impaksi sedikit
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Impaksi sedikit
1/7
Definisi
Gigi Impaksi adalah gigi yang gagal erupsi secara utuh pada posisi yang
seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena tidak tersedianya ruangan yang cukuppada rahang untuk tumbuhnya gigi dan angulasi yang tidak benar dari gigi
tersebut.1
Insiden impaksi yang paling sering terjadi adalah pada gigi molar tiga. Hal
tersebut karena gigi molar ketiga adalah gigi yang terakhir tumbuh, sehingga
sering mengalami impaksi karena tidak ada atau kurangnya ruang yang memadai.
.ETIOLOGI
Etiologi dari gigi impaksi bermacam-macam diantaranya kekurangan ruang, kista,
gigi supernumerer, retensi gigi sulung, infeksi, trauma, anomali dan kondisi
sistemik.8 aktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya impaksi gigi
adalah ukuran gigi. !edangkan faktor yang paling erat hubungannya dengan
ukuran gigi adalah bentuk gigi. "entuk gigi ditentukan pada saat konsepsi. !atuhal yang perlu diperhatikan dan perlu diingat bah#a gigi permanen sejak erupsi
tetap tidak berubah.$
%ada umumnya gigi susu mempunyai besar dan bentuk yang sesuai serta letaknya
terletak pada maksila dan mandibula. &etapi pada saat gigi susu tanggal tidak
terjadi celah antar gigi, maka diperkirakan akan tidak cukup ruang bagi gigi
permanen penggantinya sehingga bisa terjadi gigi berjejal dan hal ini merupakan
salah satu penyebab terjadinya impaksi.$
%enyebab meningkatnya impaksi gigi geraham rahang ba#ah disebabkan oleh
karena faktor kekurangan ruang untuk erupsi. Hal ini dapat dijelaskan antara lain
jenis makanan yang dikonsumsi umumnya bersifat lunak, sehingga untuk
mencerna tidak memerlukan kerja yang kuat dari otot-otot pengunyah, khususnya
rahang ba#ah menjadi kurang berkembang.'
Istilah impaksi biasanya diartikan untuk gigi yang erupsi oleh sesuatu sebab
terhalang, sehingga gigi tersebut tidak keluar dengan sempurna mencapai oklusi
yang normal di dalam deretan susunan gigi geligi. Hambatan halangan ini
biasanya berupa hambatan dari sekitar gigi atau hambatan dari gigi itu sendiri.(
)Hambatan dari sekitar gigi dapat terjadi karena *( 1. &ulang yang tebal serta
padat +. &empat untuk gigi tersebut kurang . Gigi tetangga menghalangi
erupsi gigi tersebut $. danya gigi desidui yang persistensi
'. aringan lunak yang menutupi gigi tersebut kenyal atau liat
Hambatan dari gigi itu sendiri dapat terjadi oleh karena * 1. /etak benih abnormal,hori0ontal, ertikal, distal dan lain-lain. +. 2aya erupsi gigi tersebut kurang.
Etiologi Gigi Terpendam Menurut Berger (
Kausa lokal
1. %osisi gigi yang abnormal
+. &ekanan terhadap gigi tersebut dari gigi tetangga
. %enebalan tulang yang mengelilingi gigi tersebut
$. 3urangnya tempat untuk gigi tersebut
'. Gigi desidui persintensi 4tidak mau tanggal5
6. %encabutan gigi yang prematur
). Inflamasi yang kronis yang menyebabkan penebalan mukosa sekeliling gigi
8. danya penyakit-penyakit yang menyebabkan nekrose tulang karena inflamasi
-
7/23/2019 Impaksi sedikit
2/7
atau abses yang ditimbulkannya
%erubahan-perubahan pada tulang karena penyakit eksantem pada anak-anak.
