kmb iii lp dan askep bph

Upload: panjipratama

Post on 01-Mar-2018

258 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    1/22

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    BPH (BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA)

    A. Pengertian BPH (Benigna Prostat Hyperpasia)

    Pada banyak pasien yang berusia diatas 50 tahun kelenjar prostatnya

    mungkin mengalami pembesaran, memanjang ke atas ke dalam kandung kemih

    dan menyumbat aliran urine dengan menutupi aripisium urethra, kondisi ini

    dikenal dengan hiperplasia prostatik jinak (BPH).

    Prostat adalah kelenjar pembuat getah disekeliling bagian atas saluran

    kandung kemih laki-laki berbatasan dengan poros usus. Sedangkan hiperplasia

    prostatik jinak (BPH) itu sendiri adalah pembesaran prostat atau BPH adalah

    kondisi psikologis yang paling umum pada pria lansia dan penyebab kedua yang

    paling sering untuk interensi medis pada usia diatas !0 tahun.

    Hiperplasia kelenjar periurethra yang mendesak jaringan prostat yang asli

    ke peri"er dan menjadi simpai bedah. Prealensinya meningkat sejalan dengan

    peningkatan usia pria. #nsiden dinegara berkembang karena adanya peningkatan

    umur harapan hidup.

    !. Etioogi

    $tiologi BPH belum jelas namun terdapat "aktor resiko umur dan hormon

    androgen. Perubahan mikroskopik pada prostat telah terjadi pada pria %0-&0

    tahun. Bila perubahan mikroskopik ini berkembang, akan terjadi perubahan

    patologik anatomi yang ada, pria usia 50 tahun angka kejadiannya sekitar 50 ',usia 0 tahun sekitar 0 ' dan usia 0 tahun *00 '.

    +elenjar periurethral dapat mengalami hiperplasia, pada umumnya

    dikemukakan beberapa teori, misalnya teori sel stem (#saas *&, *).

    Berdasarkan teori ini pada keadaan normal kelenjar periurethral dalam keadaan

    keseimbangan antara yang tumbuh dan yang mati, sel baru biasanya tumbuh dari

    sel stem, oleh karena suatu sebab seperti "aktor usia, gangguan keseimbangan

    *

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    2/22

    "arenoinal, atau "aktor penting lainnya, maka sel stem tersebut dapat berproli"erasi

    lebih epat sehingga terjadi hiperplasia kelenjar periurethral.

    eori lain mengatakan bah/a hiperplasia disebabkan oleh karena

    terjadinya perubahan keseimbangan antara estrogen, testosteron sebagian besar

    dihasilkan oleh kedua testis, sehingga timbulnya pembesaran prostat memerlukan

    adanya testis yang normal (Higgins *&, oore *&)., testosteron dihasilkan

    oleh sel leyding atas pengaruh hormon liteni1ing hormon (2H) yang dihasilkan

    kelenjar hipo"isis, kelenjar ini menghasilkan 2H atas rangsangan liteni1ing

    hormon releasing hormon (2H3H).

    Sebagian besar testosteron dalam tubuh berada dalam keadaan terikat

    dengan protein dalam bentuk serum binding hormon (SBH), hanya 4 '

    testosteron berada dalam keadaan bebas, dan testosteron inilah yang memegang

    proses dalam inisiasi pembesaran prostat. estosteron bebas ini dengan

    pertolongan en1im salpa redukasi akan dihidroksi menjadi dihidrotestosteron

    (H). alam bentuk H inilah yang kemudian akan diikat oleh reseptor yang

    berada dalam sitaplasma sel prostat sehingga membentuk H.

    engan bertambahnya usia akan terjadi perubahan imbangan testosteron

    estrogen, hal ini disebabkan oleh berkurangnya produksi testosteron dan juga

    terjadinya konersi testosteron menjadi ostrogen pada jaringan adiposis didaerah

    peri"er dengan pertolongan en1im aromatase. $strogen inilah yang kemudian

    menyebabkan terjadinya hyperplasi stroma, sehingga timbul dugaan bah/a

    testosteron diperlukan untuk inisiasi terjadinya proli"erasi sel tetapi kemudian

    estrogenlah yang berperan untuk perkembangan stroma. +emungkinan lain ialah

    perubahan konsentrasi relati" testosteron dan estrogen akan menyebabkan

    produksi dan potensiasi "aktor pertumbuhan angka otopsi diluar negeri perubahanmikroskopik pada prostat sudah dapat diidenti"ikasi pada pria usia %0-&0 tahun.

