perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pembelajaran kimia … · 2013-07-22 · kelas xi semester...

130
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA (Studi Kasus Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Elektrokimia pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama : Kimia Oleh ABNI SUSANTI NIM S831002001 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: truonganh

Post on 10-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN TUGAS

DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN

KREATIVITAS SISWA

(Studi Kasus Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Elektrokimia pada Siswa

Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten

Tahun Pelajaran 2010/2011)

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains

Minat Utama : Kimia

Oleh

ABNI SUSANTI

NIM S831002001

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN TUGAS

DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN

KREATIVITAS SISWA

(Studi Kasus Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Elektrokimia pada Kelas XI

Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten

Tahun Pelajaran 2010/2011)

Disusun oleh :

ABNI SUSANTI NIM S831002001

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada tanggal………………………….

Dosen Pembimbing:

Jabatan Nama Tanda Tangan

Pembimbing I Prof. Dr. H. Ashadi ………………… NIP. 19510102 197501 1001 Pembimbing II Prof. Dr. H Widha Sunarno, M.Pd. ……………….... NIP. 19520116 198003 1001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Sains

Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. NIP 19520116 198003 1 001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN

TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA

(Studi Kasus Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Elektrokimia pada Kelas XI

Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten

Tahun Pelajaran 2010/2011)

Disusun oleh :

ABNI SUSANTI NIM S831002001

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal………………………….

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Dra. Soeparmi, M.A., Ph.D. .......................

Sekretaris : Dr. M. Masykuri, M.Si. .......................

Anggota 1: Prof. Dr. H. Ashadi .......................

Anggota 2: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. .......................

Surakarta,..............................

Mengetahui Ketua Program Studi Pend. Sains

Direktur PPs UNS

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. NIP 195708201985031004 NIP 195201161980031001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : ABNI SUSANTI

NIM : S 831002001

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Pembelajaran Kimia

Dengan Menggunakan Pendekatan CTL Melalui Metode Eksperimen dan

Pemberian Tugas Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi dan Kreativitas Siswa

(Studi Kasus Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Elektrokimia Kelas XI

Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011) adalah betul-

betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan merupakan hasil karya saya dalam

tesis ini diberi citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sangsi akademis berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Juli 2011

Yang membuat pernyataan

Abni Susanti

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

”Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang telaksana”

Amsal 19:21

”Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan”

Amsal 1:7

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa hormat dan penuh cinta kasih kupersembahkan karya kecilku ini

untuk:

Yesus Kristus sumber kehidupanku,

Bapak, Ibu, mbak Nova, dan si kembar Mateas dan Mateus yang selama ini selalu

menyayangiku, mendoakanku, dan menunggu keberhasilanku,

Eri Prabowo, si gembul yang tulus menyayangiku,

Almamaterku, Nusa, Bangsa, dan Negara

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan petunjuk, kemudahan dan karunia sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul Pembelajaran Kimia dengan

Menggunakan Pendekatan CTL Melalui Metode Eksperimen dan Pemberian

Tugas Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kreativitas Siswa (Studi Kasus

Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Elektrokimia pada Siswa Kelas XI Semesterr

Genap SMK Kristen 1 Klaten Tahun Ajaran 2010/2011)

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan proposal tesis ini. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya

kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya,

disampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D. selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang telah memberikan bantuan berupa

sarana, fasilitas dan kelancaran dalam menempuh pendidikan program

pascasarjana.

2. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan arahan selama penulis menyelesaikan pendidikan.

3. Prof. Dr. H. Ashadi selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan petunjuk dalam menyelesaikan proposal tesis penelitian ini.

4. Segenap dosen Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan pendalaman ilmu kepada penulis.

5. Semua karyawan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan bantuan demi kelancaran tugas-tugas penulis.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Drs. Sugeng Prasetyo selaku Kepala SMK Kristen 1 Klaten yang telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

7. Br. Leonardus Paryoto, S.T. selaku Kepala SMK Leonardo Klaten yang telah

memberi kesempatan penulis untuk mengadakan try out penelitian.

8. Bapak, Ibu serta kakak dan adik tersayang yang senantiasa mendoakan yang

terbaik serta memberikan kasih sayang, nasehat dan dorongan serta semangat

bagi penulis dalam menyelesaikan tesis.

9. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Sains Kimia Program Pascasarjana atas

kerja sama dan kekompakannya.

10. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Karya ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan dalam penelitian ini. Akhirnya,

semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya

pendidikan kimia.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL.......................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………….... iii

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………… iv

MOTTO…………………………………………………………….. v

PERSEMBAHAN………………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR........................................................................ vii

DAFTAR ISI....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR.......................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... xiv

ABSTRAK.......................................................................................... xv

ABSTRACT…………………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................... 1

B. Identifikasi Masalah................................................. 4

C. Pembatasan Masalah…............................................ 5

D. Perumusan Masalah................................................. 6

E. Tujuan Penelitian..................................................... 7

F. Manfaat Penelitian................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI...................................................... 9

A. Landasan Teori......................................................... 9

1. Pengertian Belajar............................................... 9

2. Teori Belajar....................................................... 11

3. Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning............................................................. 20

4. Metode Pembelajaran (Eksperimen)…….......... 29

5. Metode Pembelajaran (Pemberian Tugas)……. 31

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

6. Motivasi Berprestasi………………………………. 33

7. Kreativitas................................................................ 35

8. Prestasi Belajar......................................................... 38

9. Materi Elektrokimia.................................................. 42

B. Penelitian yang Relevan…………………………......... 49

C. Kerangka Berpikir.......................................................... 51

D. Hipotesis…………........................................................ 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................... 61

A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................ 61

B. Metode Penelitian........................................................... 62

C. Populasi dan Sampel....................................................... 63

D. Variabel Penelitian.......................................................... 64

E. Instrumen Penelitian....................................................... 64

F. Teknik Pengumpulan Data............................................. 65

G. Uji Coba Instrumen Penelitian........................................ 65

H. Teknik Analisis Data…………………………………. 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………... 76

A. Deskripsi Data................................................................ 76

B. Uji Prasyarat Analisis..................................................... 83

C. Pengujian Hipotesis........................................................ 85

D. Pembahasan Hasil Penelitian......................................... 94

E. Keterbatasan Peneliti...................................................... 108

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN…………….. 109

A. Kesimpulan..................................................................... 109

B. Implikasi......................................................................... 110

C. Saran.............................................................................. 111

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 114

LAMPIRAN.............................................................................................. 117

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Perbedaan Pendekatan CTL dengan Konvensional 28

Tabel 3.1 : Alokasi Waktu Penelitian....................................... 61

Tabel 3.2 : Perlakuan penelitian……………………................ 62

Tabel 3.3 : Hasil Kesimpulan Validitas Soal Angket

Kreativitas………………………………………… 66

Tabel 3.4 : Hasil Kesimpulan Validitas Soal Angket Motivasi

Berprestasi………………………......................... 67

Tabel 3.5 : Hasil Kesimpulan Validitas Soal Tes Prestasi

Kognitif…………………………………………. 67

Tabel 3.6 : Hasil Kesimpulan Validitas Soal Angket Afektif.. 68

Tabel 3.7 : Hasil Kesimpulan Hasil Reabilitas………………. 69

Tabel 3.8 : Indeks Kesukaran …….......................................... 70

Tabel 3.9 : Kesimpulan Daya Beda Soal.................................. 71

Tabel 4.1 : Deskripsi Data Motivasi Berprestasi Siswa.......... 76

Tabel 4.2 : Deskripsi Data Kreativitas Siswa……………….. 77

Tabel 4.3 : Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa Aspek

Kognitif’…………………………….................... 78

Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif

Metode Eksperimen……………………………… 79

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif

Metode Pemberian Tugas……………………….. 79

Tabel 4.6 : Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa aspek

Afektif ………………………………………….. 81

Tabel 4.7 : Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa aspek

Psikomotor…………………………………….. 82

Tabel 4.8 : Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Masing-

Masing Kelompok……………………………... 83

Tabel 4.9 : Hasil Uji Perhitungan Uji Homogenitas Prestasi 84

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Belajar…………………………........................

Tabel 4.10 Hasil GLM Untuk Prestasi Belajar Ditinjau Dari

Metode, Motivasi Berprestasi, dan Kreativitas…... 86

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Rangkaian Sel Volta……..……….…...................................... 45

Gambar 4.1 Distribusi Prestasi Belajar Kelas metode Eksperimen..………………………………………………….

80

Gambar 4.2 Distribusi Prestasi Belajar Kelas metodePemberian Tugas 81

Gambar 4.3 Hasil uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap

Prestasi Belajar Kognitif…………………………………….. 89

Gambar 4.4 Hasil uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap

Prestasi Belajar Afektif…………………………………….... 89

Gambar 4.5 Hasil uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap

Prestasi Belajar Psikomotor……………………………….… 90

Gambar 4.6 Hasil uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap

Prestasi Belajar Kognitif…………………………….………. 91

Gambar 4.7 Hasil uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap

Prestasi Belajar Psikomotor………………………….……… 91

Gambar 4.8 Hasil uji Lanjut Anava Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar

Kognitif………………..…………………………………….. 92

Gambar 4.9 Hasil uji Lanjut Anava KreativitasTerhadap Prestasi Belajar

Afektif………………………………………………………. 93

Gambar 4.10 Interaksi Antara Motivasi Berprestasi Tinggi dan Rendah 94

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 : Silabus.............................................................................. 118

Lampiran 2 : RPP Metode Eksperimen………………………..……… 119

Lampiran 3 : RPP Metode Pemberian Tugas……...…………..……… 131

Lampiran 4 : LKS Metode Eksperimen……..........…………………... 143

Lampiran 5 : LKS Metode Pemberian Tugas....………………………. 158

Lampiran 6 : Kisi-Kisi Angket Kreativitas…………….……………… 172

Lampiran 7 : Instrumen Pengukuran Kreativitas Siswa......................... 173

Lampiran 8 : Kisi-kisi Angket Motivasi Berprestasi.............................. 177

Lampiran 9 : Instrumen Pengukuran Motivasi Berprestasi Siswa......... 178

Lampiran 10 : Kisi-Kisi Soal Presttasi Hasil Belajar Kognitif................. 182

Lampiran 11 : Soal Prestasi Belajar Kognitif…………………………... 185

Lampiran 12 : Kisi-Kisi Instrumen Afektif……………………………. 189

Lampiran 13 : Instrument Penilaian Afektif……………………………. 190

Lampiran 14 : Penilaian Aspek Psikomotor……………………………. 195

Lampiran 15 : Lembar Jawab…………………………………………... 196

Lampiran 16 : Analisis Hasil Validitas dan Reabilitas Angket Motivasi Berprestasi…………………………………………........

200

Lampiran 17 : Analisis Hasil Validitas dan Reabilitas Angket Kreativitas………………………………………………

202

Lampiran 18 : Analisis Hasil Validitas dan Reabilitas Angket Afektif…. 204

Lampiran 19 : Analisis Hasil Validitas, Reabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran Tes Kognitif…………………………

207

Lampiran 20 : Data Kelompok yang Menggunakan CTL Metode Eksperimen……………………………………………….

210

Lampiran 21 : Data Kelompok yang Menggunakan CTL Metode Pemberian Tugas…...…………………………………….

211

Lampiran 22 : Deskripsi Data…………………………………………… 212

Lampiran 23 : Uji Homogenitas dan Reabilitas…………………………. 213

Lampiran 24 : Uji Lanjut Anava………………………………………… 214

Lampiran 25 : Histogram Data Masing-Masing Kelompok……………... 216

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRAK

Abni Susanti, S831002001 “PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA (Studi Kasus Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Elektrokimia Pada Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011)”. Pembimbing I: Prof. Dr. H. Ashadi. Pembimbing II: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. Tesis, Surakarta: Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Juli 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh penggunaan pendekatan CTL dengan metode eksperimen dan pemberian tugas terhadapprestasi belajar siswa, (2) pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa (3) pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa (4) interaksi antara pendekatan CTL melalui metode eksperimen dan pemberian tugas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa, (5) interaksi antara pendekatan CTL melalui metode eksperimen dan pemberian tugas dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa (6) interaksi antara motivasi berprestasi dan kreativitas siswa siswa terhadap prestasi belajar siswa, (7) interaksi antara metode pembelajaran (eksperimen dan pemberian tugas), motivasi berprestasi, kreativitas, terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasinya siswa kelas XI SMK Kristen 1 Klaten tahun pelajaran 2010/2011, sebanyak 8 kelas. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 2 kelas. Teknik pengumpulan data prestasi belajar kognitif menggunakan metode tes, sedangkan motivasi berprestasi, kreativitas, dan prestasi belajar afektif menggunakan metode angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) ada pengaruh penerapan pendekatan CTL melalui metode eksperimen dan pemberian tugas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Prestasi belajar kognitif materi elektrokimia dengan metode pemberian tugas lebih baik dari pada eksperimen, tetapi prestasi afektif dan psikomotor siswa dengan metode eksperimen lebih baik dari pada pemberian tugas, (2) ada pengaruh kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa, prestasi kognitif materi elektrokimia siswa dengan kreativitas tinggi lebih baik dari pada siswa dengan kreativitas rendah rendah, tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi psikomotor siswa. (3) ada pengaruh motivasi berprestasi belajar siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif dan psikomotor siswa, prestasi kognitif dan psikomotor materi elektrokimia siswa dengan motivasi berprestasi belajar tinggi lebih baik dari pada siswa dengan motivasi berprestasi rendah, tetapi tidak ada pengaruh terhadap prestasi belajar afektif (4) tidak ada interaksi antara pendekatan CTL melalui metode eksperimen dan pemberian tugas dengan kreativitas terhadap prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. (5) ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi beprestasi siswa terhadap

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

prestasi kognitif siswa, tetapi tidak ada interaksi pada prestasi afektif dan psikomotor siswa. (6) tidak ada interaksi antara kreativitas dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. (7) tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, kreativitas dan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Kata kunci : Pendekatan CTL, Eksperimen, Pemberian Tugas, Kreativitas, Motivasi Berprestasi, Elektrokimia, Prestasi Kognitif, Prestasi Afektif, Prestasi Psikomotor.

ABSTRACT Abni Susanti, S831002001 “CHEMISTRY LEARNING USING CTL THROUGH EXPERIMENT AND ASSIGNMENT METHODS OVERVIEWED FROM STUDENT’S ACHIEVEMENT MOTIVATION AND CREATIVITY (A Case Study of Chemistry Learning on Electrochemistry For Students in Grade XI, SMK Kristen 1 Klaten, Academic Year 2010/2011)”. Advisor I: Prof. Dr. H. Ashadi, Advisor II: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd,. Thesis, Surakarta: Science Education Program of Post Graduate, Sebelas Maret University, July 2011.

The objectives of this research were to know: (1) the effect of the use of CTL through experiment and an assignment methods toward student’s achievement, (2) the effect of student’s achievement motivation toward student’s achievement, (3) the effect of student’s creativity toward student’s achievements. (4) the interaction between learning method and achievement motivation toward student’s achievements, (5) the interaction between learning method and student’s creativity toward student’s achievements, (6) the interaction between student’s achievement motivation and creativity toward student’s achievements, (7) the interaction between learning method, student’s achievement motivation and their creativity toward student’s achievements.

This research used experimental method. The population was all students of grade XI, SMK Kristen 1 Klaten academic year 2010/2011, consisted of 8 classes. The sample was taken using cluster random sampling consisted of two classes. The data was collected using test for cognitive student achievement and questioners for student’s achievement motivation, creativity and affective student achievement and observation sheet for psychomotoricic student achievement. The data was analyzed using Anova with 2x2x2 factorial design. . .

The conclusion were: (1) there was an effect of learning method toward cognitive, affective and psychomotoricic achievement. The cognitive achievment who learnt by an assignment is higher than experiment, but for affective and psychomotoricic was higher for experiment. (2) there was an effect of student creativity toward cognitive and affective achievement, the cognitive and affective achievment was higher for student who had high creativity, but for psychomotoric achievement was higher for low creativity. (3) there was an effect of student’s achievement motivation toward cognitive and psychomotoric achievements, the cognitive and psychomotoric achievments was higher for student who had high achievement motivation, but for affective achievement was higher for low achievement motivation. (4) there was not any interaction between

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

learning method with creativity , (5) there was an interaction between learning method and student’s achievement motivation toward cognitive achievement, but not for affective and psychomotoric achievments, (6) there was not any interaction between student’s creativity and achievement motivation toward cognitive, affective, and psychomotoric achievements, (7) there was not any interaction between learning method with student’s creativity and achievement motivation, toward cognitive, affective, and psychomotoric achievments.

Keywords: CTL, Experiment, An assignment, Creativity, Achievement Motivation, Electrochemistry, Cognitive Achievement, Affective achievement, Psychomotoric Achievement.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Masalah pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan sumber

daya manusia. Pada hakekatnya, pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang

hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia

berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan

sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Oleh sebab itu pendidikan

merupakan usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Dengan

demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia

yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang

luhur dan moral yang baik.

Dalam penyampaikan materi, guru dituntut untuk lebih professional,

terutama dalam hal menggunakan pendekatan dalam pembelajaran untuk

membuat pembelajaran lebih menarik. Dalam hal ini guru dituntut untuk

menguasai berbagai macam bentuk metode pembelajaran yang lebih variatif yang

bisa digunakan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan pokok bahasan

tertentu, sehingga suasana belajar akan lebih berbeda.

Metode dapat digunakan untuk mengarahkan kegiatan siswa ke arah

tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu sebaiknya guru harus menguasai

beberapa metode mengajar untuk melaksanakan proses belajar mengajar dan siap

sewaktu-waktu untuk digunakan mencapai suatu tujuan tertentu. Sampai sekarang

ini pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru

sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga ceramah akan menjadi pilihan

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

utama dalam menentukan strategi belajar. Banyak siswa mampu menyajikan

tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada

kenyataannya mereka tidak dapat memahaminya. Banyak guru, ketika pengajaran

konsep hanya berpusat pada kemampuan berfikir tingkat rendah, mengingat dan

menghafal, bukan melengkapinya dengan kemampuan pengembangan

kemampuan berfikir tingkat tinggi, dan ketika menghadapi fakta-fakta,

pengajarannya cenderung menyuruh siswa untuk menghafalkannya. Juga metode

ceramah yang dominan banyak di sekolah cenderung membuat para siswa belajar

konsep-konsep secara abstrak, belajar konsep-konsep tanpa melalui proses

penggunaan konsep-konsep tersebut, atau belajar konsep-konsep tanpa mengalami

atau mengamati acuan konkrit konsep-konsep.

Di SMK Kristen 1 Klaten berdasarkan hasil observasi dengan wawancara

dengan seorang guru kimia, ibu Siwi Aryanti, S.T. bahwa belum pernah diadakan

penelitian tentang penelitian tentang suatu metode tertentu, dengan metode yang

monoton tersebut membuat hasil prestasi belajar yang diperolehpun juga tidak

semua memenuhi standar KKM. Karena selama ini belajar yang dilakukan

cenderung bersifat menerima pengetahuan, bukan membangun sendiri

pengetahuan. Untuk itu perlu suatu pendekatan belajar yang memberdayakan

siswa, salah satunya adalah pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

CTL merupakan topik yang sering dibicarakan belakangan ini, sayangnya,

banyak perdebatan yang mengelilinginya: perdebatan yang timbul dari

kesalahpahaman. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual telah dengan keliru

dianggap sebagai strategi yang mengharuskan siswa untuk melapor ke tempat

kerja yang hanya melatih mereka untuk melakukan pekerjaan yang terbatas. Itu

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

semua tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Mengaitkan pembelajaran

dengan kehidupan seseorang membuat proses belajar lebih hidup dan keterkaitan

inilah inti dari pembelajaran CTL. Dengan pendekatan kontekstual (CTL) proses

pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk

bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Hal

senada dituliskan oleh Schell and Black (1997) dalam Journal of Family and

Consumer Science Education:,“The chances of enabling students to transfer

learning from one teaching setting to another and/or to real life situations may

increase when teachers use CTL practices. Hal yang serupa dari pernyataan di

atas disampaikan pula oleh Greeno(1997), “Transfer refers to a phenomenon in

which something learned in one situation is carried over to another. A student’s

ability to transfer information learned in a typical classroom setting to real life

situations is sporadic and by chance. Bahwa ada transfer informasi saat belajar

pada keadaan atau situasi tertentu dalam kehidupan nyata siswa.

Dalam jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang

mempunyai latar belakang menghasilkan lulusan yang siap kerja maka dengan

menggunakan pendekatan CTL para siswa akan lebih mudah dalam menerima

informasi dalam proses belajar. Para siwa SMK mempunyai kecenderungan lebih

menyukai pelajaran praktik daripada teori. Oleh karena itu dalam proses belajar

kali ini menggunakan suatu pendekatan konteks dengan metode ekperimen dan

pemberian tugas. Sehingga pelajaran kimia yang diberikan pada siswa SMK akan

membantu siswa memahami lebih dalam tentang pelajaran yang dipusatkan pada

jurusan siswa masing-masing, karena dalam ilmu kimia terdapat keterkaitan

dengan ilmu-ilmu pelajaran yang lain.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dengan menggunakan metode eksperimen diharapkan siswa akan

mendapatkan suatu pengalaman baru pada pelajaran kimia, dan dengan

menggunakan metode pemberian tugas diharapkan siswa dapat secara langsung

mengetahui proses kimia dalam bidang industri. Selain itu, kreativitas dan

motivasi berprestasi para siswa juga sangat diperlukan dalam proses belajar.

Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian pendidikan dengan menggunakan

pendekatan CTL melalui metode ekperimen dan pemberian tugas.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Pembelajaran merupakan proses negosiasi, makna, dan proses asimilasi

antara konsep yang baru ke dalam skema kognitif yang dimiliki siswa. Dalam

rangka itulah maka terjadi masalah yang dihadapi oleh setiap individu yang

berkenaan dengan kemampuan menyerap informasi yang baru tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang ada dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Tidak semua guru mampu mengangkat prestasi belajar siswa dengan baik.

2. Metode yang digunakan dalam pembelajaran kimia belum membuat sisiwa

aktif dan tidak memperhatikan proses berfikir siswa, sehingga pelaksanaan

pemnelajaran kimia masih sering menggunakan metode konvensional yang

kurang memperhatikan proses berfikir siswa.

3. Berdasarkan wawancara dengan guru di SMK Kristen 1 Klaten, rata-rata

prestasi belajar siswa pada pokok bahasan elektrokimia belum memenuhi

KKM.

