laporan 1 mikrobiologi

27
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Banyakmpengetahuan yang didapat dari studi mikrobiologi mengenai bentuk,sifat maupun ukuran partikelnya yang sangat kecil yang tidak kasat mata terlihat oleh kita.pengetahuan keberadaan suatu mikroorganisme itu sendiri. Fase-fase tersebut merupakan tahapan proses kehidupan dari dari mikroorganisme,saat mengalami proses metabolism,mikroorganisme sangat memerlukan suatu nutrisi yang pas dan tercukupi. Pengambilan nutrisi dapat di peroleh dari lingkungan sekitar baik nutrisi yang mengandung unsure zat organik maupun zat anorganik . Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau bantuan manusia. suatu mikroorganisme dapat di buat atau manipulasi pertumbuhannya yang dikembangkan oleh manusia melalui suatu sejenis substrat tertentu yang disebut media. menumbuhkan dan mempertahankan suatu mikroorganisme dilaboratorium sangat cocok bila di tempatkan di media kultur yang sesuai dengan media padat maupun cair, mikroorganisme dapat bertahan untuk tumbuh kembang dengan baik. Agar media menjadi efektif, media harus mengandung semua nutrisi untuk keperluan mikroorganisme dalam pertumbuhannya (Prescott,2002) Bagian penting dari aspek ilmu mikrobiologi yakni adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang didapat setelah dilakukan penelitian oleh para ahli sebelumnya. Cara-cara yang dapat digunakan dalam menyingkirkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme juga harus diperlajari untuk mengetahui kondisi penyebaran mikroorganisme agar tidak berkembang secara pesat. Karakteristik suatu mikroba dengan

Upload: olivin-bty

Post on 06-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tentnag

TRANSCRIPT

Page 1: laporan 1  mikrobiologi

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Banyakmpengetahuan yang didapat dari studi mikrobiologi mengenai bentuk,sifat maupun ukuran partikelnya yang sangat kecil yang tidak kasat mata terlihat oleh kita.pengetahuan keberadaan suatu mikroorganisme itu sendiri. Fase-fase tersebut merupakan tahapan proses kehidupan dari dari mikroorganisme,saat mengalami proses metabolism,mikroorganisme sangat memerlukan suatu nutrisi yang pas dan tercukupi. Pengambilan nutrisi dapat di peroleh dari lingkungan sekitar baik nutrisi yang mengandung unsure zat organik maupun zat anorganik .

Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau bantuan manusia. suatu mikroorganisme dapat di buat atau manipulasi pertumbuhannya yang dikembangkan oleh manusia melalui suatu sejenis substrat tertentu yang disebut media. menumbuhkan dan mempertahankan suatu mikroorganisme dilaboratorium sangat cocok bila di tempatkan di media kultur yang sesuai dengan media padat maupun cair, mikroorganisme dapat bertahan untuk tumbuh kembang dengan baik. Agar media menjadi efektif, media harus mengandung semua nutrisi untuk keperluan mikroorganisme dalam pertumbuhannya (Prescott,2002)

Bagian penting dari aspek ilmu mikrobiologi yakni adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang didapat setelah dilakukan penelitian oleh para ahli sebelumnya. Cara-cara yang dapat digunakan dalam menyingkirkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme juga harus diperlajari untuk mengetahui kondisi penyebaran mikroorganisme agar tidak berkembang secara pesat. Karakteristik suatu mikroba dengan berbagi macam nutrisi yang di butuhkan sangatlah membantu dalam penyokong kebutuhan asupan gizi. Nutrisi dapat berasal dari bahan organic maupun anorganik.

Suatu mikrooganisme dapat dikatakan tumbuh bila tempat tinggal yang mereka sukai memiliki kondisi yang cocok dan pas dengan suasana materi mereka sukai,mereka dapat hidup dimanapun dengan kondisi cuaca tidak menentu,hidup dilingkungan perairan ataupun dilingkungan tanah yang sesuai dengan perlakuan habitatnya.

Pencegahan mengenai ada tidaknya mikroba yang tumbuh ataupun yang hidup dapat dilakukan mekanisme sterilisasi. Alat-alat dan bahan pengujian dari penyedian segala nutrisi harus steril karena sterilisasi berfungsi untuk

Page 2: laporan 1  mikrobiologi

membersihkan,mencegah maupun mengurangi adanya indikasi terjadinya kontaminasi oleh mikroba. Teknik sterilisasi dapat dilakukan secara mekanik,fisik dan kimiawi, tergantung kondisi yang memungkinkan untuk melakukan sterilisasi secara tepat dan sesuai berdasarkan kegunaannya.

Isolasi bakteri merupakan suata cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga di peroleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate), cara tuang (pour plate),cara sebar (spread plate). Dan micromanipulator (buckle,1998).

Persyaratan utama bagi isolasi adalah harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organism inangnya.

Dalam teknik biakan suatu mikroba diperlukan pemeliharaan dengan cara-cara mencegah pencermaran dari lingkungan sekitar. Suatu inokulasi di maksudkan untuk menumbuhkan mikroba dan memberikan bibit-bibit mikroba yangbaru, mengembangbiakan suatu populasi mikroba yang murni. Inokulasi sendiri dapat dikatakan suatu proses memindahkan suatu mikroorganisme dari media satu ke media yang lain secara meluas.

Isolasi suatu mikroba merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari suatu lingkungan ke lingkungan lain hingga diperoleh kultur murni. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate),cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate) dan micromanipulator

RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana cara pembuatan media ?b. Bagaimana cara mensterilikan alat dan bahan?c. Bagaimna cara pembiakan yang baik ?

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Membuat beberapa media dasar yang digunakan dalam praktek mikroiologi.

2. Melakukan sterilisasi media dengan sterilisasi panas lembab menggunakan autoklaf.

3. Menguji sterilitas media-media yang telah disterilkan untuk memastikan bahwa media-media tersebut telah steril.

Page 3: laporan 1  mikrobiologi

4. Membedakan karakteristik cultural mikroorganisme yang menjadi syarat utama dalam upaya mengidentifikasi dan mengklasifikasikan organisme dalam kelompok taksonominya.

5. Tujuan dari praktikum pada percobaan ini adalah mahasiswa mampu melakukan prosedur kerja dengan tahapaan-tahapan menanam mikroba dengan benar, melakukan prosedur kerja dan pemidahan mikroba secara aseptic. Memahami alat-alat yang digunakan dalam media tanam ini serta meningkatkan pengetahuan mengenai arti dan cara-cara pengembangbiakan murni.

MANFAAT PRAKTIKUM

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah mengetahui cara membuat beberapa media dasar yang digunakan dalam praktek mikrobiologi, dapat membedakan karakteristik cultural mikroorganisme dan mengetahui kondisi optimum pertumbuhan mikroba. (Prescott,2002)

Saat melakukan kegiatan praktikum pada percobaan ini, mahasiswa di harapakan mampu memahami hal-hal apa saja yang akan di lakukan dalam praktikum mengenai teknik dasar menanam dan memindahkan mikroorganisme. Mampu mengetahui jenis alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini berserta fungsi daripada itu,penggunaan alat yang digunakan terlebih dahulu diberikan penjelasan oleh dosen maupun asisten dosen yang bertugas, dan dipantau penggunaanya agar tidak menyalahi aturan. Karena mikroba dapat menyebar kesegala arah, mahasiswa di wajibkan memakai antiseptic, menggunakan masker,sarung tangan dan shower cap.

Dengan mengetahui dasar-dasar teknik inokulasi dengan baik, maka mahasiswa jadi lebih tau bagaimana tahapan-tahapan isolasi suatu mikroba dalam suatu tempat yang banyak mengandung mikroba dengan spesies yang lain dipindahkan kedalam suatu media melalui suatu pengamatan

Page 4: laporan 1  mikrobiologi

TINJAUAN PUSAKA

TEORI DASAR

Media pembenihan

Media perbenihan adalah media nutrisi yang disiapkan untuk menumbuhkan bakteri di dalam lingkup sempit. Media perbenihan dilakukan dalam kondisi yang cocok dan tepat dalam melakukan perbenihan suatu mikroba diperlukan adanya energy yang harus diberikan kepada mikroba . sumber-sumber energy untuk media pembenihan harus diperhatikan kualitasnya,seperti kandungan komposisinya memiliki sumber karbon,nitrogen,sulfur,fosfor dan bahan organic lainnya.