Kausa umum1. 3ausa prenatal
a. 3eturunan
b.Miscegenation
+. 3ausa postnatal
!emua keadaan atau kondisi yang dapat mengganggu pertumbuhan pada anak-
anak seperti * 7icketsia, nemi, !yphilis kongenital, &", Gangguan kelenjar
endokrin dan 9alnutrisi
. 3elainan pertumbuhan
a. Cleido cranial dysostosis
&erjadi pada masa kongenital dimana terjadi kerusakan atau ketidakberesan
dari pada tulang cranial. Hal ini biasanya diikuti dengan persistensi gigisusu dan tidak erupsinya atau tidak terdapat gigi permanen, juga ada
kemungkinan dijumpai gigi supernumeri yang rudimeter.
b. Oxycephali
!uatu kelainan dimana terdapat kepala yang lonjong diameter muka
belakang sama dengan dua kali kakan atau kiri. Hal ini mempengaruhi
pertumbuhan rahang.
GIGI YANG PALING E!ING MENGALAMI IMPAKI
Gigi impaksi merupakan sebuah fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Gigi
impaksi merupakan sumber potensial yang terus menerus dapat menimbulakan
keluhan sejak gigi mulai erupsi. 3eluhan utama yang paling sering dirasakan
adalah rasa sakit dan pembengkakan yang terjadi di sekeliling gusi gigi tersebut
bahkan kadang-kadang dapat mempengaruhi estetis.
Gigi molar tiga adalah gigi yang paling akhir erupsi dalam rongga mulut, yaitu
pada usia 18-+$ tahun. 3eadaan ini kemungkinan menyebabkan gigi molar tiga
lebih sering mengalami impaksi dibandingkan gigi yang lain karena seringkali
tidak tersedia ruangan yang cukup bagi gigi untuk erupsi. 9enurut hu yang
dikutip oleh lamsyah dan !itumarong, +8, : dari )$68 pasien mengalami
impaksi, dan gigi molar tiga mandibula yang paling sering mengalami impaksi
48+,':5.
dapun sumber lain yang menyebutkan bah#a erupsi gigi molar ketiga rahangba#ah banyak ditemukan pada pasien berusia 16 sampai dengan +1 tahun.
2isebutkan bah#a penyebab adanya kesulitan erupsi gigi adalah kurangnya atau
terbatasnya ruang untuk erupsi, sehingga gigi molar ketiga ba#ah sering
mengalami impaksi.
PE!T"MB"#AN MOLA! KETIGA !A#ANG BA$A#
Gigi geraham bungsu ba#ah adalah gigi terakhir pada lengkung mandibula dan
gigi kedelapan dari garis tengah. Ia membantu gigi-geligi molar ba#ah lain dalam
mengelilingi dan menghancurkan makanannya, #alaupun sering ia tidak dapat
melakukan fungsinya karena posisinya yang buruk, misalnya impaksi. 3arena
alasan ini banyak contoh gigi molar ketiga praktis tampak tidak terkikis
-
7/23/2019 Impaksi sedikit
3/7
3ronologi pertumbuhan gigi molar ketiga yaitu *
a5 &ahap inisiasi, terjadi pada umur .' ; $ tahun. &ahap inisiasi adalah
permulaan pembentukan kuntum gigi 4bud5 dari jaringan epitel mulut.b5 3alsifikasi dimulai, pada umur 8-1< tahun
c5 %embentukan mahkota, pada umur 1+-16 tahun.
d5 &ahap erupsi, pada umur 1)-+1 tahun.
e5 %embentukan akar selesai, terjadi pada umur 18-+' tahun.
7ata-rata gigi molar ketiga ba#ah mengalami kalsifikasi pada usia ( tahun dan
erupsi penuh pada usia +< tahun. %roses pembentukan akar sempurna terjadi pada
usia ++ tahun. 2engan keluarnya gigi molar ketiga, maka selesailah proses erupsi
aktif gigi tetap.
%uncak tonjol mesial dan distal dari gigi molar ketiga ba#ah dapat diidentifikasi
pada usia kurang dari 8 tahun. 3alsifikasi enamel lengkap terjadi pada usia 1+
sampai 16 tahun. Erupsi terjadi antara usia 1' sampai +1 tahun atau lebih dan akarterbentuk lengkap antara usia 18 sampai +' tahun
9olar ketiga ba#ah klasik mempunyai bentuk mahkota yang sangat mirip dengan
molar kedua ba#ah, dengan $ cuspis dan morfologi molar ba#ah yang khas
seperti yang telah diuraikan sebelumnya, tetapi dengan lebih banyak fisura
tambahan yang berjalan dari fossa sentral. !eperti pada gigi geraham bungsu atas,
bentuk dasarnya menjadi sasaran banyak ariasi.
