laporan mikrobiologi pangan

18
LAPORAN MIKROBIOLOGI PANGAN “MORFOLOGI JAMUR BENANG dan PENGECATAN SEDERHANA” Disusun Oleh: Kelompok B2 Arif Rizky Himawan 12310059 Dwi Dhomas Narwahtuti 12310061 Gusti Ayu Putu Dewi S. 12310068 Widya Sobta Rachmadayatika 12310091

Upload: aiyu-kyuwook-magnae

Post on 22-Nov-2015

110 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Menjelaskan tentang morfologi jamur benang dan pengecatan sederhana pad a produk yakult.

TRANSCRIPT

LAPORAN MIKROBIOLOGI PANGANMORFOLOGI JAMUR BENANG dan PENGECATAN SEDERHANA

Disusun Oleh:Kelompok B2

Arif Rizky Himawan12310059Dwi Dhomas Narwahtuti12310061Gusti Ayu Putu Dewi S.12310068Widya Sobta Rachmadayatika12310091

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATANTANJUNG KARANGJURUSAN GIZI NONREGULERTAHUN AKADEMIK 2013/2014BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGJamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati atau eukariotik, berbentuk benang,bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung khitin atau selulosa ataukeduanya, heterotrof, absortif dan sebagian besar tubuhnya terdiri dari bagian vegetatifberupa hifa dan generatifyaitu spora.Jamur benang dapat membentuk miselium dan berbagai bentuk spora. Hal ini dipisahkan berdasarkan spora seksualnya, sebagao conto Ascomycetes membentuk spora seksual dalam struktur tertentu yang disebut askus, sedangkan basidiomycetes membentuk spora seksual dalam basidium. Selain bentuk spora seksual, morfologi dan penataan spora aseksual juga membantu dalam identifikasi kapang atau jamur benang. Morfologi dan penataan spora aseksual berperan dalam identifikasi jamur karena keragamannya.Pewarnaan terhadap mikrobia, tidak bisa dilakukan dengan begitu saja tetapi harus melalui cara dan tahapan yang sudah ditentukan. Ini mengingat isi kandungan yang ada dalam mikrobia, khususnya bakteri yang mungkin akan memberikan reaksi terhadap pewarna yang diberikan.Cat bakteri atau yang disebut cat biologi,yaitu persenyawaan organik yang mempunyai gugusan khromosfor dan auxokhrom yang terikat dalam satu cincin benzena. Beberapa cara pengecatan bakteri yang penting adalah:1. Pengecatan negatif ( pengecatan tidak langsung) adalah pengecatan yang di cat adalah latar belakangnya, sedangkan bakterinya tidak. Pada pengecatan ini tidak dilakukan fiksasi, sehingga bakteri tidak mengalami perubahan ukuran.2.Pengecatan sederhana adalah pengecatan yang hanya menggunakan satu macam cat saja. Sebelum di cat dilakukan fiksasi agar dapat lebih melekat lebih melekat pada obyek glass.3.Pengecatan gram adalah pewarnaan yang paling banyak digunakan untuk bakteri.

B. TUJUAN1. Mengamati jamur benang untuk menfindentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis.2. Mempelajari cara pengecatan bakteri dengan satu cat warna (Methylen blue) dan mengamati sel-sel yang kontras dengan sekelilingnya.

BAB IIMETODELOGI

2.1 WAKTU dan TEMPATPraktikum mengenai Morfologi Jamur Benang dan Pengecatan Sederhanadilaksanakan pada hariselasa 2 Oktober pada pukul08.00Selesai, bertempat di LaboratoriumTerpadu, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang.

2.2 ALAT dan BAHAN2.2.1 Morfologi Jamur Benang1. Preparat Segar Jamur-Rhizopus sp.-Mucor sp.-Aspergillus sp.- Monilia sp.- Penicillium sp.2.Larutan Laktofenol Blue3.Alkohol 90% dan lampu spritus4.Jarum enten5. Jarum preparat6. Gelas benda dan gelas penutup7.Mikroskop8.Yakult2.2.2Pengecatan Sederhana1.Biakan murni E. Colli dan B. Sutilis masing-masing dalam medium cair umur 24 jam.2.Larutan cat Methylene Blue dan alkohol 90%3.Gelas Benda4.Ose5.Lampu spirtus6.Mikroskop7.Yakult2.3PROSEDUR PERCOBAAN2.3.1Morfologi jamur Benang Gelas benda dan gelas penutup dibersihkan dengan alkohol, panaskan di atas api spirtus.

Diambil sedikit miselium dan ratakan dengan menggunakan jarum enten dan jarum preparat, agar preparat tidak bertumpuk-tumpuk di atas gelas preparat

Teteskan larutan laktofenol di atas preparat jamur

Tutup dengan gelas penutup secara perlahan agar tidak terjadi gelembung udara di dalamnya.

Diamati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah dan sedang

Gambar bagian-bagian jamur dan beri keterangan selengkapnyaCatat hasil

2.3.2Pengecatan SederhanaGelas benda dibersihkan dengan alkohol hingga bebas lemak, kemudian panaskan di atas nyala api spirtus, dan dinginkan Diambil suspensi biakan murni masing-masing bakteri secara aseptis dengan ose dan letakkan pada permukaan gelas benda, ratakan pada permukaan gelas benda seluas 1 cm2.

Preparat diangin-anginkan

Difiksasi pemanasan, dengan melewatkan di atas api spirtus 3 atau 4x, lalu dinginkan

Larutan cat Methylen Blue diteteskan pada becak biakan yang terdapat pada permukaan gelas benda.Preparan dikering-keringkanDicuci dengan air mengalir sampai cat tercuci, dan kering anginkan

Preparat diamati dengan mikroskop, dengan perbesaran I sedang dan kuat

Gambar bentuk dan bagian-bagian sel bakteri yang tampak

Catat hasil

BAB IIIHASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN

3.1 HASIL PENGAMATANTabel 1. Pengamatan Mikroskop Morfologi Jamur Benang dan Pengecatan Sederhana

No.GambarHasil PengamatanHari ke-Perbesaran

1.

Morfologi Jamur Benang14x

2.

Morfologi Jamur Benang110x

3.

Morfologi Jamur Benang140x

4.

Morfologi Jamur Benang1100x

5.

Morfologi Jamur Benang74x

6.

Morfologi Jamur Benang710x

7.

Morfologi Jamur Benang740x

8.

Morfologi Jamur Benang

7100x

9.Tidak ada objek yang terlihat

Pengecatan Sederhana14x

10.Tidak ada objek yang terlihat

Pengecatan Sederhana110x

11.Tidak ada objek yang terlihat

Pengecatan Sederhana140x

12.

Pengecatan Sederhana1100x

13.

Pengecatan Sederhana74x

14.

Pengecatan Sederhana710x

15.

Pengecatan Sederhana740x

16.

Pengecatan Sederhana7100x

Tabel 2.

No.SampelHasil PengamatanHari ke-BentukWarnaBentuk Koloni

1.YakultMorfologi Jamur Benang1ConidiosporaHitamAcak-acakan

2.Morfologi Jamur Benang7CoccusHitamRata

3.Pengecatan Sederhana1BasilHitamAcak

4.Pengecatan Sederhana7BasilHitamAcak

3.2 Pembahasan3.2.1Morfologi Jamur BenangYakult(adalah minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat dari fermentasiskimmed milkdanguladengan bakteriLactobacillus casei. Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Di dalam setiap botol Yakult terdapat lebih dari 6,5 milyar bakteriL. Casei ShirotaStrein yang mampu melewati asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat berperan secara maksimal di dalam usus (Anonim,2012).Pada pengamatan morfologi jamur benang sampel yang berupa yakult dibedakan menjadi 2 perlakuan yakni yakult segar dan yakult yang di simpan pada suhu ruang selama 7 hari dengan keadaan terbuka. Peralatan seperti gelas benda dan gelas penutup dibersihkan dengan alkohol setelah itu dipanaskan di atas api spirtus untuk mensterilkan mikroba yang tidak diinginkan selama pengamatan. Sampel berupa yakult diambil sedikit miselium dan ratakan dengan menggunakan dan jarum preparat. Jarum preparat, yaitu jarum yang digunakan untuk mengambil biakan dalam bentuk padat dan menipiskan gumpalan-gumpalan objek pada gelas benda. Hal ini digunakan agar sampel pada preparat tidak bertumpuk-tumpuk di atas gelas preparat agar lebih mudah diamati.Larutan laktofenol di atas preparat jamur diteteskan pada sampel yang kemudian ditutup dengan gelas penutup secara perlahan agar tidak terjadi gelembung udara di dalamnya(Anonim,2012). Pengamatan selanjutnya adalah menggunakan mikroskop. Pada perbesaran 4x dan 10x pada yakult segar tidak ada objek yang terlihat. Akan tetapi pada perbesaran objek 40x dan 100x sampel yakult sudah mulai terlihat objek aslinyaPengamatan pada yakult segar diketahui bahwa objek memiliki bentuk spora berupa conidiospor yaitu spora yang tidak memliki sporangium, tiap spora disebut konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai pembawa konidia disebut konidiosfor (Itatrie,2012) dengan warna hitam dan bentuk koloni yang acak-acakan. Sedangkan pada yakult 7 hari yang disimpan pada suhu ruang memili bentuk coccus yang berbentuk bulat dengan warna hitam dan bentuk koloni rata yang berbeda dengan yakult segar. Diketahui juga pada yakult yang diberi perlakuan 7 hari ini memiliki jumlah bakteri lebih banyak dibandingkan dengan yakult segar.