Komponen yang diperlukan mikroba agar dapat hidup dengan baik yakni dengan memberikan perhatian sebagai persyaratan hidup di tempat yang memang disengaja di buat dan ditumbuhi disuatu tempat, media pembenihan jelas harus steril, tidak mengandung jenis spesies mikroba yang lain. Bila ingin menyediakan media di tempat yang padat, maka diperlukan bahan agar. Agar adalah bahan yang kompelks pada komponennya adalah suatu polisakarida yang di peroleh bahannya dari ganggang merah dilaut, bahkan ada pula beberapa jenis mikroba yang mampu mensintesis senyawa agar sehingga dapat membentuk padatan.

Media agar biasanya dimasukkan ke dalam tabung reaksi atau kedalam cawan petri. Jenis penempatan agar bisa dilakukan dalam posisi tegak (straight) da posisi miring (slant). Tabung reaksi yang dipakai dapat dimasuki media agar dalam bentuk cairan terlebih dahulu sebelum memadatkan diri oleh mikroba tersebut.

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dibentuk untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. (machmud,2008)

Bahan-bahn media pertumbuhan

1. Bahan dasar (machmud,2008)Air (H20) sebagai pelarut. Agar (dari rumput laut) yang berfungsi

untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45˚C.

Page 5: laporan 1  mikrobiologi

Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino uang diproduksi dari kolagen. Kekurangannya adalah lebih banyak jenis mikroba yang mampu menguraikannya di bandingkan agar (machmud,2008)

Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme autotrof.

2. Nutrisi atau zat makanan (machmud,2008)Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk

metabolisme sel yaitu berupa makroseperti C, H, O, N, P; unsure mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element.

Sumber karbon dn energy yang dapat diperoleh berupa senyawa organic atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organic antara lain dari karbohidrat, lemak, protein, dan asam organic.

Sumber nitrogen mencakup asam amino, pprotein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganikseperti urea.

3. Bahan tambahanBahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium

dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red (indicator asam basa) ditambahkan untuk indicator perubahan pH akibat produksi asan organic hasil metabolisme. Antibiotic ditambahkan untuk menghambat petumbuhan mikroba non-target/kontaminan. (machmud, 2008)

4. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media (machmud,2008):Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan,granula atau

serbuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh fraw & walther hesse untuk membuat media. Jika dicampurkan dengan air dingin,agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diaduk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasiyang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam.

Peptone, peptone adalah produk hidrolisasi protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.

Meat extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).

Page 6: laporan 1  mikrobiologi

Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya digunakan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasiyang di tambahkauntuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%.

Jenis-jenis media pertumbuhan mikroba:

Media sintetik

Media ini digunakan untuk menun=mbuhkan bakteri kemoheterotrof. Organisme yang membutuhkan banyak factor pertumbuhan disebut fastidious,misalnya lactobacillus. Bakteri ini kadang dapat digunakan dalam menentukan kadar vitamin. Media ,bahan ji,dan bakteri kemudian disatukan. (Radji, 2010)

Media kompleks

Media pembenihan ini biasanya digunakan secara di laboratorium. Media kompleks ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, banyak mengandung khasiat yang kompleks, memiliki ekstrak ragi, daging maupun tumbuhan. Media kompleks bentuk cairandisebut nutirient broth,sedangkan yang ditambahkan pada media agar disebut nutrient agar.(Radji,2010)

Media anaerob

Media ini adalah media yan metode penanaman mikroba dengan cara sppseial atau juga reducing media. Didalam tabung reaksi berisi media anaerob, ada yang bercampur yakni beberapa bagiannya mengandung oksigen dan bagian lainnya tidak mengandung oksigen.

Media biakan khusus

Media biakan khusus ini adalah media biakan yang dimanipulasi atau di buat sengaja di laboratorium.dilaboratorium mikrobiologi pasti memiliki teknik dan cara-cara yang diaturan dengan penangan tepat saat menanam mikroba . (Radji,2010)

Media selektif dan diferensial

Page 7: laporan 1  mikrobiologi

Media ini digunakan untuk mendekteksi ada tidaknya macam-macam jenis mikroba yang spesifik yang berhubungan dengan macam penyakit. media selektif di rancang untuk menekan pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan dan mendukung pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Media diferensial pada dasar memudahkan untuk diterlusuri perbedaan macam spesies mikroba yang tumbuk pada satu lempeng media yang sama.

