ringkasan mengenai pengecoran

45
BAB I Pendahuluan 1.1 Sejarah Pengecoran 1.1.1 Mencairkan Logam Coran dibuat dari logam yang dicairkan, dituang ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan mendingin dan membeku. Oleh karena itu sejarah pengecoran dimulai ketika orang mengetahui bagaimana mencairkan logam dan bagaimana membuat logam. Hal itu terjadi kira-kira 4000 SM, sedangkan tahun yang lebih tepat tidak diketahui orang. Awal penggunaan logam oleh orang, ialah ketika orang membuat perhiasan dari emas atau perak tempaan, dan kemudian membuat senjata atau mata bajak dengan menempa tembaga. Kemudian secara kebetulan orang menemukan tembaga mencair, selanjutnya mengetahui cara untuk menuang logam cair kedalam cetakan, dengan demikian untuk pertama kalinya orang dapat membuat coran yang berbentuk rumit. Pengecoran perunggu dilakukan pertama di Mesopotamiakira-kira 3000 tahun SM, teknik ini diteruskan ke asia tengah, india dan cina. Sementara itu teknik pengecoran Mesopotamia diteruskan juga ke eropa dalam tahun 1500-1400 SM, barang-barang seperti mata bajak, pedang, mata tombak perhiasan, tangki, dan perhiasan makam di spanyol, swis, jerman, dan perancis. Pada abad ke 14 saja pengecoran besi kasar di lakukan secara besar-besaran, yaitu ketika jerman dan itali meningkatkan tanur beralas datar yang primitive itu menjadi tanur tiup berbentuk silinder. Kokas ditemukan di inggris di abad 18, yang kemudian di perancis diikhtiarkan agar kokas dapat dipakai untuk mencairkan kembali besi kasar dalam tanur kecil dalam membuat coran. 1.1.2 Cetakan Telah dikatakan bahwa ketika pengecoran tembaga pertama kali ditemukan di Mesopotamia, logam cair dituang ke dalam pasir, kemudian seperti halnya cara baru, dicari akal untuk menuang logam cair kedalam rongga yang dibuat ke dalam batu. Bahan batu tersebut adalah pasir, batu gamping atau serpentin yang mudah diolah, kadang-kadang dipergunakan juga tanah liat untuk menguatkan. Pada mulanya benda tipis yang berbentuk seperti kapak atau pedang dicor hanya dengan mempergunakan drag (cetakan bawah) tidak dengan kup (cetakan atas). Kemudian keduanya baik drag ataupun kup dipergunakan dan selanjutnya dicari akal untuk membuat coran berongga dengan mempergunakan inti yang dibuat dari tanah lempung dan bubuk arang batu. 1.2 Membuat Coran Untuk membuat coran, harus dilakukan proses-proses seperti: pencairan logam, membuat cetakan, menuang, membongkar dan membersihkan coran. Untuk mencairkan logam bermacam-macam tanur dipakai. Umumnya kupola atau tanur induksi frekwensi rendah dipergunakan untuk besi cor, tanur busur listrik atau

Upload: independent

Post on 27-Jan-2023

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPendahuluan

1.1 Sejarah Pengecoran

1.1.1 Mencairkan Logam            Coran dibuat dari logam yang dicairkan, dituang ke dalamcetakan, kemudian dibiarkan mendingin dan membeku. Oleh karena itu sejarahpengecoran dimulai ketika orang mengetahui bagaimana mencairkan logam danbagaimana membuat logam. Hal itu terjadi kira-kira 4000 SM, sedangkan tahunyang lebih tepat tidak diketahui orang.            Awal penggunaan logam oleh orang, ialah ketika orang membuatperhiasan dari emas atau perak tempaan, dan kemudian membuat senjata ataumata bajak dengan menempa tembaga. Kemudian secara kebetulan orangmenemukan tembaga mencair, selanjutnya mengetahui cara untuk menuang logamcair kedalam cetakan, dengan demikian untuk pertama kalinya orang dapatmembuat coran yang berbentuk rumit.            Pengecoran perunggu dilakukan pertama di Mesopotamiakira-kira3000 tahun SM, teknik ini diteruskan ke asia tengah, india dan cina.Sementara itu teknik pengecoran Mesopotamia diteruskan juga ke eropa dalamtahun 1500-1400 SM, barang-barang seperti mata bajak, pedang, mata tombakperhiasan, tangki, dan perhiasan makam di spanyol, swis, jerman, danperancis.            Pada abad ke 14 saja pengecoran besi kasar di lakukan secarabesar-besaran, yaitu ketika jerman dan itali meningkatkan tanur beralasdatar yang primitive itu menjadi tanur tiup berbentuk silinder. Kokasditemukan di inggris di abad 18, yang kemudian di perancis diikhtiarkanagar kokas dapat dipakai untuk mencairkan kembali besi kasar dalam tanurkecil dalam membuat coran.

1.1.2 Cetakan            Telah dikatakan bahwa ketika pengecoran tembaga pertama kaliditemukan di Mesopotamia, logam cair dituang ke dalam pasir, kemudianseperti halnya cara baru, dicari akal untuk menuang logam cair kedalamrongga yang dibuat ke dalam batu. Bahan batu tersebut adalah pasir, batugamping atau serpentin yang mudah diolah, kadang-kadang dipergunakan jugatanah liat untuk menguatkan.            Pada mulanya benda tipis yang berbentuk seperti kapak ataupedang dicor hanya dengan mempergunakan drag (cetakan bawah) tidak dengankup (cetakan atas). Kemudian keduanya baik drag ataupun kup dipergunakandan selanjutnya dicari akal untuk membuat coran berongga denganmempergunakan inti yang dibuat dari tanah lempung dan bubuk arang batu.

1.2 Membuat Coran            Untuk membuat coran, harus dilakukan proses-prosesseperti: pencairan logam, membuat cetakan, menuang, membongkardan membersihkan coran. Untuk mencairkan logam bermacam-macam tanur dipakai. Umumnya kupola atau tanur induksi frekwensi rendah dipergunakan untuk besi cor, tanur busur listrik atau

tanur induksi frekwensi tinggi dipergunakan untuk baja tuang dan tanur krus untuk paduan tembaga atau coran paduan ringan, karena tanur-tanur ini dapat memberikan logam cair yang baik dan sangat ekonomis untuk logam-logam tersebut.            Cetakan biasanya dibuat dengan jalan memadatkan pasir. Pasir yang dipakai kadang pasir alam atau pasir buatan yang mengandung tanah lempung. Cetakan pasir mudah dibuat dan tidak mahal asal dipakai pasir yang cocok. Kadang-kadang dicampurkan pengikat khusus, umpamanya air-kaca, semen, resin furan, resin fenol, atau minyak pengering, karena penggunaan zat-zat tersebut memperkuat cetakan atau mempermudah operasi pembuatan cetakan. Tentu saja penggunaan itu mahal, sehingga perlu memilih dengan mempertimbangkan bentuk, bahan dan jumlahproduk.            Selain dari cetakan pasir, kadang-kadang dipergunakan cetakan logam. Pada penuangan, logam cair mengalir, melalui pintu cetakan, maka bentuk pintu harus dibuat sedemikian sehingga tidak mengganggu aliran logam cair.1.3 Bahan-bahan pengecoran

1.3.1 Besi cor            Besi cor adalah paduan besi yang mengandung karbon, silisium, mangan, fosfor, dan belerang. Besi cor ini digolongkan menjadi enam macam yaitu: besi cor kelabu, besi cor kelas tinggi, besi kelabu paduan, besi cor bergrafit bulat, besi cor yang dapat ditempa dan besi cor cil.Besi cor kelas tinggi mengandung lebih sedikit karbon dan silikon, lagipula ukuran grafit bebasnya agak kecil, disbanding dengan besicor kelabu, sehingga kekuatan tariknya lebih tinggi yaitu kira-kira 30-50 kg/mm2. Membuat besi cor kelas tinggi agak susah disbanding dengan besi cor kelabu.            Besi cor kelabu paduan mengandung unsur-unsur paduan dan grafit, mempunyai struktur yang stabil sehingga sifat-sifatnya lebih baik.Besi cor cil adalah besi cor yang mempunyai permukaan terdiri dari besi cor putih dan bagian dalamnya terdiri dari struktur dengan endapan dengan endapan grafit.

1.3.2 Baja cor            Baja cor digolongkan kedalam baja karbon dan baja paduan. Coran baja karbon adalah paduan besi karbon dan digolongkan menjadi tiga macam, yaitu baja karbon rendah (C < 0,20%), baja karbon menengah (0,20 – 0,50 % C) dan baja karbontinggi (C > 0,5%). 

            Baja paduan adalah baja cor yang ditambah unsur-unsur paduan. Salah satu atau bebearpa dari unsur-unsur paduanseperti mangan, khrom, molibden, atau nikel dibubuhkan untuk memberikan sifat-sifat khususdari baja paduan tersebut, umpamanya sifat-sifat ketahanan aus, ketahanan asam dan korosiatau keuletan. Contoh baja cor adalah baja cor tahan karat danbaja cor tahan panas.

1.3.3 Coran paduan tembaga            Macam-macam coran paduan tembaga adalah: perunggu,kuningan, kuningan kekuatan tinggi, perunggu alumunium dan sebagainya.

Perunggu adalah paduan antara tembaga dan timah, perungguyang biasa dipakai mengandung kurang dari 15% timah. Titik cairnya kira-kira 1.000oC, jadi lebih rendah dari titik cair paduan besi, dan mampu cornya baik sekali sama halnya dengan besi cor.

1.3.4 Coran paduan ringan            Coran paduan ringan adalah coran paduan alumunium,coran paduan magnesium dan sebagainya.Alumunium murni mempunyai sifat mampu cord an sifat mekanis yang jelek. Oleh karena itu dipergunakan paduan alumunium karena sifat-sifat mekanisnya akan diperbaiki dengan menambahkan tembaga, silisium, magnesium, mangan, nikel dan sebagainya.

