eks-pakarya.docx
TRANSCRIPT
![Page 1: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/1.jpg)
1. Definisi
Klasifikasi Sumber Daya Mineral dan Cadangan adalah suatu proses
pengumpulan, penyaringan serta pengolahan data dan informasi dari suatu
endapan mineral untuk memperoleh gambaran yang ringkas mengenai endapan
itu berdasarkan kriteria : keyakinan geologi dan kelayakan tambang.
Kriteria keyakinan geologi didasarkan pada tahap eksplorasi yang meliputi survai
tinjau, prospeksi, eksplorasi umum dan eksplorasi rinci
Kriteria kelayakan tambang didasarkan pada faktor-faktor ekonomi, teknologi,
peraturan/perundang-undangan, lingkungan dan sosial (economic,
technological, legal, environment and social factor ).
Sumber Daya Mineral (Mineral Resource) adalah endapan mineral yang
diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral dengan
keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan
pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.
Cadangan (Reserve) adalah endapan mineral yang telah diketahui ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis,
hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan
dilakukan.
2. Istilah dan Pengertian
a. Umum
Keterdapatan Mineral (Mineral Occurrence), adalah suatu indikasi
pemineralan (Mineralization) yang dinilai untuk dieksplorasi lebih jauh. Istilah
keterdapatan mineral tidak ada hubungannya dengan ukuran volume/tonase
atau kadar / kualitas, dengan demikian bukan bagian dari suatu Sumber Daya
Mineral.
Endapan Mineral (Mineral Deposit) adalah longgokan (akumulasi) bahan
![Page 2: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/2.jpg)
tambang berupa mineral atau batuan yang terdapat di kerak bumi yang
terbentuk oleh proses geologi tertentu, dan dapat bernilai ekonomi.
Keyakinan Geologi adalah tingkat keyakinan mengenai endapan mineral yang meliputi ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya sesuai dengan tahap eksplorasinya.
Tingkat Kesalahan (Error Tolerance) adalah penyimpangan kesalahan baik
kuantitas maupun kualitas sumber daya mineral dan cadangan yang masih bisa
diterima sesuai dengan tahap eksplorasi.
Kelayakan Tambang (Mine Feasibility) adalah tingkat kelayakan tambang dari
suatu endapan mineral apakah layak tambang atau tidak berdasarkan kondisi
ekonomi, teknologi, lingkungan, sosial serta peraturan/perundang-undangan atau
kondisi lain yang berhubungan pada saat itu.
b. Tahap Eksplorasi
Tahap eksplorasi (Exploration Stages) adalah urutan penyelidikan geologi
yang umumnya dilaksanakan melalui 4 tahap sebagai berikut : Survai tinjau,
Prospeksi, Eksplorasi Umum dan Eksplorasi Rinci. Tujuan penyelidikan geologi
ini adalah untuk mengidentifikasi pemineralan (mineralization), menentukan
ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dari pada suatu endapan mineral
untuk kemudian dapat dilakukan analisa/kajian kemungkinan dilakukannya
investasi.
Survai Tinjau (Reconnaissance) adalah tahap eksplorasi untuk
mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada
skala regional terutama berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya
pemetaan geologi regional, pemotretan udara dan metoda tidak langsung
lainnya, dan inspeksi lapangan pendahuluan yang penarikan kesimpulannya
berdasarkan ekstrapolasi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi daerah-
daerah anomali atau mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut.
Perkiraan kuantitas sebaiknya hanya dilakukan apabila datanya cukup tersedia
atau ada kemiripan dengan endapan lain yang mempunyai kondisi geologi yang
![Page 3: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/3.jpg)
sama.
Prospeksi (Prospecting) adalah tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit
daerah yang mengandung endapan mineral yang potensial. Metoda yang
digunakan adalah pemetaan geologi untuk mengidentifikasi singkapan, dan
metoda yang tidak langsung seperti studi geokimia dan geofisika. Paritan yang
terbatas, pemboran dan pencontohan mungkin juga dilaksanakan. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi suatu endapan mineral yang akan menjadi target
eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data
geologi, geokimia dan geofisika.
Eksplorasi Umum (General Exploration) adalah tahap eksplorasi yang
merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi. Metoda yang
digunakan termasuk pemetaan geologi, pencontohan dengan jarak yang lebar,
membuat paritan dan pemboran untuk evaluasi pendahuluan kuantitas dan
kualitas dari suatu endapan. Interpolasi bisa dilakukan secara terbatas
berdasarkan metoda penyeledikan tak langsung. Tujuannya adalah untuk
menentukan gambaran geologi suatu endapan mineral berdasarkan indikasi
sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan
kualitasnya. Tingkat ketelitian sebaiknya dapat digunakan untuk menentukan
apakah studi kelayakan tambang dan eksplorasi rinci diperlukan.
Eksplorasi Rinci (Detailed Exploration) adalah tahap eksplorasi untuk
mendeliniasi secara rinci dalam 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah
diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan
terowongan. Jarak pencontohan sedemikian rapat sehingga ukuran, bentuk,
sebaran , kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang lain dari endapan mineral
tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Uji pengolahan
dari pencontohan ruah (bulk sampling) mungkin di perlukan.
Laporan Eksplorasi (Exploration Report) adalah dokumentasi mutakhir dari
setiap tahap eksplorasi yang menggambarkan ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitas endapan mineral. Laporan tersebut memberikan status
mutakhir mengenai sumber daya mineral yang dapat digunakan untuk
![Page 4: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/4.jpg)
menentukan tahap eksplorasi berikutnya atau studi kelayakan tambang.
c. Pengkajian Kelayakan Tambang (Mine Feasibility Assessment)
Laporan Penambangan (Mining Report) adalah dokumentasi mutakhir
mengenai pengembangan dan penambangan suatu endapan mineral termasuk
rencana-rencana penambangan mutakhir.
Dalam laporan telah di perhitungkan kuantitas dan kualitas mineral yang
diekstrasi, adanya perubahan harga dan biaya, perkembangan teknologi terkait,
peraturan untuk masalah lingkungan dan peraturan lainnya serta data eksplorasi
yang dilaksanakan bersamaan dengan penambangan.
Laporan tersebut memberikan status mutakhir mengenai sumber daya mineral
dan cadangan secara rincian dan tepat.
Studi Kelayakan Tambang (Mine Feasibility Study) adalah pengkajian
mengenai aspek teknik dan prospek ekonomik dari suatu proyek penambangan,
dan merupakan dasar untuk penentuan keputusan investasi.
Kajian ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk
keperluan analisa bank (bankable document) dalam kaitannya dengan
pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi pemeriksaan
seluruh informasi geologi berdasarkan laporan eksplorasi dan faktor-faktor
ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran, hukum/perundang-undangan,
lingkungan, sosial serta faktor lain yang terkait.
Layak Tambang adalah keadaan yang menunjukkan bahwa berdasarkan faktor-
faktor dalam studi kelayakan tambang telah memungkinkan endapan mineral
dapat ditambang secara ekonomik.
Belum Layak Tambang adalah keadaan yang menunjukan bahwa salah satu
atau beberapa faktor dalam studi kelayakan tambang belum mendukung
dilakukannya penambangan. Bila faktor tersebut telah mendukungnya, maka
sumberdaya mineral dapat berubah menjadi cadangan.
d. Sumber Daya Mineral dan Cadangan (Mineral Resources and
Reserves)
![Page 5: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/5.jpg)
Sumber Daya Mineral Hipotetik (Hypothetical Mineral Resource) adalah
sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan
perkiraan pada tahap Survai Tinjau.
Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) adalah sumber
daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
Prospeksi.
Sumber Daya Mineral Terunjuk (Indicated Mineral Resource) adalah sumber
daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
Eksplorasi Umum.
Sumber Daya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) adalah sumber
daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
Eksplorasi Rinci.
Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumber daya mineral terunjuk
dan sebagian sumberdaya mineral terukur yang tingkat keyakinan geologinya
masih lebih rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor
yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara
ekonomik
Cadangan Terbukti (Proved Recerve) adalah sumber daya mineral terukur
yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah
terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomik.
3. Klafikasi
a. Dasar klafikasifikasi
klasifikasi sumber daya mineral dan cadangan berdasarkan 2 kriteria, yaitu :
tingkat keyakinan geologi dan pengkajian layak tambang.
i) Tingkat Keyakinan Geologi
Tingkat keyakinan geologi ditentukan oleh 4 tahap eksplorasi, yaitu :
a) Survai tinjau
b) Prospeksi
![Page 6: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/6.jpg)
c) Eksplorasi umum
d) Eksplorasi rinci
Kegiatan dari a) ke d) menunjukkan makin rincinya penyelidikan, sehingga
tingkat keyakinan geologinya makin tinggi dan tingkat kesalahannya makin
rendah.
ii) Pengkajian Layak Tambang
a) Pengkajian layak tambang meliputi faktor-faktor ekonomi, penambangan,
pemasaran, lingkungan, sosial, dan hukum/ perundang-undangan. Untuk
endapan mineral bijih, metalurgi juga merupakan faktor pengkajian layak
tambang.
b) Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumber daya mineral
akan berubah menjadi cadangan atau tidak
c) Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumber daya mineral yang layak
tambang berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan yang belum layak
tambang tetap menjadi sumber daya mineral.
b. Klas Sumber Daya Mineral dan Cadangan
Tingkat klas sumber daya mineral dan cadangan dikelompokkan berdasarkan
kedua kriteria yang menjadi dasar klasifikasi. Berdasarkan kriteria itu, jenis/klas
sumber daya mineral dan cadangan tertera dalam Lampiran 1.
i) Sumber Daya Mineral
Sumber daya mineral terdiri dari : a)
Sumber Daya Mineral Hipotetik b)
Sumber Daya Mineral Tereka c)
Sumber Daya Mineral Terunjuk d)
Sumber Daya Mineral Terukur
ii) Cadangan
Cadangan di bagi menjadi dua, yaitu :
a) Cadangan Terkira
![Page 7: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/7.jpg)
b) Cadangan Terbukti
4. Persyaratan
a) Penggolongan ke dalam klas sumber daya mineral dan cadangan harus
memenuhi syarat kriteria yang telah ditentukan.
b) Setiap klas sumber daya mineral dan cadangan mempunyai tingkat
kesalahan maksimal yang diperbolehkan. Tingkat kesalahan dapat bervariasi
berdasarkan komoditas, tipe endapan dan metoda penghitungan yang
digunakan.
c) Klasifikasi sumber daya mineral dan cadangan serta tingkat kesalahan yang
dihasilkan dicantumkan dalam laporan dan harus dapat dijelaskan dalam
batasan-batasan yang dapat diterima oleh Panitia/Lembaga Penguji.
5. Pengujian
a) Pengujian klas sumberdaya mineral dan cadangan dilakukan terhadap
terpenuhinya persyaratan yang telah ditentukan.
b) Panitia/Lembaga penguji merupakan tim yang dibentuk oleh Departemen
Pertambangan dan Energi atau instansi yang berwewenang untuk itu dan
anggota Panitia/Lembaga yang ditunjuk terdiri dari para ahli yang
berkompeten dan berpengalaman dibidangnya.
![Page 8: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/8.jpg)
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan BatubaraKlasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara
1. Klasifikasi Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Ada dua istilah utama yang digunakan dalam pengklasifikasian endapan, yaitu
sumberdaya (resources) dan cadangan (reserve). Sumberdaya
adalah bagian dari endapanbatubara dalam bentuk dan kuantitas tertentu serta
mempunyai prospek beralasan yangmemungkinkan untuk ditambang secara ekonomis.
Lokasi, kualitas, kuantitas, karakteristikgeologi dan kemenerusan dari lapisan batubara
yang telah diketahui, diperkirakan ataudiinterpretasikan dari bukti geologi tertentu. Sum
berdaya batubara dibagi sesuai dengan tingkatkepercayaan geologi ke dalam kategori ter
eka. tertunjuk, dan terukur. Sedangkan cadangan
adalah bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk dan terukur yang dapat ditambang
secara ekonomis. Estimasi cadangan batubara harus memasukkan perhitungan dilution d
an lossesyang muncul pada saat batubara ditambang. Penentuan cadangan secara te
pat t e l a h dilaksanakan yang
mungkin termasuk studi kelayakan. Penentuan tersebut harus telahmempertimbangkan
semua faktor-faktor yang berkaitan seperti metode penambangan, ekonomi, pemasar
an, legal, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah. Penentuan ini harusdapat mempe
rlihatkan bahwa
pada saat laporan dibuat, penambangan ekonomis dapatditentukan secara
memungkinkan.
Cadangan batubara dibagi sesuai dengan tingkatkepercayaannya ke dalam cadangan
batubara terkira dan cadangan batubara terbukti (lihat Gambar2.8).
Klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara menurut Standar Nasional
Indosia (SNI) 5015:2011, adalah sebagai berikut :
a. Sumberdaya Batubara Tereka (inferred coal resource)
bagian dari total estimasi sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya
hanyadapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Titik lnformasi yang
mungkin didukung
oleh data pendukung tidak cukup untuk membuktikan kemenerusan lapisan
batubaradan/atau kualitasnya. Estimasi dari kategori kepercayaan ini dapat berubah
secara berartidengan eksplorasi lanjut.
b. Sumberdaya Batubara Tertunjuk (indicated coal resource)
![Page 9: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/9.jpg)
bagian dari total sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya
dapatdiperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang masuk akal, didasarkan pada inform
asi yangdidapatkan dari titik-titik pengamatan yang mungkin didukung oleh data
pendukung. Titiklnformasi yang ada
cukup untuk menginterpretasikan kemenerusan lapisan batubara, tetapi tidak cukup
untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya.
c. Sumberdaya Batubara Terukur (measured coal resource)
bagian dari total sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya
dapatdiperkirakan dengan tingkat kepercayaan tinggi, didasarkan pada informasi yang
didapat darititik-titik pengamatan yang diperkuat dengan data-data pendukung.
Titik-titik pengamatanjaraknya
cukup berdekatan untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/
ataukualitasnya.
d. Cadangan Batubara Terkira (probable coal reserve)
bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk yang dapai ditambang secara
ekonomis setelah faktor-faktor penyesuai terkait diterapkan, dapat juga sebagai bagian
dari sumberdayabatubara terukur
yang dapat ditambang secara ekonomis, tetapi ada ketidakpastian pada salahsatu atau sem
ua faktor penyesuai yang terkait diterapkan.
e. Cadangan Batubara Terbukti (proved coal reserve)
Bagian yang dapat ditambang secara ekonomis dari sumberdaya batubara
terukur setelah faktor-faktor penyesuai yang terkait diterapkan.
Gambar Hubungan antara Sumberdaya Dan Cadangan Batubara (SNI 5015: 2011)
![Page 10: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/10.jpg)
Klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara menurut Standar Nasional
Indonesia (SNI) didasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan.
Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek, yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.
1. Aspek Geologi
Berdasarkan tingkat keyakinan geologi, sumberdaya terukur harus mempunyai
tingkat keyakinan yang lebih besar dibandingkan dengan sumberdaya tertunjuk, begitu
pula sumberdaya terunjuk harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sumberdaya tereka, serta sumber tereka harus memiliki tingkat
keyakinan yang lebih besar dari sumberdaya hipotetik. Sumberdaya terukur dan tertunjuk
dapat ditingkatkan menjadi cadangan terkira dan terbukti apabila telah memenuhi kriteria
layak (Gambar 2.10). Tingkat keyakinan geologi tersebut secara kuantitatif dicerminkan
oleh jarak titik informasi (singkapan, lubang bor).
Adapun persyaratan yang berhubungan dengan aspek geologi berdasarkan
Persyaratan jarak titik informasi untuk setiap kondisi geologi dan kelas sumberdayanya
adalah Jarak pengaruh / jarak dimana kemenerusan dimensi dan kualitas batubara masih
dapat terjadi dengan tingkat keyakinan tertentu yang disesuaikan dengan kondisi geologi
daerah penyelidikan, Titik informasi dapat berupa singkapan, parit uji, sumur uji, dan
titik pengeboran dangkal atau pun pengeboran dalam, Penentuan titik-titik informasi
disesuaikan dengan penyebaran batubara (garis singkapan) dan jarak pengaruh
Tabel Jarak Titik Informasi Menurut Kondisi Geologi (SNI 5015: 2011)
Kondisi Geologi
KriteriaS u m b e r d a y a
Tereka Terunjuk Terukur
SederhanaJarak Titik
Informasi (m)1000 < x
≤1500500 < x ≤1000
x ≤ 500
ModeratJarak Titik
Informasi (m)500 < x ≤1000
250 < x ≤ 500
x ≤ 250
KomplekJarak Titik
Informasi (m)200 < x
≤400100 < x ≤
200x ≤ 100
2. Aspek Kelayakan Ekonomi
Ketebalan minimal lapisan batubara yang dapat ditambang dan ketebalan
maksimal lapisan pengotor atau "dirt parting" yang tidak dapat dipisahkan pada saat
ditambang, yang menyebabkan kualitas batubaranya menurun karena kandungan abunya
![Page 11: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/11.jpg)
meningkat, merupakan beberapa unsur yang terkait dengan aspek ekonomi dan perlu
diperhatikan dalam menggolongkan sumberdaya batubara.
![Page 12: eks-pakarya.docx](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082414/55cf9140550346f57b8bee70/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
http://adigeologist.blogspot.com/2014/06/klasifikasi-sumberdaya-dan-cadangan.html ( Tanggal akses: 4 Maret 2015)
http://www.minerba.esdm.go.id/. STANDAR NASIONAL INDONESIA AMANDEMEN 1 – SNI 13-4726-1998. (Tanggal akses: 4 Maret 2015)