Media pengayakan

Suatu mikroba dalam media ini biasanya diisolasi pada suatu spesiesnya agar tumbuh sesuai dengan bagian satu spesies yang sama. Tahapan pengayakan yakni menguraiankan jenis spesies mikroba yang berbeda dengan media cair.(Radji,2010)

Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau subtansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapat keadaan steril,mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas(kalor),gas-gas seperti formaldehide,etilenoksida atau betaperiolakton oleh bermacam-macam larutan kimia;oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma. Mikrooranisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi.(Curtis,1999)

Macam-macam sterilisasi (machmud,2008):

Pada prinsipnya sterilsasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik,fisik,dan kimiawi.

1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) mengunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditunjukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotic.

2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran

Pemanasana) Pemijaran(dengan api langsung): membakar alat pada api secara

langsung,contoh alat: jarum inokulum,pinset,batang L, dll

Page 8: laporan 1  mikrobiologi

b) Panas kering : sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180˚C. strelisasi panas kering cocok untuk alat yang yang terbuat dari kaca misalnya Erlenmeyer, tabung reaksi dll.

c) Uap air panas:konsep ini mirip dengan mengukud. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi

d) Uap air panas bertekanan: mengunakan autoklaf Penyinaran dengan UV

Sinar ultra violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalanya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior safety cabinet dengan disinari lampu UV.

3. Sterilisasi secara kimiawi biasanya mengunakan senyawa desinfektan anatara lain alcohol.

Sterilisasi dengan panas adalah proses pengaplikasian sistem dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikroba dan aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng seperti kornet,sarden dan sebagainya. Perkembangan teknologi prosesing yang memiliki tujuan mengurangi kerusakan nutrient dan komponen sensoris dan juga mengurangi waktu prosesing menjadikan yeknik sterilisasi terus dikembangkan.

Lamanya waktu sterilisasi yang dibutuhkan bahan dipengaruhi oleh: resistensi mikroorganisme dan enzim terhadap panas,kondisi pemanasan,pH bahan,ukuran wadah atau kemasan yang disterilkan,keadaan fisik bahan. (Machmud,2008)

Sterilisasi dengan udara kering,alat yang umum dikenal adalah oven. Alat ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer,petridish,tabung reaksi dan alat gelas lainnya. Bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas dapat disterilkaan dengan alat ini. Pada umumnya suhu yang digunakan pada sterilisasi secara kering adalah 170-180’C selama paling sedikit 2 jam. Lama sterilisasi tergantung pada alat dan jumlahnya.(machmud,2008)

Page 9: laporan 1  mikrobiologi

Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan,alat ini disebut autoklaf(autoclave) untuk sterilisasi ini alat di lengkapi dengan katub pengaman. Alat diisi dengan air kemudian bahan dimasukkan. Panaskan sampai mendidih dan dari katub pengaman keluar uap air dengan lancara lalu ditutup. Suhu akan naik sampai 121˚C dan biarkan selama 15 menit (untuk pengalengan ada perhitungan tersendiri),lalu biarkan dingin sampai tekanan normal dan klep pengaman dibuka, cara ini akan mematikan spora dengan cara penetrasi panas ke dalam sel atau spora sehingga lebih cepat. Cara mana yang dipilih tergantung bahan, biaya dan ketersedian alat, untuk bahan yang tidak tahan panas, maka cara diatas tidak dapat dipakai.(machmud,2008).

Teori dasar

inokulasi

Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk,sifat, dan kehidupan jasad hidup mikroba. Untuk mempelajari bentuk mikroorganisme yang mempunyai ukuran kecil ini diperlukan adanya pemgamatan. Pengamatan itu dilakukan dengan pemeliharaan kultur biakan mikroorganisme yang dapat memudahkan peneliti untul pengamatan.

Identifikasi biakan suatu mikroorganisme sering kali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptic untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan. Suatu mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dalam biakan cair maupun padat. Kekeruhan dalam suatu media kaldu dapat ditunjukan adanya mikroorganisme yang membentuk suatu bangun maupun sedimen (Prescott,2002)

Pertumbuhan mikroorganisme dalam media kaldu seringkali dikatakan bahwa mikroorganisme senang dan suka dalam media tersebut. Proses metabolismenya juga dikatakan baik, selain dalam media cair, mikroorganisme juga dapat memperlihatkan pertumbuhan dengan ciri tertentu dalam biakan padat seperti agar miring ataupun agar tegak. Agar miring pada umumnya digunakan untuk memurnikan mikroorganisme.