BAB IIPenelaahan Dasar Mengenai Pengecoran

2.1 Sifat-sifat Logam CairLogam cair adalah cairan seperti air, tetapi berbeda dari air dalambeberapa hal :

1.      Kecairan logam sangat tergantung pada temperatur, dan logam cair,akan cair seluruhnya pada temperature tinggi, sedangkan padatemperature rendah berbeda dengan air, terutama pada keadaan di manaterdapat inti-inti kristal.

2.      Berat jenis logam cair lebih besar dari pada berat jenis air.Berat jenis air ialah 1,0 sedangkan besi cor 6,8 sampai 7,0 paduanaluminium 2,2 sampai 2,3 dan paduan timah 6,6 sampai 6,8, jelas bahwadalam hal berat jenis mereka berbeda banyak dibandingkan dengan beratjenis air.

3.      Air menyebabkan permukaan dinding wadah menjadi basah, sedangkanlogam cair tidak.Perbedaan-perbedaan tersebut membuat aliran logam

cair pada pengecoran berbeda sampai tingkat tertentu apabiladibandingkan dengan aliran air.

2.1.1 Kekentalan Logam Cair            Aliran logam cair dipengaruhi terutama oleh kekentalan logamcair dan oleh kekasaran permukaan cetakan. Sedangkan kekentalan tergantungpada temperature, dimana pada temperature tinggi kekentalan menjadi lebihrendah, dan pada temperature rendah kekentalan menjadi lebih tinggi.            Kalau logam didinginkan sehingga terbentuk inti-inti kristal,maka kekentalan bertambah sangat cepat, tergantung pada jumlah inti-intinya. Kalau inti-inti Kristal kurang dari 20% dalam volume, kekentalanakan bertambah berbanding lurus dengan jumlah inti kristal, sedangkan kalauinti-inti lebih dari 30% harga kekentalan sangat melonjak, dapat melebihiharga asal. Oleh karena itu kekentalan yang tinggi menyebabkan logam sukarmengalir atau kehilangan mampu alir.

2.1.2 Aliran dari logam cair            Umpamakan sesuatu cairan di dalam bejana mengalir keluar darisatu lubang di dinding sisi bejana. Kalau h menyatakan tinggi permukaancairan di atas titik tengah lubang, di mana g adalah percepatan gaya tarikbumi dan C adalah koefisien kecepatan.             Jika lubang diganti dengan pipa maka timbul gaya gesek yangbekerja dipermukaan bagian dalam pipa, sehingga pipa yang panjang danberdiameter kecil menyebabkan kecepatan aliran keluar menjadi lebih rendah.Sekarang umpamakan satu kasus dimana cairan yang keluar dari bejanamenumbuk dinding tegak lurus dengan kecepatan v. umpamakan Q menyatakanlaju aliran aliran, y ialah berat jenis dari cairan, dan g percepatan gayatarik bumi maka gaya P yang bekerja pada dinding dinyatakan dengan:P = y/g.Q.v

2.1.3 Tegangan permukaan dari logam cair            Pada permukaan bebas dari setiap cairan, bekerja suatu gayauntuk membuat permukaan menjadi kecil, seperti halnya terjadi pada membranekaret. Gaya ini yang bekerja per satuan luas di sebut tegangan permukaandari logam, yang lebih besar dari pada tegangan permukaan air (Lihat Daftar2.1). Logam cair lebih suka membentuk tetesan bulat, oleh karena itu logamberhubungan dengan dinding cetakan maka akan bekerja gaya tahanan yangmelawan penetrasi logam ke dalam dinding, hal ini berbeda dengan air yangmempunyai sifat mudah melekat dan membasahi dinding.

2.2 Pembekuan Logam

2.2.1 Pembekuan logam murni            Kalau cairan mulai perlahan-lahan didindingkan, maka pembekuanterjadi pada temperature yang konstan. Temperatur ini di ssebut titik beku,yang khusus  bagi logam. Umpamanya, titik beku tembaga adalah 1.0830C,perak 9610C, aluminium 6600C dan timah 2310C.Dalam pembekuan logam cair,padapermulaan tumbuhlah inti-inti kristal. Kemudian kristal-kristal tumbuhsekeliling inti tersebut, dan inti inti lain yang baru timbul pada saatyang sama. Akhirnya seluruhnya ditutupi oleh butir kristal sampai logam

pada habis. Ini mengakibatkan bahwa seluruh logam menjadi susunan kelompok-kelompok butir kristal dan batas-batasnya yang diantaranya, disebut batasbutir.            Ukuran besar dari butir kristal tergantung pada laju pengintaindan peertumbuhan dari inti. Kalau laju pertumbuhan lebih besar dari lajupengintain, maka didapat kelompok butir-butir kristal yang besar kalau lajupengintaian lebih besar dari laju pertumbuhan inti, maka didapat butir-butir kristal halus.

2.2.2 Pembukuan paduan            Kalau logam yang terdiri dari dua unsur atau lebih didindingkandari keadaan cai, maka butir kristalnya akan berbeda dengan butir-butirkristal logam murni. Apabila satu paduan yang terdiri dari komponen Adankomponen B membeku, maka suka didapat susunan butir-butir kristal A dankristal B tetapi umumnya didapat butir-butir kristal campuran dari A dan B.apabila hal ini di pelajari secara terperinci, ada dua hal yaitu pertamabahwa A larut dalam B atau B larut dalam A dan kedua bahwa A dan B terikatsatu sama lain dengan perbandingan tertentu. Hal tertentu disebut larutanpadat dua yang kedua disebut senyawa antar-logam.            Larutan oadat adalah keadaan di mana beberapa atom darikonfigurasi atom A disubsitusikan oleh atom_atom B, atau atom-atom Bmenembus masuk ke dalmam ruang bebas antar atom dari konfigurasi atom-atomA< di mana tidak merupakan campuran mekanis tetapi keadaan larut secaraatom.Senyawa antar-logam terdiri dari ikatan A dan B mempunyai kisi kristalberbeda dari A dan B.            Selain dari pada dua hal tersebut di atas ada hal yang jarangdi mana sebagian kecil dari kedua-duanya atau salah satu dari A dan Bmuncul dalam murni.Dengan demikian maka struktur paduan dapat terdiri daritiga macam larutan padat, ssenyawa antar-logam dan logam murni sehinggakenaikan komposis paduan menyebabkan bertambahnya macam kristal danstruktur.            Dalm ilmu logam struktur yabg sama disebut fasa. Karena itupaduan adalah susunan dari beberapa fasa larutan padat, senyawa antar-logamdan logam murni. Sebagai contoh besi cor, komponen utama adalah besi,karbon dan silisium, dan fasa-fasa yang terlihat adalah ; larutan padatterutama terdiri dari besi ( di mana semua silisium dan sebagian darikarbon larut dalam besi ), senyawa antar-logam Fe  ( semenit), dan grafitmurni.

2.2.3 Pembekuan Coran            Pembekuan coran dimulai dari bagian logam yang bersentuhandengan cetakan, yaitu ketika panas dari logam cair diambil oleh cetakansehingga bagian logam yang bersentuhan dengan cetakan itu mendingin sampaititik beku, dimana kemudian inti-inti kristal tumbuh. Bagian dalam daricoran mendingin lebih lambat dari pada bagian luar, sehingga kristal-kristal tumbuh dari inti asal mengarah kedalam bagian coran dan butir-butirkristal tersebut berbentuk panjang-panjang seperti kolom, yang disebutstruktur kolom. Struktur ini muncul dengan jelas apabila gradienttemperature yang besar terjadi pada permukaan coran besar, umpamanya padapengecoran dengan cetakan logam. Sebaliknya pengecoran dengan cetakan pasirmenyebabkan gradien temperatur yang kecil dan membentuk struktur kolom yang

tidak jelas. Bagian tengah coran mempunyai gradient temperatur yang kecilsehingga merupakan dari susunan dari butir-butir kristal segi  banyakdengan orientasi yang sembarang.            Apabila permukaan beku diperhatikan, setelah logam yang belummembeku dituang keluar  dari cetakan pada waktu pendinginan, maka terdapatdua kasus bahwa permukaan itu bisa halus atau kasar. Disamping itu cetakanlogam menyebabkan permukaan halus dan cetakan halus dan cetakan pasirmenyebabkan permukaan kasar. Dalam kasus daerah beku yang lebar, kristal-kristal dendrite tumbug dari inti-inti, dan akhirnya pembekuan berakhirpada keadaan bahwa dendrite-dendrit tersebeut saling bertemu.

Pembekuan dari suatu coran maju perlahan-lahan dari kulit ke tengah.Jumlah waktu pada pembekuan dari kulit ke tengah sebanding lurusdengan V/S ,  yaitu perbandingan antara volume coran  V  dal luaspermukaan S melalui mana panas dikeluarkan. Oleh karena itu apapunbentuknya, umpamanya prisma, bujur sangkar, segitiga atau silinder atausebangsanya, jumlah waktu pembekuannya kira-kira akan sama kalauharga  V/S  sama pula.

BAB IIIPOLA

3.1 Pengertian Pola

Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akandibuat. Pola dapat dibuat dari kayu, plastic/polimer ataulogam. Pemilihan material pola tergantung pada bentuk danukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah produk cor danjenis proses pengecoran yang digunakan. Pola dapat bergunaagar menjaga ketelitian ukuran benda coran.

