laporan 2 _ dessy mentari (1401010010)

Upload: dessy-mentari

Post on 05-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    1/15

    DESSY MENTARI

    1401010010

    MODUL 2 KECEPATAN DAN PERCEPATAN

    SELASA, 16 SEPTEMBER 2014

    Jurusan : Nutrition and Food Technology

    Kawan Kerja :

    Defiana

    Devi Natalia

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    2/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Prinsip Praktikum

    1. Dasar Teori

    Setiap manusia, benda, atau partikel yang bergerak dari satu posisi ke posisi

    lain mempunya besaran yang disebut kecepatan. Dalam fisika, kita mengenal adanya

    kecepatan konstan. Apa itu kecepatan konstan?

    Hukum pertama Newton menyatakan bahwa setiap benda akan berada pada

    keadaan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap, kecuali jika benda itu

    dipaksa untuk mengubah keadaan tersebut oleh gaya-gaya yang dikerjakan padanya

    (diberi gaya total yang tidak nol). Makin halus suatu permukaan, maka makin kecil

    gesekan yang terjadi sehingga kecepatan yang terjadi pun akan konstan (tetap).

    Persamaan Hukum Newton 1 dinyatakan dengan persamaan F = 0

    Namun, apa yang akan terjadi apabila kita memberikan suatu gaya pada

    sebuah benda? Dalam hal ini fisika mengenal tentang Hukum Newton 2 yang

    menyatakan jika suatu gaya total diberikan pada sebuah benda akan menyebabkan

    kecepatan suatu benda akan bertambah (percepatan) yang besarnya berbanding lurus

    dengan gaya yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dengan persamaan F=ma

    Dalam eksperimen ini, kami menggunakan konsep Air Track dimana konsep

    ini sangat ideal untuk melakukan percobaan kinematika yang membutuhkan keadaan

    tanpa gesekan sehingga hasil penghitungan secara kuantitatif menjadi lebih baik.

    2. Alat dan Bahan

    a. Rel f. Karet gelang k. Penghalang Cahaya

    b. Blower g. Benang l. Baut

    c. Timer Counter h. Katrol m. Gerbang Cahaya

    d. Kereta i. Jangka sorong n. Beban & Penggantung beban

    e. Massa Tambahan j. Tumit

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    3/15

    3. Cara Kerja

    Percobaan 1 (Menghitung kecepatan relatif):

    a) Menyiapkan alat dan bahan

    b) Blower dinyalakan

    c) Letakan kereta di atas rel udara dan seimbangkan air track

    d) Usahakan agar kereta berada di tengah air track

    e) Hidupkan timer counter dan diatur agar menjadi nol

    f) Pasangkan penghalang cahaya dan baut di atas kereta

    g) Kereta dipantukan dengan menggunakan karet gelang yang diikat di ujung air

    track

    h) Catat t1, t2, dan t3yang ditampilkan di timer counter

    Percobaan 2 (Menghitung percepatan gravitasi):

    a) Siapkan alat dan bahan

    b) Ukur tinggi tumit dengan menggunakan jangka sorong

    c) Pasangkan tumit di bawah penyangga air track sehingga air track menjadi

    bidang miring

    d) Letakan gerbang cahaya di atas rel dengan jarak 60 cm

    e) Hidupkan timer counter

    f) Lepaskan kereta, biarkan kereta meluncur hingga melewati gerbang cahaya

    kedua

    g) Catat t1, t2, dan t3yang ditampilkan di timer counter

    h) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan tumit yang ditambahkan satu persatu

    Percobaan 3 (Menghitung massa kereta):

    a) Timbang kereta dengan penambahan 2 beban diatasnya dan letakan di atas rel

    udara

    b) Ikatkan benang pada kereta dan masukan benang pada katrol di ujung lubang

    kecil

    c) Ikatkan benang di ujung penggantung beban dengan beban 5 gram

    d) Tambahkan penghalang cahaya (sensor) di bagian atas kereta dengan syarat

    sensor harus diletakan terbalik terhadap gerbang cahaya

    e) Atur gerbang cahaya dengan jarak 20 cm

    f) Nyalakan timer counter, dan lepaskan kereta

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    4/15

    g) Berhentikan kereta sesaat setelah kereta melewati gerbang cahaya kedua

    h) Catat t1, t2, t3yang tertera dalam timer counter

    i) Ulangi percobaan dengan menambah beban di penggantung beban sampai 5

    beban terpasang secara berurutan

    B. Tujuan praktikum

    Membuktikan hukum Newton 1 yaitu F = 0

    Membuktikan bahwa g = 9,8 m/s2 dan a = g sin

    Menyamakan massa sebuah kereta yang telah ditimbang sebelumnya dengan massa

    kereta yang didapat dari hasil pengukuran

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    5/15

    BAB II

    DATA PENGAMATAN

    Percobaan 1 (Kecepatan konstan)

