Download - KATARAK SENILIS
KATARAK SENILIS RIZKY ERIZKA
OSHARINANDA MONITA
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANGKatarak kekeruhan pada lensa mata yang mengenai satu atau kedua mata, dan dapat disebabkan oleh kelainan kongenital, metabolik, traumatik dan proses degenerasi
WHO : 37 penduduk dunia mengalami kebutaan 47,8%
katarakIndonesia : negara dengan
penderita katarak tertinggi di Asia Tenggara 1,5%
Katarak
Senilis90% dari kasus
katarak
semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu
usia di atas 50 tahun
Katarak InsipienKatarak Intumesen
Katarak ImaturKatarak MaturKatarak Hipermatur
Berdasarkan maturitasnya, katarak senilis dibagi menjadi
• definisi, etiologi, klasifikasi, faktor risiko patogenesis, gejala klinis, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi dan prognosis dari katarak senilis.
Rumusan
Masalah• untuk menambah pengetahuan dan
memahami tentang katarak senilis.
Tujuan Penulisa
n• memberikan informasi mengenai katarak
senilis
Manfaat Penulisa
n• merujuk kepada berbagai literatur.
Metode Penulisa
n
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI LENSAsuatu struktur bikonveks, avaskuler, tak berwarna dan hampir transparan sempurna
lensa digantung oleh zonula zinn yang menghubungkan dengan korpus ciliaris.
Di anterior : terdapat humor aquaeus; disebelah posterior : vitreus
Lensa•Kapsul
•Korteks
•Nukleus
KOMPOSISI KIMIA LENSAMembran Lensa konsentrasi tinggi fosfolipid (dihidrospingomyelin dan kolesterol )Protein Lensa 35% dari berat lensa
water soluble protein : kristalin
ά, ß, γ
water insoluble protein :
albuminoid, protein membran
FISIOLOGI LENSAMemfokuskan berkas
cahaya ke retina
akomodasiBertambahnya usia kemampuan refraksi
lensa berkurang
Lensa menyumbang 18 D untuk fungsi refraksi bola mata
KATARAK SENILISkekeruhan lensa baik di korteks, nuklearis tanpa diketahui penyebabnya dengan jelas, dan muncul mulai usia 50 tahun
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi 50% pada 65-75 tahun
dan meningkat lagi sekitar 70%
pada usia 75 tahun
ETIOLOGI Multaktorial dan belum diketahui secara pasti
Faktor : UMUR, genetik, diabetes melitus, kekurangan gizi antara lain defisiensi vitamin A,C,E, pemakaian obat-obatan tertentu serta faktor lingkungan seperti paparan sinar
ultraviolet dan merokok
PATOGENESISAgregat protein
menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi
transparansinyaBerdasarkan usia
lensa peningkatan berat dan ketebalan serta menurunnya
kemampuan akomodasi.
KLASIFIKASIBerdasarkan morfologi : Nuklear Katarak Kortikal Katarak Posterior Subcapsular Katarak
Berdasarkan stadium : Katarak Insipien Katarak Intumesen Katarak Imatur Katarak Matur Katarak Hipermatur Katarak Morgagni
NUKLEAR KATARAK
KORTIKAL KATARAK
POSTERIOR SUBKAPSULAR KATARAK
KATARAK INSIPIEN
KATARAK IMATUR
KATARAK MATUR
KATARAK HIPERMATUR
MANIFESTASI KLINIS KLINIS
Penurunan visual terjadi karena1. Perubahan indeks bias lensa2. Pengabutan lensa akibat koagulasi protein
Akibatnya : Visus pasien pada pemeriksaan snellen chart menurun dan pasien mengeluhkan penglihatan berkabut atau terhalang bayangan seperti awan
Penurunan Visus
Glare merupakan gejala dimana penderita mengeluh silau ketika melihat cahaya
penglihatan ganda pada 1 mata akibat perubahan Indeks bias karena perubahan struktur lensa yang dipicu oleh proses katarak
halo merupakan proses penghamburan cahaya putih menjadi komponen spektrum. Dipicu oleh inflitrat air di dalam lensa
Glare
Penglihatan ganda pada 1 mata
Terlihatnya Halo
Bayangan hitam di depan mata
Pemeriksaan
Insipien Immature Mature Hipermature (morgagnian)
Hipermature (Sklerotic)
Visus Baik/cukup Hitung Jari hingga melihat cahaya
Pergerakan tangan hingga melihat cahaya
Melihat cahaya
Melihat cahaya
Warna Lensa
Bening dengan beberapa area putih
Abu abu keputihan
Putih Putih susu Putih
Bayangan iris
Tidak Terlihat
Terlihat Tidak Terlihat
Terlihat/Tidak
Terlihat/Tidak
Oftalmoskopi
Mulai terlihat area katarak
Beberapa area gelap dengan latar kemerahan
Pupil terlihat putih
Pupil terlihat putih susu
Pupil terlihat putih
Slit Lamp Mulai terlihat area katarak
Area katarak yang tersebar
Area katarak telah menutupi keseluruhan lensa
Lensa putih susu dengan nukleus kecoklatan
Lensa mengerut dengan penebalan kapsul anterior
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Katarak Imatur • Iris Shadow (+)• Lensa memutih• Visus tidak membaik dengan pin-
holeNekrosis Nukleus• Iris Shadow (-)• Lensa Bening• Visus membaik dengan pin-hole
KATARAK IMATUR DENGAN NEKROSIS NUKLEUS
KATARAK MATUR DENGAN LEUKOKORIA
Katarak Matur• Lensa putih
Leukokoria• Lensa bening dengan pantulan
putih dari belakang lensa• Pada USG ditemukan kekeruhan
vitreous
TATALAKSANA PembedahanDilakukan padaKatarak yang telah menyebabkan penurunan visusDengan pembedahan diharapkan perbaikan visusJika kedua mata mengalami katarak, mata yang lebih parah di tatalaksana terlebih dahulu
TEKNIK PEMBEDAHAN ICCE (intra corpuscular cataract extraction)Pengangkatan semua komponen lensa termasuk kapsula posteriorDilakukan melalui zonula zinnii yang rapuhTidak dapat dilakukan pada pasien muda
ECCE (Extra corpuscullar cataract extraction)Pengangkatan katarak dengan meninggalkan kapsula posterior
Kontra indikasi :Dislokasi lensaSubluksasi lensa
SICS (Small incission cataract surgery)Memiliki teknik yang sama dengan ECCE namun dengan area insisi yang yebih kecil.
Pada ECCE area insisi sekitar 10-12mm
PhacoemulsificationMenggunakan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan nukleus yang mengalami katarak dan kemudian diekstraksi melalui insisi sekitar 3-5mm
Kondisi intraoperasi lebih terkendali dan penyembuhan lebih cepat
KOMPLIKASI Phacoanaphylactic uveitisPeradangan yang terjadi akibat katarak hipermatur yang mengalami kebocoran protein ke COA.
Protein protein tersebut dapat bersifat sebagai antigen sehingga dapat memicu reaksi immunologi dan terjadi peradangan
Lens induced GlaukomaTerjadi akibat : Dorongan lensa terhadap COA Bocornya protein ke COA
Terjadi peningkatan tekanan di COASubluksasi dan Dislokasi LensaDipicu oleh rapuhnya zonula zinnii pada katarak hipermatur
PROGNOSIS PembedahanSecara definitif dapat memperbaiki visus jika penyebab penurunan visus hanya lensa yang mengalami katarak, tanpa ada penyakit penyerta lainnya
BAB III PENUTUP
KESIMPULANKatarak kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanyaKatarak senilis kekeruhan lensa baik di korteks, nuklearis tanpa diketahui penyebabnya dengan jelas, dan muncul mulai usia 50 tahun.Faktor terpenting yang mempengaruhi terjadinya kekeruhan lensa pada katarak senilis adalah usiaPatogenesis dari katarak senilis yaitu adanya perubahan protein lensa yang mengakibatkan fluktuasi refraktif index pada lensa, cahaya yang menyebar, penurunan pandangan
Tiga jenis umum katarak nucleus, cortical, dan posterior subcapsular. Berdasarkan stadiumnya insipien, imatur, intumesen, matur, immatur, dan morgagniGejala klinis katarak senilis yaitu penurunan visus dan penderita mengeluh melihat terhalang kabut atau bayangan seperti awan.
Tatalaksana katarak senilis yaitu berupa tindakan pembedahan, diantaranya ICCE, ECCE, SICS, dan Phacoemulsification
TERIMAKASIH