Pola yang dipergunakan untuk pembuatan cetakan bendacoran, dapat digolongkan menjadi pola logam dan pola kayu.Bahan dari pola logam bisa bermacam-macam sesuai dengan

penggunaannya. Sebagai contoh, logam tahan panas seperti :besi cor, baja cor, dan paduan tembaga adalah cocok untuk polapada permukaan cetakan kulit. Pola kayu dibuat dari kayu,murah cepat dibuatnya dan mudah diolahnya dibandingkan denganpola logam. Oleh karena itu pola kayu umumnya dipakai untukcetakan pasir.Hal yang diperhatikan dalam menentukan pola

1. Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan.2. Penempatan inti harus mudah.3. Sistem saluran harus dibuat sempurna untuk mendapataliran logam cair yang optimum.

3.2 Jenis-jenis pola :A. Pola tunggal (solid pattern)

Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana danjumlah produk sedikit. Pola ini dibuat dari kayu dan tentunyatidak mahal.

B. Pola belah (split pattern)Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan

diperoleh rongga cetak dari masing-masing pola. Dengan polaini, bentuk produk yang dapat dihasilkan rumit dari polatunggal. Tetapi proses cetakannya lebih mudah dari polatunggal.

C. Pola dengan papan menyambung (match – plate pattern)Digunakan untuk jumlah produksi yang lebih banyak. Pada pola

ini dua bagian pola belah masing-masing diletakkan padasisiyang berlawanan dari sebuah papan kayu atau plat basi.Jenis pola ini sering digunakan bersama-sama dengan mesinpembuatan cetakan dan dapat menghasilkan laju produksi yangtinggi untuk produk-produk kecil.

D. Pola cope and drag:Pola ini hampir sama dengan pola papan penyambung, tetapi

pada pola ini dua bagian dari pola belah masing-masingditempelkan pada papan yang terpisah. Pola ini juga biasadilengkapi dengan sistem saluran masuk dan riser.

 

Gambar 3.2 beberapa jenis pola

3.3 Bahan-bahan untuk Pola3.3.1 Kayu

            Kayu yang dipakai untuk pola adalah kayu saru,kayu aras, kayu pinus, kayu magoni, kayu jadi dan lain-lain.Pemilihan kayu menurut macam pola dan ukuran pola, jumlahproduksi, dan lamanya dipakai. Kayu yang kadar airnya lebihdari 14% tidak dapat dipakai karena dapat terjadi pelentinganyang disebabkan perubahan kadar air dalam kayu. Kadang-kadangsuhu udara luar harus diperhitungkan, dan ini tergantung padadaerah pola itu dipakai.

3.3.2 Resin sintesis            Dari berbagai macam resin sintesis, hanya resinepoksid-lah yang banyak dipakai. Ia mempunyai sifat-sifat :penysutan yang kecil pada waktu mengeras, tahan aus yangtinggi, memberikan pengaruh yang lebih baik dengan menambahpengecer, zat pemlastis atau zat penggemuk menurutpenggunaannya. Sebagai contoh, kekerasan meningkat denganmencampurkan bubuk besi atau alumunium kedalamnya. Ketahananbentuk akan meningkatkan dengan menumpuknya serat gelas dalambentuk lapisan.

3.3.3 logamBahan yang lazim dipakai untuk pola logam adalah besi

cor. Biasanya besi cor kelabu karena sangat tahan haus, tahanpanas (untuk pembuatan cetakan kulit) dan tidak mahal. Kadang-kadang besi cor liat dipakai agar lebih kuat. Paduan tembagajuga bisa dipakai untuk pola cetakan kulit agar dapatmemanaskan bagian cetakan yang tebal secara merata. Alumuniumringan dan mudah diolah, sehingga sering dipakai untuk platatau pola untuk mesin pembuatan cetakan yang tebal secaramerata. Baja khusus dipakai untuk pena atau pegas sebagaibagian dari pola yang memerlukan keuletan

3.4 Inti            fungsinya adalah membuat rongga pada benda coran.Inti dibuat terpisah dengan cetakan dan dirakit pada saatcetakan akan digunakan. Bahan inti harus tahan menahantemperatur cair logam paling kurang bahannya dari pasir.

Untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada blokmesin kendaraan atau katup-katup biasanya diperlukan inti.Inti ditempatkan dalam rongga cetak sebelum penuangan untukmembentuk permukaan bagian dalam produk dan akan dibongkarsetelah cetakan membeku dan dingin. Seperti cetakan, intiharus kuat, permeabilitas baik, tahan panas dan tidak mudahhancur (tidak rapuh).Pemasangan inti didalam rongga cetak kadang-kadang memerlukanpendukung agar posisinya tidak berubah pendukung tersebutdisebut chaplet, yang dibuat dari logam yang memiliki titiklebur benda cor. Sebagai contoh chaplet baja digubakan padapengecoran besi tuang, setelah penuangan danpembekuan chaplet akan melekat pada benda cor bagian chapletyang menonjol ke luar dari benda cor selanjutnya dipotong.Untuk membuat cetakan diperlukan pola sedangkan untuk membuatinti dibutuhkan kotak inti.

Gambar 3.4 (a) Inti 

Gambar 3.4(b) Inti

BAB IVSALURAN PENGECORAN

Untuk membuat cetakan, dibutuhkan saluran turun yangmengalirkan cairan logam kedalam rongga cetakan, penambah yangmemberi cairan logam pada saat logam membeku dan menyusut, dansebagainya. Besar dan bentuknya ditentukan oleh ukuran, tebalirisan dan macam logam yang di cor. Selanjutnya diperlukapenentuan keadaan-keadaan penuangan seperti temperaturpenuangan dan laju penuangan. Karena kwalitas coran tergantungpada saluran turun, penambah, keadaan penuangan dan lainnya,maka penentuannya memerlukan pertimbangan yang teliti.

4.1 Sistim saluranSistim saluran adalah jalan masuk bagi cairan logam yang

dituangkan kedalam rongga cetakan. Tiap bagian diberi nama,dari mulai cawan tuang diaman logam cair dituangkan dariladel, sampai saluran masuk kedalam rongga cetakan. Nama-namaitu ialah : cawan tuang, saluran turun, pengalir dan saluranmasuk.Bagian-bagian sistim saluran

1. Cawan tuang (pouring basin)Berfungsi manampung kotoran atau slag (terak) yang ikut

terbawa pada saat menuangkan logam dari ladle berfungsi jugamenampung kelebihan logam cair.

2. Saluran turunSaluran turun (sprue) berfungsi untuk meneruskan lagam cair

dari cawan tuang ke runner dan saluran masuk (gate).3. Pengalir (runner)

Merupakan saluran utama didalam cetakan yang akanmendistribusikan logam cair kedalam ingate. Selain itu runnerberfungsi menahan pengotor atau impurities yang terbawa dalamlogam cair agar tidak masuk kedalam produk cor.

4. Saluran Masuk (Ingate)Saluran yang mendistribusikan langsung logam cair kedalam

rongga produk cor. Ingate harus mudah dipotong untuk prosespelepasan produk cor dari bagian sistem salurannya atau biasadisebut fettling, oleh karena itu dalam pembuatan ingate kitaharus memperhatikan ukuran coran, ketebalannya, kondisicetakan, ukuran dan bentuk ingate itu sendiri.

 

Gambar4.1

SistemSaluran

                                            

BAB VCARA-CARA PENGECORAN KHUSUS

Menurut jenis cetakan yang digunakan proses pengecorandapat diklasifikanmenjadi dua katagori :1. Pengecoran dengan cetakan sekali pakai.2. Pengecoran dengan cetakan permanen.

5.1 Pengecoran dengan cetakan sekali pakaiPada proses pengecoran dengan cetakan sekali pakai, untuk

mengeluarkan produk corannya cetakan harus dihancurkan. Jadiselalu dibutuhkan cetakan yang baru untuk setiap pengecoranbaru, sehingga laju proses pengecoran akan memakan waktu yangrelatif lama. Tetapi untuk beberapa bentuk geometri benda cortersebut, cetakan pasir dapat menghasilkan coran dengan laju400 suku cadangperjam atau lebih.Pada proses cetakan permanen, cetakan biasanya di buat daribahan logam, sehingga dapat digunakan berulang-ulang. Dengandemikian laju proses pengecoran lebih cepat dibanding denganmenggunakan cetakan sekali pakai, tetapi logam coran yangdigunakan harus mempunyai titik lebur yang lebih rendah daripada titik lebur logam cetakan.

5.1.1 Cetakan PasirCetakan Pasir merupakan cetakan yang paling banyak

digunakan, karena memiliki keunggulan :1. Dapat mencetak logam dengan titik lebur yang tinggi,seperti baja, nikel dan titanium;2. Dapat mencetak benda cor dari ukuran kecil sampaidengan ukuran besar;3. Jumlah produksi dari satu sampai jutaan.

Tahapan pengecoran logam dengan menggunakan cetakan pasirsebagai berikut :

1. Pembuatan pola, sesuai dengan bentuk coran yang akandibuat;2. Persiapan pasir cetak;3. Pembuatan cetakan;4. Pembuatan inti (bila diperlukan);5. Peleburan logam;

6. Penuangan logam cair kedalam cetakan;7. Pendinginan dan pembekuan;8. Pembongkaran cetakan pasir;9. Pembersihan dan pemeriksaan hasil coran;10. Produk cor selesai.

Tahapan pembuatan cetakan pasir :1. Pemadatan pasir cetak di atas pola;2. Pelepasan pola dari pasir cetak

 rongga cetak;3. Pembuatan saluran masuk dan riser;4. Pelapisan rongga cetak;5. Bila coran memiliki permukaan dalam (mis : lubang),maka dipasang inti;6. Penyatuan cetakan;7. Siap untuk digunakan.

Cetakan dan Pembuatan CetakanPasir cetak yang sering dipakai adalah :

Pasir silika (SiO2), atau Pasir silika yang dicampur denganmineral lain (mis. tanah lempung) atau resin organik (mis.resin phenolik, resin turan, dsb).

