kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
TRANSCRIPT
A M A L I A S E N J A , S . K E P. , N S
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Revised Prescreening Developmental (R-PDQ)
• KPSP (R-PDQ) adalah praskrining yang dijawab orangtua yang terdiri dari 105 pertanyaan dari Denver Developmental Screening Test (DDST), meskipun hanya subset pertanyaan yang diajukan untuk setiap kelompok usia.• Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
Manfaat KPSP (R-PDQ)
• Penambahan dan pengaturan bagian-bagian agar menjadi lebih tepat usia
• Menyederhanakan penilaian orangtua• Mempermudah perbandingan dengan norma-norma
DDST untuk profesional.
Cara Penggunaan KPSP (R-PDQ)
• Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.• Contoh :
Jika bayi berumur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Jika anak ini kemudian telah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.
• Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan (Jika umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan)• Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari
dibulatkan menjadi 4 bulan jika umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
• Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak: oranye (0-9 bulan), ungu (9-24 bulan), emas (2-4 tahun), putih (4-6 tahun).
• KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :• Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak.
• Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”• Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP.
• Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
• Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.• Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.• Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu
jawaban YA atau TIDAK.• Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
Interpretasi Hasil KPSP (R-PDQ)
• Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
• Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
• Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
• Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)• Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan
baik.• Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan
bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.
• Keterlibatan orangtua sangat baik dalam setiap kesempatan stimulasi. Tidak perlu mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.
• Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu
• Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
• Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)• Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis
stimulasi apa yang diberikan lebih sering .• Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk
mengejar ketertinggalan anak.• Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada
dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.
• Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
• Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak
• Contoh : umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan anak hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan• Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami
ketertinggalan lagi.
• Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang• Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P)
• Jika anak mengalami ”penyimpangan”, jadwalkan skrining tahap kedua dengan Denver II sesegera mungkin.• Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja
ALAT DAN BAHAN
• 1.Play gym 1• 2. kue kering,kismis, 1 toples• 3.manik manic 1 toples• 4.selendang/sapu tangan 2 lbr • 4. pensil dan kertas 1 set • 5.kursi/meja 2 set• 6.bola 4 buah • 7.gelas/piring plastik 4 buah • 8.kubus mainan uk 2.5-5 cm 4 buah • 9.gambar binatang 4 lbr• 10.gambar kotak warna 4 buah • 11.sepatu 4 pasang • 12.sepeda roda 3 • 13.panduan dan lembar KPSP : 10 lbr
FIELDTRIP
• Pelaksanaan tes KPSP dalam kelompok kecil 9 atau 10 kelompok • Laporan akhir dan video
TAMBAHAN MATERI DDST
• Pengertian DDST II• Penilaian perkembangan anak perlu dilakukan
untuk menemukan apakah perkembangan anak sudah sesuai normal atau belum. Penilaian perkembangan pada anak salah satunya dapat menggunakan Denver• Developmental Skrinning Test (DDST). DDST
adalah suatu tes skrining terhadap kelainan perkembangan anak dan bukan merupakan tes diagnostik. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk
• metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat karena membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit, selain itu juga dapat diandalkan dan telah menunjukkan validitas yang tinggi (Hidayat, 2008).
• Dalam perkembangannya DDST mengalami beberapa kali revisi.• Revisi terakhir adalah DDST II yang merupakan hasil revisi dan• standarisasi dari DDST dan DDST-R. DDST II terdiri atas 125 item• perkembangan, semua tugas perkembangan disusun berdasarkan
urutan• perkembangan dan dibagi menjadi empat aspek, yaitu aspek
personal• sosial, motorik kasar, bahasa, dan motorik halus. Setiap tugas• digambarkan dengan bentuk kotak persegi panjang yang berurutan• berdasarkan umur. Pada umumnya pada saat tes tugas yang
diperiksa• hanya sekitar 25-30 tugas saja. DDST II ini dapat digunakan untuk• skrining perkembangan anak berusia 0-6 tahun (Hidayat, 2008).
• Alat-alat yang diperlukan• Pemeriksaan DDST II menurut Hidayat (2008)
memerlukan• peralatan sebagai berikut :• 1) Alat peraga : benang wol merah, kerincingan
dengan gagang kecil,• boneka kecil dengan botol susu, cangkir plastik
dengan pegangan,• manik-manik, kubus (8 buah) warna merah-kuning-
biru-hijau• masing-masing 2 buah, permainan anak-anak, botol
kecil berwarna
• bening dengan tutup berdiameter 2 cm, bola tenis, lonceng kecil, dan• kertas kosong, biskuit.• 2) Lembar formulir DDST II• 3) Ruangan beserta meja, kursi, tempat khusus
untuk bayi berbaring.• 4) Buku petunjuk sebagai referensi yang
menjelaskan cara-cara• melakukan tes dan cara penilaiannya.
• Skoring penilaian Tes• Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II
menurut (Adriana, 2011), antara lain :• 1) L = Lulus/ lewat, ditulis dengan P = Passed Anak dapat melakukan item dengan baik, atau ibu
pengasuh memberi laporan (tepat/dapat dipercaya) bahwa anak
dapat melakukannya.• 2) G = gagal, ditulis dengan F = Fail
Anak tidak dapat melaksanakan item tugas dengan baik, atau ibu/pengasuh memberi laporan anak tidak dapat melakukan dengan baik.
• Tak = tak ada kesempatan, ditulis dengan NO = No Opportunity
• Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan. Misalnya, anak yang tangan dominannya sedang diinfus tidak dapat melakukan item yang berhubungan dengan tangan. Skor ini hanya digunakan untuk item yang ada kode
• L/Laporan orangtua atau pengasuh.• 4) M = Menolak, ditulis dengan R = Refusal
Anak menolak melakukan tes karena faktor sesaat, misalnya mengantuk, lelah, dan menangis.
• Interpretasi nilaiInterpretasi nilai dalam DDST II terbagi menjadi 2, yaitu penilaian per item di masing-masing sektor. Untuk selanjutnya dinilai menjadi nilai keseluruhan dari keempat sektor dalam DDST II
1) Penilaian per item menurut Adriana (2011), yaitu :• a) Penilaian Advanced (lebih)• b) Penilaian Normal• c) Penilaian Caution (waspada)• d) Penilaian Delayed (terlambat)• E) Penilaian No Opportunity
• Interpretasi DDST IIAda tiga interpretasi hasil skrining DDST II menurut Adriana (2011), yaitu :
• a) NormalJika didapatkan hasil tidak ada delayed, maksimal 1 caution.Rujukannya adalah lakukan skrining rutin.
• b) Curiga / SuspectJika didapatkan hasil dengan dua atau lebih caution, dan/atau terdapat 1 atau lebih delayed. Rujukannya adalah lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit, atau kelelahan.
• Tidak stabil / Unstable• Jika didapatkan hasil dengan satu atau lebih
delayed, dan/atau 2 atau lebih caution. Dalam hal ini delayed atau caution harus disebabkan oleh karena penolakan (refusal) bukan karena kegagalan (fail). Rujukannya adalah lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian.