omsk
DESCRIPTION
THTTRANSCRIPT
![Page 1: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Otitis Media Supuratif Kronis adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi
membran timpani dan secret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang
timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah. Otitis Media Supuratif
Kronis (OMSK) dahulu disebut otitis media perforate (OMP) atau dalam sebutan sehari-hari
congek.
Otitis media supuratif kronis merusak jaringan lunak pada telinga tengah dapat juga
merusak tulang dikarenakan terbentuknya jaringan patologik sehingga sedikit sekali / tidak
pernah terjadi resolusi spontan. Otitis media supuratif kronis terbagi antara benigna dan
maligna, maligna karena terbentuknya kolesteatom yaitu epitel skuamosa yang bersifat
osteolitik.
1.2 Klasifikasi
OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu:
a. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman = tipe rhinogen
Penyakit tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan
gejala klinik yang bervariasi dari luas dan keparahan penyakit.
Secara klinis penyakit tubotimpani terbagi atas:
1. Penyakit aktif
Pada jenis ini terdapat sekret pada telinga dan tuli. Biasanya didahului oleh
perluasan infeksi saluran nafas atas melalui tuba eutachius, atau setelah berenang di
mana kuman masuk melalui liang telinga luar. Sekret bervariasi dari mukoid sampai
mukopurulen.
1
![Page 2: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Penyakit tidak aktif
Pada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi total yang kering dengan mukosa
telinga tengah yang pucat. Gejala yang dijumpai berupa tuli konduktif ringan. Gejala
lain yang dijumpai seperti vertigo, tinitus, atau suatu rasa penuh dalam telinga.
b. Tipe atikoantral = tipe ganas = tipe tidak aman = tipe tulang
Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya. Penyakit atikoantral
lebih sering mengenai pars flasida dan khasnya dengan terbentuknya kantong retraksi
yang mana bertumpuknya keratin sampai menghasilkan kolesteatom.
1.3 Etiologi
Terjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang
dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring (adenoiditis,
tonsilitis, rinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachius. Fungsi tuba
Eustachius yang abnormal merupakan faktor predisposisi yang dijumpai pada anak dengan
cleft palate dan Down’s syndrom. Adanya tuba patulous, menyebabkan refluk isi nasofaring
yang merupakan faktor insiden OMSK yang tinggi di Amerika Serikat. Kelainan humoral
(seperti hipogammaglobulinemia) dan cell-mediated (seperti infeksi HIV, sindrom kemalasan
leukosit) dapat manifest sebagai sekresi telinga kronis.
Penyebab tersering otitis media supuratif kronis adalah infeksi campuran bakteri dari
meatus auditoris eksternal, kadang berasal dari nasofaring melalui tuba eustachius saat
infeksi saluran nafas atas. Organisme-organisme dari meatus auditoris eksternal termasuk
Staphylococcus, Pseudomonas aeruginosa, B.proteus, B.coli dan Aspergillus. Organisme dari
nasofaring diantaranya Streptococcus viridans (Streptococcus A hemolitikus, Streptococcus B
hemolitikus) dan Pneumococcus.
Faktor-faktor yang menyebabkan penyakit infeksi telinga tengah supuratif menjadi kronis
majemuk, antara lain:
a. Gangguan fungsi tuba eustachius yang kronis atau berulang.
2
![Page 3: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/3.jpg)
- Infeksi hidung dan tenggorok yang kronis atau berulang
- Obstruksi anatomik tuba Eustachius parsial atau total
b. Perforasi membran timpani yang menetap.
c. Terjadinya metaplasia skumosa atau perubahan patologik menetap lainya pada telinga
tengah.
d. Obstruksi menetap terhadap aerasi telinga atau rongga mastoid.
e. Terdapat daerah-daerah dengan sekuester atau osteomielitis persisten di mastoid.
f. Faktor-faktor konstitusi dasar seperti alergi, kelemahan umum atau perubahan
mekanisme pertahanan tubuh.
1.4 Patogenesis
Patogensis OMSK belum diketahui secara lengkap, tetapi dalam hal ini merupakan
stadium kronis dari otitis media akut (OMA) dengan perforasi yang sudah terbentuk diikuti
dengan keluarnya sekret yang terus menerus.