4. Ilmu pengetahuan tentang pendidikan semakin berkembang pesat dan

didukung banyaknya hasil penelitian tentang model pembelajaran, tapi

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

kenyatannya guru belum melakukan perbaikan model pembelajaran termasuk

variasi metode pada pembelajaran kimia.

5. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk pembelajaran kimia

seperti PBL, CTL, Cooperative dan lain-lain, namun guru cenderung

melakukan pembelajaran dengan Teacher Centered.

6. Ada beberapa faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar kimia

seperti kemampuan memori, kemampuan awal, sikap ilmiah, kreativitas

belajar, motivasi, aktivitas dan lain-lain, namun guru belum memperhatikan

faktor-faktor tersebut.

7. Ada beberapa jenis ketrampilan yang dimiliki siswa seperti ketrampilan

proses, ketrampilan berfikir, ketrampilan menggunakan alat, ketrampilan

berfikir abstrak dll, namun ketrampilan diatas belum diperhatikan guru kimia

dalam proses pembelajaran.

8. Prestasi belajar siswa pada umumnya berupa kognitif, psikomotor, dan

afektif, namun kebanyakan guru masih menekankan pada aspek kognitif

saja.

9. Ada beberapa materi kimia yang diajarkan pada siswa SMK kelas XI , seperti

Sel elektrokimia, Sel Elektrolisis, Reaksi Redoks, Stoikiometri, namun

keterkaitan antara materi-materi tersebut belum ditunjukkan guru dalam

proses pembelajarannya.

C. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini diberikan pembatasan masalah yaitu:

1. Penelitian hanya difokuskan pada penggunakan pendekatan CTL

2. Metode pembelajaran yang digunakan metode ekperimen dan pemberian

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

tugas.

3. Motivasi berprestasi siswa dalam penelitian ini dikategorikan dalam tinggi

dan rendah.

4. Kreativitas siswa dalam penelitian ini dikategorikan dalam tinggi dan rendah.

5. Penelitian dilakukan pada pokok bahasan elektrokimia.

6. Penelitian dilakukan di SMK Kristen 1 Klaten pada 2 kelas.

D. PERUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh prestasi belajar siswa yang menggunakan pendekatan

CTL dengan metode eksperimen dan pemberian tugas terhadap prestasi

belajar siswa?

2. Apakah ada pengaruh motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar

siswa?

3. Apakah ada pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa?

4. Apakah ada interakasi antara penggunaan pendekatan CTL melalui metode

eksperimen dan pemberian tugas dengan motivasi berprestasi siswa terhadap

prestasi belajar siswa?

5. Apakah ada interaksi antara penggunaan pendekatan CTL melaui metode

eksperimen dan pemberian tugas dengan kreativitas siswa terhadap prestasi

belajar siswa?

6. Apakah ada interaksi antara motivasi berprestasi dan kreativitas siswa

terhadap prestasi belajar siswa?

7. Apakah ada interaksi antara metode pembelajaran, motivasi berprestasi, dan

kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa?

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

E. TUJUAN PENELITIAN

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan pendekatan CTL dengan menggunakan metode

eksperimen dan pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa.

2. Pengaruh motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa.

3. Pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

4. Interaksi antara penggunaan pendekatan CTL melalui metode eksperimen dan

pemberian tugas dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar

siswa.

5. Interaksi antara penggunaan pendekatan CTL melaui metode eksperimen dan

pemberian tugas dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

6. Interaksi antara motivasi berprestasi dan kreativitas siswa terhadap prestasi

belajar siswa.

7. Interaksi antara metode pembelajaran, motivasi berprestasi, dan kreativitas

siswa terhadap prestasi belajar siswa.

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis:

a. Memberi sumbangan pengetahuan pada teman sejawat bahwa pendekatan

CTL dengan metode eksperimen dan metode pemberian tugas sangat efektif

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia ditinjau

dari kreativitas dan motivasi berprestasi siswa.

b. Menemukan dampak positif dan negatif pelaksanaan pendekatan CTL dengan

metode eksperimen dan metode pemberian tugas dalam pembelajaran kimia

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

ditinjau dari kreativitas dan motivasi berprestasi siswa.

c. Memberikan masukkan kepada siswa bahwa pencapaian hasil belajar yang

baik dan bermakna memerlukan kreativitas dan motivasi berprestasi siswa.

d. Menjadi sumber reverensi yang bisa digunakan untuk penelitian dalam

bidang yang sama.

2. Manfaat praktis:

a. Penggunaan pendekatan CTL dengan metode eksperimen dan metode

pemberian tugas akan meningkatkan prestasi belajar siswa ditinjau dari

kreativitas dan motivasi berprestasi karena itu kedua metode tersebut yang

dapat digunakan sebagai acuan untuk konsep pembelajaran yang sejenis.

b. Penggunaan pendekatan CTL dengan metode ekperimen metode pemberian

tugas memudahkan guru dalam penjelasan dan mengurangi kebosanan siswa.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Belajar

Menurut Sharon E. Smaldino (2001:6), “learning is is the development of

new knowledge, skill, or attitudes as an individual interacs with information and

the invironment”. Belajar merupakan pengembangan pengetahuan baru, keahlian,

atau sikap sebagai suatu interaksi individu dengan informasi dan lingkungannya.

Dalam hal ini siswa sebagai seorang individu bisa mendapatkan pengetahuan

baru, keahlian, atau sikap dari lingkungannya yang diperolah bisa dengan cara

membangunnya sendiri yang berasal dari informasi-informasi yang didapatkan

oleh siswa itu sendiri maupun secara langsung diberikan oleh guru yang mengajar.

Belajar menurut kaum konstruktivis adalah proses yang aktif dimana siswa

membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari arti sendiri dari yang mereka

pelajari. Dalam proses itu siswa menyesuaikan konsep dan ide-ide baru yang

mereka pelajari dengan kerangka berfikir yang telah mereka miliki (Paul Suparno,

2006: 13). Belajar menurut Paul Suparno ini siswa dalam memperoleh

pengetahuan bisa melakukannya sendiri atau bisa belajar secara mandiri.

Belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap, di mana perubahan-

perubahan dapat berupa suatu hasil yang baru atau penyempurnaan terhadap hasil

yang telah di peroleh (Winkel, 1996:53). Sedangkan, belajar merupakan

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati

pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru. Kapabilitas siswa tersebut berupa

informasi verbal, ketrampilan intelektual, ketrampilan motorik dan sikap (Gagne

dalam Dimyati & Mudjiono, 2006: 10-12). Dari taori pangertian teori balajar

menurut Winkel dan Gagne tersebut bearti dapat dipersingkat bahwa belajar

merupakan seperangkat proses kognitif yang berlangsung dalam interaksi aktif

siswa dengan lingkungannya dengan melewati pengolahan informasi menjadi

kapabilitas baru.

Belajar merupakan proses yang terjadi dalam perkembangan dan

pertumbuhan kognitif anak meliputi proses assimilation dimana dalam proses ini

siswa menyesuaikan atau mencocokkan informasi yang baru dengan apa yang

telah ia ketahui dan proses accomodation yaitu anak menyusun dan membangun

kembali atau mengubah apa yang telah diketahui sebelumnya sehingga informasi

yang baru dapat disesuaikan dengan lebih baik. (Piaget dalam Syaiful Sagala,

2007: 24). Dari beberapa difinisi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses yang terjadi dalam pengetahuan siswa untuk memperoleh

pengetahuan yang baru, kemudian pengetahuan tersebut bisa diolah dalam diri

siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi sehingga pengetahuan tersebut bisa

menumbuhkan pengatahuan baru, ketrampilan, dan sikap siswa.

Di dalam tugas melaksanakan pengelolaan proses belajar mengajar sehari-hari

seorang guru perlu mengingat beberapa prinsip belajar sebagai berikut: a. apapun

yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain; b. setiap siswa

akan belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya; c. penguasaan yang sempurna

dari langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Sedangkan pengajar atau guru perlu memahami teori belajar dengan alasan: a.

teori belajar membantu pengajar untuk memahami proses belajar yang terjadi

dalam diri siswa; b. dengan kondisi ini, pengajar dapat mengerti kondisi-kondisi

dan faktor-faktor yang mempengaruhi, memperlancar, atau menghambat proses

belajar; c. dengan teori belajar, memungkinkan guru melakukan prediksi yang

cukup akurat tentang hasil yang dapat diharapkan pada suatu aktivitas belajar.

2. Teori Belajar

a. Teori Belajar Piaget

Piaget berpendapat bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari

pengalamannya sendiri dengan lingkungan. Dalam pandangan Piaget,

pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar

bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi

dengan lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan

buku sebagai pemberi informasi. Piaget menjabarkan implikasi teori kognitif pada

pendidikan yaitu: 1) memusatkan perhatian kepada cara berfikir atau proses

mental anak, tidak sekedar kepada hasilnya. Guru harus memahami proses yang

digunakan anak sehingga sampai pada hasil tersebut. Pengalaman - pengalaman

belajar yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap fungsi kognitif

dan jika guru penuh perhatian terhadap Pendekatan yang digunakan siswa untuk

sampai pada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam

posisi memberikan pengalaman yang dimaksud; 2) mengutamakan peran siswa

dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam

kelas, Piaget menekankan bahwa pengajaran pengetahuan jadi (ready made

knowledge ) anak didorong menentukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

spontan dengan lingkungan; 3) memaklumi akan adanya perbedaan individual

dalam hal kemajuan perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh

siswa tumbuh dan melewati urutan perkembangan yang sama, namun

pertumbungan itu berlangsung pada kecepatan berbeda. Oleh karena itu guru

harus melakukan upaya untuk mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri dari

individu - individu ke dalam bentuk kelompok - kelompok kecil siswa daripada

aktivitas dalam bentuk klasikal; 4) mengutamakan peran siswa untuk saling

berinteraksi. Menurut Piaget, pertukaran gagasan - gagasan tidak dapat dihindari

untuk perkembangan penalaran.

Keterkaitan teori belajar Piaget dalam penelitian ini bahwa siswa-siswa

dalam proses pembelajaran akan mengambil keputusan yang logis. Menurut

Piaget perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan

interaksi aktif anak dengan lingkungan, pengetahuan datang dari tindakan.

Interaksi sosial dengan teman sebaya khususnya berargumentasi dan berdiskusi

membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu

menjadi lebih logis. Kegiatan belajar dengan penerapan CTL metode eksperimen

dan pemberian tugas, pembelajarannya dilakukan secara berkelompok, berdiskusi,

berinteraksi aktif dan melakukan percobaan obyek fisik, yang ditunjang oleh

interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru

banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan

lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.

Sehingga belajar materi elektrokimianya menggunakan proses dimana anak secara

aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman dan

interaksi mereka. Siswa dihadapkan pada materi elektrokimia, disini berlangsung

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

asimilasi pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya yang berkaitan

dengan elektrokimia yaitu materi redoks. Pengetahuan siswa akan mantap setelah

mengkombinasikan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya.

Pengalaman ini diperoleh dengan menyimpulkan sendiri berdasarkan

pengalamannya setelah mempelajari materi elektrokimia.

b. Teori Belajar Konstruktivisme

Dalam kehidupannya manusia akan selalu menyusun standar berfikir

untuk melihat realita sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang ia miliki

dan pada saat yang sama subyektivitas seseorang akan obyek yang telah

dikonstruksi menjadi sangat beragam, karenanya kebenaran sebagai hasil dari

pengamatan dan pengetahuan adalah sebuah keniscayaan. Di sinilah konsep

konstruktivisme bermula. Konstruksivisme menurut Rosty (dalam Panenn, 2001)

merupakan salah satu bentuk pragmatisme, terlebih lagi soal pengetahuan dan

kebenaran, karena hanya mementingkan bahwa suatu konsep itu dapat berlaku

atau digunakan.

Konstruktivisme menjadi landasan bagi beberapa teori belajar, misalnya

teori perubahan konsep, teori belajar bermakna, dan teori skema. Konstruktivisme

maupun teori perubahan konsep percaya bahwa dalam proses belajar seseorang

mengalami perubahan konsep. Pengetahuan seseorang tidak sekali jadi, tetapi

melalui proses perkembangan yang terus menerus. Dalam perkembangan

tersebut, ada yang mengalami perubahan besar ada pula yang hanya

mengembangkan dan memperluas konsep yang sudah ada melalui asimilasi

(Panenn, 2001:16). Teori perubahan konsep membantu menciptakan suasana dan

keadaan pembelajaran yang memungkinkan perubahan konsep terjadi pada siswa

sehingga terjadi pemahaman. Baik konstruktivisme maupun teori perubahan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

konsep menjelaskan bahwa pengertian yang dibentuk siswa mungkin berbeda

dengan pengertian ilmuwan. Namun pengertian yang berbeda tersebut bukan

salah satu ahli proses perkembangan karena setiap kali mereka terus menerus

dapat mengubah pengertiannya. Ditegaskan oleh Suparno (2000: 34) salah

pengertian dalam memahami sesuatu, menurut konstruktivisme dan teori

perubahan konsep bukanlah akhir dari segala-galanya, melainkan justru menjadi

awal untuk perkembangan yang lebih baik.

Menurut Triyanto (2007 :13), guru dapat memberi siswa anak tangga yang

membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri

yang harus memanjat anak tangga tersebut. Pembelajaran dengan teori ini akan

efektif jika didasarkan pada empat komponen dasar antara lain: 1) pengetahuan

(knowledge), yaitu pembelajaran harus mampu dijadikan sarana untuk tumbuh

kembangnya pengetahuan bagi siswa; 2) ketrampilan (skill), pembelajaran harus

benar-benar memberikan ketrampilan siswa baik ketrampilan intelektual

(kognitif), ketrampilan moral (afektif), dan ketrampilan mekanik (psikomotorik);

3) sifat alamiah (disposition), proses pembelajaran harus benar-benar berjalan

secara alamiah,tanpa ada paksaan dan tidak semata-mata rutinitas belaka; 4)

perasaan (feeling), perasaan ini bermakna perasaan atau emosi atau

kepekaan.Oleh sebab itu pembelajaran harus mampu menumbuhkan kepekaan

sosial terhadap dinamika dan problematika kehidupan .(M.Saekhan,2008 : 73 ).

Sedangkan menurut Trianto (2007: 14) teori konstruktivis menetapkan bahwa

prinsip yang penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya

sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri

pengetahuan di dalam benaknya.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi

kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan

mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka

sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa

siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus

memanjat tangga tersebut. Keterkaitan teori belajar konstruktivisme dengan

penelitian ini adalah dalam pembelajaran materi elektrokimia dengan penerapan

CTL metode eksperimen dan pemberian tugas, siswa menemukan sendiri dan

menstransformasikan informasi kompleks yang mereka dapatkan dari hasil diskusi

kelompok. Siswa benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,

mereka harus bekerja memecahkan masalah , menemukan segala sesuatu untuk

dirinya, karena dalam pembelajaran siswa hanya diberi masalah oleh guru

kemudian mereka bekerja memecahkan masalah tersebut. Sehingga pengetahuan

tentang elektrokimia dibangun oleh dirinya sendiri.

c. Teori Penemuan Jerome Bruner

Bruner berpendapat bahwa manusia mempunyai kapasitas dan kecendrungan

untuk berubah karena menghadapi kejadian yang umum. Ingatan mempunyai

beberapa fase, yaitu waktunya sangat singkat (extremely shortterm)/ingatan segera

(immetodete memory) (item hanya dapat disimpan dalam beberapa detik). Ingatan

jangka pendek (short term) (items dapat ditahan dalam beberapa menit), ingatan

jangka panjang (long term) (penyimpanan berlangsung beberapa jam sampai

seumur hidup). Bruner menganggap, bahwa belajar itu meliputi tiga proses

kognitif, yaitu memperoleh informasi baru, transformasi pengetahuan, dan

menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan. Pandangan terhadap belajar yang

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

disebutnya sebagai konseptualisme instrumental itu, didasarkan pada dua prinsip,

yaitu pengetahuan orang tentang alam didasarkan pada model-model mengenai

kenyataan yang dibangunnya, dan model-model itu diadaptasikan pada kegunaan

bagi orang itu. Pematangan intelektual atau pertumbuhan kognitif seseorang

ditunjukkan oleh bertambahnya ketidak tergantungan respons dari sifat stimulus.

Pertumbuhan itu tergantung pada bagaimana seseorang menginternalisasi

peristiwa-peristiwa menjadi suatu ”sistem simpanan” yang sesuai dengan

lingkungan. Pertumbuhan itu menyangkut peningkatan kemampuan seseorang

untuk mengemukakan pada dirinya sendiri atau pada orang lain tentang apa yang

telah atau akan dilakukannya. Menurut Bruner belajar bermakna hanya dapat

terjadi melalui belajar penemuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar

penemuan bertahan lama, dan mempunyai efek transfer yang lebih baik. Belajar

penemuan meningkatkan penalaran dan kemampuan berfikir secara bebas dan

melatih ketrampilan-ketrampilan kognitif untuk menemukan dan memecahkan

masalah. Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif

oleh manusia dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik, Berusaha

sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,

menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.

Keterkaitan teori belajar Bruner dengan penelitian ini adalah siswa belajar

dengan baik pada materi elektrokimia sehingga akan menghasilkan pengetahuan

elektrokimia yang benar-benar bermakna bahkan dapat digunakan untuk

peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Siswa yang memiliki kreativitas

tinggi akan menemukan konsep-konsep materi elektrokimia pada

pembelajarannya, karena konsep ditemukan sendiri melalui belajar penemuan

maka pengetahuan itu bertahan lama dalam diri siswa.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d. Teori Belajar Bermakna David Ausubel

Menurut Ausubel siswa akan belajar dengan baik jika apa yang disebut

pengatur kemajuan perkembangan belajar atau advance organizers yang

didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik . Pengatur kemajuan belajar adalah

konsep atau informasi umum yang mencakup semua isi pelajaran yang akan

diajarkan kepada siswa. Ausubel percaya bahwa ”advance organizers” dapat

memberikan tiga macam manfaat, yakni: 1) dapat menyediakan suatu kerangka

konseptual untuk materi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa. 2) dapat

berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara apa yang sedang

dipelajari siswa “saat ini” dengan apa yang “akan” dipelajari sedemikian rupa

sehingga dan 3) mampu membantu siswa untuk memahami bahan belajar secara

lebih mudah.

Dari penjelasan tersebut maka belajar sebagai proses yaitu: 1) belajar tidak

hanya sekedar menghafal, siswa harus mengkonstruksi pengetahuan dibenak

mereka sendiri 2) anak belajar dari mengalami, anak mencatat sendiri pola-pola

bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru 3) para

ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang itu terorganisasi dan

mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang suatu persoalan 4)

pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau preposisi yang

terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan 5) manusia

mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru 6) siswa perlu

dibiasakan memecahkan masalah menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya,

dan bergelut dengan dengan ide 7) proses belajar dapat mengubah struktur otak,

perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi

pengetahuan dan keterampilan seseorang.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Untuk itu, pengetahuan guru terhadap isi mata pelajaran harus baik,

dengan demikian seorang guru akan mampu menemukan informasi, yang menurut

Ausubel sangat abstrak, umum dan inklusif, yang mewadahi apa yang akan

diajarkan itu. Selain itu, logika berfikir guru juga dituntut sebaik mungkin. Tanpa

memiliki logika berfikir yang baik maka guru akan kesulitan memilah-milah

materi pelajaran, merumuskannya dalam rumusan yang singkat dan padat, serta

menjelaskan materi dalam struktur yang sistematis.

Untuk mendalami lebih lanjut tentang belajar bermakna, Bloom dan

Krathwohl menunjukkan apa yang mungkin dikuasai oleh siswa, yang tercakup

dalam tiga kawasan. 1). Kognitif, yang terdiri dari enam tingkatan: a).

Pengetahuan (mengingat, menghafal), b). Pemahaman (menginterprestasikan) c).

Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah), d). Analisis

(menjabarkan suatu konsep), e). Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep

menjadi suatu konsep utuh), f). Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode

dan sebagainya), 2). Psikomotorik, yang terdiri dari lima bagian: a). Peniruan

(menirukan gerak), b). Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan

gerak) c). Ketepatan (melakukan gerak dengan benar), d). Perangkaian

(melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar), e). Naturalisasi

(melakukan gerak secara wajar) 3). Afektif, yang terdiri dari lima tingkatan: a).

Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu) b). Merespon (aktif

berpartisipasi), c). Penghargaan (menerima nilai, setia kepada nilai tertentu), d).

Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercaya), e).

Pengenalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian pola hidup).Belajar penemuan

yang bermakna hanyalah terjadi pada penelitian yang bersifat ilmiah

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Keterkaitan teori belajar Ausubel dengan penelitian ini adalah belajar

berhubungan dengan informasi materi pelajaran yang disampaikan pada siswa

serta cara bagaimana siswa dapat mengkaitkan informasi tersebut pada struktur

kognitif yang telah ada. Cara belajar ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran

penemuan dimana siswa berinteraksi dengan obyek melalui pengamatan. Dalam

mempelajari materi elektrokimia dengan penerapan CTL menggunakan metode

eksperimen dan pemberian tugas, siswa dapat mengkaitkan informasi tersebut

pada struktur kognitif yang telah ada pada materi sebelumnya yaitu redoks,

sehingga belajar siswa menjadi bermakna. Dengan kedua metode tersebut siswa

mampu mengaplikasikan materi elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari dan

siswa tidak hanya sekedar belajar hafalan.

e. Teori Belajar Sosial Vygotsky

Vygotsky berpendapat bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil

dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa. Vygotsky berkeyakinan

bahwa perkembangan tergantung pada faktor biologis menentukan fungsi

elementer memori, atensi, persepsi dan stimulus respon. Faktor sosial sangat

penting artinya bagi perkembangan fungsi mental lebih tinggi untuk

pengembangan konsep, penalaran logis, dan pengambilan keputusan. Teori ini

lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran. Menurut Vygotsky proses

pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang

belum dipelajari namun tugas tersebut masih dalam jangkauan mereka disebut

zone of proximal development yakni daerah tingkat perkembangan sedikit di atas

daerah perkembangan seseorang saat ini. Fungsi mental yang lebih tinggi pada

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

umumnya muncul dalam percakapan dan kerjasama antar individu sebelum fungsi

mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut.

Satu lagi ide penting dari Vygotsky adalah Scaffolding yaitu pemberian

bantuan kepada anak selama tahap-tahap awal perkembangannya dan mengurangi

bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih

tanggung jawab yang semakin besar segera setelah anak melakukannya.

