lapres akustik p-2(fix)

Upload: niza

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    1/54

    LAPORAN RESMI PRAKTIKUM AKUSTIK– P2

     NOISE BARRIER AND DIRECTIVITY FACTOR

    Disusun Oleh :

    MOUDY AZURA VIANDA NRP. 2412 1 1!

    NIZA ROSYDA AMALIA NRP. 241! 1 1"

    ALIE# $%AZI NRP. 241! 1 4!

    RISZAL SUDARSONO NRP. 241! 1 &'

    M (INTAN$ AD%ITYA NRP. 241! 1 "!

    %A#ISYA% RA%MAT PUTRA NRP. 241! 1 12

    M AL#IAN RIYADI NRP. 241! 1 144

    Asis)en :

    #RADITA AAN *INARNO NRP. 2411 1 2+

    PRO$RAM STUDI S,1 TEKNIK #ISIKA

    -URUSAN TEKNIK #ISIKA

    #AKULTAS TEKNOLO$I INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLO$I SEPULU% NOPEM(ER 

    SURA(AYA

    214

    1

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    2/54

    LAPORAN RESMI PRAKTIKUM AKUSTIK– P2

     NOISE BARRIER AND DIRECTIVITY FACTOR

    Disusun Oleh :

    MOUDY AZURA VIANDA NRP. 2412 1 1!

    NIZA ROSYDA AMALIA NRP. 241! 1 1"

    ALIE# $%AZI NRP. 241! 1 4!

    RISZAL SUDARSONO NRP. 241! 1 &'

    M (INTAN$ AD%ITYA NRP. 241! 1 "!

    %A#ISYA% RA%MAT PUTRA NRP. 241! 1 12

    M AL#IAN RIYADI NRP. 241! 1 144

    Asis)en :

    #RADITA AAN *INARNO NRP. 2411 1 2+

    PRO$RAM STUDI S,1 TEKNIK #ISIKA

    -URUSAN TEKNIK #ISIKA#AKULTAS TEKNOLO$I INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLO$I SEPULU% NOPEM(ER 

    SURA(AYA

    214

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    3/54

    A(STRAK 

    Semakin modernnya kehidupan manusia maka akandiikuti perkembangan teknologi dan pasti memiliki dampak 

    yaitu salah satunya kebisingan juga semakin meningkat.

    Kebisingan yang semakin meningkat membuat sebuah

    lingkungan kurang nyaman untuk ditinggali bukan hanya

    manusia akan tetapi hewan juga merasa terganggu. Pada

    laporan ini akan dibahas tentang noise barrier atau penghalang

    dinding dengan jarak 1,6 meter dari sumber bunyi dan tingkat

    tekanan bunyi diukur dengan frekuensi 130,!0,!00,1000 dan000 "# yang berasal dari sumber bunyi dan juga tingkat

    tekanan bunyi dari sumber bunyi yang diukur tiap 10o dari titik 

    0o  sampai 360o. Sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa

     penghalang dan posisi pengukur dari sebuah sumber bunyi

    sangat mempengaruhi tingkat kebisingan sebuah wilayah dan

     juga semakin jauh sudut ukur dari sumber bunyi maka

    semakin rendah pula tingkat tekanan bunyinya.

    Kata Kun$i% sumber bunyi, tingkat tekanan bunyi, penghalang

    dinding

    3

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    4/54

    A(STRAT

    The more modern of the human life, then the level of 

    noise will follow to be higher too and have the effect is

    increasing of noisel. The increasement of the noise creates an

    environment that less comfortable to be lived by human

    although animal that also disturb with it. In this report, will be

    discussed about noise barrier or wall baricade with a distanceof 1,6 meter from the sound source and sound pressure level 

    measured every 130,20,00,1000 and 2000 that come from

     sound source and also sound pressure level that measured 

    every 10o to 360o. Thus we can ma!e the conclusion that the

    baricade and positon of observer that have a distance from a

     sound source is greatly affects the noise level of a region and 

    also the further of degree measured from the sound source,

    more and more lower the sound pressure level.

     "eywords# source of sound, sound pressure level, wall 

    barricade

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    5/54

    KATA PEN$ANTAR 

    Puji syukur ke hadirat &uhan 'ang (aha )sa atas

     berkat dan karunia*+ya sehingga aporan -esmi Praktikum

    kustik dan getaran ini dapat terselesaikan tepat pada

    waktunya.

    /alam kesempatan kali ini penyusun mengu$apkan

    terima kasih kepada%

    1. apak r. (atradji, (.S$, apak r. "eri 2oestiono, (&,

    dan apak ndi -ahmadiansah, S&, (& selaku dosen

     pengajar mata kuliah akustik.

    . Saudara asisten yang telah membimbing dalam

     pelaksanaan praktikum akustik.

    3. -ekan*rekan yang telah membantu terlaksananya

    kegiatan praktikum akustik.

    Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam

     pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun penyajian.

    ntuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

    khir kata penyusun berharap semoga laporan ini

     bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pemba$a

     pada umumnya.

    5

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    6/54

      Surabaya, 13 +o4ember 

    015

      Penulis

    DA#TAR ISI

    "alaman 2udul...........................................................i

    bstrak ...................................................................iibstra$t.................................................................iii

    Kata Pengantar .........................................................iv

    /aftar si.................................................................v

    /aftar ambar ........................................................vii

    /aftar &abel...........................................................viii

     P)+/"+............................................1

    1.1 atar elakang..................................................1

    1. Perumusan (asalah...........................................1

    1.3 &ujuan............................................................2

    1.5 Sistematika aporan...........................................2

    /S- &)7-..............................................5

    .1 +oise arrier ....................................................5

    . /ire$ti4ity 8a$tor ..............................................8

    ()&7/77 P-K&K(......................9

    3.1 Peralatan dan ahan.........................................9

    3. Prosedur Per$obaan............................................9

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    7/54

    3.2.1 Noise Barrier........................................9

    3.2.2 Keterarahan Bunyi..............................10

    9 +S /& /+ P)("S+...........12

    5.1 nalisa /ata...................................................12

    5. Pembahasan...................................................25

    9 P)+&P..................................................32

    !.1.1 Kesimpulan.................................................32

    !.1. Saran.........................................................32

    /aftar Pustaka........................................................33

    (P-+..........................................................34

    ampiran -esume 2urnal........................................34

    7

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    8/54

    DA#TAR $AM(AR 

    ambar . 1 (etode (aekawa................................................:

    ambar . rafik (aekawa..................................................;

    ambar 5. 1 rafik Perbandingan ntara SP Saat &idak da

    arrier dan Saat da arrier

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    9/54

     Tabel 4. 4 +ilai tenuasi (aekawa……………………….……………15

     Tabel 4. 5 +ilai 8resnel +umber  ……………………………………….15

     Tabel 4. 6  +ilai Selisih "asil nalisa /ata  Insertion %ossdan rafik (aekawa  ..……………………………………………………………….15

     Tabel 4. 7 "asil faktor keterarahan 1k"# ……..