Ukuran butir yang kecil akan menghasilkan permukaan coranyang baik, tetapi ukuran butir yang besar akan menghasilkanpermeabilitas yang baik, sehingga dapat membebaskan gas-gasdalam rongga cetak selama proses penuangan. Cetakan yangdibuat dari ukuran butir ynag tidak beraturan akanmenghasilkan kekuatan yang lebih tinggi dari pada butir yangbulat, tetapi permeabilitasnya kurang baik.

Beberapa indikator untuk menentukan kualitas cetakan pasir :1. Kekuatan, kemampuan cetakan untuk mempertahankanbentuknya dan ketahanannya terhadap pengikisan olehaliran logam cair. Hal ini tergantung pada bentuk pasir,kualitas pengikat dan faktor-faktor yang lain.2. Permeabilitas, kemampuan cetakan untuk membebaskanudara panas dan gas dari dalam cetakan selama operasipengecoran melalui celah-celah pasir cetak.3. Stabilitas termal, kemampuan pasir pada permukaanrongga cetak untuk menahan keretakan dan pembengkokanakibat sentuhan logam cair.

4. Kolapsibilitas (collapsibility), kemampuan cetakanmembebaskan coran untuk menyusut tanpa menyebabkan coranmenjadi retak.5. Reusabilitas, kemampuan pasir (dari pecahan cetakan)untuk digunakan kembali (didaur ulang).

Klarifikasi Cetakan Pasir :a. Cetakan pasir basah.b. Cetakan pasir kering, atauc. Cetakan kulit kering.

A. Cetakan pasir basahdibuat dari campuran pasir, lempung, dan air.

Keunggulan :1. Memiliki kolapsibilitas yang baik.2. Permeabilitas baik.3. Reusabilitas yang baik, dan4. Murah.

Kelemahan :Uap lembab dalam pasir dapat menyebabkan kerusakan padaberberapa coran,tergantung pada logam dan geometri coran.

B. Cetakan pasir keringdibuat dengan menggunakan bahan pengikat organik, dan

kemudian cetakan dibakar di dalam sebuah oven dengantemperatur berkisar antara 204o sampai 316o C. Pembakaran dalamoven dapat memperkuat cetakan dan mengeraskan permukaan ronggacetakan.Keunggulan :Dimensi produk cetak lebih baik.Kelemahan :

1. Lebih mahal dibandingkan dengan cetakan pasir basah;2. Laju produksi lebih rendah karena dibutuhkan waktupengeringan;3. Pemakaian terbatas untuk coran yang medium dan besardalam laju produksi (rendah atau medium).

C. Cetakan kulit keringdiperoleh dengan mengeringkan permukaan pasir basah dengan

kedalaman 1,2 cm sampai dengan 2,5 cm pada permukaan ronggacetakan.Bahan perekat khusus harus ditambahkan pada campuranpasir untuk memperkuat permukaan rongga cetak. Klasifikasicetakan yang telah dibahas merupakan klasifikasi konvensional.Saat ini telah dikembangkan cetakan yang menggunakan pengikat

bahan kimia. Beberapa bahan pengikat yang tidak menggunakanproses pembakaran, seperti antara lain resin turan, penolik,minyak alkyd. Cetakan tanpa pembakaran ini memiliki kendalidimensi yang baik dalam aplikasi produksi yang tinggi.Proses Pengecoran dengan Cetakan Khusus :

Proses pengecoran telah dikembangkan untuk memenuhikebutuhan khusus.Perbedaan antara metode ini dengan metodecetakan pasir terdapat dalamkomposisi bahan cetakan, cara pembuatan cetakan, atau carapembuatan pola.Cetakan kulit (shell molding) ditunjukkan dalam gambar 3.4 :Menggunakan pasir dengan pengikat resin termoset

                                              

Gambar 3.4 tahapan pembuatan cetakkan kulit

Cara pembuatan :(1) Pada logam dipanaskan dan diletakan diatas kotak yangtelah berisi campuranpasir dengan resin termoset;(2) Kotak dibalik sehingga campuran pasir dan resin jatuhdiatas pola yang masih

panas, membentuk lapisan campuran yang melapisi permukaan polasehinggamembentuk kulit keras;(3) Kotak dikembalikan ke posisi semula, sehingga kelebihancampuran pasirkembali jatuh kedalam kotak;(4) Kulit pasir dipanaskan dalam oven selama beberapa menithingga seluruhnyamengering;(5) Cetakan kulit dilepaskan dari polanya;(6) Dua belahan cetakan kulit dirakit, di support dengan pasiratau butiran logam dalam sebuah rangka cetak, dan kemudiandilakukan penuangan;(7) Coran yang telah selesai dengan saluran turun dilepaskandari cetakan.

Keuntungan dari cetakan kulit :1. Permukaan rongga cetak lebih halus dibandingkandengan cetakan pasir basah;2. Permukaan yang halus tersebut memudahkan logam cairselama penuangan dan dihasilkan permukaan akhir yanglebih baik;3. Dimensi lebih akurat;4. Memilki kolapsibilitas yang sangat baik, sehinggadapat dihindarkan terjadinya keretakan pada hasil coran.

Kelemahan :Pola logam lebih mahal dibandingkan dengan pola yang digunakanpada cetakanpasir basah dan Kurang cocok bila digunakan untuk jumlahproduksi yang rendah (hanya cocok untuk produksi massal).Contoh penggunaan : roda gigi, value bodies, bushing,camshaft.

5.1.2 Cetakan VakumCetakan vakum disebut juga proses-V, menggunakan cetakan

pasir yang disatukan dengan tekanan vakum. Jadi istilah vakumpada proses ini adalah metode pembuatan cetakan, bukan metodepengecoran.

Tahapan proses adalah : (lihat gambar(a) 5.1.2)(1) Lembaran plastic ditarik diatas pola kup dan drug denganvakum;

(2) Rangka cetak (flask) yang di desain secara khusus, ditaruhdiatas pelat poladan diisi pasir, saluran turun (sprue) dan cawan tuang (cup)dibentuk dalampasir;(3) Lembaran plastik yang lain ditempatkan diatas ronggacetak, dan ditarikdengan tekanan vakum, sehingga buturan pasir disatukanmembentuk cetakanpadat;(4) Tekanan vakum dilepaskan, kemudian pola diangkat daricetakan;(5) Cetakan disatukan dengan pasangannya untuk membentuk kupdan drug,kemudian divakum untuk memperkuat kedua bagian tersebut.Selanjutnya dilakukan penuangan logam cair, lembaran plastikakan habis terbakar dengan cepat setelah tersentuh logam cair.Setelah pembekuan, seluruh pasir dapat didaur ulang untukdigunakan kembali.

Gambar(a) 5.1.2 Tahapan pembuatan cetakan vakum

Keuntungan dari proses vakum :1. Tidak menggunakan bahan pengikat;2. Pasir tidak perlu dikondisikan secara khusus (karenatidak menggunakanbahan pengikat);3. Karena tidak ada air yang dicampurkan kedalam pasir,maka kerusakan coran4. akibat uap lembab dapat dihindarkan.

Kelemahan :

 Proses pembuatannya relatif lambat, dan tidak segera dapatdigunakan.Proses pengecoran polisterenNama lain dari proses ini adalah :

1.  Proses penghilangan busa (lost-foam process),2.  Proses penghilangan pola (lost pattern process),3.  Proses penguapan busa (evaporative foam process),4.  Proses cetak penuh (full-mold process).

Pola cetakan termasuk sistem saluran masuk, riser dan inti(bila diperlukan) dibuatdari bahan busa polisteren. Dalam hal ini cetakan tidak harusdapat dibuka dalamkup dan drug, karena pola busa tersebut tidak perludikeluarkan dari rongga cetak(lihat gambar(b) 12.1.2).

Gambar(b) 5.1.2 Tahapan proses pengecoran polisteren

Tahapan proses pengecoran polisteren adalah :(1)   Pola polisteren dilapisi dengan senyawa tahan api;(2)   Pola busa tersebut ditempatkan pada kotak cetakan, dan

pasir dimasukkan kedalam kotak cetakan dan dipadatkankesekeliling pola;

(3)   Logam cair dituangkan kedalam bagian pola yangberbentuk cawan tuang dan saluran turun (sprue), segerasetelah logam cair dimasukan kedalam cetakan,busapolisteren menguap, sehingga rongga cetak dapat diisi.

Keuntungan proses ini :Pola tidak perlu dilepaskan dari rongga cetak. Dan Tidak perludibuat kup dan drug, dan sistem saluran masuk serta riserdapatdibuat menjadi satu dengan pola polisteren tersebut.Kelemahannya :Pola polisteren merupakan pola sekali pakai, sehinggadibutuhkan pola baru

setiap kali pengecoran.dan Biaya pembuatan pola mahal.Penggunaan :Produksi massal untuk pembuatan mesin automobil (dalam prosesini pembuatan dan pemasangan pola dilakukan dengan sistemproduksi automatis).

Pengecoran Presisi (investment casting) :Dalam proses pengecoran ini pola dibuat dari lilin yang

dilapisi dengan bahan tahan api untuk membuat cetakan, setelahsebelumnya lilin tersebut mencair terlebih dahulu dandikeluarkan dari rongga cetakan.Pola lilin dibuat dengan cetakan induk (master die), dengancara menuang ataumenginjeksikan lilin cair ke dalam cetakan induk tersebut.Tahapan pengecoran presisi : (lihat gambar(c) 12.1.2)(1) Pola lilin dibuat;(2) Beberapa pola ditempelkan pada saluran turun (sprue)membentuk pohon bola;

(3) Pohon pola dilapisi dengan lapisan tipis bahan tahan api;

(4) Seluruh cetakan terbentuk dengan menutup pola yang telahdilapisi tersebutdengan bahan tahan api sehingga menjadi kaku;(5) Cetakan dipegang dalam posisi terbalik, kemudiandipanaskan sehingga lilinmeleleh dan keluar dari dalam cetakan;(6) Cetakan dipanaskan kembali dalam suhu tinggi, sehinggasemua kotoranterbuang dari cetakan dan semua logam cair dapat masuk kedalambagianbagianyang rumit _ disebut proses preheating;(7) Setelah logam cair dituangkan dan membeku cetakandipecahkan, dan corandilepaskan dari sprue-nya.Keuntungan dari pengecoran presisi :

1. Dapat membuat coran dalam bentuk yang rumit;2. Ketelitian dimensi sangat baik (toleransi ±0.076mm);3. Permukaan hasil coran sangat baik;4. Lilin dapat didaur ulang;5. Tidak diperlukan pemesinan lanjut;

Kelemahan :1. Tahapan proses banyak sehingga biayanya mahal;2. Terbatas untuk benda cor yang kecil;3. Sulit bila diperlukan inti.

