handout parasit umum

6
HANDOUT KULIAH PARASITOLOGI UMUM Ikhtisar Parasitologi Riandini Aisyah, M.Sc 2011 Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan (Harun Yahya)

Upload: nurseta-riedho

Post on 21-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

parasitologi umum

TRANSCRIPT

Page 1: HANDOUT Parasit Umum

HANDOUT KULIAH

PARASITOLOGI UMUM

Ikhtisar Parasitologi

Riandini Aisyah, M.Sc

2011

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan (Harun Yahya)

Page 2: HANDOUT Parasit Umum

Indonesia merupakan daerah endemis berbagai macam penyakit infeksi, terutama penyakit-penyakit yang disebabkan oleh parasit. Banyak penyakit parasit tidak hanya menjadi masalah di Indonesia tetapi juga menjadi masalah kesehatan dunia. Malaria, filariasis, toksoplasmosis, tripanosomiasis dan schistosomiasis merupakan contoh-contoh penyakit parasit yang masih tersebar luas di seluruh dunia sehingga menjadi target utama badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO).

Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara atau tetap di dalam atau pada permukaan organisme lain dengan maksud untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut (parasitos : organisme yang mengambil makanan;logos = ilmu). Dalam parasit kedokteran dipelajari zooparasite yang termasuk dalam golongan helminth, protozoa, arthropoda, dan fitoparasit (fungus/jamur).

SIMBIOSIS DAN PARASITISMEParasitisme mencakup setiap hubungan timbal balik suatu spesies

dengan spesies lain untuk kelangsungan hidupnya. Dalam hal tersebut, 1 jenis organisme mendapat makanan dan perlindungan lain organisme yang dirugikan. Berdasar derajat parasitisme, parasit dapat dibedakan menjadi 1) komensalisme, adalah organisme yang mendapat keuntungan dari organisme lain tetapi organisme host tidak dirugikan 2) mutualisme, adalah hubungan 2 jenis organisme yang keduanya mendapat keuntungan 3) simbiosis, adalah hubungan permanen antara 2 jenis organisme dan tidak dapat hidup terpisah, dan 4) predator, adalah parasit yang membunuh terlebih dahulu mangsanya dan kemudian memakannya.

Organisme yang dijadikan parasit sebagai tempat hidup atau diambil keuntungannya disebut sebagai hospes/host/inang. Menurut

macamnya hospes dapat dibagi menjadi 1) hospes definitif, tempat parasit hidup dan tumbuh menjadi dewasa dan berkembang biak secara seksual 2) hospes perantara, tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada manusia (hospes) 3) hospes reservoir, hewan yang mengandung parasit dan sebagai sumber infeksi bagi manusia 4) hospes paratenik, hewan yang mengandung stadium infektif parasit tanpa menjadi dewasa, dan stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif. Organisme yang dapat menularkan parasit pada manusia dan hewan disebut vector (biasanya serangga), misalnya : nyamuk Anopheles yang menularkan parasit malaria dan Culex sebagai vector filariasis.

Zoonosis adalah penyakit hewan yang bisa ditularkan ke manusia, contoh : balantidiosis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh parasit Balantidium coli. Zooparasit adalah parasit yang berupa hewan, termasuk di dalamnya adalah jenis protozoa (Amoeba, Toxoplasma gondii, Plasmodium) dan metazoa (helminth dan arthropoda). Dalam daur hidup parasit ditemukan berbagai stadium, pada helminth dikenal ada stadium dewasa, telur, dan larva sedangkan pada protozoa dikenal stadium trofozoit dan kista. Berbagai stadium ini pada spesies tertentu dapat memiliki istilah tersendiri.

PENGELOMPOKAN PARASITBagian yang dipelajari dalam parasitologi kedokteran meliputi

helminthologi, protozoologi, entomologi, mikologi, dan imunoparasitologi. Helminthologi adalah ilmu yang mempelajari parasit yang berupa cacing (nematoda usus dan jaringan, cestoda, trematoda). Protozoologi mempelajari tentang parasit yang berupa protozoa (rhizopoda, ciliata, mastigophora, sporozoa). Entomologi mempelajari tentang vektor penyakit akibat parasit, mikologi mempelajari tentang

Page 3: HANDOUT Parasit Umum

jamur dan penyakit yang ditimbulkannya (mikosis), imunoparasitologi mempelajari tentang faktor-faktor kekebalan host akibat infeksi parasit.

PENYAKIT PARASITIKPenyakit parasit yang merupakan masalah kesehatan masyarakat

di Indonesia adalah malaria, toxoplasmosis, penyakit yang disebabkan cacing yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminth), filariasis, dan mikosis superfisialis.

Penularan penyakit parasitic dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu adanya sumber infeksi, cara penularan parasit, dan adanya host yang peka atau sensitive. Di samping itu kemampuan adaptasi alami parasit untuk menyesuaikan diri terhadap manusia selaku host, kebiasaan hidup manusia dan hubungan antar manusia serta tinnginya daya tahan tubuh setiap individu mempengaruhi kecepatan terjadinya penularan penyakit parasit.

Penyebaran penyakit dari 1 individu penderita ke individu yang peka dapat terjadi melalui kontak langsung (direct contact) atau melalui kontak tidak langsung (indirect contact). Pada penularan secara tidak langsung, untuk dapat menginfeksi host yang peka parasit harus melewati beberapa stadium perkembangan parasit terlebih dahulu, misalnya dalam bentuk-bentuk stadium free-living yang hidup bebas di alam, atau dalam bentuk-bentuk stadium yang hidup di dalam tubuh host perantara lebih dahulu sebelum parasit tumbuh menjadi bentuk stadium infektif yang dapat menginfeksi host baru yang sensitif. Stadium infektif dapat ditularkan secara kontak langsung atau tidak langsung yang ditularkan melalui makanan, minuman, tanah, hewan vertebrata, serangga, atau dari ibu ke bayi melalui plasenta pada waktu terjadi proses persalinan.

PATOGENESISParasit dapat menimbulkan penyakit dalam bentuk infeksi

(infection) yaitu invasi oleh endoparasit dan infestasi (infestation) yang disebabkan oleh ektoparasit, misalnya yang disebabkan oleh arthropoda atau parasit-parasit yang berasal dari tanah atau tanaman.

Perjalanan penyakit parasit selain ditentukan oleh sifat parasitnya, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kekebalan host. Oleh sebab itu di suatu daerah endemik akan ditemukan perbedaan kerentanan ataupun perbedaan resistensi terhadap infeksi parasit antar individu-individu yang tinggal di daerah tersebut. Secara garis besar factor kekebalan ada 2 yaitu kekebalan bawaan/alami/innate immunity dan kekebalan didapat/acquired immunity. Kedua jenis kekebalan ini akan saling berinteraksi dan menentukan perjalanan penyakit host-nya sehingga pengetahuan pengetahuan tentang kedua jenis kekebalan tersebut perlu dipahami sebagai dasar penanggulangan penyakit parasit khususnya dalam pengembangan vaksin. Imunitas dapat bersifat absolut, namun pada umumnya lebih sering bersifat parsial, misalnya orang-orang berkulit hitam (negro) lebih resisten terhadap infeksi cacing tambang dan malaria vivax dibandingkan dengan orang kulit putih. Anak-anak dan orang berusia lanjut umumnya rendah daya tahannya terhadap infeksi parasit.

Gejala klinis infeksi parasit dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu jumlah parasit yang masuk ke dalam tubuh penderita, perubahan-perubahan patologis yang terjadi, toksin yang dihasilkan oleh parasit, jenis organ yang mengalami kerusakan, dan daya tahan tubuh penderita. Jika terdapat keseimbangan antara parasit dan host, maka host disebut carrier yang umumnya tidak menunjukkan gejala klinis yang nyata.

Page 4: HANDOUT Parasit Umum

DIAGNOSIS PENYAKIT PARASITIKManifestasi klinis penyakit parasit seringkali bersifat umum

dengan gejala dan keluhan penderita mirip satu dengan lainnya, misalnya berbagai infeksi cacing usus menunjukkan gejala dan keluhan yang sama dan tidak spesifik sehingga sukar diketahui parasit penyebabnya. Oleh karena itu gejala klinis penyakit parasitik tidak selalu dapat dijadikan pegangan untuk mementukan diagnosis penyakit parasitic. Diperlukan pemeriksaan laboratorium yang tepat untuk menegakkan diagnosis pasti penyebab penyakitnya.

Penyakit parasitik umumnya bersifat menahun (kronis) dan jarang menimbulkan kematian mendadak. Kekurangan gizi dan anemia merupakan akibat yang sering dialami oleh penderita. Diare yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit parasit seringkali lebih memperberat keadaan kurang gizi sehingga menimbulkan manifestasi malnutrition yang berat. Infeksi cacing tambang yang berat dapat menimbulkan anemia berat yang menyebabkan turunnya produktivitas kerja. Ibu hamil dapat mengalami gangguan kehamilan dan proses persalinannya, misalnya terjadinya keracunan kehamilan, abortus atau dilahirkannya bayi sebelum waktunya (premature). Anak-anak penderita anemia menahun atau kurang gizi dapat mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan mentalnya.

PENGOBATANPenyakit parasitic dapat diobati dengan tepat jika diagnosis

penyebabnya diketahui dengan pasti. Obat-obatan harus sesuai dengan parasit penyebabnya karena obat anti parasit dapat menimbulkan efek samping bagi penderita. Perbaikan gizi penderita harus dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita, sedangkan tindakan operatif

dapat dilakukan jika memang diperlukan untuk mengeluarkan parasit dari dalam jaringan tubuh penderita. PENCEGAHAN

Pada prinsipnya mencegah terjadinya penularan parasitic lebih baik daripada mengobatinya. Tindakan pencegahan dilakukan dengan memutuskan rantai siklus hidup parasit dengan jalan : 1) mengobati penderita yang menjadi sumber infeksi , 2) melakukan penyuluhan kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit dan menghindari kontak dengan parsit, 3) menjaga kebersihan makanan, air minum, lingkungan hidup dan lingkungan kerja, serta membuang limbah dengan cara yang baik, 4) memberantas vector penular penyakit, 5) mengendalikan hewan-hewan yang menjadi host cadangan (reservoir host), dan 6) meningkatkan daya tahan tubuh penderita.

Penanganan penyakit parasitic menjadi sangat penting apabila penderita adalah penderita HIV/AIDS karena parasit-parasit yang sebelumnya bukan menjadi masalah kesehatan dapat menjadi penyebab penting terjadinya kematian pada penderita HIV/AIDS.