    ……………….. 16 Tabel 4. 8 /ata && faktor keterarahan pada frekuensi 1k"# ……………………………………………………………………………………………18

     Tabel 4. 9 /ata && faktor keterarahan pada frekuensi 5k"# ……………………………………………………………………………………………20

     Tabel 4. 10 "asil 8aktor Keterarahan 5 k"# ……………………….22

    9

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    10/54

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    11/54

    mempengaruhi komunikasi antar manusia baik se$ara

    langsung maupun tidak langsung. Selain itu dampak 

    gangguan kebisingan se$ara signifikan banyak terdapat didaerah dengan populasi yang tinggi. Seiring dengan

     perkembangannya maka hal tersebut dapat dijadikan

    sebuah penelitian yang dilakukan dengan beberapa

    metode. Sehingga dengan adanya hal tersebut, manusia

    meneliti tentang $ara mengurangi kebisingan suara pada

    lingkungan salah satunya adalah penelitian penghalang

    dinding.

    1.2 Pe0u3us/n M/s/l/h

    Sesuai dengan latar belakang diatas, maka rumusan

    masalah pada praktikum akustik tentang &oise $arrier dan

    8aktor keterarahan kali ini adalah sebagai berikut.

    a. agaimana pola keterarahan suatu bunyi

     berdasarkan frekuensi yang sama tapi sudut yang

     berbeda ?

     b. agaimana menganalisis pola keterarahan sumber 

     bunyi pada suatu area ?$. agaimana menganalisis pengaruh noise barrier 

    terhadap pengukuran tingkat tekanan bunyi?

    1.! Tuu/n

    erdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari

     praktikum akustik dan getaran tentang  &oise $arrier dan

    8aktor keterarahan kali ini adalah sebagai berikut.a. (engetahui pola keterarahan suatu bunyi

     berdasarkan frekuensi dan sudut yang diukur.

     b. (enganalisis pola keterarahan sumber bunyi pada

    suatu area.

    $. (enganalisis pengaruh noise barrier  terhadap

     pengukuran tingkat tekanan bunyi.

    11

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    12/54

    1.4 Sis)e3/)i/ L/560/n

    aporan resmi praktikum akustik dan getaran tentang

     +oise arrier  , ini terdiri dari ! bab, yaitu pertama bab 1,adalah pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan

    masalah, tujuan praktikum serta sistematika laporan. ab

    yaitu dasar teori yang berisi tentang teori dasar yang

    menunjang praktikum ini. ab 3 yaitu metodologi dimana

     berisi tentang, alat alat yang digunakan dalam praktikum serta

    langkah langkah dalam praktikum. ab 5 yaitu analisa data

    dan pembahasan, dimana berisi tentang analisa data*data yang

    didapatkan dalam per$obaan serta pembahasan terhadap

    analisa data tersebut. ab ! yaitu penutup berisi tentang

    kesimpulan dan saran. Sedangkan yang terakhir yaitu lampiran

    yang berisi tugas khusus yang diberikan dan pembahasan,

    dimana berisi tentang analisa data*data yang didapatkan dalam

     per$obaan serta pembahasan terhadap analisa data

    tersebut.ab ! yaitu penutup berisi tentang kesimpulan dan

    saran.Sedangkan yang terakhir yaitu lampiran yang berisitugas khusus yang diberikan.

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    13/54

    “Halaman ini sengaja dikosongkan” 

    13

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    14/54

    (A( II

    DASAR TEORI

    2.1  Noise Barrier 

     &oise $arrier   =Penghalang /inding> merupakan suatu

    dinding @partisi penghalang yang digunakan untuk 

    mengendalikan transmisi bising yang dirambatkan melalui

    udara, dimana dinding ini letaknya diantara sumber dan

     penerima. 8ungsi dari Penghalang ising ini adalah

    memberikan #ona bayangan = shadow 'one> atau daerah

    dimana mempunyai bising yag lebih senyap pada penerima.

     &oise $arrier yang sering digunakan terdapat

    ma$am yaitu noise barrier   alami dan buatan.  &oise barrier 

    alami adalah penghalang kebisingan yang tersusun atas tanam*

    tanaman. &anaman yang digunakan harus memiliki

    kerimbunan dan kerapatan daun yang $ukup merata gunamenyerap bunyi. Sedangkan noise barrier   buatan ialah

     pnghalang bunyi yang sengaja dibuat manusia dengan bahan

    seperti beton, ka$a, kayu, logam @ besi. Aontohnya yaitu noise

    barrier  di irport.

    Kine0/ Aus)i 7/0i Penh/l/n 7/5/) 7in8/)//n 7/l/3

    IL 9Inse0)i6n L6ss /)/u NR 9N6ise Re7u;)i6n.

    /. Inse0)i6n L6ss

    nsertion oss merupakan perbedaan antara tekanan

     bunyi =Sound Pressure e4el> pada suatu titik tertentu

    dalam kondisi sebelum dan setelah barrier =en$losure>

    terpasang.

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    15/54

    /apat dinyatakan dengan persamaan berikuti %

    B SP before C SPafter 

    dengan,SP before  % Selisih tingkat tekanan bunyi sebelum ada

     barrier =d>

    SPafter   % Selisih tingkat tekanan bunyi sesudah ada

     barrier =d>

    merupakan petunjuk langsung dari perbaikan yang

    diberikan oleh DpenyisipanE barrier antara sumber 

     bising dan penerima.

    .

    -eduksi bising terjadi antara ruang sumber bunyi

    dengan ruang penerima bunyi. -eduksi bising

    merupakan selisih tingkat tekanan bunyi dalam ruang

    sumber bunyi dengan tingkat tekanan bunyi dalam

    ruang penerima. Se$ara matematis, reduksi bising

    dinyatakan dalam %

     +- B SP 1 C SP dengan,

     +- % reduksi bising

    SP 1 % tingkat tekanan bunyi dalam ruang sumber 

    =d>

    SP % tingkat tekanan bunyi dalam ruang penrima

    =d>

    ntuk mengurangi tingkat tekanan bunyi pada

     penghalang akustik, dipergunakan metode maekawa.;. M/e/=/

    (etode (aekawa biasa menggunakan metode grafik 

    =kur4a>. /engan menggunakan metode maekawa ini,

    kita dapat menentukan nilai pengurangan tingkat

    tekanan bunyi, tergantung dari jarak dari sumber ke

     penghalang dan tergantung dari frekuensi bunyi.

