lapkas fam

33
FIBROADENOMA MAMMAE Silvia Aslami, S. Ked 2010730100 Pembimbing : Dr. Usman Wahid, Sp. B KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAH RSUD SEKARWANGI PERIODE 16 MARET – 24 MEI 2015 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Upload: silvia-aslami

Post on 26-Sep-2015

186 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

stase bedah

TRANSCRIPT

  • FIBROADENOMA MAMMAESilvia Aslami, S. Ked2010730100

    Pembimbing :Dr. Usman Wahid, Sp. BKEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAHRSUD SEKARWANGI PERIODE 16 MARET 24 MEI 2015FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

  • LAPORAN KASUSNama : Nn. RWUsia : 21 tahunAgama : IslamAlamat : Ciaul, RT 5/RW 1, mekarjaya, kabandungan, sukabumi Status: menikahPekerjaan : Karyawan swastaNo RM: 3998xxTgl MRS: 27 April 2015

  • ANAMNESISKU: Benjolan di payudara sebelah kananRPS: Pasien merasakan ada benjolan di payudara kanan sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan mulanya kecil dan membesar lambat sehingga baru diketahui ketika benjolan berukuran kurang lebih 1 cm. Benjolan tidak nyeri bila pasien beraktivitas dan ditekan. Tidak keluar cairan dari payudara, tidak ada perubahan bentuk payudara dan menstruasi pasien teratur.RPD: -RPK: -RPO: -

  • Pemeriksaan 28 April 2015Kesadaran : KomposmentisVital Sign : Tensi : 110/70 mmHg Nadi : 82 x/menitRR : 22x/menitSuhu : 36,4oC

  • Status General: - Kepala : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), - Leher: tidak ditemukan kelainan- Thorak: Cor: ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis tidak teraba, S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)Pulmo: Simetris, retraksi (-), ketertinggalan gerak (-), fremitus raba normal, Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-- Abdomen: I : flat P: nyeri tekan , massa P : timpani A : BU : + NR Inguinal : dbnR Genital : dbn

  • Ekstremitas: + + oedem - - + + - -Status Lokalis: - R mammae D : I : ulkus -, papila mammae tidak ada retraksi, discharge (-) P : teraba massa ukuran diameter 2 cm, padat, kenyal, batas tegas, mobile, nyeri tekan (-).

  • A : Fibroadenoma mammae dekstraP : pro excisi FAM dekstra

  • Hasil Laboratorium tanggal 24 April 2015Hb: 13,5 gr/dLLekosit: 8300 mm3BT: 2 minCT: 6 minGDS: 84 mg/dLureum: 10 mg/dLcreatinin: 0,62 mg/dLSGOT: 15 U/LSGPT: 10 U/L

  • Laporan operasi tanggal 28 April 20151. Posisi supine, Desinfeksi, pasang duk steril2. Inspeksi, insisi peri areolar kanan, dipisahkan lapis demi lapis sampai dengan jaringan tumor 3. Didapatkan tumor dengan ukuran 2x2 cm4. Dilakukan excisi tumor5. Rawat perdarahan6. Luka dijahit lapis demi lapis, operasi selesaiTerapi post op: levofloxacin 2x1 tab asam mefenamat 3x1 tab sore BLPL

  • Tinjauan Pustaka

  • DEFINISIFibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling umum ditemukan. Fibroadenoma terbentuk dari sel sel epitel dan jaringan ikat. Fibroadenoma pertama kali terbentuk setelah aktivitas ovarium dimulai dan terjadi terutama pada remaja muda.(1,2,3,4,5,6).

  • EPIDEMIOLOGIWanita usia 21-25 tahun, Prevalensi fibroadenoma pada wanita usia di atas 40 tahun kira-kira hanya 8 10 %. Sekitar 10 15 % kasus fibroadenoma merupakan multipel.(4,6)Fibroadenoma dapat terjadi pada wanita segala usia, selama masa reproduksi aktif dan mengecil setelah menopause.(4,6)

  • ANATOMI PAYUDARA

  • Payudara jaringan kelenjar, fibrosa, dan lemak. Jaringan ikat memisahkan payudara dari otot otot dinding dada, otot pektoralis dan seratus anterior(8)Setiap payudara terdiri atas 12-25 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papila mammae duktus laktiferus.(8)

  • Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. Di antara lobulus tesebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang memberi rangka untuk payudara.(8)

  • Vaskularisasi kelenjar mamae berasal dari cabang A. aksilaris. Cabang arteri aksilaris dari medial ke lateral adalah arteri torakalis lateralis. Agak ke lateral dari arteri torakalis lateralis terdapat arteri subskapularis. (10)

  • Vena dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yakni superfisial dan profunda. Vena superfisial subkutis, mudah tampak, bermuara ke vena mammaria interna atau vena superfisial leher.Vena profunda bermuara ke vena aksilaris, vena mammaria interna dan vena azigos atau vena hemiazigos.(10)

  • Saluran limfe kelenjar melalui : (10)Bagian lateral dan sentral masuk ke kelenjar limfe fosa aksilarisBagian medial masuk ke kelenjar limfe memmaria interna.Saluran limfe subkutis kelenjar mammae umumnya masuk ke pleksus imfatik subareolar.