    Jarak gerbang cahaya ke gerbang cahaya kedua = 60 cm

    Panjang penghalang cahaya (sensor) = (1,4) - (0,4) = 1cm

    Eksperimen t1(ms) t2(ms) t3(s) V1 V2 V3 Vr

    1 38,58 40,11 2,363 0,2592 0,2493 0,2539 3,971

    2 38,69 40,26 2,373 0,2584 0,2483 0,2528 4,067

    3 41,29 42,95 2,529 0,2421 0,2328 0,2372 3,9944 34,18 35,24 2,090 0,2925 0,2837 0,2870 3,101

    5 36,59 38,09 2,244 0,2732 0,2625 0,2673 4,076

    6 48,68 51,90 3,014 0,2054 0,1926 0,1990 6,645

    7 41,31 43,11 2,536 0,2420 0,2319 0,2365 4,355

    8 44,50 46,63 2,733 0,2247 0,2144 0,2195 4,804

    9 45,95 47,77 2,814 0,2176 0,2093 0,2132 3,965

    10 41,27 42,60 2,512 0,2423 0,2347 0,2388 3,238

    Rata-rata 0,24052 4,2216

    Standar deviasi 0,0181019336 0,981982824

    Percobaan 2 (mencari gravitasi)

    Jarak t1 ke t2 = 86,1 cm

    Eksperimenh

    (cm)Sin

    t1

    (ms)

    t2

    (ms)t3 (s)

    V1

    (m/s)

    V2

    (m/s)a (m/s2)

    g

    (m/s2)

    Kesalahan

    Literatur

    (%)

    Error

    percepatan

    (a)

    1 0,97 0,01126 62,66 20,44 3,035 0,1595 0,4892 0,1086 9,644 2,193

    2 1,94 0,02253 44,56 14,57 2,163 0,2244 0,6863 0,2135 9,476 2,193

    3 2,91 0,03379 36,84 11,82 1,772 0,2714 0,846 0,3242 9,594 2,193

    4 3,88 0,04506 31,77 10,24 1,535 0,3147 0,9765 0,4311 9,567 2,193 0,17188

    5 4,85 0,05632 28,36 9,11 1,37 0,3526 1,097 0,5433 9,646 2,193

    Rata-rata 0,32414

    Standar deviasi 0,17188

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    6/15

    Percobaan 3 (menghitung massa kereta (M))

    Massa kereta yang ditimbang = 157,3 gram

    EksperimenBeban(kg)

    t1(ms)

    t2(ms)

    t3(ms)

    V1(m/s)

    V2(m/s)

    a(m/s

    2)

    M (Kg)Kesalahan

    Relatif (%)

    Error massa

    kereta (mk)

    1 5x10-3 55,58 27,08 699,2 0,1799 0,3692 0,2707 0,176 11,88

    2 10x10-3 39,69 19,46 501,6 0,2519 0,5138 0,5221 0,1777 12,96

    3 15,1x10-3 33,8 16,19 419,6 0,2958 0,6176 0,7669 0,1778 13,03

    4 19,8x10-3 29,26 14,17 366,7 0,3417 0,7057 0,9926 0,1756 11,63 0,001078

    5 24,86x10-3 26,81 12,87 333,3 0,3729 0,7777 1,214 0,1758 11,76

    Rata-rata 0,17658

    tandar deviasi 0,001078

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    7/15

    BAB III

    ANALISIS DATA

    Dalam percobaan pertama, kami melakukan eksperimen dengan tujuan membuktikan hukum

    newton 1 F = 0

    Dalam percobaan pertama, kita mencari V1, V2, V3, dan Vrdengan rumus:

    V1=

    1 V3 =

    3

    V2 =

    2 Vr =

    122

    x 100%

    Rata-rata kecepatan relatif =

    Standar deviasi Vr: 2 =1

    1( )2

    Eksperimen 1

    V1 =10

    38,58 = 0,2592 m/s V3=

    0,6

    2,363 = 0,2539 m/s

    V2 =10

    40,11= 0,2493 m/s Vr =

    0,25920,24930,2493

    x 100% = 3,971%

    Eksperimen 2

    V1 =10

    38,69 = 0,2584 m/s V3=

    0,6

    2,373 = 0,2528 m/s

    V2 =10

    40,26 = 0,2483 m/s Vr =

    0,25840,2483

    0,2483x 100% = 4,067%

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    8/15

    Eksperimen 3

    V1 =10

    41,29 = 0,2421 m/s V3=

    0,6

    2,529 = 0,2372 m/s

    V2=10

    42,95 = 0,2328 m/s Vr =

    0,24210,23280,2328

    x 100% = 3,994%

    Eksperimen 4

    V1 =10

    34,18 = 0,2925 m/s V3=

    0,6

    2,090 = 0,2870 m/s

    V2=10 35,24

    = 0,2837 m/s Vr = 0,29250,28370,2837

    x 100% = 3,101%

    Eksperimen 5

    V1 =10 36,59

    = 0,2732 m/s V3=0,6 2,244

    = 0,2673 m/s

    V2=

    10

    38,09 = 0,2625 m/s Vr =0,27320,2625

    0,2625 x 100% = 4,076

    Eksperimen 6

    V1 =10

    48,68 = 0,2054 m/s V3=

    0,6

    3,014 = 0,1990 m/s

    V2=10

    51,90 = 0,1926 m/s Vr =

    0,20540,1926

    0,1926

    x 100% = 6,645%

    Eksperimen 7

    V1 =10

    41,31 = 0,2420 m/s V3=

    0,6

    2,536 = 0,2365 m/s

    V2=10

    43,11 = 0,2319 m/s Vr =

    0,24200,2319

    0,2319x 100% = 4,355%

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    9/15

    Eksperimen 8

    V1 =10

    44,50 = 0,2247 m/s V3=

    0,6

    2,733 = 0,2195 m/s

    V2=10

    46,63 = 0,2144 m/s Vr =

    0,22470,21440,2144

    x 100% = 4,804%

    Eksperimen 9

    V1 =10

    45,95 = 0,2176 m/s V3=

    0,6

    2,814 = 0,21 m/s

    V2=10 47,77

    = 0,2093 m/s Vr = 0,21760,20930,2093

    x 100% = 3,965%

    Eksperimen 10

    V1 =10

    41,27 = 0,2423 m/s V3=

    0,6

    2,512 = 0,2388 m/s

    V2=

    10

    42,60 = 0,2347 m/s Vr =0,24230,2347

    0,2347 x 100% = 3,238%

    Rata-rata kecepatan relatif =

    = 4,2216

    Standar deviasi kecepatan relatif

    2 = 11

    ( )2

    = 0,9819

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    10/15

    Percobaan kedua

    Dalam percobaan kedua, kami menghitung data dengan menggunakan rumus:

    = 86,1

    =

    21

    3

    V1=

    1 =

    sin

    V2=

    2 Kesalahan literatur =

    100%

    Rata-rata percepatan =

    Standar deviasi percepatan 2 = 11

    ( )2

    Eksperimen 1

    = 0,97 86,1

    = 0,01126 = 0,48920,15952,163

    = 0,1086 m/s2

    V1 =10 62,66

    = 0,1595 m/s = 0,10860,01126

    = 9,644 m/s2

    V2=10 20,44

    = 0,4892 m/s Kesalahan literatur =9,5859,8

    9,8100%= 2,193%

    Eksperimen 2

    = 1,94 86,1

    = 0,02253 = 0,68630,22441,772

    = 0,2135 m/s2

    V1 =10 44,56

    = 0,2244 m/s = 0,21350,02253

    = 9,476 m/s2

    V2=10 14,57

    = 0,6863 m/s Kesalahan literatur =9,5859,8

    9,8100%= 2,193%

    Eksperimen 3

    = 2,91 86,1

    = 0,03379 = 0,84600,27141,772

    = 0,3242 m/s2

    V1 =10 36,84 = 0,2714 m/s =

    0,3242

    0,03379 = 9,594 m/s2

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    11/15

    V2=10 11,82

    = 0,8460 m/s Kesalahan literatur =9,5859,8

    9,8100%= 2,193%

    Eksperimen 4

    = 3,88 86,1

    = 0,04506 = 0,97650,31471,535

    = 0,4311 m/s2

    V1 =10 31,77

    = 0,3147m/s = 0,43110,04506

    = 9,567 m/s2

    V2=10

    10,24 = 0,9765 m/s Kesalahan literatur =

    9,5859,8

    9,8

    100%= 2,193%

    Eksperimen 5

    = 4,85 86,1

    = 0,05632 = 1,0980,35261,370

    = 0,5433 m/s2

    V1 =10 28,36

    = 0,3526 m/s = 0,54330,05632

    = 9,646 m/s2

    V2= 10 9,110 = 1,097 m/s Kesalahan literatur = 9,5859,8

    9,8100%= 2,193%

    Rata-rata percepatan =

    =0,3241

    Standar deviasi percepatan

    2 =1

    1( )2

    s = 0,1718

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    12/15

    Percobaan ketiga

    Dalam percobaan ketiga, kami menggunakan rumus:

    V1=

    1 = 21

    3

    V2=

    2 M = m (

    1)