    15

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    16/54

    $/3

    0 B jarak dari titik kerja sampai pun$ak barrier 

    dengan,

    GB F Cd

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    17/54

      $/3 B G

      H 

    2.2 Di0e;)i>i)8 #/;)60 9#/)60 Ke)e0/0/h/n

    su3

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    18/54

     penyebaran tertentu. "al ini yang disebut sebagai

    fa$tor keterarahan =I>. 8aktor keterarahan dari sebuah

    sumber bunyi didefinisikan sebagai perbandinganantara intensitas bunyi pada suatu titik berjarak r dari

    sumber bunyi dengan intensitas bunyi pada titik 

    tersebut yang dipan$arkan oleh sumber titik dengan

    daya yang sama. 8aktor keterarahan ini dapat

    dinyatakan sebagai berikut %

    I=f> B r dengan, r B ntensitas bunyi

     pada jarak r dari sumber bunyi yang diamatist st B ntensitas bunyi yang

    dipan$arkan oleh sumber titik 

    ntensitas di sebuah titik yang berjarak r dari pusat

    sumber bunyi dalam ruang bebas B

    dengan,

    r  % 1ntensitas bunyi pada jarak r dari sumber bunyi

    Pr % &ekanan bunyi pada jarak r dari sumber bunyi

    $

    % -apat jenis medium

    % Ke$epatan rambat bunyi

    Pref % J 10! Pa

    Karena data yang tertera pada S( masih dalam bentuk SP,

     perlu kita ubah menjadi tekanan bunyi

    SP B 0 log Pr@Pref 

    /engan

    SP % &ingkat &ekanan bunyi pada jarak r dari sumber bunyi

    =d>

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    19/54

    anyak sumber bunyi, seperti misalnya pengeras suara

    =loudspeaker> yang tekanannya tidak tergantung pada sudut ,

    sehingga dapat digunakan persamaan %

    I=f> B 5Pa$

      ∫0

    π 

     P =L>SinLdL

    /engan

    Pa$ % &ekanan bunyi yang diukur pada jarak r, sudut M B 0N

    dan sudut f B 0N sebagai a$uan.

    P=M,f> % &ekanan bunyi yang diukur pada jarak, sudut M B 0N

    dan sudut f B 0N

    Pada pengukuran yang dilakukan, pengambilan titik ukur tidak kontinu =diskrit>, sehingga faktor keterarahan didapat

    dengan $ara menjumlahkan =se$ara biasa> tekanan bunyi di

    titikC titik dengan sudut n  M pada bidang horisontal yang

    mengelilingi sumber. 7leh karena itu persamaan diatas

    menjadi %

      .=!:,3>

    I=f> B

    ∑n=1

    180/∆θ

     P(θn)    sinLOLn

    19

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    20/54

    (A( III

    METODOLO$I PRAKTIKUM

    !.1 Pe0/l/)/n 7/n (/h/n

    dapun alat dan bahan yang digunakan pada

     praktikum ini yaitu sebagai berikut %

    1 aptop

    (eteran

    3 Speaker aktif 

    5 Kabel -oll! arrier 

    6 Software -eal &ime naly#er 

    : Sound le4el meter buah

    ; usur 

    Kapur 

    !.2 P06se7u0 Pe0;6

    1. plikasi (eal Time )naly'er  dijalankan,

    ketinggian dan penerima harus sama.

    1.3 8rekuensi sumber bunyi diubah menjadi 130"#, !0 "#, !00 "#, 1000 "#, dan 000 "# lalu

    diukur menggunakan SP di posisi penerima

    sebanyak ! kali pada setiap frekuensi.

    1.5 arrier di letakkan di antara sumber bunyi dan

     pendengar, lalu jarak sumber bunyi ke barrier

    dan jarak ke penerima diukur.

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    21/54

    1.! angkah 1.3 dan 1.5

    Keterarahan unyi

    .1 apangan luas untuk melakukan pengukuran di

    tentukan.

    . Skema pengukuran dibuat

    .3 Speaker di tempatkan di tengah*tengah area

     pengukuran

    .5 Sinyal dibangkitkan dengan menggunakansoftware yoshimasa pada frekuensi 1000 "# dan

    5000 "#.

    .! &ingkat tekanan bunyi pada titik*titik di

    sekeliling sumber bunyi di ukur menggunakan

    SP. /ipilih titik*titik berjarak sama setiap

    selisih sudut 100.

    21

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    22/54

    “Halaman ini sengaja dikosongkan” 

    (A( IV

    ANALISA DATA DAN PEM(A%ASAN

    4.1 An/lis/ D/)/

    Pada praktikum kedua terdapat dua per$obaan yakni

    faktor keterarahan dan noise barrier . /ari per$obaan yang

    telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut.

    4.1.1 %/sil Pe0;6. &abel tersebut membandingkan

    hasil antara sebelum ada barrier dan sesudah ada barrier. /ata

    hasil per$obaan terdapat pada table berikut%

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    23/54

    &abel 5.1 +ilai SP Sebelum da $arrier  =d>

     +o 8rekuensi130 !0 !00 1000 000

    1

    803

    812

      843 92  91

    9

    804

    807

      842  91

    7916

    3  80

      809

      849  91

    8925

    5

    799

    811

      84  92

    3926

    !

    798

      80 833 92  93

    1

    4.

    7202

    7342

    7018

    7828

    7838

     &abel 5. +ilai SP Sesudah da $arrier  =d>

     +o8rekuensi

    1! !0 !00 1000 000

    1  71

      731

    712

    778

      795

      712

      728

    724

    783

      777

    3  761

      73

    9

    67

    4

    78

    1  783

    5  708

      738

    708

    784

      777

    !  71

      735

    691

    788

      787

    4.

