plh kapas.ppt
DESCRIPTION
ILMU_1TRANSCRIPT
KECELAKAAN ANTARAKA ANTABOGA (NO.1002)
DENGANKA RAJAWALI (NO.49)
ANALISIS KECELAKAAN
ANALISIS KECELAKAAN
1
ANALISIS KECELAKAAN
Jenis kecelakaan : Tumburan
Lokasi kejadian : Km 131+350 Emplasemen St. Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur
Lintas : Surabaya Pasarturi – Semarang
Wilayah : DAOP VIII - Surabaya
Hari / Tanggal : Jumat / 23 Januari 2009
Waktu : 15.42 WIB
SEKILAS TENTANG KECELAKAAN
2
DATA RANGKAIAN
ANALISIS KECELAKAAN
RangkaianKe
Jenis Kereta & seri No
Tipe Bogie
BuatanBerat
Kosong(ton)
Berat Isi(ton)
Mulai Dinas PAPA
YAD
1 K1 02814 K8 2002 35.5 42 28-06-02 16-08-07 16-08-09
2 K1 02536 K5 2002 35.5 42 20-05-03 19-07-07 19-07-09
3 K1 02541 K5 2002 35.5 42 20-05-03 31-05-07 31-05-09
4 M1 02801 K8 2002 31 42 01-05-02 10-08-07 10-08-09
5 K1 02542 K5 2002 35.5 42 20-05-03 12-04-07 12-04-09
6 K1 02538 K5 2002 35.5 42 20-05-03 02-04-07 02-04-09
7 BP 65501 K5 1965 32.5 42 20-05-65 25-08-08 25-08-10
* Total berat rangkaian 280 ton
KA RAJAWALI/49 LOK. CC 20199 DINAS TAHUN 1992
3
ANALISIS KECELAKAAN
DATA RANGKAIANDATA RANGKAIAN
Rangkaian
Ke
Jenis Gerbong& seri No
Tipe Bogie BuatanBerat
Kosong(ton)
Berat Isi
(ton)Mulai Dinas PA
PAYAD
1 PPCW 451010 BARATA 13.5 44 01-07-07 01-07-07 01-07-132 PPCW 451060 BARATA 14.5 44 17-09-08 17-09-08 17-09-143 PPCW 451013 BARATA 13.5 44 01-07-07 01-07-07 01-07-134 PPCW 451003 BARATA 13.5 44 01-07-07 01-07-07 01-07-135 PPCW 451005 BARATA 13.5 44 01-07-07 01-07-07 01-07-136 PPCW 528 BARBER 12.7 43.05 05-03-93 12-05-04 12-05-107 PPCW 537 BARBER 12.7 43.05 05-03-97 30-04-04 30-04-10
8 PPCW 87RIDE
CONTROL- 12 31.5 20-08-85 24-08-07 24-08-13
9 PPCW 42RIDE
CONTROL- 12 31.5 23-11-84 29-11-07 29-11-13
10 PPCW 65RIDE
CONTROL- 12 31.5 23-11-84 13-06-08 13-06-14
11 PPCW 500 BARBER 12.7 43.05 20-08-84 21-11-07 21-11-1312 PPCW 431 12 31.5 20-08-84 21-11-07 21-11-13
13 PPCW 94RIDE
CONTROL- 12 31.5 20-01-85 24-03-08 24-03-14
14 PPCW 458 12 31.5 22-07-84 05-12-07 05-12-1315 PPCW 355 BARBER 12.7 43.05 19-08-92 04-01-08 04-01-1416 PPCW 526 BARBER 12.7 43.05 05-03-97 16-06-04 16-06-1017 PPCW 538 BARBER 12.7 43.05 05-03-97 27-10-08 27-10-14
18 PPCW 22RIDE
CONTROL- 12 31.5 07-02-85 14-02-08 14-02-14
19 PPCW 394RIDE
CONTROL- 12 43.05 15-05-94 09-01-08 09-01-14
20 PPCW 59 12 31.5 27-11-84 20-11-08 20-11-14* Total berat rangkaian 867 ton
KA ANTABOGA/1002 LOK. CC 20180 MULAI DINAS 1985
4
KERUSAKAN-KERUSAKAN YANG TERJADI
• Rintang jalan terjadi hingga 14 jam 12 menit• KA Rajawali :
– Lokomotif CC20199 anjlok 6 as dan rusak berat;– K1 02814 anjlok 4 as dan rusak berat.