  • Kelenjar mammae dipersarafi oleh nervi intercostal ke 2 6 dan 3 4 rami dari pleksus servikalis. Sedangkan saraf yang berkaitan dengan terapi bedah adalah : (10)Nervus torakalis lateralisNervus torakalis medialisNervus torakalis longus dari pleksus servikalisNervus torakalis dorsalis dari pleksus brakhialis

  • ETIOLOGIPenyebab pasti fibroadenoma tidak diketahuiNamun, terdapat beberapa faktor yang dikaitkan dengan penyakit ini, antara lain peningkatan mutlak aktivitas estrogen, yang diperkirakan berperan dalam pembentukannya.(2,3)

  • GEJALA KLINIK(2,3,11)benjolan berdiameter 1-3 cm kenyal dan halus tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas) mobile ,tidak melekat ke jaringan sekitarnya tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun retraksi puting (puting masuk)

  • PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIMAKROSKOPISsemua tumor teraba padat dengan warna cokelat putih pada irisan, dengan bercak bercak kuning merah muda yang mencerminkan daerah kelenjar.(2)

    MIKROSKOPIStumor terdiri atas jaringan ikat dan kelenjar dengan berbagai proporsi dan variasi(2)

  • PEMERIKSAAN RADIOLOGIMAMMOGRAFIPada pemeriksaan mamografi, fibroadenoma digambarkan sebagai massa berbentuk bulat atau oval dengan batas yang halus dan berukuran sekitar 4 100 mm. .(4,11,12)

  • ULTRASONOGRAPHY (USG)Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas, berbentuk bulat, oval atau berupa nodul(4,11)

  • MRIDalam pemeriksaan MRI, fibroadenoma tampak sebagai massa bulat atau oval yang rata dan dibandingkan dengan menggunakan kontras gadolinium-based.(4)

  • DIAGNOSIS.(2,4,11,12)Pemeriksaan SADARIMammography atau ultrasoundMRIFine needle aspiration Citology (FNAC)

  • PENATALAKSANAANTerdapat 3 insisi yg biasa digunakan:(3)1. Radial Incisiondengan menggunakan sinar2. Circumareolar Incisionhanya meninggalkan sedikit bekas luka dan deformitas, tetapi hanya memberikan pembukaan yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk fibroadenoma yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm di sekitar batas areola3. Curve/semicircular Incisionmengangkat tumor yang besar dan berada di daerah lateral payudara.

  • PROGNOSISPrognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai resiko yang tinggi untuk menderita kanker payudara. Bagian yang tidak diangkat harus diperiksa secara teratur.(6)

  • Daftar PustakaKuijper Arno., Mommers Ellen C.M., Van der Wall Elsken., Van Diest Paul J. Histopathology of Fibroadenoma of The Breast. Available from : http://ajcp.ascpjournals.org/.Crum Christoper P., Lester Susan C., Cotran Ramzi S. Sistem Genitalia Perempuan dan Payudara. Dalam : Robbins, Stanley L., Kumar Vinay., Cotran Ramzi S. Robbins Buku Ajar Patologi. Volume 2. Edisi 7. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2007. Hal. 793 794.Farrow Joseph H. Fibroadenoma of The Breast. Available from : http://caonline.amcancersoc.org/.Roubidoux Marilyn A. Breast, Fibroadenoma. Available from : http://emedicine.medscape.com/. Update on July 26, 2009.Sjamsuhidajat, R., De Jong Wim. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2005. Hal. 388 393.Zieve David., Wechter Debra G. Fibroadenoma Breast. Available from : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/. Update on December 17, 2009.Shirley S.E., Mitchell D.I.G., Soares D.P., James M., Escoffery C.T., Rhodrn A.M., Wolff C., Choy L., Wilks R.J. Clinicopathologic Features of Breast Disease in Jamaica : Findings of the Jamaican Breast Disease Study. 2000 2002. Available from : http://lib.bioinfo.pl/ .Hillegas Kathleen Branson. Gangguan Sistem Reproduksi Perempuan. Dalam : Anderson, Sylvia Price., Wilson Lorraine McCarty. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses Proses Penyakit. Volume 2. Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2006. Hal. 1301 1302.Ryan Stephanie., McNicholas Michelle., Eustace Stephen. In : Anatomy for Diagnostic Imaging. Saunders, Elsevier Health. Philadephia. 2004. Hal. 308 310.Desen Wan. Dalam : Buku Ajar Onkologi Klinis. Edisi 2. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2008. Hal. 366 369.

  • Fleischer Arthur C., Cullinan Jeanne A. Ultrasonography in Obsetrics and Gynaecology; Obsetric Radiology. In : Grainger Ronald G., Allison David. Grainger & Allisons Diagnostic Radiology : A Textbokk of Medical Imaging. Third Edition. Churchill Livingstone. New York. 1997, Hal. 2003 2011.Gravelle I.H. Mammography. In : Sutton David. A Textbook of Radiology and Imaging. Volume 2. Churchill Livingstone. Great Britain. London. 1993, Hal. 1364 1366.Eisenberg Ronald L. In : Clinical Imaging An Atlas of Differential Diagnosis. Fifth Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. 2010. Hal. 1392 1395. Muttarak Malai. Breast Imaging : A Comprehensive Atlas. Booknet Company. Thailand. 2002. Hal. 33 177.Kelcz Fred. Breast Imaging Using 3D-GRE. Available from : http://www.gehealthcare.com/.Makes Daniel. Atlas Ultrasonografi Payudara dan Mamografi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 1992. Hal 16 19.

    *