omsk

32
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Definisi Otitis Media Supuratif Kronis adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan secret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah. Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) dahulu disebut otitis media perforate (OMP) atau dalam sebutan sehari-hari congek. Otitis media supuratif kronis merusak jaringan lunak pada telinga tengah dapat juga merusak tulang dikarenakan terbentuknya jaringan patologik sehingga sedikit sekali / tidak pernah terjadi resolusi spontan. Otitis media supuratif kronis terbagi antara benigna dan maligna, maligna karena terbentuknya kolesteatom yaitu epitel skuamosa yang bersifat osteolitik. 1.2 Klasifikasi OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu: a. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman = tipe rhinogen 1

Upload: rahmi-fatma-sari

Post on 29-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

THT

TRANSCRIPT

Page 1: OMSK

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi

Otitis Media Supuratif Kronis adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi

membran timpani dan secret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang

timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah. Otitis Media Supuratif

Kronis (OMSK) dahulu disebut otitis media perforate (OMP) atau dalam sebutan sehari-hari

congek.

Otitis media supuratif kronis merusak jaringan lunak pada telinga tengah dapat juga

merusak tulang dikarenakan terbentuknya jaringan patologik sehingga sedikit sekali / tidak

pernah terjadi resolusi spontan. Otitis media supuratif kronis terbagi antara benigna dan

maligna, maligna karena terbentuknya kolesteatom yaitu epitel skuamosa yang bersifat

osteolitik.

1.2 Klasifikasi

OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu:

a. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman = tipe rhinogen

Penyakit tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan

gejala klinik yang bervariasi dari luas dan keparahan penyakit.

Secara klinis penyakit tubotimpani terbagi atas:

1. Penyakit aktif

Pada jenis ini terdapat sekret pada telinga dan tuli. Biasanya didahului oleh

perluasan infeksi saluran nafas atas melalui tuba eutachius, atau setelah berenang di

mana kuman masuk melalui liang telinga luar. Sekret bervariasi dari mukoid sampai

mukopurulen.

1

Page 2: OMSK

2. Penyakit tidak aktif

Pada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi total yang kering dengan mukosa

telinga tengah yang pucat. Gejala yang dijumpai berupa tuli konduktif ringan. Gejala

lain yang dijumpai seperti vertigo, tinitus, atau suatu rasa penuh dalam telinga.

b. Tipe atikoantral = tipe ganas = tipe tidak aman = tipe tulang

Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya. Penyakit atikoantral

lebih sering mengenai pars flasida dan khasnya dengan terbentuknya kantong retraksi

yang mana bertumpuknya keratin sampai menghasilkan kolesteatom.

1.3 Etiologi

Terjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang

dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring (adenoiditis,

tonsilitis, rinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachius. Fungsi tuba

Eustachius yang abnormal merupakan faktor predisposisi yang dijumpai pada anak dengan

cleft palate dan Down’s syndrom. Adanya tuba patulous, menyebabkan refluk isi nasofaring

yang merupakan faktor insiden OMSK yang tinggi di Amerika Serikat. Kelainan humoral

(seperti hipogammaglobulinemia) dan cell-mediated (seperti infeksi HIV, sindrom kemalasan

leukosit) dapat manifest sebagai sekresi telinga kronis.

Penyebab tersering otitis media supuratif kronis adalah infeksi campuran bakteri dari

meatus auditoris eksternal, kadang berasal dari nasofaring melalui tuba eustachius saat

infeksi saluran nafas atas. Organisme-organisme dari meatus auditoris eksternal termasuk

Staphylococcus, Pseudomonas aeruginosa, B.proteus, B.coli dan Aspergillus. Organisme dari

nasofaring diantaranya Streptococcus viridans (Streptococcus A hemolitikus, Streptococcus B

hemolitikus) dan Pneumococcus.

Faktor-faktor yang menyebabkan penyakit infeksi telinga tengah supuratif menjadi kronis

majemuk, antara lain:

a. Gangguan fungsi tuba eustachius yang kronis atau berulang.

2

Page 3: OMSK

- Infeksi hidung dan tenggorok yang kronis atau berulang

- Obstruksi anatomik tuba Eustachius parsial atau total

b. Perforasi membran timpani yang menetap.

c. Terjadinya metaplasia skumosa atau perubahan patologik menetap lainya pada telinga

tengah.

d. Obstruksi menetap terhadap aerasi telinga atau rongga mastoid.

e. Terdapat daerah-daerah dengan sekuester atau osteomielitis persisten di mastoid.

f. Faktor-faktor konstitusi dasar seperti alergi, kelemahan umum atau perubahan

mekanisme pertahanan tubuh.

1.4 Patogenesis

Patogensis OMSK belum diketahui secara lengkap, tetapi dalam hal ini merupakan

stadium kronis dari otitis media akut (OMA) dengan perforasi yang sudah terbentuk diikuti

dengan keluarnya sekret yang terus menerus.

Gambar 1. Patogenesis terjadinya otitis media

3

Page 4: OMSK

1.5 Manifestasi Klinis

a. Telinga Berair (Otorrhoe)

Sekret bersifat purulen atau mukoid tergantung stadium peradangan. Pada OMSK tipe

jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk yang sering kali sebagai

reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran timpani dan infeksi.

Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai

adanya sekret telinga. Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga tengah

berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa secara luas. Sekret yang bercampur

darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan polip telinga dan merupakan

tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya. Suatu sekret yang encer berair tanpa nyeri

mengarah kemungkinan tuberkulosis.

b. Gangguan Pendengaran

Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Beratnya ketulian

tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas

sistem pengantaran suara ke telinga tengah. Pada OMSK tipe maligna biasanya didapat

tuli konduktif berat.

c. Otalgia (Nyeri Telinga)

Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus. Nyeri dapat berarti

adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter

atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyeri merupakan

tanda berkembang komplikasi OMSK seperti Petrositis, subperiosteal abses atau

trombosis sinus lateralis.

d. Vertigo

Keluhan vertigo seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi

dinding labirin oleh kolesteatom. Vertigo yang timbul biasanya akibat perubahan tekanan

udara yang mendadak atau pada panderita yang sensitif keluhan vertigo dapat terjadi

hanya karena perforasi besar membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih

mudah terangsang oleh perbedaan suhu. Penyebaran infeksi ke dalam labirin juga akan

meyebabkan keluhan vertigo. Vertigo juga bisa terjadi akibat komplikasi serebelum.

4

Page 5: OMSK

1.6 Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan audiometri

Pada pemeriksaan audiometri penderita OMSK biasanya didapati tuli konduktif. Tapi

dapat pula dijumpai adanya tuli sensotineural, beratnya ketulian tergantung besar dan

letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistim penghantaran suara

ditelinga tengah

2. Pemeriksaan radiologi

Radiologi konvensional, foto polos radiologi, posisi Schüller berguna untuk menilai

kasus kolesteatoma, sedangkan pemeriksaan CT scan dapat lebih efektif menunjukkan

anatomi tulang temporal dan kolesteatoma.

3. Kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga.

1.7 Penatalaksanaan

Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana pengobatan dapat dibagi atas :1. Konservatif2. Operasi

OMSK Benigna Tenang

Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek

telinga, air jangan masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat

bila menderita infeksi saluran nafas atas. Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan

operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta

gangguan pendengaran.

OMSK Benigna Aktif

Prinsip pengobatan OMSK adalah :

1.Membersihkan liang telinga dan kavum timpani.

2.Pemberian antibiotika : - topikal antibiotik ( antimikroba)

- sistemik.

5

Page 6: OMSK

Pemberian antibiotik topikal

Pemberian antibiotik secara topikal pada telinga dan sekret yang banyak tanpa

dibersihkan dulu, adalah tidak efektif. Bila sekret berkurang/tidak progresif lagi diberikan

obat tetes yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid. Mengingat pemberian obat topikal

dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah, maka tidak dianjurkan antibiotik yang

ototoksik misalnya neomisin dan lamanya tidak lebih dari 1 minggu. Cara pemilihan

antibiotik yang paling baik dengan berdasarkan kultur kuman penyebab dan uji resistensi.

Bubuk telinga yang digunakan seperti :

a. Acidum boricum dengan atau tanpa iodine

b. Terramycin.

c. Asidum borikum 2,5 gram dicampur dengan khloromicetin 250 mg

Pengobatan antibiotik topikal dapat digunakan secara luas untuk OMSK aktif yang

dikombinasi dengan pembersihan telinga.

Antibiotika topikal yang dapat dipakai pada otitis media kronik adalah :

1. Polimiksin B atau polimiksin E

Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif, Pseudomonas, E. Koli Klebeilla,

Enterobakter, tetapi resisten terhadap gram positif, Proteus, B. fragilis Toksik terhadap

ginjal dan susunan saraf.

2. Neomisin

Obat bakterisid pada kuma gram positif dan negatif, misalnya : Stafilokokus aureus,

Proteus sp. Resisten pada semua anaerob dan Pseudomonas. Toksik terhadap ginjal dan

telinga.

3. Kloramfenikol

Obat ini bersifat bakterisid

Pemberian antibiotik sistemikPemberian antibiotika tidak lebih dari 1 minggu dan harus disertai pembersihan sekret

profus. Bila terjadi kegagalan pengobatan, perlu diperhatikan faktor penyebab kegagalan

yang ada pada penderita tersebut. Antimikroba dapat dibagi menjadi 2 golongan. Golongan

pertama daya bunuhnya tergantung kadarnya. Makin tinggi kadar obat, makin banyak kuman

6

Page 7: OMSK

terbunuh, misalnya golongan aminoglikosida dengan kuinolon. Golongan kedua adalah

antimikroba yang pada konsentrasi tertentu daya bunuhnya paling baik. Peninggian dosis

tidak menambah daya bunuh antimikroba golongan ini, misalnya golongan beta laktam.

1.8 Komplikasi dan Prognosis

OMSK tipe benigna :

OMSK tipe benigna tidak menyerang tulang sehingga jarang menimbulkan

komplikasi, tetapi jika tidak mencegah invasi organisme baru dari nasofaring dapat

menjadi superimpose otitis media supuratif akut eksaserbasi akut dapat menimbulkan

komplikasi dengan terjadinya tromboflebitis vaskuler.

Prognosis dengan pengobatan lokal, otorea dapat mengering. Tetapi sisa perforasi

sentral yang berkepanjangan memudahkan infeksi dari nasofaring atau bakteri dari

meatus eksterna khususnya terbawa oleh air, sehingga penutupan membran timpani

disarankan.

OMSK tipe maligna :

Komplikasi di mana terbentuknya kolesteatom berupa erosi canalis semisirkularis,

erosi canalis tulang,erosi tegmen timpani dan abses ekstradural, erosi pada permukaan

lateral mastoid dengan timbulnya abses subperiosteal serta erosi pada sinus sigmoid.

Prognosis kolesteatom yang tidak diobati akan berkembang menjadi meningitis, abes

otak, prasis fasialis atau labirintis supuratif yang semuanya fatal. Sehingga OMSK type

maligna harus diobati secara aktif sampai proses erosi tulang berhenti.

7

Page 8: OMSK

BAB II

ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. A

Umur : 35 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Pedagang

Suku Bangsa : Minang

Alamat : Batusangkar

MR : 764622

ANAMNESIS

Seorang pasien laki-laki berumur 35 tahun dirawat di Bangsal THT RS DR.M Djamil Padang

sejak tanggal 12 Desember 2011, dengan :

Keluhan Utama :

Keluar cairan dari telinga kanan yang semakin sering sejak 8 bulan yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Keluar cairan dari telinga kanan yang semakin sering sejak 8 bulan yang lalu, cairan

berwarna putih kekuningan, kental, tidak berbau. Pasien memiliki riwayat keluar cairan

dari telinga kanan sejak usia 7 tahun, hilang timbul. Cairan keluar bila pasien demam,

batuk atau pilek.

Satu bulan yang lalu keluarnya cairan dari telinga bercampur darah, satu kali, jumlah

sedikit namun sekarang sudah tidak ada lagi.

Penurunan pendengaran telinga kanan sejak 8 bulan yang lalu

Gatal-gatal di telinga kanan tidak ada, nyeri pada telinga kanan tidak ada.

Telinga kanan berdengung sejak 8 bulang yang lalu, kadang-kadang.

Riwayat trauma di kepala atau sekitar telinga tidak ada

8

Page 9: OMSK

Sakit kepala sejak satu bulan yang lalu, nyeri dirasakan terutama di sebelah kanan, tidak

berat.

Riwayat nyeri, bengkak, atau keluar nanah di belakang telinga tidak ada.

Pusing berputar tidak ada

Wajah mencong tidak ada

Kejang-kejang tidak ada

Penurunan kesadaran tidak ada

Riwayat ganguan pengecapan tidak ada.

Demam tidak ada, batuk pilek tidak ada.

Riwayat bersin-bersin lebih dari 5 kali disertai ingus encer, frekuensi kurang dari 1 x

dalam seminggu terutama pada malam hari dan bila terkena debu, tidak mengganggu

kegiatan sehari-hari.

Riwayat sumbatan pada hidung tidak ada.

Riwayat rasa cairan mengalir di tenggorok tidak ada.

Rasa nyeri di daerah muka tidak ada.

Riwayat nyeri tenggorok, sekret di tenggorok tidak ada.

Riwayat sukar menelan ataupun nyeri saat menelan tidak ada.

Sebelumnya pasien sudah berobat ke RS Batusangkar dan diberi obat tetes telinga (tarivid

otic), tetapi keluhan pasien tidak berkurang, kemudian pasien berobat ke RS Bukittinggi

dan dirujuk ke RS dr. M. Djamil Padang.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat operasi hidung pada tahun 1995, namun pasien tidak tahu jenis operasinya.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit alergi, asma atau penyakit atopi

lainnya.

Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan Kebiasaan:

Pasien adalah seorang pedagang dengan status ekonomi menengah ke bawah.

9

Page 10: OMSK

Riwayat merokok disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : CMC

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Frekuensi nadi : 88 x/menit

Frekuensi nafas : 18 x/menit

Suhu : 36,8 ˚C

Pemeriksaan Sistemik

Kepala : normocephal

Mata : Konjungtiva tidak anemis

Sklera tidak ikterik

Toraks : dalam batas normal

Jantung : dalam batas normal

Abdomen : hepar dan lien tidak teraba

Extremitas : tidak ada kelainan, edem (–)

STATUS LOKALIS THT

Telinga

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Daun Telinga

Kel. Kongenital Tidak ada Tidak ada

Trauma Tidak ada Tidak ada

Radang Tidak ada Tidak ada

Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada

Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Dinding Liang

Telinga

Cukup lapang (N)

/Sempit

Cukup lapang Cukup lapang

10

Page 11: OMSK

Hiperemi Tidak ada Tidak ada

Edema Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Membran timpani

Sekret

Bau Tidak berbau

Tidak adaWarna Putih kekuningan

Jumlah Sedikit

Jenis Mukopurulen

Utuh

Warna Putih

Refleks cahaya Searah pukul 7

Bulging Tidak ada

Retraksi Tidak ada

Atrofi Tidak ada

Perforasi

Jumlah perforasi Satu Tidak ada

Jenis Sentral

Kwadran Antero inferior

Pinggir Rata

Tampak jaringan

granulasi di bagian

inferior

Gambar

Mastoid

Tanda radang Tidak ada Tidak ada

Fistel Tidak ada Tidak ada

Sikatrik Tidak ada Tidak ada

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada

11

Page 12: OMSK

Tes Garpu tala

Rinne Negatif Positif

Schwabach Memanjang Sama dengan pemeriksa

Weber Lateralisasi ke kanan

Kesimpulan Tuli konduktif AD

Audiometri

Hidung

Pemeriksaan Kelainan

Hidung luar

Deformitas Ada

Kelainan congenital Tidak ada

Trauma Tidak ada

Radang Tidak ada

Massa Tidak ada

Sinus Paranasal

Pemeriksaan Dextra Sinistra

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada

Rinoskopi Anterior

Vestibulum Vibrise Ada Ada

Radang Tidak ada Tidak ada

Kavum nasi Cukup lapang

Sempit

Lapang

Cukup lapang Sempit

Sekret Lokasi Tidak ada Tidak ada

Jenis Tidak ada Tidak ada

Jumlah Tidak ada Tidak ada

Bau Tidak ada Tidak ada

12

Page 13: OMSK

Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Edema Tidak ada Tidak ada

Konka media Ukuran Eutrofi

Sukar dinilaiWarna Merah muda

Permukaan Licin

Edema Tidak ada

Septum Cukup lurus/deviasi Deviasi ke kiri

Permukaan Licin

Warna Merah muda

Spina Tidak ada

Krista Tidak ada

Abses Tidak ada

Perforasi Tidak ada

Massa Lokasi

Tidak ada Tidak ada

Bentuk

Ukuran

Permukaan

Warna

Konsistensi

Mudah digoyang

Pengaruh

vasokonstriktor

Gambar

13

Page 14: OMSK

Rinoskopi Posterior

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Koana

Cukup lapang (N)

Sempit

Lapang

Cukup lapang Cukup lapang

Mukosa

Warna Merah muda Merah muda

Edem Tidak ada Tidak ada

Jaringan granulasi Tidak ada Tidak ada

Konka inferior

Ukuran Eutrofi Eutrofi

Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Edem Tidak ada Tidak ada

Adenoid Ada/tidak Tidak ada Tidak ada

Muara tuba

eustachius

Tertutup sekret Tidak Tidak

Edem mukosa Tidak ada Tidak ada

Massa

Lokasi

Tidak ada Tidak adaUkuran

Bentuk

Permukaan

Post Nasal Drip Ada/tidak Tidak ada Tidak ada

Jenis Tidak ada Tidak ada

Orofaring dan Mulut

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Palatum mole +

Arkus faring

Simetris/tidak Simetris Simetris

Warna Merah muda Merah muda

Edema Tidak ada Tidak ada

Bercak/eksudat Tidak ada Tidak ada

14

Page 15: OMSK

Dinding Faring Warna Merah muda Merah muda

Permukaan Licin Licin

Tonsil Ukuran T1 T1

Warna Merah muda Merah Muda

Permukaan Licin Licin

Kripti Tidak melebar Tidak melebar

Detritus Tidak ada Tidak ada

Eksudat Tidak ada Tidak ada

Perlengketan

dengan pilar

Tidak ada Tidak ada

Peritonsil Warna Merah muda Merah muda

Edema Tidak ada Tidak ada

Abses Tidak ada Tidak ada

Tumor Lokasi

Tidak ada

Bentuk

Ukuran

Permukaan

Konsistensi

GigiKaries/radiks Tidak ada Tidak ada

Kesan Hygiene mulut baik

Lidah

Warna Merah muda

Bentuk Normal

Deviasi Tidak ada

Massa Tidak ada

Gambar

15

Page 16: OMSK

Laringoskopi Indirek

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra

Epiglotis

Bentuk Kubah

Warna Merah muda

Edema Tidak ada

Pinggir rata/tidak Rata

Massa Tidak ada

Ariteniod

Warna Merah muda Merah muda

Edema Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Gerakan Simetris Simetris

Ventrikular band

Warna Merah muda Merah muda

Edema Tidak ada Tidak ada

Massa Tidak ada Tidak ada

Plica vokalis

Warna Putih Putih

Gerakan Simetris Simetris

Pingir medial Rata Rata

Massa Tidak ada Tidak ada

Subglotis/trakea Massa Tidak ada Tidak ada

Sekret Tidak ada Tidak ada

Sinus piriformis Massa Tidak ada Tidak ada

Sekret Tidak ada Tidak ada

Valekula Massa Tidak ada Tidak ada

Sekret ( jenisnya ) Tidak ada Tidak ada

Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher

Tidak ditemukan pembesaran KGB leher

16

Page 17: OMSK

RESUME

(DASAR DIAGNOSIS)

1. Anamnesis :

- Keluar cairan dari telinga kanan yang semakin sering sejak 8 bulan yang lalu, cairan

berwarna putih kekuningan, tidak berbau.

- Pasien memiliki riwayat keluar cairan dari telinga kanan sejak usia 7 tahun, hilang

timbul.

- Cairan timbul bila pasien demam, batuk atau pilek. Satu bulan yang lalu keluarnya cairan

dari telinga bercampur darah, satu kali, namun sekarang sudah tidak ada lagi.

- Sakit kepala sejak satu bulan yang lalu, nyeri dirasakan terutama di sebelah kanan.

- Penurunan pendengaran telinga kanan sejak

- Telinga kanan berdengung sejak 8 bulan yang lalu.

- Riwayat bersin-bersin lebih dari 5 kali terutama pada malam hari dan bila terkena debu.

Frekuensi kurang dari 1 x dalam seminggu, tidak mengganggu kegiatan sehari-hari.

Pemeriksa aan fisik

Telinga kanan : liang telinga lapang, terdapat sekret berwarna putih kekuningan, bau (-)

tampak jaringan granulasi di bagian inferior membrane timpani.

Membran timpani perforasi, jumlah 1, jenis sentral, di kuadran

anteroinferior

Tes garpu tala : kesan tuli konduktif AD

Hidung : kavum nasi kiri: cavum nasi sempit, konka media sulit dinilai, septum

deviasi ke kiri

Diagnosis

OMSK AD Tipe Aman Fase Aktif + jaringan granulasi

Diagnosis tambahan

Rinitis alergi intermiten derajat ringan

17

Page 18: OMSK

Pemeriksaan Anjuran :

- Audiometri

- Rontgen foto mastoid posisi Schuller

- CT scan mastoid

- Histopatologi jaringan granulasi

- Kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga.

Terapi

Timpanomastoidektomi

Prognosis :

Quo ad vitam : bonam

Quo ad sanam : dubia ad bonam

Nasihat

Hindari masuk air ke telinga

JIka menderita demam, batuk, pilek, gigi berlubang segera diobati.

18

Page 19: OMSK

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Audiometri

Telinga kanan : AC 70 dB, BC 47,5 dB

Kesan: tuli campur derajat sedang berat

Telinga kiri : AC 36,25 dB, BC 33,75 dB

Kesan : tuli sensorineural derajat ringan

Rontgen Mastoid Posisi Schuller

Pneumatisasi sellulae mastoidea kanan menghilang dengan gambaran sklerotik, disertai

lusen posterior.

Kesan: mastoiditis dextra suspek kolesteatom

Histopatologi Jaringan Granulasi

Makroskopik: sepotong jaringan putih dengan bagian kecoklatan ¼x0,2x0,1 cm

Mikroskopik : tampak di bawah epitel berlapis gepeng sebukan padat sel-sel limfosit, proliferasi

sel-sel fibroblast dan sel-sel syaraf dengan pelebaran pembuluh darah.

Kesan : Neurofibroma dengan radang kronis

Kultur sekret Dan Sensitivity Test

Pseudomonas sp, sensitive terhadap ceftriaxon, gentamicyn, ciprofloxacin, cefoperazone

Skin Prick Test

Positif terhadap D. pteronyssinus

CT Scan Mastoid

Kesan : Mastoiditis dextra

19

Page 20: OMSK

FOLLOW UP

13/12/2011

Telah dilakukan timpanomastoidektomi AD atas indikasi OMSK AD tipe aman fase aktif dalam

narkose umum.

Diagnosis post op : OMSK AD tipe aman fase aktif + jaringan granulasi

Instruksi post op

- Awasi vital sign

- Awasi tanda-tanda perdarahan

- Evaluasi ada tidaknya wajah mencong dan vertigo

- Diet MB bila bising usus (+)

- Terapi: - tricefin 2x1 gr

- dexamethason 3 x 1 ampul

- tramadol drip dalam RL

- Rhinos SR 2 x 1 tab PO

- Becom C 2x1

14/12/2011

S/ demam (-), pusing berputar (-), nyeri (-), wajah mencong (-), pengecapan baik

O/ KU Kesadaran TD Nadi Suhu

Sedang CMC 120/80 mmHg 87 x/I 36,9˚C

Status Lokalis THT

Telinga AD : Tertutup verban, darah merembes (-)

AS : Lapang, MT utuh, RC (+)

Hidung : dalam batas normal

Tenggorok : dalam batas normal

A/ post timpanomastoidektomi AD ai OMSK AD tipe aman fase aktif

P/ Terapi lanjut

Diet MB

20

Page 21: OMSK

DISKUSI

Telah dilaporkan seorang pasien laki-laki berumur 35 tahun dengan diagnosis OMSK

AD tipe aman fase aktif dengan jaringan granulasi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan

anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis diperoleh keluhan

pasien adalah otorea yang hilang timbul, terjadi sudah 28 tahun. Semenjak 8 bulan terakhir

keluarnya cairan dari telinga kanan semakin sering dan pernah sekali cairan bercampur darah.

Cairan yang keluar berwarna putih kekuningan, kental dan tidak berbau. Dicurigai pada pasien

ini terjadi proses infeksi kronis di telinga tengah.

Otitis media supuratif kronik dibagi kepada 2 tipe yaitu tipe aman dan tipe bahaya. Pada

pasien ini ditegakkan diagnosis kerja OMSK tipe aman karena pada anamnesis ditemukan sekret

yang tidak berbau dan tidak pernah terdapat bengkak ataupun keluar cairan/nanah dari belakang

telinga pasien. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan perforasi membran timpani tipe central

dan tidak tampak kolesteatom ataupun sekret yang beraroma kolesteatom. Jaringan granulasi

yang ditemukan pada bagian inferior membran timpani merupakan suatu bentuk reaksi tubuh

terhadap proses peradangan yang sudah lama.

Pada pasien dianjurkan beberapa pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis.

Pada pemeriksaan audiometri telinga kanan didapatkan hasil tuli campuran derajat sedang berat.

Gangguan pada telinga tengah menyebabkan proses amplifikasi yang seharusnya terjadi di

telinga tengah terganggu sehingga Diduga pada pasien sudah terjadi kerusakan pada telinga

dalam. Pada rontgen foto mastoid dextra dan CT Scan mastoid didapatkan kesan mastoiditis

dextra.

Pada pasien ini dilakukan timpanomastoidektomi karena keluhan pasien tidak berkurang

walau telah mendapat pengobatan. Timpanoplasti dilakukan untuk menghentikan infeksi secara

permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, dan memperbaiki fungsi pendengaran.

21

Page 22: OMSK

DAFTAR PUSTAKA

1. Soepardi EA et al, editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala

dan Leher. Edisi ke enam. Jakarta: FKUI; 2007.

2. Aboet A. Radang Telinga Tengah Menahun. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar

Tetap dalam Bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher

pada Fakultas Kedokteran USU. Medan: USU; 2007.

3. Nursiah S. Pola Kuman Aerob Penyebab OMSK dan Kepekaan terhadap Beberapa

Antibiotika di Bagian THT FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan [Internet]. Medan:

USU digital library; 2003. 38 p. Diakses dari: http://library.usu.ac.id/fk/usu/tht-

20%nursiah.pdf.

22