• KA Antaboga :– Lokomotif CC 20180 anjlok 6 as dan rusak berat;– PPCW 451010 anjlok 4 as dan rusak berat;– PPCW 451060 anjlok 2 as.
• Jalur I St. Kapas sepanjang 50 meter rusak berat;• 50 batang bantalan kayu rusak berat.• Korban manusia :
– 3 orang meninggal dunia (Masinis dan Ass. Masinis KA Antaboga serta 1 penumpang liar di Lok KA Rajawali)
– 9 luka berat– 16 luka ringan
ANALISIS KECELAKAAN 5
ANALISIS KECELAKAAN
Ujung pendek Lok. KA 1002
6
• Penanganan sarana yang anjlok keluar lintasan ditangani oleh Crane Kumba Karna yang didatangkan dari Solo atau pun Surabaya. Untuk kedua lokomotif kereta dikirim ke Balayasa Jogjakarta sedangkan Kereta dikirim ke Balayasa Kereta Surabaya Gubeng.
• Prasarana yang rusak secepatnya diganti agar dapat dilalui oleh KA lainnya, terutama di Jalur II yang terjadi pergeseran track.
• Untuk korban sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit di sekitar dan keluar daerah. Sedangkan yang selamat langsung melanjutkan perjalanan ke Semarang Tawang dengan sisa KA Rajawali yang tidak anjlok.
ANALISIS KECELAKAAN
EVAKUASIEVAKUASI
7
KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN PENYEBAB TERJADINYA TUMBURAN
ANALISIS KECELAKAAN 8
PENYEBAB LANGSUNG
• Berdasarkan dari data yang didapat di lapangan dan pengamatan melalui LOGIC TREE dapat diketahui penyebab langsung dari tumburan KA ini adalah :– Padamnya sinyal muka sehingga menyebabkan masinis ragu akan aspek sinyal
yang ditunjukan oleh sinyal masuk. Dalam hal ini tarjadi keputusan yang salah karena pertimbangan kemungkinan aspek sinyal muka(Ass. Masinis salah menafsirkan).
– Respon lambat yang diberikan masinis dikarenakan sinyal masuk yang terhalang oleh pohon dan geometri jalan lengkung yang menyebabkan jarak pandang berkurang (jarak pandang normal 600 m). Tidak mempertimbangkan kondisi lingkungan.
– Hilangnya komunikasi antara lokomotif KA 49 dengan PK akibat rusaknya radio lokomotif KA 49. Sehingga, PK tidak dapat memberitahukan tentang PTP (pemindahan persilangan) pada KA 49. Terjadinya peralatan yang rusak.
ANALISIS KECELAKAAN 9
PENYEBAB MENDASAR
• Kurangnya pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan terhadap situasi seperti tersebut (lampu sinyal muka padam).
• Adanya kelemahan komunikasi, hal ini karena radio lok rusak.• Kerusakan radio lok dimungkinkan karena kurangnya
pengetahuan tentang cara perawatan atau pun kerusakan yang terjadi karena pemakaian yang tidak sesuai.
• Kurangnya pelatihan-pelatihan tertentu tentang keadaan di lapangan.
ANALISIS KECELAKAAN 10
REKOMENDASI
• Melakukan perawatan dan pengecekan secara berkala, agar dapat diketahui apakah peralatan dapat bekerja dengan baik atau tidak.
• Pengecekan-pengecekan alat komunikasi terutama yang erat kaitannya dengan operasi.
• Pembenahan sistem pelatihan yang lebih baik agar awak KA mampu menghadapi situasi tertentu.
• Pemberian intensif agar para pegawai merasa lebih dihargai sehingga kualitas pekerjaan bertambah.
• Sosialisasi sistem preventif maintance kepada para pengguna langsung.• Perbaikan manajemen yang lebih baik agar sistem dapat berjalan dengan lebih
baik.• Perbaikan sistem-sistem yang dinilai kurang jelas agar dapat dimengerti.• Penegakan aturan secara tegas tidak pandang bulu.
ANALISIS KECELAKAAN 11