    Perubahan mikroskopik ini bila terus berkembang akan menjadi perubahan

    patologik anatomik, yang pada pria usia 50 tahun pada otopsi ternyata angka

    kejadiannya sekitar 50 ', dan pada usia 0 tahun angka tersebut menapai sekitar

    0 '.

    4

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    3/22

    ". Anato#i $isioogi

    +elenjar prostate adalah suatu kelenjar "ibro musular yang melingkar

    Bledder nek dan bagian proksimal uretra. Berat kelenjar prostat pada orang

    de/asa kira-kira 40 gram dengan ukuran rata-rata6- Panjang %.& m- 2ebar &.&

    m- ebal 4.! m. Seara embriologis terdiro dari 5 lobur6- 2obus medius * buah-

    2obus anterior * buah- 2obus posterior * buah- 2obus lateral 4 buahSelama

    perkembangannya lobus medius, lobus anterior dan lobus posterior akan menjadi

    saru disebut lobus medius. Pada penampang lobus medius kadang-kadang tidak

    tampak karena terlalu keil dan lobus ini tampak homogen ber/arna abu-abu,

    dengan kista keil berisi airan seperti susu, kista ini disebut kelenjar prostat. Padapotongan melintang uretra pada posterior kelenjar prostat terdiri dari6

    - +apsul anatomis

    - 7aringan stroma yang terdiri dari jaringan "ibrosa dan jaringan muskuler-

    7aringan kelenjar yang terbagi atas % kelompok bagian6

    Bagian luar disebut kelenjar sebenarnya Bagian tengah disebut kelenjar sub mukosal, lapisan ini disebut juga sebagai

    adenomatus 1one

    i sekitar uretra disebut periuretral gland

    %

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    4/22

    Saluran keluar dari ketiga kelenjar tersebut bersama dengan saluran dari

    esika seminalis bersatu membentuk duktus ejakulatoris komunis yang bermuara

    ke dalam uretra. Pada laki-laki remaja prostat belum teraba pada olok dubur,

    sedangkan pada oran de/asa sedikit teraba dan pada orang tua biasanya mudah

    teraba.Sedangkan pada penampang tonjolan pada proses hiperplasi prostat,

    jaringan prostat masih baik. Pertambahan unsur kelenjar menghasilkan /arna

    kuning kemerahan, konsisitensi lunak dan berbatas jelas dengan jaringan prostat

    yang terdesak ber/arna putih ke abu-abuan dan padat. 8pabila tonjolan itu

    ditekan keluar airan seperti susu.8pabila jaringan "ibromuskuler yang bertambah

    tonjolan ber/arna abu-abu, padat dan tidak mengeluarkan airan sehingga batas

    tidak jelas. onjolan ini dapat menekan uretra dari lateral sehingga lumen uretra

    menyerupai elah. erkadang juga penonjolan ini dapat menutupi lumen uretra,

    tetapi "ibrosis jaringan kelenjar yang berangsur-angsur mendesak prostat dan

    kontraksi dari esika yang dapat mengakibatkan peradangan

    %. Tan&a &an Ge'aa

    Boyarsky dan ka/an-ka/an * membagi gejala prostat hyperplasia

    menjadi 6

    b) 9ejala obstrukti" yaitu gejala harus menunggu pada permulaan miksi

    (hesitensy), miksi terputus (intermitteny), menentes pada akhir miksi

    (terminal dribbling), penarian miksi menjadi lemah, rasa belum puas

    sehabis miksi.

    9ejala obstrukti" disebabkan oleh karena detrisor gagal

    berkontraksi dengan ukup luat atau gagal berkontraksi ukup lama

    sehingga konstraksi terputus-putus.