    8008

    8078

    8414

    9196

    9234

    23

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    24/54

    130 250 500 1000 2000

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    !en"an Barrier

     Tan#a Barrier

    $/3

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    25/54

    1   93 81 131 142 124

      92 79 118 134 139

    3   39 7 175 137 142

    5   91 73 132 139 149

    !   88 65 142 132 144

    Perhitungan nilai atenuasi dengan menggunakan

    menggunakan grafik maekawa dilakukan dengan

    menggunakan rumus berikut%

    B=10log(3+40δ / λ)dengan δ =0,4142

    Kemudian di$ari nilai 8resnel +umbernya dengan

    rumus berikut%

     N =(2 / λ ) δ 

    /engan δ = A+B−d ,yaitu δ =2,02+1,86−1,4 =m>

    δ =2,48  m

    /an  λ=v / f  , maka%

     +130  B =@,61!3;56>=248>

    B 1,;65:0! atenuasi B 16,1 d +!0  B =@1,36>=,5;>

    B 3,65:0!;; atenuasi B 1;,; d

     +!00 B =@0,6;>=,5;>

    B :,511:6! atenuasi B 1,: d

     +1000 B =@0,35>=,5;>

    B 15,!;;3!3 atenuasi B 5,: d

    25

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    26/54

     +000 B =@0,1:>=,5;>

    B ,1:65:06 atenuasi B :,: d

    &abel 5.5 +ilai tenuasi dengan (enggunakan rafik 

    (aekawa

     +o8rekuensi

    130 !0 !00 1000 000

    26153846 136 068 034 017

    1612036

    1880477

    2172843

    2469475

    276829

    &abel 5.! +ilai 8resnel +umber 

     +o 8rekuensi

    130 !0 !00 1000 000

    8resnel =+> 1, 3,6 :,3 15,6 ,

    Setelah didapat nilai atenuasi dengan perhitungan

    insertion loss dan juga nilai atenuasi dengan menggunakan

    grafik maekawa, selanjutnya dilakukan perbandingan antara

    kedua hasil analisa data tersebut.

    &abel 5.6 +ilai Selisih "asil nalisa /ata Insertion %oss dan

    rafik (aekawa

     +o8rekuensi

    1! !0 !00 1000 000

    Selisih   $ $ $ $ $

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    27/54

    806036

    114448

    776843

    110148

    137229

    4.1.2 %/sil Pe0;6 pada sudut 0N sampai 360N

    dengan beda 10N dan pada frekuensi 1000 "# dan 5000 "#.

    (asing*masing sudut diukur tiga kali sehingga diperoleh 10;

    data. ntuk men$ari faktor keterarahan dari data yang telah

    diperoleh pada hasil per$obaan tersebut dengan menggunakanrumus berikut%

    dengan I=f> B faktor keterarahan

    P n B tekanan pada saat sudut nƟPa$ B tekanan sumber bunyi

    Q B selisih sudutƟ

      n B sudut ke nƟ

    /alam per$obaan kali ini Pa$ B 0,;6;01 Pa, kemudian

    diperoleh nilai I sebagai berikut%

    T/

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    28/54

    79

    30 0.781082

    06

    3.951764362

    40 0.5834854

    2.940332496

    50 0.7992758

    6.896675465

    60 0.47792894

    2.959064075

    70 0.542454

    52

    4.447348463

    80 0.54037676

    5.043822244

    90 0.28798066

    1.611556842

    100 0.59937229

    7.756571241

    110 0.642238

    98

    9.796308897

    120 0.32436202

    2.725948825

    130 0.31455505

    2.77723825

    140 0.52403866

    8.30101416

    150 0.324362

    02

    3.407436031

    160 0.47245813

    7.711220142

    170 0.36956996

    5.013242434

    180 0.29131532

    3.298189647

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    29/54

    190 0.3073949

    3.876353602

    200 0.25178508

    2.737577659

    210 0.15886565

    1.144341761

    220 0.41466431

    8.1675625

    230 0.12716375

    0.803028493

    240 0.26466509

    3.629786051

    250 0.09795576

    0.517936432

    260 0.40058683

    9.008306072

    270 0.28034748

    4.581772802

    280 0.51211009

    15.85481396

    290 0.33191738

    6.898178851

    300 0.61098422

    24.18007853

    310 0.7992758

    42.75938788

    320 1.01009758

    70.49415309

    330 0.89336718

    56.86570035

    340 1.25708119

    116.0064231

    350 0.811639 49.78186507

    29

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    30/54

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    31/54

    110 89.9 90.3 90.2 90.13333

    120 84.8 85.2 82.6 84.2

    130 83.9 84 83.9 83.93333

    140 88 88.8 88.3 88.36667

    150 84.1 84 84.5 84.2

    160 87.7 87.3 87.4 87.46667

    170 85.4 85.4 85.2 85.33333

    180 83.4 83.8 82.6 83.26667

    190 83.1 83.8 84.3 83.73333

    200 82.3 82.2 81.5 82

    210 78.9 77 78.1 78

    220 86 85.5 87.5 86.33333

    230 74 76.4 77.8 76.06667

    240 82.2 81.6 83.5 82.43333

    250 73.3 75.1 73 73.8

    260 85.8 86.9 85.4 86.03333

    270 82 83.7 83.1 82.93333

    280 87.6 89 87.9 88.16667

    290 85.3 83.4 84.5 84.4

    300 87.9 90 91.2 89.7

    310 92 90.9 93.2 92.03333

    320 93.4 95.2 93.6 94.06667

    330 92 93.3 93.7 93

    340 95 96.4 96.5 95.96667

    350 92.2 92.8 91.5 92.16667

      360 3 3, , 3,03333333

    31

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    32/54

    !era%at0 1020

    3040

    50

    60

    70

    8090

    100

    110

    120130

    140150

    160

    170180190

    200210

    220230

    240

    250

    260

    270280

    290

    300

    310320

    330340

     350360

    0

    50

    100

    Faktor Keterarahan 1kHz

    & rata2 '(B+

    $/3

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    33/54

    60 ::.! :6.3 :.0 ::.6

    :0 :.6 :1.! :.! :.

    ;0 :0.0 :1.; :.5 :1.5

    0 6:. :0. 6.5 6.1666666:

    100 :1.6 :1.; :.0 :1.;

    110 ::. :!.0 :5.0 :!.5

    10 :1.0 6.3 6;.; 6.:

    130 65. 6:.0 65.5 6!.53333333

    150 6;.! 6!. 63.! 6!.:3333333

    1!0 6.6 6;.: 6;.1 6;.;

    160 :1. 6;. 6;.; 6.63333333

    1:0 63. 63.: 6.: 63.

    1;0 65.; 66.3 65.3 6!.13333333

    10 66.1 65.; 6!.1 6!.33333333

    00 66.5 6.6 6!.! 6:.1666666:

    10 6.0 :1.6 6.3 6.666666:

    0 :0.6 :0.: :1.6 :0.666666:

    30 6. :0.! :0.3 :0

    50 :3.5 :6.1 :6.5 :!.3

    !0 :3.1 :3.5 :5.: :3.:3333333

    60 :.0 :.3 :3.5 :.!666666:

    :0 ::.0 :6.0 :6. :6.63333333

    ;0 :6.; :6.: ::.; ::.1

    0 ::.3 :!.5 :3.6 :!.53333333

    300 :5.1 :5.5 ;1. :6.!666666:

    310 :0.1 :1. :.3 :1.53333333

    30 ;!.5 ;6.3 ;!.: ;!.;

    330 ;5.; ;.: ;1.0 ;.;3333333

    350 :6.0 :6.; :6.: :6.!