Penafsiran terkini terhadap ide-ide Vygotsky adalah siswa seharusnya diberikan

tugas-tugas kompleks, sulit, realistik dan kemudian diberikan bantuan secukupnya

untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Nur dan Wulandari (2006 dalam

Trianto 2007: 27) menambahkan bahwa tugas yang kompleks tersebut dapat

diajarkan sedikit demi sedikit dan komponen demi komponen sehingga pada suatu

hari diharapkan akan terwujud suatu kemampuan yang utuh. Keterkaitan teori

Vygotsky dalam penelitian ini bahwa pada pembelajaran materi elektrokimia

dengan penerapan CTL metode eksperimen dan pemberian tugas, siswa diberi

tugas kemudian siswa menyelesaikannya dengan cara berkelompok sehingga

muncul percakapan , kerjasama antar individu dan terjadi interaksi sosial.

3. Contextual Teaching and Learning (CTL)

Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata context yang berarti

“hubungan, konteks, suasana, dan keadaan (konteks)” (KUBI, 2002:519).

Sehingga Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diartikan sebagai suatu

pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu.

Menurut Elaine B. Johnson (2009:19), CTL digambarkan sebagai berikut :

“an educational process that aims to help students see meaning in the academic material they are studiing by connecting academic subjects with the context of their daily lives, that is, with context of their personal, social and cultural circumstance. To achieve the aim, the sistem encompasses the following eight component: making meaningful connections, doing significant work, self-regulated learning, collaborating, critical and creative thinking, nurturing the individual, reaching high standars, usng authentic assessment.”

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sistem CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para

siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari agar

menghubungkan subjk-subjek akademik dalam konteks kehidupan keseharian

mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka.

Untuk mencapai tujuan ini, sistem tersebut meliputi delapan komponen

berikut: a. membuat hubungan-hubungan yang bermakna; b. melakukan pekerjaan

yang berarti; c. melakukan pembelajaran yang diatur sendiri; d. melakukan kerja

sama; e. berfikir kritis dan kreatif; f. membantu individu untuk tumbuh dan

berkembang; g. mencapai standar yang tinggi; h. menggunakan penilaian autentik.

CTL, suatu pendekatan pendidikan yang berbeda, melakukan lebih dari dari

sekadar menuntun para siswa dalam menggabungkan subjek-subjek akademik

dengan konteks keadaan mereka sendiri. CTL juga melibatkan para siswa dalam

mencari makna “konteks” itu sendiri. CTL mendorong mereka melihat bahwa

manusia sendiri memiliki kapasitas dan tanggungjawab untuk mempengaruhi dan

membentuk sederetan konteks yang meliputi keluarga, kelas, masyarakan dan

lingkungan tempat tinggal hingga ekosistem.

. Dengan pendekatan kontekstual (CTL) proses pembelajaran diharapkan

berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami,

bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Hal senada dituliskan oleh Schell

and Black (1997) dalam Journal of Family and Consumer Science

Education:,“The chances of enabling students to transfer learning from one

teaching setting to another and/or to real life situations may increase when

teachers use CTL practices. Hal yang serupa dari pernyataan di atas disampaikan

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pula oleh Greeno(1997), “Transfer refers to a phenomenon in which something

learned in one situation is carried over to another. A student’s ability to transfer

information learned in a typical classroom setting to real life situations is

sporadic and by chance. Bahwa ada transfer informasi saat belajar pada keadaan

atau situasi tertentu dalam kehidupan nyata siswa.

Menurut Brooks & Brooks, 1993 dalam Elaine B. Johnson. Ketika guru

menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan komponen-komponen CTL,

yang sesuai dengan kebutuhan manusia untuk mencari makna dan kebutuhan otak

untuk menjalin pola-pola, secara intuitif merekan mengikuti cara yang sesuai

dengan penemuan-penemuan dalam psikologi dan penelitian tentang otak.

Menghubungkan isi dari subjek-subjek akademik dengan pengalaman-

pengalaman para siswa sendiri untuk member makna pada palajaran. Pada waktu

yang besamaan, tanpa disadari, mereka telah mengikuti tiga prinsip yang

ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern sebagai prinsip yang menunjang dan

mengatur segalanya di alam semesta.

Belajar akan lebih bermakana jika anak mengalami apa yang dipejinya, bukan

mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti

berhasil dalam kompetisi dalam mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal

dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.

Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

anta materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka sebagai anggota, keluarga, dan masyarakat. Ada 7

(tujuh) komponen utama dalam CTL, yaitu:

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

a. Konstruktivisme (Constructivism),

Merupakan landasan berfikir (filosofi) pendekatan kontekastual yaitu

pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui

konteks yang terbatas (sempit) dan tidak dengan tiba-tiba. Pengeahuan bukanlah

seperangkat fakta, konsep-konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan

diingat. Tetapi manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi

makna melaui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan

masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-

ide yaitu siswa yang harus mengkonstruksi pengetahuan dibenak mereka sendiri.

b. Bertanya (Questioning).

Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertany, karena

bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis kontekstual.

Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk: 1)

menggali informasi, baik administrasi maupun akademis; 2) mengecek

pemehaman siswa; 3) membangkitkan respon pada siswa; 4) mengetahui sejauh

mana keingintahuan siswa; 5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa; 6)

memfokuskan pengetahuan siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru; 7) untuk

membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa; dan 8) untuk

menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

c. Menemukan (Inquiri)

Menemukan merupakan bagian inti dari pendekatan kontekstual. Pengetahuan

dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya mengingat

seperangkat fakta-fakta, tertapi juga hasil menemukan sendiri. Siklus inquiri

adalah: 1) observasi (observation), 2) bertanya (questioning), 3) mengajukan

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dugaan (hyphotesis), 4) pengumpulan data (data gathering), 5) penyimpulan

(conclusion). Kata kunci dari strategi inquiri adalah siswa menemukan sendiri.

Adapun langkah-langkah kegiatan menemukan sendiri adalah: 1) merumuskan

masalah dalam mata pelajaran apapun, 2) mengamati atau melakukan observasi,

3) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan,

tabel, dan karya lainnya, dan 4) mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya

pada pembaca, teman sekelas, guru atau audience lainnya.

d. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konsep learning community menyarankan agar hasi pembelajaran diperoleh

dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing antar

teman, antar kelompok, dan antar yang tahu ke yang belum tahu. Dalam kelas

menggunakan pendekatan kontekstual, guru disarankan selalu melaksanakan

pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-

kelompok yang heterogen. Yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu

memberitahu yang belum tahu, yang cepat mengkap mendorong temannya yang

lambat, yang mempunyai gagasan segera member usul, dan seterusnya.

Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah.

e. Pemodelan (Modeling)

Dalam sebuah pembelajaran ketrampilan atau pengetahuan tertentu, ada model

yang bisa ditiru. Model itu member peluang yang besar bagi guru untuk member

contoh cara mengerjakan sesuatu, dengan begitu guru member model tentang

bagaimana cara mengajar. Sebagian guru member contoh tentang cara bekerja

sesuatu, sebelum siswa melaksanakan tugas, misalnya menemukan kata kunci

dalam bacaan. Dalam pembelajaran tersebut guru mendemonstrasikan cara

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

menemukan kata kuci dalam bacaan dengan menelusuri bacaan secara cepat,

dengan memanfaatkan gerak mata (scaning). Ketika guru mendemonstrasikan

cara membaca cepat tersebut, siswa mengemati guru membaca dan membolak

balik teks. Dalam pendekatan kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model

dapat dirancang dengan melibatkan siswa, seorang siswa dapat ditunjuk untuk

memberi contoh temannya. Siswa contoh tersebut dikatan sebagi model, siswa

lain dapat menggunakan model tersebut sebagai standar kompetensi yan harus

dicapai.

f. Refleksi (Reflection)

Reflaksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru depelajari atau berfikir ke

belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dalam hal belajar dimasa lalu.

Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan

yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.

Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang

baru dierima. Pengetahuan yang bermakna dipeoleh dari proses belajar.

Pengetahuan yang dimilki siswa diperluas malalui konteks pembelajaran,

kemudian diperluas sedikit demi sedikit sehingga berkembang. Guru atau orang

dewasa membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang

dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. Dengan refleksi, siswa

merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru

dipelajarinya.

g. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)

Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan

gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses

pembelajaran dengan benar. Apabila data yang dikumpulkan guru

mengidentifikasi bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar, maka guru

segera bisa mengambil tindakan yang tepat agar siswa terbebas dari kemacetan

belajar. Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan sepanjang

proses pembelajaran, maka assessment tidak dilakukan di akhir periode atau akhir

semester.

Pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar seperti formatif dan

sumatif, tetapi dilakukan bersama dengan cara terintegrasi, yaitu tidak terpisahkan

dari kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang benar seharusnya ditekankan pada

upaya membantu siswa agar mampu mempelajari (how to learn), bukan

ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin onformasi di akhir periode

pembelajaran. Karena assessment menekankan proses pembelajaran, maka data

yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada

saat melakukan proses pembelajaran.

Dalam jurnal oleh Richard L. Lynch dan Dorothy Harnish dengan judul

Journal of Contextual Teaching and Learning Project Brief, melalui penggunaan

strategi CTL, menyimpulkan bahwa a. keterlibatan dan motivasi siswa meningkat,

b. sikap siswa terhadap pembelajaran diperbaiki, c. perilaku telah ditingkatkan,

dan d. efek interaktif yang dihasilkan menyebabkan pemahaman yang lebih

mendalam, retensi, dan penerapan pengetahuan oleh siswa.

Ada berbagai macam prinsip ilmiah dalam CTL, diantaranya ada 3 yaitu

prinsip kesaling-bergantungan, prinsip diferensiasi, dan prinsip pengaturan diri.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a. Prinsip Kesaling-bergantungan

Prinsip kesaling-bergantungan mengajak para pendidik untuk mengenali

keterkaitan mereka dengan para pendidik yang lainnya, dengan siswa-siswa

merekan, dengan masyarakat, dan dengan bumi. Prinsip ini meminta mereka

membangun hubungan dalam semua yang mereka lakukan. Prinsip kesaling-

bergantungan ada di dalam segalanyasehingga mamungkinkan para siswa untuk

membuat hubungan yang bermakana. Pemikiran kritis dan kreatif menjadi

mungkin. Kedua proses tersebut terlibat dalam mengidentifikasi hubungan yang

akan menghasilkan pemahaman-pemahaman baru.

b. Prinsip Diferensiasi

Kata diferensiasi merujuk pada dorongan terus-menerus dari alam semesta

untuk menghasilkan keragaman yang tak terbatas, perbedaan, kelimpahan, dan

keunikan. Komponen pembelajaran dan pengajaran kontekstual yang mencakup

pembelajaran praktik aktif dan langsung (hands-on) misalnya terus-menerus

menantang para siswa untuk mencipta. Para siswa berfikir kreatif ketika mereka

menggunakan pengetahuan akademik untuk meningkatkan kerjasama antar

anggota kelas mereka, ketika mereka merumuskan langkah-langkah untuk

menyelesaikan sebuah tugas sekolah, atau mengumpulkan dan menilai informasi

mengenai suatu masalah masyarakat. Secara alami, CTL juga memajukan

kreativitas, keragaman, keunikan, dan kerjasama.

c. Prinsip Pengaturan Diri

Ketika siswa menghubungkan materi akademik dengan konteks keadaan

pribadi siswa, siswa terlibat dalam kegiatan yang mengandung prinsip pengaturan

diri. Siswa menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, meniali

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

alternatif, membuat pilihan, mengembangkan rencana, menganalisis informasi,

menciptakan solusi, dan dengan kritis menilai bukti.

Perbedaan CTL dengan konvesional menurut Dharma Kesuma (2010: 85-

86) bisa dilihat dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Perbedaan pendekatan CTL dengan konvensional

CTL Konvensional

Belajar berdasarkan pengalaman nyata siswa

Belajar berdasarkan abstraksi

Siswa berupaya mempelajari Siswa berupaya mengetahui

Siswa menemukan sendiri Siswa diberitahu guru

Siswa sebagai pusat pembelajaran (siswa sebagai subjek ajar)

Guru sebagai pusat pembelajaran (siswa sebagai objek ajar)

Guru memberikan penguatan Guru memberikan kesimpulan

Siswa memahami makna pembelajaran

Siswa menghafal materi pembelajaran

Menyandarkan pada pemahaman makna

Menyandarkan pada hafalan

Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa

Pemilihan informasi berdasarkan pemilihan guru

Mengaitkan materi ajar dengan pengalaman siswa

Hanya mengarahkan materi ajar pada satu budang tertentu

Perilaku dibangun atas kesadaran diri Perilaku dibangun atas kebiasaan

Ketrampilan dikembangkan atas dasar pemahaman

Ketrampilan dikembangkan atas dasar latihan

Siswa berupaya menemukan, menggali, berdiskusi, berfikir kritis, memecahkan masalah.

Siswa berupaya mengerjakan tugas, mendengarkan ceramah

Menurut Lynch dan Harnish (2003) jurnal oleh Ifraj Shamsid-Deen yang

berjudul Journal of Family and Consumer Sciences Education. Vol. 24, No 1,

tingkat belajar lebih tinggi tampaknya terjadi ketika mengajar kontekstual dan

strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru pemula. Siswa lebih terlibat,

termotivasi, dan penuh perhatian ketika mengajar kontekstual dan praktik

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

pembelajaran yang digunakan menemukan bahwa tampak pembelajaran

kontekstual dengan praktik belajar berlangsung secara teratur di sebagian besar

ruang kelas. Hal ini terutama berlaku dengan praktek siswa memiliki aktif terlibat,

pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan nyata, dan belajar dari satu sama

lain.

4. Metode Eksperimen

Metode mengajar menurut Nana Sudjana ialah cara yang dipergunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.

Oleh karena itu peranan metode sebagai alat untuk menciptakan proses belajar

dan mengajar. Dengan metode diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa

sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Hal yang penting dalam metode

ialah bahwa setiap metode pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan

belajar yang ingin dicapai.

Secara umum pengertian eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak

siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecakan bahwa teori

yang sudah dibicarakan itu memang benar. Sering disebut metode laboratorium

karena percobaannya biasanya dilakukan di laboratorium. Biasanya metode

eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau

hukum yang sudah ditemukan para ahli. Namun dalam praktek guru dapat pula

melakukan eksperimen untuk menemukan teorinya atau hukumnya. Dalam hal ini

seakan-akan teori atau hukum belum ditemukan, dan siswa diminta untuk

menemukan (Paul Suparno, 2006: 77). Petunjuk penggunaan metode eksperiman;

a. persiapan perencanaan: 1) tetapkan tujuan ekperimen; 2) tetapkan langkah-

langkah pokok ekperimen; 3) Siapkan alat-alat yang diperlukan; b. pelaksanaan

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

eksperimen; 1) usahakan ekperimen dapat diikuti seluruh siswa; 2) tumbuhkan

sikap kritis terhadap siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentan

masalah yang diekperimenkan.; 3) buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam

ekperimen tersebut; c. tindak lanjut eksperimen.

Setelah eksperimen selesai, berikanlah tugas kepada siswa secara tulis

maupun tulisan, yaitu dengan membuat laporan hasil eksperimen ditambah

dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan eksperimen yang

dilakukan. Dengan demikian kita dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen

dipahami siswa. Menurut Syaiful Sagala (2003: 220-221) metode eksperimen

mempunyai kelemahan dan kelebihan. Kelebihan metode eksperimen adalah

sebagai berikut: a. membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan

berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku

saja; b. dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratoris

tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seorang ilmuwan; c. metode ini

didukung oleh asas-asas ditaktik modern, antara lain : 1) siswa belajar dengan

mengalami dan mengamati sendiri atau proses kejadian; 2) siswa terhindar jauh

dari verbalisme; 3) memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif

dan realistis; 4) mengembangkan sikap berfikir ilmiah; 5) hasil belajar akan tahan

lama dan internalisasi.

Sedangkan kelemahan metode eksperimen adalah sebagai berikut: a.

pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah; b. setiap eksperimen tidak selalu

memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu

yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian; dan c. sangat

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan

mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu mengenal dan menggunakan alat

bahan tertentu dari pada guru.

Ada beberapa cara mengatasi kelemahan-kelemahan metode eksperimen atara

lain: a. hendaknya guru menerangkan sejelas-jelasnya tentang hasil yang ingin

dicapai sehingga ia mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dengan

ekperimen; b. hendaknya guru membicarakan bersama-sama dengan siswa

tentang langkah yang dianggap baik untuk memecahkan masalah dengan

eksperimen, serta bahan-bahan yang diperlukan, variabel yang perlu dikontrol dan

hal-hal yang perlu dicatat; c. bila perlu, guru menolong siswa untuk memperoleh

bahan yang diperlukan; dan d. guru perlu merangsang agar setelah ekperimen

berakhir, ia membanding-bandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen orang lain

dan mendiskusikannya bila ada perbedaan-perbedaan atau kekeliruan-kekeliruan.

5. Metode Pemberian Tugas.

Menurut Syaiful Sagala (2003: 220-221) metode pemberian tugas adalah cara

penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa

melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya. Tugas

yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran dan dapat pula

mengecek bahan yang telah dipelajar. Tugas merancang siswa untuk belajar baik

secara individual maupun kelompok.

Adapun kebaikan atau kelebihan dari metode tugas adalah : a. pengetahuan

yang diperoleh siswa dari hasil belajar, hasil percobaan atau hasil penyelidikan

yang berhubungan dengan minat atau bakat yang berguna untuk hidup mereka

akan lebih meresap, tahan lama, dan lebih otentik; b. mereka berkesempatan

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggungjawab

dan berdiri sendiri; c. tugas dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari

dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang

apa yang dipelajari; d. tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan

mengolah sendiri informasi dan komunikasi. Hal ini diperlukan sehubungan

dengan abad informasi dan komunikasi yang maju demikian pesat dan cepat; dan

e. metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar dilakukan dengan

berbagai variasi sehinggan tidak membosankan.

Adapun kelemahan dari metode pemberian tugas antara lain : a. seringkali

siswa melakukan penipuan diri di mana mereka hanya meniruhasil pekerjaan

orang lain , tanpa mengalami peristiwa belajar; b. adakalanya tugas itu oleh orang

lain tanpa pengawasan; c. apabila tugas teralu diberikan atau sekedar melepaskan

tanggungjawab bagi guru, apalagi bila tugas-tugas itu sukar dilaksanakan

ketegangan mental mereka dapat terpengaruh; dan d. karena kalau tugas diberikan

secara umum mungkin serang siswa akan mengalami kesulitan.

Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode pemberian

tugas, antara lain: a. tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya jelas, sehingga

mereka mengerti apa yang harus dikerjakan; b. tugas yang diberikn kepada siswa

dengan memperlihatkan perbedaan individu masing-masing; c. waktu untuk

menyelesaikan tugas harus cukup; d. adalah control atau pengawasan yang

sistematis atau tugas yang diberikan sehingga mendorong siswa untuk belajar

dengan sungguh-sungguh; e. tugas-tugas yang diberikan hendaknya

mempertimbangkan; 1) menarik minat dan perhatian siswa; 2) mendorong siswa

untuk mencari, mengalami, dan menyampaikan; 3) diusahakan tugas itu bersifat

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

praktis dan ilmiah; dan 4) bahan pelajaran yang ditugaskan agar diambil dari hal-

hal yang dikenal siswa.

6. Motivasi Berprestasi

Menurut Oemar Hamalik (2004) istilah motivasi menunjukkan kepada

semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu di

mana sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut. Motivasi

dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri

individu atau hadiah. Sebagai suatu masalah di dalam kelas, motivasi adala proses

membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat-minat.

Sedangkan menurut McDonal dalam Oemar Hamalik “Motivation is a

energy change within the person characterized by affective arousal and

anticipatory goal reactions.” Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam

pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk

mencapai tujuan. Menurut Hamzah B. Uno (2007), motivasi adalah dorongan

dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada

diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan

dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan

atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang

mendasarinya.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada

umumnya dengan beberapa indikator, atau unsur yang mendukung. Hal ini

mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Dari sudut

sumber yang menimbulkannya, motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik, timbulnya tidak memerlukan

rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu

sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Sedangkan, motivasi ekstrinsik timbul

karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan

terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena

melihat manfaatnya.

Motivasi berprestasi, menurut Hamzah B. Uno, adalah motivasi untuk

berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, motivasi untuk memperoleh

kesempurnaan. Motivasi semacam itu merupakan unsur kepribadian dan perilaku

manusia, sesuatu yang berasal dari “dalam” diri manusia yang bersangkutan.

Motivasi berprestasi adalah motif yang dipelajari, sehingga motif itu dapat

memperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Motivasi berprestasi

sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja (performance) seseorang, termasuk

dalam belajar. Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi

cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas tanpa menunda-

nunda pekerjaannya. Penyelasaian tugas semacam itu bukanlah karena dorongan

dari luar, melainkan merupakan upaya pribadi. Berani mengambil resiko, dan

orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan cenderung memilih rekan

kerja yang tinggi, dan tidak memerlukan rekan kerja yang rendah.

Dari beberapa teori belajar yang dikemukakan diatas dibuat indikator

motivasi berprestasi dengan klasifikasi : a. adanya hasrat dan keinginan berhasil;

b. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; c. adanya harapan dan cita-cita

masa depan; d. adanya penghargaan dalam belajar; e. adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar; f. adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

7. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Belajar merupakan usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam

dirinya. Dalam proses belajar terjadi perubahan dan peningkatan mutu

kemampuan pengetahuan, dan ketrampilan siswa, baik dari segi kognitif,

psikomotorik maupun afektif. Pengembangan ketiga ranah ketrampilan berfikir

tersebut tergantung pada bagaimana guru menerapkan strategi yang tepat dalam

mengajar dan usaha maksimal siswa mengikuti pelajaran secara aktif sehingga

timbul keingintahuan dan upaya meningkatkan pengetahuannya.

Kreativitas berasal dari kata kreatif yang berarti memiliki daya cipta

(Purwodarminto, 1984). Sedangkan menurut Kuper & Kuper, (2000) dalam

Mar’at (2006:176) kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru. Karena itu kreativitas belajar adalah usaha yang dilakukan siswa dalam

mempelajari bidang tertentu berdasarkan atas daya cipta yang ia miliki. Utami

Munandar (2004:7) melalui penelitiannya di Indonesia, menyebutkan ciri-ciri

kepribadian kreatif yang diharapkan oleh bangsa Indonesia, yaitu: 1) mempunyai

daya imajinasi yang kuat; 2) mempunyai inisiatif ; 3) mempunyai minat yang luas;

4) mempunyai kebebasan dalam berfikir; 5) bersifat ingin tahu; 6) selalu ingin

mendapatkan pengalaman-pengalaman baru; 7) mempunyai kepercayaan diri yang

kuat; 8) berani mengambil resiko; 9) berani mengemukakan pendapat dan

memiliki keyakinan.

b. Pembelajaran Kreatif

Belajar kreatif merupakan situasi belajar yang memberi ruang kepada

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

siswa untuk berkembang secara optimal sedangkan guru cakap dalam

menstimulasi siswa untuk aktif belajar dan mengembangkan pikirannya, di sini

terjadi interaksi yang tinggi antara guru dan siswa. Oleh karena itu guru harus

mengembangkan berbagai kegiatan belajar yang dapat melibatkan siswa secara

aktif dalam proses belajar berdasarkan tujuan instruksional yang jelas, kegiatan

yang menantang kreativitas siswa sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan

karakteristik siswa. Untuk menciptakan pembelajaran yang kratif, diperlukan

berbagai ketrampilan mengajar. Delapan ketrampilan mengajar yang sangat

berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu ketrampilan bertanya,

memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup

pelajaran, membimbing diskusi kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok

kecil dan perorangan.

c. Strategi Pembelajaran Kreatif

Berbagai strategi pembelajaran kreatif yang telah terbukti berhasil

meningkatkan kreativitas siswa adalah : 1) pembelajaran yang berpusat pada

siswa. Di sini guru berperan sebagai fasilitator, teman belajar, inspirator,

navigator dan orang yang berbagai pengalaman; 2) penggunaan berbagai peralatan

bantu dalam pembelajaran. Guru yang kreatif dan banyak akal menggunakan

berbagai peralatan dalam mengajar; 3) strategi manajemen kelas. Strategi ini

mencakup pembuatan iklim interaksi antara guru dan siswa yang bersahabat dan

memperlakukan siswa dengan menghormati berbagai kebutuhan dan

individualitasnya; 4) meningkatkan kreativitas para siswa adalah dengan

menghubungkan isi pembelajaran dengan konteks nyata kehidupan nyata; 5)

menggunakan pertanyaan terbuka dan mendorong siswa untuk berfikir kreatif.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Utami Munandar (2004:7) melalui penelitiannya di Indonesia,

menyebutkan ciri-ciri kepribadian kreatif yang diharapkan oleh bangsa Indonesia,

yaitu: 1) mempunyai daya imajinasi yang kuat; 2) mempunyai inisiatif; 3)

mempunyai minat yang luas; 4) mempunyai kebebasan dalam berfikir; 5) bersifat

ingin tahu; 6) selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru; 7)

mempunyai kepercayaan diri yang kuat; 8) berani mengambil resiko; 9) berani

mengemukakan pendapat dan memiliki keyakinan.

d. Penghalang Kreativitas

Sayangnya sekolah-sekolah sering menjadi penghalang bagi kreativitas.

Seperti yang ditunjukkan contoh di bawah ini. Mereka yang mencipta harus

mengatasi rintangan yang sulit. Diantara banyak kendala yang membungkam

kreativitas, yang berikut ini khususnya merusak: 1) Sensor internal dari sesorang;

2) Orang-orang yang mencari kesalahan; 3) Peraturan dan persyaratan yang

membatasi dan melarang; 4) Perilaku menerima dengan pasif, tanpa bertanya; 5)

Pengotak-otakan; 6) Memusuhi intuisi; 7) Takut membuat kesalahan; 8) Tidak

menyempatkan diri untuk merenung. Berfikir kreatif membuat kita bisa melewati

kendala-kendala tersebut. Mereka yang menanamkan kebiasaan berfikir kreatif

melihat kemungkinan-kemungkinan baru, bukan batasan, dan mereka berani

berekserimen tanpa takut berbuat salah. Mereka mengikuti kompas nurani mereka

dan memperkaya hidup orang lain dan bahkan bumi dengan keaslian mereka.

Dari beberapa pendapat tentang kreativitas dan ciri-ciri siswa yang

mempunyai kreativitas, maka dapat dibuat indikator untuk kreativitas yaitu siswa

dengan : a. ide-ide kreatif, b. berani mengambil keputusan, c. mempunyai

pemikiran yang unik, d. kemauan yang besar, dan e. bersikap kritis.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

8. Prestasi Belajar

Prestasi dapat didefinisikan sebagai bukti dari usaha yang telah dicapai

(Winkel, 1988:2). Prestasi belajar diartikan sebagai usaha nyata yang diukur

untuk memenuhi kebutuhan kegiatan didaktik dan kegiatan pembelajaran

(Suharsimi Arikunto. 1989:33), sedangkan prestasi berasal dari bahasa Belanda

prestatie yang artinya hasil usaha menurut

Menurut Zainal Arifin (1988:2), prestasi belajar mempunyai fungsi utama,

yaitu: a. sebagai indikator kualitas yang telah dikuasai siswa; b. sebagai lambang

pemenuhan hasrat ingin tahu; c. sebagai bahan informasi dan inovasi dalam

pendidikan, maksudnya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi

siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai

umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan; d. sebagai indikator intern,

artinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas

suatu instansi pendidikan. Indikator ekstern artinya bahwa tinggi rendahnya

prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik dalam

masyarakat; e. prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap yang

ada pada siswa.

Pengertian Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi

dari kegiatan belajar baik di kelas, di sekolah maupun diluar sekolah. Untuk

mengetahuai apakah pelajaran yang dilakukan berhasil atau tidak dapat di tinjau

dari proses pengajaran itu sendiri dan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

Pengajaran dikatakan berhasil jika terjadi perubahan pada diri siswa yang terjadi

akibat belajar. Prestasi belajar dapat di ketahui dari hasil evaluasi yang dilakukan

oleh guru Kegiatan penilaian merupakan salah satu aspek dari suatu kegiatan atau

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

usaha. Dari penilaian dapat diketahui sejauh mana hasil yang telah dicapai dalam

kegiatan tersebut. Dalam kegiatan belajar mengajar, hasil belajar ini disebut

dengan prestasi. Sistem penilaian yang berlaku dalam pembelajaran KTSP, tidak

hanya dilakukan pada akhir periode tetapi dilakukan secara terintegrasi dengan

kegiatan pembelajaran dalam arti kemajuan belajar dinilai dari proses bukan

semata-mata hasil. Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup semua

aspek kompetensi yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Seperti yang dijelaskan oleh Bloom, membagi tiga ranah hasil belajar yang

dikenal dengan istilah taksonomi Bloom, yaitu ranah kognitif adalah kemampuan

berpikir yang berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi . Pada tingkat pengetahuan peserta didik menjawab

pertanyaaan berdasarkan hapalan saja. Pada tingkat pemahaman, peserta didik

dituntut untuk menyatakan jawaban atas pertanyaan dengan kata-kata sendiri.

Misalnya menjelaskan suatu prinsip atau konsep. Pada tingkat aplikasi, peserta

didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam suatu situasi yang

baru.

Pada tingkat analisis, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi

ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat,

dan membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab akibat.

Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut merangkum suatu cerita, komposisi,

hipotesis, atau teorinya sendiri, dan mensisntesiskan pengetahuan. Pada tingkat

evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial,

teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan judgesment(pertimbangan)

terhadap hasil analisis untuk membuat keputusan.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Kemampuan afektif yang berkaitan dengan minat dan sikap yang dapat

berbentuk tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur,

menghargai pendapat orang lain,dan kemampuan mengendalikan diri. Beberapa

ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan dari perubahannya, bila

seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Penilaian hasil

belajar afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru lebih banyak

menilai ranah kognitif semata-mata. Padahal keberhasilan pembelajaran pada

ranah kognitif dan psikomotor dipengaruhi oleh kondisi afektif siswa. Siswa yang

memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang

mempelajari mata pelajaran tertentu, sehingga dapat mencapai hasil pembelajaran

yang optimal .

Oleh karena itu untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam

merancang program pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bagi siswa, guru

harus memperhatikan karakteristik afektif siswa. Sekalipun bahan pelajaran berisi

ranah kognitif , ranah afektif harus menjadi bagian integral dari bahan tersebut

dan harus tampak dalam proses belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa. Oleh

sebab itu penting dinilai hasil-hasilnya. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif

sebagai hasil belajar. Antara lain : a. Receiving/attending, yakni semacam

kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada

siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk

kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala; b.

Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh siswa terhadap

stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan,

kepuasan dalam menjawab stimulus; c. Valuing( penilaian) berkenaan dengan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

kepercayaan /keyakinan atau sikap terhadap stimulus; d. Organisasi yaitu

pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi; e. Karakteristik nilai

yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki siswa.

Pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk diklasifikasikan

sebagai ranah afektif. Pertama, perilaku melibatkan perasaan dan emosi

seseorang. Kedua , perilaku harus tipikal perilaku seseorang. Ada 5 (lima) tipe

karakteristik afektif yang penting, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral .

Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk bertindak suka atau tidak suka

terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan

menirukan sesuatu yang positip, kemudian melalui penguatan serta menerima

informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran,

tujuan yang ingin dicapai, keteguhan,dan konsistensi terhadap sesuatu.

Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap

peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran,guru dan sebagainya.

Minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang

mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman,

dan ketrampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Minat/keinginan juga

merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Hal penting pada

minat adalah intensitasnya. Secara umum minat termasuk karakteristik afektif

yang memiliki intensitas tinggi. Penilaian minat dapat digunakan untuk:

mengetahui minat siswa sehingga mudah untuk pengarahan dalam pembelajaran,

mengetahui bakat dan minat siswa yang sesungguhnya ,menggambarkan keadaan

langsung di kelas, mengelompokan siswa yang memiliki minat sama, yaitu untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan

dan kelemahan yang dimiliki. Target, arah, dan intensitas konsep diri pada

dasarnya seperti ranah afektif yang lain. Konsep diri ini penting untuk

menentukan jenjang karir siswa yaitu dengan mengetahui kekuatan dan

kelemahan diri sendiri, dapat dipilih alternatif karir yang tepat bagi siswa. Nilai

merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku yang

dianggap baik dan yang dianggap buruk. Moral berkaitan dengan perasaan salah

atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang

dilakukan diri sendiri. Sehingga moral biasanya berkaitan juga dengan prinsip,

nilai dan keyakinan seseorang. Ranah afektif lain yang penting adalah kejujuran,

integritas, adil, dan kebebasan. Kemampuan psikomotor adalah kemampuan yang

berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan anggota badan dan gerak fisik.

9. Pembelajaran Kimia

Pembelajaran merupakan perpaduan dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar

dan aktivitas belajar (Akhmad Rohani, 1990:63). Aktivitas mengajar menyangkut

peranan guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan harmonis antara

mengajar itu sendiri dengan belajar. Jalinan komunikasi yang harmonis itulah

yang menjadi indikator suatu aktivitas mengajar itu berjalan dengan baik. Suatu

pengajaran disebut berhasil dan berjalan dengan baik jika pengajaran itu mampu

mengubah siswa dalam arti yang luas serta mampu menumbuhkembangkan

kesadaran siswa untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh siswa selama

ia terlibat dalam proses pembelajaran itu dapat dirasakan manfaatnya yang secara

langsung bagi perkembangan pribadinya.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Pembelajaran kimia bertujuan agar siswa dapat menguasai konsep-konsep

ilmu kimia dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah

dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

Pembelajaran kimia perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. isi pelajaran

yang memperhatikan perkembangan kimia; b. memberikan pengertian yang baik

dan mendalam tentang bidang kimia yang meliputi fakta, konsep dan teori kepada

siswa; c. memberikan wawasan cara berfikir ilmiah; d. melakukan kerja praktik

dan labratorium; e. menyadarkan siswa akan penggunaan kimia dalam kehidupan

sehari-hari.

a. Materi Belajar Kimia Elektrokimia

1) Bilangan Oksidasi

Konsep dasar reaksi redoks untuk menentukan bilangan oksidasi adalah:

a) Atom suatu unsur memiliki bilangan oksidasi 0

b) Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi +1

c) Atom O dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -2

d) Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif, seperti

golongan IA memiliki bilangan oksidasi +1 golongan IIA memiliki

bilangan oksidasi +2

e) Jumlah bilangan oksidasi atom dalam senyawa = 0

f) Jumlah bilangan oksidasi atom dalam ion = muatan ion

g) Selain itu untuk menentukan bilangan oksidasi juga memperhatikan:

keelektronegatifan dan struktur senyawa. Sebagai contoh:

HCl, HClO, HClO2, HClO3, dan HClO4 mempunyai jumlah bilangan oksidasi

yang berbeda pada atom Clnya.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Konsep dasar reaksi redoks yang perlu diketahui adalah:

a) Oksidasi adalah :

Peristiwa pelepasan elektron. Peningkatan (naiknya) bilanganangan oksidasi

b) Reduksi adalah :

Peristiwa penangkapan elektron. Pengurangan (penurunan) bilangan-bilangan

oksidasi

c) Reaksi redoks adalah :

Reaksi yang mengandung peristiwa reduksi dan oksidasi. Reaksi perubahan

bilangan oksidasi

Contoh: Tentukan peristiwa reduksi dan oksidasi dalam reaksi berikut

Fe2O3 (s) + CO (g) ® 2FeO (s) + CO2 (g)

Fe2 O3 (s) + CO (g) ® 2FeO (s) + CO2 (g)

+3 -2 +2 -2 +2 -2 +4 -2

Oksidasi

Reduksi

2) Pengertian Elektrokimia

Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari perubahan energi kimia yang

yang menghasilkan energi listrik. Sel elektrokimia adalah sel-sel tempat

menghasilkan energi dari energi kimia diubah menjadi energi listrik.

Ada 2 macam sel elektrokimia yaitu:

a) Sel Volta

Dikembangkan oleh Alesandro Volta dan Luigi Galvani. Dalam sel ini reaksi

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

redoks menghasilkan arus listrik atau energi kimia diubah menjadi energi listrik.

Contohnya adalah batu baterai dan aki.

Pada sel volta yang menggunakan 2 larutan elektrolit, seperti larutan ZnSO4

dan CuSO4. Dlm larutan ZnSO4 dimasukkan Zn sebagai elektroda negatif (anoda)

dan larutan CuSO4 sebagai elektroda positif (katoda), kedua larutan ini

dihubungkan dengan jembatan garam (terdiri atas KCl 1 M dalam agar-agar) yang

berfungsi mempertahankan kenetralan medium elektrolit berada, arus listrik yang

dihasilkan mengalir dari anoda ke katoda. Untul lebih jelasnya bisa dilihat pada

gambar 2.1 di bawah ini:

Larutan FeSO4 1M Larutan CuSO4 1M 40 mL

40 mL

Gambar 2.1. Rangkaian sel Volta

Anoda : Zn (s)® . Zn+2 (aq)+ 2e

Katoda : Cu+2 (aq)+ 2e ®Cu (s)

Volmeter

Logam Fe

Logam Cu

Jembatan garam

Kabel

Penjepit

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Arus listrik mengalir dari anoda ke katoda. pada sel volta berlaku :

(1) Diantara 2 elektroda, logam yang memiliki E0 (energi potensial) lebih kecil

(lebih negatif) selalu berfungsi sebagai anoda.

(2) Elektron berpindah dari anoda ke katoda, maka pada sel volta anoda

merupakan elektroda negatif dan katoda merupakan elektroda positif.

(3) Suatu sel volta dapat dinotasikan sebagai berikut:

anoda / larutan(ion anoda) // larutan(Ion katoda) / katoda

(4) Potensial listrik yang dihasilkan sel volta disebut potensial sel (Eosel) yang

berharga positif. Eo sel = E0 reduksi – E0 oksidasi

= E0 katoda – E0 anoda

= E0 kanan – E0 kiri

= E0 yang besar – E0 yang kecil

Suatu sel volta tersusun dari elektroda timah dan alumunium:

Sn+2 (aq)+ 2e ® .Sn (s) E0 = -0,14 volt

Al +3 (aq)+ 3e ® .Al (s) E0 = -1,66 volt

(a) Al berfungsi sebagai anoda (E0 yang lebih kecil)

(b) Sn berfungsi sebagai katoda (E0 yang lebih besar)

(c) Gambar notasi selnya adalah

anoda / larutan (ion anoda) // larutan(Ion katoda) / katoda

Al / Al3+ // Sn2+ / Sn

(d) Reaksi sel :

Anoda : Al (s) ® . Al+3 (aq) + 3e (x2) = 2 Al ® .2 Al+3 + 6 e

Katoda : Sn+2 (aq) + 2 e ® Sn (s) (x3) = 3 Sn+2 + 6 e ® .3 Sn

Jadi 2 Al (s) + 3 Sn+2 (aq) ® 2 Al +3 (aq) + 3 Sn (s)

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Jumlah potensial selnya adalah : = E0 kanan – E0 kiri

= E0 Sn – E0 Al

= (-0,14) – ( -1,66) = 1,52 volt

(1) Baterai.

Pada bagian dalam baterai dimasukkan pasta yang terdiri dari campuran

MnO2, NH4Cl, dan karbon. Batang grafit dibenamkan dalam pasta yang bertindak

sebagai katoda. Reaksi yang terjadi adalah:

Anoda : Zn (s) ® . Zn+2 (aq) + 2e

Katoda : 2MnO2 (s) +2NH4 (aq) +2e® .Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)

Baterai semacam ini biasanya disebut batu beterai atau sel kering (sel

Leclante). Baterai alkali merupakan bentuk lain dari sel kering yang lebih tahan

lama. Pada baterai ini seng bertindak sebagai anoda dan MnO2 sebagai katoda.

Elektrolit yang digunakan adalah KOH dalam bentuk pasta dengan reaksi :

Anoda : Zn (s)+ 2OH- (aq) ® . Zn(OH)2 (s) + 2e

Katoda : 2MnO2 (s) + 2H2O (l)+ 2e® .MnO(OH) (s) + 2OH- (aq)

Baterai yang biasanya digunakan dalam arloji, kalkulator dan alat

elektronik adalah baterai perak oksida yang bentuknya kecil. Baterai ini terdiri

atas anoda seng dan katode Ag2O dengan elektrolit KOH berbentuk pasta.

Anoda : Zn (s)+ 2OH- (l)® . Zn(OH)2 (s) + 2e

Katoda : Ag2O (s) +H2O (l)+2e® .2Ag (s) + 2OH- (aq)

(2) Sel Aki

Sel aki terdiri dari pelat timbal (Pb) dan PbO2 Pb bertindak sebagai anoda dan

PbO2 sebagai katoda, keduanya dicelupkan dalam larutan H2SO4 30% sebagai

medium pelarutnya.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(a) Cara kerja sel aki

Ketika sel aki menghasilkan listrik, anoda Pb mengalami oksidasi menjadi

Pb+2 yang kemudian bereaksi dengan SO42- menjadi PbSO4. Pada katoda PbO2

mengalami reduksi menjadi Pb+2 yang kemudian bereaksi dengan SO42- menjadi

PbSO4, sehingga waktu menghasilkan listrik H2SO4 berkurang. Potensial tiap sel

aki 2 volt.

Anoda : Pb (s) + SO42- (aq) ® PbSO4 (s) + H+ (aq) + 2e

Katoda : PbO2 (s) + 4H+ (aq)+ SO42- (aq) + 2e ® PbSO4 (s) + 2H2O (l)

Reaksi sel: Pb(s) + PbO2(s) + 4H+(aq) +SO42-(aq)+2e®2PbSO4 (s)+ 2H2O(l)

(b) Pengisian Aki

Tujuannya adalah untuk mendapatkan kembali elektroda Pb dan PbO2 yang

telah berubah menjadai PbSO4. Caranya dengan menghantarkan arus listrik searah

dari kutup negatif ke kutup positif atau dari arah yang berlawananan dengan cara

kerja aki sehingga terjadi reaki kebalikan.

b) Korosi

Pada proses korosi besi, bagian dari permukaan besi bertindak sebagai anoda

yang mengalami oksidasi yaitu

Fe(s) ® Fe2+ (aq) + 2e. Elektron mengalir ke permukaan besi, disini O2

mengalami reduksi :

O2 (g) + 4H+ (aq)+ 4e ® 2H2O (l) atau

O2 (g) + 2H2O (l) + 4e ® 4OH- (aq)

Fe2+ yang terbentuk di anoda mengalami oksidasi lebih lanjut menjadi Fe3+

kemudian Fe3+ membentuk Fe2O3 yang mengikat air sehingga terbentuk karat

besi Fe2O3 x H2O.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Beberapa cara untuk memperlambat korosi :

(1) Pada pembuatan logam diusahakan agar zat yang dicampur tersebar secara

homogen dan merata

(2) Melapisi permukaan logam dengan logam lain yang lebih mulia atau sangat

sulit teroksidasi seperti dengan penyepuhan.

(3) Melapisi permukaan logam dengan cat anti karat atau minyak untuk

mencegah kontak langsung dengan udara

(4) Memberi kantong-kantong anti lembab atau menutupi bagian-bagian yang

terbuka

(5) Menghubungkan logam dengan logam lain yang sulit mengalami oksidasi

dengan kawat seperti pipa besi dibawah tanah diproteksi dengan membuat

pipa itu menjadi katoda yang dihubungkan dengan logam aktif seperti

Magnesium

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Arni Astuti (2009) melakukan penelitia dengan judul: “Pembelajaran Kimia

Dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Melalui Metode

Proyek dan Eksperimen Ditinjau Dari Sikap Ilmiah dan Kemampuan

Berkomunikasi Siswa (Studi Kasus Pada Materi Larutan Asam Basa Kelas XI

IPA Semester 2 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009).”Tesis

Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Persamaan terlatak pada pendekatan, dan salah satu metode yang digunakan yaitu

metode eksperimen. Perbedaan terletak pada variabel moderator yaitu sikap

ilmiah dan kemampuan berkomunikasi siswa. Hasil: Terdapat pengaruh yang

signifikan antara penggunaan metode proyek dan eksperimen. Siswa yang

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

mempunyai sikap ilmiah tinggi dan kemampuan awal yang tinggi akan mencapai

prestasi belajar yang tinggi bila menggunakan terapi metode Proyek.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Peneliti: Kuncoro Puji Raharjo (program

Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta) dengan judul:

Pembelajaran Berbasis Proyek pada materi Bentuk Molekul menggunakan

Media 3 D dan Komputasi dengan memperhatikan Kreativitas dan Gaya Belajar

Siswa. Persamaan dari judul penelitian ini adalah variabel moderator yaitu

kreativitas dan perbedaannya pada pendekatan dan metode yang digunakan. Hasil:

terdapat pengaruh kreativitas (tinggi rendah) terhadap prestasi belajar siswa pada

materi bentuk molekul. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi akan

memberikan rerarta prestasi belajar yang lebih tinggi dibanding siswa yang

mempunyai kreatrivitas sedang atau rendah baik yang diberi metode berbasis

proyek dengan menggunakan media 3D.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Riolita Anggraini (2007) tentang pengaruh

model CTL terhadap prestasi belajar ditinjau dari kemampuan tingkat berfikir

siswa. Hasilnya bahwa siswa yang diberi pembelajaran yang dengan

menggunakan CTL yang mempunyai tingkat berfikir abstrak mempunyai prestasi

belajar yang baik. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Riolita Anggraini adalah pembelajaran yang menggunakan CTL.

Sedangkan perbedaanya adalah metode yang digunakan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Sriani (2010) melakukan penelitian dengan

judul ”Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Dengan Metode Eksperimen dan

Demonstrasi Ditinjau Dari Sikap Ilmiah dan Kreativitas Siswa”. Hasil penelitian

menyimpulkan adanya interaksi antara metode, sikap ilmiah dan kreativitas

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

terhadap prestasi belajar fisika tentang materi listrik dinamis. Jadi faktor metode,

sikap ilmiah dan kreativitas berpengaruh dalam pembelajaran. Kesamaan antara

penelitian yang dilakukan Sriani dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

metode yang digunakan yaitu eksperimen dan kreativitas siswa. Perbedaan

penelitian yang dilakukan Sriani dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

peneliti dalam pembelajaran kimia menggunakan pembelajaran CTL metode

pemberian tugas dan motivasi berprestasi.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Saraswati dengan judul: Pembelajaran

Fisika melalui Inkuiri Terbimbing dengan Metode Eksperimen dan Demonstrasi

ditinjau dari kemampuan awal dan perhatian Siswa. (Program Studi Pendidikan

Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta). Perbedaan terletak pada

pembelajarannya dan variabel moderatornya, sedangkan persamaan terletak pada

salah satu metode yang digunakan yaitu metode eksperimen. Hasil: Terdapat

pengaruh antara metode pembelajaran fisika inkuiri terbimbing dengan metode

eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan penguasaan

konsep listrik dinamis.

C. KERANGKA BERFIKIR

Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori, dan penelitian yang

relevan, maka dapat disusun kerangka berfikir sebagai berikut:

1. Pengaruh Pendekatan CTL Dengan Menggunakan Metode Ekperimen

Dan Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Materi elektrokimia merupakan materi yang abstrak dan juga nyata, aliran

elektron pada elektrokimia tidak dapat diamati sehingga dikatakan abstrak

sedangkan zat hasil elektrokimia yang terjadi di anoda dan katoda dapat diamati

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

misalnya terjadi gas, endapan atau asam maupun basa yang dapat ditunjukkan

dengan indikator. Menurut teori belajar Ausubel pembelajaran berdasarkan

penemuan siswa berinteraksi langsung dengan obyek melalui pengamatan. Materi

elektrokimia dibahas dengan cara praktikum sehingga siswa langsung mengamati

perubahan-perubahan selama elektrokimia berlangsung.

Metode eksperimen mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai

pembuktian, pengecakan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar..

Biasanya metode eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk

menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Kelebihan metode

eksperimen adalah membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan

berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku

saja, dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratoris tentang

sains dan teknologi, metode ini didukung oleh asas-asas ditaktik modern, antara

lain siswa belajar dengan mengalami dan mengamati sendiri atau proses kejadian,

siswa terhindar jauh dari verbalisme, memperkaya pengalaman dengan hal-hal

yang bersifat objektif dan realistis, mengembangkan sikap berfikir ilmiah, hasil

belajar akan tahan lama dan internalisasi. Sedangkan kelemahan metode

eksperimen adalah setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang

diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar

jangkauan kemampuan atau pengendalian dan sangat menuntut penguasaan

perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa

lebih dahulu mengenal dan menggunakan alat bahan tertentu dari pada guru.

Metode pemberian tugas menyajikan bahan pelajaran dimana guru

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, kemudian

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

harus dipertanggungjawabkannya. Tugas merancang siswa untuk belajar baik

secara individual maupun kelompok. Adapun kelebihan dari metode tugas adalah

pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar, hasil percobaan atau hasil

penyelidikan yang berhubungan dengan minat atau bakat yang berguna untuk

hidup mereka akan lebih meresap, tahan lama, dan lebih otentik, mereka

berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif,

bertanggungjawab dan berdiri sendiri, tugas dapat lebih meyakinkan tentang apa

yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas

wawasan tentang apa yang dipelajari, tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk

mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi.

Adapun kelemahan dari metode pemberian tugas antara lain seringkali

siswa melakukan penipuan diri di mana mereka hanya meniru hasil pekerjaan

orang lain, tanpa mengalami peristiwa belajar, ada kalanya tugas itu oleh orang

lain tanpa pengawasan, apabila tugas teralu diberikan atau sekedar melepaskan

tanggungjawab bagi guru, apalagi bila tugas-tugas itu sukar dilaksanakan

ketegangan mental mereka dapat terpengaruh dan karena kalau tugas diberikan

secara umum mungkin serang siswa akan mengalami kesulitan. Kedua metode

tersebut berperan besar dalam menghasilkan prestasi yang baik. Diduga prestasi

belajar siswa yang diajar dengan metode pemberian tugas lebih baik daripada

siswa yang diajar dengan metode eksperimen.

2. Pengaruh Motivasi Berprestasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada

umumnya dengan beberapa indikator, atau unsur yang mendukung. Hal ini

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator

motivasi belajar dapat diklasifikasikan adanya hasrat dan keinginan berhasil,

adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita

masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan

seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Motivasi berprestasi sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja

(performance) seseorang, termasuk dalam belajar. Seseorang yang mempunyai

motivasi berprestasi yang tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan

tugasnya secara tuntas tanpa menunda-nunda pekerjaannya. Penyelasaian tugas

semacam itu bukanlah karena dorongan dari luar, melainkan merupakan upaya

pribadi. Berani mengambil resiko, dan orang yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi akan cenderung memilih rekan kerja yang tinggi, dan tidak

memerlukan rekan kerja yang rendah.

Materi elektrokimia merupakan materi yang kompleks karena melibatkan

banyak pengetahuan diantaranya matematika dan fisika. Siswa harus menguasai

kedua pengetahuan tersebut untuk mempertajam materi elektrokimia sebelum

melakukan percobaan. Menurut konstruktivisme belajar memadukan antara

realitas internal dan eksternal. Realitas internal adalah susunan pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa sedangkan realitas eksternal adalah obyek yang menjadi bahan

kajian. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mampu

mengintergrasikan antara realitas internal dan realitas eksternal. Diduga siswa

yang motivasi berprestasinya tinggi prestasi belajarnya lebih baik daripada siswa

yang memiliki motivasi berprestasi rendah pada materi elektrokimia.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3. Pengaruh Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Kreativitas berasal dari kata kreatif yang berarti memiliki daya cipta Karena

itu kreativitas belajar adalah usaha yang dilakukan siswa dalam mempelajari

bidang tertentu berdasarkan atas daya cipta yang ia miliki. Guru dapat memberi

pengaruh yang lebih proaktif dan mendorong siswa agar menjadi kreatif dalam

proses pembelajaran. Ciri-ciri siswa kreatif adalah senang mengkaji hal-hal yang

baru, mempunyai banyak ide, mampu memberi makna dari suatu konsep,

menghubungkan antar konsep dan dapat menjelaskan secara sistematik.

Berdasarkan ciri – ciri tersebut siswa-siswa yang kreativitasnya tinggi akan

cenderung menyenangi hal-hal yang bersifat percobaan karena mereka telah

memiliki konsep yang kuat. Sementara itu materi elektrokimia diberikan oleh

guru dengan menggunakan percobaan. Percobaaan tersebut merangsang siswa

yang kreatif untuk mencoba malakukan percobaaan tersebut engan variasi yang

dimiliki sehingga siswa-siswa tersebut lebih memahami materi elektrokimia.

Menurut Bruner belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan

secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik,

berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang

menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Sesuai

dengan teori belajar Bruner siswa yang kreativitasnya tinggi akan memberikan

hasil yang lebih baik. Diduga siswa yang memiliki kreativitas tinggi prestasi

belajarnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah pada

pembelajaran materi elektrokimia.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

4. Interaksi antara Pendekatan CTL Melalui Metode Eksperimen Dan

Pemberian Tugas Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Siswa.

Pendekatan CTL dengan metode eksperimen dan pemberian tugas yang

diterapkan pada pelajaran kimia pokok bahasan elektrokimiadimana siswa dapat

merencanakan, melakukan percobaan dan mengamati secara langsung setiap

konsep-konsep yang dipelajari. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi lebih

tinggi akan mempunyai dorongan yang kuat untuk dapat memperoleh hasil yang

baik sedangkan siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang rendah

cenderung untuk berputus asa. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi

juga akan lebih giat dan antusias dalam mempelajari elektrokimia karena

semangat tersebut diperolehnya dari dalam diri mereka masing-masing. Diduga

ada interaksi antara pendekatan CTL dengan metode eksperimen dan pemberian

tugas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar kognitif, afektif

maupun psikomotor pada materi elektrokimia.

5. Interaksi Penggunaan Pendekatan CTL Melalui Metode Eksperimen

dan Pemberian Tugas dengan Motivasi Berprestasi Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Siswa

Pendekatan CTL merupakan suatu contoh pendekatan pembelajaran yang

inovatif, di dalamnya terdapat metode eksperimen dan pemberian tugas. Metode

pembelajaran eksperimen memerlukan ketekunan menjabarkan konsep,

membentuk kelompok, melakukan interaksi antara pengetahuan dan kekompakan

kelompok serta mengevaluasi kemajuan kelompok. Sedangkan metode pemberian

tugas juga memerlukan ketekunan, kemampuan dalam menemukan,

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

menyelesaikan dan menghasilkan karya yang aktual. Kedua metode tersebut

sesuai dengan karakteristik materi elektrokimia yang mengacu pada penerapan

konsep dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang sesuai karakter materi yang

dipelajari akan mampu memperjelas materi elektrokimia. Siswa yang kreatif akan

lebih mudah dalam memahami konsep elektrokimia. Diduga ada interaksi antara

pendekatan CTL dengan metode eksperimen dan pemberian tugas dengan

kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotor pada

materi elektrokimia.

6. Interaksi Antara Motivasi Berprestasi Dan Kreativitas Siswa

Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Kenyataan menunjukkan bahwa ada siswa yang memiliki kreativitas tinggi

dan rendah, demikian pula ada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

dan rendah. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi akan mempunyai daya cipta

yang tinggi dalam belajarnya sehingga lebih baik dalam memahami materi

elektrokimia dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi mempunyai

semangat yang kuat dari dalam diri yang besar dan mendorong untuk bisa

sehingga diduga prestasi belajarnya lebih baik. Siswa yang memiliki kreativitas

tinggi mempunyai interaksi pribadi dengan lingkungannya cukup tinggi, senang

belajar dengan cara mengamati bahkan mencoba berulang-ulang terhadap suatu

percobaan sehingga menghasilkan banyak produk, senang bekerja. Motivasi

berprestasi ditunjukkan dalam bekerja dan berpikir untuk mendapatkan

pengetahuan dalam sains, dan terjadi dalam kegiatan ilmiah untuk mengamati

obyek tertentu, Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi kecenderungan

bertindak atau berperilaku dalam menerapkan pengetahuan secara sistematik dan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

melalui langkah-langkah kimia. Siswa yang kreativitas dan motivasi berprestasi

tinggi pada umumnya mempunyai daya nalar, penguasan materi lebih baik

sehingga diduga ada interaksi antara kreativitas dengan motivasi berprestasi

terhadap prestasi belajar pada materi elektrokimia.

7. Interaksi Antara Metode Pembelajaran, Motivasi Berprestasi, Dan

Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Menurut teori konstruktivisme satu prinsip yang penting adalah guru tidak

hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa harus

membangun sendiri pengetahuan di dalam dirinya. Hal ini sejalan dengan metode

eksperimen dan pemberian tugas. Teori belajar Ausubel menekankan belajar

berhubungan dengan cara informasi yang mengkaitkan struktur kognitif yang

telah ada dan menghubungkannya dengan konsep-konsep. Dengan metode yang

tepat siswa akan mampu mengkaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan

yang sudah ada dalam otaknya.

Menurut Bruner perolehan pengetahuan merupakan proses interaksi, dan

orang mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang

masuk dengan informasi yang diperoleh sebelumnya. Belajar penemuan sesuai

dengan pencarian pengetahuan secara aktif , kreatif dan bersikap ilmiah yang

tinggi akan memperoleh hasil yang paling baik. Teori belajar social Vygotsky

mengatakan bahwa proses pembelajaran akan terjadi dengan baik jika materi yang

diberikan sesuai zone of proximal development siswa dan scaffolding siswa.

Sedangkan Piaget dalam teori belajarnya mengatakan bahwa belajar mengalami

tingkat-tingkat perkembangan intelektual sensori-motor, pra-operasional,

operasional konkrit dan operasional formal yang mempunyai kemampuan berpikir

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

abstrak. Siswa SMK termasuk kategori operasional formal, namun setiap siswa

mempunyai kemampuan berpikir abstrak yang berbeda-beda dengan kreativitas

dan motivasi berprestasi yang berbeda-beda pula, maka dengan metode yang tepat

siswa yang mempunyai kemampuan berpikir yang berbeda memahami materi

elektrokimia.

Pendekatan CTL dalam mempelajari materi elektrokimia dengan

menggunakan metode eksperimen dan pemberian tugas, siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi dan motivasi berprestasi tinggi diduga prestasi belajarnya lebih

baik. Diduga ada interaksi antara pendekatan CTL dengan metode eksperimen dan

pemberian tugas dengan kreativitas dan motivasi berprestasi siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

D. HIPOTESIS

Penelitian ini mengemukakan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada pengaruh prestasi belajar siswa yang menggunakan pendekatan CTL

dengan menggunakan metode ekperimen dan pemberian tugas.

2. Ada pengaruh motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa.

3. Ada pengaruh kretivitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

4. Ada interaksi antara penggunaan pendekatan CTL melalui metode eksperimen

dan pemberian tugas dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi

belajar siswa

5. Ada interaksi antara penggunaan pendekatan CTL melaui metode eksperimen

dan pemberian tugas dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

6. Ada interaksi antara motivasi berprestasi dan kreativitas siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

7. Ada interaksi antara metode pembelajaran, motivasi berprestasi, dan

kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Kristen 1 Klaten Propinsi Jawa Tengah

tahun ajaran 2010/1011

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian secara sistematis dituangkan pada tabel 3.1

Tabel 3.1: Alokasi Waktu Penelitian

No Kegiatan Bulan / th 2010-2011

Sep 10

Okt 10

Nov 10

Des 10

Jan 11

Feb 11

Mar 11

Apr 11

Mei 11

Juni 11

Juli 11

1 Penyusunan proposal

X X X X

2 Pembibingan proposal

X X

3 Penyusunan instrumen

X

4 Seminar proposal X X

5 Penyempurnaan proposal

X

6 Analisis Ujicoba Instrumen

X

7 Pelaksanaan penelitian

X X

8 Pembimbingan Pengolahan Data

X X

9 Penulisan laporan Bab IV dan V

X X

10 Ujian Tesis X

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap

pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul tesis, permohonan pembimbing,

pembuatan proposal, perijinan penelitian, dan konsultasi instrumen penelitian.

b. Tahap penelitian, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat penelitian

yang meliputi uji instrumen penelitian dan pengambilan data yang disesuaikan

dengan alokasi waktu penyampaian materi pokok elektrokimia.

c. Tahap penyelesaian, yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan tesis.

B. METODE PENELITIAN

Sesuai dengan judul penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan

adalah metode eksperimen dengan desain 2x2x2. Faktor pertama (A) adalah

pendekatan CTL yang dibagi menjadi metode ekperimen dan pemberian tugas.

Faktor (B) adalah motivasi berprestasi siswa dibagi dua kategori yaitu tinggi dan

rendah. Faktor (C) adalah kreativitas siswa dibagi dua kategori tinggi dan rendah.

Perlakuan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel. 3.2

Tabel 3.2. Perlakuan Penelitian

Contextual Teaching and Learning (CTL)

(A)

Eksperimen (A1) Pemberian Tugas (A2)

Motivasi berprestasi Tinggi (B1)

Kreativitas tinggi (C1)

A1B1C1 A2B1C1

Kreativitas rendah (C2)

A1B1C2 A2B1C2

Motivasi berprestasi rendah (B2)

Kreativitas tinggi (C1)

A1B2C1 A2B2C1

Kreativitas rendah (C2)

A1B2C2 A2B2C2

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Keterangan :

A1 B1 C1 : Penggunaan metode eksperimen pada siswa dengan motivasi

berprestasi tinggi dan kreativitas belajar tinggi

A1 B1 C2 : Penggunaan metode eksperimen pada siswa dengan motivasi

berprestasi tinggi dan kreativitas belajar rendah

A1 B2 C1 : Penggunaan metode eksperimen pada siswa dengan motivasi

berprestasi rendah dan kreativitas belajar tinggi

A1 B2 C2 : Penggunaan metode eksperimen pada siswa dengan motivasi

berprestasi rendah kreativitas belajar rendah

A2 B1 C1 : Penggunaan metode pemberian tugas pada siswa dengan motivasi

berprestasi tinggi dan kreativitas belajar tinggi

A2 B1 C2 : Penggunaan metode pemberian tugas pada siswa dengan motivasi

berprestasi tinggi dan kreativitas belajar rendah

A2 B2 C1 : Penggunaan metode pemberian tugas pada siswa dengan motivasi

berprestasi rendah dan kreativitas belajar tinggi

A2 B2 C2 : Penggunaan metode pemberian tugas pada siswa dengan motivasi

berprestasi rendah dan kreativitas belajar rendah

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas XI SMK Kristen 1

Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Kelas XI berjumlah 8 kelas.

2. Sampel Penelitian

Dari populasi penelitian berjumlah 2 kelas sebagai sampel penelitian.

Sampel penelitian diambil dengan dengan teknik cluster random sampling,

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dimana sampel yang diambil secara acak. Salah satu kelas menggunakan

pembelajaran metode eksperimen yaitu kelas XI TPB dan salah satu lagi metode

pemberian tugas yaitu kelas XI TPC. Dalam satu kelas, tidak semua siswa

dijadikan sampel penelitian hal ini mempertimbangkan tingkat kehadiran siswa.

Siswa yang mempunyai tingkat kehadiran kurang tidak diikutkan dalam sampel

penelitian.

D. VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajarkognitif, afektif, dan

psikomotor siswa dalam mata pelajaran kimia kelas XI semester genap materi

pokok elektrokimia.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah: Metode pembelajaran : metode

eksperimen dan pemberian tugas

3. Variabel moderator

Variabel moderator dalam penelitian ini adalah motivasi berprestasi dan

kreativitas siswa

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Instrumen pelaksanaan pembelajaran terdiri dari : Silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran, dan LKS.

2. Instrumen pengambilan data. Dalam pengambilan data instrumen yang

digunakan adalah tes prestasi belajar ranah kognitif, angket kreativitas

belajar, angket motivasi berprestasi, dan angket afektif .

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode tes dan angket.

1. Metode tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data nilai prestasi belajar

kognitif siswa pada materi pokok elektrolisis pada kelas XI SMK Kristen 1

Klaten tahun ajaran 2010/2011.

2. Metode angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket langsung

dan tertutup, karena daftar pertanyaan diberikan langsung kepada responden dan

jawabannya sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang

ada. Metode angket ini digunakan untuk mendapatkan data skor sikap kreativitas,

motivasi berprestasi dan afektif siswa pada materi elektrokimia.

G. UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji coba terlebih

dahulu pada kelas yang tidak digunakan untuk penelitian. Uji coba ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut telah memenuhi

persyaratan instrumen yang baik, diantaranya instrumen yang valid dan reliabel,

serta untuk mengetahui kualitas instrumen tes dilakukan pula analisis soal yang

meliputi tingkat kesukaran dan daya pembeda. Uji coba instrumen dilakukan di

kelas XI di SMK Kristen Leonardo Klaten.

1. Uji Validitas

Yang dimaksud dengan validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana

suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan silabus dan

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

indikator. Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus Korelasi

Produk Moment sebagai berikut:

( )( )( ) ( )( )( ){ }å å åå

å åå--

-=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

xyr = koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.

N = banyaknya subyek

X = skor item

Y = skor total

Item dikatakan valid bila harga hitungr ñ otaltr kriteria.

Taraf signifikansi = 5%

Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan korelasi product moment

pada taraf signifikan 5% dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Dikatakan valid apabila rxy > r tabel (0,349)

b. Dikatakan tidak valid apabila rxy < r tabel (0,349)

Hasil analisis validitas butir angket kreativitas yang dilakukan di SMK

Leonardo kelas XI dengan jumlah siswa 32 ditunjukkan pada table 3.3. Jumlah

soal 20, dikatakan valid jika besarnya rxy lebih besar dari rtabel atau rxy > 0,349.

Adapun hasil validitas ditunjukkan pada tabel 3.3:

Tabel 3.3. Hasil Kesimpulan Validitas Soal Angket Kreativitas

No Soal Kesimpulan

Soal Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14,

15, 16, 17, 18, 19 Dipakai

Soal Tidak Valid 3, 13, 20 Diperbaiki Jumlah 20

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Hasil analisis validitas butir angket motivasi berprestasi yang dilakukan di

SMK Leonardo kelas XI dengan jumlah siswa 32 ditunjukkan pada table 3.4.

Jumlah soal 20, dikatakan valid jika besarnya rxy lebih besar dari rtabel atau rxy

> 0,349. Adapun hasil validitas ditunjukkan pada tabel 3.4:

Tabel 3.4. Hasil Kesimpulan Validitas Soal Angket Motivasi Berprestasi

No Soal Kesimpulan

Soal Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14,

15, 16, 17, 19, 20 Dipakai

Soal Tidak Valid 13, 18 Diperbaiki, Jumlah 20

Hasil analisis validitas butir soal tes kognitif yang dilakukan di SMK

Leonardo kelas XI dengan jumlah siswa 32 ditunjukkan pada table 3.5. Jumlah

soal 30, dikatakan valid jika besarnya rxy lebih besar dari rtabel atau rxy > 0,349.

