makalah plh

30

Click here to load reader

Upload: riaangok

Post on 28-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PLH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu organisme tidak akan dapat hidup mandiri. Untuk

kelangsungan hidupnya, suatu organisme akan bergantung pada kehadiran

organisme lain dan sumber daya alam yang ada di sekitarnya untuk

keperluan pangan, lindungan, pertumbuhan perkembangbiakan, dan

sebagainya. Hubungan antara suatu individu dengan lingkungannya sangat

rumit dan timbal balik sifatnya. Tidak hanya di darat, pada daerah perairan

terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antar komponen (Campbell,

2004).

Ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan timbal balik antar

organisme hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Salah satu kajian

dari ekologi adalah ekosistem tempat organisme itu hidup. Ekosistem

(satuan fungsi dasar dalam ekologi) adalah suatu sistem yang didalamnya

terkandung komunitas hayati dan saling mempengaruhi antara komponen

biotik dan abiotik. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit

biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan

lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur

biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan

anorganisme. Pada pokoknya semua ekosistem pada tingkat organisasi

yang berbeda mempunyai komponen, interaksi antar komponen, dan

proses operasional yang sama (Indrawati, 2006).

Ekosistem terbentuk dari dua komponen, yaitu komponen hidup

atau yang disebut dengan komponen biotik, dan komponen tidak hidup

atau disebut juga dengan komponen abiotik. Kedua komponen tersebut

1

Page 2: MAKALAH PLH

saling berinteraksi pada satu tempat hingga membentuk satu kesatuan

yang teratur.

Berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem

darat (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Ekosistem perairan

dibedakan menjadi perairan tawar dan perairan asin. Ekosistem daratan

contohnya hutan,padang rumput, bioma gurun, hutan hujan tropis, hutan

gugur, taiga dan bioma tundra, semak belukar,ekosistem tegalan dan

sebagainya. Ekosistem perairan tawar contohnya ekosistem kolam, danau,

sungai. Perairan asin contohnya lautan.

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan atas dua

macam yaitu Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terjadi secara alami

tanpa campur tangan manusia. Contoh : padang rumput, gurun, laut.

Sedangkan Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang terjadi karena buatan

manusia. Contoh : kolam, sawah, waduk, kebun.

Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami

perubahan. Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi,

hal inilah yang merupakan salah satu penyebab perubahan. Perubahan

suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur

tangan manusia (Heyne, 1987).

2

Page 3: MAKALAH PLH

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian ekosistem darat dan ekosistem perairan (Akuatik) ?

2. Contoh-contoh apa sajakah yang terdapat pada ekosistem darat dan

juga pada ekosistem perairan (Akuatik) ?

3. Apa perbedaan yang membedakan antara ekosistem darat dengan

ekosistem perairan sebagai sumber daya dalam segi komponen

biotik dan abiotiknya ?

C. Tujuan Masalah

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja contoh-contoh dari

ekosistem darat dan ekosistem akuatik

2. Mahasiswa mampu membedakan komponen ekosistem darat dan

akuatik

3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan komponen ekosistem baik

abiotik maupun biotik.

D. Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui organisme dan tumbuhan apa saja

yang terdapat pada ekosistem darat dan ekosistem perairan

(Akuatik).

2. Mahasiswa dapat menjelaskan apa saja jenis-jenis atau contoh-

contoh dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan.

3. Mahasiswa dapat lebih menjaga lingkungan agar kelangsungan

hidup suatu ekosistem tetap terjaga.

3

Page 4: MAKALAH PLH

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Ekosistem Darat dan Ekosistem Perairan (Akuatik)

Ekosistem darat atau dikenal juga dengan istilah terrestrial adalah

ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh daratan.

Ekosistem darat dalam skala luas yang memilki tipe vegetasi dominan disebut 

bioma. Bioma adalah ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan

dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan pada wilayah tersebut. Berdasarkan

letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi

beberapa bioma, Bioma yang ada di seluruh belahan bumi diantaranya yaitu

hutan, padang rumput, taiga, tundra, gurun, dan sebagainya.

Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan

curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim

sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada

suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir,

kebakaran, atau aktivitas manusia

Mengacu pada definisinya, ekosistem akuatik ialah ekosistem yang

mayoritas terdiri atas air, menjadi habitat makhluk hidup. Kedalaman dan arus air

pada ekosistem akuatik memberikan peran penting dalam keberagaman ekosistem

akuatik. Organisme akuatik yang hidup di perairan deras tentu akan berbeda

dengan di perairan air tenang. Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat

dibedakan menjadi Ekosistem air tawar dan ekosistem air laut .

4

Page 5: MAKALAH PLH

2. Contoh-Contoh Yang Terdapat Dalam Ekosistem Darat Dan

Ekosistem Perairan (Akuatik).

2.1 Ekosistem darat

pada pembahasan sebelumnya telah kita ketahui bahwa

berdasarkan habitatnya ekosistem daratan memiliki beberapa contoh

diantaranya, hutan, padang rumput, bioma gurun, hutan hujan tropis, hutan

gugur, taiga dan bioma tundra, dan sebagainya. Berikut adalah penjelasan

selengkapnya :

a) Hutan Hujan Tropik

Hutan Hujan Tropis (Tropical rain forest atau mountain rain forest)

merupakan ekosistem yang klimaks klimatik. Tetumbuhan yang ada dalam

hutan ini tidak pernah menggugurkan daun, kondisinya sangat bervariasi

seperti ada yang sedang berbunga, ada yang sedang berbuah, ada yang

dalam perkecambahan, atau berada dalam tingkatan kehidupan sesuai

dengan sifat atau kelakuan masing-masing jenis tetumbuhan tersebut.

Hutan tropis ini memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan

yang paling tinggi. Hutan hujan tropis mempunyai vegetasi yang khas

daerah tropis basah dan menutupi semua permukaan daratan yang

memiliki iklim panas, curah hujan cukup banyak serta terbagi merata.

Ciri-ciri:

1. Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 –

225 cm/tahun.

2. Pohon-pohon dari komunitas hutan hujan yang beranekaragaman

ini, tingginya rata-rata 46-55 m adakalanya secara individu dapat

mencapai 92 m

3. Tinggi pohon tidak sama, seringkali terdapat 3 lapis pohon-pohon

5

Page 6: MAKALAH PLH

4. Matahari bersinar sepanjang tahun.

5. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.

6. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari,

sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.

7. Tetumbuhan bawah pada hutan hujan terdiri dari semak, terna, dan

sejumlah anakan serta kecambah-kecambah dari pohon.

Lingkungan Biotik

- Flora: pada bioma hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies

tumbuhan. Pohon-pohon utama tingginya rata-rata 46-55 m

adakalanya secara individu dapat mencapai 92 m dengan bentuk

pohon pada umumnya ramping-ramping dengan cabang-cabang

berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.

Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah

tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit

adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan

tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang

Burung.

- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari

hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif

pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup

hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada

malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan

tutul.

6

Page 7: MAKALAH PLH

b) Hutan Gugur (Deciduous Forest)

Ciri khas hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin,

daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat,

Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.

Ciri-ciri:

1. Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 – 100 cm/tahun.

2. Mempunyai empat musim: musim panas, musim dingin, musim

gugur dan musim semi

3. Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan

tropis.

Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang

diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan)

dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh

dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena

dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah

ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa

luwak/musang.

Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai

berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air

sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim

itu disebut musim gugur.

Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan

kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur

pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair,

7

Page 8: MAKALAH PLH

tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim

semi

c) Padang Rumput

Padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai

dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia

Tengah, Amerika Selatan, Australia.

Ciri-ciri:

1. Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang

rumput curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.

2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.

3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas

dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar

mengambil air.

Lingkungan biotik:

- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan

porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula

tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka

merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput.

Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,

puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.

- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah

di Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala,

anjing liar, cheetah.

d) Taiga

Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan

daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.

8

Page 9: MAKALAH PLH

Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti

konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit

sekali, Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-

burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

e) Tundra

Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran

kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.

Pertumbuhan tumbuhan di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan

yang dominan adalah Sphagnum, lumut kerak, tumbuhan biji semusim,

tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya,

tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan

yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada

musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap

memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya karibou, rusa kutub,

beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

f) Gurun

Gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara,

Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

Ciri-ciri:

1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun

2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi

3. Kelembaban udara sangat rendah perbedaan suhu siang hari dengan

malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat

turun sampai 0 C)

4. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air

Lingkungan biotik:

9

Page 10: MAKALAH PLH

- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat

beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).

- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu

menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil

misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada

pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropik (sepanjang garis

khatulistiwa) yang berbatasan dengan padang rumput.

2.2 Ekosistem perairan (Akuatik)

Ekosistem perairan dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar

dan ekosistem air laut. Dimana dalam ekosistem air tawar dibagi

menjadi tiga jenis lagi yaitu danau, sungai dan rawa. Sedangkan dalam

ekosistem laut terbagi menjadi enam jenis yang diantaranya yaitu

lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang, Ekosistem Laut dalam

(Deep Sea), dan Ekosistem Lamun (Seagrass). Berikut adalah

penjelasan selengkapnya :

A. Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak

menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan

cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang,

sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat

dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya

telah beradaptasi.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air

mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa,

termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.

10

Page 11: MAKALAH PLH

Danau

Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luas.

Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya

matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi

fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya

matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah per-

ubahan suhu yang drastis, disebut terrnoklirt. Termoklin memisahkan

daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.

Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan

kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau

dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.

i. Daerah litoral

Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari

menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi

danau. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan

daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas

organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat

(khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, crustacea,

ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik,

angsa, dan mamalia yang sering mencari makan di danau.

ii. Daerah limnetik

Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan

masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai

fitoplankton, termasuk ganggang dan cyanobakteri. Ganggang

berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim

panas dan musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk

Rotifera dan udang-udangan kecil pemangsa fitoplankton. Zooplankton di-

makan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih

11

Page 12: MAKALAH PLH

besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kurakura, dan burung pemakan

ikan.

iii. Daerah profundal

Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik

danau. Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk

respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah

limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.

iv. Daerah bentik

Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya

bentos dan sisa-sisa organisme mati.

Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi

organiknya, yaitu sebagai berikut.

i. Danau oligotrofik

Oligotrofik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan

kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak

produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit

organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.

ii. Danau eutrofik

Eutrofik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya

akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-

cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme,

dan oksigen terdapat di daerah profundal. Danau oligotrofik

dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-

materi organik dan endapan yang masuk. Perubahan ini juga dapat

dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk

12

Page 13: MAKALAH PLH

buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau

dengan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan

populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus

yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau

tersebut. Peristiwa seperti ini disebut “eutrofikasi”. Eutrofikasi

membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai

keindahan danau.

Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air

sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan.

Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air.

Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.

Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air

sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas

plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya

terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tumbuhan berakar,

sehingga dapat mendukung rantai makanan.

Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak

sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai ikan air tawar. Di hilir

sering dijumpai ikan lele dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh

berbagai kurakura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh

buaya dan lumba-lumba.

Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena

mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh pipih dorsoventral

dan dapat melekat pada batu

13

Page 14: MAKALAH PLH

Rawa

Rawa merupakan dataran rendah yang tergenang oleh air.

Genanangan air dapat berasal dari air hujan, air tanah ataupun air sungai.

Rawa mempunyai ukuran yang sangat bervariasi dari ukuran yang kecil

hingga ukuran yang sangat luas.

Air rawa biasanya asam sehingga hanya tumbuh – tumbuhan yang

tahan asam. Berdasarkan pergantian airnya rawa dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu sebagai berikut

i. Rawa yang tidak mengalami pergantian air (air tidak

mengalir)

Air rawa seperti ini biasanya asam, warna air agak kemerahan dan kurang

cocok untuk perikanan.

ii. Rawa yang mengalami pergantian air

Air rawa ini mengalami pergantian air karena adanya pasang surut. Air

pada rawa ini tidak begitu asam. Letak dari rawa ini di sekitar sungai atau

pantai.

B. Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang

tinggi dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena

suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar

25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan

14

Page 15: MAKALAH PLH

air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah

disebut daerah termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat

bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton

serta ikan.

Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas

turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya

rantai makanan.

Ekosistem pantai

Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut,

dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian

pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptari

struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah paling atas

pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh

beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi makanan bagi

kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang

tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera,

anemon laut, remis dan kerang, siput herbivor dan karnivor, kepiting,

landak laut, bintang laut, dan ikanikan kecil. Daerah pantai terdalam

terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam

invertebrata dan ikan serta rumput laut.

Estuari

Estuari merupakan wilayah atau habitat berupa percampuran di

antara air sungai juga lautan. Ia juga sering dikenal dengan nama perairan

muara. Dengan demikian biasa disimpulkan bahwa air yang ada di wilayah

ini memiliki salinitas yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan

perairan laut terbuka. Perairan estuari didominasi oleh organisme (baik

flora maupun fauna) yang bisa beradaptasi dengan kondisi di wilayah

15

Page 16: MAKALAH PLH

tersebut. Estuari ini hanya dihuni oleh beberapa spesies dengan demikian

tingkat keanekaragamannya sangat rendah.

Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke

laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut

airnya. Nutrien dari sungai memperkaya daerah estuari. Komunitas

tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang,

dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,

kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan

laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk

menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan

bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.

Terumbu karang

Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas khusus

yang terdiri dari karang batu clan organisme-organisme lainnya.

Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat

ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.

Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan

kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari

kalsium karbonat ini bermacam-macam bentuknya dan menyusun substrat

tempat hidup karang lain dan ganggang.

Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme

mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikroorganisme,

dan ikan hidup di antara karang clan ganggang. Herbivor seperti siput,

landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan

karnivor.

