunjukkan
oleh garis hitam dan level tinggi yang ditunjukkan oleh garis merah.
Kontribusi setil alkohol terhadap respon daya sebar sebesar 70,72%
menurunkan daya sebar krim. Pada gambar 9 menunjukkan penambahan
konsentrasi Tween 80 meningkatkan daya sebar kim pada setil alkohol level
rendah yang ditunjukkan oleh garis hitam. Penambahan Tween 80 dapat
sedikit meningkatkan daya sebar pada setil alkohol level tinggi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ditunjukkan dengan garis merah. Kontribusi Tween 80 terhadap respon daya
sebar sebesar 5,77% meningkatkan daya sebar krim.
Gambar 10. Contour Plot Daya Sebar
Pada gambar 10 menunjukkan respon daya sebar krim menurun ketika
penggunaan setil alkohol level tinggi dan Tween 80 level rendah. Daerah
contour plot dari yang berwarna jingga hingga warna biru menunjukkan daya
sebar krim dari yang tinggi hingga rendah.
3. Pergeseran Viskositas
Pengaruh dua faktor yaitu setil alkohol dan Tween 80 serta interaksinya
terhadap pergeseran viskositas diuji menggunakan Design Expert Version 11
(free trial). Persamaan desain faktorial terhadap pergeseran viskositas adalah
sebagai berikut :
Y = 19,24 – 11,59 (XA) + 1,89 (XB) – 3,94 (XA)(XB) …………………(6)
Dengan Y adalah respon pergeseran viskositas, XA adalah setil alkohol, XB
adalah Tween 80 dan XAXB adalah interaksi antara setil alkohol dan Tween
80. Setil alkohol dan interaksi kedua faktor memiliki efek negatif yang
artinya setil alkohol dan interaksi kedua faktor memberikan efek menurunkan
pergeseran viskositas krim ekstrak umbi ubi jalar ungu karena setil alkohol
berfungsi sebagai stiffening yang dapat meningkatkan viskositas dan
kombinasi kedua faktor dapat membentuk fase kontinu viskoelastis sehingga
lebih stabil (Rowe et al, 2009). Tween 80 memiliki efek positif yang artinya
Tween 80 memberikan efek meningkatkan pergeseran viskositas krim ekstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
umbi ubi jalar ungu. Pada uji ANOVA diperoleh p-value setil alkohol dan
kombinasi kedua faktor adalah <0,0001 dan p-value Tween 80 adalah 0,0055
yang artinya memiliki efek signifikan terhadap pergeseran viskositas karena
memiliki p-value kurang dari 0,05. P-value persamaan <0,0001 menunjukkan
bahwa persamaan valid untuk digunakan dalam menentukan nilai respon.
Nilai efek setil alkohol, Tween 80 dan kombinasi kedua faktor terhadap
pergeseran viskositas dapat dilihat pada tabel IX (lampiran 8).
Tabel IX. Nilai efek setil alkohol, Tween 80 dan kombinasi kedua faktor
terhadap pergeseran viskositas
Faktor Efek % Kontribusi p-value p-value persamaan
Setil Alkohol -23,19 86,42 <0,0001 <0,0001
Tween 80 3,78 2,30 0,0055
Kombinasi -7,88 9,99 <0,0001
Gambar 11. Interaksi Setil Alkohol
Terhadap Tween 80 Pada Pergeseran
Viskositas
Gambar 12. Interaksi Tween 80
Terhadap Setil Alkohol Pada
Pergeseran Viskositas
Pada gambar 11 menunjukkan penambahan konsentrasi setil alkohol dapat
menurunkan pergeseran viskositas krim pada Tween 80 level rendah yang
ditunjukkan oleh garis hitam dan level tinggi yang ditunjukkan oleh garis
merah. Kontribusi setil alkohol terhadap pergeseran viskositas sebesar
86,42% menurunkan pergeseran viskositas krim. Pada gambar 12
menunjukkan penambahan konsentrasi Tween 80 meningkatkan pergeseran
viskositas kim pada setil alkohol level rendah yang ditunjukkan oleh garis
hitam. Penggunaan Tween 80 dapat menurunkan pergeseran viskositas pada
setil alkohol level tinggi yang ditunjukkan dengan garis merah. Kontribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tween 80 terhadap pergeseran viskositas sebesar 2,30% meningkatkan
pergeseran viskositas krim. Hal ini disebabkan oleh sifat higroskopis Tween
80 (Rowe et al, 2009) yang akan menarik molekul air dari lingkungan yang
menyebabkan viskositas menurun (Gozali et al, 2009).
