elektrokimia sel dan ph sensor
DESCRIPTION
Makalah ini menjelaskan tentang Sel Elektrokimia dan Sensor PH.TRANSCRIPT
LAPORAN TUGAS TRANDUSER
SENSOR PH DAN SEL ELEKTROKIMIA
Dosen: Dr. Muhammad Rivai, ST., MT.
Oleh :
Karisma Trinanda Putra
NRP. 2212 204 013
PROGRAM PASCA SARJANA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BIDANG STUDI ELEKTRONIKA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2012
1. SENSOR PH (DERAJAT KEASAMAN)
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi
antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan yang
terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif.
Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan
dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda
pembanding.
Gambar 1. Penampang Sensor PH
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh dan tersambung dengan gelembung kaca yang
tipis. Di dalamnnya terdapat larutan KCl yang buffer ph 7. Elektroda perak yang ujungnya
merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan ke dalam larutan tersebut. Untuk meminimalisir
pengaruh elektrik yang tidak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas
pelindung yang biasanya terdapat di bagian dalam elektroda gelas. Pada kebanyakan pH meter
modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature, yakni suatu alat untuk mengkoreksi
pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan elektroda gelas sudah disusun dalam
satu kesatuan.
Contoh Aplikasi dari sensor pH adalah jurnal yang berjudul ”Pengukur Suhu dan pH Air
Tambak Terintegrasi dengan Data Logger”. Alat ini dirancang untuk ditempatkan terus
menerus di lapangan. Pengukur suhu menggunakan sensor LM35, pengukur pH
menggunakan sensor pH meter Hanna Instrument, masing-masing mempunyai resolusi
pengukuran 1oC dan 0,1. Unit data logger menggunakan komponen mikrokontroller ATMega
8535 dengan transfer data ke PC menggunakan USB.
Gambar 2. Bagan Sistem Pengukur Suhu dan pH Air Tambak Terintegrasi dengan Data Logger
Dengan menggunakan EEPROM eksternal yang memiliki kapasitas 8K byte, alat ini mampu
me nyimpan data hasil pengukuran sensor-sensor, data waktu dan tanggal pengukuran sampai
8192 data. Dengan jumlah data sebanyak ini, maka dengan pengaturan penyimpanan data
dengan selang waktu setiap 15 menit dalam satu hari, memori akan penuh kurang lebih
setelah 7 hari. Dengan pengaturan penyimpanan data dengan selang waktu setiap 30 menit
dalam satu hari, memori akan penuh kurang lebih setelah 14 hari. Dengan pengaturan
penyimpanan data dengan selang waktu setiap 1 jam dalam satu hari, memori akan penuh
kurang lebih setelah 28 hari.
2. SEL ELEKTROKIMIA
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Elemen yang
digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki.
Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis.
2.1. Sel Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Komponenyang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam
halida atau leburan oksida. Kombinasi antara larutan elektrolit dan elektrode menghasilkan tiga
kategori penting elektrolisis, yaitu:
Elektrolisis larutan dengan elektrode inert
Elektrolisis larutan dengan elektrode aktif
Elektrolisis leburan dengan elektrode inert
Pada elektrolisis, katode merupakan kutub negatif dan anode merupakan kutub positif. Pada
katode akan terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi.
Contoh sel elektrolisis ini adalah elektrolisis lelehan garam NaCl. Pada proses elektrolisis lelehan,
kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di anoda. Sebagai contoh, berikut ini
adalah reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl (yang dikenal dengan istilah sel Downs).
Gambar 3. Penampang Sel Downs
Katoda (-) : 2 Na+(l) + 2 e- ——> 2 Na(s)
Anoda (+) : 2 Cl-(l) Cl2(g) + 2 e-
Reaksi sel : 2 Na+(l) + 2 Cl-(l) ——> 2 Na(s) + Cl2(g)
Salah satu aplikasi sel elektrolisis adalah pada proses yang disebut penyepuhan. Dalam proses
penyepuhan, logam yang lebih mahal dilapiskan (diendapkan sebagai lapisan tipis) pada
permukaan logam yang lebih murah dengan cara elektrolisis. Baterai umumnya digunakan sebagai
sumber listrik selama proses penyepuhan berlangsung. Logam yang ingin disepuh berfungsi
sebagai katoda dan lempeng perak (logam pelapis) yang merupakan logam penyepuh berfungsi
sebagai anoda. Larutan elektrolit yang digunakan harus mengandung spesi ion logam yang sama
dengan logam penyepuh (dalam hal ini, ion perak). Pada proses elektrolisis, lempeng perak di
anoda akan teroksidasi dan larut menjadi ion perak. Ion perak tersebut kemudian akan diendapkan
sebagai lapisan tipis pada permukaan katoda. Metode ini relatif mudah dan tanpa biaya yang
mahal, sehingga banyak digunakan pada industri perabot rumah tangga dan peralatan dapur.
2.2. Sel Volta / Sel Galvani
Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan
terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. reaksi redoks spontan yang dapat
mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro
Guiseppe Volta. Sel Volta adalah rangkaian sel yang dapat menghasilkan arus listrik. Dalam sel
tersebut terjadi perubahan dari reaksi redoks menghasilkan arus listrik.
Gambar 4. Penampang Sel Volta
Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda (electrode
negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda (electrode positif). Sel
galvani terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. voltmeter, untuk menentukan besarnya potensial sel.
2. jembatan garam (salt bridge), untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada larutan.
3. anoda, elektroda negatif, tempat terjadinya reaksi oksidasi. pada gambar, yang bertindak
sebagai anoda adalah elektroda Zn/seng (zink electrode).
4. katoda, elektroda positif, tempat terjadinya reaksi reduksi. pada gambar, yang bertindak
sebagai katoda adalah elektroda Cu/tembaga (copper electrode).
Pada anoda, logam Zn melepaskan elektron dan menjadi Zn2+ yang larut.
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Pada katoda, ion Cu2+ menangkap elektron dan mengendap menjadi logam Cu.
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
hal ini dapat diketahui dari berkurangnya massa logam Zn setelah reaksi, sedangkan massa
logam Cu bertambah. Reaksi total yang terjadi pada sel galvani adalah :
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Adapun beberapa jenis sel volta yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari – hari :
2.2.1. Sel Kering (Sel Leclanche)
Gambar 5. Penampang Sel Volta
Dikenal sebagai batu baterai. Terdiri dari katode yang berasal dari karbon(grafit) dan anode
logam zink. Elektrolit yang dipakai berupa pasta campuran MnO2, serbuk karbon dan NH4Cl.
Persamaan reaksinya :
Katode : 2MnO2 + 2H+ + 2e ” Mn2O3 + H2O
Anode : Zn ” Zn2+ + 2e
Reaksi sel : 2MnO2 + 2H+ + Zn ” Mn2O3 + H2O + Zn2
2.2.2. Sel Aki
Gambar 6. Penampang Sel Aki
Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat berfungsi penyimpan listrik dan pada
setiap saat dapat dikeluarkan . Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan katodenya terbuat
dari logam timbal yang dilapisi PbO2. Reaksi penggunaan aki :
Anode : Pb + SO4 2- ” PbSO4 + 2e
Katode : PbO2 + SO42-+ 4H++ 2e ” PbSO4 + 2H2O
Reaksi sel : Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+ ” 2PbSO4 + 2H2O
Reaksi Pengisian aki :
2PbSO4 + 2H2O ” Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+
2.2.3. Sel Perak Oksida
Gambar 7. Penampang Sel Perak Oksida
Sel ini banyak digunakan untuk alroji, kalkulator dan alat elektronik.
Reaksi yang terjadi :
Anoda : Zn(s) + 2OH-(l) ” Zn(OH)2(s) + 2e
Katoda : Ag2O(s) + H2O(l) + 2e ” 2Ag(s) + 2OH-(aq)
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) ” Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)
Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,34 V
2.2.4. Sel Nikel Cadmium (NiCad)
Gambar 8. Penampang Sel NiCad
Sel NiCad merupakan sel kering yang dapat diisi kembali (rechargable). Anodenya terbuat dari
Cd dan katodenya berupa Ni2O3 (pasta). Beda potensial yang dihasilkan sebesar 1,29 V.
Reaksinya dapat balik :
NiO(OH).xH2O + Cd + 2H2O → 2Ni(OH)2.yH2O + Cd(OH)2
2.2.5. Sel Bahan Bakar
Gambar 9. Penampang Sel Bahan Bakar
Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi – pereaksinya (oksigen dan hidrogen)
dialirkan secara kontinyu ke dalam elektrode berpori. Sel ini terdiri atas anode dari nikel,
katode dari nikel oksida dan elektrolit KOH.
Reaksi yang terjadi :
Anode : 2H2(g) + 4OH-(aq) → 4H2O(l) + 4e
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2 → 2H2O(l)
Contoh Aplikasi Elektrokimia
Adapun contoh penerapan elektrokimia termuat dalam jurnal yang berjudul ”Pengembangan
Instrumen Pengkarakterisasi Sensor Elektrokimia Menggunakan Metode Voltametri Siklik”.
Instrumen ini terdiri atas sensor elektrokimia dan pengkondisi sinyal. Pengolahan dan
penganalisaan data hasil pengukuran dilakukan oleh sistem akuisisi data Labjack U12 (DAQ)
dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Program Visual Basic 6.0 mengontrol
pengambilan data oleh DAQ serta memilih penguatan programmable gain amplifier yang sesuai
agar sinyal yang diterima sistem akuisisi data menjadi lebih optimal. Data-data yang terbaca
disimpan dalam database kemudian divisualisasikan berupa grafik voltamogram dan tabel data
pengukuran. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian DAQ, pengkondisi
sinyal dan instrumentasi keseluruhan. Prototip instrumen ini diujikan pada elektroda karbon pasta
yang dimodifikasi dengan 18-Crown-6 dengan larutan Pb2+ 10-4 M. Didapatkan hasil
pengukuran arus dengan range -60A - 70A pada daerah scan tegangan antara -1,4 Volt - 0,4
Volt dari kurva voltamogram. Hasil yang didapat kemudian dikomparasi dengan instrumen alat
potensiostat komersial.
Gambar 10. Bagan Sistem Pengembangan Instrumen Pengkarakterisasi Sensor Elektrokimia
Menggunakan Metode Voltametri Siklik
LAMPIRAN
JURNAL 1. Pengukur Suhu dan pH Air Tambak Terintegrasi dengan Data Logger
JURNAL 2. Pengembangan Instrumen Pengkarakterisasi Sensor Elektrokimia Menggunakan
Metode Voltametri Siklik