Gambar 1. Patogenesis terjadinya otitis media
3
![Page 4: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/4.jpg)
1.5 Manifestasi Klinis
a. Telinga Berair (Otorrhoe)
Sekret bersifat purulen atau mukoid tergantung stadium peradangan. Pada OMSK tipe
jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk yang sering kali sebagai
reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran timpani dan infeksi.
Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai
adanya sekret telinga. Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga tengah
berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa secara luas. Sekret yang bercampur
darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan polip telinga dan merupakan
tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya. Suatu sekret yang encer berair tanpa nyeri
mengarah kemungkinan tuberkulosis.
b. Gangguan Pendengaran
Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Beratnya ketulian
tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas
sistem pengantaran suara ke telinga tengah. Pada OMSK tipe maligna biasanya didapat
tuli konduktif berat.
c. Otalgia (Nyeri Telinga)
Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus. Nyeri dapat berarti
adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter
atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyeri merupakan
tanda berkembang komplikasi OMSK seperti Petrositis, subperiosteal abses atau
trombosis sinus lateralis.
d. Vertigo
Keluhan vertigo seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi
dinding labirin oleh kolesteatom. Vertigo yang timbul biasanya akibat perubahan tekanan
udara yang mendadak atau pada panderita yang sensitif keluhan vertigo dapat terjadi
hanya karena perforasi besar membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih
mudah terangsang oleh perbedaan suhu. Penyebaran infeksi ke dalam labirin juga akan
meyebabkan keluhan vertigo. Vertigo juga bisa terjadi akibat komplikasi serebelum.
4
![Page 5: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/5.jpg)
1.6 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan audiometri
Pada pemeriksaan audiometri penderita OMSK biasanya didapati tuli konduktif. Tapi
dapat pula dijumpai adanya tuli sensotineural, beratnya ketulian tergantung besar dan
letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistim penghantaran suara
ditelinga tengah
2. Pemeriksaan radiologi
Radiologi konvensional, foto polos radiologi, posisi Schüller berguna untuk menilai
kasus kolesteatoma, sedangkan pemeriksaan CT scan dapat lebih efektif menunjukkan
anatomi tulang temporal dan kolesteatoma.
3. Kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga.
1.7 Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana pengobatan dapat dibagi atas :1. Konservatif2. Operasi
OMSK Benigna Tenang
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek
telinga, air jangan masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat
bila menderita infeksi saluran nafas atas. Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan
operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta
gangguan pendengaran.
OMSK Benigna Aktif
Prinsip pengobatan OMSK adalah :
1.Membersihkan liang telinga dan kavum timpani.
2.Pemberian antibiotika : - topikal antibiotik ( antimikroba)
- sistemik.
5
![Page 6: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/6.jpg)
Pemberian antibiotik topikal
Pemberian antibiotik secara topikal pada telinga dan sekret yang banyak tanpa
dibersihkan dulu, adalah tidak efektif. Bila sekret berkurang/tidak progresif lagi diberikan
obat tetes yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid. Mengingat pemberian obat topikal
dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah, maka tidak dianjurkan antibiotik yang
ototoksik misalnya neomisin dan lamanya tidak lebih dari 1 minggu. Cara pemilihan
antibiotik yang paling baik dengan berdasarkan kultur kuman penyebab dan uji resistensi.
Bubuk telinga yang digunakan seperti :
a. Acidum boricum dengan atau tanpa iodine
b. Terramycin.
c. Asidum borikum 2,5 gram dicampur dengan khloromicetin 250 mg
Pengobatan antibiotik topikal dapat digunakan secara luas untuk OMSK aktif yang
dikombinasi dengan pembersihan telinga.
Antibiotika topikal yang dapat dipakai pada otitis media kronik adalah :
1. Polimiksin B atau polimiksin E
Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif, Pseudomonas, E. Koli Klebeilla,
Enterobakter, tetapi resisten terhadap gram positif, Proteus, B. fragilis Toksik terhadap
ginjal dan susunan saraf.
2. Neomisin
Obat bakterisid pada kuma gram positif dan negatif, misalnya : Stafilokokus aureus,
Proteus sp. Resisten pada semua anaerob dan Pseudomonas. Toksik terhadap ginjal dan
telinga.