Gambar 13. Contour Plot Pergeseran Viskositas
Pada gambar 13 menunjukkan respon pergeseran viskositas krim
menurun ketika penggunaan setil alkohol level tinggi dan Tween 80 level
tinggi. Daerah contour plot dari yang berwarna jingga hingga warna biru
menunjukkan pergeseran viskositas krim dari yang tinggi hingga rendah.
4. Contour plot superimposed
Contour plot superimposed diperoleh dengan menggabungkan contour
plot viskositas, daya sebar dan pergeseran viskositas untuk mendapatkan area
optimum viskositas, daya sebar dan pergeseran viskositas krim.
Gambar 14. Contour Plot superimposed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Penentuan area komposisi optimum dilakukan pada rentang viskositas
50-170 dPa.s, daya sebar krim 5-7 cm dan pergeseran viskositas <10%. Area
komposisi optimum ditunjukkan dengan daerah berwarna kuning, sedangkan
daerah berwarna abu-abu tidak termasuk area komposisi optimum.
KESIMPULAN
Ekstrak umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) memiliki aktivitas sebagai
sunscreen dengan nilai SPF 31,99 pada konsentrasi 3200 ppm. Sediaan krim
sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu yang memiliki sifat fisik dan stabilitas yang
baik ialah formula FA dan FAB. Komposisi setil alkohol dan Tween 80
mempengaruhi viskositas, daya sebar dan pergeseran viskositas, dimana setil
alkohol dominan meningkatkan respon viskositas, menurunkan daya sebar dan
menurunkan pergeseran viskositas. Komposisi optimum yang dapat memberikan
sifat fisik dan stabilitas yang baik ialah setil alkohol 7,95% dan Tween 80 2,2%.
SARAN
Perlu dilakukan uji aktivitas sunscreen dalam bentuk sediaan krim untuk
mengetahui ada tidaknya perubahan nilai SPF. Perlu dilakukan uji aktivitas
sunscreen terhadap eksipien. Perlu dilakukan uji penerimaan krim untuk
mengetahui gambaran penerimaan krim sunscreen ekstrak umbi ubi jalar ungu
(Ipomoea batatas L.) di masyarakat. Perlu dilakukan validasi terhadap komposisi
optimum yang memberikan respon yang sesuai kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
DAFTAR PUSTAKA
Abdiana, R., dan Anggraini, D.I., 2017. Rambut Jagung (Zea mays L.) sebagai
Alternatif Tabir Surya. Majority., 7 (1), 33-35.
Agustin, R., Oktadefitri, Y., dan Lucida, H., 2013. Formulasi Krim Tabir Surya
dari Kombinasi Etil p-Metoksisinamat Dengan Katekin. Prosiding
Seminar Nasional Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik III
2013. 187.
Ali, S.M., and Yosipovitch, G., 2013. Skin pH : From Basic Science to Basic Skin
Care. Acta Derm Venereol., 93, 1.
Armanzah, S.R., dan Hendrawati, T.Y., 2016. Pengaruh Waktu Maserasi Zat
Antosianin Sebagai Pewarna Alami dari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea
batatas L. Poir). Seminar Sains dan Teknologi, UMJ 2016. 1-8.
Benerd, F., Vioux, C., Lejeune, F., and Asselineau, D., 2003. The Sun Protection
Factor (SPF) Inadequately Defines Broad Spectrum Photoreaction:
Demonstration Using Skin Reconstructed In Vitro Exposed to UV A, UV
B or UV C-Solar Simulated Radiation. Eur J Dermatol., 13(3), 242.
Depkes RI., 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Badan Pengawas Obat dan
Makanan. Jakarta. 36.
Garg, A., Aggarwal, D., Gars, S., and Singla, A.K., 2002. Spreading of Semisolid
Formulations: An Update, Pharmaceutical Technology, pp. 86, 90,98.
Geraldine, E.T., and Hastuti, E.D., 2018. Formulation of Sunscreen Cream of
Parjito Fruit Extract (Medinilla speciose Blume) and In Vitro SPF Value
Test. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 15 (2), 92-98.
Gozali. D., Abdassah, M., Subghan, A., dan Lathiefah, S.A., 2009. Formulasi
Krim Pelembab Wajah yang Mengandung Tabir Surya Nanopartikel Zink
Oksida Salut Silikon. Farmaka, 7 (1), 42-43.
Iswandana, R., dan Sihombing, L.K.M., 2017. Formulasi, Uji Stabilitas Fisik, dan
Uji Aktivitas Secara In Vitro Sediaan Spray Antibau Kaki yang
Mengandung Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.). Pharm Sci Res.
4 (3), 128.
Lalu, M.G., Nursamsiar, M, L., and Gani, S.A., 2017. Sunscreen Activing of
Purple Sweet Potato (Ipomoea batatas L.) Using Spectrophotometry
Method. Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences., 2 (1), 27-
30.
Petro, A.J., 1981. Correlation of Spectrophotometric Data with Sunscreen
Protection Factors. International Journal of Cosmetic Science., 3, 188.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Purwaningsih, S., Salamah, E., dan Admin, M.N., 2015. Efek Fotoprotektif Krim
Tabir Surya Dengan Penambahan Karaginan dan Buah Bakau Hitam
(Rhizopora mucronata Lamk.). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan
Tropis,. 7 (1), 2.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients. 6th
edition. Pharmaceutical Press. London. 155-156, 549-553.
Safitri, N.A., Puspita, O.E., dan Yurina, V., 2014. Optimasi Formula Sediaan
Krim Ekstrak Stoberi (Fragaria x ananassa) sebagai Krim Anti Penuaan.
Majalah kesehatan FKUB., 1 (4), 236, 238.
Sami, F.J. Nur, S., dan Martani, M.M., 2015. Uji Aktivitas Tabir Surya Pada
Beberapa Spesies Dari Family Zingiberaceae dengan Metode
Spektrofotometri. As-Syifaa., 7 (02), 168.
Shaath, N., 2005. Sunscreen : Regulation and Comercial Development. 3rd
edition. Alpha Research and Development. New York, USA. 125.
Ulfa, T.E., dan Djajadisastra, J., 2013. Formulaso dan Uji Stabilitas Kimia
Vitamin C dalam Sediaan Semisolid Basis Air dan Sediaan Semusolid
Basis Silikon. F.Farmasi UI. 10.
Widowati dan Sutoyo., 2009. Upaya Mengurangi Penipisan Lapisan Ozon. Buana
Sains., 9 (2), 142.
Yuliani, S.H., 2010. Optimasi Kombinasi Campuran Sorbitol, Gliserol, dan
Propilenglikol dalam Gel Sunscreen Ekstrak Etanol Curcuma manga.
Majalah Farmasi Indonesia. 21 (2). 86.