    ) 9ejala iritati" yaitu bertambahnya "rekuensi miksi, noturia, miksi sulit

    ditahan (urgeny) dan nyeri pada /aktu miksi (dysuria).

    9ejala iritati" disebabkan oleh karena pengosongan yang tidak

    sempurna pada saat miksi atau pembesaran prostat menyebabkan

    rangsangan pada esika sehingga esika sering berkontraksi meskipun

    belum penuh, keadaan membuat sistem skoring untuk menentukan

    beratnya keluhan klinik penderita prostat hyperplasia.

    &

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    5/22

    !. Patoisioogis

    :leh karena proses pembesaran prostat terjadi seara perlahan-lahan maka

    e"ek terjadinya perubahan pada trakrus urinarius juga terjadi seara perlahan-

    lahan. Perubahan pato"isiologis yang disebabkan pembesaran prostat sebenarnya

    disebabkan oleh kombinasi resistensi urethra daerah prostat.

    Pada tahap a/al setelah terjadinya pembesaran prostat akan terjadi

    resistensi yang bertambah pada esika dan daerah prostat.

    Sebagai akibatnya serat detrison akan jadi lebih tebal dan penonkolan

    serat detrason ke dalam mukosa bali-bali akan terlihat sebagai balok-balok yang

    tampak bila dilihat dari dalam esika dengan sistoskopi , mukosa esika dapat

    menerobos keluar diantara serat detrason sehingga terbentuk benjolan mukosa

    yang apabila keil dinamakan sakula dan bila besar dinamakan diertikel, "ase

    penebalan detrason ini disebut "ase konpensasi yang apabila berlanjut detrason

    akan menjadi belah dan akhirnya mengalami dekonpensasi dan tidak mampu lagi

    untuk kontraksi sehingga akan terjadi retensi urin total.

    ". ata Pen*n'ang

    a. Pemeriksaan 28B

    Pemeriksaan urine dapat memberi keuntungan adanya kelainan yang

    penting yang harus diperhatikan dalam penanganan selanjutnya, seperti

    adanya , proteinnya yang dapat memberi petunjuk adanya gangguan

    pada ginjal, yang harus dipikirkan adanya in"eksi, hematuria miskroskopik,

    5

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    6/22

    yang harus dipikirkan adanya batu atau keganasan. +reatinin dan elektrolit

    pada darah dapat memberi gambaran mengenai "ungsi ginjal.

    b. Pemeriksaan Penitraan

    Pada saat sekarang penitraan prostat dapat dilakukan dengan

    berbagai ara misalnya dengan pemeriksaan radiologi seperti poto polos

    perut dan pyelogra"i intra ena yang dikenal dengan istilah B;: dan #.

    %. Pengo+atan

    Seara klinik biasanya derajat berat gejala klinik dibagi menjadi & gradasi,

    yaitu 6

    d) 8pabila ditemukan keluhan prostatismus, pada (3$)

    ditemukan penonjolan prostat dan sisa urin kurang dari 50 ml.

    Pada derajat satu biasanya belum memerlukan tindakan operati",

    dapat diberikan pengobatan seara konserati" misalnya dengan diberikan

    al"a bloker sebaiknya yang selekti" untuk ( *) misalnya pra1osin,

    ter1osin *-5 setiap hari. Pemberian obat ini dapat menyebabkan penurunan

    tekanan darah.

    e) 8pabila ditemukan tanda dan gejala seperti pada derajat

    satu, prostat lebih menonjol, batas atas masih teraba dan sisa urin lebih

    banyak dari 50 ml tetapi kurang dari *00 ml.

    erajat dua sebenarnya sudah ada indikasi untuk melakukan

    interensi operati", sebagai ara yang masih terpilih ialah trans urethral

    resetion (?3 P).

    ") S seperti derajat dua tetapi batas atas prostat tidak teraba lagi

    dan sisa urin lebih dari *00 ml.

    !