3. Kloramfenikol
Obat ini bersifat bakterisid
Pemberian antibiotik sistemikPemberian antibiotika tidak lebih dari 1 minggu dan harus disertai pembersihan sekret
profus. Bila terjadi kegagalan pengobatan, perlu diperhatikan faktor penyebab kegagalan
yang ada pada penderita tersebut. Antimikroba dapat dibagi menjadi 2 golongan. Golongan
pertama daya bunuhnya tergantung kadarnya. Makin tinggi kadar obat, makin banyak kuman
6
![Page 7: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/7.jpg)
terbunuh, misalnya golongan aminoglikosida dengan kuinolon. Golongan kedua adalah
antimikroba yang pada konsentrasi tertentu daya bunuhnya paling baik. Peninggian dosis
tidak menambah daya bunuh antimikroba golongan ini, misalnya golongan beta laktam.
1.8 Komplikasi dan Prognosis
OMSK tipe benigna :
OMSK tipe benigna tidak menyerang tulang sehingga jarang menimbulkan
komplikasi, tetapi jika tidak mencegah invasi organisme baru dari nasofaring dapat
menjadi superimpose otitis media supuratif akut eksaserbasi akut dapat menimbulkan
komplikasi dengan terjadinya tromboflebitis vaskuler.
Prognosis dengan pengobatan lokal, otorea dapat mengering. Tetapi sisa perforasi
sentral yang berkepanjangan memudahkan infeksi dari nasofaring atau bakteri dari
meatus eksterna khususnya terbawa oleh air, sehingga penutupan membran timpani
disarankan.
OMSK tipe maligna :
Komplikasi di mana terbentuknya kolesteatom berupa erosi canalis semisirkularis,
erosi canalis tulang,erosi tegmen timpani dan abses ekstradural, erosi pada permukaan
lateral mastoid dengan timbulnya abses subperiosteal serta erosi pada sinus sigmoid.
Prognosis kolesteatom yang tidak diobati akan berkembang menjadi meningitis, abes
otak, prasis fasialis atau labirintis supuratif yang semuanya fatal. Sehingga OMSK type
maligna harus diobati secara aktif sampai proses erosi tulang berhenti.
7
![Page 8: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB II
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pedagang
Suku Bangsa : Minang
Alamat : Batusangkar
MR : 764622
ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki berumur 35 tahun dirawat di Bangsal THT RS DR.M Djamil Padang
sejak tanggal 12 Desember 2011, dengan :
Keluhan Utama :
Keluar cairan dari telinga kanan yang semakin sering sejak 8 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluar cairan dari telinga kanan yang semakin sering sejak 8 bulan yang lalu, cairan
berwarna putih kekuningan, kental, tidak berbau. Pasien memiliki riwayat keluar cairan
dari telinga kanan sejak usia 7 tahun, hilang timbul. Cairan keluar bila pasien demam,
batuk atau pilek.
Satu bulan yang lalu keluarnya cairan dari telinga bercampur darah, satu kali, jumlah
sedikit namun sekarang sudah tidak ada lagi.
Penurunan pendengaran telinga kanan sejak 8 bulan yang lalu
Gatal-gatal di telinga kanan tidak ada, nyeri pada telinga kanan tidak ada.
Telinga kanan berdengung sejak 8 bulang yang lalu, kadang-kadang.
Riwayat trauma di kepala atau sekitar telinga tidak ada
8
![Page 9: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/9.jpg)
Sakit kepala sejak satu bulan yang lalu, nyeri dirasakan terutama di sebelah kanan, tidak
berat.
Riwayat nyeri, bengkak, atau keluar nanah di belakang telinga tidak ada.
Pusing berputar tidak ada
Wajah mencong tidak ada
Kejang-kejang tidak ada
Penurunan kesadaran tidak ada
Riwayat ganguan pengecapan tidak ada.
Demam tidak ada, batuk pilek tidak ada.
Riwayat bersin-bersin lebih dari 5 kali disertai ingus encer, frekuensi kurang dari 1 x
dalam seminggu terutama pada malam hari dan bila terkena debu, tidak mengganggu
kegiatan sehari-hari.
Riwayat sumbatan pada hidung tidak ada.
Riwayat rasa cairan mengalir di tenggorok tidak ada.
Rasa nyeri di daerah muka tidak ada.
Riwayat nyeri tenggorok, sekret di tenggorok tidak ada.
Riwayat sukar menelan ataupun nyeri saat menelan tidak ada.
Sebelumnya pasien sudah berobat ke RS Batusangkar dan diberi obat tetes telinga (tarivid
otic), tetapi keluhan pasien tidak berkurang, kemudian pasien berobat ke RS Bukittinggi
dan dirujuk ke RS dr. M. Djamil Padang.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat operasi hidung pada tahun 1995, namun pasien tidak tahu jenis operasinya.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit alergi, asma atau penyakit atopi
lainnya.