    33

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    34/54

    3!0 :;.: ::.6 :6.! ::.6

    T/

    0 0.0;;3150; 0

    10 0.05510: 35;.036

    5

    0 0.11::6;:31 5!.;;!

    30 0.15;605; 5;.66

    :50 0.0;336:1; 1!:5.05

    ;

    !0 0.06053!!3 50:.3;

    5

    60 0.1!1:1!!1! ;1;.6:0

    6

    :0 0.0;15:60!6 3311.:3

    ;;0 0.0:530:056 5!!0.3;

    3

    0 0.0!:5!6: ;!61.1;

    3

    100 0.0::;00 !1;:.5

    ;

    110 0.11::6;:31 50.;6

    ;10 0.0610;5 100!.:

    6

    130 0.03:3;53; 1.5

    !

    150 0.03;6;:6 3!.:

    :

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    35/54

    1!0 0.0!!0;5!:5 1!!!.6

    3

    160 0.060631: 1366.!

    1:0 0.0;0;:! 63;;6.1

    :

    1;0 0.03611!:! 53350.;

    10 0.036!66 536;.6

    00 0.05!651;! 301!.36

    10 0.06300330! 1661!.3

    0 0.0:060;: 13;6.!

    !

    30 0.0635!!!3 1;0!;.6

    :

    50 0.11650655 !!61.0

    !0 0.0:06;05 ;30.30

    5

    60 0.0;5;11 11305.;

    !

    :0 0.13!:36!0! 560.55

    3

    ;0 0.153;6; 5;6.63

    0 0.11;1!!5 6!16.6

    3

    300 0.1356;6:: !1.3

    1

    310 0.0:5!:!; 1:5:.

    35

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    36/54

    30 0.3;6; 660.;!:

    :

    330 0.::13;3:3 135.33

    350 0.13366;:;5 !:6.36

    3!0 0.1!1:1!!1! 5::!.!:

    0   1020

    3040

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    110

    120

    130

    140150160

    170180190200

    210220

    230

    240

    250

    260

    270

    280

    290

    300

    310

    320330

    340350

    0

    50

    100

    #/)60 Ke)e0/0/h/n 4%@

    $/3

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    37/54

     

    4.2 Pe3

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    38/54

     bunyi =&&>, membandingkan besar atenuasi bunyi pada

    grafik maekawa dengan hasil pengukuran, dan mengetahui

     pola keterarahan dari sumber bunyi speaker. Pada per$obaanfaktor keterarahan digunakan dua frekuensi yakni 1k"# dan

    5k"#. /ata yang diperoleh daari pengukuran ada yang tidak 

    sesuai, seharusnya && yang paling besar terdapat pada sudut

    00  atau 3600  karena berada tepat di depan sumber bunyi.

     +amun hasil per$obaan menunjukkan && tertinggi berada

     pada sudut 3500, yakni sebesar 6.16 d. /ari data yang

    didapat kemudian dihitung dan diperoleh nilai I untuk 

    frekuensi 1000"# adalah 0.5.. hasil ini sangat jauh dari teori,seharusnya I bernilai ratusan, begitu juga untuk frekuensi

    5000 "#. "al ini disebabkan oleh hambatan saat pengambilan

    data. (ulai dari kurang sesuainya letak sudut untuk 

     pengambilan data karena keterbatasan alat, permukaan yang

    tidak rata, pemba$aan alat ukur =S(> yang kurang tepat, dan

    angin.

    Sementara untuk per$obaan noise barrier , besar &&

    sebelum ada barrier  lebih ke$il dibandingkan dengan setelah

    ada barrier , seperti pada per$obaan di frekuensi 130 "#sebelum ada barrier   tingkat tekanan bunyinya ;0.3 d dan

    setelah ada barrier  tingkat tekanan bunyinya menjadi :1 d,

     berarti hal ini sudah sesuai dengan teori. +amun untuk 

     perbandingan nilai atenuasi dengan perhitungan insertion loss

    dan dengan menggunakan grafik maekawa didapatkan selisih

    yang $ukup besar, misalnya pada frekuensi 130 "# diperoleh

    selisih ;,06036, berarti per$obaan ini belum sesuai dengan

    teori. "ampir sama dengan per$obaan faktor keterarahan, penyebab tidak sesuainya hasil per$obaan dengan teori ialah,

    ketidaktelitian dalam pemba$aan alat ukur =S(>, adanya

    angin, suara*suara lain selain sumber, permukaan yang tidak 

    rata dan barrier   yang tidak merata. /iharapkan pada

     praktikum selanjutnya per$obaan dilakukan di ruang kedap

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    39/54

    dan permukaannya rata serta memastikan akurasi posisi sudut

    untuk mengambil data faktor keterarahan.

     4.2.! %/is8/h R/h3/) Pu)0/ 9241!112

    Pada praktikum p* kami melakukan per$obaan

    mengenai faktor keterarahan dan noise barrier. /imana diawal

     per$onaan kami membuat sebuah lingkaran dimana nantinya

     pada per$obaan faktor keterarahan kita membuat 36 titik yang

     jarak dari intinya yaitu 3 meter dan jarak diantara titik yang

    lainnya adalah 10 derajat dan mngukur frekuensi pada 1000 h#

    dan 5000 h# dengan menggunakan SP. pada praktikum noise barrier sendiri kita melakukan per$obaan dengan menghitung

    frekuensi suara melewati noise barrier dengan menggunakan

    spl dimana frekuensinya sudah ditentukan sebelumnya.

    "asil dari per$obaan ini adalah bahwa nilai sound

     pressure le4el pada saat penggunaan noise barrier lebih dari

     pada saat tidak menggunakannya, dimana dengan

    dilakukannya per$obaan ini kita bisa mendapatkan konklusi

     bahwa per$obaan ini sesuai dengan teori noise barrier.

    Sedangkan unutk per$obaan kedua, hasilnya mengalamikesalahan pada frekuensi 1000 h# dengan derajat 00*0

    dikarenakan bisingnya tempat, dimana hal ini menunjukan

     bahwa keadaan lingkungan sekitar menentukan hasil dari

     per$obaan faktor keterarahan.

      4.2.4 Ris@/l Su7/0s6n6 9241!1&'

    Praktikum mengenai noise barrier dan  directivity

    fa$tor memiliki tujuan menganalisis pengaruh noise barrier terhadap tingkat tekanan bunyi =&&>, membandingkan besar 

    attenuasi bunyi pada grafik maekawa dan mengetahui pola

    keterarahan.