Contoh penggunaan : komponen mesin turbin, perhiasan, alatpenguat gigi.

5.1.3 Cetakan Presisidapat digunakan untuk semua jenis logam, seperti : baja,

baja tahankarat, paduan dengan titik lebur tinggi.Pengecoran dengan cetakan plaster dan keramik :Pengecoran dengan cetakan plaster mirip dengan cetakan pasir,hanya cetakannyadibuat dengan plaster (2CaSO4-H2O) sebagai pengganti pasir.Bahan tambahan,seperti bubuk dan silika dicampur dengan plaster untuk :

1. Mengatur kepadatan,2. Mengatur waktu pengeringan cetakan,3. Mengurangi terjadinya keretakan, dan4. Meningkatkan kekuatan.

Untuk membuat cetakan, plaster dicampur dengan air dandituangkan ke dalam pola plastik atau logam dalam rangka cetak(flask) dan dibiarkan mengering (catatan: pola kayu kurangsesuai untuk `cetakan plaster).Kelemahan :

1. Perawatan cetakan plaster sulit sehingga jarangdigunakan untuk produksi tinggi;2. Kekuatan cetakan akan berkurang bila terlalu kering;3. Bila cetakan tidak kering uap lembab akan merusakhasil coran;4. Permeabilitas cetakan rendah, sehingga uap sulitkeluar dari rongga cetak;5. Tidak tahan temperatur tinggi.

Cara menanggulangi kelemahan :1. Keluarkan udara sebelum diisi cairan;2. Anginkan plaster agar dihasilkan plaster yang kerasdan padat;3. Gunakan cetakan dengan komposisi dan perawatankhususyang dikenal dengan Proses Antioch.

Proses Antioch adalah proses yang menggunakan campuran 50%pasir denganplaster, memanaskan cetakan dalam autoclave (oven yangmenggunakan uap airsuperpanas dan bertekanan tinggi), dan kemudian dikeringkan.Dengan cara ini akan dihasilkan permeabilitas yang lebihtinggi dibandingkan dengan cetakan plaster konvensional.Keuntungan :

1. Permukaan akhir baik;2. Dimensi akurat;3. Mampu membuat bagian coran yang tipis.

Pengecoran dengan cetakan plaster digunakan untuk logam dengantitik leburrendah seperti : aluminium, magnesium, dan paduan tembaga.Contoh Penggunaan :

1. Cetakan logam untuk mencetak plastik, karet,2. Sudu-sudu pompa dan turbin, dan3. Produk coran lainnya yang memiliki geometri yangrumit.

Cetakan keramikMirip dengan cetakan plaster, bedanya cetakan keramik

menggunakan bahan keramik tahan api yang lebih tahantemperatur tinggidibandingkan dengan plaster. Jadi cetakan keramik dapatdigunakan untukmencetak baja, besi tuang, dan paduan lainnya yang mempunyaititik lebur tinggi.Penggunaan sama dengan cetakan plaster hanya titik lebur logamcoran lebih tinggi.Kelebihan lainnya = cetakan plaster.

5.2 Proses Cetakan PermanenPengecoran cetakan permanen menggunakan cetakan logam

yang terdiri dari duabagian untuk memudahkan pembukaan dan penutupannya. Padaumumnya cetakan inidibuat dari bahan baja atau besi tuang. Logam yang biasa dicordengan cetakan iniantara lain aluminium, magnesium, paduan tembaga, dan besituang. Pengecorandilakukan melalui beberapa tahapan seperti ditunjukkan dalamgambar 5.2 berikutini.

Gambar 5.2

BAB VICETAKAN PASIR DAN PASIR CETAK

Bab ini akan menguraikan tentang cetakan pasir yaitucetakan yang paling lazim dipakai dan juga tentang pasircetak. Beberapa pasir cetak mengandung tanah lempung sebagaipengikat, sedangkan yang lain mengandung pengikat khususkebanyakan cetakan yang digunakan adalah cetakan pasir.Cetakan pasir merupakan cetakan yang paling banyak digunakan,karena memiliki keunggulan :

1. Dapat mencetak logam dengan titik lebur yang tinggi,seperti baja, nikel dan titanium;2. Dapat mencetak benda cor dari ukuran kecil sampaidengan ukuran besar;3. Jumlah produksi dari satu sampai jutaan.

1.     PasirKebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah

pasir silika (SiO2). Pasir merupakan produk dari hancurnyabatu-batuan dalam jangka waktu lama. Alasan pemakaian pasirsebagai bahan cetakan adalah karena murah dan ketahanannyaterhadap temperatur tinggi. Ada dua jenis pasir yang umumdigunakan yaitu naturally bonded (banks sands) dansynthetic (lakesands). Karena komposisinya mudah diatur, pasir sinetik lebihdisukai oleh banyak industri pengecoran.

Pemilihan jenis pasir untuk cetakan melibatkan bebrapafaktor penting seperti bentuk dan ukuran pasir. Sebagai contoh, pasir halus dan bulat akan menghasilkan permukaan produk

yang mulus/halus. Untuk membuat pasir cetak selain dibutuhkanpasir juga pengikat (bentonit atau clay/lempung) dan air.Ketiga Bahan tersebut diaduk dengan komposisi tertentu dansiap dipakai sebagi bahan pembuat cetakan.Jenis cetakan pasir

1. Cetakan pasir basah (green-sand molds).Cetakan pasir basah merupakan cetakan yang banyak digunakandan paling murah. Kata “basah” dalam cetakan pasir basahberati pasir cetak itu masih cukup mengandung air atau lembabketika logam cair dituangkan ke cetakan itu. Istilah laindalam cetakan pasir adalah skin dried. Cetakan ini sebelumdituangkan logam cair terlebih dahulu permukaan dalam cetakandipanaskan atau dikeringkan. Karena itu kekuatan cetakan inimeningkat dan mampu untuk diterapkan pada pengecoran produk-produk yang besar, dibuat dari campuran pasir, lempung, danair.Cetakan pasir basah juga banyak digunakan untuk besi tuang,paduan logam tembaga dan aluminium yang beratnya relatif kecil(maksimum 100 kg).Keunggulan :·        Memiliki kolapsibilitas yang baik.·        Permeabilitas baik.·        Reusabilitas yang baik, dan·        Murah.Kelemahan :·        Uap lembab dalam pasir dapat menyebabkan kerusakanpada berberapa coran, tergantung pada logam dan geometricoran.Komposisi :·        Pasir (80-90) %.·        Bentonit (10-15) %.·        Air (4-5) %.·        Bahan penolong /grafit (2-3) %.

2. Cetakan pasir kering            Pasir dicampur dengan pengikat yang terbuat daribahan organik dan in-organik dengan tujuan lebih meningkatkankekuatan cetakan. Cetakan dibakar dalam sebuah oven dengantemperatur berkisar antara 204o sampai 316oC. Pembakaran dalamoven dapat memperkuat cetakan dan mengeraskan permukaan ronggacetakan. Akurasi dimensi lebih baik dari cetakan pasir basahdan sebagai konsekuensinya jenis cetakan ini lebih mahal.

Komposisi :·      Pasir (80-90) %.·      Tanah liat (10-15) %.·      Gula tetes (1-2) %.·      Pitch (1-1,5) %.·      Milase (0,5-1) %.·      Air (kurang dari 4 %)Keunggulan :·        Dimensi produk cetak lebih baik.Kelemahan :·        Lebih mahal dibandingkan dengan cetakan pasir basah;·        Laju produksi lebih rendah karena dibutuhkan waktupengeringan;·        Pemakaian terbatas untuk coran yang medium dan besardalam laju produksi        rendah → medium.

3. Cetakan kulit keringDiperoleh dengan mengeringkan permukaan pasir basah

dengan kedalaman 1,2 cm sampai dengan 2,5 cm pada permukaanrongga cetakan. Bahan perekat khusus harus ditambahkan padacampuran pasir untuk memperkuat permukaan rongga cetak.Ada 2 (dua) cara yang dapat dilakukan disini:

1. Pasir disekitar pola setebal 10 mm dicampur denganpengikat sehingga bila

pasir mengering terbentuk permukaan yang keras. bagian lainnyaterdiri dari pasir basah biasa.

2. Seluruh cetakan dibuat dari pasir basah kemudianpermukaannya yang

bersinggungan dengan pola disemprot atau dilapisi bahan yangmengeras bila dipanaskan. Pelapis terdiri dari minyak cat,molas, sagu atau bahan sejenis. Permukaan harus dikeringkandengan hembusan udara atau pemanasan.

4. Lempung (Loam molds)Untuk berida cor yang besar digunakan cetakan lempung.

Kerangka cetakan terdiri dari batu bata atau besi yang dilapisdengan lempung kemudian diperhalus permukaannnya. Cetakankemudian dikeringkan agar kuat menahan beban logam cair.Pembuatan cetakan lempung memakan waktu yang lama sehinggaagak jarang digunakan.