Zulkarnain, A.B., Marchaban., Wahyuono, S., dan Susidarti, R.A., 2015. Sun
Protector Factor (SPF) In Vitro and The Physical Stability of O/W Cream
Optimal Formula From The Partition Product of Mahkota Dewa Leaves
[Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl]. Indonesian J.Pharm., 26 (4), 212.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 1. Surat Determinasi Tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 2. Dokumentasi Pembuatan Ekstrak
Proses maserasi dengan shaker
Proses kondensasi pelarut dengan
rotary evaporator
Ekstrak umbi ubi jalar ungu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 3. Data Penimbangan Bobot Tetap
Cawan 1
Penimbangan Bobot (g) Selisih (g)
1 99,5301 -
2 98.4996 1.0305
3 98.4337 0.0659
4 98.3556 0.0781
5 98.3189 0.0367
6 98.2865 0.0324
7 98.2412 0.0453
8 98.2376 0.0036
9 97.2985 0.9391
10 97.2804 0.0181
11 97.2365 0.0439
12 97.1909 0.0456
13 97.1489 0.0420
14 97.1075 0.0414
15 97.0712 0.0363
16 97.0217 0.0495
17 95.0986 1.9231
18 95.0899 0.0087
19 95.0768 0.0131
20 95.0631 0.0137
21 95.0519 0.0112
22 95.0516 0.0003
Cawan 2
Penimbangan Bobot (g) Selisih (g)
1 32,8743 -
2 32,8045 0,0698
3 32,7810 0,0235
4 32,7696 0,0114
5 32,7555 0,0141
6 32,7505 0,0050
7 32,7619 -0,0114
8 32,7419 0,0200
9 32,7292 0,0127
10 32,7219 0,0073
11 32,7158 0,0061
12 32,7030 0,0128
13 32,7312 -0,0282
14 32,7178 0,0134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
15 32,7050 0,0128
16 32,6996 0,0054
17 32,6878 0,0118
18 32,6755 0,0123
19 32,6626 0,0129
20 32,6509 0,0117
21 32,6394 0,0115
22 32,6424 -0,0030
23 32,6255 0,0169
24 32,6203 0,0052
25 32,6202 0,0001
Cawan 3
Penimbangan Bobot (g) Selisih (g)
1 115,7110 -
2 115,5960 0,1150
3 115,5277 0,0683
4 115,4878 0,0399
5 115,4540 0,0338
6 115,4301 0,0239
7 115,3670 0,0631
8 115,3165 0,0505
9 115,2868 0,0297
10 115,2700 0,0168
11 115,2472 0,0228
12 115,2312 0,0160
13 115,2156 0,0156
14 115,1869 0,0287
15 118,1611 -2,9742
16 115,1435 3,0176
17 115,3790 -0,2355
18 115,3509 0,0281
19 115,3157 0,0352
20 115,1551 0,1606
21 115,1500 0,0051
22 115,1322 0,0178
23 115,1113 0,0209
24 115,0492 0,0621
25 115,0314 0,0178
26 115,0185 0,0129
27 115,0155 0,0030
28 115,0048 0,0107
29 115,0327 -0,0279
30 115,0048 0,0279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
31 114,9783 0,0265
32 114,9603 0,0180
33 114,9413 0,0190
34 114,9179 0,0234
35 114,9071 0,0108
36 114,8981 0,0090
37 114,8794 0,0187
38 114,8782 0,0012
39 114,8719 0,0063
40 114,8718 0,0001
Cawan 4
Penimbangan Bobot (g) Selisih (g)
1 92,6121 -
2 92,3897 0,2224
3 92,1793 0,2104
4 92,0520 0,1273
5 91,9439 0,1081
6 91,8676 0,0763
7 91,4866 0,3810
8 91,4008 0,0858
9 91,3032 0,0976
10 91,2309 0,0723
11 91,1804 0,0505
12 91,1319 0,0485
13 91,0844 0,0475
14 90,9186 0,1658
15 90,8430 0,0756
16 90,7876 0,0554
17 90,7481 0,0395
18 90,7135 0,0346
19 90,6627 0,0508
20 90,6179 0,0448
21 90,5782 0,0397
22 90,3683 0,2099
23 90,3368 0,0315
24 90,3228 0,0140
25 90,2957 0,0271
26 90,2696 0,0261
27 90,1664 0,1032
28 90,1460 0,0204
29 90,1222 0,0238
30 90,1124 0,0098
31 90,0972 0,0152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
32 90,0628 0,0344
33 90,0373 0,0255
34 90,0655 -0,0282
35 90,0055 0,0600
36 89,9781 0,0274
37 89,9563 0,0218
38 89,9299 0,0264
39 89,8619 0,0680
40 89,8506 0,0113
41 89,8335 0,0171
42 89,8333 0,0002
Cawan 5
Penimbangan Bobot (g) Selisih (g)
1 29,9004 -
2 29,8601 0,0403
3 29,8402 0,0199
4 29,8297 0,0105
5 29,8215 0,0082
6 29,8169 0,0046
7 29,8260 -0,0091
8 29,8147 0,0113
9 29,8046 0,0101
10 29,7984 0,0062
11 29,7915 0,0069
12 29,7864 0,0051
13 29,8063 -0,0199
14 29,7970 0,0093
15 29,7912 0,0058
16 29,7844 0,0068
17 29,8409 -0,0565
18 29,8310 0,0099
19 29,8206 0,0104
20 29,7999 0,0207
21 29,7912 0,0087
22 29,7911 0,0001
Cawan 6
Penimbangan Bobot (g) Selisih (g)
1 115,7977 -
2 115,6182 0,1795
3 114,7730 0,8452
4 114,6630 0,1100
5 114,5786 0,0844
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
6 114,0660 0,5126
7 114,0031 0,0629
8 113,9704 0,0327
9 113,9294 0,0410
10 113,8806 0,0488
11 113,6304 0,2502
12 113,5969 0,0335
13 113,5668 0,0301
14 113,5411 0,0257
15 113,5204 0,0207
16 113,4733 0,0471
17 113,4099 0,0634
18 113,3697 0,0402
19 113,3151 0,0546
20 113,3264 -0,0113
21 113,2480 0,0784
22 113,2081 0,0399
23 113,1090 0,0991
24 113,0897 0,0193
25 113,0657 0,0240
26 113,0574 0,0083
27 113,0368 0,0206
28 113,0427 -0,0059
29 112,9527 0,0900
30 112,8277 0,1250
31 112,8141 0,0136
32 112,7994 0,0147
33 112,7500 0,0494
34 112,7401 0,0099
35 112,7221 0,0180
36 112,7109 0,0112
37 112,7007 0,0102
38 112,7003 0,0004
Cawan 7
Penimbangan Bobot (g) Selisih (g)
1 35,4745 -
2 35,3161 0,1584
3 34,9281 0,3880
4 34,9048 0,0233
5 35,8788 -0,9740
6 35,7989 0,0799
7 35,7841 0,0148
8 35,7748 0,0093
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
9 35,7639 0,0109
10 35,7553 0,0086
11 34,7423 1,0130
12 34,7293 0,0130
13 34,7225 0,0068
14 34,7127 0,0098
15 34,7116 0,0011
16 34,7129 -0,0013
17 34,6936 0,0193
18 34,7333 -0,0397
19 34,7052 0,0281
20 34,6926 0,0126
21 34,6841 0,0085
22 34,6755 0,0086
23 34,6653 0,0102
24 34,6588 0,0065
25 34,6534 0,0054
26 34,6508 0,0026
27 34,6521 -0,0013
28 34,6448 0,0073
29 34,6445 0,0003
Cawan 8
Penimbangan Bobot (g) Selisih (g)
1 60,7107 -
2 60,4636 0,2471
3 59,7579 0,7057
4 59,7054 0,0525
5 59,6530 0,0524
6 59,4574 0,1956
7 59,4346 0,0228
8 59,4245 0,0101
9 59,4015 0,0230
10 59,3864 0,0151
11 59,3319 0,0545
12 59,3202 0,0117
13 59,3067 0,0135
14 59,2989 0,0078
15 59,2918 0,0071
16 59,2931 -0,0013
17 59,2718 0,0213
18 59,3237 -0,0519
19 59,2816 0,0421
20 59,2624 0,0192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
21 59,2495 0,0129
22 59,2313 0,0182
23 59,2136 0,0177
24 59,2041 0,0095
25 59,1965 0,0076
26 59,1934 0,0031
27 59,1912 0,0022
28 59,1909 0,0003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 4. Identifikasi Antosianin Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu
Ekstrak setelah ditambahkan
NaOH
Ekstrak setelah ditambahkan HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lamprian 5. Penentuan Nilai SPF Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu
Perhitungan penentuan asumsi target konsentrasi :
400 ppm = 4,501 (spf)
X = 30 (spf)
X = (400 x 30)/4,501
X = 2666,07 ppm
Perhitungan seri konsentrasi (salah satu) :
0,1 gram/ 25mL = 100.000 µg/25mL = 4000 µg/mL = 4000 ppm
C1V1 = C2V2
4000ppm.X mL = 800ppm.10mL
X = 8000/4000
X = 2 mL
Jadi diambil 2mL dari konsentrasi 4000ppm, diencerkan dengan aquadest hingga
10mL untuk mendapatkan konsentrasi 800ppm.