    Pada per$obaan noise barrier   hasil yang didapatkan

    sesuai dengan teori, yaitu besar nilai && sebelum ada barrier 

    lebih besar dibandingkan dengan setelah ada barrier . Sebagai

    39

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    40/54

    $ontoh pada frekuensi 0! "# sebelum ada barrier   &&nya

    ;1, d sedangkan setelah ada barrier 3,2  d. +amun

     perbandingan nilai atenuasi dengan perhitungan insertion lossdan dengan menggunakan grafik maekawa didapatkan selisih

    yang $ukup besar, misalnya pada frekuensi 130 "# diperoleh

    selisih ;,06036, berarti per$obaan ini belum sesuai dengan

    teori.

    Pada per$obaan yang ke dua yaitu faktor keterarahan

    digunakan dua frekuensi yakni 1k"# dan 5k"#. /ata yang

    diperoleh dari pengukuran ada yang tidak sesuai dengan teori,

    $ontoh pada frekuensi 5k"# && tertingg di sudut 30

    0

     dan pada frekuensi 1k"# di sudut 3500, yakni sebesar 6.16 d.

    Seharusnya && yang paling besar terdapat pada sudut 00 atau

    3600. /ari data yang didapat kemudian dihitung dan diperoleh

    nilai I untuk frekuensi 1000"# adalah 0.5.. hasil ini sangat

     jauh dari teori, seharusnya I bernilai ratusan, begitu juga

    untuk frekuensi 5000 "#. Pada per$obaan tersebut banyak data

    yang didapat yang tidak sesuai teori. "al tersebut disebabkan

    oleh beberapa faktor saat pengambilan data, yakni

    terpengaruhi oleh angin, suara yang bukan dari sumber bunyi,lantai yang tidak rata, dan pemba$aan alat ukur =S(> yang

    tidak tepat.

    4.2.+ M6u78 A@u0/ Vi/n7/ 9241211!

    Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

    noise barrier   terhadap &&, membandingkan besar atenuasi

     bunyi pada grafik maekawa dengan pengukuran dan untuk 

    mengetahui pola keterarahan dari sumber bunyi speaker.Pada hasil analisa data yang ditunjukkan dalam

     pengukuran SP di per$obaan noise barrier , nilai SP

    sebelum ada barrier   lebih rendah daripada nilai SP saat

    sesudah ada barrier . "al ini menunjukkan bahwa per$obaan

    noise barrier  ini sesuai dengan teori karena memang tidak ada

    kesalahan pada pengukuran SP yang didapat. Aontohnya

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    41/54

     pada per$obaan pertama, pada frekuensi 130"#, !0"#,

    !00"#, 1000"# dan 000"# didapat SP sebelum ada barrier 

    masing*masing sebesar ;0,3d, ;1,d, ;5,3d, d dan1,d. Sedangkan saat disisipi barrier didapat nilai SP

    sebesar :1d, :3,1d, :1,d, ::,;d dan :,!d. /apat

    dilihat juga pada tabel insertion loss untuk per$obaan pertama

    didapat insertion loss  sebesar ,3, ;,1, 13,1, 15, dan 1,5.

    /an hasil perhitungan atenuasi dengan menggunakan rumus

    maekawa didapat untuk masing*masing 16,1036d,

    1;,;05::d, 1,:;53d, 5,65:!d dan :,6;d.

     +ilai 8resnel +umber yang juga semakin naik seiringdengan kenaikan dari nilai frekuensi dari bunyi juga

    menunjukkan keseuaian yang ada pada teori dan per$obaan

    ini. Karena seperti yang diketahui bahwa rumus untuk 

    mendapatkan nilai 8resnel +umber yaitu  N =(2 / λ ) δ  .Sedangkan H sendiri rumusnya yaitu $@f. "al inilah yang

    mengakibatkan besarnya nilai 8resnel +umber yang sejajar 

    dengan nilai frekuensi. Karena 8resnel +umber =+>

     berbanding lurus dengan frekuensi =f>.

    ntuk per$obaan kedua tentang faktor keterarahan,

    dapat dilihat pada hasil plot faktor keterarahan bunyi bahwa

    garis melingkar yang didapat sebenarnya sudah ada yg benar,

    namun ada beberapa garis yang tidak benar benar melingkar 

    =naik*turun>. (isalnya pada frekuensi 1000"# derajat ke 00

    sampai ke 0. "al ini menunjukkan kesalahan dalam

     pengukuran. ni dapat terjadi karen human error   ataupun

    faktor lingkungan yang memang tidak kondusif dikarenakan

    tempat praktikum yang agak ramai dan mempengaruhi datayang didapat.

    4.2.& M Ali/n Ri8/7i 9241!1144

    Praktikum P* kali ini yaitu noise barrier dan

    directivity fa$tor dan tujuannya adalah menganalisis pengaruh

    41

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    42/54

    noise barrier terhadap &&, membandingkan besar attenuasi

    dan mengetahui pola keterarahan.

    /alam hasil analisa data di per$obaan noise barrier menunjukkan, besar nilai && yang ditunjukkan sebelum ada

    barrier  lebih rendah daripada besar nilai && saat sesudah ada

    barrier . "al ini menunjukkan bahwa per$obaan noise barrier 

    ini sesuai dengan teori karena memang tidak ada kesalahan

     pada pengukuran && yang didapat. /apat dilihat juga pada

    tabel insertion loss untuk per$obaan pertama didapat insertion

    loss  sebesar ,3, ;,1, 13,1, 15, dan 1,5. /an hasil

     perhitungan atenuasi dengan menggunakan rumus maekawadidapat untuk masing*masing 16,1036d, 1;,;05::d,

    1,:;53d, 5,65:!d dan :,6;d.

    ntuk per$obaan kedua tentang faktor keterarahan,

    dapat dilihat pada hasil plot faktor keterarahan bunyi bahwa

    garis melingkar yang didapat sebenarnya sudah ada yg benar,

    namun ada beberapa garis yang =naik*turun>. (isalnya pada

    frekuensi 1000"# derajat ke 00 sampai ke 0. "al ini

    menunjukkan kesalahan dalam pengukuran. ni dapat terjadi

    karen human error  ataupun faktor lingkungan yang memangtidak kondusif dikarenakan tempat praktikum yang tidak 

    kedap suara sehingga menyebabkan ketidak akuratan hasil

    data yang didapat.

    4.2.& Alie $h/@i 9241!14!