5. Cetakan Furan (Furan molds)Pasir yang kering dan tajam dicampur dengan asam phospor

yang dalam hal ini merupakan reagens pemercepat. Resin furan

ditambahkan secukupnya dan campuran diaduk hingga resinmerata. Pasir dibentuk dan dibiarkan mengeras, biasanyasetelah 1 atau 2 jam bahan cukup keras. Pasir resin furandapat digunakan sebagai dinding atau permukaan pada polasekali pakai.

6. Cetakan CO2Pasir yang bersih dicampur dengan natrium silikat dan

campuran dipadatkan di sekitar pola. Kemudian dialirkan gasCO2 dan campuran tanah akan mengeras. Cetakan CO2 diterapkanuntuk bentuk yang rumit dan dapat menghasilkan permukaan yanglicin.

7.  Cetakan logam            Cetakan logam terutama digunakan pada prosescetak-tekan (die casting) logam dengan suhu cair rendah. Coranyang dihasilkan mempunyai bentuk yang tepat dengan permukaanyang licin sehingga pekerjaan permesinan berkurang.

Proses pembuatan cetakan yang dilakukan di pabrik-pabrikpengecoran dapat dikelompokan sebagai berikut:1.      Pembuatan cetakan di meja (Bench molding). Dilakukan

untukbenda cor yang kecil.2.      Pembuatan cetakan di lantai (Floor-molding). Dilakukan

untuk benda cor berukuran sedang atau besar.3.      Pembuatan cetakan sumuran (Pit molding). Benda cor yang

besar biasanya dituang dalam sumuran. Sumuran tersebutmerupakan drag dan di atasnya dibuat suatu kup. Sisi sumurandiperkuat dengan lapisan bata dan alas ditutupi lapisansinter yang tebal yang dihubungkan dengan pipa-pipa pelepasgas ke lantai pabrik. Cetakan sumuran tahan terhadap tekanantinggi yang ditimbulkan oleh gas panas dan biayapembuatannya tidak terlalu mahal.

Pembuatan cetakan dengan mesin (Machine molding). Kini sebagianbesar pekerjaan yang tadinya dilakukan dengan tangan,dilakukan dengan mesin. Memadatkan pasir, membalik cetakan,dan membuat saluran masuk dilakukan dengan mesin dan jauhlebih efesien dibandingkan dengan cara terdahulu.

Pembuatan cetakanPembuatan cetakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini,

Pertama-tama, belahan pola diletakan di atas papan kayuyang rata. Kemudian rangka cetak bawah (drag) diletakan diatas kayu (Lihat gambar3.2). Drag diisi penuh dengan pasir,yang dimampatkan secara manual atau mesin, tegantung padabesar kecilnya cetakan. Pemampatan pasir memerlukanpengalaman; bila pasir kurang padat, cetakan mudah rusak padawaktu pengerjaannya atau rusak akibat aliran logam cair. Bilaterlalu padat, gas dan uap sulit menguap, hal ini dapatrnenyebabkan terjadinya cacat dalam benda cor.

Setelah pemampatan pasir selesai, pasir yang berlebihandiratakan. Untuk memudahkan pelepasan gas sewaktu penuangan,pasir ditusuk-tusuk di beberapa tempat. Cetakan bagian bawahkemudian dibalik, dengan demikian kup dapat dipasangkan dancetakan diselesaikan. Sebelum dibalik, ditaburkan pasir keringdan di atasnya diletakan papan. Drag dibalik dan alas cetakandiangkat dan tampaklah pola. Permukaan pasir diratakan danditaburi pasir kering. Pasir kering yang ditaburkan adalahpasir silica kering yang halus dan tidak ada kekuatannya.pasir ini mencegah melekatnya pasir dan kedua bagian cetakan.

Setelah itu kup di letakan di atas drag (Lihat gambar3.2) pasak (pin) dipasang sehingga tidak dapat terjadipergeseran. Pada cetakan bagian atas perlu dibuat alur turun ( yang merupakan saluran pengalir logam cair, suatu pin tirus(sprue pin) ditempatkan     25mm ke kiri-kanan pola. Kemudiankup diisi pasir, dipadatkan dan diberi lubang pelepasan gas,sama halnya dengan persiapan cetakan bagian bawah tadi.

Cetakan hampir selesai, tinggal mengeluarkan pola dan pinalur turun. Pertama-tama pin saluran turun dikeluarkan,kemudian dibuat cawan pada ujung alur turun sehingga terjadilubang yang agak besar untuk menuangkan logam cair. Kupkemudian dilepaskan dan dibalik. Sebelum belahan bola dilepas,pasir disekitar rongga cetakan diseka dengan kain lembab untuk

menjaga agar tepi-tepi rongga cetakan tidak rontok. Belahanbola kemudian dilepas. Sebelum cetakan ditutup, perlu dibuatsaluran masuk (gate) antara rongga cetakan dengan saluranturun. Penampang saluran masuk masuk dekat cetakan janganterlalu besar untuk memudahkan pematahannya. Untuk mengimbangipenyusutan logam, pada kup dibuat lubang yang memuat logamcadangan dan lubang ini disebut riser atau panambah.

Permukaan rongga cetakan dibasahi, diseka atau ditaburiserbuk pelapis. Serbuk pelapis terdiri dari tepung silicon dangrafit dengan komposisi tertentu tergantung pada jenis logamyang dicor. Pelapisan permukaan bertujuan menghaluskanpenyelesaian permukaan benda dan mengurangi timbulnya cacat-cacat permukaan.

BAB VIICACAT CORAN DAN PENCEGAHNYA

Pada coran terdapat terjadi berbagai macam cacattergantung pada bagaimana keadaanya, sedangkan cacat-cacattersebut boleh dikatakan jarang berbeda menkurut bahan danmacam coran. Banyak cacat ditemukan dalam coran secara biasa.Seandainya sebab-sebab dari  cacat-cacat tersebut diketahui,maka pencegahan terjadinya cacat dapat dilakukan.

Memproduksi coran harus melalui banyak proses, dan dalamproses tersebut banyak faktor-faktor yang menyebabkanterjadinya cacat, sehingga sukar untuk meyakinkan sebab-sebabdari cacat tersebut. Dalam hal ini banyak pengalaman teknikyang diperlukan untuk meyakinkan sebab-sebabnya. Untuk ituteknik dan proses perlu di standardkan sebelumnya, kemudianperlu menemukan hubungan antara cacat dan standard tersebut.Sebab-sebab cacat diamati dengan mempelajari apakah adaperbedaan antara Praktek dan standard. Dalam hal ini kalauperlu dapat dilaksanakan percobaan yang direncanakan. Faktor-faktor pentng dari cacat coran dan pencegahannya diuraikansebagai berikut.

7.1 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Cacat pada CoranProses pengecoran dilakukan dengan beberapa tahapan mulai

dari pembuatan cetakan, proses peleburan, penuangan danpembongkaran. Untuk menghasilkan coran yang baik maka semuanyaharus direncanakan dan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Namunhasil coran sering terjadi ketidak sempurnaan atau cacat.Cacat yang terjadi pada coran dipengaruhi oleh bebrapa factoryaitu :1. Desain pengecoran dan pola2. Pasir cetak dan desain cetakan dan inti3. Komposisi muatan logam4. Proses peleburan dan penuangan5. Sistim saluran masuk dan penambah.

7.2 Macam-macam Cacat CoranKomisi pengecoran internasional telah membuat penggolongancacat-cacat coran dan dibagi menjadi 9 macam, yaitu :1. Ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang meluas2. Lubang-lubang

3. Retakan4. Permukaan kasar5. Salah alir6. Kesalahan ukuran7. Inklusi dan struktur tak seragam8. Deformasi9. Cacat-cacat tak nampak

7.2.1 Cacat ekor tikus tak menentu atau kekasaran yangmeluas.

Cacat ekor tikus merupakan cacat dibagian luar yang dapatdilihat dengan mata. Bentuk cacat ini mirip seperti ekortikus, yang diakibatkan dari pasir permukaan cetakan yangmengembang dan logam masuk kepermukaan tersebut. Kekasaranyang meluas merupakan cacat pada permukaan yang diakibatkanoleh pasir cetak yang tererosi. Bentuk cacat ekor tikus dankekasaran yang meluas dapat dilihat pada gambar 11.2.1.

Gambar 11.2.1. Cacat ekor tikus dan kekasaran meluas

Penyebab cacat ekor tikus atau kekasaran yang meluasdisebabkan oleh :

1. Kecepatan penuangan terlalu lambat2. Temperatur penuangan terlalu tinggi3. Ketahanan panas pasir cetak rendah4. Terjadi pemanasan setempat akibat letak saluranturun yang salah5. Pasir cetak banyak mengandung unsure kental ataulumpur6. Perbaikan cetakan yang tidak sempurna7. Pelapisan cetakan yang terlalu tebal8. Kepadatan cetakan pasir yang kurang9. Lubang angin pada cetakan kurang

Untuk mencegah timbulnya cacat di atas dapat dilakukan denganmerencanakan pembuatan cetakan, peleburan dan penuangan yangbaik.Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :

1. Menggunakan pasir cetak yang berkualitas, tahanpanas dan tidak benyak mengandung unsur lumpur,2. Pembuatan cetakan yang teliti baik pemadatan yangcukup, lubang angin yang cukup dan pelapisan tipis yangmerata,3. Membuat saluran turun yang tepat, sesuai bentukcoran,4. Mengecek temperature logam sebelum penuangan,tempertur tuang harus sesuai yang disyaratkan,5. Melakukan penuangan dengan kecepatan yang cukup dankontinyu.

7.2.2 Cacat lubang-lubangCacat lubang-lubang memiliki bentuk dan akibat yang beragam.Bentuk cacat lubang-lubang dapat dibedakan menjadi :a. Rongga udara,b. Lubang jarum,c. Rongga gas oleh cil,d. Penyusutan dalam,e. Penyusutan luar, danf. Rongga penyusutan Bentuk.Bentuk , penyebab dan pencegahan cacat lubang-lubang dapatdilihat pada table 11.2.2 berikut.