"ila dilihat dari permukaan oklusal, kecembungan permukaan bukal yang jelas
mudah dibedakan dari permukaan lingual yang lebih datar. "agan oklusal
peripheral secara keseluruhan serupa dengan molar ba#ah lain yang secara kasar
berbentuk bujur atau empat persegi, teteapi sudutnya cenderung lebih membulat
sampai tingkat beberapa molar ketiga ba#ah mempunyai bagan oklusal hampir
bundar. /ebar bukolingual gigi ini terkecil pada ujung distal.
%ada dasarnya dua akar, satu mesial dan satu distal, mirip dengan molar ba#ah
lain, kecuali bah#a ia lebih pendek dan tidak berkembang baik atau bisa
cenderung saling berfusi menjadi satu massa kerucut dalam beberapa kasus.
/engkungan akar selalu ke distal, dan biasanya lebih besar daripada molar kedua
ba#ah. 2engan cara yang sama, lengkungan akar molar kedua ba#ah distal lebih
jelas daripada molar pertama ba#ah.
KLAI%IKAI IMPAKI GIGI MOLA! KETIGA !A#ANG BA$A#
Berdasarkan sifat åan
"erdasarkan sifat jaringan, impaksi gigi molar ketiga dapat diklasifikasikanmenjadi
1. Impaksi jaringan lunak
danya jaringan fibrous tebal yang menutupi gigi terkadang mencegah erupsi
gigi secar normal. Hal ini sering terlihat pada kasus insisius sentral permanen,
di mana kehilangan gigi sulung secara dini yang disertai trauma mastikasi
menyebabkan fibromatosis
+. Impaksi jaringan keras
3etika gigi gagal untuk erupsi karena obstruksi yang disebabkan oleh tulang
sekitar, hal ini dikategorikan sebagai impaksi jaringan keras. 2i sini, gigi
impaksi secara utuh tertanam di dalam tulang, sehingga ketika flap jaringan
lunak direfleksikan, gigi tidak terlihat. umlah tulang secara ekstensif harus
-
7/23/2019 Impaksi sedikit
4/7
diangkat, dan gigi perlu dipotong-potong sebelum dicabut.
Klasifikasi $inter1is panjang molar ketiga mengarah ke distal atau ke posterior
menjauhi molar kedua
Horisontal* >is panjang gigi impaksi horisontal
Horisontal* >is panjang gigi impaksi horisontal
"ukal atau lingual* !ebagai kombinasi impaksi yang dideskripsikan di atas,gigi juga dapat mengalami impaksi secara bukal atau secara lingual
&ransersal* Gigi secara utuh mengalami impaksi pada arah bukolingual
!ignifikansi* &iap inklinasi memiliki arah pencabutan gigi secara definitif.
!ebagai contoh, impaksi mesioangular sangat mudah untuk dicabut dan
impaksi distoangular merupakan posisi gigi yang paling sulit untuk dicabut.
Gigi maksila dengan posisi bukal lebih mudah dicabut karena tulang yang
menutupi gigi lebih tipis, sedangkan gigi pada sisi palatal tertutupi jumlah tulang
yang banyak, dan membuat ekstraksi sulit untuk dilakukan.
%osisi mesioangular paling sering terjadi pada impaksi gigi ba#ah sedangkan
posisi distoangular paling sering terjadi pada impaksi gigi atas. ?ntungnya kedua
gigi tersebut juga paling mudah pencabutannya. 2idasarkan pada hubungan
ruang, impaksi juga dikelompokkan berdasarkan hubungan bukal- lingualnya.
3ebanyakan impaksi 9olar ketiga ba#ah mempunyai mahkota mengarah ke
lingual. %ada impaksi 9olar ketiga yang melintang, orientasi mahkota selalu ke
lingual. Hubungan melintang juga terjadi pada impaksi gigi atas tetapi jarang.
Klasifikasi Impaksi Molar Ketiga Menurut Kille' dan Ka'
3illey dan 3ay mengklasifikasikan kondisi erupsi gigi molar ketiga impaksi dan
jumlah akar ke dalam tiga kategori.
1. Erupsi+. Erupsi sebagian
. &idak erupsi
3erusakan atau keluhan yang ditimbulkan dari impaksi dapat berupa*
1. Inflamasi
Inflamasi merupakan suatu perikoronitis yang lanjutannya menjadi abses
dento-aleolar akut-kronis, ulkus sub-mukus yang apabila keadaan tubuh
lemah dan tidak mendapat pera#atan dapat berlanjut menjadi osteomyelitis.
"iasanya gejala-gejala ini timbul bila sudah ada hubungan soket gigi atau
folikel gigi dengan rongga mulut.
+. 7esorpsi gigi tetangga
-
7/23/2019 Impaksi sedikit
5/7
!etiap gigi yang sedang erupsi mempunyai daya tumbuh ke arah oklusal gigi
tersebut. ika pada stadium erupsi, gigi mendapat rintangan dari gigi tetangga
maka gigi mempunyai daya untuk mela#an rintangan tersebut tumbuh ke arahoklusal gigi tersebut. 9isalnya gigi terpendam molar ketiga dapat menekan
molar kedua, kaninus dapat menekan insisius dua dan premolar. %remolar dua
dapat menekan premolar satu. 2isamping mengalami resorpsi, gigi tetangga
tersebut dapat berubah arah atau posisi.
. 3ista
!uatu gigi yang terpendam mempunyai daya untuk perangsang pembentukan
kista atau bentuk patologi terutama pada masa pembentukan gigi. "enih gigi
tersebut mengalami rintangan sehingga pembentukannya terganggu menjadi
tidak sempurna dan dapat menimbulkan primordial kista dan folikular kista.
$. 7asa sakit
7asa sakit dapat timbul bila gigi terpendam menekan syaraf atau menekan gigitetangga dan tekanan tersebut dilanjutkan ke gigi tetangga lain di dalam
deretan gigi, dan ini dapat menimbulkan rasa sakit. 7asa sakit dapat timbul
karena *
a. %eriodontitis pada gigi yang mengalami trauma kronis
b. Gigi terpendam langsung menekan nerus aleolaris inferior pada kanalis
mandibularis.
Gigi molar ketiga rahang ba#ah impaksi dapat mengganggu fungsi pengunyah
dan sering menyebabkan berbagai komplikasi. 3omplikasi yang terjadi dapat
berupa resorbsi patologis gigi yang berdekatan, terbentuknya kista folikuler, rasa
sakit neurolgik, perikoronitis, bahaya fraktur rahang akibat lemahnya rahangdan
berdesakan gigi anterior akibat tekanan gigi impaksi ke anterior. 2apat pula
terjadi periostitis, neoplasma dan komplikasi lainnya.
@ IA2I3!I 2A 3BA&7I2I3!I B2BA&E3&B9I
@ Indikasi *
@ 1. %encegahan dari terjadinya infeksi, misalnyaC
@ %erikoronitis
@ 9erupakan peradangan pada jaringan lunak disekeliling gigi yang akan erupsi.
@ 3ista odontogenik dan neoplasma
@ 9erupakan suatu gigi yang impaksi mempunyai daya untuk merangsangpembentukan kista atau bentuik patologi terutama pada masa pembentukan gigi.
"enih gigi tersebut mengalami rintangan sehingga pembentukannya terganggu
menjadi tidak sempurna dan dapat menimbulkan premordial kista dan folikular
kista
@ +. ?sia muda
@ !ecara umum sebaiknya pencabutan gigi molar tiga impaksi dilakukan saat masih
muda yaitu pasien diba#ah +'-+6 tahun. Ini merupakan tindakan profilaktik atau
preentif dari infeksi lain, selainitu mineralisasi tulang mengakibatkan pencabutan
gigi lebih sulit dan lebih traumatik sesudah usia +' atau +6 dan celah ligamen
periodontiumD folikular mengecil atau tidak ada.
@ . danya keadaan patologi 4odontogenik5, seperti karies
-
7/23/2019 Impaksi sedikit
6/7
@
@ Gigi yang impaksi juga bertendensi menimbulkan infeksi atau karies pada gigi di
dekatnya. ukup banyak kasus karies pada gigi molar dua karena gigi molarketiga mengalami impaksi. Gigi molar ketiga merupakan penyebab tersering
karies pada molar kedua karena retensi makanan. 3aries distal molar kedua yang
disebabkan oleh karies posisi gigi molar ketiga.
@ $. %enyimpangan panjang lengkung rahang dan untuk membantu
mempertahankan stabilitas hasil pera#atan ortodonsi. %encabutan gigi impaksi
pada pera#atan ortodontik dapat menjadi suatu indikasi apabila ruangan yang
dibutuhkan kurang untuk ekspansi lengkung gigi atau juga dikha#atirkan akan
menjadi faktor relapse setelah dilakukannya pera#atan ortodontik.
@ '. 9enimbulkan 3erusakan %ada kar Gigi ang "erdekatan. Gigi impaksi dapatmenyebabkan tekanan pada akar gigi sebelahnya sehingga mengalami resorpsi
akar. %encabutan gigi impaksi dapat menyelamatkan gigi terdekat dengan adanya
perbaikan pada sementumnya.
@ 6. 2iperkirakan kan 9engganggu %embuatan %rotesa. %encabutan gigi impaksi
dilakukan apabila berada dalam denture bearing area yang dapat menghambat
adaptasi landasan dan mengganggu retensi serta stabilitas dari protesa yang akan
dibuat.
@ ). pabila molar kedua di dekatnya dicabut dan kemungkinan erupsi normal atau
berfungsinya molar tiga impaksi sangat kecil.
@ 3ontraindikasi *
@ 1. pabila pasien tidak menghendaki giginya dicabut.
@ +. 3emungkinan 9enyebabkan Gigi &erdekat 7usak tau !truktur %enting
/ainnya. &indakan odontektomi beresiko tinggi untuk merusak jaringan dengan
membuka flap dan juga merusak tulang yang menghalangi akses terhadap gigi
yang impaksi. pabila dikha#atirkan kerusakan yang akan diakibatkan oleh
tindakan odontektomi tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan, maka
sebaiknya odontektomi tidak dilakukan. 4mempertimbangkan rasio resiko-
manfaat5
@ . %enderita ?sia /anjut. %ada pasien yang berusia lanjut, tulang yang menutupigigi impaksi akan sangat termineralisasi dan padat sehingga akan menyulitkan
dilakukan odontektomi. !elain itu perlu diperhatikan juga keadaan umum pasien
yang mungkin akan menghambat keberhasilan penyembuhan setelah
dilakukannya odontektomi.
@ $. 3ondisi isik tau 9ental &erganggu. %ada pasien dengan kesehatan umum
yang terganggu misalnya mengidap penyakit sistemik maka diperlukan konsultasi
terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan sebelum melakukan tindakan
bedah. !edangkan untuk pasien dengan keadaan mental yang terganggu dapat
mengganggu tingkat kooperatif pasien selama melakukan tindakan pembedahan.
@
%E7I3B7BAI&I!
-
7/23/2019 Impaksi sedikit
7/7
%erikoronitis merupakan peradangan pada jaringan mukosa yang menutupi dan
sekitar gigimolar tiga yang tumbuh tidak sempurna. %ada keadaan mahkota gigi
molar tiga tidak semuakeluar di rongga mulut sehingga sebagian masih tertutupoleh mukosa menyebabkan semakinmudahnya food impaction terjadi pada daerah
tersebut. 2engan keadaan yang demikiansangat mendunkung perkembangan
bakteri dan mendorong terjadinya infeksi. Infeksi inidapat terjadi tergantung pada
daya tahan tubuh dan juga jumlah serta irulensi bakteri.%ericoronitis sendiri
dapat bersifat akut dan kronis.
Gejala %ericoronitis akut *
- 9ukosa merah
- Ayeri spontan dan nyeri saat ditekan
- 3adang disertai trismus
- %embengkakan dengan konsistensi lunak
- !ulit menelanDmengunyah- !uhu badan naik
- Halitosis
Gejala pericoronitis kronis*
- 9ukoa merah
- Ayeri saat ditekan
- %embengkakan tidak ada
- !uhu normal