    Praktikum kali ini bertujuan untuk menganalisis

     pengaruh noise barrier  terhadap &&, dan menganalisa &&

     pada sudut yang berbeda = -irectivity factor >.Pada hasil analisa data yang ditunjukkan dalam

     pengukuran && di per$obaan noise barrier , nilai &&

    sesudah ada barrier   lebih tinggi daripada nilai && saat

    sebelum ada barrier . "al ini menunjukkan bahwa praktikum

    noise barrier  ini sesuai dengan teori yang ada Aontohnya pada

     per$obaan pertama, pada frekuensi 130"#, !0"#, !00"#,

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    43/54

    1000"# dan 000"# didapat && sebelum ada barrier 

    masing*masing sebesar ;0,3d, ;1,d, ;5,3d, d dan

    1,d. Sedangkan saat barrier diletakkan ditengahnyadidapat nilai && sebesar :1d, :3,1d, :1,d, ::,;d dan

    :,!d. /iperoleh juga pada tabel insertion loss  untuk 

     per$obaan pertama didapat insertion loss  sebesar ,3, ;,1,

    13,1, 15, dan 1,5. /an hasil perhitungan atenuasi dengan

    menggunakan rumus maekawa didapat untuk masing*masing

    16,1036d, 1;,;05::d, 1,:;53d, 5,65:!d dan

    :,6;d.

     +ilai 8resnel +umber yang juga semakin naik seiringdengan kenaikan dari nilai frekuensi dari bunyi juga

    menunjukkan keseuaian yang ada pada teori dan per$obaan

    ini. Karena seperti yang diketahui bahwa rumus untuk 

    mendapatkan nilai 8resnel +umber yaitu  N =(2 / λ ) δ  .Sedangkan H sendiri rumusnya yaitu $@f. "al inilah yang

    mengakibatkan besarnya nilai 8resnel +umber yang sejajar 

    dengan nilai frekuensi. Karena 8resnel +umber =+>

     berbanding lurus dengan frekuensi =f>.

    ntuk per$obaan kedua tentang faktor keterarahan,

    dapat dilihat pada hasil plot faktor keterarahan bunyi bahwa

    garis melingkar yang didapat sebenarnya sudah ada yg benar,

    namun ada beberapa garis yang tidak benar benar melingkar 

    =naik*turun>. (isalnya pada frekuensi 1000"# pada derajat ke

    :0 sampai ke 110 dan derajat ke 00 sampai ke !0. "al ini

    menunjukkan kesalahan dalam praktikum kedua ini. "al ini

    dapat terjadi karen human error   ataupun faktor lingkungan

    yang memang tidak kondusif =-amai dan banyak kebisinganlain> serta lingkaran yang mungkin kurang presisi dalam

     pembentukannya.

    43

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    44/54

    (A( V

    PENUTUP

    +.1.1 Kesi35ul/n

      Pada praktikum P* kali ini didapatkan kesimpulan

    sebagai berikut%a. etak dan arah suatu sumber bunyi berpengaruh besar 

    terhadap tingkat kebisingan suatu wilayah.

     b. Ketinggian dan jarak sumber bunyi ke penerima

     berpengaruh besar untuk mengurangi tingkat tekanan

     bunyi

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    45/54

    $. erdasarkan sudut dari faktor keterarahan, SP dari

    sudut =J> B sudut =360*J> terbukti dalam praktikum

    ini.

    +.1.2 S/0/n

      Saran untuk praktikum selanjutnya dilakukan di tempat

    ruang kedap suara agar hasil data praktikum yang diambil

    lebih akurat dan dalam suatu lingkaran yang sudah pasti nilai

    sudut 10o dari 0o sampai 360o

    DA#TAR PUSTAKA

    1T nonim.(odul Per$obaan P*1  &oise apping   dan

    &ingkat &ekanan unyi =&&> Surabaya%

    aboratorium kustik 2&8*8&*&S

    T  -en /artog, .+. 1. echanical ibrations Third 

     4dition. 5*) # craw/ill $oo! 7ompany,

     Inc.

    45

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    46/54

    3T 'ahya wan.Pengantar kustik.Solo%2urusan 8isika

    8(P +S

    LAMPIRAN

    L/35i0/n Resu3e -u0n/l

     

    )88)A& 78 9))&&7+ A7(P7S&7+ 7+

     +7S) +/ &)(P)-&-) + U-*S/7-27

    ""U', )S& 29, +/7+)S

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    47/54

    Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan

     persentase pengurangan bising dan penurunan suhu dari tiap

    komposisi tumbuh*tumbuhan sepanjang jalan raya. danya perkembangan kota dan kepadatan penduduk harus diikuti

    dengan perkembangan infrastruktur dan fasilitas seperti

    fasilitas perumahan, pendidikan dan industri transportasi.

    edung*gedung tinggi dapat menahan radiasi panas, khusunya

    di malam hari, material penyimpan panas seperti aspal dan

    semen, kurangnya tumbuh*tumbuhan atau tanaman,

    menyebabkan kenaikan suhu di daerah perkotaan. edung*

    gedung tinggi dapat menghalangi sirkulasi angin, akibatnyasirkulasi udara di kora besar menjadi tidak stabil. angunan*

     bangunan berdinding ka$a juga akan meman$arkan radiasi

     panas dari matahari, jadi daerah di sekitar bangunan tersebut

    suhunya akan naik. &ransportasi yang ada saat ini

    memudahkan orang untuk berpindah dari satu tujuan ke tujuan

    lain. /alam perpindahannya seringkali menggunakan

    kendaraan yang operasinya menimbulkan bising seperti suara

    mesin dan pembuangan. Suara*suara ini dapat ditoleransi jika

    tidak akan mengganggu, tingkat kebisingan yang lebih tinggiyang dihasilkan oleh kendaraan disebut polusi suara.

    Perkembangan infrastruktur memiliki ke$enderungan untuk 

    mengurangi ruang terbuka hijau. 2ika ruang terbuka hijau

     berkurang maka kebisingan dan suhu akan meningkat

    disebabkan oleh bertamabahnya jumlah perumahan,

     banyaknya kendaraan bermotor, industri dan transportasi yang

    menggunakan bahan bakar fosil dalam proses produksinya.

    "al ini dapat dikurangi dengan penanaman pohonsepanjang jalan raya. &anaman dapat menimbulkan rasa

    nyaman, keindahan dan mengurangi polusi. Polusi ini

    terbentuk dari energi thermal atau radiasi dan bising. &umbuh*

    tumbuhan dapat meneyerap beberapa jenis polutan se$ara

    efektif, jadi tumbuhan dapat berperan dalam mengurangi

     polutan di atmosfer. &anaman yang efektif untuk mengurangi

    47

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    48/54

     bising ialah tanaman yang berdaun sepanjang tahun dengan

     pola ketebalan daun yang menyebar. Pengurangan kebisingan

    oleh tumbuhan akan berbeda bergantung pada ukuran dankepadatan daun. (enanam berbagai ma$am spesies tumbuhan

    sekaligus lebih efektif dalam mengurangi bising. Pohon dapat

    mengurangi bising dengan menyerap gelombang bunyi oleh

    daun*daun, dahan*dahan dan ranting*ranting. 2enis tanaman

    yang paling efektif untuk meredam suara adalah yang

    memiliki kanopi dari daun yang menaungi. 8aktor lingkungan

    yaang memengaruhi tingkat kebisingan ialah, arah angin,

    suhu, dan kelembaban. &ingkat kebisingan dapat dikurangioleh tumbuh*tumbuhan yang juga dipengaruhi oleh intensitas,

    frekuensi, dan arah dari sumber suara. &ingkat kebisingan

    dapat dikontrol oleh tumbuh*tumbuhan bergantung pada% a>

     jenis tumbuhan, tinggi tumbuhan, ketebalan, b> faktor iklim,

    yaitu ke$epatan angin, suhu, dan kelembaban, dan, $> tipe

    suara, asal dan tingkat desibel.

    2alan raya utama Uaru*Sidoarjo di Pro4insi 2awa

    &imur memiliki panjang lebih dari 5 km. &ingkat kebisingan

     jalan raya telah menunjukkan melampaui batas standar, berdasarkan penelitian, tingkat kebisingan yang disebabkan

    lalu*lintas di jalan raya Uaru*Sidoarjo pada 001 berkisar 

    antara 63*;0 d. &ingkat kebisingan diatas :! d sangat

     beresiko untuk manusia. ising yang dihasilkan oleh

    kendaraan, khusunya mesin kendaraan, pembuangan, dan

    karena interaksi antara roda dengan jalan serta sumber bising

    dari jalan raya adalah padatnya kendaraan dan penumpang.

    Suhu rata*ratanya berkisar 3!*51.0A. Suhu yang tinggi didaerah tersebut disebabkan oleh bahan bakar kendaraan yang

    melalui jalan raya dan pantulan sinar matahari pada aspal

     jalan.

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    49/54

    $/3 =1*1*1>, komposisi =tanpa tumbuh*

    tumbuhan> =0*0*0>, komposisi A =hanya pohon> =1*0*0>, dan

    komposisi / =pohonVsemak*semak> =1*1*0>. Komposisi

     berlokasi di km :, komposisi berlokasi di km 3,

    komposisi A berlokasi di km 33, komposisi / berlokasi di km

    31.

    49

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    50/54

    $/3komposisi pada Km : b> komposisi pada Km 3 $> komposisi A pada

    Km 35 d> komposisi / pada Km 31

    Sur4ey dilakukan dengan mengamati komposisitumbuh*tumbuhan. ising diukur dengan *ound %evel eter 

    =S(>, A), model% R;!, buatan &aiwan &ai$hung. Suhu

    diukur dengan termometer pada 7up )nemometer $arometer 

     /umidity Thermometer , utron, model "*55, buatan

    &aiwan. &iga pasang peralatan yang terdiri dari S( dan

    termometer ditempatkan pada jarak ! meter, ; meter, dan 10

    meter dari pusat jalan, diukur di waktu yang sama sekaligus.

    Semua pengukuran diulang sebanyak ! kali./ata yang diperoleh kemudian diproses dengan (S

    )J$el kemudian dihitung perbedaan antara rata*rata tingkat

    kebisingan dan rata*rata suhu pada jarak !, ;, dan 10 meter 

    untuk tiap komposisi tumbuh*tumbuhan. alu dibuat grafik 

    yang mampu membandingkan keefektifan pengurangan bunyi

    dan penurunan suhu pada tiap komposisi tumbuh*tumbuhan

    dengan grafik (S )J$el.

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    51/54

    T/

    Pada &abel 1, komposisi merupakan komposisi

    terbaik untuk pengurangan bising. &umbuh*tumbuhan sebagai

     barrier di jalan raya diusulkan sebagai strategi potensial untuk 

    mengurangi polusi udara. )nergi bunyi menabrak tumbuhan,

    lalu dipantulkan, diserap, didistribusikan, dibelokkan atau

    diteruskan oleh daun sebagai barrier. Pemantulan, penyerapan,

     pembelokan,dan penerusan suara dipengaruhi oleh ketebalan

    daun, kepadatan, sudut daun terhadap arah dari datangnya

    energi bunyi, dan posisi diantara daun*daun. Perubahan dalam

    transmisi akan meningkatkan perjalanan untuk gelombang dan

    terserap, terbelokkan dan teradiasi ke lingkungan sekitar.T/

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    52/54

    $/3 rata*rata tingkat tekanan

     bunyi, b> rata*rata pengurangan bising $> rata*rata suhu d> rata*rata penurunan suhu

    /ari ambar 1 b>, dapat terlihat untuk komposisi ,

    menghasilkan penurunan bising paling tinggi hingga 1.!W,

    dibandingkan dengan komposisi yang lain. /ari ambar 3 d>dapat disimpulkan bahwa menanam komposisi dapat

    menurunkan suhu hingga ;.1;W. Komposisi =pohonV 

    semak*semakVsemak belukar> merupakan komposisi terbaik 

    untuk mengurangi polusi udara, khusunya untuk pengurangan

     bising dan penurunan suhu.

    Pada taman kota, yang berfungsi sebagai paru*paru

    kota, dapat menggunakan kombinasi dari tiga jenis tanaman.

    Keuntungan dari ruang terbuka hijau seperti ini, yang paling penting ialah keamanan lingkungan di daerah perkotaan dari

     berbagai ma$am polusi, termasuk polusi udara berperan dalam

    meningkatkan kualitas dari lingkungan jalan. Semak*semak 

    merupakan salah satu tipe tumbuhan yang dapat

    dikombinasikan dengan pohon. /alam kasus ini,bukan hanya

    dari sisi estetika saja, tapi kebutuhan untuk meningkatkan

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    53/54

    ser4is pengguna jalan dan lingkungan sekitar, yang mana

    termasuk kenyamanan untuk kesehatan, pegurangan polusi

    yang terjadi di suatu tempat.2adi hasil dari penelitian ini menunjukkan komposisi

    tumbuh*tumbuhan yang terdiri dari pohon, semaka*semak dan

    semak belukar lebih efektif untuk mengurangi biisng hingga

    1.!W dan menurunkan suhu hingga ;.1;W. ini

    direkomendasikan untuk manajemen jalan raya Uaru*Sidoarjo

    untuk menanam tumbuh*tumbuhan dengan komposisi pohon

     Vsemak*semakVsemak belukar untuk mengurangi bising

    yang terjadi sepanjang jalan raya dan membantu menurunkansuhu, untuk kenyamanan pengguna jalan.

    53

  • 8/18/2019 Lapres Akustik P-2(Fix)

    54/54