Panjang Gelombang (nm) Abs AUC
290 2,241 -
295 2,142 10,956
300 2,056 10,495
305 1,989 10,113
310 1,940 9,823
315 1,927 9,668
320 1,974 9,753
325 1,927 9,753
330 1,927 9,635
335 1,849 9,440
340 1,731 8,950
345 1,608 8,348
350 1,463 7,678
355 1,309 6,930
360 1,197 6,265
365 1,100 5,743
370 1,012 5,280
375 0,963 4,938
380 0,904 4,668
385 0,875 4,448
390 0,855 4,325
395 0,830 4,213
400 0,809 4,098
ƩAUC = 165,52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Perhitungan Area di bawah Kurva (AUC)
1. AUC 290 − 295 = 2,241+2,142
2x 5 = 10,956
2. AUC 295 − 300 = 2,142+2,056
2 x 5 = 10,495
3. AUC 300 − 305 =2,056+1,989
2 x 5 = 10,113
4. AUC 305 − 405 =1,989+1,940
2 x 5 = 9,823
5. AUC 405 − 410 =1,940+1,927
2 x 5 = 9,668
6. AUC 410 − 415 =1,927+1,974
2 x 5 = 9,753
7. AUC 415 − 420 =1,974+1,927
2 x 5 = 9,753
8. AUC 420 − 425 =1,927+1,927
2 x 5 = 9,635
9. AUC 425 − 430 =1,927+1,849
2 x 5 = 9,440
10. AUC 430 − 435 =1,849+1,731
2 x 5 = 8,950
11. AUC 435 − 440 =1,731+1,608
2 x 5 = 8,348
12. AUC 440 − 445 =1,608+1,463
2 x 5 = 7,678
13. AUC 445 − 450 =1,463+1,309
2 x 5 = 6,930
14. AUC 455 − 460 =1,309+1,977
2 x 5 = 6,265
15. AUC 465 − 470 =1,977+1,100
2 x 5 = 5,743
16. AUC 475 − 480 =1,100+1,012
2 x 5 = 5,280
17. AUC 485 − 490 =1,012+0,963
2 x 5 = 4,938
18. AUC 495 − 500 =0,963+0,904
2 x 5 = 4,668
19. AUC 505 − 510 =0,904+0,875
2 x 5 = 4,448
20. AUC 515 − 520 =0,875+0,855
2 x 5 = 4,325
21. AUC 525 − 530 =0,855+0,830
2 x 5 = 4,213
22. AUC 535 − 540 =0,830+0,809
2 x 5 = 4,098
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Log SPF = ƩAUC
panjang gelombang tebesar−panjang gelombang terkecil
= 165,52
110
= 1,505
SPF = 31,990
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 6. Hasil Sifat Fisik Krim
1. Viskositas (dPa.s)
F1 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 60 55 60 48 45
R2 60 60 60 50 45
R3 60 55 55 47 45
�̅� ± SD 60±0 56,67±2,89 58,33±2,89 48,33±1,53 45±0
Fa 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 110 110 120 120 100
R2 100 90 90 90 90
R3 100 100 90 90 90
�̅� ± SD 103,33±5,77 100±10 100±17,32 100±17,32 93,33±5,77
Fb 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 60 55 45 40 40
R2 60 50 45 40 37
R3 60 60 45 40 37
�̅� ± SD 60±0 55±5 45±0 40±0 38±1,73
Fab 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 145 140 140 140 140
R2 150 160 160 150 140
R3 150 140 140 140 140
�̅� ± SD 148,33±2,89 146,67±11,55 146,67±11,55 143,33±5,77 140±0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Formula 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
F1 60±0 56,67±2,89 58,33±2,89 48,33±1,53 45±0
Fa 103,33±5,77 100±10 100±17,32 100±17,32 93,33±5,77
Fb 60±0 55±5 45±0 40±0 38±1,73
Fab 158,33±2,89 146,67±11,55 146,67±11,55 143,33±5,77 140±0
2. Daya sebar (cm)