3.2.2Pengecatan Sederhana

Dalam pengamatan dilakukan selanjutnya pada sampel yakult adalah dengan pengecatan sederhana. Pengecatan sederhana yaitu pengecatan yang dilakukan untuk membedakan antara mikroba yang hidup dengan mikroba yang mati. Tahap persiapan pengamatan yang dilakukan tidak terlalu berbeda dengan morfologi jamur benang. Gelas benda dibersihkan dengan alkohol hingga bebas lemak, kemudian panaskan di atas nyala api spirtus yang kemudian dinginkan. Suspensi biakan murni yakult diambil suspensi biakan murni masing-masing bakteri jarum ose yang sudah dipananaskan dan letakkan pada permukaan gelas benda dan diratakan pada permukaan gelas benda seluas 1 cm2 lalu selajutnya preparat diangin-anginkan, difiksasi dan diberi larutan cat Methylen Blue diteteskan pada becak biakan yang terdapat pada permukaan gelas benda. Setelah dikering anginkan kemudian baru dicuci dengan air mengalir dan dikering anginkan kembali seperti tahap sebelumnya.Pengamatan bakteri dengan metode pengecatan sederhana diketahui hasil pada perbesaran 4x dan 10x objek mikroba yang terdapat pada sampel belum terlihat jelas di yakult segar maupun yakult yang diberi perlakuan 7 hari pada suhu ruang. Barulah pada perbesaran 40x dan 100x objek sudah dapat diamati.Yakult segar dan yakult yang diberi perlakuan 7 hari memeliki bentuk yang sama yakni berupa basil atau batang yang merupakan ciri dari L. Casei Shirota, bakteri yang terdapat pada yakult (Anonim,2013). Warna dan bentuk koloni pada kedua perlakuan memiliki hasil yang sama yaitu hitam dan bentuk koloni yang acak-acakan.Namun yang membedakan kedua perlakuan ini adalah jumlah bakteri yang terdapat pada yakult yang disimpan di suhu ruang selama 7 hari memiliki lebih banyak jumlah bakteri dibandingkan yakult segar. Hal ini di karenakan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya, diantaranya seperti kandaungan nutrisi substrat, pH, suhu tersedianya oksigen dan ada tidaknya senyawa penghambat, penyinaran, lampu mikroskop, dan lain-lain (Anonim,2012).

BAB IVKESIMPULAN

1. Morfologi jamur benang pada sampel yakult segar memiki bentuk spora berupa conidiospora, warna hitam dan bentuk koloni yang acak-acakan sedangkan pada yakult yang diberi perlakuan 7 hari di suhu ruang memiliki bentuk coccus, warna hitam dan koloni yang rata.2. Pengecatan sederhana pada yakult segar dan yakult yang diberi perlakuan penyimpanan 7 hari dalam suhu ruang memiliki bentuk basil dan warna serta bentuk koloni yang sama yaitu acak-acakan3. Morfologi jamur benang dan pengecatan sederhana pada yakult yang diberi perlakuan 7 hari memiliki jumlah bakteri lebih banyak dibandingkan dengan yakult segar dikarenakan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya, diantaranya seperti kandaungan nutrisi substrat, pH, suhu tersedianya oksigen dan ada tidaknya senyawa penghambat, penyinaran, lampu mikroskop, dan lain-lain.4. Hasil pengamatan objek baru terlihat pada perbesaran 40x dan 100x sedangkan pada perbesaran 4x dan 10x objek yang berupa bakteri pada yakult tidak dapat terlihat jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2012. Laporan Akhir Praktikum Mikrobiologi di http://blogtaria.blogspot.com/2012/10/laporan-akhir-praktikum-mikrobiologi.html diakses pada 2 Oktober 13Anonim,2012. Nama Bakteri yang dimanfaatkan untuk di http://4techna.blogspot.com/2012/08/nama-bakteri-yang-dimanfaatkan-untuk.html diakses pada 2 Oktober 2013Anonim.2013.Lactobacillus di http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus diakses pada 2 Oktober 2013Itatrie,2012. Laporan Mikrobiologi pangan di http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-mikrobiologi-pengamatan-jamur.html diakses pada 2 oktober 2013