Jumlah soal tes yang diujikan sebanyak 30 butir dan yang dipakai dalam

mengambil data tes prestasi kognitif sebanyak 30 butir. Adapun hasil kesimpulan

validitas soal tes prestasi kognitif ditunjukkan pada tabel 3.5:

Tabel 3.5. Hasil Kesimpulan Validitas Soal Tes Prestasi Kognitif

No Soal Kesimpulan Jml Soal Valid 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14,

16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30

dipakai 26

Soal Tidak Valid 1, 11, 15, 17 diperbaiki 4 Jumlah 30 30

Pada soal nomor 1, 11, dan 15 yang tidak valid, soal ini diperbaikidengan

cara meningkatkan taraf kesukaran soal, sedangkan untuk soal nomor 17

diperbaiki dengan cara memperbaiki narasi. Kemudian soal yang tidak valid

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

diujikan validitasnya kembali di SMK Leonardo Klaten dan didapatkan hasil

bahwa keempat soal yang tidak valid menjadi valid.

Hasil analisis validitas butir angket afektif yang dilakukan di SMK

Leonardo kelas XI dengan jumlah siswa 32 ditunjukkan pada table 3.6, Jumlah

soal 30, dikatakan valid jika besarnya rxy lebih besar dari rtabel atau rxy > 0,349.

Adapun hasil kesimpulan validitas butir angket afektif ditunjukkan

pada tabel 3.6:

Tabel 3.6. Hasil Kesimpulan Validitas Butir Angket Afektif

No Soal Kesimpulan Jml Soal Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,

15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30

dipakai 30

Soal Tidak Valid - - - Jumlah 30 30

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas soal menunjukkan tingkat keterandalan atau keajekkan soal. Suatu

tes dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berulang-ulang. Dalam penelitian

ini untuk mengukur relibilitas instrumen, dilakukan uji reliabilitas menggunakan

rumus Kuder-Richarson (KR-20) sebagai berikut:

úúû

ù

êêë

é -úûù

êëé-

= å2

1

21

11 1 S

pqS

nn

r

Keterangan:

11r = koefisien reliabilitas

n = jumlah item

p = proporsi subyek yang menjawab item soal dengan benar

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

q = proporsi subyek yang menjawab item soal salah

S = standar deviasi

Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 – 0,90 = tinggi (T)

0,41 – 0,70 = cukup ( C)

0,21 – 0,40 = rendah (R)

negatif – 0,20 = sangat rendah (SR) (Masidjo, 1995: 210 - 233)

Hasil analisis reliabilitas uji coba instrumen yang diujikan di SMK Leonardo

Klaten kelas XI dengan jumlah siswa 32, Kesimpulan reliabelitas dapat

ditunjukkan pada tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7. Hasil Kesimpulan Uji Reliabelitas

Angket

Kreativitas

Angket

Motivasi Berprestasi

Tes Kognitif Tes Afektif

r11 0,761 0,819 0,9629 0,999

Baik angket maupun tes kognitif mempunya reliabelitas yang tinggi

3. Uji Taraf Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu bilangan

yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal, dan harganya dapat dicari dengan

rumus:

P = sJ

B

Keterangan:

P = indeks kesukaran

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

B = jumlah siswa yang menjawab dengan benar

Js = jumlah seluruh peserta tes

Klasifikasi taraf kesukaran soal adalah sebagai berikut : 1) kurang dari 0,25 :

terlalu sukar, 2) 0,25 – 0,75 : cukup (sedang), 3) lebih dari 0,75 terlalu mudah.

Hasil analisis derajat kesukaran atau indeks kesukaran soal tes prestasi kognitif

ditunjukkan dalam table . Kesimpulan indeks kesukaran digambarkan dalam tabel

3.8

Tabel 3.8 Tabel Indeks Kesukaran

IK – IK Keterangan No Soal

0,76 - 1,00 Mudah 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 27, 29 0,25 - 0,75 Sedang/Cukup 2, 9, 10, 16, 17, 26, 28 0,00 - 0,24 Sukar

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan yang

pandai (kemampuan tinggi) dan siswa yang kurang pandai (kemampuan rendah) .

Bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda disebut indeks

diskriminasi dan dihitung dengan rumus:

ID = maksimalskorxNKBatauKAN

KBKA -

Keterangan :

ID : Indeks Diskriminasi

KA : Jumlah jawaban yang diperoleh siswa yang tergolong kelompok atas

KB : Jumlah jawaban yang diperoleh siswa yang tergolong kelompok bawah

NKA utau NKB : Jumlah siswa yang tergolong kelompok bawah

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

NKA atau NKB x skor maksimal : Perbedaan jawaban dari siswa yang

tergolong kelompok atas dan bawah yang seharusnya diperoleh.

Kriteria daya beda soal:

0,80 – 1,00 : sangat membedakan (SM)

0,60 – 0,79 : lebih membedakan (LM)

0,40 – 0,59 : cukup membedakan (CM)

0,20 – 0,39 : kurang membedakan (KM)

negatif – 0,19 : sangat kurang membedakan (SKM) (Masidjo, 1995: 201)

Hasil analisis daya beda soal tes prestasi kognitif ditunjukkan dalam tabel

Kesimpulan Daya Beda digambarkan dalam tabel 3.9

Tabel 3.9 Tabel Kesimpulan Daya Pembeda Soal

ID – ID Kualifikasi No Soal 0,80 – 1,00 Sangat membedakan -

0,21 – 0,79 membedakan 1, 3, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 22, 23,

24, 25

negatif – 0,2 kurang membedakan 2, 4, 5, 9, 10, 13, 16, 17, 18, 19, 20,

21, 26, 27, 28, 29, 30

Hasil analisis daya pembeda soal dari 30 butir soal tes prestasi kognitif

diantaranya 13 butir soal dengan kualifikasi cukup membedakan, 17 butir soal

dengan kualifikasi kurang membedakan.

Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda

digunakan untuk tes prestasi, sedang tes kreativitas dan motivasi berprestasi

menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sebelum digunakan untuk

mengambil data penelitian, instrumen penilaian sikap ilmiah dan gaya belajar

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket, dengan

menguji validitas dan reliabilitas.

H. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Uji Prasyarat Analisis

Sebagai uji prasyarat analisi dilakukan uji normalitas dan homogenitas.

Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varian

tiga jalan dengan sel tak sama.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel penelitian berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas ini dihitung

menggunakan sofware minitab 15.

1) Prosedur penentuan Hipotesis :

Ho: data terdistribusi normal

H1: data terdistribusi tidak normal

2) Keputusan Uji

Statistik uji menggunakan normality test dengan pendekatan Ryan –Joiners.

Uji normalitas variabel terikat prestasi belajar aspek kognitif dan aspek afektif

dengan menggunakan uji Ryan Joiners (RJ) , yang perhitungannya dilakukan

dengan program minitab 15 . Ketentuan pengambilan kesimpulan, Ho ditolak

ketika p-Value > 0,05 selain itu H1 tidak ditolak. Jika p-Value < 0,05 maka Ho

tidak ditolak (diterima). Tingkat signifikansi ( α) yang digunakan 0,05

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Jika populasi memiliki varians-varians yang

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

sama dikatakan homogen. Uji homogenitas ini dihitung menggunakan sofware

minitab versi 15.

1). Prosedur Penentuan Hipotesis :

Ho: tidak semua variansi sama (tidak homogen)

H1: semua variansi sama ( homogen)

2). Keputusan Uji

Statistik uji menggunakan test for equal variances. Ketentuan pengambilan

keputusan , Ho ditolak ketika p-Value > 0,05 artinya semua variansi sama (

homogen) dan jika p-Value < 0,05 maka Ho tidak ditolak. Tingkat signifikansi

yang digunakan (α) = 0,05.

2. Uji Hipotesis

a. Anava

Analisis data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi tiga

jalan dengan sel tak sama. Tujuan dari analisis ini untuk menguji signifikansi efek

tiga variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi ketiga variabel

bebas terhadap variabel terikat .

1) HoA : Tidak ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang diberian

pembelajaran metode eksperimen dengan siswa yang diberi metode pemberian

tugas pada materi elektrokimia

H1A: Ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran

metode eksperimen dengan siswa yang diberi metode pemberian tugas pada

materi elektrokimia.

2) HoB: Tidak ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang memiliki motivasi

berprestasi belajar yang tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

belajar yang rendah dalam mempelajari materi pokok elektrokimia.

H1B: Ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang memiliki motivasi

berprestasi yang tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah

dalam mempelajari materi pokok elektrokimia

3) HoC: Tidak ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang memiliki

kreativitas tinggi dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam

mempelajari materi pokok elektrokimia

H1C : Ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas

tinggi dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam mempelajari materi

pokok elektrokimia

4) HoAB: Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi

berprestasi terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok elektrokimia

H1AB: Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi berprestasi

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok elektrokimia

5) HoAC: Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan

kreativitassiswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok elektrokimia

H1AC: Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas siswa

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok elektrokimia

6) HoBC: Tidak ada interaksi antara motivasi berprestasi dengan kreativitas siswa

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok eloktrokimia

H1BC: Ada interaksi antara motivasi berprestasi dengan kreativitas siswa

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok elektrokimia

7) HoABC: Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, motivasi berprestasi,

serta kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

elektrokimia.

H1ABC: Ada interaksi antara metode pembelajaran, motivasi berprestasi, serta

Kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok elektrokimia.

Keputusan uji menggunakan GLM (General Linier Model). Ketentuan

pengambilan kesimpulan, H0 ditolak ketika p-Value < 0,05 dan jika p-Value >

0,05 maka Ho tidak ditolak. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan 0,05.

b. Uji Lanjut Anava

Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi tiga jalan adalah menggunakan uji

Mean dan Interaction Plot. Tujuan dari uji Mean adalah untuk mengetahui

besarnya pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Selain dengan metode uji

Mean, kita dapat melakukan juga melalui uji Scheffe. Ketentuan pengambilan

kesimpulan, ada pengaruh yang signifikan jika melewati garis merah. Sedangkan

tujuan dari Interaction Plot adalah untuk mengetahui besarnya interaksi terhadap

prestasi belajar. Ketentuan pengambilan kesimpulan, ada interaksi jika terjadi

perpotongan.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan terdiri atas data motivasi

berprestasi dan kreativitas siswa sebelum diberikan perlakuan. Data yang

diperoleh dari kelas XI A sebagai kelas eksperimen 1 yang diberi pembelajaran

dengan metode eksperimen dan kelas XI B sebagai kelas eksperimen 2 yang

diberi pembelajaran dengan metode pemberian tugas

1. Data Motivasi Berprestasi Siswa

Data motivasi berprestasi siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil

angket siswa. Pembagian kategori motivasi berprestasi adalah kategori motivasi

berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah. motivasi berprestasi tinggi jika

skor angket motivasi berprestasi lebih tinggi dibandingkan dengan skor angket

motivasi berprestasi rata-rata gabungan kedua kelas. Motivasi berprestasi rendah

jika skor angket motivasi berprestasi kurang dari skor rata-rata gabungan kedua

kelas. Deskripsi data motivasi berprestasi ditunjukkan tabel 4.1.

Tabel 4.1 Deskripsi data Motivasi Berprestasi Siswa

Kelas Jumlah

siswa

Rata-

rata SD

Kategori

Tinggi % Rendah %

XI A 32 59,296 7,82

23 65,72 9 31,04

XI B 32 12 34,28 20 68,96

Jumlah 64 35 100 29 100

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil angket dari jumlah

keseluruhan siswa sebanyak 64 siswa mempunyai skor rata-rata sebesar 59,296.

Jumlah siswa yang skor sikap ilmiahnya lebih tinggi dari 59,296 sebanyak 35

siswa, yang masing-masing 23 siswa dari kelas XI A atau kelompok yang diberi

metode eksperimen dan 12 siswa dari kelas XI B atau kelompok yang diberi

metode pemberian tugas. Sedangkan jumlah siswa yang skor angket motivasi

berprestasi kurang dari 59,296 sebanyak 29 siswa yang masing-masing 9 siswa

dari kelas XI A atau kelompok metode eksperimen dan 20 siswa dari kelas XI B

atau kelompok metode pemberian tugas.

2. Data Kreativitas Siswa

Data kreativitas siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil angket

siswa. Pembagian kategori kreativitas meliputi kreativitas tinggi dan kreativitas

rendah. Kreativitas tinggi jika skor angket kreativitas lebih tinggi dibandingkan

dengan skor angket kreativitas rata-rata gabungan kedua kelas. Kreativitas rendah

jika skor angket kreativitas kurang dari skor angket kreativitas rata-rata gabungan

kedua kelas. Deskripsi data kreativitas tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Deskripsi Data Kreativitas Siswa

Kelas Jumlah

siswa

Rata-

rata SD

Kategori

Tinggi % Rendah %

XI A 32 57,203 6,978

14 46,66 18 52,95

XI B 32 16 53,34 16 47,05

Jumlah 64 30 100 34 100

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hasil angket kreativitas dari jumlah

keseluruhan siswa sebanyak 64 siswa mempunyai skor rata-rata sebesar 57,203.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Jumlah siswa yang skor angket kreativitas lebih tinggi dari 57,203 sebanyak 32

siswa yang masing-masing 14 siswa dari kelas XI A dan 16 siswa dari kelas XI B.

Sedangkan jumlah siswa yang skor angket kreativitas kurang dari 57,203

sebanyak 32 siswa yang masing-masing 18 siswa dari kelas XI A dan 14 siswa

dari kelas XI B.

3. Data Prestasi Belajar Siswa

Data prestasi belajar siswa diambil setelah pembelajaran berakhir. Dalam

penelitian ini, data yang diambil meliputi tiga aspek yakni aspek kognitif, aspek

afektif, dan aspek psikomotorik. Deskripsi data prestasi belajar siswa masing-

masing aspek dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

a. Aspek Kognitif

Deskripsi data prestasi belajar siswa aspek kognitif dapat ditunjukkan

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa Aspek Kognitif

Pembelajaran CTL

melalui Metode

Jumlah

data Mean SD Varian Mak Min

Eksperimen 32 75,59 9,66 93,315 90,00 60,00

Pemberian Tugas 32 79,75 6,86 47,059 90,00 67,00

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa siswa yang diberi

pembelajaran metode tugas prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan siswa

yang diberi pembelajaran metode eksperimen. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai

kelompok metode tugas lebih tinggi yakni 79,75 dibandingkan rata-rata nilai

kelompok metode eksperimen yakni 75,59. Nilai maksimum yang diperoleh oleh

kedua metode adalah sama yakni 90,00, sedangkan nilai minimum adalah 60,00.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai sebaran nilai masing-masing metode

dapat dilihat pada tabel 4.4 dan 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi belajar kognitif metode eksperimen

Interval kelas Frekuensi Frekuensi (%)

60,00-64,99 3 9,38

65,00-69,99 4 12,50

70,00-74,99 4 12,50

75,00-79,99 7 21,87

80,00-84,99 6 18,75

85,00-89,99 5 15,62

90,00-94,99 3 9,38

Jumlah 32 100 %

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi belajar Kognitif Metode Tugas

Interval kelas Frekuensi Frekuensi (%)

60,00-64,99 1 3,12 %

65,00-69,99 1 3,12 %

70,00-74,99 5 15,62 %

75,00-79,99 5 15,62 %

80,00-84,99 11 34,38 %

85,00-89,99 7 21,88 %

90,00-94,99 2 6,26 %

Jumlah 32 100 %

Distribusi frekuensi prestasi belajar pada metode tugas dan metode

eksperimen disajikan pada tabel 4.4 dan 4.5. Untuk memperjelas kedua distribusi

frekuensi prestasi belajar tersebut disajikan histogram dari masing-masing

distribusi prestasi pada gambar 4.1 dan 4.2.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Gambar 4.1 Distribusi prestasi belajar kelas metode eksperimen

Berdasarkan gambar diatas, diperoleh informasi bahwa pada kelas

metode eksperimen banyak siswa yang mendominasi pada interval nilai antara

75,00 sampai 79,99 yakni dengan jumlah 7 siswa, artinya distribusi terbesar

terdapat pada nilai tersebut. Pada interval nilai 60,00-64,99 terdapat 3 siswa. Pada

interval nilai 65,00-69,99 dan 70,00-74,99 terdapat 4 siswa. Selanjutnya pada

interval 80,00-84,99, 85,00-89,99 dan 90,00-94,99 masing-masing terdapat 6, 5,

dan 3 siswa. Bila dibandingkan dengan sebaran nilai yang diperoleh pada kelas

metode tugas, distribusi terbanyak interval nilai 75,00-79,99 pada kelas

eksperimen sedangkan distribusi terbanyak pada kelas eksperimen terdapat ada

interval 80,00-84,99.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil prestasi belajar pada pembelajaran

metode eksperimen memberikan prestasi belajar yang cukup baik kepada sebagian

besar siswa dikelas namun masih dibawah prestasi belajar pada kelas metode

pemberian tugas. Sedangkan histogram distribusi nilai metode pemberian tugas

dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini:

0

2

4

6

8

60,00-64,99 65,00-69,99 70,00-74,99 75,00-79,99 80,00-84,99 85,00-89,99 90,00-94,99

Fre

kuen

si

Nilai

Histogram Distribusi Nilai Metode Eksperimen

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Gambar 4.2 Distribusi prestasi belajar kelas metode pemberian tugas

Berdasarkan gambar diatas, diperoleh informasi bahwa pada kelas

metode tugas banyak siswa yang mendominasi pada interval nilai antara 80,00

sampai 84,99 yakni dengan jumlah 11 siswa, artinya distribusi terbesar terdapat

pada nilai tersebut. Sedangkan distribusi terkecil terdapat pada interval nilai

antara 60,00-64,99 dan 65,00-69,99 dengan jumlah masing-masing 1 siswa.

Selanjutnya pada interval nilai 70,00-74,99 dan 75,00-79,99 masing-masing

terdapat 5 siswa, interval nilai 85,00-89,99 terdapat 7 siswa dan interval nilai

antara 90,00-94,99 terdapat 2 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil prestasi

belajar pada pembelajaran metode tugas dapat memberikan prestasi belajar yang

baik kepada sebagian besar siswa dikelas.

b. Aspek Afektif

Deskripsi data prestasi belajar siswa aspek afektif dapat ditunjukkan

pada tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6 Deskripsi data prestasi belajar siswa aspek afektif

Pembelajaran CTL

melalui Metode

Jumlah

data Rata-rata SD Mak Min

Eksperimen 32 84,87 6,24 95 67

Pemberian Tugas 32 79,97 5,49 93 66

0

5

10

15

60,00-64,99 65,00-69,99 70,00-74,99 75,00-79,99 80,00-84,99 85,00-89,99 90,00-94,99

Fre

kuen

si

Nilai

Histogram Distribusi Nilai Metode Pemberian Tugas

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Pada penilaian afektif digunakan rentangan nilai dari 1 sampai dengan 4.

Penafsiran angka-angka tersebut adalah sebagai berikut : 1 = sangat kurang, 2 =

kurang 3 = baik, dan 4 = amat baik. Berdasarkan tabel 4.6 diatas, diperoleh

informasi bahwa prestasi belajar siswa aspek afektif dengan menggunakan metode

tugas nilai rata-rata 79,97 dengan simpangan baku 5,49, nilai tertinggi 93, dan

nilai terendah 66. Sedangkan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan

eksperimen memperoleh nilai rata-rata 84,87 dengan simpangan baku 6,24 nilai

tertinggi 95 dan terendah 67.

c. Aspek Psikomotorik

Deskripsi data prestasi belajar siswa aspek psikomotorik dapat

ditunjukkan pada tabel 4.7 di bawah ini :

Tabel 4.7 Deskripsi data prestasi belajar siswa aspek psikomotorik

Pembelajaran CTL

melalui Metode

Jumlah

data Rata-rata SD Mak Min

Eksperimen 32 78,97 6,03 88,00 66,00

Pemberian Tugas 32 73,91 6,79 90,00 65,00

Pada penilaian psikomotor digunakan rentangan nilai dari 1 sampai

dengan 4. Penafsiran angka-angka tersebut adalah sebagai berikut : 1 = sangat

kurang, 2 = kurang, 3 = baik, dan 4 = amat baik. Berdasarkan tabel 4.7 diatas,

diperoleh informasi bahwa prestasi belajar siswa aspek psikomotorik dengan

menggunakan metode tugas nilai rata-rata 73,91 dengan simpangan baku 6,79

nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 65. Sedangkan siswa yang diberi

pembelajaran menggunakan metode eksperimen memperoleh nilai rata-rata 78,97

dengan simpangan baku 6,03 nilai tertinggi 88 dan terendah 66.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

B. UJI PRASYARAT ANALISIS

1. Uji Normalitas

Uji statistik berupa uji anava dapat dilakukan apabila memenuhi

persyaratan analisis. Salah satu uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas. Uji

normalitas tujuannya adalah untuk mengevaluasi null hypothesis (H0) yang

menyatakan ’data mengikuti distribusi normal’. Jika nilai p (p-value) pada hasil

uji lebih besar daripada taraf signifikansi, maka menerima null hypothesis (H0)

dan kesimpulannya data yang diuji mengikuti distribusi normal. Pada penelitian

ini uji normalitas yang digunakan adalah Ryan-Joiner normality test. Sedangkan

taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05.

Uji normalitas dilakukan pada tiap kolom, baris dan sel desain faktorial

sehingga jumlah keseluruhan terdapat 14 hasil uji normalitas pada tiap aspek

prestasi belajar. Hasil uji normalitas pada masing-masing aspek prestasi belajar

baikkognitif, afektif dan psikomotor disajikan pada tabel 4.8 dibawah ini:

Tabel 4.8 Hasil uji normalitas prestasi belajar masing-masing kelompok

No Kriteria Kelompok P-value

Kognitif Afektif Psikomotor 1 Metode Pemberian Tugas (PT) >0,100 >0,100 >0,100 2 Metode Eksperimen >0,100 >0,100 >0,100 3 Motivasi Berprestasi (Mb) Tinggi >0,100 >0,100 >0,100 4 Motivasi Berprestasi (Mb) Rendah >0,100 >0,100 0,083 5 Kreativitas (Kr)Tinggi >0,100 >0,100 >0,100 6 Kreativitas (Kr) Rendah >0,100 0,086 >0,100 7 Eksperimen* Mb Tinggi*Kr Tinggi >0,100 >0,100 >0,100 8 Eksperimen* Mb Tinggi*Kr Rendah >0,100 >0,100 >0,100 9 Eksperimen* Mb Rendah*Kr Tinggi >0,100 0,073 >0,100 10 Eksperimen* Mb Rendah*Kr Rendah >0,100 >0,100 >0,100 11 PT*Mb Tinggi*Kr Tinggi >0,100 >0,100 0,085 12 PT*Mb Tinggi*Kr Rendah >0,100 >0,100 >0,100 13 PT*Mb Rendah*Kr Tinggi >0,100 >0,100 >0,100 14 PT*Mb Rendah*Kr Rendah >0,100 >0,100 >0,100

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa harga p-value prestasi

belajar kognitif untuk seluruh kriteria kelompok lebih besar dari 0,100 (p-

value>0,100). Karena nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikansi, yaitu 0,05

maka keputusan ujinya adalah tidak menolak H0. Berarti data prestasi belajar

kognitif siswa pada tiap-tiap kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Dari tabel diatas harga p-value pada prestasi belajar afektif untuk seluruh

kriteria kelompok lebih besar dari taraf signifikansi, yaitu 0,05 maka keputusan

ujinya adalah tidak menolak H0. Berarti data prestasi belajar afektif siswa pada

tiap-tiap kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan

harga p-value pada prestasi belajar psikomotor untuk seluruh kriteria kelompok

lebih besar dari 0,100 (p-value>0,100). Karena nilai tersebut lebih besar dari taraf

signifikansi, yaitu 0,05 maka keputusan ujinya adalah tidak menolak H0. Berarti

data prestasi belajar psikomotor siswa pada tiap-tiap kelompok berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians atau

homogenitas antar populasi atau tingkatan faktor. Hasil dari uji homogenitas

disajikan pada tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9 Hasil perhitungan uji homogenitas prestasi belajar

No Kriteria Kelompok P-value

Kognitif Afektif Psikomotor 1 Metode Tugas dengan Eksperimen 0,061 0,208 0,513 2 Motivasi berprestasi Tinggi dengan

Rendah 0,361 0,819 0,344

3 Kreativitas Tinggi dengan Rendah 0,129 0,055 0,491 4 Metode, Motivasi berprestasi, dan

Kreativitas 0,148 0,101 0,288

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Pada uji homogenitas, jika p-value lebih besar dari pada nilai alpha α,

maka tidak menolak null hypothesis (hipotesis nol) yang menyatakan bahwa

variansi sampel sama atau homogen. Informasi yang diberikan pada tabel 4.9

menunjukkan bahwa harga p-value tiap kriteria kelompok pada aspek kognitif

diperoleh hasil lebih besar dari 0,05, sehingga tidak menolak null hypothesis

(hipotesis nol), maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada

sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen. Begitu pula untuk harga p-value

pada prestasi belajar aspek afektif dan aspek psikomotor, dimana harga p-value

tiap kriteria kelompok lebih besar dari 0,05, sehingga menerima null hypothesis

(hipotesis nol), maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan variansi pada

sampel atau sampel memenuhi kriteria homogen.

C. PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Uji Anava Tiga Jalan

Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang berupa nilai prestasi

belajar dengan metode pemberian tugas maupun eksperimen yang ditinjau dari

kreativitas dan motiasi berprestasi siswa dianalisa dengan analisis variansi 2 x 2 x

2 dengan isi sel tidak sama, dengan bantuan software minitab 15 menggunakan

GLM (General Linier Model), dilanjutkan uji lanjut untuk H0 yang ditolak.

Adapun hasil pengolahan data melalui bantuan software minitab 15 dapat dilihat

pada tabel 4.10.

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value untuk pembelajaran menggunakan

metode pemberian tugas dan eksperimen terhadap prestasi belajar sebesar 0,003

atau lebih kecil dari 0,05 berarti Ho yang menyatakan ’tidak ada pengaruh prestasi

belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode pemberian tugas

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

dan eksperimen’ ditolak, artinya ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang

diberi pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas dan

eksperimen.

Tabel 4.10 Hasil GLM untuk prestasi belajar ditinjau dari metode (tugas dan eksperimen), kreativitas dan motivasi berprestasi siswa.

Source Kognitif Afektif Psikomotor

Metode 0,003 0,004 0,017

Motivasi Berprestasi 0,004 0,683 0,045

Kreativitas 0,000 0,035 0,330

Metode*Motivasi berprestasi 0,002 0,438 0,055

Metode*Kreativitas 0,720 0,696 0,413

Motivasi berprestasi*Kreativitas 0,504 0,772 0,775

Model*Motivasi berprestasi* Kreativitas 0,753 0,893 0,110

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value untuk motivasi berprestasi

terhadap prestasi belajar sebesar 0,004 atau lebih kecil dari 0,05 berarti Ho yang

menyatakan ’tidak ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi dan rendah’ adalah ditolak, berarti ada pengaruh

prestasi belajar antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah.

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value interaksi antara metode pembelajaran

Contextual teaching and Learning dengan kreativitas terhadap prestasi belajar

kognitif, afektif dan psikomotor masing-masing sebesar 0,720, 0,696 dan 0,413

atau lebih besar dari 0,05, berarti Ho yang menyatakan bahwa ’tidak ada interaksi

metode pembelajaran contextual teaching and learning dengan kreativitas

terhadap prestasi belajar’ tidak ditolak, berarti tidak ada interaksi pembelajaran

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

metode pembelajaran contextual teaching and learning dengan kreativitas

terhadap prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotor.

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value untuk kreativitas terhadap prestasi

belajar sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 berarti Ho yang menyatakan ‘tidak

ada pengaruh prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan

rendah’ adalah ditolak, berarti tidak ada pengaruh prestasi belajar antara siswa

yang memiliki kreativitas tinggi dan rendah.

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value interaksi antara metode

pembelajaran CTL dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar kognitif

sebesar 0,002 atau lebih kecil dari 0,05 berarti H0 yang menyatakan bahwa ‘tidak

ada interaksi metode pembelajaran CTL dengan motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar’ ditolak, berarti ada interaksi antara metode pembelajaran CTL

dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar kognitif. Sedangkan pada

prestasi belajar afektif dan psikomotor p-value sebesar 0,438 dan 0,055atau lebih

besar dari 0,05 berarti H0 yang menyatakan bahwa ‘tidak ada interaksi metode

pembelajaran CTL dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar’ tidak

ditolak, berarti tidak ada interaksi antara metode pembelajaran CTL dengan

motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor.

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value interaksi antara metode

pembelajaran CTL dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif,

afektif, dan psikomotor masing-masing sebesar 0,720, 0,696, 0,413 atau lebih

besar dari 0,05 berarti H0 yang menyatakan bahwa ‘tidak ada interaksi metode

pembelajaran CTL dan kreativitas terhadap prestasi belajar’ tidak ditolak, berarti

tidak ada interaksi antara metode pembelajaran CTL dengan kreativitas terhadap

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value interaksi antara motivasi

berprestasi dan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif maupun

psikomotor masing-masing sebesar 0,504, 0,772 dan 0,775 atau lebih besar dari

0,05 berarti H0 yang menyatakan bahwa ‘tidak ada interaksi antara kreativitas

dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar’ tidak ditolak, berarti tidak

ada interaksi antara kreativitas dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi

belajar kognitif, afektif maupun psikomotor.

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa p-value interaksi antara metode

pembelajaran CTL, motivasi berprestasi, kreativitas terhadap prestasi belajar

kognitif, afektif dan psikomotor masing-masing sebesar 0,753, 0,893 dan 0,110

atau lebih besar dari 0,05 berarti H0 yang menyatakan bahwa ‘tidak ada interaksi

antara model pembelajaran CTL, kreativitas dengan motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar’ tidak ditolak, berarti tidak ada interaksi antara metode

pembelajaran CTL, motivasi berprestasi, kreativitas siswa terhadap prestasi

belajar kognitif, afektif maupun psikomotor.

2. Uji Lanjut Anava

Pada nilai p-value yang lebih kecil dari 0,05 untuk uji hipotesis (H0

ditolak), maka dilakukan analisis lanjutan dengan metode uji mean (analysis of

means) yang hasilnya dapat ditunjukkan di bawah ini :

a. Uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Kognitif

Siswa

Hasil uji lanjut anava metode pembelajaran eksperimen dan pemberian tugas

terhadap prestasi belajar kognitif siswa dapat dilihat pada gambar 4.3

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Gambar 4.3 Hasil Uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Kognitif Siswa

Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar

kognitif yang signifikan pembelajaran metode tugas dengan metode eksperimen.

b. Uji Lanjut Anava metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Afektif

Siswa

Hasil uji lanjut anava metode pembelajaran terhadap prestasi belajar afektif dapat

dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini:

Gambar 4.4 Hasil uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Afektif

Pada gambar 4.4 menunjukkan hasil uji lanjut anava bahwa terdapat

perbedaan prestasi belajar dalam aspek afektif yang signifikan antara siswa yang

T u g a sE k s p e r im e n

8 0

7 9

7 8

7 7

7 6

7 5

M e t o d e

Mea

n

7 5 , 5 7 9

7 9 , 7 6 5

7 7 , 6 7 2

U j i L a n ju t A n a v a M e t o d eA lp h a = 0 , 0 5

T u g a sE k s p e r im e n

8 6

8 5

8 4

8 3

8 2

8 1

8 0

7 9

M e t o d e

Mea

n

8 0 , 9 5 4

8 3 , 8 9 0

8 2 , 4 2 2

U j i L a n ju t A n a v a A f e k t i f p a d a M e t o d eA lp h a = 0 , 0 5

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

diberi pembelajaran dengan menggunakan metode tugas dan eksperimen. Siswa

yang diberi pembelajaran menggunakan metode eksperimen memperoleh prestasi

belajar afektif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran

menggunakan metode tugas.

c. Uji Lanjut Anava metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Psikomotor

Siswa

Hasil uji lanjut anava metode pembelajaran terhadap prestasi belajar

psikomotor siswa dapat dilihar pada gambar 4.5 di bawah ini:

Gambar 4.5 Hasil Uji Lanjut Anava Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Psikomotor

Gambar 4.5 menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar

psikomotor yang signifikan antara siswa yang diberi pembelajaran dengan

menggunakan metode tugas dan eksperimen. Pembelajaran menggunakan metode

eksperimen memperoleh prestasi belajar psikomotor lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode tugas.

d. Uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Kognitif

Siswa

Hasil uji lanjut anava motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar kognitif

T u g a sE k s p e r im e n

8 0

7 9

7 8

7 7

7 6

7 5

7 4

7 3

M e t o d e

Mea

n

7 4 , 8 3 3

7 8 , 0 4 2

7 6 , 4 3 8

U j i L a n ju t A n a v a P s i k o m o t o r p a d a M e t o d eA lp h a = 0 , 0 5

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

siswa dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini:

Gambar 4.6 Hasil Uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Kognitif

Pada gambar 4.6 Hasil Uji lanjut Anava menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan prestasi belajar kognitif yang signifikan antara siswa yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi memperoleh prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan

siswa yang mempunyai motivasi berprestasi rendah.

e. Uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Psikomotor

Siswa

Hasil uji lanjut anava motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar

psikomotor siswa dapat dilihat pada gambar 4.7 di bawah ini:

T in g g iR e n d ah

8 1

8 0

7 9

7 8

7 7

7 6

7 5

7 4

M o t iv a s i B e rp re s t a s i

Mea

n

7 5 ,5 2 1

7 9 ,8 2 3

7 7 ,6 7 2

U ji L a n ju t A n a v a M o ti v a s i B e r p r e s ta s iA lph a = 0 ,0 5

T in g g iR e n d a h

8 0

7 9

7 8

7 7

7 6

7 5

7 4

7 3

7 2

M o t iv a s i B e rp re s t a s i

Mea

n

7 4 , 7 9 9

7 8 , 0 7 6

7 6 , 4 3 8

U ji L a n ju t A n a v a P s i k o m o to r p a d a M o t i v a s i B e r p r e s ta s iA lp h a = 0 ,0 5

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Gambar 4.7 Hasil Uji Lanjut Anava Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Psikomotor

Gambar 4.6 menunjukkan hasil uji lanjut anava bahwa terdapat perbedaan

prestasi belajar psikomotor yang signifikan antara siswa yang mempunyai

motivasi berprestasi tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi memperoleh prestasi belajar psikomotor lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi berprestasi rendah.

f. Uji Lanjut Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Kognitif Siswa

Hasil uji lanjut kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif siswa dpat

dilihat pada gambar 4.8 di bawah ini:

Gambar 4.8 Hasil Uji Lanjut Anava Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar Kognitif

Pada gambar 4.8 Hasil Uji lanjut Anava menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan prestasi belajar kognitif yang signifikan antara siswa yang memiliki

kreativitas tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi

memperoleh prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

mempunyai kreativitas rendah.

T in g g iR e n d a h

8 4

8 2

8 0

7 8

7 6

7 4

7 2

7 0

K r e a t iv it a s

Mea

n

7 5 , 9 2

7 9 , 4 2

7 7 , 6 7

U j i L a n j u t A n a v a K r e a t i v i t a sA lp h a = 0 , 0 5

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

g. Uji Lanjut Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Afektif Siswa

Hasil uji lanjut kreativitas terhadap prestasi belajar afektif siswa dapat dilihat

pada gambar 4.8 dibawah ini:

Gambar 4.9 Hasil Uji Lanjut Anava Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Afektif

Pada gambar 4.9 menunjukkan hasil uji lanjut anava bahwa terdapat

perbedaan prestasi belajar afektif yang signifikan antara siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai kreativitas tinggi

memperoleh prestasi belajar afektif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

mempunyai kreativitas rendah.

h. Uji Lanjut Interaksi Antara Metode Pembelajaran Tarhadap Motivasi

Berprestasi

Hasil uji lanjut interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi

berprestasi siswa terhadap prestasi belajar kognitif dapat dilihat pada gambar 4.10

di bawah ini:

T in g g iR e n d a h

8 5

8 4

8 3

8 2

8 1

8 0

K r e a t iv it a s

Mea

n

8 0 , 8 8 5

8 3 , 9 5 9

8 2 , 4 2 2

U j i L a n ju t A n a v a A f e k t i f p a d a K r e a t i v i t a sA lp h a = 0 , 0 5

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Gambar 4.10 Interaksi antara motivasi berprestasi tinggi dan rendah

Pada gambar 4.10 menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara motivasi

berprestasi tinggi dengan motivasi berprestasi rendah.

D. PEMBAHASAN HASIL ANALISIS

1. Hipotesis Pertama

Berdasarkan hasil analisis variansi General Linier Model (GLM)

diperoleh harga p-value 0,003 atau lebih kecil 0,05 ini berarti keputusan yang

dapat diambil adalah menolak hipotesis nol, hal ini menunjukkan terdapat

pengaruh metode pembelajaran contextual teaching and learning melalui metode

tugas dan eksperimen terhadap prestasi belajar kognitif. Hal ini sesuai dengan

harapan peneliti, bahwa ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara siswa yang

diberi pembelajaran dengan metode eksperimen dan pemberian tugas. Pada

penelitian ini materi yang disampaikan adalah elektrokimia dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yaitu pendekatan

pembelajaran yang menghubungkan antara materi yang diajarkan berupa

elektrokimia dengan keadaan atau situasi dunia nyata yang ada disekitar

lingkungan siswa. Dalam proses pembelajarannya siswa dihadapkan pada suatu

permasalahan yang berkaitan dengan elektokimia yang selanjutnya dipecahkan

T ingg iRendah

80,0

77,5

75,0

72,5

70,0

67,5

65,0

M o t iv a s i Be rpre s t a s i

Me

an

E k sp er imenT u g as

M eto d e

Inter a ction P lot for P r e s tas iDa ta M eans

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

menurut pengalaman yang diperoleh dari lingkungan disekitarnya. Pengalaman

yang ada didalam struktur kognitif siswa dihubungkan dengan permasalahan yang

dihadapi sehingga diperoleh suatu hasil yang bermakna. Keterkaitan antara materi

pelajaran dengan konteks keseharian siswa didalam pembelajaran akan

menghasilkan konsep-konsep pengetahuan yang mendalam, sehingga siswa

mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Adanya perbedaan prestasi belajar siswa secara signifikan yang diberi

pembelajaran dengan eksperimen dan pemberian tugas, yakni siswa yang diberi

pembelajaran dengan metode pemberian tugas memperoleh prestasi belajar lebih

tinggi dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode

eksperimen. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji lanjut anava pada gambar 4.3.

Hal ini disebabkan pembelajaran kimia pada materi elektrokimia melalui metode

pemberian tugas lebih memperdalam bahan pelajaran, melalui kegiatan aktif siswa

dalam mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan oleh guru. Di dalam

kegiatan metode tugas siswa aktif dalam melakukan penyelidikan terhadap suatu

topik atau masalah yang kontekstual yang ditugaskan oleh guru. Di dalam

menyelesaikan tugas ini, seluruh sumber belajar sangat dibutuhkan dalam

mengumpulkan segala fakta-fakta, konsep, teori yang dapat memecahkan

permasalahan yang dihadapi. Siswa dituntut untuk mempelajari informasi-

informasi yang mereka peroleh yang dikaitkan dengan pengalaman siswa

sehingga siswa dapat menemukan jawaban atau penyelesaian terhadap tugas yang

dihadapi.

Metode ini dapat dijalankan secara individu maupun kelompok. Baik

secara individu maupun kelompok masing-masig memiliki kelebihan tersendiri,

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

bila tugas dikerjakan secara individu akan menumbuhkan kemandirian siswa

mengembangkan pengetahuan dalam membangun karakter. Selanjutnya apabila

tugas dikerjakan secara kelompok, dimungkinkan terjadinya pertukaran informasi,

yang selanjutnya siswa dapat membangun pengetahuan dari informasi sosial

tersebut. Hasil dari belajar mereka kumpulkan untuk selanjutnya disajikan kepada

siswa lain. Adanya penulisan laporan ini memotivasi siswa untuk lebih tekun

dalam menyempurnakan penyelesaian atas tugas yang dihadapi sehingga terdapat

keterkaitan dengan meningkatnya kemampuan dalam memecahkan masalah. Hal

inilah yang menyebabkan prestasi belajar kognitif siswa menggunakan metode

pemberian tugas lebih baik bila dibandingkan dengan metode eksperimen.

Meskipun metode eksperimen tidak lebih bagus bila dibandingkan

dengan metode pemberian tugas, akan tetapi metode ini juga memiliki kelebihan

diantaranya siswa dapat lebih aktif dan kreatif didalam proses pembelajaran. Hal

ini disebabkan didalam mempelajari materi elaktrokimia didasarkan pada kegiatan

praktikum yang mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan

kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Siswa dapat mengalami

sendiri dan mengamati setiap proses kejadian didalam belajar. Hal ini yang

menyebabkan hasil belajar siswa dapat bertahan lama. Sehingga prestasi belajar

siswa secara kognitif dapat meningkat. Akan tetapi karena metode eksperimen ini

tergolong dalam eksperimen terbimbing, dimana sebelum kegiatan dimulai guru

telah merancang jalannya percobaan yang akan dilakukan oleh siswa. Siswa

dalam menjalankan percobaannya berdasarkan petunjuk-petunjuk yang telah

disediakan. Sehingga siswa kurang memaksimalkan ketrampilan dalam

merencanakan dan mengorganisasikan pembelajarannya. Berbeda dengan metode

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

tugas dimana siswa lebih aktif dan inovatif dalam menyusun rencana

pembelajarannya. Sehingga prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran

menggunakan metode pemberian tugas lebih baik dibandingkan dengan siswa

yang diberi pembelajaran menggunakan metode eksperimen.

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil analisis variansi General Linier Model

(GLM) diperoleh harga p-value 0,004 atau di bawah 0,05, ini berarti menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pemberian tugas dan

eksperimen terhadap prestasi belajar afektif. Hal ini dapat diperjelas berdasarkan

gambar 4.4, dimana prestasi belajar afektif siswa yang diberi pembelajaran

metode eksperimen lebih baik dibandingkan dengan metode pemberian tugas.

Dalam penerapan metode eksperimen lebih dominan untuk menciptakan sikap

eksploratif dibandingkan dengan penerapan metode pemberian tugas.

Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis variansi General Linier Model

(GLM) diperoleh harga p-value 0,017 atau di bawah 0,05, ini berarti menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode pemberian tugas dan

eksperimen terhadap prestasi belajar psikomotor. Hal ini dapat dipertegas dengan

gambar 4.5, dimana prestasi belajar psikomotor siswa yang diberi pembelajaran

metode eksperimen lebih baik dbandingkan metode pemberian tugas. Hal ini

disebabkan pada metode eksperimen lebih terampil dan eksploratif dalam

mengikuti pembelajaran.

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil analisis variansi General Linier Model (GLM) pada

prestasi kognitif diperoleh harga p-value sebesar 0,004 atau lebih kecil dari 0,050

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

berarti H0 (hipotesis nol) ditolak. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh antara

motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif siswa.

Motivasi berprestasi merupakan dorongan dasar seseorang untuk berusaha

menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya dengan tidak menunda-nunda.

Dorongan yang timbul dapat berasal dari dalam maupun dari luar. Dorongan yang

timbul dalam diri siswa karena adanya kebutuhan siswa dalam memahami materi

yang diberikan oleh guru, sedangkan dorongan yang timbul dari luar karena

adanya motif tersendiri dari luar pribadi siswa, seperti mendapat penghargaan,

asessment. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki

keinginan dan hasrat yang besar untuk berhasil dalam mengikuti pembelajaran,

sehingga terlihat dalam bertindak selalu aktif dalam mencari sumber pembelajaran

dari berbagai media. Ciri-ciri seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi

antara lain 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2) adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar; 3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4) adanya

penghargaan dalam belajar; 5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6)

adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang

siswa dapat belajar dengan baik.

Didalam pembelajaran kimia menggunakan metode tugas dan eksperimen

sangatlah diperlukan motivasi setiap siswa. Karena sebagai faktor pendukung

berhasilnya pelaksanaan metode pembelajaran yang direncanakan oleh guru.

Seperti metode tugas dalam penelitian ini yang mengharuskan siswa mampu

menyelesaikan masalah secara mandiri maupun kelompok, siswa aktif dalam

menentukan langkah-langkah penyelesaian, menyusun rancangan kerja, aktif

mencari sumber belajar yang diperlukan, serta meringkas bagian-bagian

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

terpenting hingga menjadi sebuah materi yang substantif. Hal inilah yang

dibutuhkan setiap siswa berupa motivasi berprestasi yang diharapkan muncul dari

dalam diri siswa.