Penanaman mikroba atau disebut juga inokulasi adalah pemidahan salah satu jenis mikroba dari suatu media yang satu ke media yang lain atau baru. Untuk melakukan inokulasi mikroba, diharapakan agar alat-alat yang akan digunakan harus tetap terjaga kesterilannya supaya tidaj terjadi kontaminasi (Pelczar, M., Chan, 2007).

Page 10: laporan 1  mikrobiologi

Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan sebelum melakukan teknik penanaman mikroba (inokulasi), yaitu:

A. Menyiapkan ruangan Ruangan tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadaan harus

steril agar tidak terjadi kesalah dalam pengamatan. Inokilasi juga bisa dilakukan dalam sebuah petricdish atau cawan petri yang bagiannya harus tertutup rapat (Pelezar,1986)

B. Pemindahan dengan kawat inokulasi Ujung kawat inokulasi terlebih dahulu disterilisasikan dengan nyala

api, didapat dari api Bunsen ataupun yang lainnya, setelah dingin masukkan kedalam mikroba yang berada di wadah lalu pindahkan ketempat yang baru.

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengisolasi biakan murni, yaitu 1. Metode gores

Teknik ini lebih simple di bandingkan teknik yang lain. Hanya berupa goresan pada wadah, goresan dapat dibuat dengan keterampilan seseorang. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulasi digoreskan kedalam permukaan media nutrient agar (NA) dalam cawan petridish dengan jarum ose. Buatlah ukiran garis-garis goresan yang sesuai, tidak dibenarkan menggores dimedan yang sama dan hanya menggores satu kali alurnya. Tidak bolak-balik (Prescott,2002)

Beberapa teknik goresan antara lain:a. Goresan sinambung

(Prescott,2002)

Goresan sinambung pada umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk meremajaan kr cawan atau medium baru.

b. Goresan T

Page 11: laporan 1  mikrobiologi

(Prescott,2002)

Bagi cawan 3 bagian denga pen OHP, buat inokulasi pada daerah 1 dengan zig-zag, panaskan jarum ose dan tunggu hingga dingin, lanjutkan kembali streak zig-zag pada daerah 2. Cawan di[utar untuk memperoleh goresan yang sempurna.

c. Goresan kuadran

(Prescott,2009)Hampir sama dengan goresan T, tapi pola goresan yang berbeda dibagi kedalam 4 kuadran, daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel dari mikroorganisme. Goresan tersebut selanjutnya disilang dari goresan pertama sehingga jumlahnya menjadi sedikit san terpisah-pisah menjadi koloni tunggal

d. Goresan radial

2. Metode tebarMetode ini dilekatkan dalam suatu media nutrient agar dalam

petridish, dengan mengunakan jarum ose steril. Inokulasi disebarkan dalam medium batang yang sama dan sebelum digunakan jarum harus diberikan apian dengan mengunakan api Bunsen atau juga lampu spirtus (Prescott,2002)

3. Metode tuang

Page 12: laporan 1  mikrobiologi

Pengunaan metoddde ini dengan media cair dan diencerkan. Prinsip pengenceran yakni penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada wadah yang baru akhirnya didapat hingga beberapa jumlah sel saja (Prescott,2002).

4. Metode tusukMetodde tusuk ini dilakukan dengan cara meneteskan atau

menusukkan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokullum, dan masukkan kedalam media (Prescott,2002).

C. Pembiakan atau reproduksiPada umumnya mikroba hanya mengenal satu macam

pembiakan saja yaitu pembiakan secara aseksual atau vegetative. Pembiakan ini berlangsung secara cepat. Pelaksanaan pembiakan yaitu dengan pembelahan diri atau divisio. Pembelahan diri dapat dipakai pada tiga fase, yaitu:a. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh

tegak lurus,pada arah memanjang.b. Sekat tersebut diikuti oleh suatu dingding melintang. Dingding

melintang ini tidak selalu merupakan penyekat, ditengah sering ketinggalan suatu lubang kecil, dimana protoplasma kedua sel baru masih tetap berhubungan-hubungan.

c. Fase terakhir adalah perpisahnya kedua sel, ada bakteri yang segera terpisah, yaitu yang satu terlepas sama sekali daripada yang lain, setelah dingding menyekat secara utuh. Bakteri jenis merupakan koloni yang kasar permukaannya.