F1 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 5,90 6,00 6,78 7,05 7,10
R2 6,38 5,70 6,68 7,13 6,70
R3 6,08 6,35 6,50 6,63 6,90
�̅� ± SD 6,23±0,21 6,02±0,33 6,65±0,14 6,94±0,27 6,90±0,20
Fa 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 5,63 5,38 5,98 5,70 5,85
R2 5,80 5,76 5,90 6,00 6,35
R3 5,45 6,05 5,93 5,90 5,53
�̅� ± SD 5,63±0,18 5,73±0,34 5,94±0,04 5,87±0,15 5,91±0,41
Fb 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 6,48 6,35 6,63 7,15 7,2
R2 6,63 6,68 7,10 6,83 7,4
R3 6,38 6,18 6,68 6,60 7,1
�̅� ± SD 6,50±0,13 6,40±0,25 6,80±0,26 6,86±0,28 7,23±0,15
Fab 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 5,93 6,03 5,63 5,83 5,95
R2 5,58 5,75 5,33 5,68 5,85
R3 5,64 6,00 5,80 5,50 5,63
�̅� ± SD 5,64±0,27 5,93±0,15 5,59±0,24 5,67±0,17 5,81±0,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Formula 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
F1 6,23±0,21 6,02±0,33 6,65±0,14 6,94±0,27 6,90±0,20
Fa 5,63±0,18 5,73±0,34 5,94±0,04 5,87±0,15 5,91±0,41
Fb 6,50±0,13 6,40±0,25 6,80±0,26 6,86±0,28 7,23±0,15
Fab 5,64±0,27 5,93±0,15 5,59±0,24 5,67±0,17 5,81±0,16
3. pH
F1 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 5,2 5,1 5,0 4,3 4,1
R2 5,2 5,2 5,0 4,3 4,1
R3 5,1 5,1 4,3 4,1 4,1
�̅� ± SD 5,17±0,06 5,13±0,06 4,77±0,40 4,23±0,12 4,10±0
Fa 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 5,1 5,1 5,1 4,9 4,9
R2 4,8 5,0 5,0 4,9 5,0
R3 5,0 5,0 4,9 5,1 4,7
�̅� ± SD 4,97±0,15 5,03±0,06 5,00±0,10 4,97±0,12 4,87±0,15
Fb 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 5,2 5,2 4,3 4,1 4,0
R2 5,0 5,2 4,3 4,1 4,1
R3 5,2 5,2 4,5 4,1 4,1
�̅� ± SD 5,13±0,12 5,20±0 4,37±0,12 4,10±0 4,07±0,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Fab 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
R1 5,2 5,1 5,1 5,1 5,1
R2 5,2 5,2 5,2 5,1 5,2
R3 5,1 5,1 5,1 5,1 5,0
�̅� ± SD 5,17±0,06 5,13±0,06 5,13±0,06 5,10±0 5,1±0,1
Formula 48 jam Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
F1 5,17±0,06 5,13±0,06 4,77±0,40 4,23±0,12 4,10±0
Fa 4,97±0,15 5,03±0,06 5,00±0,10 4,97±0,12 4,87±0,15
Fb 5,13±0,12 5,20±0 4,37±0,12 4,10±0 4,07±0,06
Fab 5,17±0,06 5,13±0,06 5,13±0,06 5,10±0 5,1±0,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 7. Stabilitas Krim
F1 Viskositas (dPa.s)
48 jam 1 bulan %
R1 60,00 45,00 25
R2 60,00 45,00 25
R3 60,00 45,00 25
�̅� ± SD 60,00 ± 0 45,00±0 25
Fa Viskositas (dPa.s)
48 jam 1 bulan %
R1 110,00 100,00 9,09
R2 100,00 90,00 10
R3 100,00 90,00 10
�̅� ± SD 103,33 ± 5,77 93,33±5,77 9,70
Fb Viskositas (dPa.s)
48 jam 1 bulan %
R1 60,00 40,00 33,33
R2 60,00 37,00 38,33
R3 60,00 37,00 38,33
�̅� ± SD 60,00 ± 0 38,00±1,73 36,67
Fab Viskositas (dPa.s)
48 jam 1 bulan %
R1 145,00 140,00 3,45
R2 150,00 140,00 6,67
R3 150,00 140,00 6,67