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    7/22

    ?3 P masih dapat dikerjakan oleh ahli urologi yang ukup

    berpengalaman karena besar prostat sudah lebih dari !0 gram. 8pabila

    prostat sudah ukup besar maka sebaiknya dilakukan operasi terbuka.

    g) erajat empat 6 apabila sudah terjadi retensi total

    Pada tingkat yang lebih rendah dapat pula diberikan obat anti

    endrogen yang mekanisme kerjanya menegah hidrolise testosteron

    menjadi H dengan memberikan penghambat 5-8 redutase inhibilator,

    sehingga jumlah H berkurang tapi jumlah tidak berkurang, sehingga

    libido juga tidak menurun.

    Pemasangan stent merupakan alternati" sementara bila kondisi

    penderita belum memungkinkan untuk mendapatkan terapi yang lebih

    inasi". 8khir-akhir ini dikembangkan juga stent yang dapat dipertahankan

    lebih lama misalnya porges urospiral (Parker ++) atau /alkstent

    (;arding, 8.2 , Paulsen).

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    8/22

    BAB III

    TINJAUAN ,ASUS

    ASUHAN ,EPERA-ATAN Tn.H

    GANGGUAN RASA NYAAN NYERI SEHUBUNGAN ENGAN

    POST OP PROSTATE/TOY

    I GEUNG TOPA0 RSU &r.SLAET GARUT

    I. Peng1a'ian

    II. Bio&ata

    *. Biodata +lien

    ;ama 6 n. H

    ?mur 6 %& tahun

    7enis kelamin 6 laki-laki

    Pendidikan 6 S8

    8gama 6 #slam

    Suku bangsa 6 Sunda

    Status pernikahan 6 enikah

    8lamat 6 +arangpa/itan

    gl. asuk 6 ! esember 40*&

    gl. Pengkajian 6 esember 40*&

    ;o. @ 6 4&*%

    4. Biodata Penanggung 7a/ab

    ;ama 6 ;y.S

    ?mur 6 %4 tahun

    7enis kelamin 6 perempuanPekerjaan 6 ibu rumah tangga

    8lamat 6 +arangpa/itan

    Hubungan dengan klien 6 #stri

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    9/22

    III. Ri2ayat ,ese3atan

    *) +eluhan utama

    +lien mengeluh nyeri bekas operasi Prostatetomy

    4) 3i/ayat kesehatan sekarang

    +lien mengeluh nyeri pada perut bagian ba/ah karena adanya luka

    operasi prostatetomy, nyeri di rasakan seperti tersayat-sayat dengan

    skala nyeri % dari rentang (0-5), nyeri di rasakan saat klien bergerak

    dan nyeri berkurang ketika istirahat

    %) 3i/ayat kesehatan dahulu

    enurut penuturan klien , klien tidak pernah mengalami hal yang

    dialaminya sekarang yang harus sampai dira/at di 3S dan klien tidak

    mengidap penyakit yang dapat memperburuk keadaaannyaApenyakit

    seperti .

    &) 3i/ayat kesehatan keluarga

    enurut penuturan keluarganya, tidak ada anggota keluarga yang

    pernah mengalami penyakit yang seperti sekarang diderita klien, atau

    penyakit menular, keturunan dan harus dira/at di 3S.

    II. Pe#eri1saan isi1

    *. +eadaan umum

    Penampilan umum 6 lemah

    +esadaran 6 ompos mentis

    4. anda-tanda ital

    ekanan darah 6 *40A0 mmHg

    Pols 6 0 Amenit

    3espirasi 6 40 AmenitSuhu 6 %!

    %. #ntegumen

    a. 3ambut

    Carna 6 Hitam

    ekstur 6 Halus

    +erontokan 6 tidak ada

    +ebersihan 6 bersih

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    10/22

    Penyebaran 6 erata

    b. +ulit kepala

    ekstur 6 Halus

    +elembaban 6 lembab

    2esi 6 tidak ada lesi

    ;yeri tekan 6 idak ada nyeri tekan

    . +ulit

    Carna 6 sa/o matang

    kelembaban 6 2embab

    ekstur 6 Halus

    2esi 6 idak ada lesi

    urgor 6 Baik, terbukti saat di tekan kembali dalam

    D4 detik

    d. +uku

    Carna dasar 6 erah muda

    Bentuk 6 @embung

    Sudut antara kuku 6 *!0o

    &. +epala

    Bentuk 6 Bulat

    +esimetrisan 6 Simetris

    +ebersihan 6 bersih

    +ondisi kepala 6 idak ada lesi E benjolan

    5. ata

    a. Bola mata

    +esimetrisan 6 Simetris antara mata kiriEkananSklera 6 ampak Putih

    +onjungtia 6 erah muda

    +ebersihan 6 bersih

    Sensitiitas kornea 6 Baik, saat di dekatkan kapas re"lek

    berkedip

    b. 8lis ata

    *0

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    11/22

    +esimetrisan 6 Simetris antara alis mata kiriEkanan

    Carna 6 Hitam

    istribusi bulu 6 erata

    Benjolan 6 idak ;ampak adanya benjolan

    ;yeri ekan 6 idak 8da nyeri tekan

    2esi 6 idak ada lesi

    . Pupil

    Bentuk 6 Bulat

    +esimetrisan 6 Simeris antara pupil kiriEkanan

    3eaksi pupil 6 Baik

    3e"lek akomondasi 6 Baik

    !. elinga

    +esimetrisan6 6Simetris antara elinga kananEkiri

    Carna 6 sama dengan kulit sekitar

    ekstur 6 lembut

    +ebersihan 6 Bersih

    2iang telinga 6 terdapat bulu-bulu silia

    Serumen 6 tidak ada serumen

    Fungsi pendengaran 6 Baik, klien dapat mendengar dengan baik

    . Hidung

    +esimetrisan 6 simetris antara lubang hidung kiriEkanan

    Carna 6 sama dengan kulit sekitar

    ekstur 6 lembut

    Fungsi peniuman 6 Baik, klien dapan membedakan bau kayu

    putihEalhohol+ebersihan 6 Bersih

    . ulut

    a) Bibir

    Carna 6 agak oklat

    ekstur 6 halus

    +elembaban 6 2embab

    Stomatitis 6 tidak ada

    **

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    12/22

    sianosis 6 tidak nampak

    b) 9igi

    7umlah 6 %0 buah

    Carna gigi 6 putih kekuningan

    @aries 6 tidak ada

    +ebersihan 6 bersih

    ) 2idah

    Carna 6 merah muda

    Pergerakan 6 dapat digerkan kesegala arah

    Fungsi pengeapan 6 baik

    +ebersihan 6 bersih

    . 2eher

    +esimetrisan 6 Simetris

    Pergerakan 6 Baik

    7p 6 idak ada peninggian

    +gb 6 idak ada pembesaran

    +elenjar yroid 6 idak ada pembesaran

    3e"lek menelan 6 baik

    *0. ada

    Bentuk 6 tampak simetris dengan bentuk tubuh

    Pola na"as 6 teratur 40 Amenit

    Bunyi jantung 6 reguler

    Bunyi paru 6 tidak ada /hee1ing

    +ebersihan 6 bersih

    **. 8bdomen+eadaan 6 @embung

    ekstur 6 halus, terdapat luka sepanjang m dengan

    ! jahitan

    Bising usus 6 G *% Amenit

    +ebersihan 6 bersih

    ;yeri tekan 6 erdapat nyeri tekan padaa perut bagian

    ba/ah

    *4

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    13/22

    *4. 9enetalia

    +eluhan 6 nyeri pada daerah abdomen

    +eadaan 6 terpasang kateter

    *%. $ktremitas

    a) 8tas

    apat digerakan kesegala arah, tangan kiri terpasang in"us tidak

    tampak oedema dan peradangan

    b) Ba/ah

    +aki kanan dan kiri dapat digerakan kesegala arah tapi dengan

    bantuan karena bila kateter tergerakan terasa sakit, tidak tampak

    oedema dan peradangan.

    /. A1ti4itas Se3ari53ari

    ;o 7enis 8ktiitas Sebelum sakit Setelah sakit

    * ;utrisi

    *. akan

    Frekuensi

    7umlah

    7enis

    porsi

    keluhan

    4. inum

    7enis

    jumlah@ara

    % Ahari

    * porsi

    nasi, lauk pauk

    * porsi

    idak ada

    G - gelasAhari

    air putih

    - gelasA hari(mandiri)

    % Ahari

    *A4 porsi

    B; +P

    * porsi

    idak ada

    G !- gelasAhari

    air putih

    !-5 gelasA hari(mandiri)

    4 $liminasi

    a. B8B

    Frekuensi

    Carna

    +onsistensi

    * Ahari

    kuning

    padat

    * Ahari

    kuning

    padat

    *%

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    14/22

    Bau

    @ara

    b. B8+

    Frekuensi

    Carna

    Bau

    @ara

    +has "eses

    mandiri

    G - Ahari

    kuning jernih

    khas urine

    (mandiri)

    khas "eses

    andiri

    500

    +uning

    +has urine

    (ibantu kateter)

    % Pola #stirahat idur

    - idur malam- idur siang

    - +ualitas

    G - jamG 4jam

    ;yenyak

    (mandiri)

    G !- jamG jam

    tidak nyenyak

    (mandiri)

    & tidurPersonal

    Hygiene

    - andi

    - gosok gigi

    - 9anti pakaian

    - ara

    4 Ahari

    4A hari

    4 Ahari

    (mandiri)

    * Ahari

    *Ahari

    * Ahari

    (mandiri)

    I6. ata Psi1oogi7 Sosia &an

    Spirit*a

    *) ata psikologi, soial dan spiritual

    a. ata psisikologis

    +lien tampak lemah, klien selalu berkata ingin pulang danklien meringis saat di suntikan obat

    b. ata sosial

    +lien dapat bersosialisasi dengan baik dan bekerja sama

    terhadap tim kesehatan dan menerima setiap tindakan positi" sesuai

    prosedur yang di lakukan

    . ata spiritual

    *&

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    15/22

    +lien beragama islam, klien selalu berdoIa untuk

    kesembuhannya

    6. ata Pen*n'ang

    a. Hematologi

    ;o Pemeriksaan Hasil ;ilai ;ormal

    * Hemoglobin *%, grAdl *4-*! grAdl

    4 2eukosit &00Amm% &000-*0.000

    % $ritrosit 5 jutaAmm% &,5-5 jutaAmm%

    & rombosit 450.000Amm% *500.&50.000

    5 2im"osit %&' 40-&0'

    ! Hematorit %4' %5-54'

    Segmen !0' 50-0'

    onosit %' 4-%'

    +adar gula puasa *00 mgAdl 0-*00 mgAdl

    b. iagnosa kepera/atan 6 BPH ( Benigna Prostat Hyperplasia)

    . herapy obat 6

    @e"otaim 4* * gram i

    +etorola 4* * amp

    ramadol 4* *amp

    3anitidine 4* * amp

    3inger laktat 40 ttsA menit

    d. 3adiologi 6 illetroystoopy

    !. Anaisa ata

    ;o Symptom $tiologi Problem

    * s 6

    +lien mengeluh

    nyeri pada daerah

    bekas operasi

    o 6

    - +lien tampak

    meringis

    - +lien ;ampak

    gelisah

    #nsisi pada perut inontuitas

    jaringan kulit pengeluaran

    stretonin dan bradikinin

    diteruskan ke hipotalamus

    sebagai pusat sensori nyeri

    di persepsikan

    9angguan rasa

    nyaman nyeri

    *5

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    16/22

    - 2uka insisi

    sepanjang m

    dengan ! jahitan

    4 s 6 klien mengeluh

    proses pengeluaran

    urine terhambat

    o6 klien tampak

    gelisah

    erjadinya

    sumbatan di d

    ateter

    8danya luka bekas operasi

    terpasang ateter

    pengeluaran urine terganggu

    gangguan eliminasi urine

    9angguan

    eliminasi urine

    % s 6 klien

    mengatakan emas

    tentang keadaan

    penyakitnya

    o 6 - klien tampak

    gelisah, ekspresi

    /ajah tegang

    +urang in"ormasi dan

    pengetahuan akan penyakitnya

    stimuli stress emas

    9angguan rasa

    aman emas

    & s 6

    +lien mengatakan

    luka operasinya

    basah

    o 6

    - tampak ada luka

    operasi

    - terdapat luka

    insisi sepanjang

    m

    - terdapat ! jahitan

    - terdapat pus

    8danya luka insisi bu""er

    pertahanan terganggutempat

    masuknya kuman le/at

    melalui insisi resiko tinggi

    in"eksi

    3esiko tinggi

    terhadap in"eksi

    *!

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    17/22

    ". iagnosa ,epera2atan

    a. 9angguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya luka insisi

    didaerah perut bagian ba/ah yang ditandai dengan 6

    s 6 +lien mengeluh terasa nyeri pada daerah bekas operasi

    o 6 +lien tampak meringis

    +lien tampak gelisah

    2uka insisi sepanjang m dengan ! jahitan

    b. 9angguan eliminasi sehubungan dengan pemasangan ateter di tandai

    dengan6

    s 6 klien mengeluh proses pengeluaran urin terhambat

    o 6 klien ;ampak gelisah

    . 9angguan rasa aman emas sehubungan dengan kurang pengetahuan

    tentang post op prostatetomy ditandai dengan 6

    s 6 +lien mengatakan emas tentang keadaan penyakitnya

    o 6 klien tampak gelisah

    $kspresi /ajah tegang

    d. 3esiko tinggi terhadap in"eksi berhubungan dengan insisi bedah di tandai

    dengan 6

    s 6 +lien mengatakan luka operasinya basah

    o 6 klien tampak meringis

    anpak luka insisi

    erdapat pus

    erdapat luka insisi sepanjang m dengan ! jahitan

    *

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    18/22

    PROSES ,EPERA-ATAN

    ;ama 6 n.H ;o. @ 6 4&*%

    ?mur 6 %& tahun 3uang 6 opa1

    7enis +elamin 6 laki-laki iagnosa medis 6 BPH

    ;

    o

    #89;:S8 P$3$;@8;88;

    +$P$38C88; ?7?8; #;$3

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    19/22

    ; #89;:S8 P$3$;@8;88;

    +$P$38C88; ?7?8; #;$3

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    20/22

    ; #89;:S8 P$3$;@8;88;

    +$P$38C88; ?7?8; #;$3

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    21/22

    ; #89;:S8 P$3$;@8;88;

    +$P$38C88; ?7?8; #;$3

  • 7/26/2019 Kmb III Lp Dan Askep Bph

    22/22

    /ATATAN PER,EBANGAN

    ;ama 6 n. H ;o @m 6 4&*%

    ?mur 6 %& ahun 3uang 6 opa1

    7enis kelamin 62aki-laki iagnosa 6 BPH

    anggal P @atatan Perkembangan Pelaksana

    0-*4-*& # S 6 klien mengatakan nyeri pada

    daerah bekas operasi

    : 6 klien tampak gelisah

    +lien tampak meringis

    8 6 9g. ;yaman nyeri belum teratasi

    P 6 lanjutkan interensi

    Pera/at

    0-*4-*& ## S 6 klien mengatakan proses

    berkemihnya lanar

    : 6 klien ;ampak tenang

    8 6 9g. $liminasi sudah teratasi

    P 6 pertahankan interensi pera/at

    0-*4-*& ### S 6 klien mengatakan emas tentang

    keadaan penyakitnya

    : 6 klien tampak gelisah

    $kspresi /ajah tegang

    8 6 9g. 3asa aman emas belum

    teratasi

    P6 lanjutkan interensi

    pera/at

    0-*4-*& #< S6 +lien mengatakan luka operasinya

    tidak basah

    :6 luka operasi keringidak teerdapat pus

    8 6 resiko in"eksi teratasi

    P 6 pertahankan interensi pera/at