    Rata-rata massa kereta =

    Standar deviasi M: 2 = 11

    ( )2

    Kesalahan relatif =

    100%

    Eksperimen 1

    V1=10

    55,58 =0,1799 m/s = 0,36920,1799

    0,6992= 0,2707m/2

    V2=10

    27,08= 0,3692m/s M = 5 x 103(

    9,8

    0,2707 1) = 0,1760 kg

    Kesalahan relatif = 0,17600,1573

    0,1573100%= 11,88%

    Eksperimen 2

    V1=10

    39,69 =0,2519 = 0,51380,2519

    0,5016= 0,5221

    V2=

    10

    19,46 = 0,5138 M = 10 x 103

    (

    9,8

    0,5221 1) = 0,1777

    Kesalahan relatif =0,17770,1573

    0,1573100%= 12,96%

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    13/15

    Eksperimen 3

    V1=10

    33,80 =0,2958m/s = 0,61760,2958

    0,4196= 0,7669 m/s2

    V2=10

    16,19 = 0,6176 m/s M = 15,1 x 103(

    9,8

    0,7669 1) = 0,1778 kg

    Kesalahan relatif =0,17780,1573

    0,1573100%= 13,03%

    Eksperimen 4

    V1=10

    29,26 =0,3417 = 0,70570,3417

    0,3667= 0,9926

    V2=10

    14,17 = 0,7057 M = 19,8 x 103(

    9,8

    0,9926 1) = 0,1756 kg

    Kesalahan relatif =0,17560,1573

    0,1573100%= 11,63%

    Eksperimen 5

    V1=10

    26,81 =0,3729 = 0,77770,3729

    0,3333= 1,214

    V2=10

    12,87 = 0,7777 M = 24,86 x 103(

    9,8

    1,214 1) = 0,1758

    Kesalahan relatif =0,17580,1573

    0,1573100%= 11,76%

    Rata-rata massa kereta =

    =0,1765

    Standar deviasi M (massa kereta)

    2 = 11

    ( )2

    s = 0,001078

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    14/15

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Percobaan pertama mencoba untuk membuktikan hukum Newton 1 yakni F = 0. Pada

    percobaan yang telah kami lakukan, terbukti bahwa F = 0, hal ini dapat dilihat dari

    hasil kecepatan yang telah dihitung. Dari hasil percobaan tersebut, kami memperoleh

    kecepatan konstan, di mana kecepatan konstan tersebut terjadi apabila percepatannya

    hampir tidak ada, sehingga dapat dibuktikan bahwa F = 0. Kemudian pada percobaan

    kedua, kami berusaha untuk membuktikan bahwa g = 9,8 m/s2. Dari hasil percobaan

    yang telah dilakukan, maka terbukti bahwa g mendekati angka 9,8 m/s2. Hal ini dapat

    dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan pada Bab III (Analisis Data). Kemudian

    dari pengukuran yang telah dilakukan pula, nilai percepatan yang didapat sesuai dengan

    rumus a = g sin , karena apabila kita menghitung a (percepatan) dari rumus pengukuran

    maka hasilnya sama jika kita mengkalikan gravitasi (g) dengan sin dari data

    pengukuran, sehingga hal tersebut terbukti. Lalu pada percobaan ketiga kami mencoba

    untuk menyamakan massa sebuah kereta yang telah ditimbang sebelumnya dengan massa

    kereta yang didapat dari hasil pengukuran, dari percobaan yang telah kami lakukan,

    maka didapat bahwa massa kereta sesungguhnya tidak secara signifikan berbeda dengan

    massa yang diperoleh dari perhitungan. Massa yang diperoleh oleh perhitungan tidak

    benar-benar sama dengan massa timbangan karena adanya kemungkinan kesalahan

    dalam pengukuran, sehingga massa yang didapat berbeda, walaupun perbedaannya tidak

    signifikan.

    B. Saran

    Menurut saya, selama praktikum kemarin saya tidak mersakan kendala yang berarti

    dalam melakukan eksperimen. Hanya saja ada sedikit kesalahan pengukuran pada

    percobaan ketiga sehingga hasilnya berbeda walaupun tidak berbeda terlalu jauh.

    Hendaknya kesalahan yang ada pada percobaan kali ini, dapat dihindari oleh peneliti

    selanjutnya, sehingga tidak terulang pada eksperimen berikutnya.

  • 7/21/2019 Laporan 2 _ Dessy Mentari (1401010010)

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    Rinto. (2013). Linear Air Track. Diambil tanggal 21 September 2014, dari

    http://fisikadong.blogspot.com/2013/01/linear-air-track.html

    Yahdi, U. (1996).Pengantar Fisika Mekanika. Depok: Gunadarma

    Lubis, R. (2008).Diktat kuliah Fisika Dasar 1. Bandung: UNIKOM