�̅� ± SD 148,33 ± 2,89 140,00±0 5,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Formula Viskositas (dPa.s)
48 jam 1 bulan %
F1 60,00 ± 0 45,00±0 25
Fa 103,33 ± 5,77 93,33±5,77 9,70
Fb 60,00 ± 0 38,00±1,73 36,67
Fab 148,33 ± 2,89 140,00±0 5,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lampiran 8. Desain Faktorial
1. Viskositas
a. Efek dan Kontribusi Setil Alkohol, Tween 80 dan Kombinasi
b. Uji ANOVA dan Persamaan
c. Interaksi Setil Alkohol Terhadap Tween 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
d. Interaksi Tween 80 Terhadap Setil Alkohol
2. Daya Sebar
a. Efek dan Kontribusi Setil Alkohol, Tween 80 dan Kombinasi
b. Uji ANOVA dan Persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Interaksi Setil Alkohol Terhadap Tween 80
d. Interaksi Tween 80 Terhadap Setil Alkohol
3. Pergeseran Viskositas
a. Efek dan Kontribusi Setil Alkohol, Tween 80 dan Kombinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Uji ANOVA dan Persamaan
c. Interaksi Setil Alkohol Terhadap Tween 80
d. Interaksi Tween 80 Terhadap Setil Alkohol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 9. Dokumentasi Evaluasi Krim
1. Uji Homogenitas
2. Uji Daya Sebar
3. Uji pH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Optimasi Setil Alkohol dan
Tween 80 dalam Formulasi Sediaan Krim Sunscreen
Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.)
Dengan Desain Faktorial” memiliki nama lengkap Mia
Priliana Forever merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara
dari pasangan Apung Susilarito dan Aslina. Penulis lahir di
Sanggau, 27 April 1997. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di TK Paroki Katedral Sanggau (2001-2003), SDS Paroki
Katedral Sanggau (2003-2009), SMPN 01 Sanggau (2009-2012), dan SMAN 01
Sanggau (2012-2015). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2015.
Selama menempuh perkuliahan, penulis aktif mengikuti organisasi,
kegiatan kemahasiswaan dan lomba. Organisasi yang pernah diikuti penulis yaitu
Bendahara Cosmetic Student Club periode tahun 2016 dan periode tahun 2017.
Kegiatan kemahasiswaan yang pernah diikuti yaitu anggota divisi Dana dan
Usaha Desa Mitra 1 tahun 2016, anggota divisi Publikasi Dekorasi dan
Dokumentasi Desa Mitra 2 tahun 2016, sebagai Bendahara Makrab JMKI 2016,
Koordinator divisi acara Donor Darah JMKI 2017 dan LO acara Job Fair Farmasi
Universitas Sanata Dharma 2018. Penulis pernah mengikuti lomba Pharmacy
USD Badmintion Tournament 2015 dan lomba Herbal Cosmetic Competition
2017. Penulis juga pernah menjadi Asisten Dosen praktikum Biofarmasetika
Farmakokinetika tahun 2018, Komunikasi Farmasi tahun 2018, Botani Farmasi
tahun 2018, dan Formulasi Teknologi Sediaan Farmasi tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI