formula pengawet bunga potong - omp.unsyiahpress.id

33
FORMULA PENGAWET BUNGA POTONG Farida Iriani SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Upload: others

Post on 24-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

FORMULA PENGAWET BUNGA POTONG

Farida Iriani

S Y I A H K U A L A U N I V E R S I T Y P R E S S

Page 2: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

FORMULA PENGAWET

BUNGA POTONG

Page 3: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta se-bagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta se-bagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda pal-ing banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

FORMULA PENGAWET

BUNGA POTONG

Farida Iriani

Page 5: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

Judul Buku:

Formula Pengawet Bunga Potong

Penulis:

Farida Iriani

ISBN: 978-623-264-235-5

E-ISBN: 978-623-264-236-2

Pracetak dan Produksi:

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Penerbit:

Syiah Kuala University Press

Jl. Tgk Chik Pante Kulu No.1 Kopelma Darussalam 23111, Kec. Syiah Kuala. Banda Aceh, AcehTelp: 0651 - 8012221

Email:

[email protected] [email protected]

Website:

http://www.unsyiahpress.unsyiah.ac.id

Cetakan Pertama, 2021

xii + 80 (15,5 X 23)

Anggota IKAPI 018/DIA/2014

Anggota APPTI 005.101.1.09.2019

Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit.

Editor: Nurjanah

Page 6: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

v

Prakata

Puji syukur ke hadirat Allah SWT penulis panjatkan, karena atas rakhmat dan karunia-NYA juga buku monograf yang berjudul “Formula Pengawet Bunga Potong” telah selesai penulis susun.

Buku ini merupakan jenis buku monograf yang pertama penulis susun, terdiri atas kumpulan kajian teori fisiologi dan teknologi pascapanen, hasil-hasil telaah dan penelitian penulis serta hasil-hasil penelitian para ahli di bidang ilmu pascapanen bunga potong khususnya. Melalui buku monograf ini, penulis harapkan menjadi bahan bacaan yang berarti bagi dosen dan mahasiswa untuk menentukan topik bahasan dan pelaksanaan penelitian di bidang ilmu pascapanen hortikultura.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam penulisan dan penerbitan buku monograf ini. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan buku monograf ini, dan untuk itu kritik serta saran terhadap penyempurnaan buku karya-karya penulis sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, khususnya bagi dosen dan mahasiswa Program Studi Agroteknologi dan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Insan Cendekia Mandiri d/h Universitas Bandung Raya.

Bandung, Februari 2021

Penulis,

Page 7: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

vi Formula Pengawet Bunga Potong

KATA PENGANTAR(Prof.Dr.Ir. Jajang Sauman Hamdani, MS)

Puji syukur atas rahmat dan karunia yang Allah SWT anugerahkan kepada kita semua sehingga kita diberi kesehatan lahir bathin, dan masih diberi petunjuk jalan yang lurus untuk mampu mencurahkan

pikiran yang dituliskan dalam sebuah karya ilmiah.

Buku monograf yang berjudul Formula Pengawet Bunga Potong ditulis oleh penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian penulis sendiri maupun peneliti atau penulis lainnya yang telah dipublikasikan dalam berbagai media publikasi. Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa di era global saat ini, bisnis bunga potong merupakan salah satu bisnis prospektif karena diminati oleh pasar domestik dan internasional. Minat konsumen akan komoditas bunga potong semakin meningkat, terutama seiring dengan bertambahnya pengetahuan konsumen akan peran bunga potong, baik dari segi aspek estetika, aspek kesehatan, dan aspek lingkungan.

Pada kesempatan ini, saya ucapkan selamat kepada penulis atas kerja keras dan kreativitasnya untuk menambah wacana bahan bacaan dan strategi pembelajaran bagi mahasiswa khususnya serta masyarakat industri florikultura pada umumnya. Semoga buku ini menjadi motivasi bagi penulis untuk terus berkarya, dan bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.

Akhirul kata, saya ucapkan terima kasih kepada penulis yang terus menjalin silaturahmi, sehingga saya diberi kesempatan memberikan sepatah kata dalam pengantar, dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan menumbuhkan rasa syukur kita atas sebuah karya.

Bandung, Februari 2021

Prof. Dr.Ir. Jajang Sauman Hamdani, MSGuru Besar Produksi Tanaman Hortikultura

Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Page 8: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

vii

Daftar isi

Kata Pengantar ................................................................................................... v

Daftar isi ............................................................................................................vii

Daftar Tabel ........................................................................................................ ix

Daftar Gambar ..................................................................................................xi

Bab 1 Pendahuluan .......................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang........ ...................................................................... 1 1.2. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 5 1.3. Identifikasi Dan Rumusan Masalah ............................................ 6

Bab 2 Kajian Teori Fisiologi dan Pengelolaan Pascapanen pada Tanaman Florikultura ..................................................................................9 2.1. Tinjauan Teori Fisiologi Pascapanen Florikutura ..................... 9 2.2. Teori Pengaruh Faktor Eksternal Ruang Simpan Terhadap Kualitas Organ Pascapanen ...................................... 19 2.3. Teori Aplikasi Bahan Pengawet Bunga Potong ........................ 23 2.4. Kerangka Pemikiran .................................................................. 28 2.5. Diagram Alir Pikir ...................................................................... 30

Bab 3 Metodologi Penelitian Pascapanen Bunga Potong .......................... 33 3.1. Metodologi Rekayasa Lingkungan Mikro Ruang Simpan ..... 33 3.2. Metodologi Aplikasi Bahan Pengawet ...................................... 38

Bab 4 Formulasi Bahan Pengawet Bunga Potong ...................................... 49 4.1. Bagaimana Membuat Formula Bahan Pengawet ..................... 49 4.2. Bagaimana Menentukan Isi Formula Bahan Pengawet .......... 50

Page 9: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

viii Formula Pengawet Bunga Potong

4.3. Bagaimana Memilih Bentuk Sediaan Formula Pengawet ...... 59 4.4. Bagaimana Mengaplikasikan Bahan Pengawet Komersial ..... 61 4.5. Bagaimana Membuat Formula Pengawet Komersial .............. 65

Bab 5 Simpulan dan Saran......................................................................................67 5.1. Simpulan ..................................................................................... 67 5.2. Saran ............................................................................................. 68

Daftar Pustaka ................................................................................................... 69

Glosarium............. .............................................................................................. 75

Riwayat Hidup ................................................................................................... 79

Page 10: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

ix

Daftar Tabel

Tabel 1 Hasil-hasil penelitian aplikasi bahan pengawet bunga potong terpublikasi (State of Art) ................................................... 25

Tabel 2 Angka acak dalam metode rancangan acak lengkap. .................. 35

Tabel 3 Denah Percobaan metode Rancangan Acak Lengkap ................ 35

Tabel 4 Data pengamatan metode Rancangan Acak Kelompok. ............ 36

Tabel 5 Perkembangan tunas beberapa kultivar bunga potong Paeonia lactiflora dalam ruang pendingin bertemperatur (0°C-7°C) selama 7 hari (Eason et. al., 2010a). ................................ 37

Tabel 6 Suhu optimum ruang simpan selama 7 hari atas 6 kultivar bunga potong Paeonia lactiflora (Eason et. al., 2010a). .................... 37

Tabel 7 Contoh denah tata letak metode percobaan RPT. ....................... 40

Tabel 8 Contoh tampilan data dengan metode percobaan RPT. ............ 41

Tabel 9 Umur peragaan dan diameter mekar maksimum bunga potong herbras yang direndam dalam suspensi pengawet bervariasi lama simpan dan takaran (Iriani, 2010b). ................... 42

Tabel 10 Umur peragaan bunga potong mawar diberi NaOCl dan sukrosa pada taraf konsentrasi berbeda (Awan et. al.,2017). ...... 42

Tabel 11 Umur peragaan bunga Stilbocarpa polaris yang diberi perlakuan suhu rendah 3oC selama 0-20 hari (Evans dan Burge, 2010). 64

Page 11: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

x Formula Pengawet Bunga Potong

Tabel 12 Umur peragaan Stilbocarpa polaris diberi kombinasi perlakuan suhu dan senyawa organik yang berfungsi sebagai hidrator (Evans dan Burge, 2010). ................................... 64

Tabel 13 Aneka jenis formula pengawet komersial untuk beberapa bunga potong............................... ..................................................... 66

Page 12: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

xi

Daftar Gambar

Gambar 1 Korelasi negatif senyawa pati dan senyawa gula sederhana selama masa pematangan sel dan jaringan pada organ panen bunga (ilustrasi penulis, 2020). ....................11

Gambar 2 Pola respirasi klimakterik (Iriani, 2020). ...................................14

Gambar 3 Pola respirasi non klimaterik (Iriani, 2020) ............................. 15

Gambar 4 Pola respirasi pada bunga potong Krisan, nilai respirasi terendah akibat diaplikasi dengan senyawa Sukrosa + Asam Sitrat + Lisol + Benzil Amino Purin (Iriani, 2013). ...... 16

Gambar 5 Pola respirasi bunga potong Anyelir, nilai respirasi terendah akibat diaplikasi dengan senyawa Sukrosa + Asam Sitrat + Lisol + Perak Tiosulfat (Iriani, 2010b). ...................................... 16

Gambar 6 Lintasan sintesis etilen (Arteca, 2010) ...................................... 18

Gambar 7 Hubungan respirasi, sintesis etilen dan pematangan sel organ panen (Wills et.a.l., 1998 dalam Iriani, 2020). ................ 19

Gambar 8 Bagan alir pemikiran berbagai upaya mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas bunga potong melalui kegiatan pascapanen. ................................................................... 31

Gambar 9 Kurva linear antara umur peragaan dan penurunan berat segar relatif bunga potong Alstromeria setelah diapikasikan dengan asam salisilat (Fard, et.al., 2013). ................................... 43

Gambar 10 Respon umur peragaan bunga potong krisan, anyelir dan herbras yang direndam dalam formula pengawet pada taraf konsentrasi dan taraf lama perendaman tertentu (Iriani, 2009) ................................................................. 44

Page 13: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

xii Formula Pengawet Bunga Potong

Gambar 11 Efek sembilan jenis formula bahan pengawet terhadap respon umur peragaan bunga potong Ranunculus

asiaticus (Zhang et.al., 2014). ........................................................ 45

Gambar 12 Model pesan transduksi etilen kepada protein penerima pada tanaman Arabidopsis (Sisler dan Serek, 1999). .................. 56

Gambar 13 Sifat fisika kimia suspensi pengawet bunga potong Herbras (Iriani, 2010 c). ............................................................... 60

Gambar 14 Efek aplikasi senyawa asam salisilat terhadap umur peragaan bunga potong Alstroimeria (Fard et.al., 2013). ........... 63

Page 14: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

1

Bab

1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Industri florikultura secara global, terus mengalami pertumbuhan yang signifikan selama beberapa dekade terakhir, dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 6-9% per tahun. Negara produsen tanaman

florikultura terbesar di dunia adalah Belanda, kemudian diikuti oleh negara Kolumbia, Italia, Spanyol, Kenya, Thailand, dan India. Sementara konsumen terbesar umumnya adalah negara-negara di kawasan Eropa seperti, Jerman, Prancis, Inggris, Belanda, Italia, dan Swiss. Negara konsumen tanaman florikultura terbesar lainnya adalah Amerika Utara, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Australia dan Selandia Baru, Singapura dan Malaysia (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2011).

Peluang bisnis florikultura domestik Indonesia semakin menjanjikan. Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian RI mulai berupaya untuk memfokuskan pembinaan budidaya sejumlah dua puluh empat jenis tanaman florikultura dari total seratus tujuh belas jenis tanaman florikultura yang sudah ada, agar Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara produsen lainnya untuk menjadi negara pengekspor tanaman florikultura (Permentan RI, 2013).

Bunga potong merupakan salah satu spesifikasi dari kelompok tanaman florikultura dengan bagian utama bunga mempunyai bentuk, ukuran, warna, aroma khas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan estetika dan dekoratif (Rukmana, 2017). Keterampilan padu padan bunga potong dalam suatu rangkaian dekoratif akan menghasilkan tampilan estetika yang lebih indah dan serasi dipandang, terutama jika

Page 15: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

9

Bab

2 Kajian Teori Fisiologi dan Pengelolaan Pascapanen pada Tanaman Florikultura

Ilmu fisiologi dan teknologi pascapanen merupakan dua teori dasar yang harus dipahami dan diterapkan dalam upaya mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas tanaman florikultura, khususnya bunga potong.

Rekayasa atau campur tangan manusia dalam pengelolaan pascapanen, terutama bertujuan untuk mengetahui dan mempertimbangkan tindakan fisiologi atau penggunaan teknologi apa saja yang dapat dilakukan agar berhasil menunda proses senesen suatu jenis bunga potong. Ada beberapa teori Fisiologi Pascapanen yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan pascapanen bunga potong, antara lain yaitu: 1) Teori Perubahan Biokimia, 2) Teori Respirasi dan Transpirasi, 3) Teori Sintesis Etilen Autokatalitik, 4) Teori Suhu Rendah di ruang simpan, dan 5) Teori Aplikasi Formula Pengawet.

2.1. Tinjauan Teori Fisiologi Pascapanen Florikutura

Bunga potong merupakan bagian dari jenis produk tanaman hortikultura atau tepatnya tanaman florikultura yang mempunyai sifat perishable, yaitu bahan fisik lunak dan mudah menjadi rusak setelah organ dipanen (Golob et.al., 2002). Ada beberapa proses yang dialami oleh bunga potong setelah dipanen, yaitu terjadi perubahan biokimia, bertukarnya kadar zat pigmen tertentu seiring diikuti oleh perubahan warna dan aroma, penurunan kadar air, serta meningkatnya kegiatan respirasi, transpirasi, dan sintesis senyawa

Page 16: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

33

Bab

3 Metodologi Penelitian Pascapanen Bunga Potong

3.1. Metodologi Rekayasa Lingkungan Mikro Ruang Simpan

Ada beberapa metode penelitian kualitatif dan atau kuantitatif yang dapat dipilih dalam merekayasa faktor lingkungan ruang simpan sebagai upaya memperoleh data terukur atas efek perlakuan terhadap

perbaikan kualitas bunga potong. Berbagai metodologi penelitian tersebut antara lain meliputi rangkaian percobaan yang dimulai dari pengumpulan data hingga analisis hasil, akan dibahas dalam sub bab 3.1.

3.1.1. Metode Pelaksanaan Rekayasa Ruang Simpan

Ada beberapa macam cara untuk merekayasa ruang simpan bagi bunga potong dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas bunga potong itu. Faktor-faktor lingkungan mikro ruang simpan bunga potong yang dapat direkayasa, dan sudah terbukti efektif adalah dengan mengatur temperatur rendah ruangan, mengendalikan rasio gas O2, dan gas CO2 dalam ruang simpan, serta mengatur tekanan atmosfer ruang simpan. Ruangan bertemperatur rendah dapat saja digunakan lemari pendingin dengan tombol yang dapat diatur sesuai temperatur yang diperlukan untuk diteliti.

Metode penelitian kualitatif atau pun kuantitatif adalah tepat jika akan digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan mikro ruang simpan

Page 17: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

34 Formula Pengawet Bunga Potong

terhadap peningkatan kualitas bunga potong. Misalnya untuk mengetahui efek suhu rendah ruang simpan terhadap kualitas bunga potong, kita dapat menggunakan metode rancangan acak lengkap atau rancangan acak kelompok disesuaikan dengan pertimbangan apakah ada faktor-faktor di luar perlakuan yang akan memengaruhi variabel respon.

Terpilihnya metode rancangan acak lengkap (RAL), baik terdiri atas satu faktor atau ≥ dua faktor, dan diistilahkan dengan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) adalah jika elemen yang hendak diteliti relatif homogen atau seragam. Percobaan-percobaan yang akan dilaksanakan di laboratorium atau ruang simpan khusus, seperti lemari pendingin adalah efektif menggunakan metode RAL atau RALF mengingat kondisi lingkungan dikendalikan, dan mengabaikan faktor di luar subjek yang diteliti (Gasperz, 1995). Atau dengan kata lain, respon dari subjek yang diteliti sama sekali tidak dipengaruhi oleh faktor lain di luar faktor yang diteliti. Menggunakan metode penelitian RAL atau RALF merupakan pilihan metode percobaan yang paling sederhana, denah percobaan mudah ditata, jumlah perlakuan dan ulangan tidak terlalu besar, analisis data tidak begitu rumit, tetapi hasil akhir tidak dapat mewakili inferensi yang luas.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi jika menggunakan metode RAL atau RALF (Gasperz, 1995) dalam uji rekayasa lingkungan ruang simpan bagi bunga potong antara lain adalah:

1). Keadaan lingkungan ruang simpan harus serba sama atau homogen (misalnya: temperatur stabil dan terukur sebagaimana perlakuan serta rasio gas O2 dan CO2 dikendalikan konsentrasi dan tekanan osmotiknya di dalam ruangan terkontrol),

2). Pengacakan perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r), lalu ditata ke dalam satuan-satuan percobaan (rt) secara lengkap, artinya semua perlakuan ditempatkan ke dalam denah rancangan secara acak,

3). Mempunyai sejumlah taraf faktor yang nilainya dapat kualitatif atau kuantitatif, dan

4). Fleksibel dalam penggunaan jumlah perlakuan dan ulangan, sehingga kehilangan informasi data relatif lebih kecil.

Pengacakan untuk menempatkan satuan percobaan ke dalam denah suatu rancangan percobaan, merupakan suatu proses yang membuat hukum-hukum peluang dapat diterapkan sehingga analisis data menjadi lebih akurat. Melalui pengacakan, maka setiap satuan percobaan mendapat peluang yang sama untuk memberikan respon terhadap perlakuan. Pengacakan dapat

Page 18: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

49

Bab

4 Formulasi Bahan Pengawet Bunga Potong

4.1. Bagaimana Membuat Formula Bahan Pengawet

Formulasi bahan pengawet dapat didefisinikan sebagai upaya meracik beberapa jenis senyawa kimia sintetis maupun beberapa jenis senyawa kimia alami menjadi satu senyawa kompleks dengan tujuan untuk

menunda terjadinya proses senesen pada bunga potong. Kemahiran dalam membuat formula bahan pengawet untuk bunga potong, tentu harus dilandasi oleh teori dan pengalaman melalui beberapa percobaan terdahulu, kemudian merekomendasikan efek positif yang diperoleh pada laporan penutup suatu publikasi terhadap peningkatan kualitas bunga potong khususnya untuk jenis spesies dan kultivar.

Sebelum bahan dasar penyusun formula pengawet bunga potong diformulasi, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai apa tujuan penggunaan formula bahan pengawet tersebut dibuat, misalnya apakah akan digunakan pada masa transit selama di perjalanan dari wilayah produsen ke wilayah konsumen, berapa jarak dan waktu tempuh yang akan ditempuh, apakah bunga potong akan langsung diperagakan dalam waktu ≤ 2 x 24 jam, serta jenis bunga potong apa yang akan mendapat perlakuan formula pengawet. Data-data tersebut diperlukan sebagai pertimbangan bagi kita untuk memilih bentuk sediaan formula seperti apa yang harus dipersiapkan, aneka jenis senyawa kimia apa saja yang akan diformulasikan, serta berapa

Page 19: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

50 Formula Pengawet Bunga Potong

takaran atau dosis yang harus diberikan terhadap masing-masing jenis bunga potong, serta disesuaikan pula dengan umur panen fisiologis bunga potong tersebut. Misalnya untuk pengiriman bunga potong tujuan ekspor dengan jarak tempuh antar benua dan berskala besar, apakah cukup dengan pemberian formula pengawet saja, atau apakah harus disimpan dalam lemari pendingin saja, atau apakah harus dikombinasikan keduanya selama masa transit? Untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tersebut diperlukan banyak percobaan agar dapat dimanfaatkan secara tepat sesuai sasaran.

Beberapa keterampilan peneliti mengenai pemilihan aneka jenis senyawa kimia penyusun, teknik memformulasi, teknik aplikasi, dan teknik pemilihan variabel respon terukur atas efek positif terhadap hasil percobaan, adalah rekomendasi dasar yang dapat dimanfaatkan dalam membuat formula pengawet. Biasanya setiap peneliti melaporkan keunggulan masing-masing dari setiap jenis senyawa kimia yang mereka formulasikan, dan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh terhadap pertahanan dan atau peningkatan kualitas beberapa bunga potong, dapat dipelajari pada Tabel 1. (State of Art), sebagaimana yang telah disajikan di dalam Bab 2.3.

4.2. Bagaimana Menentukan Isi Formula Bahan Pengawet

Bahan pengawet bunga potong yang diformulasi atas beberapa senyawa kimia tertentu, seringkali lebih efektif dibandingkan jika hanya diracik terdiri atas senyawa kimia sintetis ataupun senyawa kimia alami secara tunggal (Awan et.al., 2017: Chen et.al., 2013). Berdasarkan kajian pustaka Iriani (2006), komposisi aneka senyawa kimia untuk diformulasikan sebagai bahan pengawet bunga potong, terutama jika bertujuan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan umur peragaan bunga potong tersebut, alasan dipilih karena memiliki peran sebagai berikut:

5). Senyawa sumber energi yang merupakan substrat respirasi,6). Senyawa katalis yang dapat menurunkan atau meningkatkan pH

larutan perendam, 7). Senyawa antimikroba yang dapat mencegah masuknya mikroba

patogen pada dasar tangkai bunga, 8). Senyawa pengatur tumbuh yang mampu menunda terjadinya proses

senesen, dan9). Senyawa antietilen yang mampu menghambat sintesis dan atau

menghambat mekanisme kerja etilen di dalam jaringan bunga potong.

Page 20: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

67

Bab

5 Simpulan dan Saran

5.1. Simpulan

Berdasarkan kajian penulis dalam empat bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa simpulan sebagai berikut:

1). Pengelolaan pascapanen bunga potong melalui penyimpanan dalam ruang bertemperatur rendah, lemari pendingin atau dalam ruang CA (atmosfer terkontrol) merupakan salah satu upaya yang efektif dalam menunda terjadinya senesen pada bunga potong. Jenis pengelolaan seperti ini akan lebih tepat jika dilakukan pada saat bunga potong diekspor dari area produsen ke area transit sebelum bunga potong tersebut dipasarkan,

2). Aplikasi senyawa pengawet yang diformulasi atas beberapa jenis senyawa kimia yang masing-masing berperan sebagai sumber energi (karbohidrat terutama dari golongan sukrosa, fruktosa, dan glukosa) sebagai senyawa katalis atau hidrator (jenis senyawa aditif, contoh: asam sitrat, asam malat), senyawa antimikroba (asam tiosulfat, lysol, nano silver, hidrokuinon), senyawa antietilen (asam oksalo asetat, 1-MCP, silver tiosulfat), dan atau senyawa pemacu tumbuh (sitokinin dan giberelin), adalah efektif untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas bunga potong,

3). Peran formula pengawet yang diaplikasikan setelah bunga potong dipanen, umumnya dimulai dari serapan air yang lancar oleh bagian dasar tangkai, memblokir kerja dari koloni bakteri atau mikroba lainnya, mempertahankan ketegaran struktur sel dan jaringan, mengacaukan kerja dan sintesis etilen untuk menunda senesen, sehingga akhirnya ditampilkan melalui umur peragaan yang panjang,

Page 21: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

69

Daftar Pustaka

Acedo, A.L. and Kanlayanarat. 2001. Handling system for ornamental crops. Postharvest handling system of agricultural products. Devision of Postharvest Technology King Mangkut University of Technology, Thonburry, Bangkok, Thailand.

Almeida E.F.A., D.O Paiva, C.O Lima, F.C Silva, M.L. Resende, D.A.Nogueira, R. Paiva. 2009. Different commercial preservatives and storage conditions on postharvest of roses. Rev Ceres.,56:193 – 198.

Amiarsi, D., Yulianingsih, Murtiningsih, dan Sjaifullah. 2002. Penggunaan larutan perendam pulsing untuk mempertahankan kesegaran bunga mawar potong Idole dalam suhu ruangan. J.Hortic, 12(3): 178-183.

Amini, S., M. Arab, M. Rahemi, A. Rohimi and A.D. Garmakhany. 2016. Effect of Thyme Essential Oil on vase-life two Carnations (Dianthus

caryophillus L.) cultivars. Journal of Essential Oil Bearing Plants/TEOP,

19:3 : 734-742.

Ansel, H.C. 2008. Pengantar bentuk sediaan farmasi. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Arteca, R.N. 2010. Plant growth substances. 3rd ed. Principles and applications. Chapman and Hall, N.Y., USA. 332 p.

Asian Productivity Organisation. 2019. Data ekspor impor bunga potong.

Page 22: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

70 Formula Pengawet Bunga Potong

Awan, M.O.U., N.Khan, M.Ali, M.Junaid, Sohail, F.Nawaz, R.Khan, J.A.Shah, A.Ali, N.Mehmood, Z.Ullah, I.Ahmad, A.U.R.Khail. 2017. Response of cut rose cv Cardinal to sucrose and NaOCl concentration. Pure.Appl.Biol., 6(1): 171-179.

Baker, J.E. 1988. Preservation of cut flowers. P. 177. In L.G. Nickel (Ed). Plant growth regulating chemical, II. CRC Press. Inc., Boca Raton, FL.

Borochov, A., and W.R. Woodson. 1989. Physiology and Biochemistry of Flower Petal Senescence. Hortic Rev., 11: 25-33.

Borrowclough, PM., R.J. Field, and D.J. Farr. 2012. Cool storage enhances ethylene production and reduces vase-life of carnation flowers. New

Zealand Journal of Crop and Horticultural Science, 19: 2 : 191-197.

Burg, S.P. 2004. Postharvest physiology and hypobaric storage of fresh produce. CABI Publishing, Oxfordshire OX108DE, United Kingdom.

Chen, W.S., L.J. Liao, C.Y. Chen, K.L. Huang. 2013. Kinetin, Gibberellic acid and sucrose affect vase life in Onchidium spp. Acta.Bot.Gallaica, 148 (3): 177-181.

Clark, G.E. and G.K. Burge. 2010. Effect of Nitrogen nutrition on Sandersonia cut flower and tuber production in soil-less medium. NZ J.Crop and

Hortic, 27 (2): 145-152

Combrink, N.J.J. 2017. Calcium improves gerbera (Gerbera hybrida) vase-life. South African Journal of Plant and Soils, 2017: 1-2.

Cortes, M.K, Frias AA, Moreno SG, Pina MM, Guzman GHC, Sandoval SG. 2011. The effects of calcium on postharvest water status and vase-life of Rosa hybrida cv. Grand Gala. International Journal of Agriculture

and Biology, 13: 233-238.

deSilva WANT, Kirthisinghe JP, Alwis LMHR. 2013. Extending the vase-life of gerbera (Gerbera hybrida) cut flowers using chemical preservative solutions. Tropical Agricultural Research, 24: 375-379.

Dung, C.D., K.Seaton, Z.Singh. 2016. The vase life of waxflower (Chamelaucium desf.) is affected by weight ratio of flower to stem. Folio.Fort., 28 (2): 201-207.

Page 23: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

71Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2011. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura. Buku Pintar Series Tanaman Hias Bunga Potong.

Eason, J.R., T.Pinkey, J.Heyes, D.Brash, and B. Bycorf. 2010a. Effect of storage temperature and harvest bud maturity on bud opening and vase-life of Peonia lactiflora cultivars. New Zealand Journal of Crop and Horticultural Science, 30:1. 61-67.

Eason, J.R., Clark, G.E., Mulan, A.C., and E.R. Morgan. 2010b. Crystanthus an evaluation of cut flower performance and of treatments to maximise vase life. New Zealand Journal of Crop and Horticultural Science, 30:1. 281-289.

Evans, A.C., and G.K. Burge. 2010. Vase life of Stilbocarpa polaris f lowers and foliage. New Zealand Journal of Crop and Horticultural Science, 30:2. 109-115.

Fard, E.S., K.Hemmati, A.Khaligi. 2013. Improving the keeping quality and vaselife of cut Alstroemeria flower by pre and post-harvest salicilyte acid treatment. Not.Sci.Biol., 5(3): 364-370.

Gasperz, V. 1995. Teknik analisis dalam penelitian percobaan, jilid 2. Penerbit Tarsito, Bandung. 717 hal.

Golob, P., G.Farrell, and J.E. Orchard. 2002. Crop post-harvest: science and technology. Vol.I Blackwell Publ.Company, Natural Resources Institute, New York. P. 45-67.

Hadisoewignyo, L., dan Fudholi, A. 1994. Sediaan Solida. Penerbit Pustaka Pelajar, Jakarta. 258 hal.

Han, S.S. 2003. Sugar and acidity in preservative solutions for field-grown cut flower. University of Massachusetts, Amherst.

Hanan, J.J. 2012. Ethylene dosages in Denver and marketability of cut flower carnations. Journal of the Air Pollution Control Association, 23:6. 522-524.

Hashemabadi, D., AM. Torkashvand, B. Kaviani,M. Bagherzadeh, M. Rezaalipour, and M. Zarchini. 2015. Effect of Mentha pulegium extract and 8-hidroxy quinoline sulphate to extend the quality and vase life of rose (Rosa hybrid) cut flower. J.of Enviromental Biology, vol. 36 : 215-220.

Page 24: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

72 Formula Pengawet Bunga Potong

Iriani, F. 2006. Keefektifan bahan pengawet terhadap peningkatan kualitas bunga potong. Wawasan Tridharma. Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah IV No. 10 Tahun XVIII Mei-2006. p 21-24.

Iriani, F. 2009. Formulasi lengkap larutan pengawet bunga potong anyelir (Dyanthus caryophillus). Jurnal Agrikultura, Fakultas Pertanian Univ. Padjadjaran, 20 (3): 225-231.

Iriani, F. 2010a. Formulasi pengawet bunga potong anyelir. Jurnal Agrikultura, Fakultas Pertanian Univ. Padjadjaran, 21 (2): 110-116.

Iriani, F. 2010b. Efek suspensi pengawet terhadap kualitas bunga potong

herbras. Jurnal Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Univ.Tirtayasa, 2 (2): 55-61.

Iriani, F. 2010c. Formulasi suspensi pengawet bunga potong herbra (Gerbera

jamesonii). Prosiding Hasil Penelitian Pertanian, Fakultas Pertanian Univ. Sriwijaya. Oktober, 2010: 105-112.

Iriani, F. 2013. Efek suspensi pengawet terhadap kualitas bunga potong anyelir. Jurnal Paspalum, Fakultas Pertanian, Univ. Winayamukti, 1 (1): 133-141.

Iriani, F. 2020. Fisiologi pascapanen untuk tanaman hortikultura. Penerbit Deepublish, Yogyakarta. 146 hal.

Jafarpour M, Golparvar AR, Askari-khorasgani O, Amini S. 2015. Improving postharvest vase-life and quality of cut gerbera flowers using natural and chemical preservatives. Journal of Central European

Agriculture, 16: 199-21.

Kays, S.J. 1991. Postharvest physiology of perishable plants product. An AVI Book. Van Nostrand Reinhold, N.Y, USA.

Kazemi M, Zamani S, Aran M. 2011. Effect of some treatment chemicals on keeping quality and vase-life of cut flowers. American Journal of Plant

Physiology, 6: 99-105.

Kelly, J.W. and G.L.Staby. 1982. Translocation and metabolism of benzyl adenine in cut carnations. Abstracts: 390. Hort.Sci., 17 (3): 527.

Klee, H.J., and D.G. Clark. 2010. Ethylene signals transduction in fruits and flowers. P 377-398. In P.J. Davies. Plant hormones. 3rd revised. Springer, NY USA.

Page 25: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

73Daftar Pustaka

Ketsa, S. dan D. Amutiratana. 1986. Relation between the vaselife and some anatomical, morphological, and physiological aspects of cut flowers of Dendrobium ‘Pompadour’. prod.th ASEAN Orchid Congr, Bangkok, Thailand.

Locke, E.L. 2010. Extending cut flower vase life by optimizing carbohydrate status. Preharvest conditions ang postharvest preservatives solutuion. Dissertation submitted to Graduate Faculty of North Carolina State University. UMI dessertation publishing.

Martoredjo, T. 2009. Ilmu penyakit pascapanen. Penerbit Sinar Grafika Offset, Jakarta.

Mousavi BA, and Tehranifar A. 2011. Effect of ethanol, methanol and essensial oils as novel agent to improve vase-life of Alstroemeria

flowers. Journal Biology Environ Science, 5: 41-46

Nemati, S.H., A.Tehranifar, B. Esfandiari, A. Rezafi. 2013. Improvement of vase life and postharvest factors of Lilium orientalis ‘Bouquet’ by silver nano particles. Not.Sci.Biol., 5 (4): 490-493

Oxlade, E. 2007. Plant Physiology. The structure of plants esplained. Vikatan Publishing. Studymates Limited, U. Kingdom. 156 p.

Peraturan Menteri Pertanian R.I No. 19/Permentan/Hk.140/4/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2015-2019.

Philbrick, S.B. s Antiseptic, desinfectant, fungicide, and chemical and physical sterilization. P 610-618 In G.F. Reddish (ed) St.Louis collegeof pharmacy and allied sciences, Lambert, MO.

Prince T.A, and Tayama H.K. 1988. Preservatives and fresh cut flower longevity. Ohio Florists’ Assoc Bull. 706:34

Pujiwati, I. 2019. Pengantar fisiologi tumbuhan. Penerbit Intimedia, Malang. 74 hal.

Purnomo, H. dan Adiono. 2017. Ilmu Pangan. Terjemahan K.A. Buckle, R.A. Edwards, G.H. Fleet, M.Wooton. International development program of Australian University and College.

Robbertse, P.J., and C.B. Honiball. 2013. Preliminary investigation on the potential of Clivia miniata Regel as cut flower. South of African J. Plant

and soil, 17(1): 49-50.

Page 26: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

74 Formula Pengawet Bunga Potong

Sacalis, J.N. 1993. Cut flowers. Prolonging freshness. In J.S. Seals, Bail Publishing, Illionis. USA.

Setyadjit. 2000. Senescense of Graviella ‘Sylvia’ inflorencences after harvest. Thesis the University of Queensland, Gatton School of Agric.Hort. 213 p.

Sisler, E.C. 2006. Inhibitors of ethylene responses in plants at the receptor level: Recent developments. Physiol.Plant 100 (3): 577-582. DOI: 10.1111/j.1399-3054.1997.tb03063.x

Sisler, E.C., and M.Serek. 1999. Compounds controlling the etylene receptor. Bull. Botc. 40: 1-7.

van Staden, J., E.van Cook, and L.D. Nooden. 1988. Cytokinin and senescense. P 281-387. In L.D. Nooden and Leopold (ed) Senescense and aging in plants. Acad.Press, Inc-H.Brace Javanovich publ., CA.

Wardiana, E. 2016. Rancangan petak terbagi: alasan penggunaan serta teknik analisisnya untuk kasus interaksi. Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar.

Winarno, F.G. 1993. Pangan: gizi, teknologi, dan konsumen. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 416 hal.

Yayasan Pamanah Rasa Nusantara. 2019. Etalase bunga dunia tahun 2020. Proposal Agro Tekno Park di desa Cibodas, kecamatan Pasir Jambu, kabupaten Bandung, prov.Jawa Barat, Indonesia.

Zhang, Z., F.Zhu, T.Sun, and Q.Yan. 2014. Effect of preservatives on the quality of Ranunculus asiaticus cut flower. Agricultural Science and

Technology, 15(8): 1328-1330.

hortikultura.pertanian.go.id. 2018. Diakses pada Kamis, 20 Agustus 2020.

https://wartakota.tribunnews.com. 2019. Diakses pada Senin, 24 Agustus 2020.

Page 27: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

75

Glosarium

Florikultura : Istilah dari ilmu yang mempelajari tanaman hias, merupakan bagian dari bidang ilmu hortikultura

Bunga potong : Bagian dari jenis-jenis florikultura yaitu, organ bunga beserta tangkai dan sedikit daun yang dimanfaatkan sebagai unsur estetika dan dekoratif

Bahan pengawet : Senyawa kimia baik alami atau sintetis dimanfaatkan dengan tujuan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kualitas bunga potong

Formula pengawet : Bentuk sediaan bahan pengawet yang sudah teruji efektivitasnya

Formulasi : Upaya membuat atau meracik bahan pengawet dalam suatu bentuk sediaan, terdiri atas beberapa senyawa kimia (alami atau sintetis)

Sukrosa, Fruktosa, Glukosa : Nama dari jenis-jenis senyawa karbohidrat sederhana, golongan monosakarida

Katalis : Senyawa kimia yang mampu menurunkan atau meningkatkan pH larutan perendam bunga potong

Page 28: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

76 Formula Pengawet Bunga Potong

Antietilen : Senyawa kimia yang mampu mengacaukan atau menghambat sintesis dan mekanisme kerja etilen

Antimikroba : Senyawa kimia yang berperan menghambat daya tumbuh kembang atau aktivitas mikroba

Sediaan padat : Bentuk formula padat atau solida dari bahan pengawet

Sediaan cair : Bentuk formula cair, dapat berupa larutan, suspensi atau emulsi

Senesen : Istilah untuk organ panen ketika memasuki fase pematangan atau penuaan jaringan

Transpirasi : Proses penguapan air melalui jaringan stomata atau lenti sel dari organ panen

Respirasi : Proses katabolisme (perobakan senyawa kompleks) yang masih berlangsung pada organ pascapanen

Klimakterik : Jenis kegiatan respirasi pada organ panen, hingga mencapai puncak respirasi tertinggi

Non klimakterik : Jenis kegiatan respirasi pada organ panen, dengan tidak ada puncak respirasi tertinggi

QR : Kuosien respirasi, rasio nilai O2 yang digunakan dengan CO2 yang dihasilkan

Q10 : Peningkatan laju respirasi setiap kenaikan suhu 10oC

AOA : Asam amino oksi asetat

AVG : Asam amonia oksi glisin

ACC : Asam amino siklopropen (senyawa akhir sebelum etilen disintesis)

BAP : Benzil amino purin

CFU : colony forming unit (satuan pembentuk koloni)

Page 29: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

77Glosarium

Hsp : Hari setelah perlakuan

STS : Senyawa kompleks asam perak tiosulfat

Kms : Karboksi metil selulosa (jenis bahan penyuspensi) untuk mengentalkan formula pengawet sediaan cair

Hidrator : Senyawa organik yang mampu menjaga keseimbangan osmotik di dalam dan di luar sel

Serapan air : Kemampuan dasar tangkai bunga menyerap air dan senyawa terlarut di dalam larutan perendam

Linarut : Senyawa aktif dalam larutan perendam yang mampu diabsorpsi oleh dasar tangkai bunga

Embolisme : Peristiwa terbentuknya gelembung udara pada ruang dasar tangkai bunga sehingga memberi peluang masuknya mikroba

Iridians fotosintat : Fluktuasi atau besaran cahaya yang mampu diserap oleh tanaman untuk melaksanakan kegiatan fotosintesis

Controlled Atmosphere (CA) : Kondisi ruang simpan organ panen dalam ruang mikro terkontrol terutama suhu, kadar gas CO2 dan atau gas O2

Page 30: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id
Page 31: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

79

Riwayat Hidup

Farida lriani

Adalah tenaga pengajar tetap pada Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Insan Cendekia Mandiri d/h Universitas Bandung Raya, kota Bandung, provinsi Jawa Barat, yaitu salah satu PTS yang termasuk dalam jajaran wilayah LLDikti4 Jabar-Banten.

Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 6 Desember 1962. Menyelesaikan pendidikan S1 tahun 1986 pada Program Studi Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

Menyelesaikan pendidikan S2 tahun 1993 pada Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran bidang kajian Ilmu Tanaman, dengan topik penelitian tesis: tanaman florikultura.

Menyelesaikan pendidikan S3 tahun 2005 pada Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran bidang Ilmu Pertanian, dengan topik penelitian desertasi: pascapanen tanaman florikultura.

Penulis telah menulis buku ajar dan bookchapter atas hasil penelitian yang dipublikasi secara nasional dengan judul sebagai berikut:

1. Fisiologi Pascapanen untuk Tanaman Hortikultura: Juni 2020. ISBN: 978-623-02-1200-0

2. Respon Masyarakat Pendalungan terhadap Penyediaan Tanaman Lansekap Koridor Jalan Tol Trans Jawa (dalam bookchapter Kearifan Lokal Bumi Indonesia): Februari 2020. ISBN: 978-623-02-0662-7

Page 32: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

80 Formula Pengawet Bunga Potong

3. Rumah Taman (dalam bookchapter Rumah Kita Dosen Indonesia): Januari 2020. ISBN: 978-623-02-0536-1

4. Hikmah dibalik Musibah (dalam bookchapter Curhat Covid-19 di Negeriku): Agustus 2020. ISBN: 978-623-02-1437-0

Daftar Publikasi Artikel dalam Jurnal Nasional lima tahun terakhir:

1. Zodia (Evodia suaveolens), Pesona, Budidaya, dan Manfaatnya. J.Composite, Fak. Pertanian Univ.Bandung Raya. Vol.1 no.1 tahun 2016. P-ISSN: 9548-2089

2. Merancang Taman Rumah Tinggal dengan Jenis Tanaman Pengusir Nyamuk. J. of Agroscience, Fakultas Sains Terapan Univ. Suryakancana Vol.7 no.2 tahun 2017. P-ISSN: 1979-4661

3. Implementasi Nilai Inovator KejarAURORA bagi Anak-Anak Pra Sejahtera. J. Pengabdian kepada Masyarakat, LPPM Univ. Islam Nusantara Vol. 7 no.1 tahun 2017. P-ISSN: 2088-6977 E-ISSN: 2584-1487

4. Respon Pertumbuhan Setek Cincau yang Direndam dalam Air Kelapa. J.Agroecotania, Fak. Pertanian Universitas Jambi. Vol 2 no.2 tahun 2019. P-ISSN: 2621-2846 E-ISSN: 2621-2854

5. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung Darat pada Media Tanam Kascing dengan Takaran yang Berbeda. J. Agroekoteknologi, Fak. Pertanian Univ. Sultan Ageng Tirtayasa. Vol. 11 no. 2 tahun 2019. E-ISSN: 2548-7108 P-ISSN: 2085-7985

Daftar Publikasi Artikel Konferensi (Prosiding ilmiah) selama lima tahun terakhir:

1. Pertumbuhan Tanaman Padi Varietas Cirata di Persemaian yang Diinokulasi dengan Cendawan Mikoriza. Prosiding Nasional Kemandirian Pangan, Fakultas Sains Terapan Univ. Suryakancana. April 2018. ISBN: 978- 602-52284-0-7

2. Respon Orangtua Pra Sejahtera terhadap Penambahan Program Pendidikan Anak pada KejarAURORA. Prosiding Nasional PkM-CSR, Univ. Multimedia. Maret 2020. e-ISSN: 2655-3570

3. Diversity and Phytochemistry Analysis in Zodia Plants Organs (Evodia

suaveolens). Prosiding Internasional: IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, IOP Publishing Ltd. April 2020. http://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/458/1/012019/p

Page 33: Formula Pengawet Bunga Potong - omp.unsyiahpress.id

[email protected]@unsyiah.ac.id

Diterbitkan olehPercetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESSJln. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1,Kopelma DarussalamTelp. 0651-812221email:

https://unsyiahpress.unsyiah.ac.id ISBN 978-623-264-236-2 (PDF)

ISBN 978-623-264-235-5

Permintaan bunga potong terus meningkat dari tahun ke tahun, baik pada skala domestik maupun internasional. Meningkatnya kebutuhan konsumen akan bunga potong seiring dengan meningkatnya gaya hidup, peradaban, pendapatan, dan pengetahuan tentang manfaat bunga potong ditinjau dari aspek estetika, aspek kesehatan, dan aspek lingkungan. Umumnya konsumen menghendaki bunga potong dengan umur peragaan yang relatif panjang, warna yang tetap cerah, dan diameter bunga yang lebar. Kondisi umur peragaan bunga potong yang hampir seragam, sangat dibutuhkan terutama jika bunga potong itu akan dipadupadankan dalam suatu rangkaian dekoratif.

Hasil-hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa formula pengawet bunga potong dapat disusun atas beberapa jenis senyawa karbohidrat sederhana, senyawa antimikroba, senyawa antietilen, senyawa yang mampu berperan sebagai katalis, dan senyawa pengatur tumbuh. Penambahan senyawa sukrosa, glukosa, dan fruktosa akan bekerja sebagai sumber energi setelah bunga dipanen. Senyawa yang bersifat asam, misalnya HCl, NaCl, NaOCl, dan HQS selain berperan sebagai senyawa antimikroba, sekaligus mampu berperan sebagai senyawa katalis akibat daya aktivitasnya dalam melepas unsur hidrogen. Senyawa AVG, STS, dan AOA adalah jenis-jenis senyawa yang dapat menghambat sintesis atau mengacaukan mekanisme kerja senyawa etilen sehingga menunda proses senesen bunga potong.

Aplikasi formula pengawet bunga potong yang diformulasi atas beberapa senyawa kimia, baik dari jenis sintetik atau alami adalah efektif untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas bunga potong. Bagaimana memformulasi senyawa-senyawa kimia penyusun menjadi formula pengawet bunga potong yang efektif, dibicarakan dalam buku monograf ini.