Begitu pula dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode

eksperimen. Pada metode ini peran motivasi siswa sangat penting dalam kegiatan

eksperimen di laboratorium. Karena bila dalam melaksanakan eksperimen tidak

landasi adanya motivasi, suasana pembelajaranpun berjalan kurang menarik dan

terkesan monoton. Siswa dalam melakukan eksperimen di laboratorium selalu

mengamati dan mencermati setiap proses dan hasil proses. Oleh karenanya siswa

yang memiliki motivasi yang tinggi, setiap perubahan keadaan merupakan hal

yang penting yang menimbulkan pertanyaan untuk mampu dipecahkan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara motivasi berprestasi tinggi dan rendah pada prestasi kognitif siswa. Hal ini

berarti siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memperoleh prestasi

belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi

rendah. Hal ini sesuai dengan harapan peniliti bahwa motivasi berprestasi akan

berpengaruh terhadap prestasi belajar materi elektrokimia. Dilihat dari karakter

materinya, elektrokimia merupakan materi yang cukup sulit dipahami oleh setiap

siswa. sehingga dasar yang dibutuhkan dalam mengikuti materi ini adalah

bagaimana minat dan respon siswa agar tetap fokus dalam menekuni materi

pelajaran. Bila siswa sudah tidak lagi berminat dan merasa jenuh dalam mengikuti

pembelajaran, pencapaian tujuan belajarpun kurang maksimal. Minat dan respon

siswa hanya timbul dari dorongan siswa, dorongan inilah yang merupakan

motivasi dalam mamacu minat dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

khususnya materi elektrokimia yang dianggap sulit bagi siswa. Sangatlah jelas

bila siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi tentu keinginan dan kemauan

yang kuat dalam belajar. Sehingga karakter materi sesulit apapun akan dapat

teratasi oleh siswa. Hal sebaliknya bila siswa yang memiliki motivasi rendah,

tentunya keinginan dan kemauan yang kurang dalam belajar. Sehingga berakibat

pada hasil belajar yang tidak maksimal. Hal inilah yang menyebabkan siswa yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi memperoleh preatasi belajar yang maksimal

dibandingkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.

Pada prestasi belajar afektif, tidak terdapat pengaruh antara motivasi

berprestasi tinggi dan rendah. Sedangkan pada prestasi belajar psikomotor, tidak

terdapat pengaruh antara motivasi berprestasi tinggi maupun rendah. Hal ini

disebabkan karena pada materi elektrokimia mengharuskan siswa untuk terampil

dalam mengkaitkan obyek materi dengan obyek yang ada dilingkungan sekitar

mereka. Melalui pembejaran secara langsung ini, siswa akan lebih aktif dalam

belajar sehingga akan meningkatkan pula hasil belajar pada aspek psikomotor

siswa baik yang memiliki motivasi tinggi maupun rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil analisis variansi General Linier Model (GLM)

diperoleh harga p-value sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 berarti bahwa H0

(hipotesis nol) ditolak, hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan

kreativitas tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif siswa. Hal ini

sesuai dengan harapan peneliti, bahwa ada pengaruh kreativitas tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar siswa.

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk memberikan gagasan-

gagasan baru. Ciri orang yang berpikir kreatif yaitu : a. Memiliki dorongan ingin

tahu yang besar; b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik; c.Sering banyak

gagasan dan usul terhadap suatu masalah; d. Bebas dalam menyatakan pendapat;

e. Menonjol dalam salah satu bidang seni; f. Memiliki pendapat sendiri dan

mampu mengutarakannya; g. Tidak mudah terpengaruh orang lain; h. Daya

imajinasinya kuat; i. Memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi; j. Senang mencoba

hal-hal yang baru. Setiap siswa belum tentu memiliki tingkat kreativitas yang

sama. Siswa yang memiliki kreativitas tinggi memperoleh prestasi yang lebih

tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah. Hal ini sesuai

dengan harapan peneliti bahwa kreativitas akan berpengaruh terhadap prestasi

belajar materi elektrokimia. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang

mempunyai kreativitas tinggi dan rendah ini sangat signifikan, hal ini dipertegas

dengan hasil uji metode Analysis of Mean, pada gambar 4.8 terlihat siswa yang

memiliki kreativitas tinggi memiliki pengaruh paling kuat terhadap prestasi

belajar kognitif. Hal ini dikarenakan siswa yang mempunyai kreativitas tinggi

memiliki dorongan ingin tahu yang besar, sehingga dalam pembelajaran siswa

tersebut aktif dalam bertanya maupun mencari sumber sendiri. Keberanian yang

besar dalam mengajukan sebuah suatu gagasan, ide atau pendapat kepada teman-

teman sekelompoknya. Hal ini lebih memudahkan siswa dalam merekam hasil

pembelajaran ke dalam memori mereka. Sehingga dalam memahami konsep

elektrokimia menjadi lebih baik. Hal inilah yang menyebabkan siswa yang

memiliki kreativitas tinggi memperoleh prestasi belajar yang maksimal

dibandingkan siswa yang memiliki kreativitas rendah.

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Berdasarkan tabel 4.10, hasil analisis variansi General Linier Model

(GLM) prestasi belajar afektif diperoleh p-value sebesar 0,035 atau di bawah 0,05,

ini berarti menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kreativitas tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar afektif. Hal ini disebabkan karena siswa yang memiliki

kreativitas tinggi memiliki minat yang tinggi pula dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis variansi General Linier Model

(GLM) prestasi belajar psikomotor diperoleh p-value sebesar 0,330 atau di atas

0,05. Ini berarti menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kreativitas tinggi dan

rendah terhadap prestasi belajar psikomotor.

4. Hipotesis Keempat

Berdasarkan hasil analisis variansi General Linier Model (GLM) diperoleh

harga p-value sebesar 0,002 atau lebih kecil dari 0,05 berarti bahwa H0 (hipotesis

nol) ditolak, ini menunjukkan adanya interaksi antara metode pembelajaran

dengan motivasi berprestasi siswa, hal ini sesuai dengan harapan peneliti bahwa

ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil uji lanjut anava pada interaksi antara metode

pembelajaran dengan motivasi berprestasi siswa, adanya interaksi disebabkan

karena prestasi belajar siswa pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

diberi pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas ternyata prestasi

belajarnya lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi

berprestasi tinggi diberi pembelajaran menggunakan metode eksperimen.

Sedangkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah yang diberi

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

pembelajaran metode pemberian tugas prestasi belajarnya lebih tinggi

dibandingkan siswa dengan motivasi berprestasi rendah yang diberi pembelajaran

metode eksperimen.

Dari hipotesis pertama telah diketahui bahwa pembelajaran elektrokimia

dengan menggunakan metode pemberian tugas memberikan hasil belajar yang

lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode eksperimen. Namun hal ini

tidak sesuai jika ditinjau dari motivasi berprestasi siswa, dimana siswa yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi justru yang diberi pembelajaran

menggunakan metode eksperimen lebih baik prestasi belajarnya bila dibandingkan

menggunakan metode pemberian tugas. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi tentu akan lebih mudah menyesuaikan suasana

pembelajaran dalam berbagai metode pembelajaran. Karena siswa yang memiliki

motivasi yang tinggi mempunyai kemauan dan dorongan yang kuat dalam belajar,

dalam kondisi apapun siswa tidak mudah menyerah bila mengalami kesulitan,

selalau berusaha untuk menemukan penyelesian akan materi yang dihadapi.

Selanjutnya adanya harapan untuk memperoleh pengetahuan yang baru, siswa

yakin bahwa apa yang mereka selidiki terhadap materi yang ditanyakan akan

memberikan pengetahuan yang sebelumnya belum pernah diketahui oleh siswa.

Serta adanya penghargaan dalam berprestasi di akhir pembelajaran mendorong

siswa untuk lebih aktif.

Kedua metode pembelajaran ini mempunyai karakteristik yang berbeda,

bila di dalam metode pemberian tugas dibutuhkan kemampuan kognitif yang

menonjol dan ketrampilan, akan tetapi di dalam metode eksperimen dibutuhkan

ketrampilan dan motivasi yang menonjol. Siswa yang memiliki motivasi

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

berprestasi tinggi apabila dikenai pengajaran dengan metode eksperimen akan

mempunyai perbedaan prestasi belajar dengan siswa yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi tetapi dikenai pengajaran dengan metode tugas, sebab

keberhasilan metode eksperimen dibutuhkan adanya ketrampilan, daya kreasi

yang tinggi, serta motivasi yang tinggi pula. Sehingga siswa yang memiliki

motivsi berprestasi tinggi sangat sesuai dengan penerapan metode eksperimen,

siswa merasa sangat antusias dan mampu mengoptimalkan seluruh kemampuan

mereka dalam pembelajaran. Pada akhirnya hasil belajar siswa lebih optimal bila

dibandingkan dengan siswa yang bermotivasi tinggi diberi metode pemberian

tugas. Begitu pula sebaliknya metode eksperimen kurang sesuai bila diterapkan

pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, sehingga hasil belajarpun

kurang optimal bila dibandingkan dengan siswa yang diberi metode pemberian

tugas yang sama-sama memiliki motivasi berprestasi rendah. Hal inilah yang

menyebabkan interaksi penggunaan model pembelajaran CTL melalui metode

pemberian tugas dan eksperimen dengan motivasi berprestasi siswa.

Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis variansi General Linier Model

(GLM) diperoleh p-value pada prestasi belajar afektif dan psikomotor masing-

masing sebesar 0,438 dan 0,055, atau di atas nilai α yakni 0,05. Ini berarti

menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara metode pemberian tugas dan

eksperimen dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar afektif

maupun psikomotor.

5. Hipotesis Kelima

Berdasarkan hasil analisis variansi General Linier Model (GLM)

diperoleh harga p-value sebesar 0,720 atau lebih besar dari 0,05 berarti bahwa H0

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

(hipotesis nol) tidak ditolak, ini menunjukkan tidak ada interaksi antara

pendekatan pembelajaran CTL dengan kreativpemberian tugas dan eksperimen.

Berdasarkan hasil dari prestasi belajar setelah diadakan tes akhir, siswa

yang memiliki kreativitas tinggi yang diberi pembelajaran menggunakan metode

pemberian tugas memiliki prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

yang memiliki kreativitas tinggi yang diberi metode eksperimen. Begitu pula

dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah pada kelompok metode

pemberian tugas memiliki prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan

prestasi belajar pada kelompok eksperimen. Sehingga tidak ada interaksi prestasi

belajar satu sama lain antar kelompok metode terhadap kreativitas.

Hal ini dapat dijelaskan karena karakteristik metode pemberian tugas

dalam pembelajaran yang dibawa oleh guru memberikan pengaruh yang kuat

terhadap prestasi belajar siswa jika dibandingkan dengan metode eksperimen.

Metode pemberian tugas lebih mendorong siswa untuk aktif dalam mencari

sumber belajar, aktif dalam mencari media penunjang, serta aktif dalam

melakukan penyelidikan terhadap suatu permasalahan yang dihadapi yang

merupakan tugas yang harus diemban oleh siswa hingga mampu untuk

dituntaskan. Oleh karenanya metode ini tidak mempengaruhi terhadap tinggi

rendahnya kreativitas siswa. Sehingga siswa yang diberi pembelajaran dengan

metode eksperimen baik siswa yang memiliki kreativitas tinggi maupun rendah

prestasi belajar tetap lebih rendah dengan siswa yang menerima pembelajaran

dengam metode pemberian tugas.

Kelebihan yang dimiliki pada metode pemberian tugas ini yakni mampu

merangsang siswa untuk meningkatkan kekreatifan dalam memecahkan suatu

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

permasalahan berupa tugas. Pada pembelajaran berbasis tugas mendorong siswa

untuk berinovasi yang mengaitkan belajar secara kontekstual melalui aktivitas-

aktivitas yang kompleks. Sehingga dalam pembelajaran ini siswa terdorong untuk

lebih kreatif. Seperti kemampuan untuk memberikan gagasan baru serta senang

mencoba-coba sesuatu hal baru. Setelah mendapatkan pembelajaran ini siswa

yang memiliki kreativitas tinggi maupun rendah dapat meningkat prestasi

belajarnya. Hal ini serupa dengan prestasi belajar siswa pada aspek afektif

maupun psikomotor. Yang menyebabkan tidak terdapat interaksi antara

pendekatan pembelajaran CTL melalui metode eksperimen dan pemberian tugas

dengan kreativitas.

6. Hipotesis Keenam

Berdasarkan hasil analisis variansi General Linier Model (GLM)

diperoleh harga p-value sebesar 0,504 atau lebih besar dari 0,05 berarti bahwa H0

(hipotesis nol) tidak ditolak, ini menunjukkan tidak ada interaksi antara motivasi

berprestasi dengan kreativitas siswa. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada siswa

yang memliki kreativitas tinggi, motivasi berprestasi tinggi memiliki prestasi

belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas

rendah motivasi berprestasi tinggi. Begitu pula pada siswa yang memiliki

kreativitas tinggi motivasi berprestasi rendah memiliki prestasi belajar lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah motivasi berprestasi

rendah pula. Sehingga baik siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi atau

rendah akan tetapi kreativitasnya tinggi maka prestasi belajarnya selalu lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi atau rendah

akan tetapi kreativitasnya rendah.

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Siswa yang memiliki kreativitas tinggi tentunya memiliki daya inisiatif

yang tinggi, kelancaran, keluwesan dan keaslian dalam pemikiran dalam hal

kognitif serta rasa ingin tahu dan senang bertanya sehingga pengetahuan lebih

berkembang dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah. Begitu

pula dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki prestasi

belajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi

berprestasi rendah. Akan tetapi karena pengaruh kreativitas yang sangat dominan,

sehingga apapun tingkat motivasi berprestasi siswa yang ada tidak akan

mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal inilah yang menyebabkan tidak adanya

interaksi antara kreativitas dengan motivasi berprestasi siswa.

Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis variansi General Linier Model

(GLM) diperoleh p-value pada prestasi belajar afektif dan psikomotor masing-

masing sebesar 0,772 dan 0,775, atau di atas nilai 0,05. Ini berarti menunjukkan

bahwa tidak ada interaksi antara kreativitas dengan motivasi berprestasi siswa

terhadap prestasi belajar afektif maupun psikomotor.

7. Hipotesis ketujuh

Berdasarkan hasil analisis variansi General Linier Model (GLM)

diperoleh harga p-value sebesar 0,753 atau lebih besar dari 0,05 berarti bahwa H0

(hipotesis nol) tidak ditolak, ini menunjukkan tidak ada interaksi antara metode

pembelajaran, motivasi berprestasi, dan kreativitas siswa. Hal ini disebabkan

karena pada salah satu varibel bebas didalam penelitian ini yakni kreativitas tidak

berinteraksi dengan metode pembelajaran, walapun terdapat interaksi metode

pembelajaran dengan motivasi berprestasi.

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Sedangkan pada prestasi belajar afektif dan psikomotor masing-masing

memiliki p-value sebesar 0,893 dan 0,110, atau di atas nilai 0,05. Ini berarti

menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, motivasi

berprestasi, dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar afektif maupun

psikomotor.

E. KETERBATASAN PENELITIAN

Pada penelitian ini terdapat keterbatasan yakni terkendala dengan waktu.

Dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching Learning melalui

metode tugas dan eksperimen dalam dua kelas yang berbeda seharusnya

dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menuntaskan dari langkah awal

sampai langkah akhir. Sehingga jalannya proses pembelajaran yang seharusnya

menyesuaikan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, namun kenyataannya

justru berjalan menyesuaikan waktu.

Faktor non-teknis dalam menunjang keberhasilan penelitian ini adalah

kehadiran siswa. Peneliti mengharapkan selama tahap awal sampai akhir

penelitian seluruh siswa dapat hadir, akan tetapi terdapat siswa yang tidak dapat

hadir karena alasan tertentu sehingga menjadikan titik lemah dalam penelitian ini.

Dari segi siswa yang tidak hadir, siswa yang bersangkutan akan ketinggalan sub

materi yang telah disampaikan oleh guru. Oleh karena itu sangat dikhawatirkan

pencapaian maksimal pembelajaran dalam tahap evaluasi. Dari segi peneliti, data

yang diperoleh dari hasil penelitian kurang maksimal atau belum sesuai dengan

harapan peneliti.

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh di SMK

Kristen 1 Klaten , maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pendekatan Contextual Teaching and Learning menggunakan metode

pemberian tugas dan eksperimen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor siswa pada materi elektrokimia.

Prestasi belajar kognitif pada materi elektrokimia yang menggunakan metode

pemberian tugas lebih baik dari pada yang diberi dengan metode eksperimen, hal

ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai prestasi belajar kognitif pada metode

pemberian tugas sebesar 79,75 lebih besar dibandingkan metode eksperimen yang

rata-ratanya 75,59. Sedangkan untuk prestasi belajar afektif dan psikomotor lebih

baik yang menggunakan metode eksperimen dari pada pemberian tugas, hal

tersebut ditunjukkan oleh rata-rata nilai prestasi belajar afektif dan psikomotor

pada metode eksperimen adalah 84,87 dan 78,97, lebih besar dibandingkan

dengan rata-rata prestasi belajar afektif dan psikomotor metode pemberian tugas

yaitu 79,97 dan 73,91.

2. Motivasi berprestasi siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa pada materi elektrokimia.

Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi mempunyai prestasi belajar

yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang

rendah.

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

3. Kreativitas siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

belajar kognitif dan afektif siswa pada materi elektrokimia. Siswa yang

mempunyai kreativitas tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari

pada siswa yang mempunyai kreativitas yang rendah.

4. Tidak ada interaksi antara siswa yang diberi model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning baik melalui metode pemberian tugas maupun eksperimen

dengan kreativitas siswa baik terhadap prestasi belajar kognitif, afektif maupun

psikomotor.

5. Terdapat interaksi antara siswa yang diberi model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning baik melalui metode pemberian tugas maupun eksperimen

dengan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar kognitif. Akan tetapi

tidak terdapat interaksi antara metode pemberian tugas dan eksperimen dengan

motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar afektif maupun psikomotor siswa.

6. Tidak ada interaksi antara kreativitas dengan motivasi berprestasi siswa

terhadap prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotor.

7. Tidak ada interaksi antara siswa yang diberi model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning, kreativitas dengan motivasi berprestasi siswa terhadap

prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotor.

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

a. Metode tugas dan eksperimen dapat diterapkan pada semua tingkat motivasi

berprestasi tinggi maupun rendah.

b. Metode tugas dan eksperimen dapat diterapkan pada semua tingkat kreativitas

tinggi maupun rendah.

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

c. Metode tugas dan eksperimen dapat diterapkan pada siswa yang cenderung

pasif, karena memberikan peluang bagi siswa untuk aktif dalam memperoleh

pengetahuan ataupun konsep-konsep yang baru.

2. Implikasi Praktis

a. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi elektrokimia sebaiknya

menggunakan metode tugas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,

pembelajaran kimia materi elektrokimia dengan metode pemerian tugas labih

baik dari pada metode eksperimen.

b. Dalam pembelajaran kimia sebaiknya guru perlu memperhatikan motivasi

berprestasi siswa, sebagai langkah awal guru perlu adanya pengukuran

terhadap motivasi berprestasi siswa yang tepat, sehingga guru dapat

mengetahui tingkat kondisi siswa dan dapat meningkatkan motivasi

berprestasi siswa.

c. Dalam pembelajaran kimia sebaiknya guru perlu memperhatikan kreativitas

siswa, guru perlu mengukur tingkat kreativitas siswa, agar dapat diketahui

seberapa besar kreativitas siswa dalam menghadapi situasi tertentu. sebab

dalam menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

memerlukan tingkat kreativitas siswa yang baik.

d. Menggunakan metode tugas sebaiknya didukung dengan motivasi berprestasi

yang tinggi sehingga memudahkan pencapaian prestasi belajar elektrokimia

yang maksimal.

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dalam penelitian ini, maka

penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

1. Kepada Pendidik:

a. Perlu mempersiapkan waktu yang cukup, sebab metode tugas memerlukan

waktu yang cukup panjang. Sehingga jalannya proses pembelajaran tepat

pada sasaran yang akan dicapai.

b. Perlu mempersiapkan tugas yang akan diberikan kepada siswa sehingga

jelas arah dan tujuan pemberian tugas, dan sebaiknya jenis tugas yang

diberikan setiap siswa dengan memperhatikan perbedaan.

c. Perlu meningkatan motivasi berprestasi siswa. Upaya yang dapat ditempuh

guru yakni memberikan kegiatan belajar yang menarik, sehingga menarik

minat siswa untuk belajar, seperti memberikan pengarahan dan dorongan

dari luar berupa motivasi ekstrinsik untuk meningkatkan motivasi

berprestasi siswa.

d. Perlu melakukan perbaikan tingkat kreativitas siswa. Upaya yang dapat

dilakukan guru untuk meningkatkan kreativitas siswa yakni dengan

menghubungkan isi pembelajaran dengan konteks nyata kehidupan nyata,

menggunakan pertanyaan terbuka dan mendorong siswa untuk berfikir

kreatif, membiasakan siswa untuk memberi kesempatan kepada setiap siswa

untuk menyampaikan pendapat-pendapat yang berkualitas, memberikan

sebuah permasalahan yang harus diselesaikan siswa dengan caranya sendiri.

2. Kepada Peneliti:

a. Perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor lain yang merupakan faktor

internal dan eksternal yang dimungkinkan akan mempengaruhi prestasi

belajar siswa.

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMBELAJARAN KIMIA … · 2013-07-22 · Kelas XI Semester Genap SMK Kristen 1 Klaten ... Materi Elektrokimia ... Gambar 2.1 Rangkaian Sel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

b. Perlu dilakukan penelitian penggunaan metode pembelajaran yang lain

sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran kimia yang akan dipelajari

3. Kepada Siswa:

a. Belajar dengan meminimalkan ketergantungan terhadap guru dapat

dilakukan dengan berinteraksi dengan teman dalam kelompok maupun

dengan sumber belajar secara langsung, belajar dalam kelompok dapat

meningkatkan interaksi antar individu dan antar anggota kelompok dan

juga antar siswa dengan sumber belajar. Jadi dalam belajar kelompok dapat

meningkatkan ketergantungan positif antar semua individu dan kelompok.

b. Saling membantu dan menghargai dalam kerjasama kelompok dapat

meningkatkan motivasi berprestasi anggota untuk memajukan kelompok

dan diri sendiri sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

c. Untuk meningkatkan motivasi berprestasi sebaiknya mempunyai motivasi

untuk berhasil dan berprestasi, berusaha melakukan tugas secara tutas tanpa

menunda, berani mengambil resiko, dan bercita-cita untuk masa depan.

d. Untuk meningkatkan kreativitas sebaiknya mempunyai keingintahuan yang

besar dan berani melakukan kegiatan belajar seperti bereksperimen tanpa

takut untuk gagal.