Tabel 7.2.2 Cacat lubang-lubang penyebab dan pencegahanBentuk Cacat Lubang Penyebab Pencegahan

a.      Rongga udara

         Logam cairteroksidasi

         Saluran ceratdan ladel tidakcukup kering

         Temperaturpenuangan terlalurendah

         Penuanganterlalu lambat

         Cetakan kurangkering

         Permeabilitaspasir cetak kurangsempurna

         Terlalu banyak

•Diusahakan padasaat pencairan alaskokas dijaga agarlogam tidak beradadi daerah oksidasi.•Temperature tuanglogam sebelumpenuangan,dipastikan sudahsesuai danpenuangan dengancepat.•Pembuatan cetakanyang teliti baikpermeabilitas,pemadatan yang

b.      Lubngjarum

yang keluar daricetakan

         Lubang anginkurang memadai

         Tekanan di atasterlalu rendah

cukup, lubang anginyang cukup•Diusahakan tekanandi atas dibuattinggi

c.      

Penyusutandalam

         Logam cairteroksidasi

         Temperaturpenuangan terlalurendah

          Bahan muatanlogam banyakkotoran danberkarat

         Perencanaan danpeletakan penambahtidak sempurna

         Tinggi penambahterlalu rendah

         Cetakanmembengkak

         Cetakan pasirmembentuk sudut-sudut tajam

         Radius coranyang terlalu kecil

         Pengisian yangsulit dari penambahkarena perubahanyang mendadak

         Diusahakan padasaat pencairan alaskokas dijaga agarlogam tidak beradadi daerah oksidasi.

         Temperaturetuang logam sebelumpenuangan,dipastikan sudahsesuai danpenuangan dengancepat.

         Perencanaan danpeletakan penambahyang teliti.

         Menghilangkansudut-sudut tajampada cetaan

         Mendsain corandengan radius yang

         Merencanakansisitim saluranyang teliti

d.     Penyusutanluar

e.       Ronggapenyusutan

f.       Ronggagaskecilkarenacil

         Penguapan bahancil

         Bahan cilberkarat

         Permukaan cilmengembun

         Menggunakanbahan cil yangtidak menguap

         Menghilangkankarat pada bahancil

         Memastikanpermukaan cilbetul-betul keringsebelum penuanga

7.2.3 Cacat RetakanCacat retakan dapat disebabkan oleh penyusutan atau

akibat tegangan sisa. Keduanya dikarenakan proses pendinganyang tidak seimbang selama pembekuan. Bentuk cacat retakandapat dilihat pada gambar 11.2.3

Gambar 11.2.3 Cacat reatakanPenyebab cacat retakan adalah :

1. Perencanaan coran yang tidak memperhitungkan prosespembekuan, seperti perbedaan tebal dinding coran yangtidak seragam2. Pemuaian cetakan, dan inti menahan pemuaian daricoran.3. Ukuran saluran turun da penambah yang tidakmemadahi.

Upaya untuk mencegah cacat retakan adalah sebagai berikut:1. Menyeragamkan proses pembekuan logam denganmemanfaatkan cil bila perlu.2. Pengisian logam cair dari beberapa tempat3. Waktu penuangan harus sesingkat mungkin4. Menghindakan coran yang memiliki sudut-sudut tajam5. Menghindarkan perubahan mendadak pada dinding coran.

7.2.4 Cacat Permukaan Kasar

Cacat permukaan kasar menghasilkan coran yangpermukaannya kasar. Cacat ini dikarenakan oleh beberapa factorseperti : cetakan rontok, kup terdorong ke atas, pelekat,penyinteran dan penetrasi logam. Bentuk, penyebab danpencegahan cacat permukaan kasar dapat dilihat pada table11.2.4

Tabel 11.2.4 Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat permukaan kasarBentuk cacatpermukaan kasar

Penyebab Pencegahan

a.       

Cetakanrontok

         Bagian cetakanyang lemah runtuh

         Cetakanruntuh.saatpenarikan pola

         Kemiringan polatidak cukup

         Cetakan kurangpadat Kekuatanpasir cetak kurang

         Cermat danteliti saatpembuatan cetakan

b.      

Kup

terdorong ke atas

         Bagian yangcembung daricetakan rontok danpecahan pasir jatuhdalam cetakan

         Kedua permukaanpisah harus ratadan betul-betulrapat

         Pemeriksaanbagian dalamcetakan sebelumpenuangan

c.       Pelekat          Pasir melekatpada pola

         Pasir panas,kadar air danlempung yang kurang

         Pemdatan cetakanyang tidak memadahi

         Bubuk pemisahyang tidak baik

          Kemiringan polatidak cukup

         Getaran yang

         Pasir haruscukup dingin

         Pola logam harusdipanaskan mula

         Menggunakanpasir yangkekuatannya cukup

         Menggunakanbubuk pemisah yangbaik

         Kemiringan polaharus sesuai

kurang saatpenarikan pola

         Cetakan tidakdiperbaiki saatpasir cetak melekatpada pola saatditarik

         Menarik poladengan getaran yangcukup.

         Memperbaikicetakan yang tidaksempurna

d.      Penyinteran          Logam cairmemiliki teganganpermukaan yangkecil

         Logam cairmemiliki tekananstatic dan dinamikyang berlebihan

         Temperatur tuangyang terlalu tinggi

         Pasir terlalukasar

         Pemadatan pasirkurang

         Bahan pengikatterlalu banyak

         Tahanan panaspasir kurang

         Menggunakanpasir yang tahananpanasnya tinggi

         Oksida besiharus dicampur baikke dalam pasir

         Pemadatan pasirharus cukup

         Menggunakandistribusikekasaran pasiryang sesuai.

e.       Penetrasi logam

         Logam cairmemiliki tekananstatic dan dinamikyang berlebihan

         Pemadatan pasirkurang

         Tahanan panaspasir kurang

         Menggunakanpasir yang tahananpanasnya tinggi

         Pemadatan pasirharus cukup

         Memperhitungkantumbukan aliranlogam

7.2.5 Cacat salah alirCacat salah alir dikarenakan logam cair tidak cukup

mengisi rongga cetakan. Umumnya terjadi penyumbatan akibatlogam cair terburu membeku sebelum mengisi rongga cetak secarakeseluruhan. Bentuk cacat salah alir dapat dilihat pada gambar7.2.5.

Gambar 7.2.5. Cacat salah alir

Penyebab cacat salah alir yaitu :1. Coran terlalu tipis2. Temperature penuangan terlalu rendah3. Laju penuangan terlalu lambat4. Aliran logam cair tidak seragam akibat sistimsaluran yang jelek.5. Lubang angin pada cetakan kurang6. Sistim penambah yang tidak sempurna

Pencegahannya adalah sebagai berikut :1. Temperatur tuang harus cukup tinggi2. Kecepatan penuangan harus cukup tinggi3. Perencanaan sistim saluran yang baik4. Lubang angin harus ditambah5. Menyempurnakan sistim penambah

7.2.6 Cacat kesalahan ukuranCacat kesalahan ukuran terjdi akibat kesalahan dalam

pembuatan pola. Pola yang dbuat untuk memeuat cetaka ukuranyatidak sesuai dengan ukuran coran yang diharapkan. Selain itukesalahan ukuran dapat terjadi akibat cetakan yang mengembangatau penyusutan logam yang tinggi saat pembekuan. Pencegahnkesalah ukuran adalah membuat pola dengan teliti dan cermat.Menjaga cetakan tidak mengembang dan memperhitungkanpenyusutan logam dengan cermat, sehingga penambahan ukuran

pola sesuai dengan penyuutan logam yang terjadi saatpembekuan.

7.2.7 Cacat Inklusi dan struktur tak seragamCacat inklusi terjadi karena masuknya terak atau bahan

bukan logam ke dalam cairan logam akibat reaksi kimia selamapeleburan, penuangan atau pembekuan. Cacat struktur tidakseragam akan membentuk sebagian struktur coran berupa strukturcil. Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat inklusi danstruktur tidak seragam dapat dilihat pada table 11.3.

Tabel 7.2.7. Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat iklusi dan strukturtidak seragamBentuk cacatpermukaan kasar

Penyebab Pencegahan

a.      Inklusi terak          Logam cairteroksidasi

         Penyingkiranterak belumbersih

         Perencanaansaluran turuntidak sempurna

         Waktupenuangan yangterlalu lama

         Menjaga logamcair tidakteroksidasi

         Penyingkiranterak sampai bersih

         Perencanaansaluran tuang yangcermat dan teliti

b.      Inklusi pasir          Tahanan panasyan rendah daribahan pelapisladel

         Permukaancetakan yanglemah

         Ketahananpanas pasir cetakkurang

         Pembersihanyang kurang padarongga cetak

         Menggunakanbahan pelapis ladelyang tahan panasnyabaik

         Pembersihanbagian dalamcetakan sebelumpenuangan

         Menggunakanpasir yang tahananpanasnya tinggi

         Pemadatan pasirharus cukup

c.       Cil          Komposisilogam tidakmemadahi

         Pendinginanyang cepat

         Kadar karbondan silicon yangrendah

         Logam cairmendapat panaslanjut

         Menentukankomposisi logamyang tepat

         Pendinginanperlahan-lahan

         Kadar karbon dansilicon harus cukup

         Mencegah panaslanjut

d.      Cil terbalik          Kelebihankadar belerang

         Kadar mangankurang

         Mengurangi kadarbelerang

         Menambah kadarmangan

7.2.8 Deformasi CacatDeformasi dikarenakan perubahan bentuk coran selama pembekuanakibat gaya yang timbul selama penuangan dan pembekuan.Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat deformasi dapat dilihatpada table 11.4

Tabel 7,2.8 Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat deformasiBentuk cacatpermukaan kasar

Penyebab Pencegahan

a.       Membengkak          Kekuatan tekanpasir cetak kurang

         Pemadatan pasircetak tidak seragam

         Meningkatkankekuatan tekanpasir cetak

         Pemadatan pasircetak dibuatseragam

b.      Pergeseran          Pergeserantitik tengah pola

         Pergeseran penadan kotak inti

         Pergeserantitik tengahcetakan

         Pergeseransetelah pemasangan

         Cermat danteliti pada saatpembuatan cetakan

         Cermat dan teltipada saatpemasangan inti.

         Cermat pada saatpemasangan kup dandrag.

cetakan

c.       Perpindahan inti          Inti terapung         Penahan intitidak kuat

         Telapak intidiperkuat

         Menggunakanpenyangga padapemasangan inti

d.      Pelenturan          Perbedaantegangan selamapendinginan danpenyusutan

         Memperhitungkanbentuk coran dengancermat

7.2.9 Cacat-cacat tak tampakCacat-cacat tak tampak merupakan cacat coran yang tidak

dapat dilihat oleh mata. Cacat-cacat ini berada dalam coransehingga tidak kelihatan dari permukaan coran. Salah satubentuk cacat tak tampak adalah cacat struktur butir terbuka.Cacat ini akan membentuk seperti pori-pori dan kelihatansetelah dikerjakandengan mesin. Bentuk cacat struktur butirterbuka dapat dilihat pada gambar 7.2.9

Gambar 7.2.9 Cacat struktur butir terbuka

BAB VIIIPELEBURAN DAN PENUANGAN BESI COR

8.1 Peleburan Besi Cor  Dalam Kupola

Kupola adalah dapur yang digunakan untuk melebur besituang. Dapur ini berbentuk silindrik tegak, terbuat dari bajadan bagian dalamnya dilapisi dengan batu tahan api, sepertiditunjukkan dalam gambar D. Sebagai bahan bakar digunakankokas (coke), dan batu kapur digunakan sebagai fluks, sedangbahan bakunya adalah besi bekas dan seringkali ditambahkanbesi kasar.

Kupola dipergunakan secara luas untuk peleburan besi cor sebabmempunyai keuntungan-keuntungan yang unik yaitu sebgai berikut:  a. Konstruksinya sederhana dan operasinya rendah  b. Memberikan kemungkinan peleburan kontinu  c. Memungkinkan utuk mendapat laju peleburan yang besaruntuk tiap jamnya  d. Biaya yang rendah untuk alat-alat dan peleburan  e. Memungkinkan pengontrolan komposisi kimia dalam daerahluas.

BAB IXPabrik Pengecoran

Persoalan kesehatan lingkungan dari pabrikpengecoran,Jalaga dan asap yang keluar dari kupola atau tanurlistrik, debu dari pasir cetakkan, bau tidak sedap dari minyakinti atau resin, suara bising dan getaran dari mesin pembuatan

cetakkan atau mesin pembongkar, air kotor yang mengandungminyak atau cat grafit hitam dan sebagainya, memberikanpengaruh buruk pada kesehatan pekerja dari pabrik pengecoran,lagi hal tersebut memberikan pengaruh pada kesahatan pendudukdi sekitar pabrik. Oleh karena itu, tindakan-tindakan harusdiambil untuk meniadakan sebab-sebab pencemaran umum tersebutdi atas. Dengan cara sebagai berikut :

1. Penangkapan debu dari kupola atau tanur listrik2. Penangkapan debu untuk peralatan pengolah pasir3. Pembuangan air kotor setelah di daur ulang

9.2 Usaha Keselamatan dalam Pabrik Pengecoran            Persoalan yang paling penting dalam managemenkeselamatan adalah bagaimana mencegah kecelakaan dan kelalaianpekerja di tempat kerja yang berbahaya. Untuk ini perlumenjamin alat-alat keselamatan dari mesin-mesin, menetapkansistem managemen keselamatan, menyediakan perlindungankeselamatan, membuat tanda-tanda keselamatan-keselamatan kerjastandar,mengembangkan praktek pendidikan dan latihankeselamatan, dan meningkatkan kesadaran keselamatan padapekerja.

A. Sistem managemen keselamatanPerlu adanya satu sistem dimana pertama perlu menetapkan

bagian dari managemen keselamatan dan kesehatan dan bagianprakteknya serta selanjutnya perlu menempatkan kepala untukmengatur keselamatan dan kesehatan pada tiap bagian.

B. Hal-hal untuk keselamatan kerjaHal-hal dasar yang umum dilakukan untuk keselamatan kerjaadalah sebagai berikut :

1. Penyusunan harus dibuat secara keseluruhan,2. Alat-alat penyelamat pada mesin tidak bolehdisingkirkan tanpa pemberitahuan,3. Alat-alat peraga yang memerlukan perhatian khususharus tetap di pelihara,4.  Pelindung yang ditentukan harus dipakai,5. Tidak boleh menyentuh mesin yang tidak diperluka,6. Bagian-bagian yang rusak harus di perbaiki segera,7. Benda-benda berat tidak boleh di layani oleh hanyasatu orang,

8. Dalam pekerjaan kelompok, harus dipilih seorang yangmemberi aba-aba dan pekeraja lain  harus mengikuti aba-aba yang diberikannya,9. Kalau terjadi kecelakaan, sumber tenaga harusdiputuskan segera dan mesin harus dihentikan. orang yangbertanggung jawab harus segera diberi tahu secepatmungkin tentang terjadinya kecelakaan.

C. Perlindungan keselamatanPelindung yang biasa di pakai ialah sepatu penyelamat,

kacamata penyelamt, kacamat pelindung cahaya, topeng pelindungdebu, sumbat telinga apron, pelindung sikut, topi helm dansebagainya.

D. Pekerjaan standar lainnya untuk keselamatanSelain yang diuraikan di atas,ada pekejaan standar untukkeselamtan bagi peralatan khusus  yaitu sebagai berikut :Pada saat perbaikan dan pemeriksaan peralatan pengolah pasir,mesin semprot dan sebagainya, pemberitahuan harus dipasang danpekerja sendiri harus membawa kunci dari tombol kontak sumbertenaga sehingga mempermudah jalan proses pengerjaan.

E. Lambang- lambang penyelamatan dan warna penyelamatanAda lambang-lambang penyelamatan yang berarti pencegah api,dilarang masuk, bahaya, perhatian, pertolongan, hati-hati(menunjukkan perbaikan dan kecelakaan), radio ektif, arah,bimbingan (dipakai untuk meningkatkan kesadaran akankeselamatan). Dan warna keslamatan dipakai untuk ,encgahkecelakaan dan sistem pertolongan.Tabel lambang penyelamat

Notasi dari lambang Lambang         Alat-alat pertolonganpertama.Jalan keluar, arah ke jalankeluar darurat, ke tempatpertolongan pertama, ketempat alat pertolonganpertama, dan ke alat pemadamkebakaran

Palang panah

         Perlindungan pada mata         Perlindungan pada kepala         Perlindungan pada

Nyala apiTopi helmTopeng gas

pernafasan         Perlindungan pada tangan

Sarung tangan

         Bahan mudah terbakar         Bahan dapat meledak         Bahan racun         Bahan rusak

         Bahan radioaktif

         Listrik                   Beban tergantung         Beban jatuh         Temperatur yang berbahaya                   Kemungkinan kehilangankeseimbangan,tergelincir,atau jatuh

         Nyala api         Ledakan bom         Tengkorak dan tulang silang         Tangan rusak atau tetesandari pipa uji pada tangan yangrusak sebagai alternatif

         Atau kalau perlu, dengantambahan jatuh dari pipa ujipada pelat yang rusak

         Trefoil, seperti ditetapkanpada rekomendas ISO R 361.Lambang radiasi ionisasi dasar,atau sebagai alternatif dengantambahan radiasi dan dalam halsumber ionisasi yang keras ditambah dengan tengkorak dantulang silang

         Kilat atau gambar orang yanglagi tersambar petir

         Beban tergantung pada kait         Batu jatuh, batu atau palu         Termometer menunjukkatemperatur tinggi atau rendah

         Orang jatuh kebelakang

         Meroko                   Api terbuka

         Pipa terbakar atau cerututerbakar tanpa korek api

         Lilin menyala atau nyala api

Tabel Warna Penyelamat dan Pembantuwarna Arti Contoh pengunaanMerah Berhenti

Kegiatan berbahayaTanda berhenti.Alat pemadam kebakaran dantempatnya.Alat penghenti darurat.

Kuning Perhatian

Bahaya

Perhatian dari bahaya.Tanda hati-hati.Didalam penjagaan mesin-mesin.

Hijau Penyelamat Jalan keluar dan tempat

pengungsi.Tanda bebas dan boleh jalanuntuk orang dan kendaraan.Pertolongan pertama danpertolongan, peralatan dantempatnya.

BAB XPenutup

10.1 Kesimpulan            Pengecoran sudah dilakukan sejak 4000 tahunsebelum masehi. Banyak yang harus diketahui tentang pengecoranseperti pola, saluran pengalir pada pengecoran, cetakan yangdigunakan dan inti. Dalam pengecoran terdapat beberapa polaseperti pola tunggal, pola belah pola dengan papan penyambung,dan pola cope dan drag. Ada juga sistem saluran yangdiklasifikasikan 4 macam yaitu Cawan tuang (pouring basin),Saluran turun (sprue), Pengalir (runner), Saluran Masuk (Ingate).

10.2 SaranPenulis berharap melalui makalah ini mahasiswa dapat memahamimateri tentang pengecoran dan dapat melakukan teknikpengecoran dengan baik.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/pengecoran

http: //hmmftum.blogspot.com/2012/pengecoran-logam.

http:// Teknik mesin 2011 unila.blogspot.com

surdia,tata.1982.teknik pengecoran logam.jakarta:Pt Pradnya Paramita