D. Biakan pengukuran Untuk meningkatkan terisolasinya suatu mikroorganisme yang

mempunyai beberapa cirri fisiologi yang unik, langka tersebut dapat dilakukan yaitu penggoresan, sebar, atau tuang dengan menggunakan inokulum lewat pemindahan medium (keadaan inkubasi) yang akan mengutamakan pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan prosedur yang berhasil akan meningkatkan proporso mikroorganisme yang dikehendaki melebihi yang ada dalam inokulum mula-mula (Michael J. pelczr, Jr. dan E.C.S. Chan, 1998).

Page 13: laporan 1  mikrobiologi

Metodologi

Alat dan bahan

Alat :

Jarum ose Lampu spiritus Tabung reaksi Cawan petri Erlenmeyer Gelas ukur Kapas Korek api Rak tabung

Bahan:

Bakteri Media agar (miring, lempeng, tegak) Media cair Nutrient agar Kaldu pepton Aquadest

Cara kerja

Inokulasi bakteri pada media agar tegak

1. Nyalakan 2 lampu spiritus yang bersebelahan berjarak kurang lebih 20 cm.

2. Panaskan jarum ose berujung tajam sampai warna merah menyala.3. Tabung berisi bakteri dibuka, lalu panaskan mulut tabung berisi bakteri

tersebut.4. Ambil bakteri dengan menggunakan jarum ose yang sudah dipanaskan.5. Buka tabung berisi media agar padat, panaskan mulut tabung lalu

tusukan jarum ose sampai dasar tabung. 6. Panaskan mulut tabung lalu tutup dengan rapat.

Inokulasi bakteri pada media cair

1. Nyalakan 2 lampu spiritus yang bersebelahan berjarak kurang lebih 20 cm.

2. Panaskan jarum ose berujung loop sampai warna merah menyala.

Page 14: laporan 1  mikrobiologi

3. Tabung berisi bakteri dibuka, lalu panaskan mulut tabung berisi bakteri tersebut.

4. Ambil bakteri dengan menggunakan jarum ose yang sudah dipanaskan (harus terlihat adanya lapisan film pada loop).

5. Buka tabung berisi media agar cair, panaskan mulut tabung lalu celupkan jarum ose dan campurkan.

6. Panaskan mulut tabung lalu tutup dengan rapat.

Inokulasi bakteri pada media agar miring

1. Nyalakan 2 lampu spiritus yang bersebelahan berjarak kurang lebih 20 cm.

2. Panaskan jarum ose berujung loop sampai warna merah menyala.3. Tabung berisi bakteri dibuka, lalu panaskan mulut tabung berisi bakteri

tersebut.4. Ambil bakteri dengan menggunakan jarum ose yang sudah dipanaskan

(harus terlihat adanya lapisan film pada loop).5. Buka tabung berisi media agar miring, panaskan mulut tabung lalu

buatlah goresan zigzag dimulai dari agar pada dasar tabung sampai agar yang mendekati mulut tabung.

6. Panaskan mulut tabung lalu tutup dengan rapat.

Inokulasi bakteri pada media agar lempeng

1. Nyalakan 2 lampu spiritus yang bersebelahan berjarak kurang lebih 20 cm.

2. Panaskan jarum ose berujung loop sampai warna merah menyala.3. Tabung berisi bakteri dibuka, lalu panaskan mulut tabung berisi bakteri

tersebut.4. Ambil bakteri dengan menggunakan jarum ose yang sudah dipanaskan

(harus terlihat adanya lapisan film pada loop).5. Bagi cawan menjadi 4 bagian yang sama besarnya dengan

menggunakan marker.6. Buka cawan petri berisi media agar tersebut, panaskan sekeliling mulut

cawan lalu buatlah goresan zigzag dari ujung ke ujung salah satu bagian cawan petri tersebut.

7. Tutup cawan lalu panaskan kembali, dengan menggunakan jarum ose yang sama, buat goresan zigzag menyambungkan garis zigzag yang sebelumnya telah dibuat.