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan Kebiasaan:
Pasien adalah seorang pedagang dengan status ekonomi menengah ke bawah.
9
![Page 10: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/10.jpg)
Riwayat merokok disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : CMC
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekuensi nadi : 88 x/menit
Frekuensi nafas : 18 x/menit
Suhu : 36,8 ˚C
Pemeriksaan Sistemik
Kepala : normocephal
Mata : Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
Toraks : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba
Extremitas : tidak ada kelainan, edem (–)
STATUS LOKALIS THT
Telinga
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Daun Telinga
Kel. Kongenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Dinding Liang
Telinga
Cukup lapang (N)
/Sempit
Cukup lapang Cukup lapang
10
![Page 11: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/11.jpg)
Hiperemi Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Membran timpani
Sekret
Bau Tidak berbau
Tidak adaWarna Putih kekuningan
Jumlah Sedikit
Jenis Mukopurulen
Utuh
Warna Putih
Refleks cahaya Searah pukul 7
Bulging Tidak ada
Retraksi Tidak ada
Atrofi Tidak ada
Perforasi
Jumlah perforasi Satu Tidak ada
Jenis Sentral
Kwadran Antero inferior
Pinggir Rata
Tampak jaringan
granulasi di bagian
inferior
Gambar
Mastoid
Tanda radang Tidak ada Tidak ada
Fistel Tidak ada Tidak ada
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
11
![Page 12: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/12.jpg)
Tes Garpu tala
Rinne Negatif Positif
Schwabach Memanjang Sama dengan pemeriksa
Weber Lateralisasi ke kanan
Kesimpulan Tuli konduktif AD
Audiometri
Hidung
Pemeriksaan Kelainan
Hidung luar
Deformitas Ada
Kelainan congenital Tidak ada
Trauma Tidak ada
Radang Tidak ada
Massa Tidak ada
Sinus Paranasal
Pemeriksaan Dextra Sinistra
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinoskopi Anterior
Vestibulum Vibrise Ada Ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Kavum nasi Cukup lapang
Sempit
Lapang
Cukup lapang Sempit
Sekret Lokasi Tidak ada Tidak ada
Jenis Tidak ada Tidak ada
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Bau Tidak ada Tidak ada
12
![Page 13: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/13.jpg)
Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema Tidak ada Tidak ada
Konka media Ukuran Eutrofi
Sukar dinilaiWarna Merah muda
Permukaan Licin
Edema Tidak ada
Septum Cukup lurus/deviasi Deviasi ke kiri
Permukaan Licin
Warna Merah muda
Spina Tidak ada
Krista Tidak ada
Abses Tidak ada
Perforasi Tidak ada
Massa Lokasi
Tidak ada Tidak ada
Bentuk
Ukuran
Permukaan
Warna
Konsistensi
Mudah digoyang
Pengaruh
vasokonstriktor
Gambar
13
![Page 14: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/14.jpg)
Rinoskopi Posterior
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Koana
Cukup lapang (N)
Sempit
Lapang
Cukup lapang Cukup lapang
Mukosa
Warna Merah muda Merah muda
Edem Tidak ada Tidak ada
Jaringan granulasi Tidak ada Tidak ada
Konka inferior
Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edem Tidak ada Tidak ada
Adenoid Ada/tidak Tidak ada Tidak ada
Muara tuba
eustachius
Tertutup sekret Tidak Tidak
Edem mukosa Tidak ada Tidak ada
Massa
Lokasi
Tidak ada Tidak adaUkuran
Bentuk
Permukaan
Post Nasal Drip Ada/tidak Tidak ada Tidak ada
Jenis Tidak ada Tidak ada
Orofaring dan Mulut
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Palatum mole +
Arkus faring
Simetris/tidak Simetris Simetris
Warna Merah muda Merah muda
Edema Tidak ada Tidak ada
Bercak/eksudat Tidak ada Tidak ada
14
![Page 15: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/15.jpg)
Dinding Faring Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Tonsil Ukuran T1 T1
Warna Merah muda Merah Muda
Permukaan Licin Licin
Kripti Tidak melebar Tidak melebar
Detritus Tidak ada Tidak ada
Eksudat Tidak ada Tidak ada
Perlengketan
dengan pilar
Tidak ada Tidak ada
Peritonsil Warna Merah muda Merah muda
Edema Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Tumor Lokasi
Tidak ada
Bentuk
Ukuran
Permukaan
Konsistensi
GigiKaries/radiks Tidak ada Tidak ada
Kesan Hygiene mulut baik
Lidah
Warna Merah muda
Bentuk Normal
Deviasi Tidak ada
Massa Tidak ada
Gambar
15
![Page 16: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/16.jpg)
Laringoskopi Indirek
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Epiglotis
Bentuk Kubah
Warna Merah muda
Edema Tidak ada
Pinggir rata/tidak Rata
Massa Tidak ada
Ariteniod
Warna Merah muda Merah muda
Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Gerakan Simetris Simetris
Ventrikular band
Warna Merah muda Merah muda
Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Plica vokalis
Warna Putih Putih
Gerakan Simetris Simetris
Pingir medial Rata Rata
Massa Tidak ada Tidak ada
Subglotis/trakea Massa Tidak ada Tidak ada
Sekret Tidak ada Tidak ada
Sinus piriformis Massa Tidak ada Tidak ada
Sekret Tidak ada Tidak ada
Valekula Massa Tidak ada Tidak ada
Sekret ( jenisnya ) Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher
Tidak ditemukan pembesaran KGB leher
16
![Page 17: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/17.jpg)
RESUME
(DASAR DIAGNOSIS)
1. Anamnesis :
- Keluar cairan dari telinga kanan yang semakin sering sejak 8 bulan yang lalu, cairan
berwarna putih kekuningan, tidak berbau.
- Pasien memiliki riwayat keluar cairan dari telinga kanan sejak usia 7 tahun, hilang
timbul.
- Cairan timbul bila pasien demam, batuk atau pilek. Satu bulan yang lalu keluarnya cairan
dari telinga bercampur darah, satu kali, namun sekarang sudah tidak ada lagi.
- Sakit kepala sejak satu bulan yang lalu, nyeri dirasakan terutama di sebelah kanan.
- Penurunan pendengaran telinga kanan sejak
- Telinga kanan berdengung sejak 8 bulan yang lalu.
- Riwayat bersin-bersin lebih dari 5 kali terutama pada malam hari dan bila terkena debu.
Frekuensi kurang dari 1 x dalam seminggu, tidak mengganggu kegiatan sehari-hari.
Pemeriksa aan fisik
Telinga kanan : liang telinga lapang, terdapat sekret berwarna putih kekuningan, bau (-)
tampak jaringan granulasi di bagian inferior membrane timpani.
Membran timpani perforasi, jumlah 1, jenis sentral, di kuadran
anteroinferior
Tes garpu tala : kesan tuli konduktif AD
Hidung : kavum nasi kiri: cavum nasi sempit, konka media sulit dinilai, septum
deviasi ke kiri
Diagnosis
OMSK AD Tipe Aman Fase Aktif + jaringan granulasi
Diagnosis tambahan
Rinitis alergi intermiten derajat ringan
17
![Page 18: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/18.jpg)
Pemeriksaan Anjuran :
- Audiometri
- Rontgen foto mastoid posisi Schuller
- CT scan mastoid
- Histopatologi jaringan granulasi
- Kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga.
Terapi
Timpanomastoidektomi
Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Nasihat
Hindari masuk air ke telinga
JIka menderita demam, batuk, pilek, gigi berlubang segera diobati.
18
![Page 19: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/19.jpg)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Audiometri
Telinga kanan : AC 70 dB, BC 47,5 dB
Kesan: tuli campur derajat sedang berat
Telinga kiri : AC 36,25 dB, BC 33,75 dB
Kesan : tuli sensorineural derajat ringan
Rontgen Mastoid Posisi Schuller
Pneumatisasi sellulae mastoidea kanan menghilang dengan gambaran sklerotik, disertai
lusen posterior.
Kesan: mastoiditis dextra suspek kolesteatom
Histopatologi Jaringan Granulasi
Makroskopik: sepotong jaringan putih dengan bagian kecoklatan ¼x0,2x0,1 cm
Mikroskopik : tampak di bawah epitel berlapis gepeng sebukan padat sel-sel limfosit, proliferasi
sel-sel fibroblast dan sel-sel syaraf dengan pelebaran pembuluh darah.
Kesan : Neurofibroma dengan radang kronis
Kultur sekret Dan Sensitivity Test
Pseudomonas sp, sensitive terhadap ceftriaxon, gentamicyn, ciprofloxacin, cefoperazone
Skin Prick Test
Positif terhadap D. pteronyssinus
CT Scan Mastoid
Kesan : Mastoiditis dextra
19
![Page 20: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/20.jpg)
FOLLOW UP
13/12/2011
Telah dilakukan timpanomastoidektomi AD atas indikasi OMSK AD tipe aman fase aktif dalam
narkose umum.
Diagnosis post op : OMSK AD tipe aman fase aktif + jaringan granulasi
Instruksi post op
- Awasi vital sign
- Awasi tanda-tanda perdarahan
- Evaluasi ada tidaknya wajah mencong dan vertigo
- Diet MB bila bising usus (+)
- Terapi: - tricefin 2x1 gr
- dexamethason 3 x 1 ampul
- tramadol drip dalam RL
- Rhinos SR 2 x 1 tab PO
- Becom C 2x1
14/12/2011
S/ demam (-), pusing berputar (-), nyeri (-), wajah mencong (-), pengecapan baik
O/ KU Kesadaran TD Nadi Suhu
Sedang CMC 120/80 mmHg 87 x/I 36,9˚C
Status Lokalis THT
Telinga AD : Tertutup verban, darah merembes (-)
AS : Lapang, MT utuh, RC (+)
Hidung : dalam batas normal
Tenggorok : dalam batas normal
A/ post timpanomastoidektomi AD ai OMSK AD tipe aman fase aktif
P/ Terapi lanjut
Diet MB
20
![Page 21: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/21.jpg)
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien laki-laki berumur 35 tahun dengan diagnosis OMSK
AD tipe aman fase aktif dengan jaringan granulasi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis diperoleh keluhan
pasien adalah otorea yang hilang timbul, terjadi sudah 28 tahun. Semenjak 8 bulan terakhir
keluarnya cairan dari telinga kanan semakin sering dan pernah sekali cairan bercampur darah.
Cairan yang keluar berwarna putih kekuningan, kental dan tidak berbau. Dicurigai pada pasien
ini terjadi proses infeksi kronis di telinga tengah.
Otitis media supuratif kronik dibagi kepada 2 tipe yaitu tipe aman dan tipe bahaya. Pada
pasien ini ditegakkan diagnosis kerja OMSK tipe aman karena pada anamnesis ditemukan sekret
yang tidak berbau dan tidak pernah terdapat bengkak ataupun keluar cairan/nanah dari belakang
telinga pasien. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan perforasi membran timpani tipe central
dan tidak tampak kolesteatom ataupun sekret yang beraroma kolesteatom. Jaringan granulasi
yang ditemukan pada bagian inferior membran timpani merupakan suatu bentuk reaksi tubuh
terhadap proses peradangan yang sudah lama.
Pada pasien dianjurkan beberapa pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis.
Pada pemeriksaan audiometri telinga kanan didapatkan hasil tuli campuran derajat sedang berat.
Gangguan pada telinga tengah menyebabkan proses amplifikasi yang seharusnya terjadi di
telinga tengah terganggu sehingga Diduga pada pasien sudah terjadi kerusakan pada telinga
dalam. Pada rontgen foto mastoid dextra dan CT Scan mastoid didapatkan kesan mastoiditis
dextra.
Pada pasien ini dilakukan timpanomastoidektomi karena keluhan pasien tidak berkurang
walau telah mendapat pengobatan. Timpanoplasti dilakukan untuk menghentikan infeksi secara
permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, dan memperbaiki fungsi pendengaran.
21
![Page 22: OMSK](https://reader034.vdocuments.mx/reader034/viewer/2022051315/55cf9d0c550346d033ac06c6/html5/thumbnails/22.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Soepardi EA et al, editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
dan Leher. Edisi ke enam. Jakarta: FKUI; 2007.
2. Aboet A. Radang Telinga Tengah Menahun. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar
Tetap dalam Bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
pada Fakultas Kedokteran USU. Medan: USU; 2007.
3. Nursiah S. Pola Kuman Aerob Penyebab OMSK dan Kepekaan terhadap Beberapa
Antibiotika di Bagian THT FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan [Internet]. Medan:
USU digital library; 2003. 38 p. Diakses dari: http://library.usu.ac.id/fk/usu/tht-
20%nursiah.pdf.
22