Ekosistem Laut Dalam (Deep Sea)

Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan

ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat

16

Page 17: MAKALAH PLH

bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu. Laut dalam merupakan

daerah yang tidak dapat tertembus oleh sinar matahari, sehingga suasana

pada kedalaman tersebut adalah gelap, kemudian pada kedalaman tersebut

tekananb ertambah dan suhu airpun menurun. Zona yang demikian disebut

“Twilight Zone”. Pada zona ini semua hewan laut terlihat transparan atau

tembus pandang, hal tersebut merupakan sebuah mekanisme bertahan

hidup makhluk-makhluk laut agar tidak dengan mudah dimangsa. Oleh

sebab itulah pada “Twilight Zone” sebisa mungkin hewan-hewan laut

untuk tidak terlihat, terutama oleh pemangsa. Contoh dari hewan-hewan

laut yang mampu hidup pada zona ini adalah Phronima, Cumi-cumi,

Amoeba, Comb Jelly, Cope pod, dan ikan Hatchet.

Ekosistem Lamun (Seagrass)

Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-

tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. padang lamun yang

luas lebih sering ditemukan di substrat lumpur-berpasir yang tebal antara

hutan rawa mangrove dan terumbu karang. Padang lamun merupakan

ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya, dengan keanekaragaman

biota yang juga cukup tinggi. Pada ekosistem ini hidup beraneka ragam

biota laut, seperti ikan, krustasea, moluska (Pinna sp., Lambis sp.,

Strombus sp.), Ekinodermata (Holothuria sp., Synapta sp., Diadema sp.,

Archaster sp., Linckia sp.), dan cacing Polikaeta. Tumbuhan lamun ini

hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal nya rumput di

darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai

yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan

tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga,

berbuah dan meng hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem

internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara. Sebagai sumber

daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

17

Page 18: MAKALAH PLH

3. Komponen Biotik Dan Abiotik Yang Membedakan Antara Ekosistem

Darat Dengan Ekosistem Perairan (Akuatik).

Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa

daratan. Komponen yang ada pada ekosistem darat secara keseluruhan,

baik itu di hutan teropis atau di padang rumput ataupun digurun dapat

dikelompokkan menjadi komponen biotik dan abiotik.

komponen biotik berupa tumbuhan, seperti rumput, bunga, pohon

berkayu, semak belukar, epifit dimana contohnya seperti anggrek, sarang

burung, dll. Dan komponen abiotik berupa hewan dari mulai hewan-hewan

kecil seperti lebah, semut, dan musang. Hingga hewan-hewan besar seperti

macan, babi hutan, dan sebagainya.

Sedangkan komponen abotik berupa tanah, intensitas cahaya,

udara, suhu udara, kelembapan udara, pH, kelembapan tanah dan krikil.

Ekosistem perairan adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya

berupa perairan. Komponen yang ada pada ekosistem perairan darat secara

keseluruhan, baik itu di ekosistem air tawar ataupun pada ekosistem air

laut dapat dikelompokkan menjadi komponen biotik dan abiotik juga

seperti halnya ekosistem darat.

komponen biotik berupa tumbuhan, contoh ganggang atau

fitoplankton, rumput laut atau alga, dan lain-lain. Sedangkan pada

komponen biotik berupa hewan contoh zooplankton, ikan, keong, kepiting,

cumi-cumi, bintang laut, dll.

Sedangkan pada Komponen abiotik sama halnya seperti ekosistem

darat yaitu berupa Intensitas cahaya, air, batu, kerikil, pH air dan suhu air.

18

Page 19: MAKALAH PLH

BAB III

PENUTUPAN

Kesimpulan

1. Ekosistem (satuan fungsi dasar dalam ekologi)

adalah suatu sistem yang didalamnya terkandung komunitas hayati dan saling

mempengaruhi antara komponen biotik dan abiotik

2. Berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan

menjadi ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik).

3. Perbedaan spesifik antara kedua ekosistem adalah

pada habitat, jenis populasi, komponen biotik dan abiotic,

4. Ekosistem darat dan akuatik didominasi oleh

tumbuhan sedangkan pada ekositem perairan terdapat fitoplankton dan

zooplankton.

5. Pada ekosistem darat, komponen biotik berupa

tumbuhan, seperti rumput dan semak belukar, bunga, pohon berkayu dan

hewan seperti lebah, semut, belalang dan lain-laint. Sedangkan komponen

abotik berupa tanah, intensitas cahaya, udara, suhu udara, kelembapan udara,

pH, kelembapan tanah dan krikil.

6. Pada ekosistem perairan, komponen biotik berupa

tumbuhan, contoh fitoplankton dan hewan contoh zooplankton, ikan, keong

dan kepiting, dan lain-lain. Komponen abiotik berupa Intensitas cahaya, air,

batu, kerikil, pH air dan suhu air.

19