8. Ulangi langkah 7 sampai semua 4 bagian dari cawan petri tersebut sudah ada goresan zigzag yang saling menyambung.

9. Panaskan sekeliling mulut cawan petri tersebut lalu tutup dengan rapat.

Page 15: laporan 1  mikrobiologi

Membuat media cair

1. Siapkan 1 g kaldu pepton.2. Dengan gelas ukur, ukur 150 ml aquadest.3. Campurkan kaldu pepton yang sudah ditimbang dengan 150 ml aquadest

dalam erlenmeyer. 4. Panaskan erlenmeyer berisi campuran tersebut dengan menaruhnya

pada wadah berisi air yang dididihkan.5. Campuran diaduk – aduk, hingga sekiranya campuran sudah panas lalu

matikan.

Membuat media agar lempeng

1. Siapkan 1 g Nutrient Agar.2. Dengan gelas ukur, ukur 150 ml aquadest.3. Campurkan Nutrient Agar yang sudah ditimbang dengan 150 ml

aquadest damalm erlenmeyer. 4. Panaskan erlenmeyer berisi campuran tersebut dengan menaruhnya

pada wadah berisi air yang dididihkan.5. Campuran diaduk – aduk, masak sampai agak kental berwarna keruh

kekuningan.6. Panaskan cawan petri lalu tuang agar – agar tersebut ke dalam cawan

petri sampai seluruh permukaan dasar cawan tertutup oleh agar – agar.7. Tutup cawan lalu panaskan sekeliling mulut cawan.8. Cawan didinginkan pada suhu kamar, sampai agar – agarnya padat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 16: laporan 1  mikrobiologi

HASIL PENGAMATAN PADA TEKNIK DASAR MENANAM DAN PEMIDAHAN MIKROORGANISME

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, catatlah hasil pengamatan metode inokulasi dan morfologinya dari pertumbuhan benih bakteri.

Nama Mikroba Uji Bakteri : ?

Nama media Jenis media Metode inokulasiMorfologi pola pertumbuhan

Kaldu pepton Cair Cara sebar Endapan keruh

Agar tegak Cara tusuk filamen

Nutrient Agar Agar miring Cara gores Echinulate (spiny)

Agar lempeng Cara goresBulat-bular,

irregular

Media agar miring media agar tegak

Page 17: laporan 1  mikrobiologi

Media cair media agar lempeng

KETERANGAN GAMBAR BISA DI LIAT PADA LAMPIRAN

1. PEMBAHASAN Penanaman bakteri ini dilakukan untuk mendapatkan koloni-koloni

sebagai sumber biakan murni, ada dua teknik yang dapat dipakai yaitu teknik media piringan gores dan metode piringan tuang. Biakan bakteri ini di dapat dengan cara memindahkan biakan bakteri yang sudah ada, pada media yang masih kosong. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan penanaman biakan ialah menyiapkan media biakan untuk tempat bakteri itu hidup, diantaranya dengan agar yang berisi nutrisi.

Memanaskan jarum ose dengan mengunakan api pada lampu spiritus dimana jarum ose tersebut telah direndam dengan alcohol,hal ini dilakukan untuk mematikan mikroorganisme yang terdapat pada jarum ose, panaskan kjarum ose hingga merah membara yang menandakan jarum ose tersebut benar-benar panas.

Saat membuka kapas ditabung reaksi yang berisi media biakan harus melakukan pemanasan pada bagian lubang tabung reaksi dengan mengunakan lampu spiritus, ditakutkan terdapat mikroorganisme yang tidak diinginkan yang akan mengkontaminasi pada media biakan yang tersediakan.

Page 18: laporan 1  mikrobiologi

Pada media lempeng dalam percobaan ini. Pertumbuhan bakteri tidak seperti yang diinginkan, karena hasil pengamatan pertumbuhan bakteri tidak terdapat pola zig-zag yang mana kita inginkan, karena terdapat dua koloni yang berbeda,yaitu dengan ditandai ada dua warna yang berbeda,yang berarti media lempengan sudah terkontaminan pada saat melakukan penaman media.

Pada media agar miring dalam percobaan ini, tidak berbentuk pola zig-zig dikarenakan pada saat penanaman bakteri tidak mengoreskan dengan goresan zig-zag melainkan dengan goresan lurus. Itu sebabnya media miring tidak berpola zig-zag

Pada media agar cair dalam percobaan ini, terjadi pertumbuhan bakteri yang diinginkan di tandai dengan keruhnya cairan yang berarti bahwa bakteri ada di dalam media agar cair

Pada media agar padat dalam percobaan ini terjadi pertumbuhan bakteri dengan ditandai tumbuhnya sebuah koloni pada media yang di agar padat yang mengelilingin bagian yang ditusuk dengan jarum ose.

Nutrient agar bubuk dilarutkan sebanyak 1 gram dalam 150 ml aquades, dipanaskan dengan penangas air hingga mendidih, diaduk terus hingga semua larut. Pemanassan dengan penangas air agar serbuk nutrient agar cepat larut dengan adanya panas yang dihasilkan dari penangas dan pengadukan dilakukan agar larutnya sebuk agar merata dan tidak terjadi gumpalan ataupun larutan agar menjadi hangus. Kemudian media dalam keadaan cair dimasukan tabung reaksi, dibuat mediaTegak dan miring. Pemasukan agar pada tabung dalam keadaan cair bertujuan agar larutan agar yang dimasukan belum mulai mengenyal, dapat menempati wadah dan terbentuknya agar yang baik.

Tabung disumbat dengan kapas, hal ini dilakukan agar media di dalam tabung tidak terkontaminasi oleh bakteri

Sterilisasi dengan pembakaran, mula-mula pembakaran pada jarum ose dari bagian pangkal menuju ujung kawat jarum ose (pembakaran dilakukan hingga kawat merah membara), agar panas pada ujung jarum ose terjadi secara berlanjut. Selanjutnya jarum ose di biarkan dingin dan siap digunakan untuk mengambil/menginokulasi mikroba, agar saat pengambilan mikroba, mikroba tidak mati.

Sterlisasi dengan lampu spirtus dinilai sangat konvensional dan tidak seefektif api Bunsen

Page 19: laporan 1  mikrobiologi

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa teknik inokulasi merupakan teknik pemindahan bakteri kedalam media dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurniaan biakan bakteri.

Teknik inokulasi dapat dilakukan dengan metode gores pada agar datar (streak plate method) dan metode gores pada agar miring (pour plate method).

Pada inokulasi harus benar-benar aseptic atau steril supaya tidak terjadi kontaminasi oleh mikroorganisme lain.

Pada media lempeng dalam percobaan ini. Pertumbuhan bakteri tidak seperti yang diinginkan, karena hasil pengamatan pertumbuhan bakteri tidak terdapat pola zig-zag yang mana kita inginkan, karena terdapat dua koloni yang berbeda,yaitu dengan ditandai ada dua warna yang berbeda,yang berarti media lempengan sudah terkontaminan pada saat melakukan penaman media.

Pada media agar miring dalam percobaan ini, tidak berbentuk pola zig-zig dikarenakan pada saat penanaman bakteri tidak mengoreskan dengan goresan zig-zag melainkan dengan goresan lurus. Itu sebabnya media miring tidak berpola zig-zag

Pada media agar cair dalam percobaan ini, terjadi pertumbuhan bakteri yang diinginkan di tandai dengan keruhnya cairan yang berarti bahwa bakteri ada di dalam media agar cair

Pada media agar padat dalam percobaan ini terjadi pertumbuhan bakteri dengan ditandai tumbuhnya sebuah koloni pada media yang di agar padat yang mengelilingin bagian yang ditusuk dengan jarum ose.

Macam-macam media berdasarkan fisik di bagi tiga, yaitu media padat, setengah padat, dan cair

Menurut komposisinya dibagi menjadi tiga yaitu, media sintesis, semi sintesis, dan non sintesis

Sterilisasi dilakukan agar segala media dam alat bebas dari bakteri kontaminan

Pembuatan media cair dengan mengunakan kaldu pepton Pembuatan media padat mengunakan nutrient agar 1 gram bahan baku pembuatan media dilarutkan dalam 150 ml aquadest

Page 20: laporan 1  mikrobiologi

DAFTAR PUSAKA

Machmud, M. 2008. Teknik penyimpanan dan pemeliharaan mikroba. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor.

http://anekaplanta.wordpress.com/2008/03/02teknik-penyimpanan-dan-pemeliharaan-mikroba/

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Malang.

Pelczar, M. J., Chan, E.C.S. 2007. Elemen of microbiology. Mc Graw Hill Book Company: New York

_____.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia Press: Jakarta.

Proscott. 2002. Microbiology.5th Edition. The Mc Graw- Hill Companies: New York.

Radji, Maksum.dr. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.